Anda di halaman 1dari 12

PERANAN PENGELOLAAN ARSIP SEBAGAI PENDUKUNG

AKREDITASI BAN-PT DI PROGRAM STUDI S-1


PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN
IPA UNIVERISTAS NEGERI SEMARANG (STUDI KASUS
TAHUN 2015)

Cindra Fajar Sekarningsih*), Alamsyah

Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Jl.Prof.
Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang, Indonesia 50275

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan arsip akreditasi, mengetahui peranan
pengelolaan arsip sebagai pendukung akreditasi, dan mengetahui kendala yang dihadapi dalam
kegiatan akreditasi di Program Studi S-1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes. Penelitian ini
menggunakan desain kualitatif jenis deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi.
Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan simpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan pengelolaan arsip sebagian sudah terlaksana
dengan baik dan sebagian belum terlaksana dengan baik. Pengelolaan arsip untuk keperluan
akreditasi yang telah dilakukan oleh prodi sangat berperan penting karena dapat memudahkan,
melancarkan, dan mempersingkat waktu dalam penemuan kembali arsip ketika dibutuhkan
baik oleh tim pengisi borang ataupun tim asesor. Kendala yang dihadapi yaitu kesulitan dalam
pengumpulan dokumen individu dari Sumber Daya Manusia Program Studi (SDM Prodi) yang
berkaitan dengan fisik dokumen yang disebabkan keterbatasan waktu dan kesibukan SDM
Prodi sehingga sering kali terjadi ketidaksinambungan waktu antara tim pengisi borang dan
SDM Prodi.

Kata kunci: peranan; pengelolaan; arsip dinamis; akreditasi; program studi

Abstract

[Title: The Role of Archive Management as BAN-PT Accreditation Supporter in


Undergraduate Program Biology Education Department of Math and Science Faculty,
Semarang State University (Case Study in 2015)] The aim of this study is to know the
management of accreditation archive, the role of archive management as accreditation
suppoter and rising problem faced in accreditation in Undergraduate Program Biology
Education Department of Math and Science Faculty, Semarang State University. This study
uses descriptive qualitative with case study approach. Techniques of data collection are done
by observation, deep interview, and documentation study. Techniques of data analysis include
data reduction, data presentation, making decision and verification. The result of this study
shows that activity of archive management in some part is well conducted. Archive
management for accreditation need which has been done by study program has important role

-----------------------------------------------------------------
*)
Penulis Korespondensi.
E-mail: cindrafajar@gmail.com
because it can facilitate, smoothen, and shorten time in retrieving archive whenever it is either
by form compiler team or assesor team. The obstacle is difficult in individual document
submission from human resourches of study program which has link to document physic
caused by time allotment and another bussines of human resourches study program. It causes
unsyncrhonous time between form complier team and human resourches of the study program.

