Anda di halaman 1dari 7

Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

Prediksi Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap Menggunakan


Decision Tree Pada PT. Baskara Cipta Pratama
1) 2)
Melan Susanti, M.Kom , Jefi, M.Kom
1) 2)
STMIK Nusa Mandiri Jakarta Universitas Bina Sarana Informatika
1) 2)
Melan.msu@gmail.com Jefi.manopo25@gmail.com

Abstrak – Dalam meningkatkan mutu SDM yang berkualitas harus ditunjang dari sisi SDM itu sendiri,
keputusan pengangkatan yang bisa dilakukan pada Perusahaan ditentukan dari segi absensi dan
kedisiplinan yang baik. Penentuan karyawan kontrak untuk menjadi karyawan tetap di PT. Baskara Cipta
Pratama, masih terlihat kurang tepat dan membutuhkan waktu, karena penilaian dan perhitungan hasil
penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap dilakukan secara bertahap seperti penyeleksian
berkas, tes lisan atau tes tertulis, wawancara dan lain sebagainya, sehingga kemungkinan kesalahan
dalam hasil akhir dari penentuan karyawan kontrak menjadi karyawan tetap sering tidak memenuhi kriteria
yang di butuhkan perusahaan dan menghambat kinerja perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk
memprediksi karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yang dapat membantu perusahaan dalam memilih
karyawan yang tepat. Hasil dari penelitian ini membangun sebuah sistem pendukung keputusan
menggunakan metode algoritma C.45 guna meningkatkan akurasi dalam penentuan karyawan kontrak
menjadi karyawan tetap, Hasil dari pengklasifikasiannya divalidasi dengan k-fold cross validation dengan
tingkat akurasi 90.83 %, presisi 91.18% dan recall 62,50 %.
Kata kunci: SDM, Karyawan, C.45

1.a Latar Belakang ditentukan oleh prestasi kerjanya. Semakin bagus


karyawan kontrak adalah karyawan yang prestasi kerjanya, karyawan kontrak akan
bekerja pada suatu perusahaan dengan perjanjian dipertahankan oleh perusahaan, namun jika
atau kontrak kerja waktu tertentu atau dapat juga prestasi kerjanya tidak ada peningkatan maka
disebut dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu perusahaan akan memberhentikan karyawan
(PKWT). yang didasarkan suatu jangka waktu tersebut. Kewajiban kerja karyawan kontrak
yang diadakan untuk paling lama 2 tahun dan terkadang hampir sama atau bahkan lebih berat
hanya dapat diperpanjang 1 kali untuk jangka dari pada karyawan tetap. Namun dari segi gaji
waktu maksimal 1 tahun (Undang-Undang RI atau fasilitas lainnya tentu saja sangat berbeda,
ketenagakerjaan 2003 dalam pasal 59 ayat 1) . termasuk tidak adanya ketentuan pesangon yang
Karyawan tetap adalah aset utama jelas apabila perusahaan tidak lagi menggunakan
perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku jasa si tenaga kerja kontrak. Beberapa kriteria
aktif dari aktivitas organisasi. Karyawan adalah atau syarat dari Pimpinan perusahaan untuk
seorang pekerja yang bekerja dibawah perintah menjadi dasar pengambilan keputusan antara lain
orang lain dan mendapat kompensasi serta kinerja, kedisiplinan, loyalitas, tingkat pendidikan
jaminan (Hasibuan, 2006). Undang-undang RI No. dan pengalaman kerja Karyawan. Jika karyawan
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam kontrak tersebut telah memenuhi nilai kriteria-
pasal 1 ayat 3 menyebutkan bahwa pekerja/buruh kriteria yang sudah ditentukan maka karyawan
adalah setiap orang yang bekerja dengan kontrak tersebut dapat ditentukan sebagai
menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. karyawan tetap pada PT. Baskara Cipta Pratama.
Sistem kerja kontrak atau lebih dikenal Selama ini, penentuan karyawan kontrak
dengan sistem perjanjian kerja waktu tertentu menjadi karyawan tetap pada PT. Baskara Cipta
(PKWT) diatur dalam Undang-undang RI nomer Pratama, dilakukan secara bertahap seperti
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 50 penyeleksian berkas, tes lisan atau tes tertulis,
sampai dengan pasal 66. Sistem kerja kontrak wawancara dan lain sebagainya. Cara ini
terjadi pada semua jenis industri dengan waktu membutuhkan waktu, sehingga kemungkinan
yang tidak ditentukan. kesalahan dalam hasil akhir dari penentuan
Karyawan kontrak adalah karyawan yang karyawan kontrak menjadi karyawan tetap sering
diperbantukan untuk menyelesaikan tidak memenuhi kriteria yang di butuhkan
pekerjaanpekerjaan rutin perusahaan, dan tidak perusahaan dan menghambat kinerja perusahaan.
ada jaminan kelangsungan masa kerjanya. Dalam Berdasarkan permasalahan tersebut maka, perlu
kelangsungan masa kerja karyawan kontrak adanya solusi pemecahan masalah dengan
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 73
Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

