Anda di halaman 1dari 7

PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 1/7
NASIONAL

Ditetapkan Oleh
STANDAR
Tanggal Terbit Plt. Direktur RSON
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Oktober 2018

Pengkajian resep merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam


penyiapan obat (dispensing) yang meliputi penerimaan, pengkajian
PENGERTIAN resep, pemeriksaan ketersediaan produk, penyiapan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai, telaah obat dan
penyerahan disertai pemberian informasi.

1. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat


TUJUAN
sebelum obat disiapkan.

Pedoman Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat Rumah

KEBIJAKAN Sakit Olahraga Nasional no. 43 tahun 2018

1. Menerima resep internal Rumah Sakit Olahraga Nasional


PROSEDUR yang diserahkan ke bagian farmasi.
2. Menghubungi dokter penulis resep jika resep tidak terbaca.
3. Memeriksa kelengkapan administratif berupa identitas pasien
(nama, nomor rekam medik, usia/tanggal lahir), berat badan
(terutama pasien pediatri), tinggi badan (pasien pediatri),
status (atlet, karyawan, pemuda berprestasi), ruangan/ unit
asal resep, nama dokter, No SIP dokter (terutama resep
narkotika, psikotropika, obat-obat tertentu, obat prekursor),
paraf dokter, kewenangan klinis dokter.
4. Menginformasikan ke dokter penulis resep jika ada resep
yang tidak menggunakan singkatan yang baku (daftar
singkatan yang tidak boleh digunakan dalam peresepan di
Rumah Sakit Olahraga Nasional terlampir).
5. Melakukan pengkajian dari aspek farmasetik meliputi nama
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 2/7
NASIONAL

obat, bentuk sediaan, kekuatan sediaan dan jumlah obat,


stabilitas dan inkompatibiltas, aturan dan cara penggunaan.
6. Melakukan pengkajian dari aspek klinis meliputi ketepatan
indikasi, obat, dosis dan waktu/jam penggunaan obat,
duplikasi pengobatan, alergi dan Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki (ROTD), kontraindikasi, dan interaksi obat.
7. Mencatat pengkajian yang dilakukan pada daftar tilik.
8. Memberikan tanda centang di kolom ‘Ya’ jika hasil
pengkajian sesuai atau beri tanda centang ‘Tidak; jika hasil
pengkajian tidak sesuai pada masing-masing aspek yang
dikaji.
9. Membuat laporan kesalahan penggunaan obat tahap
peresepan berdasarkan catatan pengkajian resep yang tidak
sesuai. Laporan dibuat setiap bulan.
10. Mengevaluasi hasil pengkajian resep setiap 3 (tiga) bulan
(tahapan evaluasi terlampir), yang meliputi:
a. Jumlah penyampaian konfirmasi dan rekomendasi
kepada penulis resep terkait kesalahan penulisan resep.
b. Kepatuhan penulisan resep sesuai Formularium Rumah
Sakit Olahraga Nasional
c. Kepatuhan pelayanan sesuai Formularium Rumah Sakit
Olahraga Nasional

1. Instalasi Rawat Inap

UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat


3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Farmasi
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 3/7
NASIONAL

LAMPIRAN 1:

