0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan16 halaman
Film ini mengeksplorasi isu feminisme melalui karakter utama wanita bernama Annisa yang hidup dalam lingkungan yang memperlakukannya secara berbeda dan tidak adil karena jenis kelaminnya. Ia dibatasi dalam pendidikan dan kebebasannya. Film ini menunjukkan berbagai bentuk ketidakadilan yang dihadapi perempuan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotipe negatif, dan beban kerja berlebih.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Feminisme dalam Film Perempuan Berkalung Sorban Karya Abidah El-Khalieqy
Film ini mengeksplorasi isu feminisme melalui karakter utama wanita bernama Annisa yang hidup dalam lingkungan yang memperlakukannya secara berbeda dan tidak adil karena jenis kelaminnya. Ia dibatasi dalam pendidikan dan kebebasannya. Film ini menunjukkan berbagai bentuk ketidakadilan yang dihadapi perempuan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotipe negatif, dan beban kerja berlebih.
Film ini mengeksplorasi isu feminisme melalui karakter utama wanita bernama Annisa yang hidup dalam lingkungan yang memperlakukannya secara berbeda dan tidak adil karena jenis kelaminnya. Ia dibatasi dalam pendidikan dan kebebasannya. Film ini menunjukkan berbagai bentuk ketidakadilan yang dihadapi perempuan seperti marginalisasi, subordinasi, stereotipe negatif, dan beban kerja berlebih.
1 Latar Belakang 2 Feminisme & Ruang Lingkupnya 3 Metode Penelitian 4 Hasil Penelitian 5 Kesimpulan LATAR BELAKANG
Karya sastra merupakan sebuah karya dalam mendeskripsikan
berbagai masalah dan peristiwa dalam kehidupan manusia dan membentuk sebuah keutuhan cerita.
Film merupakan salah satu karya sastra yang digunakan sebagai
media untuk menggambarkan berbagai kehidupan sosial yang ada di masyarakat. Banyaknya lm yang mengangkat kehidupan yang di masyarakat, diantaranya yaitu lm mengenai perempuan. Permasalahan mengenai perempuan dalam masyarakat ini dikenal dengan istilah feminisme.Salah satu lm yang mengangkat mengenai feminisme adalah lm Perempuan Berkalung Sorban karya Abidah El Khalieqy yang dirilis pada 2009. LATAR BELAKANG - SINOPSIS
Film ini bercerita tentang perjalanan hidup seorang
wanita bernama Annisa yang hidup dan besar dalam lingkungan pesantren. Dalam kehidupannya di pesantren, Annisa diajarkan bahwa seorang perempuan harus patuh dan tunduk terhadap laki-laki. Hal inilah yang membuat Annisa beranggapan bahwa perempuan ditempatkan dan dianggap lemah. Sejak kecil Annisa merasakan keinginan perempuan sangat terbatas dalam menentukan pilihannya, seperti keinginannya yang mau menunggang kuda dan menjadi seorang ketua kelas yang tidak diperbolehkan karena Annisa seorang Perempuan Berkalung perempuan. Sorban 2009 F E M I N I S M E DA N R UA N G L I N G K U P N YA
Feminisme merupakan gerakan kaum perempuan untuk memperoleh
kebebasan dan tanpa ada paksaan dari orang lain atas hidupnya untuk menentukan dirinya sendiri. Menurut Sugihastuti 2002:18 feminisme adalah gerakan persamaan antara laki-laki dan perempuan di segala bidang baik politik, ekonomi, pendidikan, sosial dan kegiatan terorganisasi yang mempertahankan hak-hak serta kepentingan perempuan.
