2
1 TUJUAN PENGAWASAN
Mencegah
terjadinya
penyalahgunaan
Menjamin
ketersediaan
obat yang
aman,
berkhasiat
dan bermutu
Mencegah
kebocoran dan
penyimpangan
(diversi) dari jalur
legal ke jalur ilegal
atau sebaliknya
3
Sistem Pengawasan Obat yang Dilakukan Badan POM
PRE-MARKET
CONTROL
IMPOR
PRODUK
REGISTRASI
NOMOR IJIN 2
EDAR DISTRIBUSI
INDUSTRI
SERTIFIKAT GMP
Fasilitas Produksi
POST-
MARKET
CONTROL
FasYanFar
Pengawasan Sampling Produk
Pemasukan & Pengujian Lab
Obat dan Inspeksi Fasilitas
Bahan Obat Produksi, Distribusi
KIE
Monitoring
Iklan, Promosi KONSUMEN
& Label
Farmakovigilans
Jaminan Keamanan,
Khasiat dan Mutu 4
5
6
Obat-obat yang sering disalahgunakan
2 RUANG LINGKUP PENGAWASAN PELAYANAN KEFARMASIAN
8
Mandiri Bersama Profesi Lain
1. Obat
1. Rumah Sakit 2. Bahan Obat
1. Apotek 3. Narkotika
2. Puskesmas 4. Psikotropika
2. Toko Obat 5. Prekursor
3. Klinik
PP 51/2009
Pasal 21 Ayat 1
Rumah Sakit
358
Klinik
1043
2446 Puskesmas
1370
3946
Toko Obat
Apotek
4 HASIL PENGAWASAN SARYANFAR TAHUN 2019
450
424
400
350 326
300
Rumah
Sakit
250
Puskesmas
200
163
SPK
150 142
117
Klinik
100
100 91
75 82
50 Toko Obat
18 26 21
0 Apotek
Apotek Toko Obat Rumah Sakit Klinik
Total MK TMK Tutup
4 TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN SARYANFAR TAHUN 2019
300
Keterangan:
247 P : Peringatan
250
PK : Peringatan Keras
PSK : Penghentian Sementara Kegiatan
Rek. PI : Rekomendasi Pencabutan Izin
200
150
116
100
81
68
58
50
26 25
15 10
8 9
0 0 1
0
Apotek Toko Obat Rumah Sakit Klinik
5 PERATURAN PENGELOLAAN OBAT DI KLINIK
12
DASAR HUKUM
• Ordonansi Obat Keras (Sterkwekende Geneesmiddlent Ordonnantie, Staatsblad 1949:419)
Peraturan Payung
SERING DISALAHGUNAKAN
Peraturan
Teknis
• Peraturan Badan POM No. 4 Tahun 2018 Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika Dan
Prekursor Farmasi Di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian Teknis Tata Kelola Obat
13
Permenkes No. 9 tahun 2014 tentang Klinik
• Pasal 21
Klinik rawat jalan yang menyelenggarakan pelayanan kefarmasian wajib memiliki
apoteker yang memiliki Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) sebagai penanggung jawab
atau pendamping
• Pasal 22
Klinik rawat inap wajib memiliki instalasi farmasi yang diselenggarakan apoteker
• Pasal 23
Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rehabilitasi medis pecandu narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya wajib memiliki instalasi farmasi yang
diselenggarakan oleh apoteker.
14
Ketentuan Penyerahan Obat di Klinik
15
PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN OBAT DAN BAHAN OBAT
DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN (Per BPOM No.4
Tahun 2018)
CAKUPAN PENGELOLAAN
PENGADAAN
PENERIMAAN
PENYIMPANAN
PENYERAHAN
PENGEMBALIAN
PEMUSNAHAN
PELAPORAN
16
1 PENGADAAN OBAT DAN BAHAN OBAT
PBF PBF
APOTEK
DOKTER
IF INST. FARMASI RS
• OBT / OBAT BIDAN
BEBAS
• SP -> ttd TTK INST. FARMASI KLINIK
PJ KONDISI
Obat
LPLPO
TOKO OBAT KHUSUS
Bahan Obat
INST. FARMASI PUSKESMAS PUSKESMAS
PEMERINTAH • Kosong stok di IF Pemda
DAERAH INST. FARMASI • Max. u/ kebutuhan 1 bln
RSUD/KLINIK DAERAH • Dilengkapi LPLPO
pengembalian
SP –> ttd Ka.
