Anda di halaman 1dari 5

Pendidikan dan Penyuluhan

Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen :
Kepala UPT
Kerangka No. Revisi :
Puskesmas
IIPrambanan
Ngawen

Acuan Tgl. Mulai Berlaku :


UPT PUSKESMAS
Kegiatan
NGAWEN Halaman :1/4
IIPRAMBANAN Jumantoro S.Si.T.,MM
NIP: 19700408 199003 1 006
 
Pendahuluan.
 
Pendidikan pasien dan keluarga di Rumah SakitPuskesmas khususnya untuk individu-
individu yang sedang memerlukan pengobatan dan atau perawatan. Selain itu promosi
kesehatan ditujukan kepada pengunjung rumah sakit, baik pasien rawat jalan maupun
keluarga pasien yang mengantar atau menemani pasien di Puskesmas rumah sakit
karena keluarga pasien diharapkan dapat membantu menunjang proses penyembuhan
dan pemulihan pasien.
Pasien dan keluarganya harus mengetahui hal-hal yang terkait dengan penyakit yang
dideritanya seperti: penyebab penyakit, cara penularannya (bila penyakit menular),
cara pencegahannya, proses engobatan yang tepat dan sebagainya. Apabila pasien dan
keluarganya memahami penyakit yang dideritanya diharapkan akan membatu
mempercepat proses penyembuhan dan tidak akan terserang oleh penyakit yang sama.
Pemberdayaan pasien dan keluarganya dalam kesehatan dimaksudkan apabila pasien
sudah sembuh dan kembali ke rumahnya, mereka mampu melakukan upaya-upaya
preventif dan promotif kesehatannya, terutama terkait dengan penyakit yang telah
dialaminya.
Penerapan proses belajar kesehatan di Puskesmas rumah sakit berarti semua
pengunjung rumah sakit, baik pasien melalui informasi dari para petugas
Puskesmasrumah sakit, tetapi dari apa yang dialami, di dengar, dan dilihat di
Puskesmasrumah sakit. 
Pendidikan yang efektif diawali dengan asesmen kebutuhan pembelajaran pasien dan
keluarganya. Asesmen ini menjelaskan bukan hanya kebutuhan akan pembelajaran,
tetapi juga bagaimana pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Pembelajaran
akan lebih efektid ketika disesuaikan denhan keyakinan, pilihan pembelajaran yang
tepat, agama, nilai budaya, dan kemampuan membaca, serta bahasa. Demikian juga
ketika ditemukan hal yang dibutuhkan dalam proses pelayanan pasien. Pendidikan
termasuk baik kebutuhan pengetahuan pasien selama proses pemberian pelayanan
maupun kebutuhan pasien setelah pulang untuk dirujuk ke pelauanan kesehatan lain
atau pulang ke rumah.
Sehingga, pendidikan mencakup informasi sumber-sumber di komunitas untuk
tambahan pelayanan dan tindak lanjur pelayanan apabila diperlukan, serta bagaimana
akses ke pelayanan emergensi bila diperlukan. Pendidikan yang efektid dalam satu
rumah sakit hendaknya disediakan format visual dan elektronik, serta berbagai
pembelajaran jarak jauh dan teknik lainnya.

Sasaran

Penderita (pasien) pada berbagai tingkat penyakit.


Pasien yang datang ke rumah sakit sangat bervariasi, baik dilihat dari latar belakang
sosial ekonominya, maupun dilihat dari tingkat keparahan penyakit dan jenis
pelayanan perawatan yang diperlukan.
Dari sudut tingkar penyakitnnya, dibedakan menjadi pasien dengan penyakit akut dan
pasien dengan penyakit kronis. Dari jenis pelayanan yang diperlukan dibedakan
dengan adanya pasien rawat jalan yang tidak memerlukan rawat inap, dan pasien rawat
jalan dengan indikasi yang memerlukan rawat inap.
Pendidikan dan Penyuluhan
Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen :
Kepala UPT
Kerangka No. Revisi :
Puskesmas Ngawen
IIPrambanan
Acuan Tgl. Mulai Berlaku :
UPT PUSKESMAS
Kegiatan
NGAWEN Halaman :2/4
IIPRAMBANAN Jumantoro S.Si.T.,MM
NIP: 19700408 199003 1 006

Pendidikan dan Penyuluhan


:
No. Dokumen
Kerangka No. Revisi :0
Acuan Tgl. Mulai :
Berlaku
UPT PUSKESMAS Kegiatan : 2/4
NGAWEN Halaman
IIPRAMBANAN
 
Kelompok atau individu yang sehat.

Kelompok atau individu yang sehat.


Pengunjung Puskesmas rumah sakit yang sehat antara lain keluarga pasien yang
mengantarkan atau yang menemani pasien, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.
Disamping itu para tamu rumah sakit lain yang tidak ada kaitannya langsung dengan
pasien juga merupakan kelompok sasaran yang sehat bagi promosi kesehatan di
Puskesmasrumah sakit.

Petugas puskesmasPetugas..
Petugas puskesmas secara fungsional dapat dibedakan menjadi petugas medis,
paramedis, dan non medis, sedangkan secara struktural dapat dibedakan menjadi
pimpinan, tenaga administrasi dan tenaga teknis. Apapun fungsinya dan strukturnya
semua petugas rumah sakit mempunyai kewajiban untuk melakukan promosi
kesehatan untuk pengunjung rumah sakit baik pasien maupun keluarga, disamping
tugas pokok mereka. Oleh sebab itu sebelum mereka melakukan promosi kepada
pasien dan keluarga mereka harus dibekali kemampuan promosi kesehatan.

A. Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari sasaran keselamatan pasien di
Puskesmas.

B.Tujuan Khusus
a. Bagi pasien
Mengembangkan perilaku kesehatan,khususnya yang berkaitan dengan masalah atau
penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan,

b. Bagi keluarga

Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses penyembuhan


penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis dari pasien, terutama
penyakit tidak menular seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jiwa dan sebagainya, faktor psikologis sangat berperan. Dalam mewujudkan
lingkungan psikososial ini maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan pendidikan
kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengerahui dan mengenal penyakit
yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara penularannya, dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha utnuk menghindari agar tidak
terkena atau tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit
tersebut,
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain Keluarga pasien yang
telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka keluarga tersebut
diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang sakit untuk tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada orang lain, terutama
kepada tetangga atau teman dekatnya.

c. n
d. Mengembangkan perilaku kesehatan,khususnya yang berkaitan dengan masalah
atau penyakit yang diderita oleh pasien yang bersangkutan,
b. Bagi keluarga
Membantu mempercepat proses penyembuhan pasien. Dalam proses penyembuhan
penyakit, bukan hanya faktor obat saja, tetapi faktor psikologis dari pasien, terutama
penyakit tidak menular seperti jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jiwa dan sebagainya, faktor psikologis sangat berperan. Dalam mewujudkan
lingkungan psikososial ini maka peran keluarga sangat penting. Oleh karena itu
promosi kesehatan perlu dilakukan juga bagi keluarga pasien.
Keluarga tidak terserang atau tertular penyakit. Dengan melakukan pendidikan
kesehatan kepada keluarga pasien mereka akan mengerahui dan mengenal penyakit
yang diderita oleh pasien (anggota keluarganya), cara penularannya, dan cara
pencegahannya. Keluarga pasien tentu akan berusaha utnuk menghindari agar tidak
terkena atau tertular penyakit seperti yang diderita oleh anggota keluarga yang sakit
tersebut,
Membantu agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain Keluarga pasien
yang telah memperoleh pengetahuan dan cara-cara penularannya, maka keluarga
tersebut diharapkan dapat membantu pasien atau keluarganya yang sakit untuk tidak
menularkan penyakitnya kepada orang lain, terutama kepada orang lain, terutama
kepada tetangga atau teman dekatnya.

Pendidikan dan Penyuluhan


Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen :
Kepala UPT
Kerangka No. Revisi :
Puskesmas Ngawen
IIPrambanan
Acuan Tgl. Mulai Berlaku :
UPT PUSKESMAS
Kegiatan
NGAWEN Halaman :3/4
IIPRAMBANAN Jumantoro S.Si.T.,MM
NIP: 19700408 199003 1 006

Pendidikan dan Penyuluhan


:
No. Dokumen
Kerangka No. Revisi :0
Acuan Tgl. Mulai :
Berlaku
UPT PUSKESMAS Kegiatan : 3/4
NGAWEN Halaman
IIPRAMBANAN
c. Puskesmas

c. Bagi puskesmas

Meningkatkan mutu pelayanan puskesmas .

