KELAS X
PERTEMUAN KE 2
Kegiatan Awal ( 10 Menit)
a. Membuka Pelajaran
1) Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa memulai pembelajaran, kemudian
memeriksa kehadiran peserta didik;
2) Guru memberikan semangat dengan cara seluruh peserta didik berdiri menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Lagu Nasional / Lagu Daerah
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaat pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan K3LH;
4) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari dan aktivitas belajar yang
akan dilaksanakan peserta didik pada unit 1 kegiatan pembelajaran 2.
Kegiatan Inti ( 155 Menit)
1) Guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
a) Apa yang dimaksud dengan keselamatan kerja?
b) Mengapa K3LH perlu diterapkan?
2) Guru memberikan pemaparan secara umum tentang dasar-dasar dan hukum K3LH melalui PPT
3) Guru memberikan tayangan, video mengenai K3LH
4) Peserta didik secara berkelompok mengamati dan menganalisis mengenai dasar-dasar dan hukum
K3LH dalam tayangan video
5) Guru memberi tugas kepada peserta didik per kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas, lalu kelompok lain memberikan tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan ataupun memberikan masukan.
Kegiatan Penutup ( 15 menit)
Kegiatan menutup pelajaran merupakan kegiatan akhir setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran inti. Kegiatan yang dilakukan guru, adalah:
1) Guru meminta peserta didik menyimpulkan kembali dasar-dasar dan hukum K3LH
2) Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik dengan cara memberikan pertanyaan kepada
peserta didik tentang dasar-dasar dan hukum K3LH yang telah mereka pahami.
3) Guru melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik berupa contoh
penerapan dasar dan hukum K3LH dalam kehidupan sehari-hari
4) Guru mengucapkan salam
Sebenarnya, undang-undang di bidang K3LH sudah ada sejak dulu tepatnya pada tahun 1970
yaitu UU No. 1 Tahun 1970 pada tanggal 12 Januari 1970. Adanya UU ini setelah Belanda hadir
di Indonesia dan adanya permasalahan keselamatan kerja di lokasi Indonesia. Sehingga mulai
terasa untuk melindungi modal yang ditanam untuk industri.
Namun kehadiran K3 ini baru dikenal banyak orang pada tahun 2000an. Selama 30 tahun lebih
K3 tidak berjalan karena kurangnya kesadaran baik dari pengusaha, pekerja dan Depnakertrans.
Kurangnya kesadaran dari berbagai pihak dikarenakan memang belum adanya insiden
kecelakaan ketika bekerja.
1. Memberikan fasilitas kerja seperti seragam dan sepatu keselamatan. Kedua fasilitas ini untuk
dipakai seluruh karyawan atau pekerja yang terlibat dalam produksi, bengkel dan lapangan.
2. Memasang atribut K3LH di perusahaan atau pabrik. Misalnya membuat tulisan yang berisi
peringatan pekerja agar selalu sadar tentang keselamatan, kesehatan, dan kebersihan lingkungan
perusahaan. Atau bisa juga sebelum memasuki area produksi, security memeriksa perlengkapan
yang dibawa karyawan.
Maksud dari adanya atribut K3LH bertujuan untuk menghindari bahaya atau kesalahan yang
mungkin berakibat fatal. Selain itu, kebersihan lingkungan perusahaan juga menciptakan suasana
yang lebih nyaman, bersih dan sehat.
3. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja. Seorang manajemen dari perusahaan tentu
akan mengupayakan atau mengusahakan para karyawannya sesuai dengan K3LH. Yaitu dengan
memberikan petunjuk tentang K3LH agar pekerja lebih memahami pengertian K3LH dan
menerapkannya.
4. Memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Contoh sampah organik yaitu
sampah yang terbuat dari tumbuhan dan kertas. Sedangkan anorganik seperti sampah plastik.
Dasar Hukum K3LH telah diatur dalam Undang Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Yang diatur dalam UU tersebut adalah segala tempat kerja baik di darat,
tanah, air, permukaan air, dan udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum RI.
Undang Undang K3LH :
Pemerintah telah menetapkan K3LH yang wajib dilaksanakan perusahaan, instansi dan lembaga.
