Jawab: Dalam operasi pengeboran pada umumnya drilling bit dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu: 1) Drag Bit Drag bitmerupakan salah satu pahat bor (drilling bit) tertua yang masih tetap dipakai sampai saat ini, umumnya digunakan untuk pengeboran dangkal dantidak memiliki bagian yang bergerak. Pahat bor (drilling bit) tipe ini pada konstruksinya ditentukan oleh jumlah dan bentuk dari pisau-pisau pemotongnya (cutterblades), letak dari lubang pancaran (watercauses) dan jenis jenis metal yang dipergunakan. Selain itu ada jenis drag bit dengan pisau- pisau dapat dilepas dan diganti (replacebleblade bit). Pahat bor (drilling bit) ini dipakai untuk formasi sangat lunak dan lunak ,sehingga dengan mudah pisau-pisau nya melakukan pengerukan atau scrapping. 2) Rolling Cutter Bit Rolling cutterbit merupakan pahat bor (drilling bit) yang memiliki sejumlah cone yang dapat berputar dan menggunakan bantalan yang kuat serta bersih.Cone- cone tersebut terdapat gigi- gigi yang akan kontak langsung dengan batuan yang akan ditembus. Kemampuan mengebor atau menembus batuan dari rolling cutter bit ini tergantung pada offset dari cones. 3) Polycrystaline Diamond Compact bit (PDC) Polycrystalline Diamond Compact memiliki cutter berbahan PDC sebagai struktur cutter utamanya. PDC dibuat dengan steel body atau matrix body. PDC cutter terdiri dari lapisan diamond yang dipasang pada substraksitungstencarbide untuk menghasilkan cutter seutuhnya. Polycrystalline Diamond Compact memiliki cara perusakan batuan yaitu : compressiveaction, plowingaction, abrassiveaction 2. IADC jelaskan klasifikasinya! Jawab: International Association Drilling Contractor (IADC) menerbitkan sebuah standard code penamaan pahat bor (drillingbit) berdasarkan konstruksinya untuk memudahkan dalam memilih atau mencari pengganti yang sesuai dengan jenis pahat bor (drilling bit). Setiap perusahaan yang memproduksi pahat bor (drilling bit) memiliki spesifikasi yang berbeda-beda sehingga diperlukan suatu standarisasi klasifikasi pahat bor (drilling bit). Pada rolling cutter bit, terdapat 4 digit angka yang memiliki arti masing-masing. Digit 1: Seri struktur cutting Digit 2: Tipe struktu rcutting Digit 3: Bearing Digit 4: Feature bit Bilangan pertama menunjukkan tipe pahat bor (drilling bit), angka satu sampai tiga menunjukkan milled tooth untuk formasi lunak sampai keras, angka empat adalah untuk spesifikasi khusus dari pahat bor (drilling bit), sedangkan angka lima sampai dengan delapan menunjukkan pahat bor (drilling bit) tipe insert tooth, untuk formasi lunak sampai formasi sangat keras. Bilangan kedua menunjukkan tipe dari tingkat atau grade kekerasan dari formasi untuk setiap serie. Sedangkan bilangan ketiga berupa angka satu sampai dengan angka delapan menunjukkan bentuk kekhususan dari setiap jenis pahat bor (drilling bit). 3. Jelaskan kegagalan batuan pada jenis bit! Jawab: Hal ini biasanya terjadi karena kekerasan batuan yaitu ketahanan batuan terhadap goresan. Kekerasan batuan dipengaruhi oleh semenntasi dan kekompakan butiran batuan. Semakin keras batuan, ruang rongga butiran batuan akan semakin kecil dan batuan menjadi semakin kompak, sehingga batuan semakin sulit untuk dihancurkan. 4. Jelaskan bagaimana menyeleksi suatu bit dan bit apa yang sering digunakan! Jawab: Pemilihan jenis pahat merupakan faktor yang sangat penting yang menentukan keberhasilan suatu operasi pemboran. Dengan jenis bit yang sesuai dengan formasi batuan yang ditembus, dan dengan adanya faktor pendukung lain yang sesuai, maka akan didapatkan ROP yang optimum. Karakteristik batuan merupakan hal terpenting yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan jenis bit. Sebab kesalahan-kesalahan akibat pemilihan bit terhadap jenis formasi yang ditembus akan menurunkan efisiensi penggunaan bit, sehingga ROP tidak optimal. Salah satu karakteristik batuan yang paling menentukan dalam pemilihan jenis pahat adalah kekerasan batuan (hardness). 5. Mengapa terjadi keausan pada gigi bit! Jawab: Keausan gigi bit, dipenagruhi oleh beberapa factor: a. Formation abrasiveness Abrasives merupakan sifat menggores dan mengikis dari batuan. Hal ini akan berpengaruh pada tingkat keausan gigi bit. Semakin besar abrasiveness, maka bit akan semakin cepat aus, sehingga ROP akan menurun. b. Geometri gigi bit Geometri gigi bit merupakan bentuk gigi bit atau jenis bit yang sangat berpengaruh terhadap laju penembusan ROP, bentuk gigi bit dan jenis gigi bit harus disesuaikan dengan jenis kekerasan formasi jika terjadi kesalahan pemilihan maka akan berdampak terhadap laju penembusan ROP. c. Kombinasi WOB dan RPM Dengan menentukan nilai WOB dan RPM akan mendapatkan waktu pemboran dan peningkatan laju penembusan. Hal ini akan berpengaruh terhadap estimasi keekonomisam pemboran.