PELAYANAN
KEFARMASIAN DALAM
MENUNJANG PRAKTEK
APOTEKER
AMBON, 5 AGUSTUS 2022
PENGERTIAN
Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
kefarmasian
DASAR HUKUM
Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Permenkes Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik,
dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan
Usaha dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
Sektor Kesehatan
Lanjutan
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 72 Tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas (diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 26 Tahun 2020)
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2021 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Klinik
TUJUAN
Pengaturan Standar Pelayanan kefarmasian bertujuan untuk :
a. Meningkatkan Mutu Pelayanan Kefarmasian;
b. Menjamin Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Tenaga Kefarmasian; dan
c. Melindungi Pasien dan Masyarakat dari Penggunaan Obat yang Tidak
Rasional dalam rangka Keselamatan Pasien (Patient Safety)
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN
Standar Pelayanan Kefarmasian meliputi :
1. Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
2. Pelayanan Farmasi Klinik
PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI,
ALAT KESEHATAN, DAN BMHP
Terdiri atas :
Pemilihan
Perencanaan
Kebutuhan
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Khusus
Permintaan Puskesmas
Pendistribusian
Pemusnahan
Pengendalian
Pencatatan, Pelaporan,
Pengarsipan/Administrasi
PELAYANAN FARMASI KLINIK
Terdiri dari :
a. Pengkajian dan Pelayanan Resep
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
c. Konseling
KHUSUS
d. Visite Pasien Puskesmas Rawat Inap, Klinik Rawat Inap, RS
e. Pemantauan Terapi Obat (PTO)
f. Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
g. Pelayanan Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care)
h. Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
i. Dispensing Sediaan Steril Khusus RS
j. Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
PENYELENGGARAAN STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN
Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian harus di dukung oleh :
Ketersediaan Sumber Daya Kefarmasian :
a. Sumber Daya Manusia
b. Sarana dan Prasarana
Pengorganisasian yang berorientasi kepada Keselamatan Pasien :
Uraian Tugas, Fungsi, Tanggung jawab, Hubungan Koordinasi yang ditetapkan oleh
Pimpinan
Standar Prosedur Operasional (SPO)
Ditetapkan oleh Pimpinan sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pembinaan dan Pengawasan dilakukan oleh :
A. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
B. Dinas Kesehatan Provinsi
C. BPOM
D. Organisisasi Profesi
Pola Penyakit
Mutu
Harga
Ketersediaan di Pasaran
PERENCANAAN
Hal-Hal yang perlu
diperhatikan
Pola
Pola Kemampuan
Konsumsi
Penyakit Masyarakat
Budaya
PENGADAAN
Hal-Hal yang harus diperhatikan
Disertai
Bahan Baku Obat Sertifikat Analisa
Bahan Berbahaya
menyertakan Material Safety Data Sheet
(MSDS)
Sediaan Farmasi, Alkes, wajib Memiliki Nomor Izin edar & Berasal
BMHP dari PBF/PBAK yang berizin
Jika ditemukan adanya ketidaksesuaian dari hasil pengkajian Apoteker wajib menghubungi dokter
penulis resep
PELAYANAN INFORMASI OBAT
(PIO)
1. Menjawab pertanyaan terbaik obat baik lisan maupun tulisan;
2. Membuat dan menyebarkan bulletin/leaflet/brosur atau penyuluhan
3. memberikan informasi dan edukasi kepada pasien
4. Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa
farmasi yang sedang praktek profesi
5. Melakukan penelitian penggunaan obat
6. Membuat atau menyampaikan makalah dalam forum ilmiah
7. Melakukan program jaminan mutu
Kepatuhan
PTO & MESO
o Pemantauan Terapi Obat (PTO)
proses yang memastikan bahwa seorang pasien mendapatkan terapi obat yang
efektif dan terjangkau dengan memaksimalkan efikasi dan meminimalkan efek
samping
Kriteria pasien Anak; Usia lanjut; Ibu Hamil dan Menyusui; Gangguan fungsi
ginjal dan hati; Menerima obat lebih dari 5 jenis; dll