Anda di halaman 1dari 16

Feminisme dalam Film

Perempuan Berkalung Sorban


Karya Abidah El-Khalieqy
HASIL PENELITIAN KELOMPOK 8
ANGGOTA KELOMPOK 8

Bilqis Anissatus Febrianti Nur W. Fika Indah F.


(13010119140104) (13010119140106) (13010119130070)

Moh Ikhsani Novi Kartikawati Nur Laila Teguh Bhagaskara


(13010119140139) (13010119120073) (13010119120008) (13010119130069)
PEMBAHASAN

1 Latar Belakang
2 Feminisme & Ruang Lingkupnya
3 Metode Penelitian
4 Hasil Penelitian
5 Kesimpulan
LATAR BELAKANG

Karya sastra merupakan sebuah karya dalam mendeskripsikan


berbagai masalah dan peristiwa dalam kehidupan manusia dan
membentuk sebuah keutuhan cerita.

Film merupakan salah satu karya sastra yang digunakan sebagai


media untuk menggambarkan berbagai kehidupan sosial yang ada di
masyarakat. Banyaknya lm yang mengangkat kehidupan yang di
masyarakat, diantaranya yaitu lm mengenai perempuan.
Permasalahan mengenai perempuan dalam masyarakat ini dikenal
dengan istilah feminisme.Salah satu lm yang mengangkat
mengenai feminisme adalah lm Perempuan Berkalung Sorban karya
Abidah El Khalieqy yang dirilis pada 2009.
LATAR BELAKANG - SINOPSIS

Film ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang


wanita bernama Annisa yang hidup dan besar dalam
lingkungan pesantren. Dalam kehidupannya di pesantren,
Annisa diajarkan bahwa seorang perempuan harus patuh
dan tunduk terhadap laki-laki.
Hal inilah yang membuat Annisa beranggapan bahwa
perempuan ditempatkan dan dianggap lemah. Sejak kecil
Annisa merasakan keinginan perempuan sangat terbatas
dalam menentukan pilihannya, seperti keinginannya yang
mau menunggang kuda dan menjadi seorang ketua kelas
yang tidak diperbolehkan karena Annisa seorang
Perempuan Berkalung perempuan.
Sorban 2009
F E M I N I S M E DA N R UA N G L I N G K U P N YA

Feminisme merupakan gerakan kaum perempuan untuk memperoleh


kebebasan dan tanpa ada paksaan dari orang lain atas hidupnya
untuk menentukan dirinya sendiri. Menurut Sugihastuti 2002:18
feminisme adalah gerakan persamaan antara laki-laki dan
perempuan di segala bidang baik politik, ekonomi, pendidikan, sosial
dan kegiatan terorganisasi yang mempertahankan hak-hak serta
kepentingan perempuan.
 
METODE PENELITIAN

Desain Penelitian Objek/Subjek Penelitian


Pendekatan deskriptif kualitatif Analisis Data Objek: teori feminisme
data bukan berupa angka. Subjek: lm Perempuan
Metode analisis Berkalung Sorban
kualitatif, data-data
dianalisis dengan
Sumber Data metode berupa teks Pengumpulan Data
dan narasi
Data primer: lm Perempuan Metode pengumpulan data
Berkalung Sorban kualitatif, yaitu observasi dan
Data Sekunder: penelitian terdahulu analisis dokumen.
HASIL - MARGINALISASI PEREMPUAN

Dalam lm ini unsur feminisme yang terkandung jelas adalah


tentang ketidakadilan atau marginalisasi. Marginalisasi pada
perempuan merupakan batasan-batasan yang diterima oleh
kaum perempuan. Tokoh utama dalam lm ini mendapatkan
perlakuan yang berbeda dengan saudara-saudara laki-lakinya
baik dari segi pendidikan maupun kesempatan untuk
mengeksplor potensi dirinya.
Seperti pada kutipan berikut:
“Tidak seperti  Wildan  dan  Rizal  yang bebas keluyuran dalam kuasanya, main
bola, dan main layang-layang, serta aku disekap di dapur untuk mencuci
kotoran bekas makanan mereka,  mengiris  makanan  hingga  mataku pedas
semi kelezatan dan kenyamanan perut mereka." 
– (PBS, 2001: 48)
HASIL - MARGINALISASI PEREMPUAN