Meningkatkan citra puskesmasrumah sakit. Penerapan promosi Kesehatan di


puskesmas diwujudkan dalam memberikan informasi-informasi tentang berbagai
masalah kesehatan atau penyakit dengan masing-masing jenis pelayanannya. Di
masing-masing titik pelayanan puskesmas rumah sakit disediakan atau diinformasikan
tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penyembuhan pasien. Di tempat loket
pendaftaran, di ruang tunggu di tempat pemeriksaan, di tempat pengambilan obat, di
ruang perawatan dan sebagainya, selalu dilakukan penjelasan atau pemberian
informasi terkait dengan apa yang harus diketahui dan dilakukan oleh pasien.

Meningkatkan angka hunian puskesmas (BOR) Dari pengalaman di puskesmas yang


telah melaksanakan promosi kesehatan, menyatakan bahwa kesembuhan pasien lebih
pendek dari sebelumnya. Hal ini berarti dapat memperpendek hari rawat pasien, yang
akhirnya membawa dampak bahwa puskesmas bersangkutan baik karena pasien yang
dirawat cepat sembuh

B. Jenis Kegiatan

Berdasarkan sasaran promosi kesehatan, jenis kegiatan pendidikan pasien dan keluarga
dapat dilakukan dengan cara:

a. Individual (Bedside conseling )

Promosi kesehatan secara individu dilakukan dalam bentuk konseling. Konseling


dilakukan oleh dokter, perawat, ahli gizi, terhadap pasien atau keluarga pasien yang
mempunyai masalah kesehatan khusus, atau penyakit yang dideritanya

b. Kelompok

Penyuluhan kelompok dapat dilaksanakan dengan mengumpulkan pasien dan/atau


keluarga pasien di ruangan yang telah ditetapkan. Metode penyuluhan kelompok
seperti ceramah, diskusi kelompok dan simulasi dapat digunakan dalam pendidikan
kesehatan ini.

c. Massa

Bagi seluruh pengunjung puskesmas, baik pasien maupun keluarga pasien dan tamu
rumah sakit, adalah sasaran pendidikan kesehatan dalam bentuk ini. Bentuk pendidikan
kesehatannya adalah dengan menggunakan metode penyuluhan massa seperti poster
atau spanduk.

Pendidikan dan Penyuluhan


Ditetapkan Oleh:
No. Dokumen :
Kepala UPT
Kerangka No. Revisi :
Puskesmas Ngawen
IIPrambanan
Acuan Tgl. Mulai Berlaku :
UPT PUSKESMAS
NGAWEN
Kegiatan Halaman : 4/ 4
IIPRAMBANAN Jumantoro S.Si.T.,MM
NIP: 19700408 199003 1 006

Pendidikan dan Penyuluhan


:
No. Dokumen
Kerangka No. Revisi :0
Acuan Tgl. Mulai :
Berlaku
UPT PUSKESMAS Kegiatan : 4/4
NGAWEN Halaman
IIPRAMBANAN
 

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan promosi kesehatan di Puskemas disesuaikan dengan masing-


masing kegiatan. Waktu pelaksanaan sebagai berikut:
Waktu Pelaksanaan Pendidikan Pasien dan Keluarga di Puskesmas setiap hari.

 Individu dan keluarga (rawat jalan dan rawat inap)


 Kelompok di luar pukesmas : mengikuti program pusling dan Pemantauan
Status Gizi Balita.

 Rencana Anggaran

Biaya pelaksanaan program dianggarkan dari biaya operasional puskesmas melalui


Rapat Puskesmas dengan alokasi Biaya Operasional Kesehatan yang diadakan setiap
tahun.

 Laporan dan Evaluasi

a. Pelaporan

1. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing penanggung jawab unit rawat


jalan dan dan rawat inap setiap bulan
2. Ketua tim Pendidikan Pasien dan Keluarga Puskesmas …… memberikan
laporan pertanggungjawaban kepada Kepala Puskesmas setiap tiga bulan.

b. Evaluasi

Untuk mengukur dan memantau keberhasilan program Pendidikan Pasien dan


Keluarga Puskesmas maka dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan program
Pendidikan Pasien dan Keluarga Puskesmas dan identifikasi setiap permasalahan yang
ditemukan untuk tindakan perbaikan.
Evaluasi yang dilakukan adalah:

1. Evaluasi pemberian edukasi rawat inap setiap tiga bulan.


2. Evaluasi pemberian edukasi rawat jalan setiap tiga bulan.
3. Evaluasi program setiap bulan.
4. Evaluasi standar prosedur operasional setiap tiga tahun dan setiap saat apabila
diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai