Anda di halaman 1dari 6

Nama : Aisyiah Nurul Radita

Kelas : A
Matkul : Fitokimia 2

Tugas 2

1. Jelaskan apa yang terjadi jika ion logam Fe dan Mg Membentuk ikatan kompleks
dengan porfirin? Berikan contohnya
Jawab :
Porfirin merupakan senyawa siklik yang dibentuk oleh 4 cincin pirol yang
dihubungkan melalui jembatan matenil (-HC=).Sifat khas porfirin adalah atom
nitrogennya mampu mengikat ion logam.Porfirin adalah asam konjugat dari ligan
yang mengikat logam untuk membentuk kompleks . Ion logam biasanya memiliki
muatan 2+ atau 3+.Porfirin tanpa ion logam di rongganya adalah basa bebas .
Beberapa porfirin yang mengandung besi disebut heme. Protein yang mengandung
heme , atau hemoprotein , ditemukan secara luas di alam. Hemoglobin dan mioglobin
adalah dua protein pengikat O2 yang mengandung besi porfirin.Berbagai sitokrom
juga merupakan hemoprotein. Penggabungan besi(Fe) ke dalam proto porfirin akan
membentuk heme,setelah itu dikatalisis oleh enzim heme sintetase atau ferokelatase,
Terjadi di mitokiondria. Sebagai gugus prostetik dari banyak protein, heme
membentuk sejumlah hemeprotein yang secara terus menerus mengalami proses
sintesa dan degradasi.Contoh: nikotin dari Nicotiana tabacum.Sebagai contoh,enam
sampai tujuh gram haemoglobin disintesa setiap hari untuk menggantikan heme yang
hilang dalam proses katabolismenya. Pembentukan dan pemecahan komponen
porfirin dari haemoglobin berperan dalam menjaga keseimbangan nitrogen
tubuh.Sejumlah kelainan dapat terjadi selama proses sintesa porfirin danhasil
penguraian senyawa porfirin akan membentuk pigmen empedu yaitu bilirubin.
Gangguan dalam metabolisme bilirubin selanjutnya akan memunculkan keadaan
klinis yang sering dijumpai yaitu ikterus.

Sedangkan jika ion logam Mg (Magnesium) dengan porifin membentuk kompleks


yang menyebabkan terbentuknya warna hijau. Contohnya klorofil. Pada Klorofil,
turunan magnesium porfirin,mengubah energi matahari melalui metabolisme tanaman
hijau menjadi bentuk yang dapat dikonsumsi oleh manusia dan hewan.Molekuk
porfirin mengikat ion logam pusat magnesium(Mg).Klorofil adalah senyawa
magnesium porfirin di mana tetrapirol siklik menempel pada atom magnesium pusat
tunggal. Mereka mengandung dua atom hidrogen lebih banyak daripada porfirin
lainnya. Berbagai bentuk berbeda dalam modifikasi kecil dari kelompok samping
yang melekat pada kelompok pirol. Contoh Pada tumbuhan tingkat tinggi, klorofil
bergantung pada protein dan lipid sebagai kloroplas dalam laminasi tertentu dan
spesifik dalam tubuh yang disebut kloroplas. Kombinasi klorofil dengan protein
dikloroplas memiliki arti khusus, karena hanya sebagai hasil kombinasi klorofil
mampu tetap tahan terhadap cahaya.Molekul klorofil terdiri dari sebuah porfirin
sebagai kepala, yang bersifat polar (larut dalam air), yang terbentuk dari cincin
tetrapirol dengan sebuah atom Mg dan sebuah fitol sebagai ekor. Pada susunan
klorofil,atom logam Mg akan diikat dengan N dari 2 cincin pirol dengan ikatan
kovalen biasa serta oleh 2 atom N dari cincin pirol lainnya dengan ikatan kovalen
koordinat di mana N dari pirol yang akan menyumbangkan pasangan elektronnya
utuk dipakai bersama dengan Mg. Pada klorofil jenis ini terjadi substitusi -substitusi
metil pada posisi 1, 3, 5 dan 8, vinil pada posisi 2, etil pada posisi 4, propionat yang
diesterifikasi dengan fitil alkohol (fitol) pada posisi 7, keto pada posisi 9 dan
karbometoksi pada posisi 10.

