Gilang Primajati
Gilang Primajati
STMIK Bumigora Mataram
e-mail: gilangeuler@gmail.com
Abstract
In the capital markets, especially the investment market, the establishment of a portfolio is
something that must be understood by investors. Portfolio formation by investors to maximize
profits as much as possible by minimizing the risk of losses that may occur. Portfolio
diversification is defined as portfolio formation in such a way that it can reduce portfolio risk
without sacrificing returns. Optimal portfolio with efficient-portfolio mean criteria, investors
only invest in risk assets only. Investors do not include risk free assets in their portfolios. The
efficient variance portfolio is defined as a portfolio that has minimum variance among the
overall possible portfolio that can be formed, at the same expected return rate. The mean method
of one constraint variant can be used as the basis for optimal portfolio determination. The
shares of LQ-45 used are shares of AALI, BBCA, UNVR, TLKM and ADHI. AALI shares
received a positive weight of 7%, BBCA 48%, UNVR 16%, TLKM 26% and ADHI 3%
Keywords : mean-variance efficient, risk free asset, konstrain
Abstrak
Di dunia pasar modal khususnya pasar investasi, pembentukan portofolio adalah hal yang harus
dipahami oleh para investor. Pembentukan portofolio dilakukan investor untuk memaksimalkan
keuntungan yang sebanyak-banyaknya dengan meminimalkan resiko kerugian yang mungkin
terjadi. Diversifikasi portofolio diartikan sebagai pembentukan portofolio sedemikian rupa
sehingga dapat mengurangi risiko portofolio tanpa mengorbankan pengembalian yang
dihasilkan.. portofolio optimal dengan kriteria mean-variance efficient portfolio, investor hanya
berinvestasi pada aset-aset berisiko saja. Investor tidak memasukkan aset bebas risiko (risk free
asset) dalam portofolionya. Mean-variance efficient portfolio didefinisikan sebagai portofolio
yang memiliki variansi yang minimum di antara keseluruhan kemungkinan portofolio yang dapat
dibentuk, pada tingkat mean expected return yang sama. Metode mean varian satu konstrain
dapat dijadikan dasar dalam penentuan portofolio yang optimal. Saham LQ-45 yang digunakan
adalah saham AALI, BBCA, UNVR, TLKM dan ADHI. Saham AALI mendapat bobot positif
sebesar 7%, BBCA 48%, UNVR 16%, TLKM 26% dan ADHI 3%
Kata Kunci: mean-variance efficient, risk free asset, konstrain
23
JURNAL VARIAN
e-ISSN 2581-2017
VOL.1 NO.2 MARET 2018
Analisis Portofolio Investasi Pada Saham Lq45 Dengan Metode Mean Varian Satu Konstrain
Gilang Primajati
ISSN: 78-1520
1.3 Aset dan Portofolio Return meleset dari yang diharapkan. Simpangan
Return adalah timbal balik yang akan baku adalah cara mengukur hal itu, karena
diterima jika berinvestasi dalam suatu simpangan baku adalah estimasi perbedaan
instrument keuangan. Return dapat berupa return nyata dari expected return.
return geometric maupun return aritmatik. kovarian adalah ukuran statistik
Nilai return pada data memiliki nilai dari hubungan antara dua variabel acak.
ekspektasi return dengan rata-rata sampel Kovarian mengukur bagaimana dua
(mean): variabel acak seperti return sekuritas i
dan j yang sama-sama bergerak. Suatu nilai
positif kovarian mengindikasikan return
sekuritas cenderung bergerak ke arah
= return saham i pada periode t yang sama. Sedangkan kovarian negatif
= rata-rata return saham i (expected return) mengindikasikan kecenderungan return
Sedangkan ekspektasi return portofolio adalah bergerak berlawanan.
Dimana :
= varian return saham i Gambar 1. Portofolio yang efisien dan yang
= standar deviasi return saham i tidak efisien
= matriks varian kovarian return saham
dalam portofolio Pada gambar 1 di atas garis B, C, D, E
= vektor bobot saham dalam portofolio dan F disebut sebagai permukaan yang efisien
Ukuran risiko (volatilitas) (efficient frontier), yaitu garis yang
seharusnya mengestimasi sampai tingkat menunjukkan sejumlah portofolio yang efisien,
tertentu dimana hasil nyata mungkin dan semua portofolio yang berada di bawah
24
JURNAL VARIAN
VOL.1 NO.2 MARET 2018 e-ISSN 2581-2017
Analisis Portofolio Investasi Pada Saham Lq45 Dengan Metode Mean Varian Satu Konstrain
Gilang Primajati
garis tersebut dinyatakan tidak efisien. Sebagai Pengertian portofolio optimal adalah
contoh, portofolio A merupakan portofolio portofolio yang dipilih seorang investor dari
yang tidak efisien bila dibandingkan dengan sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan
porotofolio C, karena dengan risiko yang sama, portofolio yang efisien. Tentunya portofolio
portofolio C memberikan expected return yang yang dipilih investor adalah portofolio yang
lebih tinggi. Demikian juga portofolio H, sesuai dengan preferensi investor bersangkutan
merupakan portofolio yang tidak efisien bila terhadap return maupun terhadap risiko yang
dibandingkan dengan portofolio B, karena bersedia ditanggungnya. portofolio optimal
dengan expected return yang sama, portofolio dengan kriteria mean-variance efficient
H mempunyai risiko yang lebih tinggi. portfolio, investor hanya berinvestasi pada
Dalam pembentukan portofolio efisien, aset-aset berisiko saja. Investor tidak
menurut (Abdurakhman,2007) asumsi perilaku memasukkan aset bebas risiko (risk free asset)
investor yang wajar terjadi dalam keputusan dalam portofolionya.
investasi adalah investor yang tidak suka Mean-variance efficient portfolio
terhadap risiko (risk avester). Investor risk didefinisikan sebagai portofolio yang memiliki
avester adalah investor yang apabila variansi yang minimum di antara keseluruhan
dihadapkan pada dua pilihan investasi yang kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk,
memberikan tingkat pengembalian yang sama pada tingkat mean expected return yang sama.
dengan risiko yang berbeda, maka ia akan lebih Secara matematika hal tersebut sama dengan
suka mengambil investasi dengan risiko yang mengoptimalisasi bobot w=(w1,…,wp)T
lebih kecil. Biasanya investor jenis ini dengan meminimalkan variansi (resiko)
cenderung selalu mempertimbangkan secara
matang dan terencana atas keputusan
investasinya. Pengambilan setengah dari kuantitas
persamaan di atas hanyalah alasan teknis untuk
1.6 Pembentukan Portofolio Optimal memecahkan masalah optimisasi. Rumus
Semua portofolio yang berada di pembobotan portofolio optimal dapat
efficient frontier merupakan portofolio yang diselesaikan dengan mendefinisikan variance
efisien sehingga tidak dapat dikatakan efficient portfolio yakni portofolio yang
portofolio mana yang optimal. Jika seorang membuat risiko menjadi minimal dengan
investor memiliki beberapa pilihan portofolio batasan jumlah dari bobot (weight) portofolio
yang efisien, maka portofolio yang optimal tersebut wT1p = 1 dengan batasan (konstrain)
akan dapat dibentuk. Portofolio yang optimal sebanyak satu yang dilambangkan dengan λ .
adalah portofilio yang dipilih seorang investor Selanjutnya dapat dibentuk fungsi
dari sekian banyak pilihan yang ada pada Lagrange L, dan akan dicari w yang
kumpulan portofolio yang efisien. Tentunya meminimalkan Fungsi Lagrange tersebut
portofolio yang dipilih investor adalah L = 1/2 wT Σ w - λ (wT1p - 1)
portofolio yang sesuai dengan preferensi Fungsi Lagrange L diturunkan secara
investor yang bersangkutan terhadap return parsial terhadap w dan disama dengankan nol,
maupun risiko yang bersedia ditanggungnya . diperoleh persamaaan berikut ini :
Tentunya tidak ada suatu portfolio yang
L 1 T
w w ( w 1 p 1 )
mempunyai resiko kecil sekaligus return besar. T
25
JURNAL VARIAN
e-ISSN 2581-2017
VOL.1 NO.2 MARET 2018
Analisis Portofolio Investasi Pada Saham Lq45 Dengan Metode Mean Varian Satu Konstrain
Gilang Primajati
ISSN: 78-1520
Menghasilkan vector kolom berukuran p. II. METODE PENELITIAN
dengan menyamadengankan nol : Berikut rangkuman tahapan penelitian :
Σ w = λ 1p Pada tahap pelaksanaan langkah-langkah yang
akan dilakukan secara terperinci sebagai
maka berikut :
-1
w = λ Σ 1p 1. Menentukan bentuk model matematika
Selanjutnya w disubstitusikan ke persamaan L berbagai portofolio.
sehingga 2. Menganalisa sifat-sifat statistika dalam
1p 1p 1p 1 1p 1
1 2 1 pembentukan suatu portofolio.