DAFTAR SINGKATAN YANG TIDAK BOLEH DIGUNAKAN DALAM PERESEPAN


DI RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL

Singkatan Maksud Singkatan Misinterpretasi Koreksi


AZT Zidovudin Disalahartikan sebagai Ditulis dengan
‘azatriopin’ atau ‘aztreonam’ ‘zidovudin’
CPZ Compazine Disalahartikan sebagai Ditulis dengan
(Proklorperazin) ‘klorpromazine’ ‘compazine’ atau
‘proklorperazin’
DPT Derneral Phenergan Disalahartikan sebagai ‘Difteri Ditulis dengan
Thorazine Pertusis Tetanus’ (vaksin) ‘Derneral Phenergan
Thorazine’
HCl Asam klorida Disalahartikan sebagai kalium Ditulis dengan lengkap
klorida
HCT Hidrokortison Disalahartikan sebagai Ditulis dengan
‘hidroklorotiazid” ‘hidrokortison’
HCTZ Hidroklorotiazid Disalahartikan sebagai Ditulis dengan
‘hidrokortison’ ‘hidroklorotiazid’
MgSO4 Magnesium sulfat Disalahartikan sebagai ‘morfin Ditulis dengan
sulfat’ ‘magnesium sulfat’
MS, MSO4 Morfin sulfat Disalahartikan sebagai Ditulis dengan ‘morfin
‘magnesium sulfat’ sulfat’
MTX Metotreksat Disalahartikan sebagai Ditulis dengan
‘mitoxantron’ ‘metotreksat’
µg Mikrogram Disalahartikan sebagai ‘mg’ Tuliskan ‘mikrogram’
(milligram)
AD, AS, AU Telinga kanan Disalahartikan sebagai OD Tuliskan ‘telinga
Telinga kiri (mata kanan), OS (mata kiri), kanan’, ‘telinga kiri’,
Masing-masing OU (masing-masing mata) ‘masing-masing telinga’
telinga
OD, OS, Mata kanan Disalahartikan sebagai AD Tuliskan ‘mata kanan’,
OU Mata kiri (telinga kanan), AS (telinga kiri), ‘mata kiri’, ‘masing-
Masing-masing mata AU (masing-masing telinga) masing mata’
BT Bedtime (sebelum Disalahartikan sebagai ‘BID’ Tuliskan ‘sebelum tidur’
tidur) (dua kali sehari)
cc Centimeter kubik Disalahartikan sebagai ‘u’ (unit) Tuliskan ‘ml’ ((mililiter)
IJ Injeksi Disalahartikan sebagai ‘IV’ atau Tuliskan ‘injeksi’
‘intravaskular”
IN Intranasal Disalahartikan sebagai ‘IM’ atau Tuliskan ‘intranasal’
‘IV’
HS Half strength Disalahartikan sebagai ‘pada Tuliskan ‘half strength’
(setengah kekuatan) waktu tidur’ atau ‘waktu tidur”
Hs Hours of sleep (pada Disalahartikan sebagai (bedtime)
waktu tidur) ‘setengah kekuatan’
IU International Unit Disalahartikan sebagai ‘IV’ Tuliskan ‘International
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 4/7
NASIONAL

(intravena) atau ‘10’ (sepuluh) Unit’ atau ‘Unit’


o.d atau OD Satu kali sehari Disalahartikan sebagai mata Tuliskan ‘satu kali
(once daily) kanan (OD: Okular Dekstra), sehari’
menyebabkan obat oral
diaplikasikan pada mata
per os Melalui mulut, per Disalahartikan sebagai mata kiri Tuliskan ‘PO’, ‘melalui
oral (OS: Okular Sinistra) mulut’, atau ‘per oral’
q.d atau QD Setiap hari Disalahartikan sebagai ‘q.i.d’ (4 Tuliskan ‘setiap hari’
kali sehari), terutama jika tanda
titik setelah ‘q’ atau ekor huruf
‘q’ terlalu panjang sehingga
menyerupai huruf ‘i’
qhs Malam hari pada Disalahartikan sebagai ‘qhr’ Tuliskan ‘malam hari’
waktu tidur atau setiap jam
qn Malam hari atau Disalahartikan sebagai ‘qh’ atau Tuliskan ‘malam hari;
waktu tidur setiap jam atau ‘waktu tidur’
q.o.d atau Satu kali dalam 2 Disalahartikan sebagai ‘q.d’ atau Tuliskan ‘1 kali dalam 2
QOD hari (selang-seling 1 ‘q.i.d’ (4 kali sehari) hari’
hari)
q1d Setiap hari Disalahartikan sebagai ‘q.i.d’ (4 Tuliskan ‘setiap hari’
kali sehari)
q6PM, dan Setiap pukul 6 Disalahartikan sebagai ‘setiap 6 Tuliskan ‘pukul 6
singkatan malam jam’ malam setiap hari’
lainnya
SC, SQ, Subkutan SC disalahartikan sebagai ‘SL’ Tuliskan ‘subkutan’
Subq SQ disalahartikan sebagai ‘5
setiap
‘q’ pada ‘subq’ disalahartikan
sebagai ‘setiap’ (contoh:
‘heparin diberikan ‘subq 2 jam
sebelum operasi’, disalahartikan
sebagai heparin diberikan
setiap 2 jam sebelum operasi)
i/d Satu kali sehari Disalahartikan sebagai ‘tid’ Tuliskan ‘1 kali sehari’
TIW atau Tiga kali seminggu Disalahartikan sebagai ‘3 kali Tuliskan ‘3 kali
tiw (three times a week) sehari’ atau ‘2 kali seminggu’ seminggu’
(twice in a week)
U atau u Unit Disalahartikan sebagai angka ‘0’ Tuliskan ‘unit’
atau ‘4’ menyebabkan overdosis
pemberian

LAMPIRAN 2:
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 5/7
NASIONAL

TAHAPAN EVALUASI PENGKAJIAN RESEP RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL


PER (3) TIGA BULAN

I. Contoh Tabel Evaluasi Pengkajian Resep:

Analisa Tingkat Kepatuhan Dokter Dalam Meresepkan Obat Sesuai FRSON


periode Januari s.d Maret 2022

N Nama Jumlah Jumlah Jumlah R/ Jumlah R/ sesuai FRSON Jumlah R/ Non FRSON % Kepatuhan Kon-
o Dokter Resep R/ Terlayani fir
Jumlah R/ Jumlah Jumlah R/ Jumlah FRS F masi
sesuai F R/ NF sesuai F R/ NF ON
1 dr. A 40 200 190 150 40 5 5 95 77 2