membuat Sistem Pendukung Keputusan (SPK) 1.d. Tujuan


untuk mempercepat dan mempermudah membuat Tujuan dari penelitian ini adalah menerapkan
suatu keputusan. seleksi atribut yang optimal dan membobot atribut
Salah satu metode yang dapat digunakan dari data set pada metode algoritma C4.5 guna
dalam pengambilan keputusan untuk penentuan meningkatkan akurasi Prediksi Prediksi
karyawan kontrak menjadi karyawan tetap yaitu Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi
dengan metode C.45 atau Decision Tree adalah Karyawan Tetap.
didasarkan pada konsepnya dimana, dari
beberapa faktor-faktor yang di jadikan atribut
penunjang dalam memprediksi pengangkatan 1.e. Manfaat Penelitian
karyawan kontrak menjadi karyawan tetap. Manfaat praktis dari hasil penelitian ini adalah
Konsepnya sederhana dan mudah dipahami, dapat digunakan oleh analis perusahaan untuk
komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan melakukan analisa Prediksi pengangkatan
untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif- karyawan kontrak menjadi karyawan Tetap yang
alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang digunakan untuk strategi meningkatkan SDM.
sederhana.
Dari penjelasan informasi di atas, penulis 1. f. Metode Penelitian
mengambil judul penelitian “Prediksi Penggunaan data mining untuk menentukan
Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi prediksi pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi
Karyawan Tetap Menggunakan Decision Tree Karyawan Tetap Menggunakan Decision Tree.
Pada PT. Baskara Cipta Pratama”. Peneliti lain yang sebelumnya yaitu tentang
“Perancangan Sistem Pendukung Keputusan
1.b Rumusan Masalah Menentukan Status Karyawan Kontrak jadi
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah Karyawan Tetap Dengan Metode Simple Additive
dilakukan oleh beberapa peneliti terlihat bahwa Weighting (SAW)” (Rudi Hartoyo, 2013). Dalam
model decision tree sudah termasuk kedalam penelitian ini di jelaskan bahwa bagaimana Sistem
kategori akurasi yang cukup baik tetapi ada juga pendukung keputusan ini dirancang menggunakan
yang lebih baik yaitu logistic regression. metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk
Sedangkan pertanyaan penelitian adalah menghitung hasil dalam menentukan karyawan
seberapa akurat model algoritma C4.5. kontrak SPG menjadi karyawan tetap.
pada penelitian sebelumnya yang berjudul
“Penerapan Algoritma C4.5 untuk Memprediksi 2.a. Dasar Teori
Penerimaan Calon Pegawai Baru di PT WISE” Beberapa literatur yang mendasari penelitian
(Fandy Ferdian Harryanto, Seng Hansun, 2017). ini akan dibahas pada bab ini, meliputi sistem
Dalam penelitian ini di jelaskan bahwa pendukung keputusan, pohon keputusan,
Implementasi algoritma C4.5 untuk melakukan algoritma C4.5.
prediksi terhadap calon pegawai baru pada PT
WISE telah berhasil dilakukan. Hasil tingkat 2.b. Sistem Pendukung Keputusan
keberhasilan prediksi calon pegawai baru di PT Sistem pendukung keputusan adalah sebuah
WISE secara keseluruhan yang telah diukur sistem yang dapat membantu manusia untuk
menggunakan metode ten-fold cross validation mengambil keputusan secara objektif. Konsep
adalah sebesar 71%. sistem seperti ini pertama kali dicetuskan pada
tahun 1970-an oleh Michael S.Scott Morton,
1.c Batasan Masalah Michael pertama kali menyebut sistem sepertiini
Dalam penelitian ini dibatasi pada algoritma dengan nama Management Decision System.
C4.5 dengan cara menganalisis sejumlah atribut Maksud dan tujuan dari adanya “sistem pengambil
yang menjadi parameter Untuk Prediksi Prediksi keputusan adalah mendukung pengambil
Pengangkatan Karyawan Kontrak Menjadi keputusan untuk memilih alternatif keputusan
Karyawan Tetap, diantaranya: Pengetahuan, menggunakan model-model pengambilan
kualitas kerja, kerja tim, kehadiran, jujur, inisiatif, keputusan dan untuk menyelesaikan masalah
dan disiplin. dengan cara menganalisis sejumlah yang bersifat terstruktur, semi terstruktur, maupun
atribut yang menjadi bobot atribut (attribute tidak terstruktur” (Sulistiyani, T. dan Ambar, R.,
weight) untuk Prediksi Prediksi Pengangkatan 2003).
Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap.

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 74


Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

2.c. Data mining dengan kemampuan untuk memprediksi


Lumbantoruan (2015:67) menyebutkan tanggapan terbaik (output), yang paling dekat ke
bahwa data mining sering disebut Knowledge kenyataan, berdasarkan input data.
Discovery in Database (KDD), yaitu kegiatan
yang meliputi pengumpulan, pemakaian data 2.d. Algoritma C4.5
histori untuk menemukan keteraturan, pola dan Pohon keputusan mirip sebuah sebuah
hubungan dalam set data berukuran besar. struktur pohon dimana terdapat node internal
Data mining merupakan teknologi baru yang (bukan daun) yang mendeskripsikan atribut-
sangat berguna untuk membantu perusahaan- atribut, setiap cabang menggambarkan hasil dari
perusahaan menemukan informasi yang sangat atribut yang diuji, dan setiap daun
penting dari gudang data mereka. Data mining menggambarkan kelas. Pohon keputusan bekerja
adalah kegiatan menemukan pola yang menarik mulai dari akar paling atas, jika diberikan sejumlah
dari data dalam jumlah besar, data dapat data uji, misalnya X dimana kelas dari data X
disimpan dalam database, data warehouse, atau belum diketahui, maka pohon keputusan akan
penyimpanan informasi lainnya, Lumbantoruan menelusuri mulai dari akar sampai node dan
(2015:67). setiap nilai dari atribut sesuai data X diuji apakah
Terdapat empat pelompokan dalam sesuai dengan aturan pohon keputusan,
data mining yaitu klasifikasi, asosiasi, kemudian pohon keputusan akan memprediksi
clustering dan prediksi. Defiyanti, (2017:257): kelas dari tupel X.
1. Klasifikasi Algoritma C4.5 diperkenalkan oleh J. Ross
Proses klasifikasi didasarkan: Kelas-variabel Quinlan yang merupakan pengembangan dari
dependen dari model-yang merupakan variabel algoritma ID3, algoritma tersebut digunakan untuk
kategori mewakili yang 'label' memakai objek membentuk pohon keputusan. Pohon keputusan
setelah klasifikasi, contohnya loyalitas dianggap sebagai salah satu pendekatan yang
pelanggan, kelas bintang (galaksi), kelas paling populer, dalam klasifikasi pohon keputusan
gempa bumi, Defiyanti, (2017:258). terdiri dari sebuah node yang membentuk akar,
Menganalisa konsumen yang akan membeli node akar tidak memiliki inputan. Node lain yang
komputer atau menganalisa apakah seseorang bukan sebagai akar tetapi memiliki tepat satu
mengidap kanker merupakan contoh proses inputan disebut node internal atau test node,
klasifikasi dalam data mining dimana klasifikasi sedangkan node lainnya dinamakan daun. Daun
dapat menghasilkan sebuah prediksi seperti mewakili nilai target yang paling tepat dari salah
“beresiko” dan “tidak beresiko”, atau “ya” dan satu class, Maimon dan Rockach dalam Arifin,
“tidak”. (2015). Pohon keputusan dibuat dengan membagi
2. Asosiasi nilai-nilai atribut menjadi cabang untuk setiap
Setiap asosiasi antara fitur-fitur yang dicari, kemungkinan. Cara kerja pohon keputusan yaitu
bukan hanya satu yang memprediksi nilai dengan melakukan penelusuran dari akar hingga
kelas tertentu. Pada prinsipnya, penemuan ke cabang sampai class suatu objek ditemukan,
aturan asosiasi/asosiasi mempelajari aturan instance diklasifikasikan dengan mengarahkan
bagaimana kita memahami proses dari akar pohon sampai ke daun sesuai dengan
mengidentifikasi aturan antara ketergantungan hasil tes melalui node internal.
yang berbeda dari fenomena kelompok. Dengan Algoritma C4.5 menggunakan konsep
demikian, mari kita perkirakan kumpulan set information gain atau entropy reduction untuk
yang kita punya masing-masing berisi sejumlah memilih pembagian yang optimal. Tahapan dalam
objek/benda-benda. Jadi tujuan kita untuk membuat sebuah pohon keputusan dengan
mencari peraturan yang menghubungkan algoritma C4.5 (Iriadi Nandang dan Nuraeni,
(asosiasi), obyek ini berdasarkan peraturan ini, 2016:133) yaitu:
untuk dapat memprediksi terjadinya objek/item, 1. Mempersiapkan data training, dapat diambil
berdasarkan kejadian lain, Defiyanti, (2017:257). dari data histori yang pernah terjadi
3. Clustering sebelumnya dan sudah dikelompokan dalam
Cluster adalah menemukan kelompok kelas-kelas tertentu.
(kelompok) objek, berdasarkan kemiripan 2. Menentukan akar dari pohon dengan
(semacam kemiripan), sehingga dalam setiap menghitung nilai gain yang tertinggi dari
kelompok ada kemiripan yang besar, masing-masing atribut atau berdasarkan nilai
sementara kelompok cukup berbeda dari satu index entropy terendah. Sebelumnya dihitung
sama lain, Defiyanti, (2017:257). terlebih dahulu nilai index entropy, dengan
4. Prediksi rumus:
Prediksi/perkiraan model yang berkaitan
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 75
Vol 6 No 1 – Tahun 2018 jurnalbianglala.web.id

rthi

Habibati
(2.1) 15
Almas
Baik Kurang Kurang Kurang Kurang Baik Kurang

Keterangan: ... ... ... ... ... ... ... ... ...
i = himpunan kasus Ninet
35 Baik Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
m = jumlah partisi i Balkin
f(i,j) = proposi j terhadap i
4.b. Seleksi Data
Pemilihan atribut atau variabel tersebut
3. Metode Penelitian dengan pertimbangan bahwa jumlah nilai
Metode Penelitian yang digunakan dalam variabelnya tidak banyak sehingga diharapkan
penerapan algoritma C4.5 untuk memprediksi calon karyawan kontrak masuk kedalam satu
pengangkatan karyawan kontrak untuk diangkat klasifikasi nilai variabel tersebut cukup banyak.
menjadi karyawan tetap, menggunakan Dari data yang ada, variabel diambil sebagai
rancangan penelitian yang ditujukan pada Gambar atribut atau variabel dalam pembentukan pohon
1 berikut : keputusan adalah: Kehadiran, Disiplin, Kerja Tim,
Jujur, dan Inisiatif.

Gambar 1. Metode Algoritma yang diusulkan 4.c. Transformasi Data


Transformasi data dilakukan dengan
4. Implementasi dan Hasil mengubah beberapa nilai atribut yang awalnya
Implementasi dan hasil yang didapat dalam bernilai angka-angka menjadi nilai atribut yang
algoritma klasifikasi C4.5 adalah sebagai berikut : sesuai dengan data pada tabel 2, agar dapat
dilakukan proses perhitungan algoritma klasifikasi
4.a. Pengumpulan Data C4.5.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara
meminta data hasil penilaian karyawan kontrak 4.d. Perhitungan Entropy dan Information Gain
pada PT. Baskara Cipta Pratama dengan variabel Dengan merubah rumus (I), kita dapat
pengetahuan, kualitas kerja, kerja tim, kehadiran, menghitung nilai Entropy. Menghitung Entropy
kejujuran, inisiatif dan disiplin. Jumlah data yang Total dilakukan dengan cara menghitung jumlah
akan digunakan sebagai sampel adalah 35 data. keputusan “Memenuhi” dan “Tidak Memenuhi”.