Keywords: the role; management; dynamic archive; accreditation; study program

1. Pendahuluan dalam setiap kegiatan. Tujuan dari


Informasi mempunyai peranan yang pengelolaan arsip yaitu untuk menciptakan
penting dalam menunjang kelancaran kinerja efisiensi aktivitas penemuan kembali
sebuah organisasi, terutama untuk informasi secara cepat, tepat, dan akurat dalam
pengambilan keputusan bagi pimpinan. rangka menunjang pengambilan keputusan,
Semakin kompleks suatu kegiatan maka pelaksanaan operasional umum serta
semakin banyak informasi yang dibutuhkan mewujudkan suatu manajemen arsip dinamis
(ANRI, 1998: 1). Salah satu informasi tersebut yang efisien dan efektif dalam organisasi
adalah arsip. Arsip sebagai sumber informasi untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan dalam
merupakan pusat ingatan dari serangkaian rangka mencapai tujuan dan sasaran
kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi organisasi tersebut. Selain itu, pengelolaan
(Amsyah, 1996: 2). arsip dinamis juga memungkinkan upaya
Setiap kegiatan administrasi baik pemeliharaan dan penyimpanan arsip dalam
organisasi pemerintahan maupun swasta format yang dapat digunakan selama masih
selalu berkaitan dengan arsip. Dalam istilah diperlukan. Proses pengelolaan arsip dinamis
bahasa Indonesia, arsip (record) sebagai akan dijelaskan dalam berikut:
“warkat” yang berarti setiap catatan tertulis
baik dalam bentuk gambar atau bagan yang
memuat keterangan-keterangan mengenai
suatu pokok persoalan ataupun peristiwa yang
dibuat untuk membantu daya ingat manusia
(Barthos, 2007: 1).
Arsip dibedakan menjadi dua, yaitu
arsip dinamis dan arsip statis. Arsip dinamis
adalah arsip yang digunakan secara langsung
dalam kegiatan pencipta arsip dan disimpan
selama jangka waktu tertentu. Arsip dinamis
dibedakan menjadi dua, yakni arsip aktif dan
inaktif. Arsip aktif adalah arsip dinamis yang
secara terus menerus dipergunakan dan Gambar 1. Pengelolaan Arsip Dinamis
digunakan sebagai berkas kerja (adanya di unit (Peraturan Pemerintah Nomor 28, 2012)
pengolahan). Arsip inaktif adalah arsip
dinamis yang frekuensi penggunaannya untuk Dari gambar 1. dapat dijelaskan bahwa
penyelenggaraan kerja telah menurun. Arsip arsip diciptakan oleh pencipta arsip. Pencipta
statis adalah arsip yang tidak dipergunakan arsip adalah pihak yang memiliki kemandirian
secara langsung dalam perencanaan, atau otoritas dalam pelaksanaan fungsi, tugas,
pelaksanaan, penyelenggaraan kehidupan dan tanggung jawab di bidang pengelolaan
kebangsaan pada umumnya untuk arsip dinamis (PP Nomor 28 Tahun 2012 pasal
penyelenggaraan sehari-hari administrasi 1). Menurut Zaenudin (2013: 9-10) tahap
negara (Damalita, 2009: 7). penciptaan arsip meliputi pembuatan,
Arsip merupakan alat ingat suatu penerimaan, registrasi dan pendistribusian.
perusahaan atau organisasi. Mengingat Pembuatan arsip adalah kegiatan
pentingnya arsip, diperlukan suatu system merekam informasi dalam suatu media rekam
kearsipan yang mengatur pengelolaan atau tertentu untuk dikomunikasikan dalam rangka
manajemen kearsipan. Pengelolaan arsip melaksanakan fungsi dan tugas lembaga.
dinamis merupakan salah satu fungsi penting
Penerimaan arsip merupakan proses jumlah dan keterangan. Daftar isi berkas
dimana unit kearsipan mengambil alih memuat nomor berkas, nomor item arsip, kode
pemeliharaan fisik, kontrol hukum dan klasifikasi, uraian arsip, tanggal, jumlah, dan
administratif atas arsip yang diterima. Dalam keterangan. Pemberkasan arsip dilaksanakan
kegiatan penerimaan arsip dikelompokan melalui kegiatan pemeriksaan, penentuan
berdasarkan asal-usulnya, bentuk fisik, dan indeks, pengkodean, tunjuk silang,
kondisinya. Penerimaan juga dapat dikatakan pengelompokan, pelabelan, pembuatan daftar
sebagai kegiatan yang berhubungan dengan isi berkas, penyimpanan arsip dan pembuatan
pengaturan arsip yang berasal dari pihak luar. daftar arsip aktif.
Penerimaan arsip dianggap sah apabila sampai Penataan arsip inaktif pada unit
kepada penerima yang berhak dan kearsipan dilaksanakan berdasarkan asas asal-
didokumentasikan (registrasi). usul dan asas aturan asli melalui kegiatan
Registrasi adalah kegiatan pencatatan pengaturan fisik arsip, pengolahan informasi
arsip yang dibuat atau diterima ke dalam dan penyusunan daftar arsip inaktif. Daftar
sistem kearsipan. Registrasi dilakukan dengan arsip inaktif memuat metadata; pencipta arsip,
cara memberikan kode unik untuk merekam nomor urut, kode klasifikasi, uraian informasi,
informasi ringkas mengenai arsip dan tahun, jumlah, dan keterangan.
dilakukan secara lengkap dan konsisten. Penyimpanan arsip dilakukan bagi
Kegiatan ini dilakukan dengan mencatat arsip aktif dan arsip inaktif yang sudah
informasi sesuai standar metadata kearsipan, didaftar. Prinsip penyimpanan adalah dapat
sekurang-kurangnya meliputi; nomor, tanggal menjamin keselamatan fisik dan informasi
arsip, tanggal penerimaan dan pengiriman, arsip sesuai Jadwal Retensi Arsip (JRA). Agar
instansi penerima dan pengirim, isi ringkas tujuan penyimpanan tercapai, arsip harus
dan kode klasifikasi. didasarkan pada bentuk dan medianya, serta
Pendistribusian arsip adalah ketersediaan sarana dan prasarana simpan
penyampaian arsip atau pengendalian arsip yang sesuai dengan standar. Selain itu,
pergerakan arsip dari unit kerja satu ke unit pengaturan suhu dan kelembaban ruang
kerja lain di lingkungan lembaga atau simpan arsip juga harus dijaga secara konstan
organisasi. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sesuai karakter medianya. Menurut Amsyah
penyampain arsip ke unit kerja, pengendalian (1996: 148) ada lima sistem penyimpanan
arsip, penyampaian arsip ke pimpinan, dan arsip yaitu:
pengendalian terhadap pergerakan arsip. 1. Sistem subjek adalah sistem penyimpanan
Penggunaan arsip menurut pasal 1 dokumen yang berdasarkan kepada isi dari
Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 dokumen yang bersangkutan. Isi dokumen
adalah kegiatan pemanfaatan dan penyediaan sering disebut sebagai perihal, pokok
arsip bagi kepentingan pengguna arsip yang masalah, permasalahan, masalah, pokok
berhak. surat, atau subjek. Sistem subjek dapat
Pemeliharaan arsip menurut dikatakan sebagai sistem yang paling sukar
Sedarmayanti (2003: 110-111) adalah digunakan. Sistem ini biasa digunakan di
kegiatan membersihkan arsip secara rutin lembaga atau instansi pemerintah yang
untuk mencegah kerusakan yang diakibatkan besar dan luas.
beberapa faktor perusak seperti faktor internal 2. Sistem geografis adalah sistem
dan faktor eksternal agar kondisi fisiknya penyimpanan dokumen yang berdasarkan
tidak rusak selama masih mempunyai nilai kepada pengelompokkan menurut nama
guna. Adapun menurut Zaenudin (2013: 10- tempat atau wilayah. Sistem ini sering
12) kegiatan pemeliharaan arsip dinamis disebut juga sistem lokasi atau nama
meliputi pemberkasan arsip, penataan arsip, tempat.
penyimpanan arsip, dan alih media arsip. 3. Sistem nomor adalah sistem penyimpanan
Pemberkasan atau pengelompokan arsip yang berdasarkan pada kode nomor
arsip yaitu tertatanya fisik dan informasi arsip sebagai pengganti dari nama orang atau
serta tersusunnya daftar arsip yang terdiri atas nama badan. Sistem ini hampir sama
daftar berkas dan daftar isi berkas. Daftar dengan sistem abjad. Sistem ini juga
berkas sekurang-kurangnya memuat banyak digunakan di kantor pemerintah
metadata; unit pengolah, nomor berkas, kode seperti rumah sakit, bank, asuransi, dan
klasifikasi, uraian informasi berkas, tahun, lain-lain.
4. Sistem abjad adalah sistem penyimpanan tidak diperlukan lagi untuk menyelenggarakan
yang susunannya berdasarkan abjad dari administrasi sehari-hari. Setelah melampaui
huruf awal nama dokumen yang jangka waktu penyimpanan, arsip yang
bersangkutan. disimpan oleh badan pemerintah di tingkat
5. Sistem kronologis adalah sistem pusat harus diserahkan kepada ANRI, adapun
penyimpanan arsip yang didasarkan pada arsip yang disimpan oleh badan pemerintah di
urutan waktu surat diterima atau waktu tingkat daerah, harus diserahkan kepada Arsip
dikirim keluar. Sistem penyimpanan ini Nasional Daerah.
biasanya menggunakan map. Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun
Menurut Barthos (2007: 101) 1999 pasal 8 tentang Tata Cara Penyerahan
penyusutan arsip merupakan kegiatan dan Pemusnahan Dokumen Perusahaan
pengurangan jumlah arsip dengan cara mensyaratkan sebagai bukti penyerahan harus
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke dituangkan dalam berita acara. Adapun
unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak prosedur penyerahan arsip yaitu instansi yang
memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip bersangkutan meminta persetujuan terlebih
statis kepada ANRI. dahulu dari Kepala ANRI dengan
Pemindahan arsip menurut Wursanto mengirimkan daftar arsipnya dan pelaksanaan
(1991: 215) adalah kegiatan memindahkan penyerahan baru dapat dilaksanakan setelah
arsip. Pemindahan dilakukan terhadap arsip mendapat persetujuan dari pimpinan lembaga.
yang habis masa aktifnya serta memasuki Penempatan pengelolaan arsip dinamis
masa inaktif. Menurut Barthos (2007: 105) disesuaikan dengan besar kecilnya organisasi
pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke dan kebutuhannya. Peletakkan pengelolaan
unit kearsipan ditetapkan dan diatur oleh arsip dinamis pada umumnya diletakkan di
lembaga negara dan badan pemerintah salah satu unit bersamaan dengan bagian
masing-masing. Pemindahan harus disertai administrasi. Kadangkala pengelolaan arsip
berita acara dan daftar arsip pindah yang dinamis berada di bawah bagian teknologi
ditandatangani pimpinan unit pengolah dan informasi sejajar dengan sistem komputer
pimpinan unit kearsipan (Sugiarto, 2005: 110- (Kustinawati, 2010: 5). Peranan pengelolaan
111). arsip dinamis tidak lepas dengan peranan
Pemusnahan arsip adalah tindakan arsiparis atau staf yang bekerja di lingkungan
menghancurkan fisik arsip yang sudah arsip dinamis (Kennedy dikutip dari
berakhir fungsi dan tidak memiliki nilaiguna Kustinawati, 2010: 5) untuk:
(Barthos, 2005: 105). Pemusnahan arsip 1. Menentukan kebutuhan pengelolaan arsip
umumnya terdiri dari seleksi arsip yang akan untuk kegiatan di unit kerja yang ada.
dimusnahkan, pembuatan daftar jenis arsip 2. Mengembangkan sistem dan kontrol untuk
yang akan dimusnahkan, pembuatan berita menjamin perekaman arsip yang lengkap
acara pemusnahan, dan pelaksanaan dan akurat.
pemusnahan dengan saksi-saksi (Sugiarto, 3. Mengembangkan sistem dan pelayanan
2005: 115-116). yang efisien untuk mengakses arsip.
Peraturan Pemerintah Nomor 87 Tahun 4. Melakukan proses monitoring yang sesuai
1999 Pasal 10 ayat 1 menetapkan klasifikasi dengan kebutuhan internal dan eksternal
dokumen yang dapat dimusnahkan antara lain; pengelolaan arsip.
telah melampaui jangka waktu simpan, tidak 5. Menjamin organisasi agar siap menerima
lagi mempunyai nilaiguna bagi kepentingan audit dari organisasi pengawas.
perusahaan, tidak lagi mempunyai nilaiguna Dengan demikian, pengelolaan arsip
bagi kepentingan nasional, tidak dilarang oleh dinamis tidak hanya mengelola fisik arsip
peraturan perundang-undangan, tidak terkait namun juga mengelola informasinya.
dengan perkara perdata maupun perkara Pengelolaan arsip dinamis yang baik dapat
pidana yang masih dalam proses, dan memberikan beberapa keuntungan bagi
dokumen perusahaan yang telah dialihkan ke organisasi, khususnya dalam efisiensi biaya
microfilm atau media lainnya. operasional, serta efektivitas kegiatan
Penyerahan arsip menurut Barthos organisasi. Suatu lembaga yang mempunyai
(2007: 106) dilaksanakan terhadap arsip yang pengelolaan arsip baik akan memudahkan
memiliki nilai guna sebagai bahan temu kembali arsip.
pertanggung jawaban nasional, tetapi sudah
Penelitian ini bertujuan untuk 3. Hasil dan Pembahasan
mengetahui pengelolaan arsip akreditasi, Data yang diperoleh dalam penelitian
mengetahui peranan pengelolaan arsip sebagai ini berkaitan dengan peranan pengelolaan
pendukung akreditasi BAN-PT dan arsip sebagai pendukung akreditasi oleh BAN-
mengetahui kendala yang dihadapi dalam PT di Program Studi S-1 Pendidikan Biologi
kegiatan akreditasi di Program Studi S-1 FMIPA Unnes. Data yang diperoleh berupa
Pendidikan Biologi FMIPA Unnes data primer dan data sekunder. Data primer
merupakan data yang diperoleh langsung di
2. Metode Penelitian lapangan oleh penulis sebagai obyek
Desain penelitian ini merupakan penulisan (Umar, 2003: 56). Data sekunder
penelitian kualitatif dengan jenis penelitian adalah data yang tidak langsung memberikan
deskriptif dan pendekatan studi kasus, yaitu data kepada pengumpul data, misalnya lewat
ingin mengetahui pengelolaan arsip, peranan orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2011:
pengelolaan arsip, dan kendala yang dihadapi 225). Data primer yang digunakan dalam
pada saat penilaian akreditasi di Program penelitian ini adalah hasil wawancara dari
Studi S-1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes. informan yang dikumpulkan oleh penulis.
Penelitian ini menggunakan delapan informan Data hasil observasi dalam bentuk catatan
yang dipilih berdasarkan teknik purposive mengenai kejadian atau situasi lapangan, dan
sampling dengan kriteria pertimbangan data-data mengenai informan yang dicatat
pemilihan informan. oleh penulis. Adapun data sekunder diperoleh
Informan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan studi literatur yang
orang yang dimanfaatkan untuk memberikan berhubungan dengan penelitian (Sugiyono,
informasi tentang situasi, kondisi, dan 2005: 62). Data primer akan dianalisis lebih
memiliki banyak pengalaman tentang latar lanjut dengan didukung data sekunder. Tujuan
penelitian yaitu orang yang terlibat dalam analis data yaitu untuk penarikan simpulan
pengisisan borang akreditasi program studi yang diuraikan pada bab ini.
dan orang yang bertanggungjawab untuk
mengelola arsip program studi. Dalam 3.1 Persiapan Pengumpulan Lampiran
penelitian ini, penulis mengambil satu orang Borang Akreditasi Program Studi S-1
informan kunci untuk memperkuat dan Pendidikan Biologi FMIPA Unnes
menambah informasi. Informan kunci adalah Penilaian akreditasi bagi Program
orang yang berkompeten, baik dari segi Studi di perguruan tinggi sangat penting.
wawasan maupun pengalaman terhadap Penilaian akreditasi sangat berpengaruh untuk
permasalahan sebagai koreksi serta penguat alumni dan penerimaan mahasiswa baru.
hasil yang diperoleh. Informan kunci dalam Program studi yang mendapatkan nilai
penelitian ini adalah Dra. Ely Rudyatmi M.Si. akreditasi baik akan memudahkan untuk para
Alasan penulis memilih beliau sebagai alumni untuk mendapatkan pekerjaan dan
informan kunci karena sebagai Sekretaris banyak calon mahasiswa yang berkeinginan
Departemen Biologi yang memahami situasi untuk masuk ke program studi tersebut.
dan kondisi kearsipan di lingkungan Program Penilaian akreditasi yang dilakukan terhadap
Studi S-1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes. Program Studi S-1 Pendidikan Biologi Unnes
Jenis data dalam penelitian ini berlaku untuk masa lima tahun. Program Studi
diperoleh dari sumber data primer dan S-1 Pendidikan Biologi Unnes pada tahun
sekunder. Teknik pengumpulan data yang 2015 mendapatkan nilai akreditasi “A”.
digunakan dalam penelitian ini adalah Sebelum pelaksanaan kegiatan penilaian
menggunakan observasi partisipasi akreditasi, para dosen dan pengelola Program
nonpartisipan, wawancara mendalam, dan Studi S-1 Pendidikan Biologi Unnes
dokumentasi berupa berbagai dokumen, diwajibkan untuk mempersiapkan dokumen
gambar, dan foto mengenai pengelolaan arsip atau arsip yang dibutuhkan saat penilaian
akreditasi Program Studi S-1 Pendidikan akreditasi. Hal tersebut dikarenakan
Biologi Unnes. Data yang diperoleh direduksi banyaknya perangkat administrasi dan bukti
berdasarkan relevansi penelitian, disajikan fisik yang harus disiapkan.. Di dalam buku
dalam bentuk uraian naratif, ditarik borang 3A terdapat standar yang harus
kesimpulan dengan menggunakan triangulasi dipenuhi oleh Program Studi S-1 Pendidikan
sumber dan triangulasi teknik. Biologi, seperti:
1. Standar 1 berisi tentang visi, misi, tujuan, Ketua Program Studi S-1 Pendidikan Biologi
dan sasaran, serta strategi pencapaian. Unnes.
2. Standar 2 berisi tentang tata pamong, Adapun standar 2 berisi tentang tata
kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan,
penjaminan mutu. dan penjaminan mutu. Pengisian borang
3. Standar 3 berisi tentang mahasiswa dan dilaksanankan setelah pembentukan task force
lulusan. atau bisa disebut dengan tim pengisi borang.
4. Standar 4 berisi tentang sumber daya Tim pengisi borang melakukan pengisian
manusia. borang mulai bekerja 1 tahun sebelum visitasi.
5. Standar 5 berisi tentang kurikulum, Berdasarkan pertanyaan “Bagaimana tahapan
pembelajaran, dan suasana akademik. pengumpulan dokumen lampiran borang
6. Standar 6 berisi tentang pembiayaan, standar 2?”.
sarana dan prasarana, serta sistem Tahap pertama dalam pengisian borang
informasi. yaitu pembentukan tim pengisi borang. Tim
7. Standar 7 berisi tentang penelitian, pengisi borang mulai bekerja 1 tahun sebelum
pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan penilaian akreditasi oleh BAN-
dan kerja sama. PT. Dibutuhkan waktu lama untuk
Sebelum melakukan pengisian borang mengumpulkan data yang diperlukan untuk
dan pengumpulan lampiran borang, seluruh semua standar. Setelah data diperoleh,
tim pengisi borang melihat pedoman di dalam informan kemudian menyesuaikan dengan
Buku IV Panduan Pengisian Borang. Berikut kriteria penilaian dari borang. Jika ada data
tahapan untuk mengumpulkan dokumen untuk yang tidak sesuai dengan kriteria dan ada yang
lampiran borang, perlu dipenuhi, maka informan akan berusaha
Standar 1 berisi tentang visi, misi, untuk memenuhinya. Setelah borang terisi,
tujuan, dan sasaran, serta strategi pencapaian. informan mencoba untuk melengkapi dengan
Dalam pengumpulan lampiran borang standar lampiran-lampiran karena dalam proses
1, dibutuhkan wawancara dengan beberapa penilaian tidak hanya borang yang sudah diisi
informan. Berdasarkan pertanyaan dengan lengkap. Diperlukan lampiran-
“Bagaimana tahapan pengumpulan dokumen lampiran untuk melengkapi borang. Informan
lampiran borang standar 1?”. juga mengambil data dari jurusan atau prodi
Tahap pertama dalam pengisian borang yang sudah mendapatkan nilai A. Hal itu
yaitu dengan melihat acuan yang ada di dalam bertujuan untuk dijadikan referensi oleh
Buku IV Panduan Pengisian Borang informan untuk mengisi borang dan
Akreditasi Program Studi Sarjana oleh BAN- melengkapi lampiran-lampirannya. Lampiran
PT. Dalam pengumpulan berkas dokumen yang ada di standar 2 tidak tidak sebanyak
lampiran borang standar 1 tidak sebanyak standar lain. Standar 1 hingga 7 harus saling
standar-standar lain. Pengumpulan berkas terintegrasi. Dasar untuk mengisi borang
dokumen lampiran borang standar 1 sebagian semua sudah ada acuannya. Informan tidak
besar dilakukan dengan wawancara dan ada yang mengarang. Apa saja yang dimiliki
penyebaran angket tentang pemahaman jurusan kemudian diisikan di borang,
tentang visi dan misi yang ditujukan kepada dilengkapi dengan bukti-bukti seperti
sebagian dosen dan mahasiswa Program Studi mahasiswa yang akan mengikuti lomba di luar
S-1 Pendidikan Biologi Unnes. Setelah negeri maka lampiran yang harus ditunjukkan
mendapatkan data hasil dari wawancara dan adalah pengumuman dari acara lomba, surat
penyebaran angket, informan melakukan pengajuan permohonan, surat ijin agar jurusan
analisis. Langkah terakhir yang dilakukan oleh memfasilitasi mahasiswa tersebut. Langkah
informan yaitu menuliskan hasil analisis terakhir yang dilakukan informan dalam
tersebut serta melampirkan foto-foto kegiatan persiapan penilaian akreditasi adalah
pencapaian visi misi yang ada di Program mengatur dalam beberapa boks lampiran yang
Studi S-1 Pendidikan Biologi Unnes dalam sudah dikelompokkan sesuai dengan subjek
pengisian borang. Pada saat tim asesor datang, yang diperlukan sehingga pada saat tim asesor
informan menyajikan hasil data yang menanyakan lampiran yang perlu diperiksa,
diperoleh dalam bentuk Power Point serta informan sudah siap untuk menyerahkan.
melampirkan foto-foto kegiatan pencapaian Adapun standar 3 berisi tentang
visi misi yang akan dipresenstasikan oleh mahasiswa dan lulusan. Tahap pertama yang
dilakukan oleh informan yaitu melihat acuan pengumpulan dokumen lampiran borang
yang ada di Buku IV Panduan Pengisian standar 5?”.
Borang Akreditasi Program Studi Sarjana oleh Langkah pertama yang dilakukan yaitu
BAN-PT. Berdasarkan pertanyaan mencari data ke jurusan, fakultas, dan
“Bagaimana tahapan pengumpulan dokumen universitas. Setelah mendapatkan data,
lampiran borang standar 3?”. informan melakukan analisis data apa saya
Tahap pertama yang dilakukan oleh yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan di
informan yaitu melihat acuan yang ada di buku pedoman. Data yang sudah dikumpulkan
dalam Buku IV Panduan Pengisian Borang dan sudah dianalisis kemudian di fotocopy
Akreditasi Program Studi Sarjana oleh BAN- untuk dilampirkan bersama borang yang akan
PT Pencarian data yang dilakukan oleh dikirim dan digunakan sebagai bukti pada saat
informan yang dibutuhkan di standar 3 dengan tim asesor melakukan visitasi.
cara mencari data di website milik Unnes Adapun standar 6 berisi tentang
bernama Sistem Akademik Terpadu (Sikadu), pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
website Jurusan Biologi, program studi, sistem informasi. Dalam mengumpulkan data
fakultas dan universitas. Selain mencari data untuk standar 6 yaitu dengan cara mencari ke
di civitas akademik, informan juga mencari fakultas dan universitas. Berdasarkan
data tentang informasi alumni yang sudah pertanyaan “Bagaimana tahapan
bekerja melalui SMS personal dengan alumni pengumpulan dokumen lampiran borang
dan facebook setiap angkatan. Setelah standar 6?”.
informan mendapatkan semua data dari Langkah pertama yang dilakukan yaitu
berbagai sumber, data tersebut dianalisis mencari data ke fakultas karena arana dan
sesuai dengan kebutuhan beserta lampiran prasarana yang ada di Program Studi S-1
yang harus ada di standar 3. Informan juga Pendidikan Biologi FMIPA Unnes dikelola
menghubungi alumni yang bersedia untuk oleh fakultas. Data berkas lampiran yang
mengikuti proses penilaian akreditasi yang dibutuhkan pada standar 6 diantaranya adalah
nantinya para alumni tersebut akan informasi tentang luas bangunan sarana dan
diwawancara oleh tim asesor (lihat lampiran 7, prasarana yang digunakan dan pembiayaan
gambar 5, hal. 32). Alumni yang diundang perawatan dan pengadaan sarana dan
merupakan alumni yang sudah bekerja sesuai prasarana. Data yang dibutuhkan sudah
dengan ijazahnya. diperoleh langkah selanjutnya dianalisis oleh
Adapun standar 4 berisi tentang informan sesuai dengan kebutuhan lampiran
sumber daya manusia. Dalam pengumpulan yang ada di standar 6.
dokumen lampiran borang standar 4 dengan Adapun standar 7 berisi tentang
cara mencari data ke dosen, jurusan, dan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada
fakultas. Berdasarkan pertanyaan “Bagaimana masyarakat, dan kerjasama. Langkah pertama
tahapan pengumpulan dokumen lampiran yang dilakukan oleh informan yaitu melihat
borang standar 4?”. acuan yang ada di Buku IV Panduan Pengisian
Langkah pertama yang dilakukan Borang Akreditasi Program Studi Sarjana.
adalah mencari lampiran berkas borang ke Berdasarkan pertanyaan “Bagaimana tahapan
dosen jurusan dan fakultas. Data lampiran pengumpulan dokumen lampiran borang
yang dibutuhkan dalam standar 4 diantaranya standar 7?”.
ijazah dosen, sertifikat seminar, sertifikat Tahap pertama yang dilakukan
pelatihan, sertifikat workshop dan sebagainya. informan adalah melihat buku acuan di Buku
Kemudian berkas lampiran tersebut di IV Panduan Pengisian Borang Akreditasi
fotocopy dan dikumpulkan di dalam satu boks Program Studi Sarjana. Setelah melihat buku
plastik yang bertujuan untuk menunjukkan panduan tersebut, informan melakukan
berkas tersebut kepada tim asesor saat pengumpulan data yang bersumber dari
melakukan visitasi. jurusan, fakultas, Lembaga Penelitian dan
Adapun standar 5 berisi tentang Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan
kurikulum, pembelajaran, dan suasana universitas. Setelah data terkumpul, informan
akademik. Dalam mengumpulkan data untuk melakukan analisis data tersebut sesuai
standar 5 yaitu dengan cara mencari ke dengan kebutuhan yang ada di standar 7
jurusan, fakultas dan universitas. Berdasarkan sehingga terbentuklah borang standar 7.
pertanyaan “Bagaimana tahapan Informan juga mengumpulkan data fisik
berupa laporan penelitian, pengabdian kepada waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
masyarakat, dan publikasi kepada seluruh dokumen lampiran borang standar 2?”.
dosen. Data fisik tersebut bertujuan untuk Untuk standar 3 dibutuhkan waktu
pemeriksaan oleh tim asesor pada saat untuk pengumpulan data sekitar 1 tahun. Pada
melakukan visitasi. saat melakukan pengumpulan data, informan
Dari beberapa pendapat informan maka tidak bisa melakukan pengumpulan data
dapat simpulkan bahwa satu tahun sebelum secara maksimal. Hal tersebut disebabkan
masa berlaku akreditasi Program Studi S-1 karena adanya kesibukan dan beban
Pendidikan Biologi Unnes habis, akan pekerjaan. Salah satu beban terberat yang
dibentuk panitia penilaian akreditasi. dialami adalah harus melaksanakan tri dharma
Pemimpin jurusan membentuk panitia di perguruan tinggi. Disela-sela kesibukan
antaranya adalah tim pengisi borang yang tersebut, informan mengupayakan untuk
bertanggung jawab untuk mengisi borang mengumpulkan data dari berbagai sumber.
standar 1 hingga standar 7 serta Adapun standar 3 dibutuhkan waktu
mengumpulkan lampiran yang dibutuhkan. kurang lebih 6 bulan. Berdasarkan pertanyaan
Langkah pertama yang dilakukan oleh tim “Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
pengisi borang yaitu melihat acuan yang ada mempersiapkan dokumen lampiran borang
di Buku IV Panduan Pengisian Borang standar 3?”.
Akreditasi Program Studi Sarjana. Setelah Persiapan untuk mengumpulkan data
mengetahui data yang dibutuhkan, tim pengisi untuk standar 3 sekitar 6 bulan – 1 tahun. Hal
borang melakukan pengumpulan data dari tersebut dikarenakan informan harus mencari
berbagai sumber dan dianalisis sesuai dengan informasi jumlah mahasiswa yang mendaftar,
kebutuhan yang ada dibuku acuan. Data-data mahasiswa yang diterima dan alumni yang
yang sudah dianalisis akan dilampirkan sudah bekerja dibidang yang sesuai dengan
dengan borang yang sudah diisi oleh masing- ijazah.
masing standar. Borang beserta lampirannya Adapun standar 4 dibutuhkan waktu
kemudian dikirim dan diverifikasi oleh BAN- untuk mengumpulkan data kurang lebih 1
PT. BAN-PT akan menghubungi pengelola tahun. Berdasarkan pertanyaan “Berapa lama
Program Studi S-1 Pendidikan Biologi bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
akan ada tim asesor datang untuk melakukan dokumen lampiran borang standar 4?”.
visitasi dan pengecekan dokumen, bangunan Persiapan untuk mengumpulkan data
program studi. Berdasarkan pertanyaan standar 4 adalah sekitar 8-12 bulan. Setelah
“Bagaimana tujuan tim asesor melakukan mendapatkan data yang dibutuhkan, informan
visitasi?”. menganalisis apakah data tersebut sesuai
Tim asesor melakukan visitasi dengan yang ada di borang atau tidak.
bertujuan untuk mencocokkan antara apa yang Adapun standar 5 dibutuhkan waktu
diisi di borang dengan bukti fisiknya. untuk mengumpulkan data kurang lebih 1
Tim pengisi borang memerlukan waktu tahun. Berdasarkan pertanyaan “Berapa lama
persiapan untuk menyiapkan dokumen pada waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
saat mengirim borang dan tim asesor dokumen lampiran borang standar 5?”.
melakukan visitasi. Khusus standar 1 Waktu persiapan untuk mengumpulkan
dibutuhkan waktu persiapan sekitar 6 bulan data untuk standar 5 sekitar 1 tahun.
hingga 1 tahun. Berdasarkan pertanyaan Adapun standar 6 dibutuhkan waktu
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk untuk mengumpulkan data kurang lebih 1
mempersiapkan dokumen lampiran borang tahun. Berdasarkan pertanyaan “Berapa lama
standar 1?”. waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
Informan membutuhkan waktu untuk dokumen lampiran borang standar 6?”
mengumpulkan dokumen kurang lebih 6 bulan Waktu yang dibutuhkan dalam
– 1 tahun karena data yang dibutuhkan pada pengumpulan dokumen lampiran borang
standar 1 melibatkan banyak orang untuk program studi kurang lebih sekitar 1 tahun.
mengetahui pemahaman visi dan misi di Hal itu dikarenakan informan memiliki jadwal
Program Studi S-1 Pendidikan biologi Unnes. yang padat sebagai dosen.
Adapun standar 2 dibutuhkan waktu Adapun standar 7 dibutuhkan waktu
untuk mengumpulkan data kurang lebih 1 untuk mengumpulkan data kurang lebih 8
tahun. Berdasarkan pertanyaan “Berapa lama bulan hingga 1 tahun. Berdasarkan pertanyaan
“Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk 3.2.1 Penciptaan Arsip
mempersiapkan dokumen lampiran borang Arsip diciptakan oleh pencipta arsip.
standar 7?”. Penciptaan arsip merupakan aktivitas awal
Dari koordinasi awal untuk dari masa kehidupan arsip, yaitu membuat
mengumpulkan data dibutuhkan waktu sekitar rekaman kegiatan atau peristiwa dalam bentuk
8 bulan hingga 1 tahun sebelum kegiatan dan media apapun sesuai dengan
penilaian akreditasi. Dibutuhkan waktu yang perkembangan teknologi informasi dan
cukup lama karena informan harus komunikasi dalam rangka penyelenggaraan
mengumpulkan banyak informasi, organisasi mencapai tujuan. Dalam hal ini
mencocokkan, menyeleksi, dan memvalidasi pencipta arsip adalah unit kerja yang ada di
jumlah dosen yang telah melakukan lingkungan Program Studi S-1 Pendidikan
penelitian, pengabdian dan publikasi yang Biologi FMIPA Unnes. Program Studi S-1
benar dalam standar 7. Pendidikan Biologi FMIPA Unnes
Dari beberapa pendapat informan menciptakan arsip. Tujuan Program Studi S-1
maka dapat simpulkan bahwa waktu yang Pendidikan Biologi FMIPA menciptakan arsip
dibutuhkan untuk mempersiapkan semua yaitu sebagai bukti bahwa Program Studi S-1
dokumen lampiran borang yaitu kurang lebih Pendidikan Biologi FMIPA telah
selama 1 tahun. Hal ini dikarenakan kesibukan melaksanakan berbagai kegiatan setiap
masing-masing dari tim pengisi borang yaitu tahunnya. Arsip yang diciptakan berupa surat
seorang dosen yang juga harus memenuhi tri masuk dan surat keluar yang terkait dengan
dharma pada pekerjaannya. kegiatan mahasiswa, penelitian dosen,
pengabdian, pelatihan-pelatihan, dan
3.2 Peranan Pengelolaan Arsip Dinamis workshop. Arsip yang diciptakan digunakan
di Program Studi S-1 Pendidikan untuk keperluan pengisian borang, audit
Biologi FMIPA Unnes internal, audit eksternal, dan keperluan
Pengelolaan arsip yang dilakukan saat lainnya.