L
2 3. Dari berbagai portofolio yang mungkin
1 dapat dibentuk, nantinya akan didapat
2 1p 1 1p 2 1p 1 1p
2 portofolio yang paling optimal yang
1 memaksimalkan return dan meminimalkan
2 1p 1 1p resiko.
2
Kuantitas tersebut merupakan fungsi 4. Menggunakan data saham untuk melihat
dari λ. Jika persamaan L diturunkan terhadap λ kinerja portofolio optimal yang telah
dan disama dengankan nol, maka diperoleh dipilih.
1 5. Dari portofolio yang optimal maka bobot
1Tp 1 1p yang didapatkan juga adalah bobot yang
paling mengoptimalkan keuntungan dari
Turunan kedua dari L terhadap w investasi.
6. Membuat algoritma sehingga dapat
2L
0 memberikan gambaran tentang
w w 7. Langkah-langkah portofolio yang
dilakukan.
Hal ini menunjukkan bahwa w yang 8. Menggunakan saham-saham LQ45 pada
diperoleh benar-benar akan meminimalkan bursa efek
nilai L di atas, dan w yang diperoleh akan
memberikan risiko yang minimal dibandingkan
dengan w yang lain.
Dengan mensubstitusikan λ ke didapat
nilai w yaitu
1
1p
w
1p 1
1p
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada paper ini digunakan data saham (BBCA) yang mewakili diversifikasi saham
LQ-45 dengan lima jenis saham pada bidang perbankkan, saham Unilever (UNVR) yang
yang berbeda. Saham LQ-45 adalah jenis mewakili saham makanan dan retail, saham
saham yang berada pada urutan teratas dilantai Telkom (TLKM) yang mewakili saham bidang
bursa efek Indonesia. Saham LQ-45 adalah telekomunikasi dan terakhir saham Adhi
saham-saham yang memiliki tingkat Karya (ADHI) yang mewakili saham bidang
ketertarikan yang tinggi sehingga ditandai kontruksi. Saham diambil selama dua tahun
dengan besarnya minat investor terhadap terakhir yaitu mulai tanggal 5 Januari 2015 – 4
saham ini untuk menginvestasikan sejumlah Januari 2017.saham-sahaam IPO setahun
modal yang mereka miliki. Saham LQ-45 yang terakhir dengan mengambil data selama 6
digunakan yaitu saham Agro Astra Lestari bulan terakhir. Dari lima data saham yang
(AALI) yang mewakili diversifikasi saham diambil diperoleh rata-rata return dan
bidang pertanian, saham Bank Central Asia resikonya sebagai berikut :
26
JURNAL VARIAN
VOL.1 NO.2 MARET 2018 e-ISSN 2581-2017
Analisis Portofolio Investasi Pada Saham Lq45 Dengan Metode Mean Varian Satu Konstrain
Gilang Primajati
Dari table diperoleh mean dan varian masing- dengan kemungkinan resiko sangat kecil. Hal
masing return saham. pada saham AALI dan ini bisa dimaklumi mengingat Telkom adalah
ADHI terlihat selama 2 tahun ke belakang bada usaha milik negara satu-satunya yang
secara rata-rata berturut-turut meannya bergerak dalm bidang telekomunikasi. Selain
mengalami kecendrungan penurunan yakni itu saham BBCA juga memberikan tingkat
sebesar 0.000363168 dengan tingkat risiko pengembalian yang cukup baik dengan tingkat
sebesar 0.000696837 dan 0.00029 dengan resiko yang rendah.
tingkat risiko sebesar 0.000743. Akan tetapi Dimisalkan seorang Investor akan
pada return saham BBCA, UNVR, dan TLKM menginvestasikan modalnya pada portofolio
mengalami keuntungan dengan rata-rata yang kita bangun sebesar 1 Milyar.