2 dr. B 24 120 100 85 30 5 0 96 75 1

Keterangan:
Jumlah Resep = Jumlah resep per lembar
Jumlah R/ = Jumlah item obat dalam satu resep
FRSON = Formularium Rumah Sakit Olahraga Nasional
Non FRSON = Non Formularium Nasional
F = Formularium Nasional
NF = Non Formularium Nasional
Konfirmasi = Jumlah penyampaian konfirmasi dan rekomendasi kepada penulis resep
terkait kesalahan penulisan resep

II.Evaluasi Pengkajian Resep per 3 (tiga) bulan:

a. Jumlah penyampaian konfirmasi dan rekomendasi kepada penulis resep terkait


kesalahan penulisan resep.
 Definisi: merekapitulasi jumlah penyampaian konfirmasi dan rekomendasi
kepada dokter penulis resep terkait kesalahan penulisan resep.
 Tujuan: terdokumentasinya kegiatan telaah resep oleh farmasi guna
menghindari permasalahan terkait obat sebelum obat disiapkan.
 Evaluasi berupa laporan total jumlah penyampaian konfirmasi dan
rekomendasi terkait kesalahan dalam peresepan yang dibuat setiap bulan dan
di evaluasi per 3 (tiga) bulan.
b. Kepatuhan penulisan resep sesuai Formularium Rumah Sakit Olahraga Nasional
 Definisi: mengetahui tingkat kepatuhan dokter dalam meresepkan obat yaitu
dengan cara mempersentasekan peresepan obat sesuai Formularium Rumah
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 6/7
NASIONAL

Sakit Olahraga Nasional (FRSON) yang terdiri dari resep sesuai Formularium
Nasional (F) dan resep Non Formularium Nasional (NF).
 Tujuan: untuk mengukur tingkat praktek peresepan yang mengacu pada
daftar obat formularium Rumah Sakit Olahraga Nasional.
 Rumus:

1). % Kepatuhan penulisan resep sesuai Formularium Rumah Sakit Olahraga


Nasional (FRSON):

-% Kepatuhan penulisan resep = Jumlah R/ sesuai FRSON x 100%


dr. A sesuai FRSON Jumlah R/

= (150 + 40) x 100%


200

= 95%

-% Kepatuhan penulisan resep = Jumlah R/ sesuai FRSON x 100%


dr. B sesuai FRSON Jumlah R/

= (85 + 30) x 100%


120

= 96%

-Rata-rata % Kepatuhan penulisan = Jumlah %Kepatuhan penulisan


resep sesuai FRSON resep sesuai FRSON semua dokter
Jumlah dokter

-Rata-rata % Kepatuhan penulisan = (95% + 96%)


resep sesuai FRSON 2

= 95.5%

2). % Kepatuhan penulisan resep sesuai Formularium Nasional (F):

-% Kepatuhan penulisan resep = Jumlah R/ sesuai F x 100%


dr. A sesuai F (Fornas) Jumlah R/

= (150+5) x 100%
200
PENGKAJIAN RESEP

No. Dokumen No. Revisi Halaman

RS OLAHRAGA 01 7/7
NASIONAL

= 77,5%

-% Kepatuhan penulisan resep = Jumlah R/ sesuai F x 100%


dr. B sesuai F (Fornas) Jumlah R/

= (85+5) x 100%
120

= 75%

-Rata-rata % Kepatuhan penulisan = Jumlah %Kepatuhan penulisan


resep sesuai F (Fornas) resep sesuai Fornas semua dokter
Jumlah dokter
-Rata-rata % Kepatuhan penulisan = (77,5% + 75%)
resep sesuai F (Fornas) 2

= 76%

c. Kepatuhan pelayanan sesuai Formularium Rumah Sakit Olahraga Nasional


 Definisi: persentase jumlah obat sesuai Formularium Rumah Sakit Olahraga
Nasional yang terlayani dibandingkan dengan jumlah obat yang diresepkan.
 Tujuan: mengetahui tingkat mutu pelayanan kefarmasian Rumah Sakit
Olahraga Nasional dari segi ketersediaan obat.
 Rumus %Kepatuhan Pelayanan sesuai Formularium Rumah Sakit Olahraga
Nasional:
% Kepatuhan Pelayanan = Jumlah R/ Terlayani x 100%
Sesuai FRSON Jumlah R/

= (190 + 100) x 100%


(200 + 120)

= 90,6%

Jadi ada 90,6% ketersediaan obat yang bisa dilayani Rumah Sakit Olahraga
Nasional berdasarkan resep periode Januari s.d Maret 2022. Sekitar 9,4% tidak
bisa dilayani karena masalah kekosongan obat dan penulisan resep di luar
Formularium Rumah Sakit Olahraga Nasional.

Anda mungkin juga menyukai