Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riska Purnamasari

NIM : 041719885
UP-BJJ : Surakarta
Tugas.2
Soal :
1. Sebutkan jenis-jenis interpretasi purposive kemudian jelaskan secara singkat!
2. Jelaskan tahapan dalam interpretasi kontekstual
3. Jelaskan pengertian hermeneutika hukum besera urgensinya!
4. Sebutkan enam langkah utama hermeneutika hukum?
Jawab :
1. Penafsiran tektual (textualism or literalism) atau penafsiran harfiah inimerupakan
bentuk atau metode penafsiran konstitusi yang dilakukandengan cara memberikan
makna terhadap arti dari kata-kata di dalamdokumen atau teks yang dibuat oleh
lembaga legislative (meaning ofthe words in the legislative text).
Penafsiran historis ini disebut juga dengan penafsiran orisinal, yaitubentuk atau
metode penafsiran konstitusi yang didaarkan pada sejarahkonstitusi atau undang-
undang itu dibahas, dibentuk, diadopsi ataudiratifikasi oleh pembentuknya atau
ditandatangani institusi yangberwenang.
Penafsiran doctrinal merupakan metode penafsiran yang dilakukandengan cara
memahami aturan undang-undang melalui systempreseden atau melalui praktik
peradilan.
Penafsiran prudensial merupakan metode penafsiran yang dilakukandengan cara
mencari keseimbangan antara biaya-biaya yang harusdikeluarkan dan keuntungan-
keuntungan yang diperoleh daripenerapan suatu aturan atau undang-undang tertentu.
Penfsiran Struktural merupakan metode penafsiran yang dilakukandengan cara
mengaitkan aturan dalam Undang-undang dengankonstitusi atau Undang-Undang
Dasar yang mengatur tentang struktur-struktur ketatanegaraan

2. Secara umum, Saeed menawarkan empat langkah operasional penafsiran kontekstual,


yaitu:
1) mengidentifikasi pertimbangan-pertimbangan awal dengan memahami
subjektivitas penafsir, mengkonstruksi bahasa dan makna, dan dunia al-Qur'an
(perjumpaan dengan dunia teks)
2) memulai tugas penafsiran dengan cara mengidentifikasi.

3. Hermeneutika hukum adalah penafsiran yang digunakan untuk mebebaskan kajian-


kajian hukum dari otoritarianisme para yuris positif. Urgensi penggunaan
hermeneutika pada prinsipnya adalah sebagai upaya menemukan dan menyajikan
makna yang sebenarnya dari tanda-tanda apapun yang digunakan untuk
menyampaikan ide-ide.

4. hermeneutika berkembang dalam enam (6) tahap, yakni:


1) hermeneutika sebagai teori eksegesis Bibel,
2) hermeneutika sebagai metodologi filologis
3) hermeneutika sebagai ilmu pemahaman linguistik
4) hermeneutika sebagai fondasi metodologi bagi Geisteswissenschaften
5) hermeneutika sebagai fenomenologi dasein dan pemahaman eksistensial
6) hermeneutika sebagai sistem interpretasi (menemukan makna versus ikonoklasme).

Anda mungkin juga menyukai