Inst
INST. FARMASI
• KOSONG STOK
PEMERINTAH INST. FARMASI • KELANGKAAN DI DISTRIBUTOR
• DILAKUKAN SESUAI PER-UU
PUSAT RSUP/TNI/POLRI
17
2 PENERIMAAN
PERIKSA:
1. KONDISI KEMASAN
• Penerimaan harus DALAM KEADAAN BAIK
berdasarkan Faktur sesuai
2. KESESUAIAN OBAT YANG
pembelian / SPB/ LPLPO DITERIMA DG SP/LPLPO
yang sah. 3. KESESUAIAN OBAT YANG
• hanya dapat melakukan DITERIMA DG FAKTUR
penerimaan yang ditujukan
untuk Fasyanfar sesuai Ketidaksesuaian ketidaksesuaian TTD FAKUR/LPLPO/SPB
SP/LPLPO nama produsen, nama nomor bets
pemasok, nama
& NAMA, SIPA/SIPTTK,
• Dilakukan oleh Apt/TTK PJ atau tanggal STEMBEL
Obat/Bahan Obat,
• Bila Apt/TTK PJ jumlah, bentuk,
kedaluwarsa
berhalangan, kekuatan sediaan
didelegasikan ke Tenaga Obat, dan isi kemasan
kefarmasian (Surat KOREKSI
pendelegasian) BETS/KADALUARSA
• Bila Apt PJ Puskesmas PRODUK & KONFIRMASI KE
DIKEMBALIKAN
berhalangan, PEMASOK
didelegasikan ke Tenaga
kefarmasian/ tenaga
medis/ tenaga kesehatan DIHARI BERITA ACARA 18
lain YANG PENERIMAAN
SAMA TIDAK SESUAI
3 PENYIMPANAN
Bila diperlukan pemindahan dari wadah asli nya untuk pelayanan resep disimpan di dalam
wadah baru yang dapat menjamin keamanan, mutu, dan ketertelusuran obat dengan
dilengkapi dengan identitas obat meliputi nama obat dan zat aktifnya, bentuk dan kekuatan
sediaan, nama produsen, jumlah, nomor bets dan tanggal kedaluwarsa
terlindung dari dampak yang tidak diinginkan akibat paparan cahaya matahari, suhu,
kelembaban atau faktor eksternal lain;
memperhatikan kemiripan penampilan dan penamaan Obat tidaak berdekatan & penandaan
khusus
Penyimpanan harus dilengkapi dengan kartu stok (manual/elektronik). Pencatatan yang dilakukan
harus tertib dan akurat
Mutasi Obat dari Instalasi Farmasi Rumah Sakit ke depo/unit antara lain rawat inap, rawat jalan, kamar operasi,
instalasi gawat darurat, harus tercatat pada kartu stok dengan disertai bukti serah terima obat dari instalasi
farmasi kepada depo/unit
Narkotika/ Psikotropika harus disimpan dalam lemari khusus penyimpanan Narkotika/ Psikotropika.
