Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH WIRAUSAHA KERAJINAN DENGAN

INSPIRASI OBJEK BUDAYA LOKAL TALAWANG

KELOMPOK 7

ANGGOTA :

 Icha Aprilia Sari(18)


 Paula Amelia Zahra(26)
 Satya Dio Putranto(32)

KELAS :

X MIPA 3
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
karunia-Nya jualah kami dapat menyelesaikan makalah wirausaha kerajinan kami tepat
pada waktunya.

            Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kesalahan, begitu juga halnya
dengan kami. Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, baik dari segi penulisan maupun isi. Kamipun menerima dengan lapang dada
kritikan maupun saran yang sifatnya membangun dari pembaca agar kami dapat
membenahi diri.
           
            Walaupun demikian, kami berharap dengan disusunya makalah ini dapat
memberikan sedikit gambaran bagaimana proses penjualan dan praktek langsung kami
dalam membuat kerajinan.

Terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb

Kediri, 16 Mei 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Budaya tradisional dapat dikelompokkan menjadi budaya nonbenda dan

artefak/ objek budaya. Budaya nonbenda di antaranya pantun, cerita rakyat, tarian,

dan upacara adat. Artefak/objek budaya di antaranya pakaian daerah, wadah.

tradisional, senjata dan rumah adat. Pada kehidupan sehari-hari, produk budaya.

tradisional nonbenda maupun artefak tidak dipisah-pisahkan melainkan menjadi

satu kesatuan dan saling melengkapi.

Sebuah tarian tradisional bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan

pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh alat musik

tradisional. Contohnya Tari Belian Bawo, dari Suku Dayak Benuaq, awalnya

merupakan upacara Belian Bawo yang bertujuan untuk mengobati orang sakit,

membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diadaptasi menjadi tarian, tari ini sering

dibawakan pada acara-acara penerimaan tamu dan acara kesenian. Pada tarian ini,

biasanya terdapat peran penyembuh dan pembantunya dan orang sakit. Tarian ini

ditarikan baik oleh laki-laki dan maupun perempuan.

Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat menjadi sumber

inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan musik merupakan

produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan upacara dan alat musik

merupakan artifak/objek budaya.Salah satu contoh kerajinan dengan inspirasi budaya

lokal yang kami buat adalah gantungan kunci dengan berbentuk senjata Talawang

khas Kalimantan.
1.2 Rumusan masalah
 Bagaimana sejarah senjata Talawang
 Bagaimana perancangan gantungan kunci Talawang
 Bagaimana proses pembuatan gantungan kunci Talawang
 Berapa perhitungan biaya produksi kerajinan gantungan kunci Talawang

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui sejarah senjata talawang
 Untuk mengetahui perancangan kerajinan gantungan kunci Talawang
 Untuk mengetahui proses pembuatan kerajinan gantungan kunci Talawang
 Untuk mengetahui biaya produksi kerajinan gantungan kunci Talawang

1.4 .Manfaat

1. Sebagai sarana untuk menambah informasi atau pengetahuan sejarahSenjata

Talawang

2. Sebagai sarana untuk menambah informasi atau pengetahuan tentang proses

pembuatan gantungan kunci Talawang.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Senjata Talawang

Talawang adalah tameng atau perisai pelindung diri khas masyarakat Suku Dayak.

Perisai tersebut digunakan untuk melindungi diri saat terjadi perang dan sebagai
pelengkap mandau, yaitu senjata tajam sejenis parang . Perisai ini berbentuk segi enam
memanjang dengan motif Kamang ( Kamang merupakan perwujudan dari roh leluhur
Suku Dayak) yang bersifat tenang, kuat, dengan raut wajah menakutkan. Matanya merah
menyala dan dilengkapi taring yang runcing. Motif semacam itu dipercaya dapat
memengaruhi musuh agar semangatnya memudar dan merasakanketakutan yang teramat
sangat sebelum perang dimulai.

Kompilasi motif naga (Jata/Juata) dari berbagai suku dayak dianggap sebagai simbol
suci, sang penguasa alam bawah (tanah/air). Jumbai rambut yg diambil dari korban
manusia sering dimasukkan kedalam perforasi di permukaan perisai. Motif burung
Tinggang yang dianggap suci suku Dayak. Warna-warna yang digunakan tersebut yaitu
warna hitam, warna putih, warna kuning dan warna merah. Dikarenakan ke-empat warna
tersebut dianggap simbol yang mewakili gambaran budaya kehidupan yang mereka alami,
yakini dan harus dipertahankan. Dominasi warna yang digunakan adalah warna warna
yang cerah seperti kuning dan putih menggambarkan penuh kelembutan yang membuat
siapa saya yang melihat akan muncul rasa iba dengan begitu para musuh yang berniat
menyerang menjadi tidak tega untuk menyakitinya.