2. Jelaskan bagaimana faktor musim dan lingkungan berpengaruh terhadap keberadaan


fitohormon? Berikan contohnya
Jawab :
Faktor musim dan lingkungan dapat berpengaruh terhadap keberadaan fitohormon
karena dapat terjadi stress lingkungan maka akan merangsang pengeluarannya
fitohormon pada tumbuhan sebagai mekanisme pertahanan tumbuhan agar tidak
mati.Faktor lingkungan yang berpengaruh di daerah subtropis umumnya adalah
suhu lingkungan rendah. Sedangkan pada daerah tropis, cekaman kekeringan
memicu pembungaan mangga(contoh).Suhu 18°C di siang hari dan 10°C di
malam hari memicu perkembangan bunga pada tunas generatif mangga di daerah
subtropis. Sedangkan pada daerah tropis yang memiliki fluktuasi suhu yang tidak
terlalu tegas tiap musimnya, umumnya proses pembungaan terjadi karena adanya
cekaman kekeringan.stres air atau cekaman kekeringan dapat memicu terjadinya
induksi pembungaan sesaat sesudah terjadinya inisiasi tunas.
Pengaruh Fitohormon Pada Pembungaan Mangga :
● Pengaruh Auksin pada pembungaan mangga, Auksin mempunyai pengaruh dalam
inisiasi tajuk, dimana auksin menghambat terjadinya proses inisiasi. Auksin
memiliki peran dalam menstimulasi pertum-buhan akar dan membuat dominansi
pertum-buhan apikal dengan mencegah pertumbuhan tunas di ketiak daun.
Auksin ditransportasikan dari bagian tajuk dan daun tanaman menuju bagian akar
(Davenport, 2009). Dalam perannya pada tahap inisiasi, auksin sangat erat kaitannya
dengan sitokinin. Rasio konsentrasi auksin dan sitokinin pada tunas yang masuk
dalam masa istirahat dapat menentukan terjadinya inisiasi pada tunas tersebut.
Pada rasio sitokinin dengan auksin yang cukup tinggi umumnya akan
menyebabkan inisiasi pada tunas yang masuk masa istirahat (Davenport, 2000)
● Peran sitokinin pada pembungaan mangga. Adapun sitokinin merupakan senyawa
yang struktur menyerupai adenin yang mampu memicu pembelahan sel. Sitokinin
berfungsi mengatur aktivitas merismatik pada tajuk tanaman. Sitokinin
ditranslokasikan melalui jari-ngan xylem dari akar menuju tunas-tunas yang sedang
masa istirahat atau dorman (Ravishan-kar, 2014). Kandungan sitokinin dalam
tunas pada mangga meningkat saat kondisi lingkungan cukup dingin
temperaturnya, dimana kondisi ini merupakan kondisi yang mempengaruhi induksi
pembungaan (Davenport, 2009). Bangerth (2006) mengatakan bahwa sitokinin
ikut berperan dalam pecahnya masa dorman tunas yang akhirnya menyebabkan
proses inisiasi, dimana kondisi lingkungan berada pada temperatur yang cocok untuk
pembungaan. Sehingga dapat dikatakan bahwa sitokinin berperan langsung dalam
proses pembungaan mangga.
● Pengaruh etilen pada pembungaan mangga. Etilen merupakan salah satu hormon
yang ikut berperan dalam induksi pembungaan pada tanaman mangga. Menurut
Tekchand (1980) dalam Kumar et al. (2014) etilen merupakan faktor utama yang
mendukung terjadinya induksi pembungaan di mangga. Hal ini bersesuaian dengan
pernyataan Chen (1985) dan Nunez-Elisea (1991) dalam Sandip et al. (2015)
bahwa etilen mengambil peran penting dalam induksi pembungaan, hal ini
dibuktikan dengan konsentrasi etilen yang tinggi selama masa pembungaan.

3. Apa yang dimaksud dengan absisi, dormansi dan senescence?Hormon apa saja yang
memengaruhinya? Jelaskan dan berikan contohnya
Jawab :
● Absisi(Pengguguran)merupakan proses alami, berupa pemisahan suatu bagian
(organ) tanaman dari tanaman induk seperti daun, bunga, dan buah.Hormon abisi
ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman
monokotil.Proses absisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti panas, dingin,
kekeringan
● Hormon apa yang mempengaruhinya : Absisi dipengaruhi oleh hormon tumbuhan
yaitu auksin.Ada teori lain yang juga menyatakan bahwa absisi dipengaruhi oleh
konsentrasi atau kadar auksin. Konsentrasi atau kadar auksin yang tinggi dapat
menghambat (inhibitor) dalam terjadinya absisi, sedangkan konsentrasi auksin yang
rendah justru dapat mempercepat absisi pada tumbuhan.Hormon auksin ini
merupakan salah satu hormon yang ada pada tumbuhan yang pada umumnya bisa
ditemukan pada bagian akar, ujung batang, dan pembentukan bagain – bagian
tumbuhan tersebut. Hormon tumbuhan ini merupakan molekul yang dihasilkan oleh
tumbuhan untuk mempercepat, menghambat, atau memodfikasi pertumbuhan
tumbuhan itu sendiri.Contohnya,perontokan pada daun.Hormon Auksin alami
banyak terdapat didalam cairan biji jagung muda yang masih berwarna kuning, air
seni sapi, umbi bawang merah, ekstrak tauge, ekstrak tomat dan air kelapa.Hormon
auksin memiliki peran dalam menstimulasi pembelahan dan pemanjangan sel.Contoh
tanaman : Bunga matahari,Bunga yang tergolong bunga talas – talasan,Bunga yang
perkembangannya merambat,Bunga pacar air.
● Dormansi merupakan suatu keadaan yang dialami organisme hidup atau bagiannya
sebagai tanggapan atas suatu keadaan yang pertumbuhannya diperlambat dan
mengambil masa istirahat berguna untuk memperoleh keuntungan.
Hormon Apa yang mempengaruhinya : Dormansi dipengaruhi oleh hormon
tumbuhan yaitu Hormon Asam Absisat(ABA).Hormon Asam absisat merupakan
hormon yang kerjanya menghambat pertumbuhan dan bersifat antagonis dengan
golongan hormon lainnya (seperti auksin dan giberelin),Contonya Dormansi
biji.Banyak yang menyebut asam absisat sebagai hormon stres. Hal tersebut
disebabkan karena asam absisat akan diproduksi dalam jumlah yang besar saat
tanaman berada dalam kondisi stres/cekaman/kondisi rawan.Stres/cekaman/kondisi
rawan diantaranya tanaman kekurangan air, suhu yang terlalu tinggi/terlalu rendah,
tanah yang sangat asin (bergaram) dan lain sebagainya. Asam absisat lah yang
membantu tanaman dalam menghadapi situasi tersebut. Hormon asam absisat ini juga
mengurangi penguapan dan menyebabkan pengguguran pada daun, buah, dan bunga.
Contoh tanaman : Alga hijau dan Cendawan
● senescence merupakan tahapan akhir dari rangkain perkembangan tumbuhan dari
dewasa hingga hilangnya fungsi serta pengorganisasian yang mengarah pada
kematian organ maupun organisme
Hormon apa yang mempengaruhinya : Hormon Sitokinin.Hormon Sitokinin
sebagai penghambat senesen(penuaan),Contonya dengan cara menghambat
pembentukan klorofil, RNA, protein dan lipid.Hormon sitokinin dapat mempengaruhi
aktivitas pembelahan meristem, baik meristem apikal maupun meristem lateral.
Meristem apikal menyebabkan pertumbuhan tinggi pada batang, sedangkan meristem
lateral menyebabkan pembesaran diameter pada batang.Hormon sitokinin berperan
membantu pembelahan sel-sel tumbuhan. Dalam hal ini hormon sitokinin bertugas
meningkatkan pembelahan, pertumbuhan, serta perkembangan kultur sel tanaman.
Sehingga nantinya tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan
cepat.Contoh,Sequential senescence of leaves : Daun-daun mengering dan mati
setelah mencapai umur tertentu.Senescence secara berurutan dari daun yang tua ke
daun yang muda(hierarchical senescence), misalnya daun tembakau

