Anda di halaman 1dari 7

PEMANFAATAN RUANG PADA KAWASAN

SEMPADAN SUNGAI DI KABUPATEN


GIANYAR

Disusun oleh :
Adinda Lestari - 190513575
Made Sarmila - 190513616
LATAR BELAKANG

• Pembangunan pariwisata kerap kali mengesampingkan aturan-aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Adanya

penyimpangan berupa pemanfaatan ruang yang tidak sesuai atau menyimpang. Hal ini terbukti dengan

dibangunnya beragam fasilitas pariwisata di sepanjang Sungai Ayung, Ubud Gianyar. Kegiatan pariwisata yang

terdapat didalamnya yaitu kegiatan berupa arung jeram (rafting) dan pembangunan hotel dan villa.

• Peraturan Daerah Kabupaten Gianyar Nomor 16 tahun 2012 tentang RTRW tahun 2012- 2032 mengatur

jarak sempadan sungai minimal 3 (tiga) meter pada sungai bertanggul, serta 10 (sepuluh) meter untuk sungai

berkedalaman 3 (tiga) sampai 10 (sepuluh) meter. Dalam Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 16 Tahun

2009 tertuang mangenai ketentuan dan batas-batas penunjang sektor pariwisata yang dalam penerapannya

pemerintah sendiri tidak mampu untuk menerapkannya secara maksimal dengan adanya banyak hotel dan villa

yang melanggar sempadan sungai tersebut.

• Maka dari itu pemanfaatan ruang harus dilakukan sesuai dengan Rencana Tata Ruang untuk mengurangi adanya

pelanggaran atau ketidaksesuaian sehingga kesesuaian pemafaatan ruang dapat terjaga.


RUMUSAN MASALAH

• Faktor – faktor apakah yang mendorong dan menghambat penegakan hukum


Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam pemanfaatan ruang pada
kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar?
PEMBAHASAN

Faktor Pendorong Penegakan Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam pemanfaatan ruang pada kawasan sempadan sungai
di Kabupaten Gianyar :

a. Faktor undang-undang

Melalui instrumen tata ruang berbagai kepentingan pembangunan baik antara pusat dan daerah dapat dilakukan dengan selaras, serasi, seimbang, dan
terpadu.

Sehubungan dengan wewenang mengatur & mengurus sendiri rumah tangga daerahnya, termasuk perihal pengaturan penataan ruang, oleh
Pemerintah Daerah kemudian dipergunakan suatu peraturan daerah, sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 236 ayat (1) UU No.23 th 2014
bahwa,“untuk menyelenggarakan otonomi daerah dan tugas pembantuan, daerah membentuk perda”.

Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 tahun 2009 tentang RTRW Provinsi Bali th 2009 - 2029 merupakan acuan dari dibentuknya peraturan
Daerah Kabupaten Gianyar No. 16 tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gianyar Tahun 2012-2032 terkait dengan
pengaturan penataan ruang.

Dari paparan diatas maka dapat dipahami faktor UU merupakan salah satu faktor mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam
pemanfaatan ruang pada kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar karena telah ditemukan regulasi yang berkaitan dengan pengendalian
pemanfaatan ruang.
b. Faktor Penegak Hukum

Dalam pengendalian pemanfaatan ruang di Kawasan sempadan sungai Kabupaten Gianyar yang bertindak sebagai penegak hukum adalah Pemerintah Daerah
Kabupaten Gianyar yaitu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang serta SKPD terkait yang selanjutnya disebut BKPRD.

Maka dapat dipahami faktor penegak hukum merupakan salah satu faktor mendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam pemanfaatan ruang pada
kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar, karena Kabupaten Gianyar telah memiliki susunan penegak hukum yang dilengkapi dengan (SOP) dalam
melaksanakan tugas dan kewenanganannya sesuai dengan kemampuan bertindak yang diberikan oleh undang-undang yang berlaku untuk melakukan hubungan dan
perbuatan hukum.

c. Faktor Sarana dan Prasarana

Tanpa adanya sarana pendukung maka proses penegakan hukum tidak akan berjalan dengan lancar. Dalam pengendalian pemanfaatan ruang di kawasan sempadan
sungai, Kabupaten Gianyar selain memantau langsung ke lapangan secara berkala, Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar juga menggunakan software arcgis, google
earth, dan drone.

Maka dapat dipahami faktor sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor pendorong Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam pengendalian pemanfaatan
ruang pada kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar karena, Kabupaten Gianyar telah memiliki sarana prasarana pendukung dalam pengendalian pemanfaatan
ruang.
PEMBAHASAN

Faktor penghambat Penegakan Hukum Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dalam pemanfaatan ruang pada
kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar :

d. Faktor Masyarakat

Penegak hukum yaitu berasal dari masyarakat dan bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat itu sendiri.

Maka dapat dipahami faktor masyarakat merupakan salah satu faktor penghambat Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam
pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar.
PENUTUP

• Kesimpulan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum dalam pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan

sempadan sungai di Kabupaten Gianyar terdiri dari faktor pendorong dan penghambat. faktor pendorongnya

adalah faktor undang- undang, faktor penegak hukum dan faktor sarana dan prasarana. Sedangkan faktor-faktor

penghambatan dalam pengendalian pemanfaatan ruang pada kawasan sempadan sungai di Kabupaten Gianyar

dipengaruhi oleh faktor masyarakat.

• Saran

1. Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar dapat meningkatkan kinerja dalam pengendalian pemanfaatan ruang.

2. Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar untuk dapat melakukan kegiatan sosialisasi berkaitan dengan sempadan

sungai.

Anda mungkin juga menyukai