Kegunaannya yaitu untuk meminimalisir kecelakaan di dalam lingkungan kerja. Undang-undang
K3LH terdapat di UU Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja. UU tersebut berisi aturan
tentang kewajiban seorang pimpinan atau pemilik tempat kerja dan tenaga pekerja dalam
melaksanakan keselamatan kerja.
Undang-undang kedua yaitu UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan. Undang-undang ini berisi
tentang kewajiban perusahaan dalam memeriksakan kesehatan badan, mental dan kemampuan
fisik tenaga kerja yang baru. Undang-undang yang lain yaitu UU No. 13 Tahun 2003 yang
mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan ketenagakerjaan.
Tujuan K3LH :
Ada beberapa tujuan adanya K3LH yaitu melindungi karyawan atau tenaga kerja atas hak
keselamatannya, baik ketika sedang melakukan pekerjaannya maupun meningkatkan produksi
dan produktivitas nasional. Tujuan dari K3LH juga untuk menjamin keselamatan setiap orang
lain yang berada di tempat kerja. Selain itu, pemeliharaan sumber produksi pun dapat digunakan
dengan aman dan efisien.
Sasaran K3LH :
Syarat-Syarat K3LH :
Syarat-syarat K3LH sudah dituangkan dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
keselamatan kerja. Dalam pasal tersebut terdapat 18 syarat penerapan keselamatan kerja
diantaranya sebagai berikut :
1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
2. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan.
3. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran.
4. Memberi APD (Alat Pelindung Diri) pada tenaga kerja atau karyawan.
5. Memberi P3K kecelakaan kerja.
6. Memberi jalur evakuasi keadaan darurat.
7. Mencegah dan mengendalikan PAK (Penyakit Akibat Kerja) dan keracunan.
8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyebaran suhu, debu, kotoran, kelembaban, asap,
uap, gas, radiasi, kebisingan dan getaran.
9. Suhu dan kelembapan di lingkungan kerja yang baik.
10. Penerangan yang cukup dan sesuai standar.
11. Menyediakan ventilasi yang cukup di tempat kerja.
12. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan perusahaan.
13. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan manusia, binatang, tanaman dan barang lainnya.
14. Mengamankan dan memperlancar bongkar muat, perlakuan serta penyimpanan barang.
15. Menyesuaikan dan menyempurnakan keselamatan pekerjaan yang resikonya tinggi.
16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya.
17. Keserasian peralatan, lingkungan, tenaga kerja, cara & proses kerja.
18. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
PERTEMUAN KE 3
Kegiatan Awal ( 20 Menit)
a. Membuka Pelajaran
1) Guru memberi salam sebagai pembuka pelajaran dan berdoa memulai pembelajaran, kemudian
memeriksa kehadiran peserta didik;
2) Guru memberikan semangat dengan cara seluruh peserta didik berdiri menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan Lagu Nasional / Lagu Daerah
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan manfaat pembelajaran dalam
kehidupan sehari-hari berkaitan dengan managemen proyek;
4) Guru menjelaskan garis besar cakupan materi yang akan dipelajari dan aktivitas belajar yang
akan dilaksanakan peserta didik pada unit 1 kegiatan pembelajaran 3.
Kegiatan inti ( 235 menit)
1) Guru memberikan beberapa pertanyaan pemantik kepada peserta didik:
a) Apa yang kalian ketahui tentang managemen proyek?
2) Guru memberikan pemaparan secara umum tentang managemen proyek dan tahap managemen
proyek berupa tahap pelaksanaan, pengembangan, pengontrolan, dan penjadwalan melalui PPT
3) Guru memberikan tayangan, video mengenai tahapan managemen proyek
4) Peserta didik secara berkelompok mengamati dan menganalisis mengenai tahapan managemen
proyek dalam tayangan video
5) Guru memberi tugas kepada peserta didik per kelompok untuk mempresentasikan hasil
pengamatannya di depan kelas, lalu kelompok lain memberikan tanggapan dengan mengajukan
pertanyaan ataupun memberikan masukan.