4. Apa fungsi metabolit sekunder bagi tumbuhan? Berikan contoh tanaman yang
mempunyai metabolit sekunder spesifik dan tidak dimiliki oleh spesies lainnya
Jawab :
Pada tumbuhan, senyawa metabolit sekunder memiliki beberapa fungsi, diantaranya
sebagai atraktan (menarik organisme lain), pertahanan terhadap patogen, perlindungan
dan adaptasi terhadap stress lingkungan, pelindung terhadap sinar ultra violet, sebagai
zat pengatur tumbuh dan untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati). Metabolit
sekunder juga diduga sebagai limbah atau produk detoksifikasi tanaman
Contoh tanaman yang mempunyai metabolit sekunder spesifik dan tidak
dimiliki oleh spesies lainnya : Pohon Mimba (Azadirachta indica A. Juss).Tanaman
mimba termasuk dalam famili Meliaceae.Tanaman ini merupakan tanaman asli Afrika
Asia. Di Asia tanaman ini banyak terdapat di India, Burma, Cina Selatan dan
Indonesia.Mimba, terutama dalam biji dan daunnya mengandung beberapa komponen
dari produksi metabolit sekunder yang diduga sangat bermanfaat, baik dalam bidang
pertanian (pestisida dan pupuk), maupun farmasi (kosmetik dan obat-obatan).
Beberapa diantaranya adalah azadirachtin, salanin, meliantriol, nimbin dan
nimbidin. Tanaman Obat Indonesia mengungkapkan bahwa Metabolit yang
ditemukan dari Azadirachta indica antara lain disetil vilasinin, nimbandiol,
3-desasetil salanin, salanol, azadirachtin. Biji mengandung azadirahtin, azadiron,
azadiradion, epoksiazadiradion, gedunin, 17-epiazadiradion, 17-hidroksi azadiradion
dan alkaloid. Metabolit yang ditemukan dalam ekstrak ranting segar yang larut
dalam dikIorometana antara lain desasetil nimbinolid, desasetil nimbin, desasetil
isonimbinolid.Kulit batang dan kulit akar mengandung nimbin, nimbinin, nimbidin,
nimbosterol, nimbosterin, sugiol, nimbiol, margosin (suatu senyawa alkaloid). Bunga,
Hasil hidrolisis ekstrak bunga ditemukan kuersetin, kaemferol, dan sedikit mirisetin.
Dari bagian kayu ditemukan nimaton, 15% zat samak terkondensasi. Buah
mengandung alkaloid (azaridin). Daun mengandung Paraisin, suatu alkaloid dan
komponen minyak atsiri mengandung senyawa sulfida.Tangkai dan ranting hijau
mengandung 2 tetranortriterpenoidhidroksibutenolida yaitu desasetilnimbinolida dan
desasetilisonimbinolida yang berhasil diisolasi bersama dengan desasetilnimbin.` Di
samping itu terdapat pula senyawa 17-epiazadiradion, 17-p-hidroksiazadiradion,
azadirahtin, azadiron, azadiradion, epoksiazadiradion, dan gedunin. Daun
mengandung paraisin, suatu alkaloid, dan komponen minyak atsiri yang mengandung
senyawa sulfida. Pada daun juga ditemukan senyawa nimbin, nimbinene,
6-desacetylnimbinene, nimbandiol, nimbolide dan quercetin.

Anda mungkin juga menyukai