Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adilah Khairiya Ulfa

No: 2
Kelas: XI MIPA 2

I. Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas !


1. Jelaskan bagaimana mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa
antigen dan bibit penyakit !
Ada tiga garis pertahanan yang saling bekerja sama untuk menghadapi semua
ancaman tersebut. Dua diantaranya bersifat non spesifik, yaitu pertahanan tubuh yang
tidak membedakan jenis bibit penyakit yang satu dengan yang lainnya, artinya tubuh
tidak harus mengenal dahulu jenis bibit penyakitnya untuk dihancurkan.
Garis pertama pertahanan non spesifik bersifat eksternal, yang terdiri atas jaringan
epitelium yang menutupi dan melapisi tubuh kita ( kulit dan membran mukosa)
beserta sekresi yang dihasilkannya.
Garis pertahanan non spesifik kedua bersifat internal. Pertahanan ini dipicu oleh
sinyal kimiawi dan melibatkan sel-sel fagositik dan protein antimikroba yang tanpa
pandang bulu menyerang penyerang yang telah menembus rintangan tubuh bagian
luar. Munculnya peradangan merupakan suatu tanda bahwa garis pertahanan kedua ini
telah diaktifkan.
Garis pertahanan ketiga adalah sistem kekebalan. Sistem kekebalan mulai
memainkan perannya secara bersamaan dengan garis pertahanan kedua, tetapi ia
merespon dengan cara yang spesifik terhadap mikroorganisme tertentu, sel-sel tubuh
yang menyimpang, toksin, dan zat-zat lain yang ditandai oleh molekul asing, artinya
pertahanan tubuh tersebut khusus (spesifik) untuk jenis bibit penyakit tertentu saja.
2. Sebutkan macam-macam leukosit !
- Agranulosit
a. Monosit
b. Limfosit
- Granulosit
a. Neutrofil
b. Eosinofil
c. Basofil
3. Sebutkan dan jelaskan macam-macam pertahanan tubuh !
a. Berdasarkan sistem imunologis
1) Kekebalan aktif: kekebalan yang dikembangkan oleh tubuh sendiri
Contoh: Vaksin
2) Kekebalan pasif: kekebalan yang dibuat di tubuh organisme lain
Contoh: Antibodi dari ibu saat dalam kandungan
b. Berdasarkan sistem kekebalan tubuh
1) Kekebalan bawaan ( Non specific immunity)
Imunitas terhadap berbagai bibit penyakit yang tidak selektif, artinya
tubuh tidak harus mengenal dahulu jenis bibit penyakitnya dan tidak
harus memilih hanya satu bibit penyakit tertentu saja untuk
dihancurkannya. Terdiri atas pertahanan eksternal dan internal.
- Pertahanan eksternal: Kulit, membran mukosa dan sekresi
lainnya
- Pertahanan internal: Sel natural killer (NK), sel fagosit dan
makrofag, protein antimikroba (interferon), dan respon
inflamasi
2) Kekebalan adaptif (Specific immunity)
Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan tubuh yang khusus
(spesifik) untuk jenis bibit penyakit tertentu saja atau dapat
membedakan setiap zat asing. Hal ini mencakup pengenalan terlebih
dahulu terhadap bibit penyakit, kemudian memproduksi antibodi yang
hanya akan bereaksi terhadap bibit penyakit tertentu. Komponen
utamanya adalah limfosit B dan limfosit T. Respon imun spesifik
melindungi tubuh dari serangan patogen dan juga memastikan
pertahanan tubuh tidak berbalik melawan jaringan tubuh sendiri.
- Kekebalan diperantarai Sel
Limfosit yang berperan penting adalah limfosit T. Imunitas
yang diperantarai oleh sel limfosit cytotoxic secara langsung
bekerja pada sel-sel yang terinfeksi. Ketika suatu patogen
menginfeksi tubuh untuk pertama kalinya, setiap antigen yang
terdapat pada permukaan sel patogen tersebut akan
menstimulasi satu sel limfosit T untuk membelah membentuk
klon. Beberapa klon akan menjadi sel-sel memori yang tetap
bertahan dalam tubuh untuk mempersiapkan respon imun
sekunder bila terjadi infeksi lagi oleh patogen yang sama.
- Kekebalan Humoral dibentuk dari pembentukan antibodi oleh
sel limfosit B
Jika sel limfosit B bertemu dengan antigen dan cocok, maka
limfosit B membelah secara mitosis dan menghasilkan
beberapa sel limfosit B. Semua Limfosit B segera melepaskan
antibodi yang mereka punya dan merangsang sel mast untuk
menghancurkan antigen atau sel yang sudah terserang antigen
untuk mengeluarkan histamin. Satu sel limfosit B dibiarkan
tetap hidup untuk menyimpan antibodi yang sama sebelum
penyerang terjadi. Limfosit B yang tersisa ini disebut limfosit B
memori.
4. Jelaskan mekanisme memori imunologikal ?
Selama hidup, memori sel tersebut akan mengingat tiap patogen spesifik yang ditemui
dan dapat melakukan respon kuat jika patogen terdeteksi kembali. Sel memori
tersebut mengikat reseptor spesifik. Sel memori ini disiapkan untuk berpoliferasi atau
memperbanyak diri dan berdiferensiasi secara cepat ketika sel-sel tersebut
mengadakan kontak dengan antigen yang sama. Memori imunologikal dapat
berbentuk memori jangka pendek pasif atau memori jangka panjang aktif.
a. Memori pasif: Imunitas pasif biasanya berjangka pendek, hilang antara
beberapa hari sampai beberapa bulan. Imunisasi pasif ini merupakan respon
terhadap infeksi
b. Memori aktif: Memori aktif jangka panjang dapat diikuti dengan infeksi oleh
aktivasi sel B dan T. Imunitas aktif dapat juga muncul buatan, yaitu melalui
vaksinasi
5. Mengapa pemberian vaksin harus diulang lagi setelah beberapa lama ?
Suatu saat, jika suatu individu lama tidak terkena antigen yang sama dengan yang
menyerang sebelumnya, maka bisa saja ia akan sakit yang disebabkan oleh antigen
yang sama karena antibodi yang mengingat antigen tersebut sudah mati. Jika tidak
ada antigen yang sama yang menyerang dalam waktu yang sangat lama, maka
antibodi yang sudah terbentuk bisa saja mati, dan individu yang seharusnya bisa
resisten terhadap antigen tersebut bisa sakit lagi jika antigen itu menyerang, maka
seluruh proses respon imun harus diulang dari awal.

II. Lengkapi bagan di bawah ini !

Anda mungkin juga menyukai