ini oleh Program Studi S-1 Pendidikan Biologi Kegiatan penciptaan arsip sebagai
FMIPA Unnes sangat berperan sebagai pendukung akreditasi sangat berperan. Hal ini
pendukung akreditasi. Peranan pengelolaan dapat diketahui bahwa pada arsip yang
arsip dinamis tidak lepas dengan peranan diciptakan dapat memenuhi permintaan
arsiparis atau staf yang bekerja di lingkungan kelengkapan borang seperti jurnal
arsip dinamis (Kennedy dikutip Kustinawati, perkuliahan, daftar hadir dosen, daftar hadir
2010: 5). mahasiswa, dan sebagainya (lihat lampiran 6,
Pengelolaan arsip yang baik dapat hal. 27). Permintaan kelengkapan borang
memberikan beberapa keuntungan bagi dapat dipenuhi sesuai dengan permintaan
organisasi, khususnya dalam efisiensi biaya maka dapat menambah poin nilai akreditasi.
operasional, serta efektivitas kegiatan Kegiatan penciptaan arsip di Program Studi S-
organisasi. 1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes sudah
Kegiatan pengelolaan arsip yang terlaksana dengan baik.
dikaji pada penelitian ini adalah tahapan 3.2.2 Penyimpanan Arsip
penciptaan, penyimpanan, perawatan, dan Sistem penyimpanan arsip dinamis
penyusutan. Sebelum melakukan analisis, yang digunakan Program Studi S-1
terlebih dahulu penulis akan memaparkan Pendidikan Biologi FMIPA Unnes yaitu
kondisi di lapangan berdasarkan hasil sistem gabungan subjek, nomor dan
observasi dan wawancara pada tahapan- kronologis. Arsip-arsip dikumpulkan menjadi
tahapan tersebut. Hasil dari tahapan-tahapan satu sama lain, dikelompokkan sesuai dengan
tersebut disandingkan dengan teori subjek, kemudian diurutkan berdasarkan
pengelolaan arsip dinamis yang berlaku dan nomor dan disusun berdasarkan kronologis
baru kemudian dilakukan analisis. Analisis (tanggal, bulan, dan tahun). Sistem
yang dimaksud yaitu membandingkan antara penyimpanan yang digunakan adalah sistem
kondisi di lapangan dengan teori kearsipan gabungan subjek, nomor dan kronologis.
yang berlaku. Kondisi di lapangan Sebelum arsip ditata berdasarkan subjek dan
pengelolaan arsip dinamis di Program Studi S- kronologis, arsip terlebih dahulu
1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes akan dikelompokkan berdasarkan subjek, setelah
dipaparkan sebagai berikut: itu baru dirutkan berdasarkan kronologis
(tanggal, bulan, tahun) dan subjek. Ruang dosen dan tidak adanya pegawai khusus untuk
penyimpanan arsip di Program Studi S-1 menangani arsip.
Pendidikan Biologi berada di ruang pimpinan 3.2.4 Penyusutan Arsip
jurusan. Ruang pimpinan jurusan berada di Menurut Barthos (2007: 101)
lantai 1. Ruang tersebut terdapat almari yang penyusutan arsip merupakan kegiatan
sebagian berbahan dasar kayu dan besi. pengurangan jumlah arsip dengan cara
Almari tersebut terdapat kunci untuk menjaga pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke
keamanan arsip. Ruang tersebut juga terdapat unit kearsipan, pemusnahan arsip yang tidak
AC sehingga membuat ruangan menjadi tidak memiliki nilai guna, dan penyerahan arsip
lembab. Pencahayaan pada ruangan tersebut statis kepada lembaga kearsipan. Penyusutan
sudah diatur agar tidak terlalu silau atau tidak arsip terdiri dari dua kegiatan yaitu
terkena langsung dengan sinar matahari pemindahan dan pemusnahan.
dengan menggunakan gorden. Pemindahan arsip adalah kegiatan
Kegiatan penyimpanan arsip sebagai memindahkan arsip inaktif dari unit kerja ke
pendukung akreditasi sangat berperan. Hal ini unit kearsipan. Program Studi S-1 Pendidikan
dapat diketahui bahwa arsip yang disimpan Biologi FMIPA Unnes belum pernah
sesuai dengan sistem penyimpanan dapat melakukan pemindahan arsip ke arsip Unnes.
mempermudah penemuan kembali arsip di Hal itu dikarenakan arsip yang ada di Program
dalam almari. Hal tersebut tentunya harus Studi S-1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes
didukung dengan sarana ruang simpan arsip masih dibutuhkan untuk menunjang kegiatan
yang memiliki suhu dan kelembaban yang di lingkungan Program Studi S-1 Pendidikan
sudah diatur sesuai dengan standar. Pada saat Biologi FMIPA Unnes.
tim asesor melakukan visitasi, kerapian dari Pemusnahan arsip adalah kegiatan
penyimpanan arsip dapat menambah poin memusnahkan arsip secara fisik maupun
penilaian akreditasi. informasinya dengan cara dihancurkan
3.2.3 Perawatan Arsip sehingga arsip tersebut tidak dikenali lagi.
Perawatan atau preservasi merupakan Program Studi S-1 Pendidikan Biologi
usaha agar arsip terawat dengan baik, sehingga FMIPA Unnes belum pernah melakukan
mencegah kemungkinan adanya kerusakan pemusnahan arsip dengan cara dihancurkan
dan hilangnya arsip. Perawatan merupakan karena dirasa belum perlu. Upaya yang
kegiatan mempertahankan kondisi arsip agar dilakukan Program Studi S-1 Pendidikan
tetap baik dan mengadakan perbaikan pada Biologi FMIPA Unnes hanya dengan
arsip yang rusak. Tidak ada perawatan khusus memindahkan arsip yang tidak terpakai ke
untuk arsip yang ada di Program Studi S-1 gudang.
Pendidikan Biologi FMIPA Unnes. Perawatan Kegiatan pemusnahan arsip sebagai
arsip di Program Studi S-1 Pendidikan Biologi pendukung akreditasi sangat berperan. Hal ini
FMIPA Unnes tidak dilakukan secara intensif dapat diketahui bahwa dengan adanya
dan teratur karena kesibukan dari pengurus kegiatan penyusutan yang baik dapat
jurusan. Upaya yang dilakukan untuk merawat mengefisiensi dalam penggunaan ruangan,
arsip yaitu dengan membersihkan arsip dari peralatan, tenaga, maupun dana karena telah
debu kotoran dan menyimpan arsip di dalam dimusnahkannya arsip-arsip yang sudah tidak
lemari yang sebagian terbuat dari besi agar dipakai. Namun pada kegiatan pemusnahan
tidak mudah dimakan rayap serta lemari arsip, Program Studi S-1 Pendidikan Biologi
tersebut dilengkapi kunci untuk menjaga FMIPA Unnes belum terlaksana dengan baik.
keamanan arsip. Upaya pemusnahan yang dilakukan dalam
Kegiatan perawatan arsip sebagai kegiatan pemusnaha arsip yaitu dengan
pendukung akreditasi sangat berperan. Hal ini memindahkan arsip yang sudah tidak
dapat diketahui bahwa dengan adanya digunakan ke dalam gudang.
kegiatan perawatan yang baik dapat
memperpanjang usia arsip. Namun, pada 3.3 Kendala yang Dihadapi dalam
kegiatan perawatan arsip di Program Studi S- Kegiatan Penilaian Akreditasi
