Nama : Riska Purnamasari NIM : 041719885 Proses mediasi dalam sidang lanjutan kasus gugatan Fara Luwia selaku pendiri PT. Lumbung Padi Indonesia (LPI) terhadap dua anak usaha Wilmar Group, belum mencapai titik temu. Pasalnya, perwakilan dari pihak tergugat tidak memiliki kapasitas untuk mengambil keputusan terkait dengan tuntutan ganti rugi yang diajukan Fara Luwia sebesar Rp939miliar. Fara Luwia selaku penggugat, tampak hadir langsung dalam mediasi. Sementara itu, pihak tergugat diwakili oleh Erick Tjia, selaku Direktur PT Sentratama Niaga Indonesia (SNI) dan PT Natura Wahana Gemilang (NWG) serta Saronto Soebagio selaku Direktur PT LPI. Dalam mediasi yang berlangsung tertutup tersebut, Erick Tjia maupun Saronto Soebagyo belum dapat mengambil keputusan apapun terkait dengan tuntutan Fara Luwia karena keduanya tidak mengetahui secara langsung duduk perkara yang menjadi pokok sengketa. Dari cerita di atas, jelaskan beberapa hal sbb: 1. Jenis Mediasi apakah yang dilakukan pada cerita di atas? 2. Jika “Mediasi dalam Pengadilan” tidak tercapai, apakah para pihak pada perkara di atas masih bisa melakukan perdamaian? Penyelesaian : 1. Jenis mediasi yang cocok dilakukan dalam kasus diatas adalah mediasi dalam pengadilan. Karena dalam kasus diatas Fara Luwia selaku penggugat belum mencapai titik temu dengan tergugat, dan kasus diatas merupakan kasus yang seharusnya diselesaikan dalam pengadilan dikarena kan tuntutan gantu rugi dari Fara Luwia yang cukup besar yaitu sebesar Rp.939Miliar.
2. Semua perkara perdata yang diselesaikan di pengadilan, terlebih dahulu,wajib
diupayakan penyelesaian melalui mediasi.Dan, dalam pertimbangan putusan wajib menyebutkan adanya upaya mediasi, sehingga jika suatu perkara yang dalam persidangan dihadiri oleh kedua belah pihak tidak dilakukan upaya mediasi, maka putusan batal demi hukum. Jika mediasi gagal mencapai kesepakatan, hakim mediator menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada hakim majelis yang memeriksa perkara dan para pihak menghadap hakim pada hari sidang yang ditentukan, dan proses persidangan dilanjutkan sebagaimana biasa.Jika mediasi tidak mencapai kesepakatan, maka pemeriksaan dipersidangan dilanjutkan sesuai dengan tahapannya. Jadi jika mediasi tidak tercapai maka dapat dilakukan untuk proses selanjutnya yaitu pemeriksaan persidangan lebih lanjut. Tetapi mediasi tidak dimungkinkan lagi atas putusan pengadilan yang telah inkracht karena mediasi harusnya telah dilakukan pada tahap awal peradilan suatu perkara.
Putusan inkracht (berkekuatan hukum tetap) terjadi karena hakim telah memeriksa dan mengadili perkara yang gagal didamaikan dalam tahap mediasi.