Pada kutipan sebelumnya, tampak bahwa ada perlakuan


berbeda yang diterima oleh tokoh utama dengan dua
saudara laki-lakinya. Hal itulah yang akhirnya membuat
dia kerap melanggar aturan yang ada demi mendapatkan
kebebasan yang dia inginkan.
Dalam kontruksi budaya Jawa ada istilah boy preference
(lebih berpihak kepada anak laki-laki). Di mana anak laki-
laki lebih diutamakan dan dihargai kebebasannya dari
pada anak perempuan. Ini pula yang terjadi dalam lm
Perempuan Berkalung Sorban yang mengambil latar di
daerah Jawa Timur.
HASIL - SUBORDINASI PEREMPUAN

Subordinasi adalah suatu sikap yang menempatkan perempuan pada


posisi yang tidak penting. Perempuan dianggap terlalu emosional dan
irasional sehingga dikhawatirkan tidak bisa untuk memimpin. Dalam
lm Wanita Berkalung Sorban tidak menceritakan tentang
kepemimpinan tapi perlakuan berbeda dalam hal pendidikan.
Di mana Anisa tidak diperkenankan melanjutkan sekolah ke jenjang
yang lebih tinggi dikarenakan ada anggapan bahwa wanita tak perlu
sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah
tangga yang pekerjaanya hanya di dapur, kasur dan sumur. Lain halnya
dengan saudara laki-lakinya yang bisa mengenyam pendidikan tinggi.
HASIL - STEREOTIPE TERHADAP PEREMPUAN

Stereotipe adalah  pelabelan  atau penandaan


 negatif  terhadap  kelompok atau jenis kelamin
tertentu. Dalam lm ini, Anisa sempat bercerai
dengan suaminya yang kemudian menjadikanya
seorang janda.
Kerap kali orang menganggap/menstigma bahwa
janda adalah seorang yang kurang baik, terlebih
ketika dia kedapatan berjalan dengan laki-laki dia
dicap sebagai seorang wanita penggoda.
HASIL - KEKESARASAN TERHADAP PEREMPUAN

Violence  (kekerasan)  merupakan  assault (invasi) atau


serangan terhadap sik maupun integritas mental
psikologis seseorang yang dilakukan terhadap jenis
kelamin tertentu.
Dalam lm ini, kekerasan yang terjadi adalah manakala
suami dari Anisa tidak memperlakukan dia dengan baik,
yakni ketika ingin menggauli Anisa dia selalu memaksa
dan bermain tangan sehingga hal itu akhirnya
menimbulkan trauma yang besar saat akhirnya dia
sudah bercerai kemudian memutuskan menikah lagi.
HASIL - BEBAN KERJA PEREMPUAN

Beban kerja terhadap perempuan yaitu adanya anggapan bahwa kaum


perempuan memiliki sifat memelihara dan rajin, serta tidak cocok
untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa semua
pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawab kaum
perempuan.
Konsekuensinya, banyak kaum perempuan yang harus bekerja keras
menjaga kebersihan dan kerapihan rumah tangganya, mulai dari
membersihkan rumah dan mengepel lantai, memasak, mencuci,
mencari air untuk mandi hingga mengurus anak.
KESIMPULAN

Mengkaji karya sastra dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang,


tergantung pendekatan atau kajian yang dipakai, salah satu bentuk
pengkajian karya sastra yaitu dari sudut pandang feminisme. Feminisme
merupakan gerakan kaum perempuan untuk memperoleh kebebasan dan
tanpa ada paksaan dari orang lain atas hidupnya untuk menentukan dirinya
sendiri. Penelitian mengambil objek lm Perempuan Berkalung Sorban
karya Hanung Bramantyo yang merupakan adaptasi dari novel karya Abidah
El Khalieqy dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah teknik noninteraktif dengan
melakukan penelitian secara intensif dari lm, melakukan pencatatan
secara aktif dengan metodea analisis isi. Hasil analisis penelitian pada lm
ini terdapat unsur-unsur feminisme seperti adanya marginalisasi terhadap
perempuan, subordinasi perempuan, stereotipe terhadap perempuan,
kekerasan terhadap perempuan, beban kerja perempuan, dan
menempatkan perempuan sebagai objek seksual.
Terima Kasih
KELOMPOK 8

Anda mungkin juga menyukai