2.2 Perancangan kerajinan gantungan kunci Talawang

Kerajinan ini kami buat dimulai dengan mencari berbagai sumber informasi dan
bentuk kerajinan di internet ,setelah memalului banyak variasi pilihan kerajinan , kami
sepakat untuk membuat gantungan kunci Talawang ,alasan kami memilih bentuk
Talawang karena Talawang memiliki bentuk dan motif yang sangat unik dan alasan kami
memilih gantungan kunci karena gantungan kunci selain Karena pembuatannya yang
terbilang mudah juga karena gantungan kunci memiliki fungsi estetis jika
digunakan.Dalam proses perancangan kami mulai membuat sketsa dan menentukan ukuran
,bahan dan alat apa saja yang kami butuhkan .Kami berusaha semaksimal mungkin untuk
berinovasi agar produk kerajinan kami memiliki nilai keindahan saat digunakan dan
mampu untuk diperjual belikan .
2.3 Proses pembuatan
 Bahan
- Kayu dengan ketebalan ± 0,7 cm
- Cat kayu /cat acrylic
- Gantungan kunci
 Alat
1. Gergaji kayu
2. Kuas
3. Pensil
4. Amplas
5. Bor
 Cara mambuat
- Potong kayu dengan ukuran 6x2,5 cm dan ujung menyerupai segitiga
- Amplas kayu
- Beri lubang pada bagian atas potongan kayu dengan menggunakan bor
sebagai tempat gantungan kunci
- Blok bagian depan dan belakang kayu dengan cat warna hitam.
- Sketsa kayu dengan pensil sesuai dengan model yang ditentukan
- Setelah sketsa selesai, lukislah kayu menggunakan cat acrylic
- Jemur potongan kayu yang sudah dicat
- Setelah cat mengering, pasang gantungan kuci pada lubang yang telah dibuat
- Gantungan kunci model talawaang sudah jadi dan dapat dipakai
 Dokumentasi pembutan

Kayu yang telah diamplas dan dipotong sesuai dengan ukuran yang
diinginkan ,lalu di bor dan di cat menggunakan warna hitam
Kemudian gambar sketsa pada kayu dan lukis menggunakan kuas dan cat

acrylik

Setelah proses melukis selesai keringkan sebentar ,lalu setelah kering pasang

gantungan kunci pada lubang yang telah di bor dan gantungan kunci talawang

telah selesai.

2.4 Laporan keuangan kerajinan gantungan kunci Talawang.

NO NAMA BARANG JUMLAH HARGA HARGA


BARANG TOTAL.

`1. KAYU 3

2. CAT ACRYLIC 4

3. AMPLAS 3

4. GANTUNGAN 3
KUNCI

5 TOTAL

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Objek kerajinan dengan inspirasi budaya lokal ada banyak sekali ,yang kami ambil
contoh adalah gantungan kunci dengan bentuk Talawang.Talawang sendiri adalah tameng
atau perisai pelindung diri khas masyarakat Suku Dayak. Perisai tersebut digunakan untuk
melindungi diri saat terjadi perang dan sebagai pelengkap mandau, yaitu senjata tajam
sejenis parang . Perisai ini berbentuk segi enam memanjang dengan motif Kamang
( Kamang merupakan perwujudan dari roh leluhur Suku Dayak) yang bersifat tenang, kuat,
dengan raut wajah menakutkan. Matanya merah menyala dan dilengkapi taring yang
runcing. Motif semacam itu dipercaya dapat memengaruhi musuh agar semangatnya
memudar dan merasakan ketakutan yang teramat sangat sebelum perang dimulai.

3.2 SARAN
Semoga kegiatan praktek siswa untuk membuat karya kerajinan dengan bahan /
inspirasi apapun semakin berkembang dan lebih berinovatif dari tahun ke tahun,kegiatan
ini mampu membuat para siswa untuk belajar mencari dan mengetahui informasi lebih
dalam dari karya yang di buatnya ,serta dapat membuat para siswa belajar dalam
berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai