Anda di halaman 1dari 2

Poltekkes Kemenkes Bengkulu [007]

Anisa Putri

MENYELAMATKAN JIWA, BEKERJA DALAM TEKANAN, ADALAH TANTANGAN


PERAWAT EMERGENCY.
Kita mungkin telah melihat berbagai spesialisasi yang tersedia untuk perawat. Setiap
spesialisasi menuntut keterampilan dan karakteristiknya sendiri, yang terutama berlaku bagi
mereka yang bekerja di keperawatan darurat.
Seperti yang dikatakan oleh AnnMarie Papa-The President of Emergency Nursing
Association tahun 2011. Keperawatan gawat darurat adalah profesi yang menantang dan sangat
istimewa sehingga American Nurses Association menyebut profesi ini sebagai specialty practice.
Emergency Nurse ini memiliki semua kemampuan dan pengalaman untuk merawat pasien pada
hari-hari yang digambarkan sebagai hari terburuk dalam hidup mereka. Pasien-pasien ini tidak
pernah "merencanakan" untuk mengunjungi unit gawat darurat (UGD). Untuk menjadi perawat
darurat, Anda tidak hanya harus memiliki keterampilan luar biasa tetapi juga kesabaran dan
empati tingkat tinggi.
Gawat Darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut. (UU No 44/2009 Tentang
Rumah Sakit) sehingga perawat gawat darurat bekerja di lingkungan yang serba cepat dan
seringkali penuh tekanan.
Seketika yang muncul dalam pikiran ketika mendengar gawat darurat adalah sesuatu hal
yang serba cepat dan panic. Tetapi ketika kata gawat darurat sudah disandingkan dengan kata
perawat menjadi perawat gawat darurat maka yang ada dipikiran saat itu adalah tindakan yang
tenang dan tepat.
Perawat gawat darurat merawat pasien yang menderita trauma, cedera, atau kondisi
medis parah dan memerlukan perawatan segera. Karena bekerja dalam situasi krisis, mereka
harus dapat dengan cepat mengidentifikasi cara terbaik untuk menstabilkan pasien dan
menyelamatkan jiwanya.
Menurut data dari Agency for Healthcare Research and Quality Healthcare Cost and
Usage Project, lima alasan utama kunjungan EMERGENCY ROOM pada tahun 2014 adalah*:
1. Sakit perut
2. Infeksi saluran pernapasan atas
3. Strain dan keseleo
4. Cedera superfisial (cedera yang tidak mempengaruhi otot atau organ)
5. Sakit dada
Kemampuan Kita untuk menangani situasi dengan hati-hati dan percaya diri dapat membuat
perbedaan besar dalam tingkat kenyamanan dan ketenangan pasien.
Perawat gawat darurat sangat mudah stres karena perawat merawat pasien dalam
lingkungan yang serba cepat dan kritis. Semua orang tahu bahwa perawat adalah jantung dari
emergency room. Untuk merawat orang lain, pertama-tama perawat perlu merawat diri sendiri
secara fisik, mental, dan spiritual. Stres dan tekanan yang parah pada pekerjaan berbahaya bagi
perawat dan pasien, sehingga untuk menjaga orang lain, kita harus terlebih dahulu menjaga diri
sendiri, secara fisik, mental, dan spiritual.
Berikut beberapa tips dari Fast Facts for the ER Nurse, 3rd Edition - Emergency
Department Orientation in a Nutshell untuk dapat menghilangkan stress bagi perawat
emergency:
1. Luangkan waktu sejenak, tutup mata anda, dan ambil napas dalam-dalam.
2. Tetap terhidrasi.
3. Fokus pada hal-hal positif.
4. Perkenalkan diri Anda kepada pasien saat akan melaksanakan tindakan
5. Kenakan sepatu yang nyaman.
6. Ketahuilah bahwa sangat normal untuk merasa cemas selama situasi tertentu (misalnya,
henti jantung/henti napas).
7. Nikmati pekerjaan kita, Jadwalkan waktu libur anda untuk istirahat dan rekreasi. dan
ketahuilah akhir dari segala upaya menangani stress adalah rasa syukur.
8. Tingkatkan pengetahuan
SAVE THE DAY AS AN EMERGENCY NURSE

* Brian J. Moore, Ph.D., Carol Stocks, Ph.D., R.N., and Pamela L. Owens, Ph.D., Trends in Emergency Department Visits, 2006-2014,
Healthcare Cost and Utilization Project.

Anda mungkin juga menyukai