Tabel 1. Struktur Data Pengangkatan Calon - Entropy (Total)


Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap =(-31/35 . log2 (31/35)) + (-4/35 . log2 (4/35))
No
Nama Pengetah Kualitas Kerja
Kehadiran Jujur Inisiatif Disiplin
= 0,1140
Karyawan uan Kerja Tim
Oktavianiu
1
lfah
Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang Entropy Total adalah menghitung nilai total
2
Annisa
Kurang Cukup Baik Baik Kurang Baik Kurang
keputusan “Memenuhi” (31) dan “Tidak
Nur'aini
Memenuhi” (4), sedangkan 35 adalah jumlah
3 Fajar Sidik Kurang Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
keseluruhan kasus. Kemudian menghitung
Mery
4 Puspitasar Kurang Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
masing-masing Entropy dari semua nilai variabel
i yang ada. Dan dengan menggunakan rumus agar
5 Dwi Putra Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang kita dapat menghitung nilai Information Gain tiai-
6 Andang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang
tiap atribut.
Septian
7
Reza
Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang Tabel 2. Struktur Data Pengangkatan Calon
8 Andrianto Kurang Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang Karyawan Kontrak Menjadi Karyawan Tetap
Penge
Eti Nama Kualita Kerja Kehadira
9 Baik Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang No tahua Jujur Inisiatif Disiplin Hasil
Wiyanti Karyawan s Kerja Tim n
n
Neneng
10 Baik Baik Baik Cukup Kurang Kurang Kurang Oktavianiulf Memen
Siti 1 Baik Baik Baik Baik Kurang Kurang Kurang
ah uhi
Pebi
Annisa Kuran Memen
11 Romansa Kurang Kurang Kurang Baik Kurang Baik Kurang 2 Cukup Baik Baik Kurang Baik Kurang
Nur'aini g uhi
h
Kuran Memen
Aris 3 Fajar Sidik Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
12 Kurang Baik Kurang Cukup Kurang Kurang Baik g uhi
Sugiyanto
Mery Kuran Memen
Nur 4 Baik Baik Cukup Kurang Baik Kurang
13 Baik Cukup Baik Baik Kurang Kurang Kurang Puspitasari g uhi
Annisa
Memen
Galuh 5 Dwi Putra Baik Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Kurang
14 Kurang Baik Kurang Kurang Kurang Baik Kurang uhi
Kresnamu

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 76


Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

6 Andang Baik Kurang Baik Kurang Baik Kurang Kurang


Memen
uhi
Ekurang [27,4] = (-27/31 log2 27/31 ) + (-4/31
Septian Memen log2 4/31 )
7 Baik Baik Baik Kurang Kurang Baik Kurang
Reza uhi = 0,5547
Kuran Memen
8 Andrianto
g
Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
uhi Inisial
9 Eti Wiyanti Baik Kurang
Kuran
Baik Kurang Baik Kurang
Memen Ebaik [14,1] = (-14/15 log2 14/15 ) + (-1/15 log2
g uhi
Memen
1/15 )
10 Neneng Siti Baik Baik Baik Cukup Kurang Kurang Kurang
uhi = 0,3533
Pebi Kuran Kuran Memen
11
Romansah g
Kurang
g
Baik Kurang Baik Kurang
uhi
Ekurang [17,4] = (-17/21 log2 17/21 ) + (-4/21
12
Aris Kuran
Baik
Kuran
Cukup Kurang Kurang Baik
Memen log2 4/21 )
Sugiyanto g g uhi
= 0,7024
Memen
13 Nur Annisa Baik Cukup Baik Baik Kurang Kurang Kurang
uhi Disiplin
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... Ebaik [1,1] = (-1/2 log2 1/2) + (-1/2 log2 1/2)
Ninet Memen =1
35 Baik Kurang Baik Baik Kurang Kurang Kurang
Balkin uhi Ekurang [30,4] = (-30/34 log2 30/34 ) + (-4/34
log2 4/34 )
= 0,5225

Pengetahuan Dari perhitungan nilai Entropy dan Information


Ebaik [17,2] = (-17/19 log2 17/19) + (-2/19 log2 Gain diatas, dapat diketahui bahwa nilai Entropy
2/19) dan Information Gain terbesar adalah variabel
= 0,4854 Kehadiran dengan nilai 0.4820 dan yang terkecil
Ekurang [14,2] = (-14/16 log2 14/16 ) + (-2/16 log2 adalah variabel Pengetahuan 0.0990.
2/16 )
= 0,5435 Tabel 3. Perhitungan Entropy dan Information
Gain
Kualitas Kerja
Tidak
Ebaik [15,2] = (-15/17 log2 15/17 ) + (-2/17 log2 Simpul Kasus Memenuhi
Memenuhi
Entropy Gain