Prekursor Farmasi harus disimpan di tempat yang aman berdasarkan analisis risiko
Obat/ Bahan Obat Rusak dan/atau kedaluwarsa harus disimpan terpisah dari obat/bahan obat yang masih layak guna dan diberi
penandaan yg jelas, serta dilengkapi dengan pencatatan berupa kartu stok (manual/ elektronik)
20
4 PENYERAHAN
21
PENYERAHAN
22
PENYERAHAN OBAT OLEH DOKTER
UU 29 Th. 2004 ttg Praktik Kedokteran, Pasal 35. Dokter memiliki kewenangan : KEPMENKES
Menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan HK.01.07/MENKES/263/2018
TTG. DAFTAR OBAT KEADAAN
Meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di daerah terpencil
DARURAT MEDIS PADA
yang tidak ada apotek PRAKTIK MANDIRI DOKTER
No. Nama Obat No. Nama Obat
1. Adrenalin (Epinefrin) Injeksi (inj) 0.1% 9. Ringet lactat inf
2. Lidokain Inj 0.2% 10. Glukosa 40%
3. Atropin Inj 0.25 mg 11. Diazepam inj 5 mg, enema 5 mg/2.5
mL dan 10 mg/2.5 mL
4. Isosorbidinitrat 5 dan 10 mg 12. Klorpromazin inj 5 mg
5. Oksigen 13. Difenhidramin inj 10 mg
6. NaCl infus 14. Domperidon tab 10 mg, syr 5
mg/mL, drops 5 mg/mL
7. Deksametason inj 5 mg 15. Ketoprofen suppositoria 100 mg
8. Salbutamol cairan inhalasi 30 dan 50
mcg
PENYERAHAN OBAT Oleh Bidan
(PMK 28 Th. 2017)
RESISTENSI ANTIBIOTIKA
25
26
27
Profil Penyerahan Antibiotika
Profil Penyerahan Antibiotik Oral di Apotek
16.48%
Penyerahan Antibiotik
tanpa Resep Dokter
83.52%
Penyerahan Antibiotik
dengan Resep Dokter
28
Jumlah Rata-Rata (Per Bulan) Penyerahan Antibiotik Oral di
Sarana Pelayanan Kefarmasian (Apotek dan Puskesmas)
Fradiomycin
Penicilline sulfate & eritromisin Lyncomicin Doxiciklin Azytromycin
400 Gramicidin 325 300 200 175
330 Tablet/Bulan Kapsul/Bulan Kapsul/Bulan Kaplet/Bulan
tablet/bulan
Tablet/Bulan
Catatan: Pemetaan Pengelolaan Obat di Saryanfar tahun 2018 dilaksanakan di 5 Provinsi yaitu Jawa Tengah, Sumatera Barat, Kalimantan Barat,
Gorontalo dan Bengkulu dengan total sampel sebesar 14,22% dari Populasi Sarana Apotek dan Puskesmas di 5 provinsi tersebut.
30
5 PENGEMBALIAN
• Setiap pengembalian Obat dan NPP wajib dicatat dalam Kartu Stok
• Seluruh dokumen pengembalian harus terdokumentasi dengan baik dan mampu telusur
• Dokumen pengembalian yang memuat Narkotika harus disimpan terpisah dari dokumen pegembalian
obat lainnya.
• Dokumen pengembalian yang memuat Psikotropika harus disimpan terpisah dari dokumen
pegembalian obat lainnya
• Dokumen pengembalian yang memuat Prekursor Farmasi harus disimpan terpisah dari dokumen
pegembalian obat lainnya
31 31
6 PEMUSNAHAN
32
7 PELAPORAN
33
DOKUMENTASI
DOK. PENGADAAN
SP/Faktur/Surat Penolakan digabung dan diarsipkan
berdasarkan no. urut & tgl
DOK. PENYALURAN
SP/Faktur/Surat Penolakan digabung dan diarsipkan
berdasarkan no. urut & tgl
DOK. PENYERAHAN
Resep diarsipkan berdasarkan no. urut dan tanggal
penyerahan obat Masing2 dok. di-file tersendiri
Laporan Pemusnahan & BA Pemusnahan (terpisah dari dok. lain)
Disimpan paling singkat 3 (tiga)
Dok. Laporan Hasil Investigasi & BA Hasil Investigasi selisih
thn
stok
Harus dapat ditunjukkan pd
Dok. Laporan Hasil Investigasi & BA Hasil Investigasi
saat pemeriksaan
kehilangan
Dok. Laporan bulanan
Temuan Hasil Pengawasan di Klinik
36