PENDAHULUAN.
1
sistemnya patut dijadikan permasalahan utama dalam kehidupan perkotaan,
khususnya sistem drainase perkotaan. Banyak yang menjadi permasalahan
dan kendala dalam sistem drainase perkotaan.
2
I.3. Tujuan Penelitian
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Banjir
Banjir adalah suatu kondisi dimana tidak tertampungnya air dalam saluran
pembuang (palung sungai) atau terhambatnya air di dalam saluran pembuang,
sehingga meluap mengenai daerah (dataran banjir) sekitarnya. Menurut (Suripin,
2004)
Banjir terjadi akibat adanya limpasan permukaan yang sangat besar yang
di sebabkan oleh hujan dan tidak dapat ditampung lagi oleh sungai atau saluran
drainase. Disamping itu limpasan permukaan yang berlebihan disebabkan tanah
sudah jenuh air. Menurut (Wesli, 2008).
2.2 Drainase
4
2.3 Jenis Drainase
1. Cara terbentuknya
2. Sistem pengalirannya
3. Tujuan/sasaran pembuatannya
4. Tata letaknya
5. Fungsinya
6. konstruksinya
5
2.3.2 Drainase Berdasarkan Tata Letaknya
6
pengaliaran air pada suatu kawasan yang dilakukan dengan mengaliri
air melalui sistem tata saluran dengan bangunan-bangunan
pelengkapnya.
7
2. Drainase saluran tertutup
Sistim saluran yang permukaan airnya tidak terpengaruhi dengan
udara luar (atmosfir). Saluran drainase tertutup sering digunakan untuk
mengalirkan limbah atau air kotor yang menggangu kesehatan.
Siklus hidrologi adalah sirklus air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir
ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan
transpirasi. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses
siklus hidrologi tersebut dapat berjalan terus menerus. Air berevaporasi, kemudian
jatuh sebagai presipitasi dalam bentuk hujan, salju, hujan batu, hujan es, salju dan
hujan gerimis.
8
Gambar 2.1. Siklus Hidrologi
Sumber : Suripin, 2003 Drainase Perkotaan
1) Metode Normal
Distribusi normal banyak di gunakan dalam analisa hidrologi Data curah
hujan disusun dari urutan yang terbesar sampai yang terkecil. Distribusi normal
atau kurva normal disebut juga distribusi Gauss. distribusi normal dapat dituliskan
dalam bentuk rata-rata dan simpangan bakunya, sebagai berikut:
X T = X+ K T S .................................................................(2.1)
9
Dimana
X T −X
KT= ........................................................................(2.2)
s
Keterangan:
XT = Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang T- tahunan
X = Nilai rata – rata hitung variat
KT = Fakor frekuensi, merupakan fungsi dan peluang atau periode ulang dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang.
Y T =Y + K T S .........................................................................................(2.3)
Y T −Y
KT= ................................................................................................(2.4)
S
Keterangan :
YT = perkiraan niali yang diharapkan terjadi dnegan periode ulang T-tahun
Y = nilai rata – rata hitung variat
S = deviasi standar nilai variat dan
KT = factor frekuensi merupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan
tipe model matematik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis
peluang.
10
mempunyai langkah – langkah perumusan sebagai berikut :
- Ubah data dalam bentuk logaritmis,
X = Log X
- Hitung harga rata – rata :
n
Keterangan :
K = Variabel standar (standardized Variable) untuk X besarnya tergantung
koefisien kemencengan G
4) Metode Gumbel
Gumbel menggunakan tenaga ekstrem untuk menunjukan bahwa untuk
setiap data merupakan data eksponensial. Jika jumlah populasi yang terbatas dapat
didekati dengan persamaan:
X =X + s K .............................................................................................(2.9)
11
Y Tr −Y n
K= ...............................................................................................(2.10)
Sn
Keterangan :
X = Peluang log normal
S = Nilai varian pengamatan
Yn = reduced mean yang tergantung jumlah sampel
Sn = reduced standard deviation yang tergantung jumlah sampel
Y Tr = reduced variate, yang dapat dihitung dengan persamaan
T r −1
Y Tr =−ln {−ln } (2.11)
Tr
Dalam analisis Frekuensi data hujan atau data debit guna memperoleh nilai
hujan rencana atau debit rencana, dikenal beberapa distribusi probabilitas kontinu
yang sering digunakan, yaitu: Gumbel, Normal, Log Normal, dan Log Person
Type III.