keuntungan secara berturut-turut 0.000423429, Berdasarkan hasil kontruksi besarnya bobot
0.000577 dan 0.000768 dengan tingkat resiko yang akan diinvestasikan maka diperoleh :
secara berturut-turut 0.000173869, 0.000328
dan 0.000248. Terlihat bahwa saham TLKM
memiliki tingkat pengembalian terbesar
Perhatikan saham AALI dan ADHI 3 bobot IV. KESIMPULAN DAN SARAN
saham sebesar 7% dan 3%. Hal ini tidak jauh Berdasarkan studi kasus literatur diperoleh
berbeda dengan analisis awal pada Table 4.2 beberapa kesimpulan sebagai berikut :
yang menyiratkan rata-rata harapan 1. Metode mean varian satu konstrain dapat
keuntungan yang negative. Seorang investor dijadikan dasar dalam penentuan
akan berfikir ulang menaruh modalnya pada portofolio yang optimal karena memenuhi
saham-saham yang harapan keuntungannya kriteria jumlah bobot semua saham pada
negative. Dengan metode ini kita dapat portofolio berjumlah 1.
menarik suatu kesimpulan bahwa dana yang 2. Saham LQ-45 yang digunakan adalah
diinvestasikan pada saham yang negative saham AALI, BBCA, UNVR, TLKM dan
haruslah sangat minim. Sebaliknya dengan ADHI. Saham AALI mendapat bobot 7%,
metode ini saham-saham yang memiliki BBCA 48%, UNVR 16%, TLKM 26%
harapan keuntungan besar mendapatkan porsi dan ADHI 3%.
investasi yang sangat besar yakni sebesar 48% 3. ADHI) sedangkan saham-saham yang
dan 26%. Metode ini dapat memberikan memiliki prospek tingkat pengembalian
gambaran kepada seorang investor untuk yang besar diberikan bobot investasi yang
menaruh dananya pada saham yang tepat sangat signifikan (BBCA dan TLKM).
dengan mempertimbangkan harapan 4. Penentuan bobot masing-masing saham
keuntungan dan resiko yang akan terjadi. pada portofolio menggunakan rumus:
Seorang investor dengan modal 1 Milyar
1
menginvestasikan sebesar Rp. 484.382.320,7 1p
pada saham BBCA, Rp. 256.331.290.5 pada w
saham TLKM. 1p 1
1p
Pada metode ini tidak diperbolehkan
adanya investasi yang short sell atau Pada penelitian ini terdapat kekurangan
menginvestasikan negative pada suatu saham yang nantinya dapat digunakan untuk
dalam satu portofolio. oleh karena itu pada penelitian selanjutnya. oleh karena itu penulis
hasil yang diperoleh walaupun harapan memberi saran sebagai berikut :
returnnya negative tetap diberikan porsi 1. diharapkan penentuan simulasi yang
investasi yang positif, tentunya dengan besaran digunakan lebih banyak sehingga dapat
yang sangat kecil yaksi pada saham AALI dan memperoleh pendekatan numerik yang
ADHI. Metode ini dapat dijadikan suatu acuan bagus.
oleh para investor jika ingin membuat suatu 2. diharapkan para peneliti dapat
portofolio investasi. menggunakan saham LQ-45 untuk melihat
performa simulasi portofolio saham yang
sudah lama melantai bursa
3. Saham-saham yang tingkat
pengembaliannya negative diberikan porsi
bobot yang sangat kecil.
28
JURNAL VARIAN
VOL.1 NO.2 MARET 2018 e-ISSN 2581-2017
Analisis Portofolio Investasi Pada Saham Lq45 Dengan Metode Mean Varian Satu Konstrain
Gilang Primajati
V. DAFTAR PUSTAKA
[4] Data harga saham, http:
[1] Abdurrakhman, 2007, Buku Ajar yahoo.finance.com., diakses tanggal 15
Pengantar Statistika Keuangan, Januari 2016.
Universitas Gadjah Mada, [5] Data saham LQ-45, http:
Yogyakarta. www.idx.co.id., diakses tanggal 5
[2] Anton, H., dan Rorres, C., 2005, Januari 2016
Elementary Linear Algebra, [6] Rosadi, D., 2012, Diktat Kuliah
Applications Version. Ninth Edition, Manajemen Resiko Kuantitatif,
John Wiley & Sons, inc., New York. Program Studi Statistika, FMIPA,
[3] Bain, L. J., dan Engelhardt, Max, 1992, Universitas Gadjah Mada.
Introduction to Probability and [7] Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis
Mathematical Statistics 2nd Edition, Investasi dan Manajemen Portofolio
Duxbury Press, Belmont, California. Edisi Pertama, Yogyakarta, BPFE
Yogyakarta.
29
JURNAL VARIAN
e-ISSN 2581-2017
VOL.1 NO.2 MARET 2018