2/17 ) Jumlah Kasus 35 31 4 0,1140


= 0,5225 Pengetahuan
Ecukup [4,1] = (-4/5log2 4/5) + (-1/5log2 1/5) Baik 19 17 2 0,4854 0.09
Kurang 16 14 2 0,5435 90
= 0,7219 Kualitas Kerja
Ekurang [12,1] = (-12/13 log2 12/13 ) + (-1/13 log2 Baik 17 15 2 0,5225
0.29
Cukup 5 4 1 0,7219
1/13 ) Kurang 13 12 1 0,3912
59
= 0,3912 Kerja Tim
Baik 19 19 1 0,2235 -
0.24
Kurang 16 12 4 0,8112
Kerja Tim 95
Kehadiran
Ebaik [19,1] = (-19/19 log2 19/19) + (-1/19 log2 Baik 13 13 1 0,3712
0.48
1/19) Cukup 10 9 1 0,4689
20
Kurang 12 9 3 0,8112
= 0,2235 Jujur
Ekurang [12,4] = (-12/16 log2 12/16 ) + (-4/16 log2 Baik 5 4 1 0,7219 -
0.38
4/16 ) Kurang 31 27 4 0,5547
81
= 0,8112 Inisiatif
Baik 14 14 1 0,3533 -
0.28
Kurang 21 17 4 0,7024
01
Kehadiran Disiplin
Ebaik [13,1] = (-13/14 log2 13/14 ) + (-1/14 log2 Baik 1 1 1 1 -
0.47
1/14 ) Kurang 34 30 4 0,5225
9
= 0,3712
Ecukup [9,1] = (-9/10 log2 9/10 ) + (-1/10 log2 1/10 4.e. Pohon Keputusan
) Dari hasil Perhitungan entropy dan
= 0,4689 information gain yang didapat kemudian diolah
Ekurang [9,3] = (-9/12 log2 9/12 ) + (-3/12 log2 kedalam Decision Tree. Berikut hasil Pohon
3/12 ) Keputusan (Decision Tree) :
= 0,8112

Jujur
Ebaik [4,1] = (-4/5 log2 4/5) + (-1/5 log2 1/5)
= 0,7219
ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 77
Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

menggunakan k-fold cross validation, kemudian


dilakukan evaluasi dan validasi hasil dengan
confusion matrix dan kurva ROC. Tahap
selanjutnya adalah memperbandingkan hasil
akurasi dan AUC, sehingga diperoleh model dari
metode klasifikasi yang mana yang memperoleh
nilai akurasi dan AUC tertinggi:

Gambar 2. Pohon Keputusan(Decision Tree)


Gambar 3. Hasil validasi dilakukan pengujian
4.f. Aturan-Aturan/Rule Model menggunakan k-fold cross validation
Dari pohon keputusan(decision tree) yang
terbentuk pada Gambar 3 diatas, didapat aturan- Berdasarkan pengujian dengan
aturan/rule model dalam penentuan rekomendasi menggunakan metode k-fold cross validation
penerimaan mitra penjualan. Ada 14 aturan yang menghasilkan nilai akurasi yang hampir sempurna
terbentuk, dapat dilihat sebagai berikut ; sebesar 90,83 %, presisi sebesar 91.18% dan
1. if Kehadiran = Baik: Then Hasil: Memenuhi recall sebesar 62,50 %. Hal ini menunjukkan
2. if Kehadiran = Cukup: Then Hasil: Memenuhi bahwa, dari proses klasifikasi yang dilakukan akan
3. if Disiplin = Kurang And Kerja Tim = Baik Then dapat diterapkan pada rekomendasi karyawan
Hasil: Memenuhi yang akan diangkat menjadi karyawan tetap.
4. if Disiplin = Kurang And Kerja Tim = Kurang
Then Hasil: Tidak Memenuhi 4.h. Analisis Hasil Pengujian
5. if Disiplin = Kurang And Jujur = Kurang Then Analisis hasil pengujian dilakukan dengan
Hasil: Tidak Memenuhi melakukan perhitungan secara manual dengan
6. if Disiplin = Kurang And Inisiatif = Baik Then Confusion Matrix. Perhitungan menggunakan
Hasil: Memenuhi model confusion matrix. Berikut ini merupakan
7. if Disiplin = Kurang And Inisiatif = Kurang Then hasil dari perhitungan confusion matrix pada
Hasil: Tidak Memenuhi algoritma C4.5:
Tabel 4. Hasil Pengujian
Pohon keputusan dan aturan-aturan yang
dihasilkan dari penelitian ini
%
berkaitan dengan hal-hal berikut, antara lain :
Accuracy 90.83
a. Pada aturan 1, variabel Kehadiran dengan nilai
Memenuhi. Nilai dari variable lain tidak akan Sensitivity 25.00
berpengaruh dengan hasil akhir. Specificity 100.00
b.Untuk aturan-aturan yang tidak menampilkan PPV 100.00
seluruh variabel dengan nilai variabelnya berarti Npv 90.83
variabel yang tidak ditampilkan juga tidak
mempengaruhi hasil memenuhi, artinya apapun Dari Perhitungan diatas, dapat disimpulkan bahwa
nilai variabel yang di masukkan kedalam aturan- hasil dari perhitungan accuracy, Sensitivity,
aturan tersebut tidak akan mempengaruhi hasil Specificity, PPV, dan Npv tersebut sama dengan
akhir. hasil perhitungan yang ditampilkan pada Gambar
2. Berdasarkan pengujian dan analisa hasil
4.g. Validasi dan Pengujian pengujian yang dilakukan, dengan tingkat akurasi
Pengujian dilakukan dengan validasi silang. 90.83 %, Sensitivity 25.00 %, Specificity 100 % ,
Salah satu jenis validasi silang adalah model yang PPV 100 % dan Npv 90.83 % menunjukkan nilai
dihasilkan tersebut dilakukan pengujian yang hampir seratus persen akurat, dan

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 78


Vol 6 No 1 – Tahun 2018 Bianglala Informatika

selebihnya yang masih dalam kategori baik [7] Sulistiyani, T., & Ambar, R. (2003).
menyimpulkan bahwa peneliti berhasil dalam Manajemen Sumber Daya Manusia,
mengimplementasikan algoritma klasifikasi C4.5 Yogyakarta: Graha Ilmu.
dengan baik dan akan membantu PT. Baskara
Cipta Pratama dalam memprediksi karyawan yang
akan diangkat menjadi karyawan tetap. .

5. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
1. Penerapan algoritma klasifikasi C4.5 akan
dapat diimplementasikan pada prediksi
pengangkatan karyawan kontrak untuk
diangkat menjadi karyawan tetap pada PT.
Baskar Cipta Pratama, dilihat dari tingkat
accuracy yang mencapai 90.83 % dan recall
91.18%, yang menyatakan bahwa perhitungan
yang dilakukan akan mampu memprediksi dan
me-rekomendasikan karyawan kontrak agar
diangkat menjadi tetap dengan baik.

2. Terbentuk 7 aturan-aturan/rule model dapat


digunakan sebagai acuan dalam perancangan
dan pembuatan aplikasi GUI.

3. Dengan algoritma ini bisa digunakan untuk


menentukanKaryawan kontrak yang potensial
berdasarkan atribut/variabel dengan nilai-nilai
atribut yang dapat meyakinkan untuk agar
diangkat menjadi tetap.

6. Pustaka

[1] Arifin. (2015). Metode Data Mining Untuk


Klasifikasi Data Sel Nukleus Dan Sel
Radang Berdasarkan Analisa Tekstur. Jurnal
Informatika. Vol.II. No.2
[2] Defiyanti, Sofi. (2017). Integrasi Metode
Clustering dan Klasifikasi untuk Data
Numerik. Jurnal CITEE, 257.
[3] Harryanto, F.F, & Hansun, Seng. (2017).
Penerapan Algoritma C4.5 untuk
Memprediksi Penerimaan Calon Pegawai
Baru di PT WISE. Jurnal Jatisi, Vol 3, 95-103.
[4] Hasibuan, Malayu S.P. 2006, Manajemen
Sumber Daya Manusia, edisi Revisi. Jakarta.
Bumi Aksara.
[5] Iriadi, Nandang & Nuraeni. (2016). Kajian
Penerapan Metode Klasifikasi Data Mining
Algoritma C4.5 Untuk Prediksi Kelayakan
Kredit Pada Bank Mayapada Jakarta: Jurnal
Teknik Komputer Amik BSI. Vol.II. No.1.
[6] Lumbantoruan & Kennedy. (2015). Analisis
Data Mining Dan Warehousing: Jurnal
Ilmiah Buletin Ekonomi. Vol.19. No.1.

ISSN: 2338-8145 (Print), 2338-9761 (Online) 79

Anda mungkin juga menyukai