12
Instensitas hujan adalah jumlah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan
atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda beda,
tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas hujan
dilakukan dengan cara melakukan analisis data hujan baik dengan cara maupun
secara empiris. Intensitas hujan ialah ketinggian hujan yang terjadi pada suatu
kurun waktu air hujan terkonsentrasi. Biasanya intensitas hujan dihubungkan
dengan durasi hujan jangka pendek misalnya 5 menit, 30 menit, 60 menit dan jam
jaman. Untuk mnentukan intensitas hujan selama waktu konsentrasi dapat
digunakan rumus Mononobe seperti berikut ini :
R 24 24
I = 24 ( t )2/3 ..............................................................................(2.13)
Keterangan :
C 1 A1+ C2 A 2 ............. C n A n
Dimana C= A total (2.14)
Keterngan :
13
2.9 Kecepatan Pengaliran
1
V = . A . R 2/ 3 . S1 /2.......................................................................... (2.15)
n
Keterangan :
V = Kecepatan aliran(jam).
n = Koefisien kekasaran Manning.
R = Jari-jari hidrolis.
S = Kemiringan memanjang saluran.
A = Luas penampang basah saluran (m2)
14
Taman Bermain 0,10 – 0,25 Bertrap 7% 0,15 – 0,20
a. Inlet time (t 0 ¿ , yaitu waktu yang diperlukan oleh air untuyk mengalir di atas
permukaan tanah menuju saluran drainase.
b. Conduit time (t d ¿, yaitu waktu yang diperlukan oleh air untuk mengalir di
sepanjang saluran sampai titik control yag ditentukan dibagian hilir.
tc = to + td (2.16)
dimana
[ ]
0, 77
Lo
to = 0,0195 √ So (2.18)
Keterangan :
15
tc = waktu konsentrasi (menit)
to = waktu pengaliran air pada permukaan tanah dapat dianalisa
dengan gambar
td = waktu pengaliran pada saluran, besarnya dapat dianalisa dengan
rumus
Ls = jarak aliran dari tempat masuknya air sampai ke tempat yang dituju (m)
v = kecepatan aliran (m/detik)
Lo = Jarak antara aliran terjauh diatas permukaan tanah yang dilalui
aliran diatasnya
So = Kemiringan dasar saluran
S1 = Kemiringan dasar saluran yang direncanakan
2. tc
Cs = 2 . tc+td (2.19)
Keterangan :
16
yang seragam dengan debit puncak dari curah hujan rata-rata sesuai wahtu
konsentrasi.
Qt = 0,278 . Cs . C . I . A (2.20)
Keterangan :
As = Bh (2.21)
17
Gambar . 2.2 Gambar penampang persegi
Debit yang mampu ditampung oleh saluran (Qs) dapat diperoleh dengan
rumus dibawah ini :
Qs = As . V (2.23)
Keterangan :
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
19
3.2 Studi Literatur
20
hidrologi dan hidraulika. Dari segi hidrologi adalah perhitungan curah hujan
maksimum harian, setelah itu dilakukan analisis frekuensi dengan metode
distribusi Normal, distribusi Log Normal, distribusi Gumbel,distribusi
Pearson III dan distribusi Log Pearson type III.
21
4. Perhitungan kapasitas saluran drainase eksisting
5. Perhitungan debit rencana
6. Evaluasi kapasitas saluran drainase
7. Re-design saluran drainase
8. Desain sumur resapan.
22
3.7 Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian
23
DAFTAR PUSTAKA
24