Anda di halaman 1dari 4

Laporan Kunjungan ke Laboratorium Energi- ITS

Oleh: Firman Ardyansyah (01211850012009)

Mata Kuliah Analisis Termal


Program Studi Magister Kimia
Departemen Kimia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
1. Tujuan
Adapun tujuan dari kunjungan ke Laboratorium Energi- ITS adalah untuk mengetahui secara
nyata bentuk instrument untuk analisis termal sebagai ilmu pendukung dalam mata kuliah
analisis termal

2. Waktu Kunjungan
Kunjungan dilakukan pada Hari Senin, 8 April 2019 pukul 09.00-10.40

3. Laporan Kegiatan
Kunjungan ke Laboratorium Energi-ITS dipandu oleh Ibu Vita Yuliana dan satu
orang analis. Pada awal kunjungan, ditunjukkan bagaimana bentuk Instrumen untuk
pengujian termal, dalam hal ini DSC/TGA dan TMA.

Instrumen DSC/TGA di laboratorium Energi menggunakan brand mettler Toledo


seperti pada gambar 1 dengan kemampuan dapat membaca data DSC dan TGA sekaligus
dalam sekali scan.

Gambar1. Instrumen DSC/TGA

Instrumen DSC/TGA di Lab Energi dioperasikan menggunakan PC dengan software


StarE dan menggunakan layer kecil yang menempel pada instrument. DSC/DTA di
Laboratorium energi mempunyai temperature kerja maksimal sebesar 1600 derajat celcius
dengan kemampuan heating rate 1 sampai 100 oC/min. Tekanan vacuum yang dapat
diaplikasikan pada instrument adalah 5-10 mbar.
Sampel-sampel yang biasa diuji menggunakan DSC/TGA merupakan sampel material
yang ingin diketahui suhu dekomposisi dan juga nilai kalori, suhu transisi fasa, reaksi
kimia/fisika .
Tips dalam menggunakan instrument DSC/TGA adalah pastikan sampel menempati
sampel pan dengan baik tanpa ada tumpahan, jangan memegang sampel dan sampel pan
dengan tangan karena dikhawatirkan keringat di tangan akan mempengaruhi hasil sehingga
hasil kurang valid. Selain itu perlu juga diperhatikan humidity ruangan dan juga jangan
terlalu lama membiarkan sampel di ruang terbuka sehingga dimungkinkan terpapar air akibat
kelembapan ruangan.

Instrumen TMA di laboratorium energi juga menggunakan brand mettle Toledo dengan suhu
kerja maksimal 1100 derajat celcius dan tekanan mekanis yang dapat diaplikasikan adalah
berkisar di range 0,1-1,0 N. Sampel yang biasa diterima oleh lab energi untuk Analisa ini
adalah plastik, cat dan pelitur, komposit, filem dan serat, keramik, gelas, alloy, coating dan
lem (adhesive) dengan beberapa pilihan probe sesuai kebutuhan customer.

Berikut merupakan foto instrument TMA yang terdapat di Laboratorium energi-ITS (Gambar
2) beserta contoh termogram yang dihasilkan ( Gambar 3)

Gambar 2. Instrumen TMA. Gambar 3. Termogram TMA

Saat berkunjung di Laboratorium energi kebetulan sedang ada pengujian sampel


menggunakan TMA. Sampel yang diuji merupakan sampel metal yang telah diberi perlakuan
berbeda dan diberi probe berupa tekanan pada suhu 60 derajat celcius. Gambar 3
menunjukkan termogram hasil Analisa yang menunjukkan tidak terdapat perubahan atau
respon material terhadap perlakuan mekanis dan temperature.

4. Saran
Sebaiknya per mahasiswa diberi kesempatan langsung untuk mengoperasikan instrument
DSC/TGA dan TMA mulai memasukkan sampel hingga run sampel

Anda mungkin juga menyukai