TINJAUAN PUSTAKA
A. Wujud Zat
Umumnya ada tiga wujud zat yaitu gas, cair dan padat. Gas merupakan satu
dari tiga wujud zat, sifat gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan juga
bergantung pada stukturnya. Sifat-sifat gas yang dapat dirangkumkan adalah gas
ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar, bila dua gas atau lebih gas
bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi merata dan bila dipanaskan gas akan
mengembang, bila didinginkan akan mengkerut, dari berbagaai sifat ini yang paling
volumenya berkurang, cairan itu tidak akan memenuhi wadah lagi. Namun, gas selalu
akan memenuhi ruang tidak peduli berapapun suhunya yang akan berubah adalah
tekanannya. Tekanan gas yaitu tekanan uap cairan ketika kesetimbangan uap-cair
dicapai, ditentukan hanya oleh suhunya. Baik jumlah cairan maupun volume diatas
cairan tidak mempunyai akibat asalkan cairan masih ada (Baharuddin, 2013: 124-
125).
B. Gas
Gas ideal sebenarnya tidak ada, jadi hanya merupakan gas hipotesis. Semua
gas sebenarnya tidak nyata. Pada gas ideal dianggap, bahwa molekul tidak tarik
menarik dan volume molekulnya dapat diabaikan terhadap volume gas itu sendiri atau
ruang yang di tempati. Sifat ideal ini hanya didekati oleh gas berartom satu pada
3
4
tekanan rendah dan pada temperature yang relative tinggi. Bila digunakan harga STP
(1 atm 00C atau 273 K) dan kita ambil 1 mol gas, maka volume gasnya dapat diukur
yang kita sebut volume molar pada STP, karna merupakan volume dari 1 mol gas
pada tekanan 1 atm dan 00C. bila kita lakukan hal ini untuk berbagai gas terlihat
harganya berbeda-beda karena memang gas nyata bukan “gas ideal”. Dari berbagai
pengukuran volume rata-rata ditempat oleh satu mol gas pada STP = 24 L. Maka
harganya ini diambil untuk volume molar dari gas ideal dengan menggunakan harga-
C. Padatan
Padatan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kristal dan amorf. Es
merupakan padatan kristal, yang memiliki keteraturan yang kaku dan menjangkau-
tertentu. Susunan atom, molekul atau ion dalam padatan kristal adalah sedemikian
rupa sehingga gaya tarik-menarik antar molekul note dalam keadaan maksimumnya.
Gaya yang menyebabkan kestabilan kristal dapat berupa gaya ion, ikatan kovalen,
gaya van der Waals, ikatan hidrogen atau kombinasi gaya-gaya ini. Padatan amorf
seperti gelas tidak memiliki susunan yang tertata baik dan keteraturan molekul yang
bergetar dengan kencang. Akhirnya tercapai suatu suhu ketika getaran itu diputuskan
keteraturan struktur kristal. Atom, ion atau molekulnya dapat tergelincir satu sama
lain dan padatan itu kehilangan bentuk tetapnya dan berubah menjadi cairan. Proses
ini disebut pelelehan, atau peleburan dan suhu ketika hal ini terjadi dinamakan titik
leleh. Proses kebalikannya, yaitu konversi airan menjadi padatan disebut pembekuan
5
atau pemadatan dan suhu ketika peristiwa terjadi disebut disebut titik beku. Titik leleh
padatan dan titik beku cairan adalah identik. Pada suhu itu padatann dan cairan
D. Cairan
Wujud cair, situasinya tidak begitu sederhana sebab setiap molekul dikelilingi
menarik adanya gerakan cairan dilakukan oleh Brown yakni adanya gerakan acak
serbuk sari dipermukaan air. Asal gerakan Brown adalah tumpukan antara serbuk dan
molekul air dan diinterpretasikan sebagai berikut karena besaran dan arah tiap
tumpukan yang mendorong serbuk sari bervariasi, partikel serbuk akan bergerak
dengan menggunakan model mekanik sebagai dalam kasus partikel gas. Namun,
sehingga sukar untuk menangani cairan secara kuantitatif (Baharuddin, 2013 119).
interaksi dalam padatan dan gas. Aspek paling menarik diantara sifat-sifat cairan
adalah perubahan matual antara gas dan cairan, yakni penguapan dan kondensasi, hal
ini digunakan meluas dalam proses kimia destilasi, salah satu metode pemurnian
Tekanan uap cairan meningkat dengan kenaikan suhu dan gelembung akan
terbentuk dalam cairannya. Tekanan gas dalam gelembung sama dengan jumlah
tekanan atmosfer dan tekanan hidrostatik akibat tinggi cairan di atas gelembung.
Wujud saat gelembung terbentuk dengan giat disebut dengan mendidih, dan
temperatur saat mendidih ini disebut dengan titik didih. Titik didih pada tekanan
6
atmosfer 1 atm disebut dengan titik didih normal. Titik didih akan berubah tergantung
pada tekanan atmosfer. Bila tekanan atmosfer lebih tinggi dari 1 atm, tititk didih akan
lebih tinggi dari titik didih normal. Sementara bila tekanan atmosfer lebih rendah dari
1 atm, titik didihnya akan lebih rendah dari titik didih normal (Baharuddin, dkk.,
2013: 121).
Cairan ketika dipanaskan dalam wadah terbuka ke atmosfer, ada suhu tertentu
dan melepaskan diri. Tekanan yang ditimbulkan oleh molekul yang melepaskan diri
sama dengan tekanan yang ditimbulkan oleh molekul atmosfer dan dikatakan telah
terjadi pedinginan. Selama pendidihan, energi yang diserap sebagai kalor hanya
digunakan untuk mengkonversi molekul cairan menjadi uap. Suhu tetap konstan
tekanan-uap cairan sama dengan tekanan atmosfer standar adalah titik didih normal.
Titik didih normal adalah adalah titik didih cairan pada tekanan 1 atm.
E. Asam Benzoat
Salah satu bahan pengawet yang banyak digunakan adalah asam benzoat.
Asam benzoat lebih banyak digunakan dalam bentuk garamnya karena kelarutannya
lebih baik daripada bentuk asamnya. Bentuk garam dari asam benzoat yang banyak
sel-sel mikroba terutama kapang. Natrium benzoat bekerja efektif pada pH 2,5-4
7
sehingga banyak digunakan pada makanan atau minuman yang bersifat asam
kurang dari 99,5% dan tidak lebih dari 100,5% C7H6O2 dihitung terhadap zat anhidrat,
hablur berbentuk jarum atau sisik, putih, sedikit berbau, biasanya bau benzaldehid
atau benzoin. Agak mudah menguap pada suhu hangat, mudah menguap dalam uap
air, sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, dalam kloroform dan dalam eter.
Asam benzoat merupakan salah satu pengawet yang diizinkan oleh Departemen
dan kecap adalah 600 mg/kg, sedangkan pada sari buah, saus, jelly, manisan dan agar