Studi Kasus Hukum Keluarga Islam
Studi Kasus Hukum Keluarga Islam
Dosen pengampu :
Dr. Ita Musarrofa, S.H.I., M.Ag
Disusun Oleh :
Lailatul Fitriyah (C71219070)
Lisvia Lathifatus Tsaniyah (C71219072)
Muhammad Hilmy (C91218127)
Makalah ini telah selesai kami susun dengan bantuan pertolongan dari berbagai pihak
sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah turut berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
khususnya Ibu Dr. Ita Musarrofa, S.H.I., M.Ag selaku Dosen Pengampu kami.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata sempurna
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka untuk
menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca, sehingga kami
bisa melakukan perbaikan makalah dan dapat menjadi makalah yang baik dan benar.
Akhir kata kami meminta semoga makalah kami tentang Talak Via Medsos ini dapat
memberi manfaat ataupun pengetahuan pada pembaca.
PEMBAHASAN
2
٣٧٨٦ . ص،)٢٠٠٥ ،٨ ط، دار الفكر:(دمشق٩ج،الفقه اإلسالمي و أدلته،الدكتور وهبة الرحيلى.
3
Wahabah Zuhaili, Al-Fiqhu Al-Islam wa Adilatuhu, Juz3,(Damshig: Dar fikr, 1977) 382
Hukum talak melalui SMS dapat dianalogikan/diqiyaskan dengan cerai melalui
tulisan surat biasa (bil kitabah). Sebab ada kesamaan diantara keduanya, yaitu merupakan
pesan cerai melalui teks yang bukan verbal (lisan). Menurut para ulama fiqih (fuqaha)
sepakat bahwa talak melalui surat efektif jatuh talak, begitu pula dengan talak melalui
SMS karena memiliki intensitas yang sama.4
Dan menyikapi permasalahan tentang keabsahan perceraian melalui media
elektronik (SMS), ada beberapa pendapat dari para ulama fiqh tentang perceraian melalui
media elektronik (SMS), yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Prof. Dr. K.H Ahmad Zahro, M.A bahwa ketentuan perceraian melalui
media elektronik (SMS) sama halnya dengan ketentuan perceraian melalui tulisan
yaitu sah dan jatuh talaq dengan syarat, sebagai berikut: suami yang menjatuhkan
talaq harus berakal, dewasa, dan cakap bertindak hukum, harus ada kehendak dari
suami yang diungkapkan dalam ucapan talaq, yang ditalaq adalah istri dalam
pernikahan yang sah, harus ada ungkapan yang mengandung makna melepaskan
ikatan pernikahan dan pemutusan hubungan suami istri, dan harus ada dua orang
saksi yang adil dan cakap.5
2. Menurut syafi’iyah: perceraian melalui tulisan dikatakan sah dan jatuh talaq
dengan tiga syarat. Syarat pertama: harus ada niat menceraikan dari pihak suami
dalam menuliskan pesandan juga jelas ditujukan kepada istri sahnya yang hendak
dicerai. Syarat kedua: ditulis dalam kertas atau lainnya yang bisa menyimpan
catatan dan bisa dibaca. Syarat ketiga: ditulis sendiri dan tidak boleh dituliskan
oranglain. Jika dituliskan orang lain, maka tidak sah cerainya. Sebab, antara niat
dan tindakan harus dilakukan satu orang secara bersamaan.6
3. Menururt Sayyid Sabiq talaq dengan surat atau tulisan dapat dikatakan jatuh talaq,
dengan syarat yaitu hendaknya suratnya itu jelas dan terang, yang dimaksud disini
adalah dapat dibaca atau tertulis diatas lembaran kertas dan lain sebagainya. Dan
terang yang dimaksud disini adalah tertulis kepada alamat isteru dengan jelas,
misalnya “wahai fulanah! Engkau saya talaq”. Jika surat tidak tertuju jelas
4
M. Lukman Hakim, Skripsi: “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Talak Melalui Media Elektronik Handphone”,
(Palembang: UIN Raden Fatah, 2018) 73
5
Amad Zahro, Fiqh Kontemporer, Jilid II, (Jakarta: PT. Qah Media Kreatifa, 2017) 214
6
٢٧٩ . ص،نفس المرجع.
kepadanya, misalnya diatas kertas tertulis “engkau saya talaq” atau “istriku
tertalaq”. Maka talaq seperti ini dianggap tidak sah, kecuali dengan niat.7
4. Ustadz Buya Yahya berpendapat bahwa talaq melalui SMS adalah talaq qinayah
artinya jika yang menulis tidak niat maka tidak jatuh talaq, sedangkan jika
terdapat niat dalam pengucapannya maka jatuh talaq.8
5. KH. A. Masduqi Mahfudz, beliau berpendapat bahwa apabila orang yang
menceraikan istrinya lewat pesan singkat itu sewaktu menulis hatinya berniat
menceraikan, maka perceraiannya sah dan jika hatinya tidak berniat, maka
perceraiannya tidak sah.9
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa hukum
perceraian melalui media elektronik (SMS) dalam fiqh islam adalah sama halnya dengan
hukum perceraian melalui tulisan atau kitabah yaitu sah dan jatuh talaq apabila telah
memenuhi syarat, yaitu:
1. Suami yang menjatuhkan talaq harus berakal, dewasa, dan cakap bertindak
hukum.
2. Istri yang ditalaq adalah istri dalam pernikahan yang sah.
3. Adanya niat dan kesengajaan dalam talaq.
4. Adanya lafadz talaq baik sharih atau kinayah yang menunjukan kalimat
perceraian.
5. Hendaknya surat itu jelas dan terang, yang dimana tulisan tersebut dapat dipahami
dan dapat dibaca.
6. Memverivikasi kebenaran pengirim, yaitu bahwa pengirim talaq adalah suami
dengan latar belakang yang jelas.
7. Atas kehendak suami sendiri.
7
٧٥٢ .) ص١٩٨٣ ،٦ ط، دار الكتب العربي: (بيروت،٢ ج، فقه السنة،السيد سابق.
8
https://www.youtube.com/watch?v=0GzHv5MbvLw&t=225s, (diakses pada 27 Mei 2022 pukul 15:00)
9
https://makalahahli.blogspot.com/2017/09/hukum-cerai-melalui-sms-sah-atau-tidak.html, (diakses pada 27 Mei
2022 pukul 22:00)