METODE PENELITIAN
Desain Penelitian Objek/Subjek Penelitian
Pendekatan deskriptif kualitatif Analisis Data Objek: teori feminisme data bukan berupa angka. Subjek: lm Perempuan Metode analisis Berkalung Sorban kualitatif, data-data dianalisis dengan Sumber Data metode berupa teks Pengumpulan Data dan narasi Data primer: lm Perempuan Metode pengumpulan data Berkalung Sorban kualitatif, yaitu observasi dan Data Sekunder: penelitian terdahulu analisis dokumen. HASIL - MARGINALISASI PEREMPUAN
Dalam lm ini unsur feminisme yang terkandung jelas adalah
tentang ketidakadilan atau marginalisasi. Marginalisasi pada perempuan merupakan batasan-batasan yang diterima oleh kaum perempuan. Tokoh utama dalam lm ini mendapatkan perlakuan yang berbeda dengan saudara-saudara laki-lakinya baik dari segi pendidikan maupun kesempatan untuk mengeksplor potensi dirinya. Seperti pada kutipan berikut: “Tidak seperti Wildan dan Rizal yang bebas keluyuran dalam kuasanya, main bola, dan main layang-layang, serta aku disekap di dapur untuk mencuci kotoran bekas makanan mereka, mengiris makanan hingga mataku pedas semi kelezatan dan kenyamanan perut mereka." – (PBS, 2001: 48) HASIL - MARGINALISASI PEREMPUAN
Pada kutipan sebelumnya, tampak bahwa ada perlakuan
berbeda yang diterima oleh tokoh utama dengan dua saudara laki-lakinya. Hal itulah yang akhirnya membuat dia kerap melanggar aturan yang ada demi mendapatkan kebebasan yang dia inginkan. Dalam kontruksi budaya Jawa ada istilah boy preference (lebih berpihak kepada anak laki-laki). Di mana anak laki- laki lebih diutamakan dan dihargai kebebasannya dari pada anak perempuan. Ini pula yang terjadi dalam lm Perempuan Berkalung Sorban yang mengambil latar di daerah Jawa Timur. HASIL - SUBORDINASI PEREMPUAN
Subordinasi adalah suatu sikap yang menempatkan perempuan pada
posisi yang tidak penting. Perempuan dianggap terlalu emosional dan irasional sehingga dikhawatirkan tidak bisa untuk memimpin. Dalam lm Wanita Berkalung Sorban tidak menceritakan tentang kepemimpinan tapi perlakuan berbeda dalam hal pendidikan. Di mana Anisa tidak diperkenankan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dikarenakan ada anggapan bahwa wanita tak perlu sekolah tinggi-tinggi karena pada akhirnya akan menjadi ibu rumah tangga yang pekerjaanya hanya di dapur, kasur dan sumur. Lain halnya dengan saudara laki-lakinya yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. HASIL - STEREOTIPE TERHADAP PEREMPUAN
Stereotipe adalah pelabelan atau penandaan
negatif terhadap kelompok atau jenis kelamin tertentu. Dalam lm ini, Anisa sempat bercerai dengan suaminya yang kemudian menjadikanya seorang janda. Kerap kali orang menganggap/menstigma bahwa janda adalah seorang yang kurang baik, terlebih ketika dia kedapatan berjalan dengan laki-laki dia dicap sebagai seorang wanita penggoda. HASIL - KEKESARASAN TERHADAP PEREMPUAN
Violence (kekerasan) merupakan assault (invasi) atau
serangan terhadap sik maupun integritas mental psikologis seseorang yang dilakukan terhadap jenis kelamin tertentu. Dalam lm ini, kekerasan yang terjadi adalah manakala suami dari Anisa tidak memperlakukan dia dengan baik, yakni ketika ingin menggauli Anisa dia selalu memaksa dan bermain tangan sehingga hal itu akhirnya menimbulkan trauma yang besar saat akhirnya dia sudah bercerai kemudian memutuskan menikah lagi. HASIL - BEBAN KERJA PEREMPUAN
Beban kerja terhadap perempuan yaitu adanya anggapan bahwa kaum
perempuan memiliki sifat memelihara dan rajin, serta tidak cocok untuk menjadi kepala rumah tangga, berakibat bahwa semua pekerjaan domestik rumah tangga menjadi tanggung jawab kaum perempuan. Konsekuensinya, banyak kaum perempuan yang harus bekerja keras menjaga kebersihan dan kerapihan rumah tangganya, mulai dari membersihkan rumah dan mengepel lantai, memasak, mencuci, mencari air untuk mandi hingga mengurus anak. KESIMPULAN
Mengkaji karya sastra dapat dilakukan dengan berbagai sudut pandang,
tergantung pendekatan atau kajian yang dipakai, salah satu bentuk pengkajian karya sastra yaitu dari sudut pandang feminisme. Feminisme merupakan gerakan kaum perempuan untuk memperoleh kebebasan dan tanpa ada paksaan dari orang lain atas hidupnya untuk menentukan dirinya sendiri. Penelitian mengambil objek lm Perempuan Berkalung Sorban karya Hanung Bramantyo yang merupakan adaptasi dari novel karya Abidah El Khalieqy dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik noninteraktif dengan melakukan penelitian secara intensif dari lm, melakukan pencatatan secara aktif dengan metodea analisis isi. Hasil analisis penelitian pada lm ini terdapat unsur-unsur feminisme seperti adanya marginalisasi terhadap perempuan, subordinasi perempuan, stereotipe terhadap perempuan, kekerasan terhadap perempuan, beban kerja perempuan, dan menempatkan perempuan sebagai objek seksual. Terima Kasih KELOMPOK 8
Albert Bandura dan faktor efikasi diri: Sebuah perjalanan ke dalam psikologi potensi manusia melalui pemahaman dan pengembangan efikasi diri dan harga diri