1 Pendidikan Biologi FMIPA Unnes belum Program Studi S-1 Pendidikan Biologi
dilaksanakan dengan baik. Hal tersebut FMIPA Unnes
dikarenakan kesibukan pada masing-masing Dalam pengelolaan arsip di Program
Studi S-1 Pendidikan Biologi tentunya ada
kendala. Kendala yang dihadapi pada kegiatan melakukan kegiatan tersebut sejak prodi
pengelolaan arsip yaitu tidak adanya waktu berdiri. Pengelolaan arsip untuk keperluan
khusus untuk mengelola arsip. Hal ini akreditasi yang telah dilakukan oleh prodi
disebabkan informan juga seorang dosen yang sangat berperan penting dalam penilaian
memiliki waktu yang padat untuk akreditasi. Dalam kegiatan penilaian
melaksanakan kegiatan tri dharma universitas. akreditasi, pengelolaan arsip yang baik sangat
Kendala lainnya adalah Program Studi S-1 mendukung prodi karena dapat memudahkan,
Pendidikan Biologi Unnes memiliki pegawai melancarkan, dan mempersingkat waktu
administrasi yang tidak mengerti bagaimana dalam penemuan kembali arsip ketika
mengelola arsip dengan baik. Keberadaan dibutuhkan baik oleh tim pengisi borang
pegawai administrasi tersebut tidak membawa ataupun tim asesor. Kendala yang dihadapi
pengaruh dalam pengelolaan arsip akreditasi. yaitu kesulitan dalam pengumpulan dokumen
Adapun kendala lainnya dalam pengelolaan individu dari Sumber Daya Manusia Program
arsip berdasarkan observasi penulis yaitu Studi (SDM Prodi) yang berkaitan dengan
belum adanya penambahan anggaran khusus fisik dokumen. Kendala tersebut disebabkan
di dalam pengelolaan arsip. Dengan adanya keterbatasan waktu dan kesibukan SDM Prodi
kegiatan tersebut, maka intensitas pada sehingga sering kali terjadi
kegiatan pengelolaan arsip di Program Studi ketidaksinambungan waktu antara tim pengisi
dapat meningkat. borang dan SDM Prodi. Hal tersebut dapat
Dalam pengumpulan dokumen/arsip diatasi dengan dukungan mahasiswa yang
tentunya ada kendala yang dihadapi oleh tim secara proaktif meminta dokumen pribadi
pengisi borang. Kendala yang dihadapi yaitu SDM Prodi secara langsung baik di
kesulitan dalam pengumpulan dokumen lingkungan kampus ataupun di rumah SDM
individu dari Sumber Daya Manusia Program Prodi yang bersangkutan.
Studi (SDM Prodi) yang berkaitan dengan Terkait dengan kelemahan-kelemahan
fisik dokumen. Kendala tersebut disebabkan yang ada berdasarkan hasil pembahasan dan
keterbatasan waktu dan kesibukan SDM Prodi simpulan, penulis perlu menyampaikan
sehingga sering kali terjadi beberapa saran yaitu perlu adanya
ketidaksinambungan waktu antara tim pengisi penambahan sarana dan prasarana untuk
borang dan SDM Prodi. menunjang kegiatan pengelolaan arsip. Sarana
dan prasarana yang perlu ditambahkan antara
4. Simpulan lain alat pengukur suhu, lemari arsip, beserta
Berdasarkan hasil analisis penelitian peralatan arsip lainnya seperti map, folder,
mengenai peranan pengelolaan arsip sebagai guide, dan boks arsip. Perlu penambahan
pendukung akreditasi BAN-PT di Program Sumber Daya Manusia (SDM) untuk
Studi S-1 Pendidikan FMIPA Unnes dapat mengelola arsip dengan latar belakang
diambil simpulan bahwa pengelolaan arsip pendidikan atau SDM yang pernah mengikuti
yang berkaitan dengan dokumen lampiran pelatihan arsip. Melalui cara ini akan
borang prodi, institusi, dan evaluasi diri diperoleh SDM yang berkompeten. Perlu
sebagian sudah dikelola dengan baik dan meningkatkan anggaran untuk kegiatan
sebagian belum dikelola dengan baik. pengelolaan arsip. Melalui penambahan
Pengelolaan arsip yang baik dapat diketahui anggaran ini, intensitas kegiatan pengelolaan
dari kegiatan penyimpanan arsip. Sistem arsip dapat meningkat.
penyimpanan arsip yang digunakan adalah
gabungan sistem subjek, nomor, dan Daftar Pustaka
kronologis. Hal ini ditunjang oleh sarana dan Amsyah, Zulkifli. 1996. Manajemen
prasarana seperti ruang simpan arsip yang Kearsipan. Jakarta: Gramedia Pustaka
memiliki pencahayaan baik, suhu udara, dan Utama.
kelembaban yang sudah cukup. Pengelolaan
arsip yang belum dikelola dengan baik dapat ANRI. 1998. Seleksi Makro Arsip. Jakarta:
diketahui dari kegiatan perawatan dan ANRI.
pemusnahan arsip. Kegiatan perawatan arsip
belum dilakukan secara rutin sedangkan pada Barthos, Basir. 2005. Manajemen Kearsipan
kegiatan pemusnahan arsip, Program Studi S- untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
1 Pendidikan Biologi FMIPA belum pernah
Perguruan Tinggi Negeri. Jakarta:
Bumi Aksara. __________. 2009. Undang-Undang Nomor
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan.
__________. 2007. Manajemen Kearsipan Jakarta: Republik Indonesia.
untuk Lembaga Negara, Swasta, dan
Perguruan Tinggi Negeri. Jakarta: Sedarmayanti. 2003. Dasar-Dasar
Bumi Aksara. Pengetahuan tentang Manajemen
Perkantoran. Bandung: Mandar Maju.
Damalita, Sunasih. 2009. “Pentingnya
Manajemen Arsip di Lingkungan Sugiarto, Agus & Teguh Wahyono. 2005.
Perguruan Tinggi” dalam Jurnal Manajemen Kearsipan Modern.
Ekonomi Manajemen dan Bisnis Yogyakarta: Gava Media.
(EMAS) FE Unimas Mojokerto, Vol. 3
no. 1, Desember 2009.tif untuk Ilmu- Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian
ilmu Sosial. Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Kustinawati, Sri. 2010. “Peranan Manajemen __________. 2011. Metode Penelitian


Arsip Dinamis dalam Jurnal Eprints Kuantitatif Dan Kualitatif. Bandung:
Unsri hal. 5, 2010. Alfabeta.
Republik Indonesia. 1999. Peraturan
Pemerintah Nomor 87 Tahun 1999 Umar, Husein. 2003. Metode Riset
tentang Tata Cara Penyerahan Dan Komunikasi Oraganisasi. Jakarta: PT
Pemusanahan Dokumen Presiden Gramedia Pustaka Utama.
Republik Indonesia. Jakarta: Republik
Indoensia. Wursanto. Ig. 1991. Kearsipan 1. Yogyakarta:
Kanisius.
__________. 2003. Undang-Undang Nomor
20. Jakarta: Republik Indonesia. Zaenudin. 2013. “Tata Kelola Arsip Dinamis
di Perguruan Tinggi: Perspektif
__________. 2008. Peraturan Pemerintah Undang-Undang Nomor 43 Tahun
Nomor 28 Tahun 2012 tentang 2009 tentang Kearsipan” dalam Jurnal
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor Khazanah Arsip Universitas Gadjah
43 Tahun 2009 tentang Kearsipan. Mada no.3 vol.6 hal: 9-13, 2013.
Jakarta: Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai