SKRIPSI
Oleh:
JURUSAN AKUNTANSI
JAKARTA
1437 H/2016 M
ii
iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk
dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang Menyatakan
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Siti Sarah Salim
Tempat, tanggal lahir : Tangerang, 12 Januari 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Nomor HP : 0857-1091-3995
Alamat rumah : Jl. Beringin 1, No. 19 RT 003/07 Pamulang Barat,
Tangerang Selatan
Alamat e-mail : lovegreen.sarah@gmail.com
Kewarganegaraan : Indonesia
Pendidikan Formal
RA/TK Islam Rizqi Pamulang Barat : 1995 - 1997
SDN Pamulang Barat : 1997 - 2003
SMP Darusalam Ciputat : 2003 - 2006
SMA Darussalam Ciputat : 2006 - 2009
S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Jakarta : 2009 - 2016
Pengalaman Organisasi
English Department Darussalam, sebagai anggota : 2006
Math Club SMA Darussalam Ciputat, sebagai anggota : 2006-2007
Rohis SMA Darssalam Ciputat, sebagai anggota : 2007-2008
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Jurusan Akuntansi : 2010-2011
sebagai anggota Divisi Kemahasiswaan
vi
Pengalaman Kepanitiaan
Panitia Propesa UIN : 2010-2011
Panitia Think Acct 2010 : 2010-2011
Panitia Company Visit : 2010
Pengalaman Kerja
Homeschooling Kak Seto Pusat : 2013 - sekarang
sebagai Tutor Visit Tingkat SD, SMP, dan SMA
Mobil Kelas Berjalan (MKB) : 2014 - sekarang
sebagai tutor tingkat pra SD, SD, SMP dan SMA
vii
PERFORMANCE ANALYSIS OF FINANCIAL INSTITUTIONS AMIL
ZAKAT
ABSTRACT
This study aims to measure and analyze the financial performance of the
Institute Amil Zakat (LAZ) in managing zakat funds based on the data in 2014.
The research done on five object research, namely Yayasan Baitul Mal Ummat
Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI), Dompet Dhuafa, Pos Kemanusiaan
Peduli Umat (PKPU), Rumah Zakat (RZ), Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
Indonesia (YBM BRI). The method used is the prime part of performance
measurement of financial performance issued by Indonesia Magnificence of Zakat
(IMZ) in Indonesia Zakat Development Report (IZDR) 2011 includes three
assessment criteria, namely assessment of financial statements, financial
efficiency and organizational capacity. The data used in this research is
secondary data. Secondary data were obtained from the financial statements,
reports Amil Zakat publications associated with research.
Based on the data that has been obtained and the analysis done by
researchers with high performance analysis of the financial performance section,
it can be concluded that the financial performance Yayasan Baitul Maal Bank
Rakyat Indonesia (YBM BRI) ranks first best, Yayasan Baitul Mal Islamic Ummah
Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI) ranks second, Pos Humanitarian Care for
People (PKPU) ranks third, Purse Dhuafa ranks fourth, and Home zakat (RZ)
ranks fifth.
Keywords: Performance, Zakat, Institute Amil Zakat
viii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN LEMBAGA AMIL ZAKAT
ABSTRAK
ix
KATA PENGANTAR
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan dan kritik
yang membangun untuk penulisan skripsi ini dari semua pihak.
xii
DAFTAR ISI
xiii
3. Regulasi-regulasi Terkait dengan Lembaga Amil
Zakat Zakat ............................................................... 30
4. Kinerja ..................................................................... 38
a. Pengertian Kinerja ............................................. 38
b. Pengukuran Kinerja ........................................... 39
c. Metode Pengukuran Kinerja Organisasi
Pengelola Zakat ................................................. 40
1) Pengukur Kinerja oleh Erni Yanti Siregar
(2003) .......................................................... 40
2) Pengukur Kinerja oleh FOZ dan KBC
(2009) .......................................................... 41
3) Pengukuran Kinerja dengan Balanced
Scorecard oleh Puji Lestari (2010) .............. 43
4) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga
Amil Zakat oleh IMZ berdasarkan Kinerja
Prima (2011) ................................................ 45
5) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga
Amil Zakat berdasarkan Kinerja Prima oleh
Husni Shabri (2011) .................................... 46
6) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola
Zakat oleh IMZ (2012) ................................ 48
7) Pengukuran Kinerja dengan Perspektif
Keuangan dan Customer oleh Darmawati
Dwita, M. Arifin Mukti, Wahyudin (2011) . 49
8) Kerangka Pengukuran Kinerja oleh Abd.
Halim Mohd Noor (2012) ............................ 50
9) Pengukuran Efisiensi Kinerja Keuangan
Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)
dengan Pendekatan Data Envelopment
Analysis (DEA) oleh Alfi Lestari (2015) ..... 53
xiv
B. Kerangka Pemikiran ....................................................... 55
C. Hasil-hasil Penelitian Terdahulu .................................... 56
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 64
A. Ruang Lingkup Penelitian .............................................. 64
B. Metode Penentuan Sampel ............................................. 65
C. Metode Pengumpulan Data ............................................. 65
D. Metode Analisis Data ..................................................... 66
E. Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat ... 68
1. Kriteria Penilaian Laporan Keuangan ..................... 69
2. Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan .................... 69
3. Kriteria Penilaian Kapasitas Organisasi .................. 70
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian .............................. 72
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ..................................... 73
A. Gambaran Lembaga Amil Zakat .................................... 73
1. Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara
Indonesia ................................................................. 73
a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Yayasan Baitul
Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia ...... 73
b. Visi dan Misi Yayasan Baitul Mal Ummat
Islam Bank Negara Indonesia .......................... 76
2. Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa ..................... 77
a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa . 77
b. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga Amil Zakat
Dompet Dhuafa ................................................. 79
3. Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan Peduli
Umat (PKPU) .......................................................... 81
a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Pos
Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) .................. 81
b. Visi dan Misi Pos Kemanusiaan Peduli Umat
(PKPU) .............................................................. 84
xv
4. Gambaran Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat
(RZ) ......................................................................... 84
a. Sejarah Lembaga Amil Zakat Rumah Zakat
(RZ) .................................................................. 84
b. Visi, Misi dan Brand Value Rumah Zakat (RZ) 87
5. Gambaran Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
Indonesia (YBM BRI) ............................................. 88
a. Sejarah Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
Indonesia (YBM BRI) ....................................... 88
b. Visi, Misi dan Tujuan Yayasan Baitul Maal
Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) ................ 90
B. Analisis Pengukuran Kinerja Keuangan Lembaga Amil
Zakat ............................................................................... 91
1. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Mal Ummat
Islam Bank Negara Indonesia .................................. 91
2. Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa ......................... 96
3. Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat
(PKPU) .................................................................... 101
4. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ) .................... 105
5. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank
Rakyat Indonesia (YBM BRI) .................................. 109
C. Hasil Penilaian Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat 113
BAB V PENUTUP ............................................................................ 115
A. Kesimpulan ..................................................................... 115
B. Implikasi ......................................................................... 116
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 120
LAMPIRAN ................................................................................................. 125
xvi
DAFTAR TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
xix
DAFTAR LAMPIRAN
xx
BAB I
PENDAHULUAN
perlu dihadapi. Hal ini terbukti dari data yang disajikan oleh Badan Pusat
berada dalam kategori miskin per Maret 2014. Jumlah tersebut setara dengan
penduduk yang dikategorikan miskin (per Maret 2014) adalah mereka yang
Banyak pemikiran dan teori yang dikemukakan oleh para ahli dalam
1
Sejak tahun 2011 program penanggulangan kemiskinan diluncurkan
BPS penduduk miskin masih terbilang tinggi. Oleh karenanya Beik Irfan
Tabel 1.1
Program Penanggulangan Kemiskinan
Klaster Tujuan Program
Bantuan Memenuhi kebutuhan Beras untuk masyarakat
perlindungan dasar masyarakat miskin. miskin (Raskin) jaminan
Sosial kesehatan masyarakat
Berbasis (Jamkesmas), jaminan
Keluarga persalinan (Jampersal),
Program Keluarga Harapan
(PKH), Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK), Bantuan
Operasional Sekolah (BOS),
Beasiswa untuk Siswa Miskin
(BSM).
Pemberdayaan Melibatkan masyarakat PNPM-Mandiri dengan 5
masyarakat miskindalam kegiatan program inti, yaitu: PNPM
pembangunan dalam pedesaan, PNPM perkotaan,
rangka meningkatkan dan PNPM Infrasrtuktur Pedesaan
menjaga kesinambungan (RIS PNPM), PNPM
pendapatan masyarakat Infrasrtuktur Sosial Ekonomi
miskin. Wilayah (PISEW), serta
PNPM Daerah Tertinggal dan
Khusus (P2DTK)
Pemberdayaan Meningkatkan akses Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Usaha Mikro masyarakat miskin dalam
dan Kecil memperoleh pendanaan
untuk usaha.
2
Klaster Tujuan Program
Program Memenuhi kebutuhan Rumah sangat murah dan
Murah untuk yang terjangkau oleh Rumah murah, kendaraan
Rakyat masyarakat miskin. angkutan umum murah, air
bersih untuk rakyat, listrik
murah dan hemat,
peningkatan kehidupan
nelayan, dan peningkatan
kehidupan masyarakat miskin
dan perkotaan.
Sumber: IMZ (2010: 18)
strategis dalam pembangunan ekonomi umat (Kemenag RI, 2013: 58). Zakat
kaya, kemudian digunakan oleh muslim yang fakir (Laela, Sugiyarti Fatma,
2010: 124).
zakat sebagai salah satu rukun Islam (Qardawy, 1999: 105). Perintah untuk
berzakat dapat dilihat dalam Al-Qur‟an surat At-Taubah ayat 103, yang
artinya,
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
3
Zuhaily (2003: 27) menafsirkan ayat ini bahwa Allah Subhanahu Wa
bertugas memimpin umat sesudah beliau untuk mengambil zakat dari orang
kaya, karena dengan zakat yang mereka keluarkan dapat membersihkan dan
menyucikan diri mereka dari sifat bakhil, tamak serta dapat mengangkat
mampu kepada fakir dan miskin (Shabri Husni, 2011: 2). Hal ini dapat
para petugas dan pengumpul yang diutus oleh imam atau pemerintah untuk
4
Dalam konteks yang lebih makro, konsep zakat, infak dan sedekah ini
diyakini akan memiliki dampak yang sangat luar biasa. Bahkan di Barat
sendiri, telah muncul dalam beberapa tahun belakangan ini, sebuah konsep
(Beik Irfan Syauqi: 2009) seperti halnya zakat yang jauh-jauh hari telah
penduduknya beragama islam. Hal ini terbukti dari sensus penduduk 2010
yang bersumber dari data BPS, bahwa jumlah umat islam di Indonesia
Tabel 1.2
Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut
Agama Jumlah Persentase
Islam 207.176.162 87,46
Kristen 16.528.513 6,98
Katolik 6.907.873 2,92
Hindu 4.012.116 1,69
Budha 1.703.254 0,72
Budha 117.091 0,05
Khong Hu Chu 299.617 0,13
Lainnya 139.582 0,06
Total 236.884.208 100
Sumber: Data Sensus Penduduk 2010 - Badan Pusat Statistik
Republik Indonesia
Pada tahun 2011 lalu, riset mengenai potensi zakat di Indonesia yang
dilakukan oleh BAZNAS yang bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor
5
Potensi zakat mencapai Rp 217 triliun, atau ratusan kali lipat dari
pengumpulan zakat yang tercatat selama satu tahun pada 2011 yaitu sebesar
Rp 1,73 triliun. Artinya, penghimpunan zakat baru mencapai angka 0,8% dari
realisasi ada dua, jika bukan karena potensi zakat yang belum tergali,
Zakat (2012, 70) menjelaskan bahwa hal tersebut dapat diwujudkan melalui
kinerja Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat Nasional
bahwa fungsi lembaga zakat adalah seperti lembaga keuangan, harus dikelola
6
Hanya saja, Nasar, M. Fuad yang merupakan sekretasis BASNAZ
dalam majalah zakat edisi maret (2013: 13) mengungkapkan bahwa lembaga
atau perusahaan, karena zakat yang terkumpul tidak boleh dianggap sebagai
lembaga dan amil zakat bukan pemilik dana zakat, melainkan hanya penerima
lembaga amil zakat yang berbasis pada pengukuran dan analisis kinerja prima
7
B. Perumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
(Bamuis BNI).
8
d) Mengetahui dan menganalisis kinerja keuangan Lembaga Amil
2. Manfaat Penelitian
a. Kontribusi Teoritis
pengetahuan.
b. Kontribusi Praktis
9
2) Memberikan informasi kepada muzzaki tentang kinerja
salurkan.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Zakat
a. Pengertian Zakat
zakat).
11
Adapun menurut Uqaily Ali Mahmud (2010: 11) zakat artinya
Undang Zakat No. 23 Tahun 2011, zakat diartikan sebagai harta yang
Islam.
12
b. Dasar Hukum Zakat
syarat-syaratnya.
1) Dalil Al-Qur‟an
hingga 32 kali.
13
Adapun beberapa ayat dalam Al-Qur‟an yang menunjukkan atas
a) Al-Baqarah: 43
b) At-Taubah: 130
c) Al-Bayyinah: 5
2) Hadits
katakan apa yang harus saya perbuat dan bagaimana caranya saya
Wassalam bersabda,
14
“Keluarkanlah zakat dari hartamu karena itu merupakan penyuci
yang akan membersihkan kamu menyambung tali silaturahim
dengan kaum keluargamu dan mengakui hak pengemis, tetangga
dan orang-orang miskin”. (HR. Muslim)
bersabda,
3) Ijma’ Ulama
2008:23).
c. Subjek Zakat
terendah (nishab) yang telah ditentukan dan telah sampai waktu wajib
mendistribusikannya.
17
pada pengertian orang yang dinyatakan pailit dalam usahanya
d. Objek Zakat
Secara garis besar, zakat dibagi menjadi dua, yaitu zakat nafs (zakat
jiwa) yang dalam masyarakat dikenal dengan zakat fitrah (zakat fitri)
1) Zakat fitri
18
setiap muslim pada hari berbuka (saat tidak puasa lagi) dari bulan
ramadhan.
2,153kg.
mulai dari terbit fajar pada hari „idul fitri hingga dekat waktu
pelaksanaan shalat „ied dan waktu yang dibolehkan yaitu satu atau
Umar.
adalah:
Nabi bersabda:
20
“Pada yang disiram hujan dan mata air dan tumbuh-
tumbuhan itu hanya minum air hujan, dikenakan al-‘usyr
(sepersepuluh), dan pada yang disirami dengan mengangkut
air nifshu al-‘ usyr (setengah dari sepersepuluh atau
seperlima)” (H.R. Muslim dan Abu Daud)
tiga jenis, yaitu unta, sapi, dan domba. Adapun di luar dari
Tabel 2.1
Kadar Wajib Zakat pada Unta
Nishab Kadar Wajib Zakat
5-9 ekor 1 kambing (syah)
10-14 ekor 2 kambing
15-19 ekor 3 kambing
20-24 ekor 4 kambing
25-35 ekor 1 unta betina berumur 1 tahun
36-45 ekor 1 unta betina berumur 2 tahun
46-60 ekor 1 unta betina berumur 3 tahun
61-75 ekor 1 unta betina berumur 4 tahun
76-90 ekor 2 unta betina berumur 2 tahun
91-120 ekor 2 unta betina berumur 3 tahun
121 ekor ke Setiap kelipatan 40: 1 unta betina
atas berumur 2 tahun, dan setiap kelipatan
50: 1 unta betina berumur 3 tahun
Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 62)
21
Tabel 2.2
Kadar Wajib Zakat pada Sapi
Nishab Kadar Wajib Zakat
30-39 ekor 1 sapi jantan atau sapi betina berumur 1 tahun
40-59 ekor 1 sapi betina berumur 2 tahun
60-69 ekor 2 sapi jantan berumur 2 tahun
70-79 ekor 1 sapi betina berumur 2 tahun dan 1 sapi
jantan berumur 1 tahun.
80-89 ekor 2 sapi betina berumur 2 tahun
90-99 ekor 3 sapi jantan berumur 1 tahun
100-109 ekor 2 sapi jantan berumur 1 tahun dan 1 sapi
betina berumur 2 tahun
110-119 ekor 2 sapi betina berumur 2 tahun dan 1 sapi
jantan berumur 1 tahun
120 ekor Setiap 30 ekor: 1 sapi jantan berumur 1 tahun
atau 1 sapi betina berumur 1 tahun. Dan
setiap 40 ekor: 1 sapi betina berumur 2 tahun
Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 62-63)
Tabel 2.3
Kadar Zakat pada Kambing (Domba)
Nishab Kadar Wajib Zakat
1 kambing yang berjenis domba berumur 1
40-120 ekor tahun atau 1 kambing dari jenis ma’iz
(kambing kacang) yang berumur 2 tahun
121-200 ekor 2 kambing
201-300 ekor 3 kambing
Lebih dari Setiap kelipatan 100, bertambah 1 kambing
301ekor sebagai wajib zakat.
Sumber: Tuasikal Muhammad Abduh (2014: 63)
22
d) Zakat Barang Temuan (rikaz) dan Barang Tambang (ma’din)
bahwa emas dan perak yang wajib dizakatai adalah emas dan
karat).
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (QS. At-
Taubah: 130).
24
Imam Qurtubi mendefinisikan amil sebagai orang-orang yang
25
Sedangkan Fakhruddin (2008: 252) menjelaskan bahwa tujuan besar
penerimanya.
26
Kabupaten/Kota dan tingkat kecamatan dibentuk BAZNAS
kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas usul
27
15 ayat (3)). BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota
BAZ dan LAZ dapat menerima dana zakat, infak, sedekah, dan dana
No.23 Tahun 2011 pasal 28 ayat 2). Dan pengelolaan zakat, infak,
28
Rifqi Muhammad (2008: 79-80) menerangkan pula dana-dana yang
1) Dana zakat
permintaan khusus.
program beasiswa.
luas dari infak, karena tidak hanya berasal dari harta. Rifqi
29
a) Dana infak dan sedekah adalah jumlah infak dan sedekah
30
pendayagunaan zakat. Dalam UU tersebut juga dijelaskan berberapa
hal seperti:
3) Selain dana zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak,
30-33)
31
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008 tentang
sumbangan, termasuk zakat yang diterima oleh badan amil zakat atau
lembaga amil zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah dan
32
membentuk LAZ yang dapat membuka perwakilan LAZ dengan
meliputi:
pribadi pemeluk agama Islam dan atau oleh Wajib Pajak badan
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan atau oleh
dengan uang.
33
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 254/PMK.03/2010 tentang Tata
ayat (1)a dan ayat (1)b dijelaskan bahwa zakat atau sumbangan
pribadi pemeluk agama Islam dan atau oleh Wajib Pajak badan
badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk atau
orang pribadi pemeluk agama selain agama Islam dan atau oleh
Dijelaskan pula dalam pasal 4 ayat (1) dan (2) bahwa zakat atau
wajib tidak dibayarkan kepada badan amil zakat atau lembaga amil
34
f. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor per-15/PJ/2012 tentang
35
o) LAZ Yayasan Rumah Zakat Indonesia,
berikut:
a) LAZIS Muhammadiyah,
(BDDN YADP).
Dikurangkan dan Penghasilan Bruto, dalam pasal 2 ayat (1) dan (2)
(ATM), dan paling sedikit memuat: nama lengkap Wajib Pajak dan
tanggal pembayaran; nama badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau
tanda tangan petugas badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau
36
bukti pembayaran, apabila pembayaran secara langsung; atau Validasi
Lembaga Amil Zakat bahwa LAZ yang didirikan harus mendapat izin
dari menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh menteri dengan beberapa
lain-lain.
37
4. Kinerja
a. Pengertian Kinerja
optimal.
38
organisasi menghargai sumber daya manusia akan mempengaruhi
dimiliki seseorang.
pemimpin.
b. Pengukuran Kinerja
diketahui berjalan dengan baik setelah ada evaluasi dari kegiatan yang
39
mengukur kinerjanya, sehingga aktivitas tersebut dapat dipantau
secara periodik (Shabri Husni: 2011:39). Shabri Husni (2011: 39) juga
40
dapat dijalankan. Kinerja perspektif pertumbuhan dan
sistem informasi.
(skor 4).
41
Mal Pupuk Kujang, Baitul Mal PT. Pupuk Kaltim, Baitul Mal
(STIE) Jakarta.
dan Badan Amil Zakat tingkat provinsi dan kabipaten atau kota,
(ISR) Award.
42
3) Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard oleh Puji
Lestari (2010)
d) Perspektif customer,
e) Perspektif keuangan,
43
pengurus, pengurus tidak mendapatkan gaji sedangkan
dan penurunan.
44
4) Analisis Pengukuran Kinerja Lembaga Amil Zakat oleh
b) Kinerja manajemen
45
c) Kinerja keuangan
Tabel 2.4
Hasil Pengukuran Kinerja oleh IMZ
Organisasi
No Nilai Total Peringkat
Pengelola Zakat
1. BMM 8,70 AAA- 1
2. DD 8,30 AA+ 2
3. PKPU 7,70 AA 3
4. BAZIS DKI 7,33 AA- 4
5. DPU DT 7,05 AA- 5
6. BAMUIS BNI 6,72 A+ 6
7. YBM BRI 6,87 A+ 7
8. BAZZMA 5,83 A- 8
Sumber: IZDR 2011, IMZ
prima BAZ dan LAZ yang ada di Sumatra Barat (Shabri Husni,
46
4) Kinerja pendayagunaan ekonomi, 5) Kinerja legitimasi sosial.
2011:56).
47
6) Pengukuran Kinerja Organisasi Pengelola Zakat oleh IMZ
(2012)
adalah 180, dengan BAZ sebanyak 112 dan LAZ sebanyak 68.
a) Kelembagaan
b) SDM
c) Sistem Manajemen
d) Sarana prasarana
f) Pendayagunaan
penelitian ini adalah kinerja LAZ dinilai lebih baik dari BAZ
48
dan prasarana, kinerja pengumpulan, kinerja pendayagunaan,
Wahyudin (2011)
49
memuaskan pihak-pihak yang menikmati pelayanan LAZ yaitu
(2012)
50
organisasi lainnya yang berusaha untuk tetap relevan dan
51
Gambar 2.1
Kerangka Kerja Pengukuran Kinerja Lembag Zakat
Penelitian Abd. Halim Mohd Noor
Sumber: diadaptasi oleh Noor, Abd. Halim Mohd et, al., (2012:
18) dari (Keehley & Abercrombie, 2008 dan Abd Halim,
Rozman & Ahmad, 2007)
telah selesai dan dana yang telah disalurkan. Dan dimensi yang
52
9) Pengukuran Efisiensi Kinerja Keuangan Badan Amil Zakat
input yang diuji dalam penelitian ini adalah dana ZIS yang
53
dengan nilai target (nilai yang harus dicapai) yang disarankan
54
B. Kerangka Penelitian
Kerangaka pemikiran dalam penelitian ini dapat terlihat dalam gambar 2.2.
Gambar 2.2
Skema Kerangka Pemikiran
Perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada umat Islam untuk membayar
zakat (QS. At-Taubah: 103) dan dijadikannya zakat sebagai bagian dari
rukun Islam (HR. Bukhari, kitab Al-Iman, Bab Qaul An-Nabi Shalallahu
‘Alaihi Wassalam: Buniya Al-Islam ‘ala Khamsin)
Harus terjaganya kinerja keuangan para amil dalam mengelola dana zakat
Hasil Analisis
55
C. Penelitian Terdahulu
Berikut hasil-hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dan sejenis dengan penelitian peneliti ini dapat dilihat dalam tabel 2.5
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
1. Erni Yanti Kinerja Lembaga Sama-sama meneliti Peneliti terdahulu menggunakan Hasil pengukuran kinerja keuangan
Siregar, Amil Zakat tentang kinerja zakat analisis pengukuran kinerja Lembaga Amil Zakat dikategorikan
2003 Dompet Dhuafa pada Lembaga Amil Lembaga Amil Zakat dalam baik (skor 5), kinerja pelayanan
dalam Zakat empat perspektif Balance dikategorikan sangat baik (skor 6),
Pengelolaan Dana Scorecard (BSC). Sedangkan kinerja proses bisnis internal dinilai
ZIS peneliti saat ini menggunakan agak baik (skor 4), pengukuran kinerja
metode pengukuran dalam pertumbuhan dan pembelajaran
Indonesia Zakat and dikategorikan agak baik (skor 4).
Development Report (IZDR)
2011 yang dikeluarkan oleh
Indonesia Magnificence of
Zakat (IMZ) yang disebut
dengan kinerja prima. Dan
penelitian kali ini hanya
meneliti kinerja keuangannya
saja.
Lanjut ke halaman selanjutnya
56
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
2. Forum Islamic Social Sama-sama meneliti Peneliti terdahulu menggunakan Tiga teratas, kategori Lembaga Amil
Organisasi Responsibility tentang kinerja tiga metodelogi penelitian, yakni Zakat Nasional yaitu: Bamuis BNI,
Zakat, 2009 Award (ISR) pengelola zakat pada Fundaraising, Fund Distribution, Rumah Zakat Indonesia, dan Dompet
Lembaga Amil dan Management System Dhuafa. Tiga teratas, kategori Lembaga
Zakat. Development. Sedangkan peneliti Amil Zakat Daerah, yaitu: DSNI,
saat ini menggunakan metode Lembaga Manajemen Infak, dan
pengukuran dalam Indonesia Lampung Peduli. Tiga teratas, kategori
Zakat and Development Report Badan Amil Zakat Propinsi, yaitu:
(IZDR) 2011 yang dikeluarkan Baitul Maal Aceh, BAZDA Sumatera
oleh Indonesia Magnificence of Utara, dan Bazda DIY. Pemenang tiga
Zakat (IMZ) yang disebut dengan teratas, kategori Badan Amil Zakat
kinerja prima pengelola zakat, Kabupaten/ Kota, yaitu: BAZDA
dengan meneliti kinerja Kabupaten Cianjur, BAZDA Kabupaten
keuangannya. Aceh Besa, dan Bazda Kab.Tebingtinggi.
Sedangkan untuk kategori Special
Award, yaitu: Badan Amil Zakat
Nasional
Lanjut ke halaman selanjutnya
57
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
3. Puji Lestari, Pengukuran Sama-sama Objek penelitian terdahulu Perspektif Learning dan Growth: pengalaman
2010 Kinerja Badan meneliti tentang adalah BAZDA yang ada di kerja pengelola BAZDA 5-12 tahun, pendidikan
Amil Zakat kinerja pengelola sebuah kabupaten di Banyumas. terendah D3 akuntansi, loyalitas baik, tidak ada
Daerah zakat pada Metode penelitian yang absen, tidak ada penghargaan, pengurus tidak
(BAZDA) Lembaga Amil digunakan dalam penelitian ini mendapatkan gaji, karyawan mendapat gaji dari
Kabupaten X Zakat. adalah survey. Aspek yang APBD.
di Wilayah Eks dianalisis dalam penelitian
Perspektif proses internal bisnis: upaya
Karesidenan adalah Struktur organisasi dan
meningkatkan zakat dengan mengirimkan surat
Banyumas perumusan strategi, perspektif
himbauan ke instansi, pendistribuasian zakat
dalam learning dan growth, perspektif
disetorkan ke Dinas sebesar 75% dan sisanya
Perspektif proses internal bisnis, Perspektif
didistribusikan ke pedagang kecil.
Balanced customer, perspektif keuangan.
Scorecard Sedangkan peneliti saat ini Perspektif Customer: BAZDA memperbanyak
menggunakan metode muzakki dengan mengirimkan surat himbauan.
pengukuran dalam Indonesia Target muzakki: pegawai yang di instansi
Zakat and Development Report Pemerintahan, dan target mustahiq: pedagang
(IZDR) 2011 yang dikeluarkan kecil, masyarakat miskin dan anak-anak sekolah
oleh Indonesia Magnificence of yang tidak memiliki biaya.
Zakat (IMZ) yang disebut
Perspektif Keuangan: penerimaan selalu
dengan kinerja prima pengelola
mengalami kenaikan dalam 8 tahun terakhir
zakat.
(2002-2009). Pendistribusian mengalami kenaikan
dan penurunan. Perumusan strategi dilakukan per
tahun, tidak dalam jangka panjang.
Lanjut ke halaman selanjutnya
58
Peneliti
No Judul Metodelogi Penelitian Hasil Penelitian
Terdahulu
4. Sugiyarti Analisis Faktor- Sama-sama meneliti Penelitian terdahulu menguji Komposisi Dewan Pembina dan rasio jumlah
Fatma Faktor yang tentang kinerja faktor-faktor yang memiliki Dewan Pengawas serta Direktur Pelaksana,
Laela, 2010 Mempengaruhi organisasi pengelola pengaruh signifikan terhadap keberadaan laporan auditor eksternal,
Kinerja zakat. efisiensi OPZ (Organisasi perubahan kompensasi yang dibayarkan
Organisasi Pengelola Zakat) dengan kepada manajemen, penerapan management
Pengelola Zakat menggunakan data survey programs dan cultural system yang efficiency
dari 14 sampel OPZ. emphasis, Ukuran (size) OPZ, dan struktur
Sedangkan peneliti saat ini kelembagaan tidak memiliki pengaruh yang
menggunakan metode signifikan terhadap efisiensi OPZ,
pengukuran dalam Indonesia
Zakat and Development
Report (IZDR) 2011 yang
dikeluarkan oleh Indonesia
Magnificence of Zakat
(IMZ) yang disebut dengan
kinerja prima pengelola
zakat, dengan meneliti
kinerja keuangannya.
59
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
5. Dwita Kinerja Lembaga Sama-sama meneliti Penelitian terdahulu Kinerja LAZ dalam perspektif keuangan
Darmawati, Amil Zakat /LAZ tentang kinerja menggunakan perspektif (kenaikan jumlah pengumpulan dan
et., al, 2011 dalam Perspektif pengelola zakat pada keuangan dan customer dan penyaluran dana ZIS) dinilai baik.
Keuangan dan Lembaga Amil wilayah Kabupaten Banyumas. Sedangkan hasil kinerja LAZ dalam dalam
Customer (Studi Zakat. Sedangkan peneliti saat ini perspektif customer adalah belum puasnya
Kasus Di menggunakan metode customer (muzakki dan mustahiq) akan
Kabupaten pengukuran dalam Indonesia pelayanan LAZ. Faktor kendala dalam
Banyumas) Zakat and Development Report memberikan pelayanan kepada customer
(IZDR) 2011 yang dikeluarkan adalah keandalan, empati dan tangible. Dan
oleh Indonesia Magnificence permasalahan yang dialami oleh LAZ
of Zakat (IMZ) yang disebut adalah keterbatasan SDM yaitu sedikitnya
dengan kinerja prima jumlah SDM dibanding beban kerja;
pengelola zakat, dengan seringnya terjadi perputaran karyawan. dan
meneliti kinerja keuangannya. status legalitas LAZ.
60
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
6. IMZ, 2011 Indonesia Zakat Sama-sama meneliti Peneliti terdahulu dengan Peringkat Organisasi Pengelola Zakat
Development tentang kinerja LAZ tahun penelitian 2011 dan (OPZ) menurut kinerja, yaitu: Baitul Mal
Report 2011- dan menggunakan meneliti 7 Lembaga Amil Muaalat (BMM), Dompet Dhuafa (DD), Pos
penelitian metode pengukuran Zakat Nasional, yaitu: keadilan Peduli Umat (PKPU), Badan Amil
terhadap 7 yang sama, yakni Peringkat OPZ menurut Zakat Daerah Khusus Ibukota Jakarta
LAZNAS dan 1 analisis kinerja kinerja, yaitu: Baitul Mal (BAZIS DKI), Dompet Peduli Umat Daarut
BAZ prima. Muamalat, Dompet Dhuafa, Tauhid (DPU DT), Baitul Mal Umat Islam
Pos keadilan Peduli Umat, bank Negara Indonesia (BAMUIS BNI),
Dompet Peduli Umat Daarut Yayasan Baitul Mal Bank Rakyat Indonesia
Tauhid, Baitul Mal Umat (YBM BRI), dan Baituzzakah Pertamina
Islam bank Negara Indonessia, (BAZMA Pertamina).
Yayasan Baitul Mal Bank
Rakyat Indonesia, dan
Baituzzakah Pertamina. Dan
satu Badan Amil Zakat, yaitu
Badan Amil Zakat Daerah
Khusus Ibukota Jakarta
(BAZIS DKI). Sedangkan
peneliti saat ini dengan tahun
penelitian 2014 dan meneliti
Bamuis BNI, Dompet Dhuafa,
PKPU, RZ dan YBM BRI.
Dan hanya menganalisis
kinerja keuangannya saja.
Lanjut ke halaman selanjutnya
61
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
Husni Pengukuran Sama-sama meneliti Peneliti Terdahulu Selain Meneliti LAZ Kinerja pengelolaan empat BAZDA
7. tentang pengukuran dan BAZDA yaitu yang berada di
Shabri, Kinerja Badan secara umum sudah sangat baik, dan
2011 Amila Zakat dan kinerja Lembaga provinsi Sumatra Barat dengan tahun pengelolaan empat LAZ sudah baik.
Lembaga Amil Amil Zakat, dan penelitian 2011. Sedangkan peneliti Jika dilihat dari kapasitas dari
Zakat di menggunakan saat ini dengan tahun penelitian 2014 penghimpunan dananya, LAZ lebih
Provinsi metode pengukuran dan meneliti Bamuis BNI, Dompet banyak menghimpun dana selain
Sumatra Barat dalam Indonesia Dhuafa, PKPU, RZ dan YBM BRI. Dan zakat. Serta berdasarkan tes statistik
Zakat and hanya menganalisis kinerja dengan menggunakan uji U hasilnya
Development Report keuangannya saja. adalah adanya perbedaan yang
(IZDR) 2011 yang signifikan yaitu kinerja BAZDA
dikeluarkan oleh lebih baik dibandingkan dengan
IMZ. kinerja LAZ di provinsi Sumatra
Barat.
8. Abd. Halim Assessing Sama-sama fokus Penelitian terdahulu mengusulkan Menyajikan kerangka tidak hanya
Mohd. Performance of pada kinerja kerangka kerja konseptual mencakup kinerja efisiensi
Noor, 2012 Nonprofit Organisasi komprehensif untuk mengukur kinerja organisasi Zakat tetapi juga pada
Organization A Pengelola Zakat lembaga zakat. Dimana, kinerja evaluasi hasil yang telah didapatkan
Framework for lembaga zakat dipengaruhi oleh empat dari pendistribusian dana zakat.
Zakat dimensi yaitu, input, process, output
Institutions (keluaran) dan outcome (hasil).
Sedangkan peneliti saat ini lebih kepada
pengukuran kinerja keuangan, bukan
menyediakan kerangka pengukurannya.
Lanjut ke halaman selanjutnya
62
Peneliti Metodelogi Penelitian
No Judul Hasil Penelitian
Terdahulu Persamaan Perbedaan
9. IMZ, 2012 Indonesia Zakat Sama-sama meneliti Peneliti terdahulu selain meneliti 68 LAZ dan Kinerja OPZ yang dianalisis
Development tentang pengukuran 112 BAZ diseluruh Indonesia, dengan tahun sudah cukup baik, tetapi belum
Report 2012- kinerja Organisasi penelitian 2011. Aspek yang dianalisis dapat menjamin adanya
Kinerja Pengelola Zakat. mencakup kelembagaan, SDM, sistem kemampuan untuk
Organisasi manajemen, sarana prasarana, pengumpulan, penghimpunan dana zakai,
Pengelola Zakat pendayagunaan, serta mentoring dan evaliasi infak dan sedekah secara lebih
(OPZ) program. Sedangkan peneliti saat ini dengan optimal, terlihat pula bahwa
tahun penelitian 2014 dan meneliti Bamuis kinerja Lembaga Amil Zakat
BNI, Dompet Dhuafa, PKPU, RZ dan YBM lebih baik dibandingkan
BRI. Dan hanya menganalisis kinerja dengan Badan Amil Zakat.
keuangannya saja.
10. Alfi Lestari, Efisiensi Kinerja Sama-sama meneliti Peneliti terdahulu meneliti BAZDA di BAZDA Kabupaten Lombok
2015 Keuangan tentang kinerja kabupaten Lombok menggunakan metode Timur secara menyeluruh telah
Badan Amil keuangan Organisasi Data Envelopment Analysis (DEA). Dengan mampu mencapai efisiensi
Zakat Daerah Pengelola Zakat. variabel input: dana ZIS yang dihimpun, maksimum secara relative,
(BAZDA): aktiva tetap, gaji karyawan dan variabel sehingga bisa dikatakan bahwa
Pendekatan output : jumlah dana ZIS yang disalurkan dan BAZDA Kabupaten Lombok
Data biaya operasional. Sedangkan peneliti saat ini Timur berhasil mencapai
Envelopment meneliti Bamuis BNI, Dompet Dhuafa, tingkat efisiensi pada t ga
Analysis (DEA) PKPU, RZ dan YBM BRI. Metode periode, yaitu 2012-2014.
pengukuran Indonesia Magnificence of
Zakat (IMZ) dengan meneliti kinerja
keuangannya.
Sumber: Diolah peneliti
63
BAB III
METODE PENELITIAN
diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Lembaga Amil Zakat. Dan telah
terpilih 5 Lembaga Amil Zakat yang akan menjadi objek penelitian, yaitu
Baitul Mal Umat Islam Bank Nasional Indonesia (Bamuis BNI), Dompet
Dhuafa, Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU), Rumah Zakat (RZ), dan
Yayasan Baitul Mal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI). Ruang lingkup
pengukuran kinerja Lembaga Amil Zakat yang dilakukan dalam penelitian ini
64
B. Metode Penentuan Sampel
kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah (Nur
peneliti dalam memilih LAZ yang akan diteliti adalah kemudahan dalam
Sehingga terpilihlah Bamuis BNI, Dompet Dhuafa, PKPU, RZ, dan YBM
Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dua cara yaitu
diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
65
berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam
a. Laporan Keuangan
menerus dari awal hingga akhir penelitian; dengan induktif; dan mencari pola,
model, tema, serta teori (Prastowo, 2011:45). Analisis data kualitatif adalah
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan
Adapun aktivitas dalam analisis data yang peneliti lakukan adalah sebagai
berikut:
66
1) Data Reduction
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Seperti yang telah dikemukakan,
semakin lama peneliti meneliti, maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data melalui
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2) Data Display
mendisplay data. Jika dalam penelitian kuantitatif penyajian data ini dapat
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram dan sejenisnya.
dengan teks yang bersifat naratif, namun Miles dan Huberman juga
67
3) Conclution Drawing atau Verification
bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena seperti yang
penelitian.
nilai persentase, angka, kolom, baris dan total. Pengukuran kinerja keuangan
bentuk tabel.
68
organisasi. Metodelogi ini digunakan oleh Indonesia Magnificence of Zakat
Tabel 3.1
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan
Kriteria
Jawaban Nilai
Penilaian
Audit, time Tidak tersedia 1
concern dan Tersedia, tapi tidak update dan tidak diaudit 2
transparency Tersedia, update, tapi tidak diaudit 3
Tersedia, update, dan diaudit tapi tidak
4
transparan
Tersedia, update, diaudit, dan transparan 5
Arti nilai 5: sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: buruk
Sumber: IMZ, 2011
69
3. Kriteria Penilaian Kapasitas Organisasi
dana (tidak termasuk gaji amil/ bagian amil atas dana ziswaf).
tahun sebelumnya.
Tabel 3.2
Kriteria Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
Kinerja
Keuangan Konversi Nilai
Efisiensi dan
Kapasitas 1 2 3 4 5
Organisasi (%)
Operational
>11,00 9,00 – 10,99 7,00 – 8,99 5,00 – 6,99 <5,00
Expenses Ratio
Primary Revenue
<70,00 70,00 – 74,99 75,00 – 80,00 80,00 – 84,00 >84,99
Ratio
Primary Revenue
<10,00 10,00 – 14,99 15,00 – 19,99 20,00 – 24,99 >24,99
Growth
Program
<60,00 60,00 – 69,99 70,00 – 79,99 80,00 – 89,99 >89,99
Expenses Ratio
Program
<10,00 10,00 – 14,99 15,00 – 19,99 20,00 – 24,99 >24,99
Expenses Growth
Arti nilai 5: sangat baik, 4: baik, 3: cukup, 2: kurang, 1: buruk
Sumber: IMZ, 2011
70
Setelah dilakukannya penilaian terhadap laporan keuangan, efisiensi dan
Tabel 3.3
Nilai Peringkat Setiap Angka
Nilai Minimal dan Nilai
Nilai
Maksimal per Aspek (1-10)
9.50 AAA+
9.00 AAA
8.50 AAA-
8.00 AA+
7.50 AA
7.00 AA-
6.50 A+
6.00 A
5.50 A-
5.00 BBB+
4.50 BBB
4.00 BBB-
3.50 BB+
3.00 BB
2.50 BB-
2.00 CCC+
1.50 CCC
1.00 CCC-
Sumber: IMZ (2011) dan Shabri Husni (2011:68)
71
F. Operasionalisasi Variabel Penelitian
dan mencatatkan zakat yang diambilnya adri para muzakki untuk kemudian
125).
penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang khusus,
dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun)
72
BAB IV
BNI)
Direktur Utama Bank Negara Indonesia pada waktu itu. Maksud dan
Kalimatullah.
73
zakat (nisab) dilakukan pemotongan Zakat sebesar 2,5 % dari gaji
SH, yang menetapkan nama Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank
74
2) Menyalurkan dan mendayagunakan Zakat Infak/Sadaqah, Wakaf,
total asset yang dikelola oleh Bamuis BNI sampai tahun 2014
75
untuk pembiayaan usaha, Pemenang III Kelompok katagori
b. Visi dan Misi Yayasan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara
Indonesia
1) Visi
2) Misi
76
pembiayaan usaha-usaha produktif, pembangunan dan renovasi
Shadaqah, Wakaf, serta dana lainnya yang halal dan legal, dari
Sinansari Ecip, dan Erie Sudewo. Sejak itu, Erie Sudewo ditunjuk
77
lokal menjadi nasional, bahkan internasional. Tidak hanya
bantuan bencana.
78
Selatan). Selain di Indonesia, Dompet Dhuafa juga hadir di luar
Negeri seperti di negara Hong Kong, Jepang, dan New South Weles
1) Visi
2) Misi
79
c) Mendorong sinergi program dan jaringan organisasi
pengentasan kemiskinan
3) Tujuan
yang terpercaya
kemiskinan
80
3. Lembaga Amil Zakat Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)
(PKPU)
dana ummat yang berasal dari Zakat, Infaq dan Shadaqah sangat
81
Hingga kini, PKPU melaakukan pengumpulan dana dan
Zakat yang besar, hal ini dibuktikan dengan asset kelolaan PKPU
82
bersama HSBC meraih penghargaan muri atas pembangunan
Gentong air dengan ukuran diameter 2,7 meter dan tinggi 2,25 meter
83
b. Visi dan Misi Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)
1) Visi
Kemandirian.
2) Misi
Pada tahun 1999, Abu Syauqi salah satu tokoh dai muda
84
Sekretariat bertempat di Jl. Turangga 33 Bandung sekaligus
menjadi RZ. Perubahan ini bukan hanya terjadi pada logo yang akan
para amil agar dapat bergerak lebih cepat, gesit, tapi menghasilkan
85
karya yang besar dalam upaya pemberdayaan. Dan tahun lalu
Sedangkan dari sisi keuangan, hingga tahun 2014 asset yang dikelola
Kesra Utama dan Lencana Bakti Kesra Utama 2014 dari Menteri
86
Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat pada bulan Oktober 2014.
1) Visi
profesional
2) Misi
Internasional
keunggulan insani
3) Brand Value
87
c) Humanitarian, yaitu memfasilitasi segala upaya
umat manusia.
BRI)
Yayasan.
88
semua pekerja muslim BRI untuk mengisi Surat Kuasa pemotongan
gaji untuk zakat dan infak. Menyikapi surat Edaran tersebut berbagai
yang baik oleh YBM BRI. Dan dengan niat ikhlas mengemban
Amil Zakat yang dapat dipercaya dan profesional adalah YBM BRI
89
Malang, Denpasar, Makassar dan Banjarmasin. YBM-BRI bersama
(YBM BRI)
1) Visi
2) Misi
berhasil guna.
90
c) Menyelenggarakan kegiatan dengan memperhatikan
3) Tujuan
(Bamuis BNI)
91
Tabel 4.1
Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)
Hasil Penilaian Penilaian
Kriteria Penilaian Efisiensi dan Efisiensi dan Kapasitas
Kapasitas Organisasi Organisasi
(IMZ, 2011) Persentase Konversi
Kinerja Keuangan Nilai
Operational expenses ratio 1,70% 5
Primary revenue ratio 98,69% 5
Primary revenue growth 8,79% 1
Program expenses ratio 88,08% 4
Program expenses growth 11,52% 2
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
Dari tabel 4.2, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh
buruk dan program expense growth dengan nilai kurang baik. Untuk
primary revenue growth sebesar 8,79%, hal ini berarti perolehan dana
sebesar 8,79% dari perolehan zakat tahun lalu. Atau perolehan dana zakat
nilai yang baik. Karena program expenses ratio Bamuis BNI sebesar
Bamuis BNI sebesar 88,08% dari total penggunaan dana, dengan dana
Agar tetap mendapatkan nilai yang sangat baik, Bamuis BNI harus
penggunaan dana.
93
Untuk primary revenue ratio Bamuis BNI memperoleh 98,69%.
Hal ini berarti dana zakat yang dikumpulkan Bamuis BNI sebesar
primary revenue ratio Bamuis BNI memperoleh nilai yang sangat baik,
dalam penelitian ini, perolehan dana zakat yang diperoleh Bamuis BNI
paling rendah. Hal ini berarti, Bamuis BNI masih memiliki peluang
KAP Drs Adnan Ali dan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian
untuk laporan keuangan tahun 2014. Selain itu, Bamuis BNI juga
sangat baik.
94
Tabel 4.2
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Baitul Mal Ummat Islam
Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Hasil Penilaian Laporan
(IMZ, 2011) Keuangan
Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia
Apa laporan keuangan diterbitkan secara Diterbitkan setiap
rutin? tahunnya
Apa laporan keuangan diaudit oleh Diaudit oleh KAP Drs
KAP? Adnan Ali
Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website
Nilai 5
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
Tabel 4.3
Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia
(Bamuis BNI)
Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan Konversi
(IMZ, 2011) Nilai
Laporan keuangan 5
Operational expenses ratio 5
Primary revenue ratio 5
Primary revenue growth 1
Program expenses ratio 4
Program expenses growth 2
Total nilai 7,33
Nilai peringkat AA
Sumber: Data diolah peneliti
Agar dapat melihat keenam aspek penilaian secara utuh dapat dilihat
95
Gambar 4.1
Kinerja Keuangan Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia
(Bamuis BNI)
Laporan keuangan
5
Program expenses Operational
growth 5 expenses ratio
2
Primary revenue
growht
Tabel 4.4
Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
Dompet Dhuafa
Hasil Penilaian Penilaian
Kriteria Penilaian Efisiensi dan Efisiensi dan Kapasitas
Kapasitas Organisasi Organisasi
(IMZ, 2011) Persentase Konversi
Kinerja Keuangan Nilai
Operational expenses ratio 12,57% 1
Primary revenue ratio 48,09% 1
Primary revenue growth -0,23% 1
Program expenses ratio 81,12% 4
Program expenses growth 24,43% 4
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
96
Dari tabel 4.4, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh
karena dinilai terlalu besar, yakni 12,57% dari total penggunaan dana
Agar dapat nilai minimal cukup baik, Dompet Dhuafa perlu mengurangi
Hal ini berarti dana zakat yang didapat oleh Dompet Dhuafa adalah
48,09% dari total perolehan dana, atau perolehan dana zakat sebesar Rp
Amil Zakat lainnya yang diteliti dalam penelitian ini, Dompet Dhuafa
didapat. Hal ini disebabkan Dompet Dhuafa bukan hanya fokus dalam
pengumpulan zakat saja, akan tetapi juga infak dan sedekah, wakaf, dana
97
lainnya. Sehingga persentase dana zakatnya rendah. Untuk meningkatkan
cukup baik maka perolehan zakat di tahun mendatang tidak boleh kurang
-0,23%. Hal ini berarti perolehan dana zakat tahun ini mengalami
98
pembiayaan program Dompet Dhuafa di tahun mendatang tidak boleh
tahun ini.
Tabel 4.5
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Dompet Dhuafa
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Hasil Penilaian Laporan
(IMZ, 2011) Keuangan
Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia
Apa laporan keuangan diterbitkan secara Diterbitkan setiap
rutin? tahunnya
Apa laporan keuangan diaudit oleh Diaudit oleh KAP Paul
KAP? Hadiwinata, Hidajat,
Arsono, Achmad, Suharli
dan Rekan
Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website
Nilai 5
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
diaudit oleh KAP Paul Hadiwinata, Arsono, Ade Fatma, dan Rekan
99
dengan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan
Tabel 4.6
Kinerja Keuangan Dompet Dhuafa
Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan Konversi
(IMZ, 2011) Nilai
Laporan keuangan 5
Operational expenses ratio 1
Primary revenue ratio 1
Primary revenue growth 1
Program expenses ratio 4
Program expenses growth 4
Total nilai 5,33
Nilai peringkat BBB+
Sumber: Data diolah peneliti
Agar dapat melihat keenam aspek penilaian secara utuh dapat dilihat
Gambar 4.2
Kinerja Kenuangan Dompet Dhuafa
Laporan keuangan
5
Program expenses Operational
growth 4 expenses ratio
1
1
Program expenses 1 Primary revenue
ratio 4 ratio
Primary revenue
growht
Tabel 4.7
Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi Pos
Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)
Hasil Penilaian Penilaian
Kriteria Penilaian Efisiensi dan Efisiensi dan Kapasitas
Kapasitas Organisasi Organisasi
(IMZ, 2011) Persentase Konversi
Kinerja Keuangan Nilai
Operational expenses ratio 6,80% 4
Primary revenue ratio 29,69% 1
Primary revenue growth 15,94% 3
Program expenses ratio 84,96% 4
Program expenses growth 18,61% 3
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
Dari tabel 4.7, dapat diketahui bahwa yang perlu ditingkatkan oleh
meperoleh 29,69% hal ini berarti dana zakat yang didapat oleh PKPU
adalah 29,69% dari total perolehan dana, atau perolehan dana zakat
agar PKPU mendapatkan nilai minimal cukup baik, maka PKPU perlu
dana.
101
Untuk primary revenue growth dan program expenses growth,
sebesar 15,94%. Hal ini berarti, tahun ini perolehan dana zakat PKPU
dananya.
18,61%. Hal ini berarti dana yang dikeluarkan PKPU untuk pembiayaan
sebesar 6,80%. Hal ini berarti biaya operasional yang dikeluarkan oleh
102
operasional yang dikeluarkan PKPU tidak boleh lebih dari 5,00% dari
dikeluarkan oleh PKPU tidak boleh kurang dari 80,00% dari total
penggunaan dana.
Tabel 4.8
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli
Umat (PKPU)
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Hasil Penilaian Laporan
(IMZ, 2011) Keuangan
Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia
Apa laporan keuangan diterbitkan secara Diterbitkan setiap
rutin? tahunnya
Apa laporan keuangan diaudit oleh Diaudit oleh KAP Husni,
KAP? Mucharam dan Rasidi
Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website
Nilai 5
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
bahkan diaudit oleh auditor independen yaitu KAP Husni, Mucharam dan
103
Rasidi dengan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian untuk
Tabel 4.9
Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)
Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan Konversi
(IMZ, 2011) Nilai
Laporan keuangan 5
Operational expenses ratio 4
Primary revenue ratio 1
Primary revenue growth 3
Program expenses ratio 4
Program expenses growth 3
Total nilai 6,67
Nilai peringkat A
Sumber: Data diolah peneliti
Gambar 4.3
Kinerja Keuangan Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU)
Laporan keuangan
5
Program expenses Operational
growth 4expenses ratio
3
1
Program expenses Primary revenue
ratio 4 ratio
3
Primary revenue
growht
104
4. Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ)
Tabel 4.10
Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
Rumah Zakat (RZ)
Hasil Penilaian Penilaian
Kriteria Penilaian Efisiensi dan Efisiensi dan Kapasitas
Kapasitas Organisasi Organisasi
(IMZ, 2011) Persentase Konversi
Kinerja Keuangan Nilai
Operational expenses ratio 6,23% 4
Primary revenue ratio 40,32% 1
Primary revenue growth 2,85% 1
Program expenses ratio 61,98% 2
Program expenses growth 4,00% 1
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
Primary revenue ratio sebesar 40,32%. Hal ini berarti dana zakat yang
didapat oleh RZ sebesar 40,32% dari total perolehan dana. Atau dana
untuk sebuah LAZ, sehingga dinilai buruk. Perolehan dana zakat dinilai
perolehan dana zakat tahun ini meningkat 2,85% dari perolehan dana
mendatang.
baik. Karena program expenses ratio-nya sebesar 61,98%. Hal itu berarti
106
Sedangkan untuk operational expenses ratio, RZ mendapat nilai
Tabel 4.11
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Rrumah Zakat (RZ)
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Hasil Penilaian Laporan
(IMZ, 2011) Keuangan
Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia
Apa laporan keuangan diterbitkan secara Diterbitkan setiap
rutin? tahunnya
Apa laporan keuangan diaudit oleh Diaudit oleh KAP Kanaka
KAP? Puradireja
Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website
Nilai 5
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
di websitenya www.rumahzakat.org.
107
Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, dapat diketahui bahwa kinerja
Tabel 4.12
Kinerja Keuangan Rumah Zakat
Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan Konversi
(IMZ, 2011) Nilai
Laporan keuangan 5
Operational expenses ratio 4
Primary revenue ratio 1
Primary revenue growth 1
Program expenses ratio 2
Program expenses growth 1
Total nilai 4,67
Nilai peringkat BBB
Sumber: Data diolah peneliti
Agar dapat melihat kelima aspek penilaian secara utuh dapat dilihat pada
gambar 4.4.
Gambar 4.4
Kinerja Keuangan Rumah Zakat (RZ)
Laporan keuangan
5
Program expenses Operational
growth expenses ratio
1 4
1
Program expenses 2 Primary revenue
1
ratio ratio
Primary revenue
growht
108
5. Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
(YBM BRI)
Tabel 4.13
Kriteria Penilaian Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI)
Hasil Penilaian Penilaian
Kriteria Penilaian Efisiensi dan Efisiensi dan Kapasitas
Kapasitas Organisasi Organisasi
(IMZ, 2011) Persentase Konversi
Kinerja Keuangan Nilai
Operational expenses ratio 4,40% 5
Primary revenue ratio 98,06% 5
Primary revenue growth 17,99% 3
Program expenses ratio 84,88% 4
Program expenses growth -12,96% 1
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
109
program di tahun mendatang minimal sebesar 15,00% dari pembiayaan
cukup baik, yakni sebesar 17,99%. Hal ini berarti, perolehan dana zakat
yang didapatkan oleh YBM BRI meningkat sebesar 17,99% dari tahun
adalah baik, yakni sebesar 84,88%. Hal ini berarti dana yang dikeluarkan
ratio YBM BRI mendapatkan nilai yang sangat baik. Yakni operational
expenses ratio sebesar 4,40% dan primary revenue ratio sebesar 98,06%.
bahwa biaya operasional yang dikeluarkan oleh YBM BRI adalah sebesar
110
4,40% dari total penggunaan dana. Atau biaya operasional sebesar Rp
biaya operasional YBM BRI di tahun mendatang tidak boleh lebih dari
berarti perolehan dana zakat YBM BRI tahun 2014 sebesar 98,06% dari
Tabel 4.14
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank
Rakyat Indonesia (YBM BRI)
Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Hasil Penilaian Laporan
(IMZ, 2011) Keuangan
Apa laporan keuangan tersedia? Tersedia
Apa laporan keuangan diterbitkan secara Diterbitkan setiap
rutin? tahunnya
Apa laporan keuangan diaudit oleh diaudit oleh KAP Paul
KAP? Hadiwinata, Arsono, Ade
Fatma, dan Rekan
Apa laporan keuangan dipublikasikan? Dipublikasikan di website
Nilai 5
Keterangan: nilai 5: Sangat baik, 4: Baik, 3: Cukup, 2: Kurang, 1: Buruk
Sumber: Data diolah peneliti
nilai yang sangat baik. Berdasarkan tabel 4.15, dapat diketahui bahwa
111
Arsono, Ade Fatma, dan Rekan dengan mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian untuk laporan keuangan tahun 2014. Selain itu, YBM BRI
www.ybmbri.org.
Tabel 4.15
Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
(YBM BRI)
Kriteria Penilaian Kinerja Keuangan Konversi
(IMZ, 2011) Nilai
Laporan keuangan 5
Operational expenses ratio 5
Primary revenue ratio 5
Primary revenue growth 3
Program expenses ratio 4
Program expenses growth 1
Total nilai 7,67
Nilai peringkat AA
Sumber: Data diolah peneliti
Agar dapat melihat kelima aspek penilaian secara utuh dapat dilihat pada
gambar 4.5.
112
Gambar 4.5
Kinerja Keuangan Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia
(YBM BRI)
Laporan keuangan
5
Program expenses Operational
growth 5 expenses ratio
1
Program expenses Primary revenue
4
ratio 5 ratio
3
Primary revenue
growht
Tabel 4.16
Kinerja Keuangan Lembaga Amil Zakat Sesuai Peringkat
Hail Nilai
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Peringkat
Angka Huruf
Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat
1
Indonesia (YBM BRI) 7,67 AA
Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara
2
Indonesia (Bamuis BNI) 7,33 AA
Pos Kemanusiaan Peduli Umat (PKPU) 6,67 A 3
Dompet Dhuafa 5,33 BBB+ 4
Rumah Zakat (RZ) 4,67 BBB 5
Sumber: Data diolah peneliti
oleh Yayasan Baitul Maal Bank Rakyat Indonesia (YBM BRI) dengan nilai
angka 7,67 dan nilai huruf AA, kemudian Baitul Mal Ummat Islam Bank
113
Negara Indonesia (Bamuis BNI) diperingkat kedua dengan nilai angka 7,33
dan nilai huruf AA. Diperingkat ketiga diraih oleh Pos Kemanusiaan Peduli
Umat (PKPU) dengan nilai angka 6,67 dan nilai huruf A, selanjutnya
peringkat keempat diraih oleh Dompet Dhuafa dengan nilai total 5,33 dan
nilai huruf BBB+. Sedangkan diperingkat lima diraih oleh Rumah Zakat (RZ)
dengan nilai angka 4,67 dan nilai huruf BBB. Dengan demikian secara
umum, kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat dinilai cukup baik dengan
nilai angka total 6,334 dengan range nilai setara dengan 3 (cukup baik).
114
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
keuangan Lembaga Amil Zakat pada tahun 2014. Penelitian ini dilakukan
dengan lima objek penelitian yaitu Bamuis BNI, Dompet Dhuafa, PKPU,
hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa
Indonesia (YBM BRI) dengan nilai angka 7,67 dan nilai huruf AA,
kemudian Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI)
diperingkat kedua dengan nilai angka 7,33 dan nilai huruf AA.
dengan nilai angka 6,67 dan nilai huruf A, selanjutnya peringkat keempat
diraih oleh Dompet Dhuafa dengan nilai total 5,33 dan nilai huruf BBB+.
Sedangkan diperingkat lima diraih oleh Rumah Zakat (RZ) dengan nilai
115
Dengan demikian secara umum, kinerja keuangan Lembaga Amil Zakat
dinilai cukup baik dengan nilai angka total 6,334 dengan range nilai setara
B. Implikasi
dipaparkan dalam bab empat, maka implikasi penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Hasil kinerja keuangan yang baik merupakan hal yang harus selalu
dana ZISWAF yang besar dari muzakki, tetapi karena dana yang
Zakat yang diteliti dalam penelitian ini, maka beberapa hal dapat
sebagai berikut:
116
a. Bagi Bamuis BNI diharapkan dapat meningkatkan primary
pembiayaan program.
117
persentasenya masih rendah jika dibandingkan dengan total
118
lebih memasarkan program-program zakat serta meningkatkan
pembiayaan program.
119
DAFTAR PUSTAKA
Baitul Mal Ummat Islam Bank Negara Indonesia (Bamuis BNI), “Penghargaan-
penghargaan yang Diraih oleh Bamuis BNI”, Diakses melalui:
http://www.bamuisbni.or.id/tentang/penghargaan/?id=4, pada 27 Mei 2016.
Bariadi, Lili, M. Hudri, Muhammad Zein, “Zakat dan Wirausaha”, CED (Center
for Enterpreneurship Development), Jakarta Selatan, 2005.
BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan Institut Manajemen, “Manajemen ZIS BAZIS
Provinsi DKI Jakarta”, BAZIS Provinsi DKI Jakarta, Jakarta, 2006.
Beik, Irfan Syauqi, “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan :Studi
Kasus Dompet Dhuafa Republika”, Zakat & Empowering Jurnal Pemikiran
dan Gagasan, Vol II, Jakarta, 2009
120
Fakhruddin, “Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia”, UIN-Malang Press,
Malang, 2008.
Forum Organisasi Zakat (FOZ), “Pemenang ISR Award 2009”, Diakses melalui:
http://www.forumzakat.net/index.php?act=viewnews&id=108, Pada 30
Januari 2014.
Hasabi Al-Furqan, “125 Masalah Zakat”, Edisi Pertama, Tiga Serangkai, Solo,
2008.
Lestari Alfi, “Efisiensi Kinerja Keuangan Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA):
Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)” Jurnal Ekonomi dan Studi
Pembangunan, Vol 16, No 2, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta, 2015.
121
Lestari, Puji, “Pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA)
Kabupaten X di Wilayah Eks Karesidenan Banyumas dalam Perspektif
Balanced Scorecard”, Jurnal Investasi, Vol. 6, No. 1, Universitas Jendral
Soedirman, 2010.
Majalah Zakat BAZNAS “Zakat dan Gaya Hidup” edisi Agustus-September 2014
Peraturan Badan Amil Zakat Nasional Nomor 02 Tahun 2014 tentang Pedoman
Tata Cara Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat
122
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2014 Tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan
Zakat.
123
Shabri Husni, “pengukuran Kinerja Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat
di Provinsi Sumatra Barat”, Tesis Universitas Indonesia, Depok, 2011.
Uqaily, Ali Mahmud “Praktis dan Mudah Menghitung Zakat”, Aqwam, Solo,
2010.
Yayasan Baitul Maal-Bank Rakyat Indonesia, “Laporan Tahunan YBM BRI 2014”
diakses melalui: http://ybmbri.org/annual-report/, pada 27 Mei 2014
124
Lampiran 1: Kriteria Penilaian Laporan Keuangan Lembaga Amil Zakat
125
Lampiran 2: Data Efisiensi Keuangan dan Kapasitas Organisasi
126
Lampiran 3: Penilaian Efisiensi dan Kapasitas Organisasi
YBM
BAMUIS BNI DOMPET DHUAFA PKPU RZ
Kriteria BRI
Penilaian % Konversi % Konversi % Konversi % Konversi % Konversi
Penilaian Nilai Penilaian Nilai Penilaian Nilai Penilaian Nilai Penilaian Nilai
OER 1,70% 5 12,57% 1 6,80% 4 6,23% 4 4,40% 5
PRR 98,69% 5 48,09% 1 29,69% 1 40,32% 1 98,06% 5
PRG 8,79% 1 -0,23% 1 15,94% 3 2,85% 1 17,99% 3
PER 88,08% 4 81,12% 4 84,96% 4 61,98% 2 84,88% 4
PEG 11,52% 2 24,43% 4 18,61% 3 4,00% 1 -12,96% 1
127
Lampiran 4: Hasil Kinerja Keuangan LAZ
Yayasan Baitul
Pos Yayasan Baitul
Mal Ummat
Kriteria Penilaian Kinerja Kemanusiaan Rumah Zakat Maal Bank
Islam Bank Dompet Dhuafa
Keuangan Peduli Umat (RZ) Rakyat Indonesia
Negara Indonesia
(PKPU) (YBM BRI)
(Bamuis BNI)
Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai Konversi Nilai
Laporan Keuangan 5 5 5 5 5
Operational Expenses Ratio 5 1 4 4 5
Primary Revenue Ratio 5 1 1 1 5
Primary Revenue Growth 1 1 3 1 3
Program Expenses Ratio 4 4 4 2 4
Program Expenses Growth 2 4 3 1 1
Total Nilai 7,33 5,33 6,67 4,67 7,67
Nilai Peringkat AA BBB+ A BBB AA
128