Musrifah1
1
Program Studi D-3 Ilmu Perpustakaan Universitas Tanjungpura
1
musrifah23@yahoo.com
ABSTRACT – Vital archives are vital records and di Yogyakarta. Adapun penelitian ini secara
also records the class that requires special treatment umum bertujuan untuk mengetahui proteksi arsip
both in terms of security and protection, because the vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
information it has is closely related to the di Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian dapat
existence and survival of the organization. disimpulkan bahwa, proteksi arsip vital yang
Therefore, there is no reason whats- over for the dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Arsip
organization to ignore the existence of these vital Daerah di Yogyakarta, yaitu lebih mengutamakan
records. Vital records protection is a preventive fisik dari arsip vital itu sendiri supaya tetap utuh
action performed before the occurrence of an event tersimpan dan selamat dari berbagai bencana, dan
that affects the damaged and destruction of records. arsip vital tersebut disimpan pada setiap unit kerja
This is what lies behind the author to reveal about yang selalu memanfaatkannya.
the protection of vital records at the National
Library and Regional Archives in Yogyakarta. As Kata kunci: Pemeliharaan, arsip, arsip vital
this study aims to determine the general protection
of vital records at the National Library and Regional PENDAHULUAN
Archives in Yogyakarta. Based on the results of this
study concluded that, protection of archives vital Kondisi sekarang menuntut semakin
con- ducted by the National Library and Regional dikembangkannya sistem pelayanan informasi
Archives in Yogyakarta, which prefer the physical
archive vital itself to remain intact saved and yang sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
survived the disaster, and archive vital is stored on
each work unit always use it. masyarakat. Informasi tidak lagi dianggap sebagai
barang bebas yang siapa saja bisa mengambil dan
Keywords: Protection, archive,vital records
mengaksesnya, karena alasan diperlukan biaya
lisan, foto, seni, musik, atau segala sesuatu yang atau media lain, yang mengandung informasi
bisa diamati (Widyawan, 2012). Dalam dunia dan mencakup rentang waktu tertentu, baik
akademis, orang memfokuskan informasi sebagai kegiatan yang baru terjadi maupun rentang waktu
bahan yang disimpan dan dapat mendidik kita kegiatan yang sudah lama terjadi.
dalam memahami dunia dengan lebih baik. Keberadaan arsip dengan informasi yang
Informasi dapat didokumentasikan dalam bentuk dimiliki bagi setiap organisasi merupakan tulang
apa saja yang kemudian dirujuk sebagai sarana punggung manajemen organisasi. Arsip
pemahaman dan untuk menciptakan informasi merupakan sumber acuan organisasi, baik pada
baru. Jumlahnya banyak sekali dan sering sulit sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan.
dicari kembali, tentu saja untuk menafsirkan Informasi yang terekam dalam arsip merupakan
informasi ini penuh tantangan. informasi berharga yang tidak hanya digunakan
Informasi tidak lagi dianggap sebagai sesuatu untuk merencanakan suatu kegiatan, tetapi
yang hanya berfungsi sebagai keterangan yang juga sebagai bukti yang terekam dari adanya
bisa dijadikan alat menambah pengetahuan, suatu kegiatan.
tetapi lebih dari itu, informasi berfungsi Menurut Rustam arsip merupakan memori
banyak dalam kehidupan manusia di zaman ini. korporat bagi organisasi yang menciptakannya
Apalagi pentingnya informasi pada zaman (Rustam, 2014). Arsip memberikan bukti bagi
teknologi seperti sekarang ini maka justru tindakan, keputusan dan komuniksi serta meru-
informasilah yang menduduki bagian yang amat pakan bahan akuntabilitas dari instansi yang
menentukan dalam hampir segala kegiatan di memilikinya. Arsip lebih dari sekedar berisi data
masyarakat. Di dunia bisnis dan ekonomi, karena arsip merupakan bukti dari tindakan dan
informasi merupakan komuditas yang sangat keputusan. Untuk dianggap sebagai arsip, suatu
mengagumkan. dokumen harus memiliki isi, struktur dan konteks.
Mirmani mengatakan bahwa salah satu Suatu arsip yang memiliki atribut ini disebut arsip
informasi terekam yang dikenal banyak yang lengkap. Namun demikian, agar dapat
orang adalah dalam bentuk atau istilah kata yang dijadikan bukti, arsip tidak hanya harus lengkap,
disebut arsip; istilah ini berhubungan erat tetapi juga dapat diakses, reliable, otentik, akurat
dengan kegiatan sehari-hari yang dijalani banyak dan tidak dapat diganggu gurat.
(Mirmani, 2011). Misalnya surat menyurat antar Krihanta mengatakan bahwa arsip vital
kantor, surat perjanjian jual beli di antara pelaku merupakan arsip dinamis yang memerlukan
bisnis, bukti pembayaran PBB (Pajak Bumi dan perlakuan khusus baik dalam hal pengamanan
Bangunan), rekening pembayaran listrik, daftar maupun perlindungan karena informasi yang
nilai semester mahasiswa di suatu perguruan dimilikinya sangat terkait dengan keberadaan dan
tinggi, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut kelangsungan organisasi itu sendiri (Krihanta,
yang dilakukan akan berhubungan dengan kertas 2013). Oleh karenanya, tidak ada alasan apapun
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 137
bagi organisasi untuk mengabaikan keberadaan Archivist’s Profession in The Digital Age”.
arsip vital ini. Selanjutnya Sulistyo Basuki Seorang arsiparis, baik arsiparis tradisional
mengatakan bahwa arsip vital atau vital records maupun arsiparis IT, harus menyimpan dan
adalah arsip yang penting bagi kegiatan instansi melindungi atau men- jaga serta melestarikan
atau perusahaan. (Basuki, 2003). record untuk jangka panjang, karena record/arsip
Arsip vital disebut juga arsip kelas 1. Arsip berisi informasi yang sangat penting. Selain itu,
vital dapat berwujud berbagai media, seperti kopi record harus bisa diakses oleh masyarakat,
makas (hard copy), media magnetis, mikro kecuali record/arsip yang sifatnya sangat rahasia
bentuk atau bentuk mikro (microform), dan (Kallberg, 2012).
cakram optic (optical disc). Apapun bentuk Berdasarkan hal di atas, maka penulis tertarik
mediannya atau tingkat hidupnya, informasi yang untuk mengkaji bagai- mana proteksi arsip vital
terekam dalam rekod vital diperlukan demi pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di
kelangsungan instansi atau perusahaan. Oleh Yogyakarta. Sehingga penulis meng- ambil judul
sebab itu, maka perlu adanya proteksi atau “Proteksi Arsip Vital pada Badan Perpustakaan
perlindungan terhadap arsip vital, dikarenakan dan Asrip Daerah di Yogyakarta”.
arsip vital merupakan arsip yang penting dan Untuk menjawab rumusan masa- lah tersebut
merupakan arsip tingkat atau kelas satu untuk maka perlu dirumuskan beberapa pertanyaan
kelangsungan aktivitas suatu organisasi. yang meliputi:
Menurut Krihanta, kesadaran akan 1. Bagaimana proteksi arsip vital pada
pentingnya perlindungan arsip vital sebagai Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
“darah”-nya organisasi diharapkan mampu di Yogyakarta?
mencegah timbulnya risiko yang berupa kerugian 2. Bagaimana ciri-ciri dan fungsi arsip vital
atau hilangnya kesempatan memperoleh pada Badan Perpustakaan dan Arsip
keuntungan oleh organisasi maupun perusahaan Daerah di Yogyakarta?
(Krihanta, 2013). Setiap organisasi menyadari 3. 3. Faktor-faktor apa yang mem-
bahwa upaya perlindungan terhadap arsip vital pengaruhi penetapan metode arsip vital
diharapkan mencegah segala risiko kerugian yang pada Badan Perpustakaan dan Asrip
lebih luas, bukan lagi kepentingan unit kerja Daerah di Yogyakarta?
tetapi juga organisasi. 4. Bentuk-bentuk metode seperti apakah
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut yang digunakan untuk melindungi arsip
maka diperlukan suatu peren- canaan terhadap vital pada Badan Perpustakaan dan Arsip
perlindungan arsip vital. Sebagaimana yang Daerah di Yogyakarta?
dikatakan oleh Kallberg dalam jurnalnya yang
berjudul “Archivists 2.0: Redefining The
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP
138 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Musrifah.
dengan organisasi, pekerja, pimpinan 3) Aspek Risiko, akan mudah dicerna dan
sebagai penentu kebijakan, konsumen dipahami apabila kita mencoba
dan masyarakat. melakukan pendekatan dari segi
b. Marry Robek, arsip vital sama pembiayaan. Menganalisis besarnya
dengan arsip tingkat kelas satu, biaya untuk mendapatkan/menciptakan
merupakan arsip yang diperlukan untuk arsip ataupun memelihara arsip,
kelangsungan aktivitas suatu organisasi bagaimana risiko yang ditimbulkan dari
setelah adanya suatu keadaan darurat. upaya untuk mendapatkan/menciptakan
c. William Saffady, arsip vital adalah arsip bandingkan dengan memelihara
arsip tertentu yang berisi informasi yang arsip.
sangat diperlukan bagi kelangsungan Selanjutnya agar dapat melindungi arsip
misi kegiatan penting, yaitu proses vital secara tepat, layak dilakukan dengan
bisnis/kegiatan dan aktivitas penting perencanaan yang matang, dengan melakukan
bagi pencapaian tujuan dan kewajiban analisis resiko atau juga dapat disebut dengan
organisasi. perkiraan risiko (Mirmani, 2011). Dalam hal ini
Berdasarkan pengertian arsip vital dari menentukan dan mengevaluasi risiko yang dapat
beberapa ahli di atas, dapat dilihat adanya menyebabkan kerusakan, kehancuran atau
beberapa aspek penting dari arsip vital kehilangan arsip hasil analisis risiko dapat
(Krihanta, 2013), yaitu: digunakan sebagai dasar perlindungan terhadap
1) Aspek Fungsi, dalam konteks arsip vital arsip vital serta penetapan pengelolaan arsip
maka informasinya masih berfungsi lainnya.
dinamis, yaitu arsip yang informasinya Analisis risiko dilakukan dengan cara melihat
masih dipergunakan secara langsung jenis ancaman bahaya yang kemungkinan
oleh organisasi pencipta arsip dalam menyebabkan kerusakan atau kehilangan
rangka mencapai tujuan organisasi. informasi. Adapun ciri-ciri arsip vital, yaitu
2) 2) Aspek Situasi, dalam konteks arsip harus ada demi kelangsungan hidup organisasi,
vital, keberadaan informasi haruslah ada fisik dan informasinya memerlukan perlindungan
dalam situasi apapun selama dan peng- amanan, fisik arsipnya tidak dapat
organisasi itu ada. Oleh sebab itu, tergantikan, merupakan asset bagi organisasi,
keberadaan arsip tersebut harus memiliki fungsi dinamis, dan diklasifikasikan
senantiasa ada, apa dan bagaimanapun sebagai arsip tingkat/kelas satu. Sedangkan fungsi
peristiwanya, tidak terkecuali adanya arsip vital yaitu arsip vital sebagai memori
situasi bencana. organisasi, arsip vital sebagai bukti hukum dan
menunjang litigasi, aset arsip vital sebagai
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP
140 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Musrifah.
aset untuk melindungi kepentingan hak pribadi untuk penyimpanan sementara sebelum
maupun hak lainnya (Krihanta, 2013). suatu warkat selesai diproses.
Jadi, berdasarkan ciri-ciri dan fungsi arsip b. Penyimpanan Tetap (Permanent File),
vital yang telah disebutkan di atas dapat langkah-langkah atau pro- sedur
disimpulkan, arsip vital harus ada dan bernilai penyimpanan tetap ini, meliputi
guna untuk kelangsungan hidup organisasi, yang pemeriksaan, mengindeks, memberi
secara proporsional untuk kepentingan tanda, menyortir, dan menyimpan. 3.
pertanggungjawaban dalam situasi apapun. Kualitas Fisik Arsip, setiap arsip vital
Sedangkan faktor yang berperan yang dimanfaatkan oleh pengguna
mempengaruhi seleksi ataupun pemilihan metode apabila disajikan dalam bentuk yang asli,
proteksi arsip vital (Krihanta, 2013) ada tiga maka lambat laun fisik arsip vital
(3) faktor yaitu sebagai berikut: tersebut juga mengalami penurunan dari
1. Kebutuhan Akses, arsip vital harus segi kualitas.
disesuaikan dengan kepentingan Menurut Krihanta bentuk-bentuk metode
organisasi, misalnya arsip-arsip vital proteksi arsip vital di antaranya sebagai berikut
yang terkait dengan pembuktian ataupun (Krihanta, 2013):
kepentingan hukum harus disajikan fisik 1. Duplikasi (duplication), atau peng-
arsip vitalnya, berbeda dengan arsip vital gandaan merupakan salah satu cara
yang di luar kepentingan pembuktian untuk membuat salinan arsip aslinya
hukum, mungkin bisa disajikan dalam serta mengantisipasi keberadaan arsip
bentuk yang lain. yang hilang serta sebagai sarana
2. Lamanya Masa Simpan, tidak semua pencegahan.
arsip vital akan disimpan selamanya, 2. Pemencaran, terdapat beberapa cara
informasi arsip vital akan menurun pemencaran/penyebaran arsip vital yang
begitu tercipta informasi arsip yang baru bisa dilakukan yaitu sebagai berikut:
dan ditetapkan sebagai arsip vital. Dan a. Exiting dispersal, pemencaran
perbedaan masa simpan arsip vital bisa atau penyebaran arsip vital telah
berimbas kepada bentuk proteksi arsip diprogramkan sehingga saat
vital yang dipilih sesuai dengan masa duplikasi sudah diketahui jumlah
simpan dari setiap arsip vital. atau tempat penyimpanan arsip yang
Ada 2 (dua) macam penyimpanan arsip disimpan di tempat lain.
(Amsyah, 2003) yaitu sebagai berikut: b. Improvised dispersal, pemen-
a. Penyimpanan Sementara (File caran atau penyebaran arsip vital
Pending), adalah file yang digunakan dibuat akibat adanya situasi atau
kebutuhan organisasi sehingga
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 141
sendiri. Karena apabila arsip tersebut Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)
musnah, rusak atau hilang maka organisasi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu
itu akan terhenti aktivitasnya. Dan ketika lebih meng- utamakan fisik dari arsip vital itu
organisasi tersebut melakukan aktivitas sendiri supaya tetap utuh tersimpan dan
transaksi maka akan menghasilkan suatu selamat dari berbagai bencana, dan arsip vital
bukti-bukti yang akan disimpan dalam file- itu disimpan pada setiap unit kerja yang
file. selalu memanfaatkan arsip vital tersebut.
Bukti-bukti itu nanti ada arsip kelas satu Selanjutnya Bapak Suhardo, mengemukakan
(1) yang dinamakan vital, arsip kelas dua (2) bahwa dalam mem- proteksi atau melindungi
yang dinamakan penting, arsip kelas tiga (3) arsip vital di Badan Perpustakaan dan Arsip
yang dinamakan berguna, dan arsip kelas Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta,
empat (4) yang dinamakan tidak berguna. dilakukan perencanaan yang matang, di buat
Dan arsip vital tersebut informasinya masih suatu prosedur supaya apabila terjadi regulasi
berfungsi dina- mis, maksudnya arsip yang atau perubahan kepemimpinan, arsiparis
infor- masinya masih digunakan secara selanjutnya bisa melihat langsung prosedur
langsung oleh organisasi pencipta arsip tersebut. Di Badan Perpustakaan dan Arsip
dalam rangka untuk mencapai tujuan yang Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta,
diinginkan oleh organisasi. juga melakukan analisis resiko. Maksud- nya
Apabila arsip vital itu tidak dilindungi, dengan melihat jenis bahaya apa yang akan
maka organisasi itu akan kehilangan asetnya, terjadi bila informasi atau arsip vital itu hilang
kehilangan kekayaanya, kehilangan hak- atau musnah. Apabila hal tersebut terjadi, maka
haknya, dan tidak bisa melakukan akibatnya akan besar sekali, baik dari segi biaya
operasionalnya, makanya di dalam record untuk mendapatkan/ menciptakan kembali arsip
manajemen ada program- program untuk tersebut, maupun waktu yang lebih lama
menyelamatkan arsip vital tersebut. Arsip karena memerlukan tenaga operasional yang terus
senantiasa berfungsi dan dipergunakan untuk menerus secara intensif melaksanakan tugas
kepentingan operasional ataupun aktivitas tersebut. Adanya analisis resiko ini maka
suatu organisasi, yaitu sebagai alat dasar ditetapkan suatu perlindungan baik perlindungan
manajemen yang meliputi kepentingan terhadap arsip vital itu sendiri atau pengelolaan
administrasi, hukum, keuangan, penelitian, arsip lainnya, seperti arsip statis dan dinamis.
pen- didikan atau ilmu pengetahuan 2. Ciri-Ciri dan Fungsi Arsip Vital pada
(Krihanta, 2013). Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah di
Menurut Bapak Suhardo, da- lam Yogyakarta
melakukan perlindungan atau proteksi Berdasarkan hasil wawancara dengan
terhadap arsip vital di Badan Bapak Suhardo, ciri-ciri arsip vital yang
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 145
sudah tidak penting lagi. Dan dalam (BPAD) di Daerah Istimewa Yogyakarta,
memusnahkan arsip vital ini tidak ditentukan untuk men- cegah arsip vital itu rusak,
jadwal retensi, karena tergantung pada misalnya dari segi fisik. Badan Perpustakaan
penting atau tidaknya arsip vital tersebut. dan Arsip Daerah (BPAD) di Daerah
Dan faktor yang terakhir adalah karena Istimewa Yogyakarta melakukan
kualitas fisik dari arsip vital tersebut. Sebab pengawasan dan mengatur kelembaban ruang
apabila arsip vital tersebut selalu disajikan penyimpanan, serta mengatur pencahayaan,
dalam bentuk fisik kepada pengguna, maka menyaring udara untuk mengurangi polusi
lama-kelamaan arsip vital yang berbentuk udara terhadap penyimpanan arsip,
fisik tersebut akan menjadi rusak, oleh sebab melindungi arsip dari bencana banjir,
itu diadakan penetapan untuk memproteksi kebakaran, serangga atau hewan, tumbuhnya
atau melindungi arsip vital tersebut supaya jamur, dan yang terakhir melindungi arsip
terhindar dari kerusakan. dari manusia yang menyalahgunakan arsip
4. Bentuk-Bentuk Metode yang Digu- tersebut.
nakan untuk Melindungi Arsip Vital 5. Proteksi Arsip Vital Elektronik pada
pada Badan Perpustakaan dan Arsip Badan Perpustakaan dan Asrip Daerah
Daerah di Yogyakarta di Yogyakarta
Menurut Bapak Suhardo bentuk metode Proteksi atau perlindungan yang
yang digunakan untuk melindungi arsip vital dilakukan terhadap arsip vital elektronik pada
pada Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah
(BPAD) di Daerah Istimewa Yogya- karta, (BPAD) di Daerah Istimewa Yogyakarta
yaitu menggunakan beberapa metode, yang yaitu dengan cara cadangan (back-up) arsip
pertama, metode duplikasi, maksudnya vital elektronik tersebut supaya apabila
arsip vital yang ada di BPAD di duplikasi terjadi kerusakan atau bencana sekaligus
atau digandakan untuk mengantisipasi musibah yang lainnya, informasinya masih
terjadinya kerusakan. Kedua, dilakukan bisa tetap diselamatkan, dan disimpan ke
pemencaran atau penyebaran arsip vital ke dalam server yang berbeda-beda. Selain itu
tempat lain yang aman. Ketiga, pemindahan diusahakan direkam pada beberapa media
(transfer), dalam mentransfer arsip vital ini tertentu, dan menjauhkan media atau alat
dipindahkan ke tempat penyimpanan pusat elektronik misalnya komputer yang di
arsip (record center) atau lembaga komersial dalamnya berisi tentang arsip vital dari
(lembaga yang bergerak di bidang kearsipan). bahaya yang akan menimpa seperti air dan
Selain menggunakan metode tersebut, api.
banyak perlindungan yang dilakukan oleh
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah SIMPULAN
Vol.4/No.2, Desember 2016, hlm. 135-148 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN 147
1. Proteksi atau perlindungan terhadap arsip melindungi arsip vital yaitu menggunakan
vital yang dilakukan oleh Badan metode duplikasi, pemencaran atau
Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) penyebaran arsip vital ke tempat lain yang
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yaitu aman. Ketiga, pemindahan (transfer), ke
lebih mengutamakan fisik dari arsip vital itu tempat penyimpanan pusat arsip (record
sendiri supaya tetap utuh tersimpan dan center) atau lembaga komersial.
selamat dari berbagai bencana, dan arsip 4. BPAD Daerah Istimewa Yogyakarta juga
vital itu disimpan pada setiap unit kerja yang melakukan pengawasan dan mengatur
selalu memanfaatkan arsip vital tersebut. kelembaban ruang penyimpanan, mengatur
Selain itu, juga melakukan analisis resiko pencahayaan, menyaring udara untuk
dengan melihat jenis bahaya apa yang akan mengurangi polusi udara, melindungi arsip
terjadi bila informasi atau arsip vital itu dari bencana banjir, kebakaran, serangga
hilang atau musnah. atau hewan, jamur, dan yang terakhir
2. Adapun ciri-ciri arsip vital yang melindungi arsip dari manusia yang
dilindungi atau yang diamankan yaitu menyalah gunakan arsip
pertama, arsip tersebut sangat penting dan 5. Untuk proteksi terhadap arsip vital elektronik
berpengaruh bagi kelangsungan organisasi. yaitu dengan cara mem-back-up dan
Kedua, arsip itu tidak dapat digantikan disimpan ke dalam server yang berbeda-
dengan arsip atau informasi yang lainnya. beda. Selain itu diusahakan direkam pada
Ketiga, arsip itu merupakan suatu asset bagi beberapa media tertentu, dan menjauhkan
organisasi. Keempat, arsip tersebut dianggap media atau alat elektronik yang di dalamnya
sebagai arsip kelas satu. Sedangkan fungsi berisi tentang arsip vital dari bahaya yang
yaitu sebagai asset organisasi, sebagai akan menimpa seperti air dan api.
memori organisasi, sebagai bukti hukum,
serta untuk melindungi kepentingan hak DAFTAR PUSTAKA
pribadi ataupun hak-hak yang lainnya. Amsyah, Z. (2003). Manajemen Kearsipan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Adapun faktor yang mempengaruhi
Barthos, B. (1997). Manajemen Kearsipan:
penetapan metode arsip vital pada Badan Untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi. Jakarta: Bumi Aksara.
Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) di
Basuki, S. (2003). Manajemen Arsip Dinamis.
Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah karena Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
HS, L. (2009). Kamus Kepustakawanan
kebutuhan akses, lamanya masa simpan, dan
Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book
faktor yang terakhir adalah karena kualitas Publisher.
Kallberg, M. (2012). Archivists 2.0: Redefining
fisik dari arsip vital tersebut. Sedangkan
The Archivist’s Profession in The Digital
bentuk metode yang digunakan untuk
ISSN: 2303-2677 / © 2016 JKIP
148 JURNAL KAJIAN INFORMASI & PERPUSTAKAAN Musrifah.