Kegiatan Penutup ( 15 menit)
Kegiatan menutup pelajaran merupakan kegiatan akhir setelah melaksanakan kegiatan
pembelajaran inti. Kegiatan yang dilakukan guru, adalah:
1) Guru meminta peserta didik menyimpulkan kembali tahapan managemen proyek
2) Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik dengan cara memberikan pertanyaan
kepada peserta didik tentang tahapan managemen proyek
3) Guru melakukan tindak lanjut dengan cara memberikan tugas kepada peserta didik berupa
contoh tahapan managemen proyek
4) Guru mengucapkan salam
MATERI KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN 3
Pengertian Manajemen Proyek
Manajemen proyek ialah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian,
pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek.
3 Fokus utama manajemen proyek perangkat lunak
Ada tiga hal yang jadi fokus utama dalam manajemen proyek perangkat lunak. Apa saja?
1. People
Persis dengan proses manajemen di mana pun, manajemen proyek di bidang teknologi juga
berfokus pada sumber daya manusia di dalamnya. Semua pihak yang terlibat menjadi fokus
utama dari proses manajerial ini.
Kenapa people menjadi salah satu fokus utamanya? Jawabannya sederhana, manusia menjadi
fokus utama karena manusialah yang menjadi perencana, pelaksana, dan pengguna dari proyek
ini. Manusia akan menjadi pihak yang menjalankan proses yang sudah ditentukan.
2. Problem
Dalam manajemen proyek ini, kita perlu tau masalah yang ada di dalamnya. Bukan hanya
masalah yang sudah tampak, tapi juga kemungkinan masalah yang mungkin muncul dan
kompleksitasnya. Dari masalah-masalah inilah akan disusun solusi serta strategi yang akan
digunakan. Tentu saja semuanya dihasilkan dari dasar keilmuan yang jelas.
Problem yang dimaksud juga mencakup masalah pemilihan sumber daya dan pengelolaannya.
Eits, bukan cuma sumber daya manusia tapi juga teknologi yang akan digunakan. Misalkan
dalam pengembangan aplikasi, memilih rekomendasi VPS Terbaik untuk menghasilkan aplikasi
yang terbaik pula juga menjadi salah satu contoh masalahnya.
3. Process
Fokus utama berikutnya adalah proses. Proses ini menjadi salah satu hal yang diperhatikan dalam
manajemen. Mulai dari penyusunan kerangka kerja, memastikan semuanya berjalan sesuai alur
kerangka kerja tersebut, dan memaksimalkan hasil dari proses yang telah dilakukan.
PERTEMUAN KE 4
Untuk mengukur pemahaman peserta didik dan ketercapaian tujuan pembelajaran peserta didik
agar mampu mengidentiikasi makna tari, maka berikut ini adalah instrumen penilaiannya.
A. Lembar observasi dan rubrik penilaian sikap percaya diri dalam kegiatan presentasi
hasil analisis
Tabel 1
Penilaian Sikap Percaya Diri oleh Guru
Petunjuk menilai:
1. Berikan nilai untuk rangkuman dengan cara memberikan tanda silang (X) pada salah satu
nilai di kolom nilai.
2. Arti nilai = 1 artinya tidak baik/tidak jelas;
2 artinya cukup baik/cukup jelas;
3 artinya baik/jelas
4 artinya sangat baik/sangat jelas.
3. Berilah kesimpulan penilaian dengan cara menjumlahkan angka setiap butir penilaian dan
dibagi 4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Nilai Akhir = Jumlah Nilai = ………………………
Deskripsi Indikator
No Aspek Penilaian
Nilai Keterangan
3 Menghargai pendapat
Pertanyaan :
1. Apa saja proses perancangan perangkat lunak ?
2. Mengapa K3LH perlu diterapkan dalam proses keselamatan kerja?
3. Sebutkan dasar hukum K3LH !
4. Apa yang kalian ketahui tentang stake holder managemen proyek?
5. Sebutkan tahapan dalam managemen proyek!
GLOSARIUM
Perangkat Lunak : perangkat program, prosedur, dan dokumen yang berkaitan dengan suatu
system (misalnya system computer)
Gim/game : permainan