Akuntansi Manajemen-Kelompok 5-Kelas D
Akuntansi Manajemen-Kelompok 5-Kelas D
KELOMPOK 5
BAB 5
Agus Sufianto (16506356)
PENGGUNAAN
INFORMASI
Royson Guntoro (16506521)
AKUNTANSI
DIFERENSIAL DALAM Vivian Floretta (16506560)
PERENCANAAN LABA
JANGKA PENDEK Yongky (16506572)
Kelas : D
Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan pada umumnya ditandai
dengan kemampuan manajemen dalam melihat kemungkinan dan
kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Ukuran yang sering kali dipakai untuk
menilai berhasil atau tidaknya suatu perusahaan adalah laba yang
diperoleh perusahaan. Laba dipengaruhi oleh 3 faktor : Volume
produk yang dijual, harga jual produk, dan biaya.
x cx bx a a + bx cx – (a + bx)
Margin of Safety Ratio (M/S Ratio) dapat pula dihitung dengan rumus:
M/S Ratio = Profit Ratio
Profit-volume ratio
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
MARGIN OF SAFETY
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
MARGIN OF SAFETY
GRAFIK LABA SATUAN (UNIT PROFIT GRAPH)
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
TITIK PENUTUPAN USAHA (SHUT-DOWN POINT)
Titik penutupan usaha = Biaya tetap tunai
Contribution Margin Ratio
= 129.000.000
51.600.000
= 2,5 kali
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
TITIK PENUTUPAN USAHA (SHUT-DOWN POINT)
Degree of operating leverage menjadi semakin tinggi jika perusahaan
beroperasi di sekitar keadaan impas. Jika misalnya PT. Eliona tersebut
beroperasi pada volume penjualan 5% diatas impas, maka laporan laba
rugi dan degree of operating leverage sebagai berikut:
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
TITIK PENUTUPAN USAHA (SHUT-DOWN POINT)
Pada tingkat penjualan disekitar impas tersebut setiap perubahan yang kecil
saja pada pendapatan penjualan akan berakibat besar terhadap laba bersih.
Jika misalnya pendapatan penjualan mengalami penurunan 2% saja pada
tingkat penjualan Rp 108.360.000,- tersebut, maka laba bersih akan
mengalami penurunan sebesar 42% (21 x 2%).
REKAYASA PARAMETER UNTUK PERENCANAAN LABA JANGKA PENDEK
ANGGAPAN YANG MENDASARI ANALISIS IMPAS
Impas = Biaya Tetap Maka harus disadari bahwa:
Contribution margin ratio
Catatan
Dalam contoh ini dianggap
biaya variabel per satuan
tidak berubah, meskipun
kenyataan beberapa jenis
biaya variabel seperti komisi
penjualan, potongan
penjualan, biasanya
dipengaruhi oleh perubahan
harga jual.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Dampak Perubahan Komposisi Produk yang Dijual terhadap Hubungan Biaya-Volume-
Laba
Perusahaan yang menjual lebih dari satu macam produk seringkali mempunyai
kesempatan untuk menaikkan laba kontribusi dan menuruk=nkan titik impas dengan cara
memperbaiki komposisi produk yang dijual, yaitu menaikkan proporsi penjualan produk
yang menghasilkan contribution margin ratio yang tertinggi.
Contoh 10
PT El Sari menjual tiga macam produk A, B, dan C. Harga jual, biaya variabel, dan laba
kontribusi per satuan, serta total biaya tetap disajikan pada gambar dibawah ini.
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Dampak Perubahan Komposisi Produk yang Dijual terhadap Hubungan Biaya-Volume-
Laba
Perhitungan laba bersih dan impas pada berbagai komposisi produk yang terjaul disajikan
pada gambar dibawah ini:
ANALISIS BIAYA-VOLUME-LABA
Dampak Perubahan Komposisi Produk yang Dijual terhadap Hubungan Biaya-Volume-Laba