Anda di halaman 1dari 46

am

b
PUTUSAN

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

a
R
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang yang

si
memeriksa dan mengadili perkara-perkara perselisihan hubungan industrial pada

ne
ng
tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara
antara :

do
gu DIREKTUR UTAMA PT. SENTRA USAHATAMA JAYA, yang dalam hal ini

diwakili oleh Kuasa hukumnya ROLAS JAKSON,S.H.,

In
A
Advokat yang berkantor pada ROLAS TAMPUBOLON &

ASSOCIATES yang beralamat di Mall Taman Palem (Jams


ah

lik
Tour) Lt. 2 Blok A-85 Cengkareng Jakarta Barat ,

berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 15 Mei 2020,


am

ub
yang selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT;
ep
k

MELAWAN
ah

SETIAWAN PURWOLAKSONO , Laki-laki , Warga Negara Indonesia, Pekerjaan


R

si
Karyawan, Alamat Perum Pt. llp KM 43E 75 RT 01/02
Kelurahan llp Persiapan Kecamatan Gedung Meneng,

ne
ng

Lampung, dalam hal ini memberikan kuasa khusus kepada


M. HADI ARDIANSYAH NASUTION, S.H., M.H., C.P.L.,

do
gu

RINA TAURAN, S.H., M.H., ABIMANYU SM SOEHARTO,


S.H., M.H., C.P.L., MOHAMAD ROFIADDIN, S.H., C.T.L.,
RAHMAT NUR NAJIB, S.H., C.P.L., ARIYANTO
In
A

NUGROHO, S.H., C.T.L., RIZCKI DSP BALUKEA, S.H. dan


DEDY SURYAWIJAYA, S.H., para Advokat pada Kantor
ah

lik

Hukum Ardians & Co - Attorney and Counsellor at Law


yang beralamat di Rukan Grand Galaxy City, Jalan Lotus
m

ub

Tim. Blok RSOC No. 010, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Jawa
Barat, berdasarkan surat kuasa Nomor 018/ARSCo_SP/SK-
ka

PHI/VI/2020 tertanggal 23 Juni 2020 selanjutanya disebut


ep

sebagai TERGUGAT
ah

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri tersebut;


R

es

Setelah membaca berkas perkara beserta surat-surat yang bersangkutan;


M

Setelah mendengar kedua belah pihak yang berperkara;


ng

Setelah melihat bukti-bukti yang diajukan kedua belah pihak yang berperkara;
on
gu

Hal. 1 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

b
Setelah mendengar keterangan para saksi yang diajukan pihak yang berperkara;

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TENTANG DUDUK PERKARANYA

a
Menimbang, bahwa Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 26 Mei

si
2020 yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Serang pada tanggal, 26 Mei 2020 dengan register

ne
ng
Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg telah mengajukan gugatan sebagai berikut:

KEDUDUKAN HUKUM PENGGUGAT DALAM PERKARA A-QUO

do
gu 1. Bahwa, Penggugat telah mendapat Anjuran dari Mediator pada Dinas
Tenaga Kerja Kota Cilegon berdasarkan Surat Anjuran No.

In
A
560/1162/Hubin JSK tertanggal 28 Oktober 2019;

2. Bahwa, terkait dengan anjuran sebagaimana yang disebutkan diatas,


ah

lik
dimana dianjurkan agar Penggugat mempekerjakan kembali dan
melakukan pembinaan terhadap Tergugat, Penggugat mengambil sikap
am

ub
menolak anjuran tersebut, dengan demikian sesuai dengan ketentuan
Pasal 14 ayat UU No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial, maka salah satu pihak dalam hal ini Penggugat dapat
ep
k

melanjutkan penyelesaian perselisihan ke Pengadilan Hubungan Industrial


ah

pada Pengadilan Negeri setempat dalam hal ini Pengadilan Hubungan


R

si
Industrial pada Pengadilan Negeri Serang;

3. Bahwa, berdasarkan alasan-alasan yang Penggugat sampaikan dalam

ne
ng

butir (1) s/d butir (2) diatas, maka Penggugat memiliki kedudukan hukum
atau legal standing dalam perkara a-quo, sehingga Gugatan Perselisihan

do
gu

Pemutusan Hubungan Kerja ini telah memenuhi syarat formil;

LATAR BELAKANG TERJADINYA PERSELISIHAN INI


In
A

1. Bahwa, Penggugat adalah subjek hukum dalam hukum ketenagakerjaan,


dimana Penggugat adalah pemberi kerja dan memiliki pabrik/factory yang
ah

terletak Jalan Raya Anyer Km. 10, Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Prop.
lik

Banten;

2. Bahwa, sebagai pemberi kerja, Penggugat telah merekrut Tergugat


m

ub

sebagai pekerja dengan jabatan Delivery Order Admin dan status


ka

Tergugat adalah pekerja tetap (PKWTT) berdasarkan Surat Keputusan No.


ep

056/A/HRD-SUJ/X/06 tertanggal 2 Oktober 2006, dengan upah terakhir


(take home pay) sebesar Rp 4.516.791 dan dipekerjakan di pabrik/factory
ah

milik Penggugat;
es

3. Bahwa, berdasarkan butir (2) tersebut Tergugat telah bekerja selama 14


M

ng

tahun, dan selama Tergugat bekerja, Penggugat telah menunaikan


on

Hal. 2 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

b
kewajibannya berupa pemberian upah dan hak-hak lainnya sesuai aturan

u
Direktoriyang
Putusan
berlaku; Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
4. Bahwa, selama Tergugat bekerja dengan Penggugat, Tergugat telah

a
beberapa kali menunjukkan pelanggaran indisipliner, yang tentunya

si
merugikan Penggugat yang dibuktikan dengan diberikannya Tergugat
berupa Surat Peringatan (SP) sebagai pembinaan yaitu:

ne
ng
- Surat Peringatan I No. 106/A/PA/SP-SUJ/III/2016 tertanggal 17
Maret 2016 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang

do
gu dalam PKB PT SUJ pasal 23 ayat (9) yaitu: “terlambat hadir
ditempat kerja pada bulan Februari 2016 sebanyak 7 (tujuh) tanggal
01, 03, 22, 23,24,25,26 dan 27 Februari 2016”

In
A
- Surat Peringatan III No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21
Oktober 2016 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang
ah

lik
dalam PKB PT SUJ Pasal 31 ayat (7) yaitu: “ tidur pada saat jam
kerja pukul 15.00 Wib, terjadi pada tanggal 12 Oktober 2016”
am

ub
- Surat Peringatan I No. 257/A/PA/SP-SUJ/V/2017 tertanggal 19 Mei
2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang dalam
ep
PKB PT SUJ pasal 31 ayat (3) yaitu: “terlambat hadir ditempat kerja
k

tanpa alasan yang jelas selama 9 (sembilan) hari kerja tidak


ah

berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal


R

si
3,4,6,7,17,19,21,22,27 April 2017”

ne
ng

- Surat Peringatan II No. 293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 tertanggal 13


Juni 2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang
dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat (3) yaitu: “terlambat hadir

do
gu

ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 7 (tujuh) hari kerja
tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal
In
A

05,08,20,22,24,26,31 Mei 2017”

- Surat Peringatan III No. 392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017 tertanggal 13


ah

lik

Juni 2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang


dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat (a.3) yaitu: “terlambat hadir
m

ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 4 (empat) hari kerja
ub

tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada masa berlakunya SP2


ka

pada tanggal 10, 13, 29, 31 Juli 2017”


ep

5. Bahwa, dari Surat Peringatan (SP) yang diterima Tergugat tersebut adalah
ah

merupakan pembinaan bagi yang bersangkutan, namun pemberian SP


R

tersebut berdampak pada produktifitas yang bersangkutan dalam bekerja,


es

dimana kemudian Tergugat ternyata memperoleh nilai D dua kali berturut-


M

ng

turut berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Penggugat;


on

Hal. 3 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

b
6. Bahwa, pekerja yang telah memperoleh SP 1 s/d SP 3 dan telah juga

u
Direktorimendapat
Putusan nilaiMahkamah Agung
D, merupakan pekerja Republik
yang Indonesia
berkinerja tidak bagus,

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
sehingga Penggugat tidak memiliki keinginan lagi untuk mempertahankan

a
hubungan kerja dengan Tergugat;

si
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TELAH TEPAT DILAKUKAN PENGGUGAT

1. Bahwa, pada prinsipnya Penggugat sepakat bahwa Pemutusan Hubungan

ne
ng
Kerja (PHK) adalah pilihan/jalan terakhir sesuai dengan maksud Pasal 151
UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, bilamana segala

do
gu pembinaan telah dilakukan, namun tetap tidak menunjukkan hasil yang
positif;

In
A
2. Bahwa, Penggugat harus mengambil PHK terhadap Tergugat sebagai
jalan terakhir, karena Tergugat telah melakukan beberapa kali perbuatan
indisipliner sebagaimana yang Penggugat sampaikan diatas, kemudian
ah

lik
berpengaruh pada penilaian terhadap pekerjaan yang dilakukan Tergugat
sehingga memperoleh 2 kali nilai D;
am

ub
3. Bahwa, perbuatan Tergugat tersebut jelas merugikan Penggugat sebagai
pemberi kerja, sehingga dikhwatirkan akan berpengaruh terhadap
ep
mobilitas berusaha Penggugat adalah tindakan yang tepat menurut
k

Penggugat;
ah

R
4. Bahwa, alasan PHK karena telah memperoleh 2 (dua) kali nilai D telah

si
diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yaitu Pasal 38 butir 11 PKB

ne
ng

Periode 2016-2018 yang menegaskan:

“ pekerja yang mendapat nilai D dua kali berturut-turut meskipun telah

do
dilakukan upaya pembinaan untuk memperbaikinya, maka perusahaan
gu

dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja”

5. Bahwa, bunyi PKB sebagaimana yang disebutkan pada butir 4 tersebut


In
A

diatas cukup jelas dan mengikat bagi Penggugat dan Tergugat sesuai
dengan Putusan Mahkamah Agung No. 368 K /PDT.SUS /2010 yang
ah

lik

kaidah hukumnya sebagai berikut:

Bahwa, PKB merupakan kesepakatan bersama yang telah memenuhi


m

ub

unsur Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUH Perdata Jo. Pasal 126 ayat 1 UU
No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
ka

ep

6. Bahwa, dalam rangka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Tergugat telah


diberikan skorsing sebagaimana yang dinyatakan dalam Surat No.
ah

032/A/PA/HRD-SUJ/I/2019 tertanggal 14 Januari 2019, dengan tetap


R

es

diberikan hak-haknya;
M

ng

on

Hal. 4 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

b
7. Bahwa, terkait dengan rencana PHK tersebut, Tergugat bersedia untuk di

u
DirektoriPHK,
Putusan Mahkamah
akan tetapi Agung
kompensasi PHK Republik
yang diminta Indonesia
oleh Tergugat cukup

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
besar yaitu meminta 3 x PMTK. Permintaan 3 x PMTK adalah bukti bahwa

a
Tergugat juga bersedia di PHK;

si
8. Bahwa, oleh karena keputusan PHK adalah keputusan yang terbaik yang
diambil Penggugat disamping Tergugat telah menerima skorsing, maka

ne
ng
Penggugat bersedia untuk memberikan kompensasi atas PHK terhadap
Tergugat tersebut, namun bukan 3 x PMTK sebagaimana yang diminta

do
Tergugat;
gu 9. Bahwa, PHK yang dilakukan oleh Penggugat juga bukan PHK yang
dilarang dalam Pasal 153 UU 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan,

In
A
akan tetapi berdasarkan penilaian terhadap Pekerja yang mendapat nilai
D sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut sesuai dengan PKB, disamping
ah

lik
Tergugat juga bersedia di PHK, akan tetapi Penggugat tidak sepakat
dengan nilai besaran kompensasi yaitu sebesar 3 x PMTK;
am

ub
10. Bahwa, sikap yang diambil oleh Penggugat diatas, juga sejalan dengan
Putusan Mahkamah Agung No. 19 K/Pdt.Sus-PHI/2016 tertanggal 8 Maret
2016 yang kaidah hukumnya sebagai berikut:
ep
k

“Bahwa Pemohon Kasasi/Tergugat merupakan pekerja berkinerja rendah


ah

dengan mendapat nilai C tiga tahun berturut-turut, yaitu tahun 2012, 2013,
R

si
2014”

ne
ng

11. Bahwa, disamping itu, keputusan PHK atas Tergugat sangat tepat,
disamping Penggugat tetap memberikan kompensasi PHK terhadap
Tergugat, hal ini sesuai dengan Pasal 100 UU No. 2 tahun 2004 tentang

do
gu

Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial yang menegaskan:

“dalam mengambil putusan, Majelis Hakim mempertimbangkan hukum,


In
A

perjanjian yang ada, kebiasaan dan keadilan”

12. Bahwa, oleh karena Penggugat tidak bersedia lagi memiliki hubungan
ah

lik

kerja dengan Tergugat, maka kiranya dapat dinyatakan Putus Hubungan


Kerja antara Penggugat dengan Tergugat terhitung sejak putusan
m

ub

dibacakan;

13. Bahwa, konsekuensi atas Pemutusan Hubungan Kerja ini, Penggugat


ka

ep

dihukum untuk memberikan kompensasi PHK berupa uang Pesangon


sebanyak 1 (satu) kali, uang penghargaan masa kerja, dan uang
ah

penggantian hak terhadap Tergugat dengan rincian sebagai berikut:


R

es

a. Pesangon : 1 x Rp 4.516.791 x 9 = Rp. 40.651.119,-


M

ng

b. Penghargaan masa kerja : Rp. 4.516.791 x 5 = Rp. 22.583.955,-


on

Hal. 5 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

b
c. Penggantian hak 15% : (a+b x 15 %) = Rp. 9.488.261,-

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
d. Sisa cuti : 12/25 x Rp. 4.516.791 = Rp. 2.168.059,-

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Total = Rp. 74.891.394,-

a
R
Terbilang : Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu

si
Tiga Ratus Sembilan Empat Rupiah

ne
ng
PERMOHONAN

Bahwa, berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan diatas, maka mohon kiranya

do
gu Ketua Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Serang qq
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar dapat memberikan
putusan dengan amar sebagai berikut:

In
A
1. Mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
ah

2. Menyatakan Tergugat telah melanggar Pasal 38 butir 11 PKB Periode

lik
2016-2018 yang menegaskan:

“ pekerja yang mendapat nilai D dua kali berturut-turut meskipun telah


am

ub
dilakukan upaya pembinaan untuk memperbaikinya, maka perusahaan
dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja”
ep
k

3. Menyatakan Putus Hubungan Kerja antara Penggugat dengan Tergugat


ah

terhitung sejak putusan ini dibacakan;


R

si
4. Menghukum Penggugat untuk membayar kompensasi atas Pemutusan
Hubungan Kerja ini berupa Pesangon, Penghargaan Masa Kerja, dan

ne
ng

Penggantian Hak dengan rincian sebagai berikut:

a. Pesangon : 1 x Rp 4.516.791 x 9 = Rp. 40.651.119,-

do
gu

b. Penghargaan masa kerja : Rp. 4.516.791 x 5 = Rp. 22.583.955,-

c. Penggantian hak 15% : (a+b x 15 %) = Rp. 9.488.261,-


In
A

d. Sisa cuti : 12/25 x Rp. 4.516.791 = Rp. 2.168.059 ,-


ah

Total = Rp. 74.891.394,-


lik

Terbilang : Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu
Ribu Tiga Ratus Sembilan Empat Rupiah
m

ub

5. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara;


ka

Atau, apabila Ketua Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan


ep

Negeri Serang qq Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini berpendapat lain,
ah

mohon putusan yang seadil-adilnya.


R

es

Menimbang, bahwa pada persidangan yang telah ditentukan, telah hadir


M

Penggugat dan kuasa Tergugat sebagaimana tersebut diatas ;


ng

on

Hal. 6 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

b
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berupaya mendamaikan kedua

u
Direktori Putusan
belah pihak Mahkamah
yang berperkara Agung
namun tidak Republik
berhasil, lalu Indonesia
persidangan dilanjutkan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dengan membacakan surat gugatan Penggugat tertanggal 24 Juni Mei 2020 dan

a
atas gugatan tersebut, Penggugat menyatakan tetap dengan gugatannya dan

R
tidak ada perubahan lagi;

si
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah

ne
ng
mengajukan eksepsi dan jawaban sekaligus gugatan rekonvensi tertulis
tertanggal 1 Juli 2020, yang isinya berbunyi sebagai berikut :

do
gu I.

A.
DALAM EKSEPSI

GUGATAN PREMATUR DAN TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI

In
A
MANA DIATUR UU NO. 2 TAHUN 2004;

1. Bahwa PENGGUGAT menyatakan dengan jelas dalam gugatannya


ah

lik
bahwa gugatan a quo adalah gugatan Pemutusan Hubungan Kerja
sebagaimana diatur dalam Pasal 1 angka (4) angka (12), jo Pasal 2 huruf
c jo. Pasal 56 huruf c UU No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian
am

ub
Perselisihan Hubungan Industrial;

Pasal 1 angka (4)


ep
k

“Perselisihan pemutusan hubungan kerja adalah perselisihan yang timbul


ah

karena tidak adanya kesesuaian pendapat mengenai pengakhiran


R

si
hubungan kerja yang dilakukan oleh salah satu pihak.”

Pasal 1 angka (12)

ne
ng

“Mediator Hubungan Industrial yang selanjutnya disebut mediator adalah


pegawai instansi pemerintah yang bertanggung jawab di bidang

do
gu

ketenagakerjaan yang memenuhi syarat-syarat sebagai mediator yang


ditetapkan oleh Menteri untuk bertugas melakukan mediasi dan
In
A

mempunyai kewajiban memberikan anjuran tertulis kepada para pihak


yang berselisih untuk menyelesaikan perselisihan hak, perselisihan
ah

kepentingan, perselisihan pemutusan hubungan kerja, dan perselisihan


lik

antar serikat pekerja/ serikat buruh hanya dalam satu perusahaan.”

Pasal 2 huruf c
m

ub

“c. perselisihan pemutusan hubungan kerja;”


ka

Pasal 56 huruf c
ep

“Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan berwenang memeriksa dan


ah

memutus : ... c. di tingkat pertama mengenai perselisihan pemutusan


R

hubungan kerja;”
es
M

ng

2. Bahwa PENGGUGAT mendasarkan gugatannya ini berdasarkan Anjuran


on

Mediator pada Suku Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Cilegon dengan
Hal. 7 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

b
Surat Nomor : 560/1162/Hubin JSK tertanggal 28 Oktober 2019 perihal

u
DirektoriAnjuran
Putusan Mahkamah
(vide gugatan Agung
Poin 1, halaman 1 dan Republik
2); Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
3. Bahwa upaya penyelesaian perselisihan hubungan industrial melalui

a
Dinas Tenaga Kerja (tripartite) bukan sarana penyelesaian sengketa yang

si
bersifat alternatif atau pilihan semata, tetapi menjadi wajib bagi para pihak
yang berselisih untuk dilalui sebelum menempuh upaya hukum melalui

ne
ng
Pengadilan Hubungan Industrial;

4. Bahwa sebagai bukti bahwa telah ada upaya penyelesaian perselisihan

do
gu hubungan industrial yang ditengahi oleh mediator pada dinas tenaga kerja,
maka risalah penyelesaiannya wajib dilampirkan bersamaan dengan
gugatan diajukan karena dapat berakibat gugatan dikembalikan kepada

In
A
PENGGUGAT, sebagaimana diatur Pasal 83 UU No 2 Tahun 2004 tentang
penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dengan tegas
ah

lik
menjelaskan :

(1) Pengajuan gugatan yang tidak dilampiri risalah penyelesaian


am

ub
melalui mediasi atau konsiliasi, maka hakim Pengadilan Hubungan
Industrial wajib mengembalikan gugatan kepada pengugat;
ep
5. Bahwa didalam surat gugatannya, PENGGUGAT menyatakan pada
k

halaman 1 menjelaskan lampiran gugatan hanya berupa surat kuasa tanpa


ah

mencantumkan risalah penyelesaian mediasi di Dinas Tenaga Kerja


R

si
Pemerintah Kota Cilegon sebagai turut dalam lampiran Gugatan, hal
tersebut diperkuat dengan saat TERGUGAT menerima relaas panggilan

ne
ng

sidang yang diberikan salinan gugatan a quo sebagai lampirannya, tidak


ada lampiran risalah penyelesaian dalam Salinan gugatan a quo;

do
gu

Maka dengan demikian sudah sepatutnya Majelis Hakim wajib

B. GUGATAN PENGGUGAT KABUR, TIDAK CERMAT DAN TIDAK JELAS


In
A

MENERANGKAN TERKAIT PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN


KERJA YANG DILAKUKAN PENGGUGAT TERHADAP TERGUGAT
ah

lik

(OBSCUUR LIBEL)

1. Bahwa dalil Gugatan PENGGUGAT a quo kabur, tidak cermat dan tidak
m

ub

jelas menerangkan terkait perselisihan pemutusan hubungan kerja yang


dilakukan PENGGUGAT terhadap TERGUGAT;
ka

ep

2. Bahwa perselisihan pemutusan hubungan kerja yang dilakukan


PENGGUGAT terhadap TERGUGAT sangat nampak ketidak sukaannya
ah

apabila TERGUGAT terus bekerja dengan PENGGUGAT dengan


R

memberikan surat peringatan sebagai berikut:


es
M

ng

on

Hal. 8 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

b
a. Surat Peringatan No. 106/A/PA/SP-SUJ/III/2016 tertanggal 17

u
Direktori Putusan Mahkamah
Maret 2016 Agung Republik
dikarenakan pelanggaran Pasal 23 Ayat Indonesia
(9) PKB PT

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
SUJ;

a
b. Surat Peringatan III No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21

si
Oktober 2016 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (7) PKB PT
SUJ;

ne
ng
c. Surat Peringatan I No. 257/A/PA/SP-SUJ/V/2017 ter./tanggal 19
Mei 2017 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (3) PKB PT SUJ;

do
gu d. Surat Peringatan II No. 293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 tertanggal 13
Juni 2017 dikarenakan pelanggaran Pasal Pasal 31 ayat (3) PKB

In
A
PT SUJ;

e. Surat Peringatan III No. 392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017 tertanggal 13


ah

lik
Juli 2017 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (a.3) PKB PT
SUJ;
am

ub
3. Bahwa selain karena surat peringatan tersebut diatas sudah berakhir dan
sudah tentu TERGUGAT tidak lagi dalam masa pembinaan (surat
peringatan), ternyata apabila dicermati Surat Peringatan tersebut, ada
ep
k

kesalahan dalam mencantumkan dasar hukum yang didalilkan Gugatan


ah

PENGGUGAT a quo menjadikan Surat Peringatan menjadi tidak jelas


R
mengenai dasar hukum yang dijadikan dasar dalam pembuatan Surat

si
Peringatan sebagai berikut :

ne
ng

- Surat Peringatan ke-3 III yang diberikan kepada TERGUGAT


dengan No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21 Oktober 2016

do
yang telah melakukan pelanggaran Pasal 31 ayat (7) yaitu : tidur
gu

pada saat jam kerja pukul 15.00 WIB terjadi pada tanggal 12
Oktober 2016.
In
A

4. Bahwa apabila dicermati Surat Peringatan III tersebut yang diberikan pada
tanggal 21 Oktober 2016 sudah menggunakan PKB periode 2016-2018
ah

lik

karena PKB tersebut disahkan pada tanggal 29 Juli 2016, dan didalam
pasal 31 PKB periode 2016-2018 hanya terdiri dari 4 ayat, dimana ayat ke
m

ub

4 terkait “prosedur disiplin”;

5. Bahwa kalaupun pasal 31 dalam kaitan ketentuan Surat Peringatan III ,


ka

maka angka 7 (tujuh) menjelaskan terkait pelanggaran : “Memindahkan


ep

dan meminjamkan barang milik perusahaan tanpa ijin yang berwenang


ah

atau tanpa melalui prosedur yang sah” bukan terkait “tidur pada saat jam
R

kerja”;
es
M

6. Bahwa selain itu didalam surat peringatan yang didalilkan PENGGUGAT


ng

dalam gugatan a quo pada halaman 3 angka 4 paragraf 3 dan 4 , pada


on

Hal. 9 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

b
tanggal yang sama (13 Juni 2017), PENGGUGAT memberikan sekaligus

u
Direktori2Putusan Mahkamah
(dua) surat peringatan Agung
(SP II dan Republik
SP III) dengan Indonesia
alasan keterlambatan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TERGUGAT hadir ditempat kerja;

a
7. Bahwa dengan demikian sepatutnya surat peringatan yang diberikan

si
PENGGUGAT kepada TERGUGAT menjadi dibuat tidak berdasar hukum
dan sepatutnya memang sudah tidak berlaku dan terkesan mengada-ada,

ne
ng
maka haruslah ditolak;

8. Bahwa TERGUGAT menolak dalil Gugatan PENGGUGAT pada poin 5

do
gu halaman 3 yang menyatakan : “bahwa pemberian SP tersebut merupakan
pembinaan PENGGUGAT untuk TERGUGAT.”;

In
A
9. Bahwa berdasarkan PKB periode tahun 2019-2021 pasal 37 ayat 2 huruf
c butir 25, yaitu :“Bagi karyawan yang diberikan SP (Surat Peringatan) 3,
maka perusahaan akan melakukan peningkatan kinerja atau Performance
ah

lik
Improvement Plan (PIP) yang ketentuan dan teknisnya akan diatur melalui
surat Keputusan Direksi setelah didiskusikan dengan serikat pekerja.
am

ub
Karyawan yang gagal dalam program PIP akan dikenakan sanksi berupa
SP 3, Sebagai konsekwensi kembali dikenakannya SP3 di atas maka
ep
Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja karena
k

melanggar disiplin kerja.”;


ah

10. Bahwa apabila PENGGUGAT benar melakukan pembinaan terhadap


R

si
TERGUGAT, seharusnya dan sewajarnya PENGGUGAT memberikan
arahan kepada TERGUGAT agar dapat bekerja lebih baik lagi, akan tetapi

ne
ng

dalil Gugatan PENGGUGAT pada poin 5 halaman 3 hal tersebut adalah


suatu hal yang mengada-ngada dimana dalam Faktanya bahwa setelah

do
gu

diterbitkannya SP ke - 3 oleh PENGGUGAT tidak ada bentuk pelatihan


maupun pembinaan yang dilakukan oleh PENGGUGAT terhadap
In
TERGUGAT;
A

11. Bahwa faktanya PENGGUGAT tidak pernah melakukan, dan tidak pernah
ah

ada bukti PENGGUGAT melakukan pembinaan kepada TERGUGAT,


lik

akan tetapi PENGGUGAT mengambil jalan pintas dengan mengajukan


pemutusan hubungan kerja kepada TERGUGAT;
m

ub

12. Bahwa gugatan a quo tidak menjelaskan dasar hukum (rechtsground) dan
ka

kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatan (fetelijke ground),


ep

PENGGUGAT secara tegas menyebutkan perihal gugatan ini adalah


gugatan perselisihan hubungan industrial dalam hal Pemutusan Hubungan
ah

Kerja (PHK), maka gugatan Penggugat a quo menurut Terguat kabur, tidak
es

cermat dan tidak jelas ( obscuur libel ) sehingga Tergugat mohon Majelis
M

ng

Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk menolak


gugatan Penggugat a quo;
on

Hal. 10 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

b
II. DALAM POKOK PERKARA

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
- BAHWA TERGUGAT MOHON AGAR JAWABAN DALAM POKOK

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PERKARA DIBAWAH INI DIANGGAP MERUPAKAN SATU KESATUAN

a
DENGAN JAWABAN DALAM EKSEPSI TERSEBUT DIATAS YANG

si
SECARA MUTATIS MUTANDIS TIDAK DAPAT DIPISAHKAN;

- BAHWA TERGUGAT MENOLAK SECARA TEGAS KESELURUHAN

ne
ng
DALIL-DALIL YANG DIAJUKAN PENGGUGAT, KECUALI YANG
SECARA TEGAS TERGUGAT MENGAKUI KEBENARANNYA.

do
gu A. HUBUNGAN HUKUM ANTARA PENGGUGAT DENGAN TERGUGAT

1. Bahwa benar TERGUGAT adalah karyawan TERGUGAT yang diterima

In
A
dan mulai bekerja terhitung sejak Oktober 2006 sebagaimana tercantum
dalam Surat Keputusan No. 056/A/HRD-SUJ/X/06 tertanggal 2 Oktober
ah

lik
2006 dengan upah terakhir sebesar Rp 4.516.791 setiap bulannya ;

2. Bahwa dengan adanya Surat Keputusan No. 056/A/HRD-SUJ/X/06


am

ub
tertanggal 2 Oktober 2006 tersebut, maka status PENGGUGAT sebagai
karyawan TERGUGAT adalah karyawan/ pekerja yang bersifat tetap /
perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT) terhitung sejak tanggal 2
ep
k

Oktober 2006 ;
ah

MAKA, DENGAN DEMIKIAN TERGUGAT MERUPAKAN PEKERJA


R

si
YANG SAH DENGAN JABATAN DELIVERY ORDER ADMIN DAN
BERSTATUS PEKERJA TETAP SEBAGAIMANA SURAT KEPUTUSAN

ne
ng

NO. 056/A/HRD-SUJ/X/06 TERTANGGAL 2 OKTOBER 2006 YANG


DITERBITKAN OLEH PENGGUGAT;

do
gu

B. PENGGUGAT TIDAK MEMPUNYAI ALASAN YANG BERDASARKAN


HUKUM MELAKUKAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP
TERGUGAT SELAIN REKAYASA DAN MENGADA-ADA;
In
A

3. Bahwa dalam gugatan a quo pada halaman 3 PENGGUGAT menyadari


ah

bahwa didalam ketentuan pasal 151 ayat (1) Undang- undang RI No. 13
lik

tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yaitu : “Pengusaha, pekerja/buruh,


serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah, dengan segala upaya harus
m

ub

mengusahakan agar jangan terjadi pemutusan hubungan kerja”, akan


tetapi PENGGUGAT mencari-cari alasan yang tidak berdasarkan hukum
ka

ep

dan hanya mengedepankan ketidak sukaan terhadap TERGUGAT


sehingga dalam gugatannya mengesankan bahwa TERGUGAT begitu
ah

buruk kinerjanya sehingga dikesankan adalah tepat dan berdasarkan


R

hukum bahwa TERGUGAT patut di lakukan pemutusan hubungan kerja


es
M

(PHK);
ng

on

Hal. 11 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

b
4. Bahwa jelas-jelas Anjuran Mediator pada Dinas Tenaga Kerja Pemerintah

u
DirektoriKota
Putusan Mahkamahdengan
Cilegon N0.1261/-1.835.3 Agung Republik
Surat Indonesia
Nomor : 560/1162/Hubin

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
JSK tertanggal 28 Oktober 2019 perihal Anjuran, merupakan Upaya

a
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial untuk Perselisihan

R
Pemutusan Hubungan Kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 1 huruf (4)

si
Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 Tentang Penyelesaian Perselisihan

ne
ng
Hubungan Industrial;

5. Bahwa sangat jelas Pendapat Mediator Dinas Tenaga Kerja – Pemerintah

do
Kota Cilegon yang menjadi dasar dikeluarkannya anjuran a quo
gu menyatakan : “bahwa menurut data yang ada, pihak Perusahaan PT. SUJ
(in casu PENGGUGAT) belum melakukan upaya pembinaan terhadap

In
A
Pihak Pekerja Sdr. Setiawan Purwolaksono (in casu TERGUGAT) dan Sdr.
Dwi Payana”;
ah

lik
6. Bahwa dalam dalil PENGGUGAT pada Gugatan a quo pada angka 4
(empat) halaman 2 dan 3 membuktikan dan menguatkan dalil mediator
am

ub
bahwa PENGGUGAT memang belum memberikan pembinaan apapun
kepada TERGUGAT sebelum mengajukan gugatan a quo;
ep
7. Bahwa PENGGUGAT di dalam Gugatannya pada angka 4 (empat)
k

halaman 3 (tiga) menyatakan : “ – Surat Peringatan III No. 392/A/PA-


ah

SUJ/VIII/2017 tertanggal 13 Juni 2017 dikarenakan melakukan


R

si
pelanggaran yang tertuang dalam PKB PT. SUJ pasal 31 ayat (a.3) yaitu :
“terlambat hadir ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 4 (empat)

ne
ng

hari kerja tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada masa berlakunya
SP2 pada tanggal 10, 13, 29, 31, Juli 2017”;

do
gu

8. Bahwa dalam PENGGUGAT menyatakan bahwa PENGGUGAT telah


memberikan Surat Peringatan III terakhir kali adalah pada tanggal 13 Juni
In
2017, sedangkan saat proses penyelesaian persilihan di hadapan Dinas
A

Tenaga Kerja Pemerintah Kota Gilegon (Triparti) PENGGUGAT


mengajukan permohonan pada tanggal 23 April 2019 sebagaimana surat
ah

lik

nomor : 217/B/PA/SPM-SUJ/IV/2019 perihal : permohonan pencatatan


perselisihan hubungan industrial, artinya terhitung sejak tanggal Surat
m

ub

Peringatan III (13 Juni 2017) diberikan kepada TERGUGAT hingga


permohonan pencatatan perselisihan hubungan industrial (13 Juni 2017)
ka

telah berlangsung selama ± 22 (duapuluh dua) bulan ;


ep

9. Bahwa sudah tepat karenanya pendapat mediator yang menyatakan


ah

PENGGUGAT belum melakukan pembinaan apapun kepada TERGUGAT,


R

karena berdasarkan ketentuan pasal 161 ayat 2 (satu) Undang-Undang RI


es
M

No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan juncto pasal 31 ayat (1)


ng

angkat 4 (empat) Peraturan Kerja Bersama PT. Sentra Usahatama Jaya


on

Hal. 12 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

b
PUK SP-KEP PT SUJ Periode 2016 (PKB 2016-2018) juncto pasal 37 ayat

u
Direktori(1)Putusan Mahkamah
tingakatan sanksi Agung
huruf (a) angka Republik
4 (empat) Indonesia
Peraturan Kerja Bersama

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PT. Sentra Usahatama Jaya PUK SP-KEP PT SUJ Periode 2016 (PKB

a
2019-2021) menyatakan masa berlaku surat peringatan maksimal hanya

R
untuk 6 (enam) bulan, tidak lebih;

si
“ Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-masing

ne
ng
berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama”;

do
(pasal 161 ayat 2 UU RI No. 13 tahun 2003)
gu “ SP III/ Terakhir , berlaku selama 6 (enam) bulan” (pasal 31 ayat 1 angka
4 - PKB 2016-2018) ;

In
A
“ SP III/ Terakhir , berlaku selama 6 (enam) bulan” (pasal 31 ayat 1 angka
4 - PKB 2019-2021)
ah

lik
10. Bahwa kalaupun benar PENGGUGAT telah SP III kepada TERGUGAT,
sebagaimana PENGGUGAT dalilkan dalam Gugatannya pada angka 4
am

ub
(empat) halaman 3 (tiga) paragraph 4 (empat), seharusnya masa berlaku
SP III tersebut sudah berakhir selambat-lambatnya pada tanggal 13
ep
Desember 2017 , dan setelahnya TERGUGAT tidak pernah menerima
k

Surat Peringatan lagi dan itupun secara tidak langsung diakui oleh
ah

PENGGUGAT karena PENGGUGAT hanya menyatakan SP III yang


R

si
terakhir PENGGUGAT berikan adalah pada tanggal 13 Juni 2017;

ne
ng

11. Bahwa berdasarkan Penjelasan pasal 161 ayat (1) UU RI No.13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan pada paragraph 4 (empat) menyebutkan :

do
“ Dalam hal jangka waktu 6 (enam) bulan sejak diterbitkannya surat
gu

peringatan pertama sudah terlampaui, maka apabila pekerja/buruh yang


bersangkutan melakukan kembali pelanggaran perjanjian kerja atau
In
A

peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama, maka surat


peringatan yang diterbitkan oleh pengusaha adalah kembali sebagai
ah

lik

peringatan pertama, demikian pula berlaku juga bagi peringatan kedua dan
ketiga.”
m

ub

12. Bahwa artinya sejak bulan Desember 2017 sampai sampai dengan
Gugatan ini diajukan, TERGUGAT bersih dari peringatan tertulis apapun,
ka

karena sejatinya PENGGUGAT menyadari bahwa masa berlaku surat


ep

peringatan hanya maksimal 6 (enam) bulan sebagaimana dalil


ah

PENGGUGAT dalam Gugatan a quo pada halaman 2 (dua) angkat 4


R

paragraf 3 (tiga) yang menyatakan sebelumnya pernah memberikan SP III


es

pada tanggal 21 Oktober 2016 yang itu jelas menegaskan bahwa SP III
M

ng

memiliki masa berlakunya yaitu maksimal 6 (bulan) karena kemudian


on

Hal. 13 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

b
PENGGUGAT kembali memberikan SP I, II dan terakhir SP III pada

u
Direktoritanggal
Putusan13 Juni Mahkamah
2017; Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
13. Bahwa PENGGUGAT dalam gugatan a quo pada halaman 2 dan 3, angka

a
4 telah nyata mengakui bahwa TERGUGAT hanya diberikan surat

si
peringatan sebagai bentuk pembinaan yang terakhir dilakukan pada
tanggal 13 Juni 2017 untuk surat peringatan III, yang artinya setelah itu

ne
ng
PENGGUGAT tidak pernah memberikan lagi karena pastinya ketika ada
lagi surat peringatan yang dilayangkan PENGGUGAT kepada

do
TERGUGAT sudah tentu akan ada lagi di tahun 2018 atau bahkan sejak
gu tahun 2018 sudah ada gugatan yang didaftarkan oleh PENGGUGAT di
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang;

In
A
14. Bahwa dengan adanya pengakuan dari PENGGUGAT didalam gugatan a
quo bahwa terakhir PENGGUGAT memberikan SP (yaitu SP III) pada
ah

lik
tanggal 13 Juni 2017, itu artinya terhitung sejak tanggal 13 Desember 2017
atau setidak-tidaknya awal januari 2018 TERGUGAT sudah bersih dari
am

ub
pembinaan apapun /tidak ada lagi berstatus mendapat peringatan dari
PENGGUGAT; ep
15. Bahwa hal tersebut pun di benarkan oleh Mediator Dinas Tenaga kerja
k

Pemerintah Kota Cilegon dalam me-mediasi perselisihan antara


ah

PENGGUGAT dengan TERGUGAT (Tripartit) dimana Mediator


R

si
menyatakan “PENGGUGAT belum pernah melakukan pembinaan apapun
terhadap TERGUGAT”. Dan itupun kalaupun benar TERGUGAT perlu

ne
ng

diberikan Pembinaan;

16. Bahwa oleh karenanya tidak bisa PENGGUGAT menggunakan dasar

do
gu

surat peringatan III yang menurut ketentuan Undang-Undang maupun


Peraturan Kerja Besama memiliki masa berlaku, dianggap PENGGUGAT
In
sebagai dasar mengajukan gugatan pemutusan hubungan kerja dengan
A

alasan sudah terlebih dahulu memberikan pembinaan kepada


TERGUGAT;
ah

lik

17. Bahwa dalam dalilnya pada halam 3 angka 5 gugatan a quo,


PENGGUGAT menyatakan : “Bahwa dari Surat Peringatan (SP) yang
m

ub

diterima TERGUGAT tersebut adalah merupakan pembinaan bagi yang


bersangkutan, namun pemberian SP tersebut berdampak pada
ka

ep

produktivitas yang bersangkutan dalam bekerja dimana kemudian


TERGUGAT ternyata memperoleh nilai D dua kali berturut – turut
ah

berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh PENGGUGAT”, bahwa


R

itu artinya bentuk pengakuan dari PENGGUGAT bahwa upaya


es
M

PENGGUGAT untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada


ng

TERGUGAT haruslah dilakukan upaya pembinaan terlebih dahulu


on

Hal. 14 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

b
sedangkan saat ini TERGUGAT belum mendapat pembinaan apapun

u
Direktorikarena
Putusan Mahkamah
surat peringatan Agung
yang dijabarkan Republik
PENGGUGAT Indonesia
dalam gugatan a

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
quo pada halaman 2 dan 3 angka 4 sudah berakhir per tanggal 13

a
Desember 2020 atau setidak-tidaknya per awal januari 2020 TERGUGAT

R
tidak lagi mendapatkan pembinaan, yang artinya PENGGUGAT mengakui

si
karena memang tidak ada yang salah dari TERGUGAT sehingga tidak

ne
ng
perlu lagi ada pembinaan atau dilakukan pemutusan hubungan kerja pada
tahun 2017 ataupun awal tahun 2018;

do
18. Bahwa selama tahun 2018, TERGUGAT bekerja seperti biasa
gu sebagaimana karyawan pada umumnya dan tidak ada satupun
pelanggaran yang dilakukan TERGUGAT yang berujung pada teguran

In
A
maupun surat peringatan dari PENGGUGAT, akan tetapi justru
PENGGUGAT tidak memberikan bonus kepada TERGUGAT sehingga
ah

lik
adalah wajar TERGUGAT mempertanyakan keputusan PENGGUGAT
yang tidak memberikan bonus kepada periode tahun 2018 , namun justru
am

hal tersebut berujung terjadinya perselisihan hubungan industrial pada

ub
awal tahun 2019 yang akhirnya terjadilah perundingan awal (Bipartit) pada
tanggal 9 Januari 2019;
ep
k

19. Bahwa didalam gugatannya PENGGUGAT melakukan kebohongan atau


ah

setidak-tidaknya mencari-cari alasan untuk mendapatkan dasar pengajuan


R

si
gugatan PHK terhadap TERGUGAT, sebagai dijelaskan dalam halaman 3
angka 2 dan halaman 4 angka 3 dan 4 , yaitu :

ne
ng

- “Bahwa, PENGGUGAT harus mengambil PHK terhadap


TERGUGAT sebagai jalan terakhir, karena TERGUGAT telah

do
gu

melakukan beberapa kali perbuatan indisipliner sebagai yang


PENGGUGAT sampaikan diatas, kemudian berpengaruh pada
penilaian terhadap pekerjaan yang dilakukan TERGUGAT sehingga
In
A

memperoleh 2 kali nilai D” (halaman 3 angka 2 gugatan a quo);

- “Bahwa, perbuatan TERGUGAT tersebut jelas merugikan


ah

lik

PENGGUGAT sebagai pemberi kerja, sehingga dikhawatirkan akan


berpengaruh terhadp mobilitas berusaha PENGGUGAT adalah
m

ub

tindakan yang tepat menurut PENGGUGAT” (halaman 4 angka 4


gugatan a quo)
ka

ep

- “Bahwa, alasan PHK karena telah memperolehdasar PENGGUGAT


tidak memberikan bonus kepada TERGUGAT dan juga alasan
ah

diajukannya gugatan PHK ini karena telah memperoleh 2 (dua) kali


R

nilai D telah diatur dalam perjanjian kerja bersama (PKB) yaitu pasal
es
M

38 butir 11 PKB Periode 2016-2018 yang menegaskan :


ng

on

Hal. 15 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

b
Pekerja yang mendapat nilai D dua kali berturut-turut meskipun telah

u
Direktoridilakukan
Putusan Mahkamah
upaya Agung
pembinaan untuk Republik
memperbaikinya, maka Indonesia
perusahaan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
dapat melakukan pemutusan hubungan kerja (halaman 3 angka 2 gugatan
a quo)”

a
R

si
20. Bahwa faktanya sejak tahun 2018 TERGUGAT tidak pernah melakukan
tindakan indispliner dan terbukti tidak pernah pula mendapatkan

ne
ng
pembinaan dari PENGGUGAT karena dianggap melakukan tindakan
indisipliner. Adanya surat peringatan karena dianggap TERGUGAT

do
pernah beberapa kali datang terlambat hadir ke kantor itu terjadi sejak
gu hanya pada kurun waktu tahun 2017 dan Perusahaan telah melakukan
pembinaan sampai dengan SP III yang disikapi secara positif oleh

In
A
TERGUGAT dengan berusaha memperbaiki waktu kedatangannya ke
kantor, hal ini dapat dibuktikan bahwa sejak berakhirnya SP III yang
ah

lik
terakhir kali diberikan PENGGUGAT pada tanggal 13 Juni 2017 dan sudah
berakhir pada tanggal 13 Desember 2017, setelah itu dan sampai saat ini
am

TERGUGAT tidak lagi mendapatkan surat peringatan apapun dari

ub
PENGGUGAT;

21. Bahwa mengenai hasil kinerja TERGUGAT yang dianggap PENGGUGAT


ep
k

mendapatkan nilai D sebanyak dua kali akibat beberapa kali melakukan


ah

perbuatan indislipner sehingga berpengaruh terhadap kinerja, faktanya


R

si
selama tahun 2018 hingga gugatan ini diajukan TERGUGAT sudah tidak
lagi berstatus mendapat pembinaan dalam bentuk SP berapa pun, dan

ne
ng

mengenai nilai D yang disebutkan oleh PENGGUGAT, itu pun hanya akal-
akalan PENGGUGAT untuk mem PHK TERGUGAT karena saat di Bipartit

do
maupun Tripartit PENGGUGAT tidak bisa menjelaskan dan melampirkan
gu

bukti dasar PENGGUGAT memberikan nilai D kepada TERGUGAT;

22. Bahwa didalam pasal 38 butir 11 PKB periode 2016-2018 sebagaimana


In
A

disebutkan pula dalam gugatan a quo pada halaman 4 angka 4 yang


intinya memang diperkenankan bagi Perusahaan dapat melakukan PHK
ah

lik

apabila pekerja mendapat nilai D dua kali berturut turut, namun sebelum
di PHK seharusnya perusahaan memberikan pembinaan untuk
m

ub

memperbaikinya terlebih dahulu akan tetapi selain PENGGUGAT tidak


bisa membuktikan dasar nilai D bagi TERGUGAT , PENGGUGAT juga
ka

belum melakukan pembinaan terhadap TERGUGAT. Sehingga sangat


ep

nyata bahwa pemberian nilai D adalah tanpa dasar dan suatu bentuk
ah

upaya ingin melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap TERGUGAT;


R

C. UPAYA PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA OLEH PENGGUGAT


es

KEPADA TERGUGAT TIDAK SESUAI DENGAN KETENTUAN 151 AYAT (1)


M

ng

on

Hal. 16 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

b
JUNCTO PASAL 161 AYAT (1) DAN (2) UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN

u
Direktori Putusan
2003 TENTANG Mahkamah Agung Republik Indonesia
KETENAGAKERJAAN

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
23. Bahwa menurut pasal 161 Undang-Undang RI No. 13 tahun 2003 tentang

a
Ketenagakerjaan menyatakan :

si
1. Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang
diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian

ne
ng
kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan
kerja, setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan

do
gu 2.
surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut;

Surat peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) masing-

In
A
masing berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali
ditetapkan lain dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama.
ah

lik
3. Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan
alasan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) memperoleh uang
am

ub
pesangon sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156
ep
ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat
k

(4).
ah

R
24. Bahwa walaupun ada pengecualian dalam penjelasan pasal 161 ayat 2

si
nya yang menegaskan bahwa : “Masing-masing surat peringatan dapat

ne
ng

diterbitkan secara berurutan atau tidak, sesuai dengan ketentuan yang


diatur dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan atau perjanjian
kerja bersama”, namun faktanya saat Gugatan ini diajukan, TERGUGAT

do
gu

tidak sedang dalam proses pembinaan atau mendapatkan surat


peringatan apapun;
In
A

D. PENGGUGAT TERBUKTI MELANGGAR PERJANJIAN KERJA


BERSAMA
ah

lik

25. Bahwa PENGGUGAT mendalilkan dalam Gugatannya pada halaman 4


angka 5 menyatakan :
m

ub

“ 5. Bahwa, bunyi PKB sebagaimana yang disebutkan pada butir 4 tersebut


diatas cukup jelas dan mengikat bagi PENGGUGAT dan TERGUGAT
ka

ep

sesuai dengan Putusan Mahkamah Agung No. 368 K/Pdt.sus/2010 yang


kaidah hukumnya sebagai berikut :
ah

Bahwa, PKB merupakan kesepakatan bersama yang telah memenuhi


R

es

unsur pasal 1320 dan pasal 1338 KUHPerdata jo Pasal 126 ayat 1 UU
M

No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan”;


ng

on

Hal. 17 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

b
26. Bahwa dalil tersebut dilanggar sendiri oleh PENGGUGAT yang telah

u
Direktorinyata-nyata
Putusanmengajukan
Mahkamah
gugatanAgung Republik
a quo untuk melakukanIndonesia
pemutusan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
hubungan kerja terhadap TERGUGAT padahal didalam PKB sangat jelas

a
bahwa kalaupun ada penilaian yang diberikan PENGGUGAT kepada

R
TERGUGAT selama 2 (dua) kali berturut adalah “D”, maka sudah

si
sepatutnya PENGGUGAT memberikan pembinaan terlebih dahulu,

ne
ng
sedangkan sejak tahun 2018 PENGGUGAT belum memberikan
pembinaan apapun kepada TERGUGAT , padahal dasar PENGGUGAT
tidak memberikan bonus tahun 2018 kepada TERGUGAT karna

do
gu TERGUGAT mendapatkan nilai D pada tahun 2018;

E. UPAYA SKORSING YANG DILAKUKAN PENGGUGAT KEPADA

In
A
TERGUGAT BUKTI KETIDAK SUKAAN DAN KEINGINAN PENGGUGAT MEM-
PHK TERGUGAT;
ah

lik
27. Bahwa berdasarkan surat no.032/A/PA/HRD-SUJ/I/2019 tertanggal 14
Januari 2019, PENGGUGAT dalam Gugatan a quo telah mengakui telah
am

ub
memberikan skorsing kepada TERGUGAT, yang artinya PENGGUGAT
memang sudah tidak berkeinginan TERGUGAT bekerja di perusahaan
PENGGUGAT dan menawarkan kepada TERGUGAT agar mau di PHK ;
ep
k

28. Bahwa akan tetapi justru PENGGUGAT didalam gugatannya pada


ah

halaman 4 angka 7 melakukan framing bahwa TERGUGAT bersedia di


R

si
PHK terbukti adanya permintaan kompensasi dari TERGUGAT 3 kali
PMTK;

ne
ng

29. Bahwa apakah ada pilihan bagi TERGUGAT untuk menerima tetap bekerja
sedangkan PENGGUGAT sudah menutup akses TERGUGAT bekerja

do
gu

(adanya pemberian skorsing) dan kalaupun ada permintaan 3 kali PMTK


dari TERGUGAT adalah hal yang wajar dan lumrah karena TERGUGAT
In
diminta berhenti sebagai pekerja sedangkan sebagai pekerja ,
A

TERGUGAT sangat membutuhkan pekerjaan untuk tetap bisa menafkahi


anak istri nya;
ah

lik

30. Bahwa justru bukti nyata bahwa PENGGUGAT tidak memiliki dasar dan
alasan yang dibenarkan hukum untuk mem-PHK TERGUGAT, hal ini
m

ub

terbukti gugatan ini diajukan pada tanggal 26 Mei 2020, padahal anjuran
dari dinas tenaga kerja pemerintah kota cilegon sudah diserahkan kepada
ka

ep

para pihak sejak 28 Oktober 2019, karena kalau memang benar dan
mendasar bahwa TERGUGAT telah melanggar PKB dan dianggap
ah

berulang kali melakukan tindakan indisipliner serta benar kinerja


R

TERGUGAT layak diberikan “D”, pastinya gugatan a quo akan


es
M

PENGGUGAT ajukan secepat mungkin;


ng

on

Hal. 18 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

b
F. PERHITUNGAN PESANGON YANG DI AJUKAN PENGGUGAT DALAM

u
Direktori Putusan
GUGATAN Mahkamah
A QUO TIDAK Agung
MENJELASKAN DASAR Republik
HUKUMNYA; Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
31. Bahwa didalam dalilnya pada gugatan a quo pada halaman 5 angka 13

a
PENGGUGAT menyatakan yang pada intinya bahwa konsekuensi atas

si
gugatan PHK yang diajukan PENGGUGAT dengan memberikan
kompensasi kepada TERGUGAT yaitu sebesar Rp. 74.891.394,-

ne
ng
(tujuhpuluh empat juta delapan ratus sembilanpuluh satu ribu tigaratus
Sembilan puluh empat rupiah) tanpa dasar ;

do
gu 32. Bahwa lantas apa bedanya PENGGUGAT yang mengusulkan kompensasi
PHK tanpa didasari dasar hukum nya dengan permintaan PENGGUGAT
dalam perundingan meminta pesangon 3 kali PMTK;

In
A
33. Bahwa sangat jelas selain PENGGUGAT secara sengaja dan tanpa dasar
ingin mem-PHK TERGUGAT tanpa dasar hukum, ternyata PENGGUGAT
ah

lik
juga hanya mau memberikan kompensaisi tanpa ketentuan hukum ;

34. Bahwa rincian kompensasi yang diuraikan PENGGUGAT didalam posita


am

ub
maupun petitumnya itu senilai dengan ketentuan 1 kali pesangon
berdasarkan ketentuan pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja
ep
sesuai pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
k

pasal 156 ayat (4), dan hal tersebut menurut Undang-undang RI No. 13
ah

tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan hanya apabila TERGUGAT terbukti


R

si
melanggar atau setidaknya memenuhi unsur pasal 160 ayat (7), pasal 161
ayat (3) dari UU ketenagakerjaan;

ne
ng

35. Bahwa dalam dalilnya PENGGUGAT tidak menguraikan memenuhi


ketentuan pasal yang mana, dan kalaupun mau dikait-kaitkan karena

do
gu

adanya surat peringatan jelas itu sudah tidak berlaku lagi karena telah
berakhir pada tanggal 13 Desember 2019 sehingga berdasarkan
In
A

ketentuan pasal 170 UU No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan


menyatakan :
ah

lik

“Pemutusan hubungan kerja yang dilakukan tidak memenuhi ketentuan


Pasal 151 ayat (3) dan Pasal 168, kecuali Pasal 158 ayat (1), Pasal 160
m

ayat (3), Pasal 162, dan Pasal 169 batal demi hukum dan pengusaha wajib
ub

mempekerjakan pekerja/buruh yang bersangkutan serta membayar


ka

seluruh upah dan hak yang seharusnya diterima.


ep

III. DALAM REKONPENSI


ah

- BAHWA DIDALAM GUGATAN REKONPENSI INI TERGUGAT


R

KONPENSI BERKEDUDUKAN SEBAGAI PENGGUGAT REKONPENSI


es
M

DAN UNTUK PENGGUGAT DALAM KONPENSI BERKEDUDUKAN


ng

SEBAGAI TERGUGAT REKONPENSI;


on

Hal. 19 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

b
- BAHWA DALIL-DALIL PADA BAGIAN KONPENSI DIATAS SECARA

u
DirektoriMUTATIS
Putusan Mahkamah
MUTANDIS ADALAHAgung RepublikPENGGUGAT
JUGA DALIL-DALIL Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
REKONPENSI PADA BAGIAN REKONPENSI;

a
A. PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI BEKERJA

si
DENGAN TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI TERBUKTI
BAIK DAN BERLANGSUNG LAMA;

ne
ng
1. Bahwa sudah sangat jelas uraian PENGGUGAT REKONPENSI/
TERGUGAT KONVENSI diatas baik didalam eksepsi maupun jawaban di

do
gu dalam konpensi bahwa TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT
KONVENSI tidak memiliki dasar dan terkesan memaksakan kehendak
dengan menggunakan perangkat hukum untuk memberhentikan

In
A
PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI (PHK);

2. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI sudah


ah

lik
begitu lama mengabdi kepada TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT
KONVENSI sebagai karyawan dengan status pekerja waktu tidak tertentu
am

ub
(karyawan tetap) selama 14 (empat belas) tahun kerja;

3. Bahwa selama kurun waktu yang lama (14 tahun) PENGGUGAT


ep
REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI turut membantu perusahaan
k

sekecil apapun perananya dan terbukti selama bekerja PENGGUGAT


ah

REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI tidak pernah merugikan


R

si
TERGUGAT REKONPENSI, ataupun melakukan tindakan melawan
hukum yang sengaja merugikan TERGUGAT REKONPENSI;

ne
ng

4. Bahwa kalaupun dalam Gugatan rekonpensi TERGUGAT Rekonpensi


menyatakan pernah memberikan surat peringatan beberapa kali, namun

do
gu

fakta yang tidak terbantahkan bahwa terhitung sejak tanggal 13 Desember


2017 hingga PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI
In
A

terpaksa tidak menjalankan tugasnya bekerja akibat di skorsing oleh


TERGUGAT Rekonpensi, status PENGGUGAT REKONPENSI/
ah

TERGUGAT KONVENSI tidak sedang dalam pembinaan atau


lik

mendapatkan surat peringatan berapapun tingkatannya;


m

B. TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI SENGAJA


ub

MENCARI-CARI CARA UNTUK MEM-PHK PENGGUGAT REKONPENSI/


ka

TERGUGAT KONVENSI DAN BEBERAPA REKAN PEKERJA LAINNYA;


ep

5. Bahwa sebagaimana uraian dan dalil-dalil diatas, bahwa ada kesan


ah

TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI akan


R

menyingkirkan (mem-PHK) PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT


es

KONVENSI dan beberapa rekan pekerja lainnya yang notabene sudah


M

ng

memiliki usia mengabdi yang cukup lama, hal ini terbukti bahwa pada saat
on

Hal. 20 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

b
proses bipartite , tripartite hingga ke tahapan pengadilan tidak hanya

u
DirektoriPENGGUGAT
Putusan REKONPENSI/
Mahkamah AgungKONVENSI
TERGUGAT Republik
yangIndonesia
di PHK, baik

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
selesai dalam bipartite, dan/atau tripartite maupun berlanjut ke tahap

a
peradilan yang setidak-tidaknya tercatat sudah ada 2 (dua) gugatann PHK

R
yang dilayangkan TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI

si
kepada pekerjanya (termasuk PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT

ne
ng
KONVENSI);

6. Bahwa seharusnya TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT

do
KONVENSI menyadari adanya beberapa ketentuan yang diatur dalam
gu Undang-Undang RI. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, antara lain :

“Pengusaha, pekerja/buruh, serikat pekerja/serikat buruh, dan pemerintah,

In
A
dengan segala upaya harus mengusahakan agar jangan terjadi
pemutusan hubungan kerja” (pasal 151 ayat 1);
ah

lik
“Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur
dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja
am

ub
bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja,
setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat
peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.” (pasal 161
ep
k

ayat 1)
ah

“Surat peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) masing-masing


R

si
berlaku untuk paling lama 6 (enam) bulan, kecuali ditetapkan lain dalam
perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama.”

ne
ng

(pasal 161 ayat 2)

7. Bahwa sejak 13 Desember 2017 PENGGUGAT REKONPENSI/

do
gu

TERGUGAT KONVENSI tidak pernah mendapat surat peringatan apapun


dari TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI dan hanya
In
A

mengetahui bahwa TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT


KONVENSI tidak bersedia memberikan bonus tahunan kepada
ah

PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI, berdalih bahwa


lik

PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI mendapatkan


nilai “D” sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut tanpa bisa membuktikan dan
m

ub

menjelaskan bagaimana bisa PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT


KONVENSI mendapat nilai “D” , dan pada akhirnya PENGGUGAT
ka

ep

REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI tidak bisa berbuat banyak


karena adanya skorsing sejak januari 2019;
ah

C. HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PENGGUGAT REKONPENSI/


es

TERGUGAT KONVENSI DENGAN TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT


M

ng

KONVENSI SUDAH TIDAK DAPAT TERJALIN HARMONIS


on

Hal. 21 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

b
8. Bahwa PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI

u
Direktorimenyadari
Putusanbahwa
Mahkamah
sudah Agung keengganan
nampak Republik Indonesia
TERGUGAT

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI merajut hubungan industrial

a
kembali secara harmonis dengan PENGGUGAT REKONPENSI/

R
TERGUGAT KONVENSI sehingga pemutusan hubungan kerja menjadi

si
satu – satunya langkah yang harus dan mau tidak mau harus diterima oleh

ne
ng
Pergugat REKONPENSI;

9. Bahwa, namun 1 (Satu) yang pasti kalaupun pemutusan hubungan kerja

do
di kabulkan oleh Majelis Hakim Yang Terhormat , maka PHK tersebut
gu bukan karena adanya kesalahan PENGGUGAT REKONPENSI/
TERGUGAT KONVENSI melainkan memang TERGUGAT REKONPENSI/

In
A
PENGGUGAT KONVENSI yang tidak menginginkan PENGGUGAT
REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI bekerja di perusahaan
ah

lik
TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI;

D. PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI DAN


am

ub
TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI TELAH MELALUI
PROSES PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN (BIPARTIT &
TRIPARTIT);
ep
k

10. Bahwa proses penyelesaian perselisihan hubungan industrial telah dilalui


ah

antara PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI dan


R

si
TERGUGAT REKONPENSI telah dilalui dimulai dari Bipartit pada tanggal
9 Januari 2019 (pertemuan pertama) yang kemudian pada tanggal 23 April

ne
ng

2019 melalui surat nomor217/B/PA/SPM-SUJ/IV/2019 perihal :


permohonan pencatatan perselisihan hubungan industrial, untuk

do
gu

mengajukan permohonan pengajuan penyelesaian perselisihan hubungan


industrial melalui dinas tenaga kerja (tripartite) dimana mediator dinas
tenaga kerja a quo pada tanggal 28 Oktober 2019 telah mengeluarkan
In
A

anjurannya : “ AGAR PERUSAHAAN PT. SENTRA USAHATAMA JAYA


MEMPEKERJAKAN KEMBALI DAN MELAKUKAN PEMBINAAN
ah

lik

TERHADAP SDR. SETIAWAN PURWOLAKSONO & SDR.


DWIPAYANA”;
m

ub

11. Bahwa sekurang-kurangnya terdapat 3 (tiga) orang lainnya yang


mengalami nasib yang sama seperti PENGGUGAT REKONPENSI/
ka

TERGUGAT KONVENSI akan dilakukan proses PHK oleh TERGUGAT


ep

REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI dan 2 (dua) diantaranya


ah

(termasuk PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI) telah


R

diajukan gugatan perselisihan pemutusan hubungan kerja di Pengadilan


es

Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang ;


M

ng

on

Hal. 22 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

b
E. TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI TELAH

u
Direktori Putusan
MELANGGAR Mahkamah
KETENTUAN Agung Republik
UNDANG-UNDANG Indonesia
NO.13 TAHUN 2003

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TENTANG KETENAGAKERJAAN

a
12. Bahwa terbukti TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI

si
telah melanggar ketentuan pasal 169 ayat (1) huruf (d) Undang-Undang RI
No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang menyatakan :

ne
ng
“ 1). Pekerja/buruh dapat mengajukan permohonan pemutusan hubungan
kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial

do
gu dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut:

d. tidak melakukan kewajiban yang telah dijanjikan kepada

In
A
pekerja/buruh;

13. Bahwa TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI dengan


ah

lik
sangat nyata tidak memberikan bonus prestasi tahunan pada tahun kinerja
2018 kepada PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI
padahal PENGGUGAT memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud dalam
am

ub
pasal 68 PKB periode 2016-2018 maupun pasal 59 PKB periode 2019-
2021 telah ada ketentuan bahwa perusahaan berjanji akan memberikan
ep
bonus dengan rincian sebagai berikut :
k

“ 1).
ah

Perusahaan memberikan bonus prestasi tahunan dalam 1 (satu)


R
tahun yang diberikan pada bulan april setiap tahunnya;

si
2). Perusahaan memberikan garansi 1 (satu) bulan upah dalam 1

ne
ng

(satu) tahun, dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Pengurangan sebesar 5 % apabila pekerja mendapatkan surat

do
gu

peringatan 1;

b. Pengurangan sebesar 15 % apabila pekerja mendapatkan surat


In
A

peringatan II;

c. Pengurangan sebesar 25 % apabila pekerja mendapatkan surat


ah

lik

peringatan III;

14. Bahwa dari ketentuan pemberian bonus prestasi diatas, tidak ada satupun
m

ub

ketentuan yang dilanggar oleh PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT


KONVENSI, karena terhitung sejak 13 Desember 2017 hingga pemberian
ka

skorsing pada tanggal 14 Januari 2019, PENGGUGAT REKONPENSI/


ep

TERGUGAT KONVENSI tidak sedang terkena surat peringatan baik SP I,


ah

II maupun III;
R

15. Bahwa kalaupun di dalam gugatan konpensi yang diajukan TERGUGAT


es

REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI sebagaimana dirincikan pada


M

ng

halaman 2 dan 3 bahwa TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT


on

Hal. 23 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

b
KONVENSI hanya menyatakan telah memberikan surat peringatan

u
Direktorikepada
Putusan Mahkamah
PENGGUGAT Agung
REKONPENSI/ Republik
TERGUGAT Indonesia
KONVENSI sebanyak

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
5 (lima) kali SP dengan rincian sebagai berikut :

a
a. SP I No. 106/A/PA/SP-SUJ/III/2016 yang dikeluarkan pada tanggal

si
17 Maret 2016;

b. SP III No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 yang dikeluarkan pada tanggal

ne
ng
21 Oktober 2016;

c. SP I No.257/A/PA/SP-SUJ/V/2017 yang dikeluarkan pada tanggal

do
gu 19 Mei 2017;

d. SP II No. 293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 yang dikeluarkan tanggal 13

In
A
Juni 2017;

e. SP III No. 392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017 yang dikeluarkan tanggal 13


ah

lik
Juni 2017

16. Bahwa berdasarkan ketentuan pasal 161 ayat (2) juncto pasal 31 ayat (1)
am

ub
PKB untuk periode 2016-2018 maupun pasal 37 ayat ayat (1a) PKB untuk
periode 2019-2021 sebagaimana telah dijabarkan pada eksepsi dan
jawaban atas gugatan konpensi bahwa masa berlaku SP adalah 6 (enam)
ep
k

bulan, dan itu artinya sejak tanggal 13 Desember 2017 atau selambat-
ah

lambat nya awal januari 2018 PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT


R

si
KONVENSI sudah tidak lagi berstatus karyawan yang mendapatkan SP;

17. Bahwa adalah fakta PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT

ne
ng

KONVENSI sangat ingin diajukan PHK oleh TERGUGAT REKONPENSI/


PENGGUGAT KONVENSI, padahal mediator dinas tenaga kerja yang me-

do
gu

mediasi proses tripartite antara PENGGUGAT REKONPENSI/


TERGUGAT KONVENSI dengan TERGUGAT REKONPENSI/
PENGGUGAT KONVENSI menyatakan bahwa TERGUGAT
In
A

REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI belum melakukan pembinaan


apapun kepada PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI,
ah

lik

itupun kalau PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI


melakukan kesalahan ;
m

ub

18. Bahwa justru TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI


beralibi, mengada-ada dengan menyatakan PENGGUGAT
ka

REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI telah mendapatkan nilai “D”


ep

sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut sehingga tidak mendapatkan bonus,


ah

namun sejak proses bipartite hingga gugatan konpensi diajukan oleh


R

TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI, tidak satupun


es
M

dapat dirincikan dasar nya TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT


ng

KONVENSI memberikan nilai ‘D” sebanyak 2 (dua) kali, karena nyatanya


on

Hal. 24 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

b
PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI tidak pernah

u
Direktorisekalipun
Putusan Mahkamah
mendapatkan Agung
nilai “D” atau Republik
setidak-tidaknya Indonesia
untuk periode kerja

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tahun 2018;

a
19. Bahwa tindakan skorsing yang dilakukan TERGUGAT REKONPENSI/

si
PENGGUGAT KONVENSI kepada PENGGUGAT REKONPENSI/
TERGUGAT KONVENSI hanyalah sebagai cara untuk membuat proses

ne
ng
PHK terhadap PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI
dan bahkan beberapa karyawan lainnya dapat berjalan sesuai rencana

do
TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI dan adanya dalih
gu bahwa upaya skorsing yang dilakukan TERGUGAT REKONPENSI/
PENGGUGAT KONVENSI tetap memberikan hak-hak kepada

In
A
PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI untuk membuat
kesan bahwa TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI
ah

lik
menjalankan ketentuan undang-undang dengan baik;

F. KONSEKUENSI DARI TINDAKAN TERGUGAT REKONPENSI/


am

ub
PENGGUGAT KONVENSI MELANGGAR PASAL 169 AYAT 1 HURUF (D)
ADALAH PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA ep
20. Bahwa tindakan TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI
k

dengan tidak memberikan bonus kepada PENGGUGAT REKONPENSI/


ah

TERGUGAT KONVENSI adalah tindakan pengusaha yang tidak


R

si
melakukan kewajiban yang telah dijanjikannya kepada pekerja/buruh,
dimana Perjanjian Kerja Bersama adalah seuatu produk kesepakatan yang

ne
ng

dibuat oleh pengusaha dan pekerja melalui wakil-wakilnya (serikat pekerja)


dimana didalamnya terdapat hak dan kewajiban masing-masing pihak

do
gu

sehingga haruslah dijalankan dengan jujur, baik dan benar sesuai klausul
PKB tersebut;
In
21. Bahwa pasal 68 PKB periode 2016-2018 (bahkan didalam PKB periode
A

2019-2021 juga ada pada pasal 59) menegaskan TERGUGAT


REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI memberikan bonus dan
ah

lik

memberikan garansi 1 (satu) bulan upah dalam 1 (satu) tahun kecuali


(dikurangi dengan prosentase) PENGGUGAT REKONPENSI/
m

ub

TERGUGAT KONVENSI maupun pekerja lainnya mendapatkan


pembinaan atau surat peringatan;
ka

ep

22. Bahwa tidak ada syarat di dalam pasal a quo yang dapat meniadakan
bonus bagi pekerja , sehingga alasan nilai “D” yang diterima PENGGUGAT
ah

REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI adalah di ada-adakan oleh


R

TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI karena memang


es
M

benar dan tidak juga ada dasarnya bahwa akibat nilai “D” , maka bonus
ng

ditiadakan;
on

Hal. 25 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

b
23. Bahwa sudah jelas dan terang benderang, akibat tindakan TERGUGAT

u
DirektoriREKONPENSI/
Putusan Mahkamah
PENGGUGAT Agung
KONVENSIRepublik
yang tidak Indonesia
melakukan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kewajiban yang telah dijanjikan kepada pekerja (in casu PENGGUGAT

a
REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI) , maka menurut pasal 169 ayat

R
(1) huruf (d) Pekerja/ buruh dapat mengajukan permohonan pemutusan

si
hubungan kerja kepada lembaga penyelesaian perselisihan hubungan

ne
ng
industrial dan karenanya PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT
KONVENSI mengajukan Gugatan REKONPENSI terkait permohonan
pemutusan hubungan kerja melalui Pengadilan Hubungan Industrial pada

do
gu Pengadilan Negeri Serang;

24. Bahwa sebagaimana ketentuan pasal 169 ayat (2) Undang-Undang RI No.

In
A
13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan disebutkan :

“Pemutusan hubungan kerja dengan alasan sebagaimana dimaksud pada


ah

lik
ayat (1) pekerja/buruh berhak mendapat uang pesangon 2 (dua) kali
ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja 1 (satu) kali
am

ub
ketentuan Pasal 156 ayat (3), dan uang penggantian hak sesuai ketentuan
Pasal 156 ayat (4)”. ep
25. Bahwa oleh karenanya rincian perhitungan kompensasi sebagaimana
k

pasal 169 ayat (2) a quo adalah sebagai berikut :


ah

a. Pesangon : 2 x 9 x Rp 4.516.791,- = Rp. 81.302.238,-


R

si
b. Penghargaan Masa Kerja :Rp 4.516.791,- x 5 = Rp. 22.583.955,-

ne
ng

c. Pergantian Hak 15% : (a+b x 15%) = Rp. 15.582.935,-

d. Sisa cuti : 12/25 x Rp 4.516.791,- =Rp. 2.168.059,-

do
gu

e. Bonus th 2018 : 1 x Rp. 4.516.791,- =Rp. 4.516.791+

TOTAL KESELURUHAN =Rp. 126.153.978,-


In
A

Sehingga jumlah total pesangon adalah Rp 126.153.978,- (Seratus Duapuluh


Enam Juta Seratus Limapuluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan
ah

lik

Rupiah)

26. Bahwa maka untuk menghindari TERGUGAT REKONPENSI/


m

ub

PENGGUGAT KONVENSI akan lalai dalam memenuhi isi putusan a quo,


maka atas kelalaiannya dihukum untuk membayar uang paksa
ka

(dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) per minggu sejak
ep

putusan dibacakan sampai dengan putusan dilaksanakan oleh


ah

TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI;


R

es

G. PETITUM
M

ng

Bahwa sebagaimana uraian-uraian yang disampaikan TERGUGAT


on

REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI dalam Eksepsi dan


Hal. 26 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

b
Jawabannya serta Gugatan Rekonpensi, terlihat bahwa di era sekarang ini

u
Direktorimasih
Putusan
ada Mahkamah
perusahaan Agung
seperti RepublikREKONPENSI/
TERGUGAT Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PENGGUGAT KONVENSI yang tidak mau memberikan hak kepada

a
karyawan/ pekerjanya yang di PHK atau setidak-tidaknya berlindung dari

R
undang-undang dengan membuat celah agar pekerja dapat di PHK

si
dengan pemberian kompensasi mencari yang terendah didalam ketentuan

ne
ng
Undang-undang, padahal hak tersebut sangat bermanfaat bagi
TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI untuk dapat
dipergunakan sebagai modal usaha dan sekaligus dipergunakan untuk istri

do
gu dan anak yang tentunya di zaman sekarang ini kebutuhan hidup tidaklah
murah. Kalaulah beragam tindakan dari pelaku usaha/ pengusaha

In
A
memaksakan untuk dilakukan PHK banyak nya putusan pengadilan yang
mau tidak mau mengabulkan proses PHK tersebut padahal dengan istilah
ah

kompensasi 1 kali PMTK hanya Karena sudah tidak adanya hubungan

lik
industrial yang harmonis, maka mengapa pekerja tidak boleh meminta
kompensasi atas PHK dengan ketentuan maksimal yang bisa diberikan
am

ub
undang-undang atau bahkan lebih. Namun demikian PENGGUGAT
REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI yakin bahwa Majelis Hakim Yang
ep
Terhormat yang memeriksa dan mengadili perkara ini dapat memberikan
k

perlindungan hak dan kompensasi yang maksimal bagi pekerja (incasu


ah

PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI) apalagi dengan


R

si
masa kerja PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI yang
cukup lama (14 tahun).

ne
ng

Bahwa berdasarkan alasan – alasan sebagaimana telah dikemukakan diatas,


maka PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI memohon dengan

do
gu

hormat, sudilah kiranya Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada


Pengadilan Negeri Serang dalam Perkara Nomor 60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg
In
A

berkenan memeriksa dan mengadili serta memberikan putusan sebagai berikut:

DALAM KONPENSI
ah

lik

I. DALAM EKSEPSI

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan Eksepsi TERGUGAT;


m

ub

2. Menyatakan menolak gugatan PENGGUGAT atau setidak - tidaknya


menyatakan gugatan PENGGUGAT tidak dapat diterima (Niet
ka

ep

Ontvankelijke Verklaard).

II. DALAM POKOK PERKARA


ah

1. Menolak seluruh dalil Gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya;


es
M

2. Mengabulkan Jawaban TERGUGAT untuk seluruhnya;


ng

on

Hal. 27 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

b
III. DALAM REKONPENSI

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi PENGGUGAT REKONPENSI/

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
TERGUGAT KONVENSI untuk seluruhnya;

a
2. Menyatakan PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT KONVENSI

si
merupakan pekerja yang sah dengan jabatan Delivery Order Admin dan
berstatus PEKERJA TETAP (PKWTT) sebagaimana Surat Keputusan No.

ne
ng
056/A/HRD-SUJ/X/06 tertanggal 2 Oktober 2006;

3. Menyatakan Surat Peringatan yang telah dikeluarkan TERGUGAT

do
gu REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI, yaitu :

- Surat Peringatan I No. 106/A/PA/SP-SUJ/III/2016 TERTANGGAL

In
A
17 Maret 2016 dikarenakan pelanggaran Pasal 23 ayat (9) PKB
PENGGUGAT;
ah

lik
- Surat Peringatan III No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21
Oktober 2016 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (7) PKB
am

ub
PENGGUGAT;

- Surat Peringatan I No. 257/A/PA/SP-SUJ/V/2017 tertanggal 19 Mei


2017 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (3) PKB
ep
k

PENGGUGAT;
ah

- Surat Peringatan II No. 293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 tertanggal 13


R

si
Juni 2017 dikarenakan pelanggaran Pasal Pasal 31 ayat (3) PKB
PENGGUGAT;

ne
ng

- Surat Peringatan III No. 392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017 tertanggal 13


Juli 2017 dikarenakan pelanggaran Pasal 31 ayat (a.3) PKB

do
gu

PENGGUGAT;

Tidak belaku lagi , karena telah berakhir masa berlakunya terhitung paling
In
A

lama sejak tanggal 13 Desember 2017;

4. Menyatakan Putus Hubungan Kerja antara TERGUGAT REKONPENSI/


ah

lik

PENGGUGAT KONVENSI dan PENGGUGAT REKONPENSI/


TERGUGAT KONVENSI terhitung sejak putusan ini dibacakan;
m

ub

5. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI


membayar kepada PENGGUGAT REKONPENSI/ TERGUGAT
ka

KONVENSI kompensasi atas Pemutusan Hubungan Kerja ini berupa


ep

Pesangon, Penghargaan Masa Kerja, Penggantian Hak serta sisa cuti


ah

sebesar Rp 126.153.978,- (Seratus Duapuluh Enam Juta Seratus


R

Limapuluh Tiga Ribu Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Rupiah)


es

dengan rincian sebagai berikut :


M

ng

a. Pesangon :2 x 9 x Rp 4.516.791,- = Rp. 81.302.238,-


on

Hal. 28 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

b
b. Penghargaan Masa Kerja:Rp 4.516.791,- x 5 = Rp. 22.583.955,-

u
Direktoric.Putusan Mahkamah
Pergantian Hak 15%: (a+b x Agung
15%) Republik
= Rp. Indonesia
15.582.935,-

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
d.Sisa cuti : 12/25 x Rp 4.516.791,- = Rp. 2.168.059,-

a
e.Bonus th 2018 : 1 x Rp. 4.516.791,- = Rp. 4.516.791+

si
TOTAL KESELURUHAN = Rp.126.153.978,-

ne
ng
6. Menghukum TERGUGAT REKONPENSI/ PENGGUGAT KONVENSI
untuk membayar biaya perkara yang timbul menurut hukum;

do
Atau, apabila Majelis Hakim berkehendak lain, mohon putusan yang seadil-
gu adilnya (ex aequo et bono).

Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut pada persidangan

In
A
berikutnya, Penggugat telah mengajukan Replik tertanggal 8 Juli 2020 dan atas
ah

lik
Replik Penggugat, Tergugat telah mengajukan Duplik tertanggal 15 Juli 2020 ;

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dalil-dalil gugatannya, Penggugat


am

ub
telah mengajukan bukti surat berupa foto copy surat-surat yang telah diberi
meterai cukup, yang diberi tanda P-1 s.d P-12 yaitu sebagai berikut :
ep
Bukti P-1 Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT.Sentra
k

Usahatama Jaya dengan PUK SP-KEP SUJ Periode 2016-2018;


ah

R
Bukti P-2 Fotocopy Surat Keputusan Direksi PT.Sentra Usahatama Jaya

si
Nomor.056/A/HRD-SUJ/X/06 Tentang Pengangkatan Karyawan

ne
ng

Tetap tertanggal 2 Oktober 2006;

Bukti P-3 Fotocopy Slip Gaji Terakhir atas nama Setiawan Purwolaksono;

do
gu

Bukti P-4 Fotocopy Surat Peringatan 1 Nomor.106/A/PA/SP-SUJ/III/2016


tertanggal 17 Maret 2016 yang ditujukan kepada Sdr. Setiawan
Purwolaksono;
In
A

Bukti P-5. Fotocopy Surat Peringatan 3 Nomor.367/A/PA/SP-SUJ/X/2016


tertanggal 21 Oktober 2016 yang ditujukan kepada Sdr. Setiawan
ah

lik

Purwolaksono;

Bukti P-6 Fotocopy Surat Peringatan 1 Nomor.257/A/PA/SP-SUJ/V/2017


m

ub

tertanggal 29 Mei 2017 yang ditujukan kepada Sdr. Setiawan


ka

Purwolaksono;
ep

Bukti P-7 Fotocopy Surat Peringatan 2 Nomor.293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017


ah

tertanggal 13 Juni 2017 yang ditujukan kepada Sdr. Setiawan


R

Purwolaksono;
es
M

ng

on

Hal. 29 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

b
Bukti P-8 Fotocopy Surat Peringatan 3 Nomor.392/A/PA/SP-SUJ/III/2017

u
Direktori Putusan Mahkamah
tertanggal 01 Agustus 2017Agung Republik
yang ditujukan Indonesia
kepada Sdr. Setiawan

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Purwolaksono;

a
Bukti P-9 Fotocopy Surat Skorsing Nomor.032/A/PA/HRD-SUJ/I/2019

si
tertanggal 14 Januari 2019 yang ditujukan kepada Sdr.Setiawan
Purwolaksono;

ne
ng
Bukti P-10. Fotocopy Formulir Penilaian Kinerja Karyawan atas nama Setiawan
Purwolaksono;

do
gu Bukti P-11 Fotocopy Formulir Penilaian Kinerja Karyawan atas nama Setiawan
Purwolaksono;

In
A
Bukti P-12 Fotocopy Bipartiti antara PT.Sentra Usahatama Jaya dengan PUK
SP-KEP SUJ tertanggal 19 Februari 2020;
ah

lik
Menimbang, bahwa Penggugat untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya

selain mengajukan bukti surat, mengajukan 2 (dua ) orang saksi fakta yaitu 1.
am

ub
Saksi Saksi Dwi Agus Tersiertiono dan 2. Saksi H.Suyanto, yang dibawah

sumpah masing-masing memberikan keterangan sebagai berikut ;


ep
k

1. - Saksi Dwi Agus Tersiertiono , dibawah sumpah memberikan keterangan


ah

si
sebagai berikut :

ne
- Bahwa Saksi mengetahui permasalahan antara PENGGUGAT dengan
ng

TERGUGAT yaitu terkait perselisihan pemutusan hubungan kerja;

do
gu

- Bahwa TERGUGAT mulai bekerja di perusahaan sejak 3 Oktober 2004;

- Bahwa upah sebulan yang diterima TERGUGAT sekitar Rp 4,5 jutaan;


In
A

- Bahwa TERGUGAT menerima beberapa kali SP, yaitu pada tahun 2016

menerima SP III karena Tergugat tidur pada jam kerja kemudian pada
ah

lik

tahun 2017 Tergugat kembali menerima SP I, II dan III secara berturut-


m

turut dalam kasus yang sama yaitu terlambat masuk kerja;


ub

- Bahwa mekanisme penilaian prestasi kerja di perusahaan, ketika


ka

ep

seseorang mendapatkan SP III maka otomatis mengurangi 100 % kinerja

yang bersangkutan, karena di Tahun 2016 ada SP III maka nilainya


ah

menjadi D dan kemudian di tahun 2017 juga sama karena ada SP III maka
es
M

nilanya menjadi D;
ng

on

Hal. 30 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

b
- Bahwa konsekuensi nilai D adalah PHK ;

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
- Bahwa ketika pertemuan Bipartit, bahwasannya TERGUGAT bersedia di

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
PHK namun diberikan pesangon sesuai yang diminta oleh TERGUGAT;

a
R

si
- Bahwa TERGUGAT diskorsing sejak bulan Januari 2019;

- Bahwa gaji TERGUGAT sampai sekarang masih dibayarkan;

ne
ng
- Bahwa selama skorsing, karyawan hanya menerima gaji pokoknya saja;

do
- Bahwa permasalahan antara perusahaan dengan Tergugat adalah terkait
gu penilaian kinerja Tergugat dibawah standard yaitu mendapat nilai D 2 kali

In
A
berturut-turut;

- Bahwa Tergugat mendapat D nya tahun 2016 dan 2017;


ah

lik
- Bahwa alasan PHK terhadap Tergugat adalah karena Tergugat mendapat

nilai D sebanyak 2 kali berturut-turut yaitu tahun 2016 dan tahun 2018;
am

ub
- Bahwa PKB 2016 periode nya sampai 2018 dan kemudian diperpanjang

untuk jangka waktu 1 tahun sampai dengan tahun 2019;


ep
k

- Bahwa yang melihat TERGUGAT tertidur saat jam kerja adalah Direktur
ah

R
perusahaan pada saat melakukan tinjauan lapangan;

si
- Bahwa SP ada batas waktunya yaitu 6 (enam) bulan;

ne
ng

- Bahwa yang memberikan penilaian kinerja adalah atasan langsung, akan

kemudian di verifikasi oleh tingkatan direksinya, dan dari HRD ada

do
gu

tambahan penilaian terkait kedisiplinan seperti absensi;


In
- Bahwa Tergugat sering bekerja diluar jam kerja maupun di hari libur,
A

karena intruksi dari atasan langsung untuk bekerja lembur;


ah

lik

- Bahwa apabila karyawan melakukan lembur, maka keesokan hari dia tetap

masuk dengan jam yang sama;


m

ub

- Bahwa bonus merupakan hak karyawan dengan persyaratan tertentu;


ka

- Bahwa TERGUGAT terakhir mendapatkan bonus pada Tahun 2018 dan


ep

Tahun 2019 ketika Skorsing sudah tidak mendapatkan bonus


ah

es
M

ng

on

Hal. 31 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

b
2. Saksi H. Suyanto, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai

u
Direktoriberikut
Putusan: Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Saksi bekerja pada perusahaan Penggugat sejak 2008 dan

a
menjadi atasan langsung Tergugat;

si
- Bahwa Jabatan Tergugat adalah sebagai operator
- Bahwa status Tergugat merupakan Karyawan tetap;

ne
ng
- Bahwa sepengetahuan Saksi Tergugat di PHK karena mendapat nilai D
berturut – turut dalam 2 Tahun;

do
- Bahwa penilaian karyawan dilakukan 1 tahun sekali;
gu - Bahwa jika karyawan mendapat surat peringatan ke 3 otomatis nilai
appraisalnya D;

In
A
- Bahwa Tergugat mendapat surat peringatan ke-3 dari perusahaan, karena
beberapa kali terlambat masuk kerja dan terakhir tertidur di tempat kerja;
ah

lik
- Bahwa Saksi menerangkan untuk rekap data keterlambatan dikeluarkan
oleh bagian HRD dan bukan dari atasannya;
am

- Bahwa Saksi menerangkan skorsing untuk Tergugat dimulai dari bulan

ub
Januari 2019 dan sejak itu Tertugat sudah tidak masuk kerja lagi sampai
dengan sekarang;
ep
k

- Bahwa gaji Tergugat terakhir sekitar Rp. 4.500.000,-


- Bahwa Saksi tidak mengetahui tentang PIP (performance improvement
ah

R
plant) dan menurutnya PIP belum jalan dan belum di sosialisasikan;

si
- Bahwa perusahaan ada PKB dan PKB dibagikan kepada seluruh

ne
ng

karyawan;
- Bahwa alasan Tergugat sering terlambat, karena tidurnya malam terus ,
sehingga di pagi harinya kesiangan;

do
gu

- Bahwa Tergugat kerja non Shift dan masuk jam 08.00;


- Bahwa kinerja Tergugat adalah standard dan tidak ada masalah, hanya
In
A

sering terlambat masuk kerja;


- Bahwa job desk Tergugat yaitu menerima kedatangan batubara dan
kemudian mengirimkan ke gudang;
ah

lik

- Bahwa jangka waktu SP adalah 6 bulan


- Saksi menerangkan ketika Saksi menyuruh Sdr Setiawan masuk diluar jam
m

ub

kerja berarti lembur dan membuat SPKL


- Saksi konsekuensi dari nilai D berturut- turut sebanyak 2 kali dapat di
ka

ep

jatuhkan PHK
- Saksi terkait SP3 akibat Tergugat tertidur, selama menjadi bawahan baru
ah

sekali Saksi melihat Tergugat tertidur di ruangan, hal ini karena lebih
R

banyak dilapangan, dan pada saat kejadian diketahui oleh Direksi


es
M

langsung,
ng

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat dan bukti saksi


on

Hal. 32 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

b
Penggugat, Tergugat menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan.

u
DirektoriMenimbang,
Putusanbahwa
Mahkamah Agung
Tergugat untuk Republik
menguatkan Indonesia
dalil-dalil bantahannya

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
telah mengajukan bukti surat berupa foto copy surat-surat yang telah diberi

a
meterai cukup, yang diberi tanda T-1 s.d T-2 yaitu sebagai berikut :

si
Bukti T-1A Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT.Sentra
Usahatama Jaya dengan PUK SP-KEP SUJ Periode 2016-2018,;

ne
ng
Bukti T-1B Fotocopy Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara PT.Sentra
Usahatama Jaya dengan PUK SP-KEP SUJ Periode 2019-2021,;

do
gu Bukti T-2A Fotocopy Notulen Bipartit tertanggal 9 Januari 2019;

Bukti T-2B Fotocopy Notulen Bipartit II perihal karyawan dengan prestasi

In
A
dibawah standar tertanggal 21 Januari 2019,;

Bukti T-2C Fotocopy Notulen Bipartit tertanggal 1 Februari 2019;


ah

lik
Bukti T-2D Fotocopy Risalah Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
antara PT.Sentra Usahatama Jaya dengan Sdr.setiawan
am

ub
Purwolaksono & Sdr.Dwi Payana ditingkat Mediasi Disnaker
Cilegon;
ep
Bukti T-2E Fotocopy Anjuran dari Kantor Disnaker Kota Cilegon tertanggal 028
k

Oktober 2019;
ah

R
Menimbang, bahwa Tergugat untuk memperkuat dalil-dalil bantahannya

si
selain mengajukan bukti surat, Tergugat mengajukan 2 (dua ) orang saksi fakta

ne
ng

yaitu 1. Saksi Udin Marsim dan 2. Saksi Dwi Payana, yang dibawah sumpah

masing-masing memberikan keterangan sebagai berikut ;

do
gu

1. Saksi Udin Marsim , dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai


In
A

berikut :

- Bahwa Saksi saat in masih bekerja pada perusahaan Pengggugat


ah

lik

- Bahwa Saksi sebagai pengurus serikat pekerja dan mendampingi

perkara Tergugat hingga tripartit;


m

ub

- Bahwa sepengetahuan saksi Tergugat mendapat nilai appraisal D


ka

sebanyak 2x yaitu tahun 2016 dan tahun 2017, dan kinerja tahun 2017
ep

penilaian di tahun 2018, namun Bipartit dilakukan ditahun 2019 artinya


ah

Tergugat di tahun 2018 sampai dengan 2019 berkelakuan baik tidak


es
M

ng

on

Hal. 33 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

b
ada masalah, akan tetapi Tergugat di Tahun 2019 tetap diajukan PHK

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
oleh perusahaan;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa Tergugat mendapat nilai D sebanyak 2 (dua) kali yaitu penilaian

a
R

si
kinerja di tahun 2016 yang di nilai ditahun 2017 dan kinerja 2017 di

nilai tahun 2018, bahwa karyawan yang mendapat 2 (dua) kali Nilai D

ne
ng
konsekuensinya adalah PHK, tapi ranah PHK nya harusnya dilakukan

do
di Tahun 2018 bukan Tahun 2019;
gu - Bahwa bonus merupakan hak karyawan, apabila ada karyawan

In
A
mendapat Nilai D tetap mendapatkan bonus namun mendapat

potongan;
ah

lik
- Bahwa Saksi juga terlibat dalam penyusunan PKB;

- Bahwa berdasarkan informasi dari perusahaan bagi karyawan yang


am

ub
diskorsing tidak mendapatkan bonus, melainkan gaji pokok serta THR;

- Bahwa Tergugat mendapat 2 (dua) kali nilai D, sehingga di PHK,


ep
k

sebagaimana tertuang dalam PKB periode 2016-2018;


ah

R
- Bahwa dalam PKB 2016-2018 ada mengatur terkait 2 kali nilai D, kalau

si
di PKB 2019-2021 tidak ada pengaturannya, namun diganti dengan PIP

ne
ng

- Bahwa belum ada tindak lanjut PIP, belum dibahas tetapi pelaksanan

ketentuannya belum ada;

do
gu

2. - Saksi Dwi Payana, dibawah sumpah memberikan keterangan sebagai


In
berikut :
A

- Bahwa Saksi kenal dengan Tergugat karena sama-sama bekerja pada


ah

perusahaan Penggugat dan satu departemen;


lik

- Bahwa sepengetahuan saksiTergugat di PHK karena indisipliner yaitu


sering terlambat;
m

ub

- Bahwa Tergugat terakhir mendapat SP 3;


- Bahwa Tergugat tertidur pada saat jam istirahat (Pukul 12.00) ketika
ka

ep

mendata batu bara di komputer, kemudian yang bersangkutan


memejamkan mata lalu ditegur oleh Direktur (Bapak Hansen) dan yang
ah

bersangkutan dimarahi dan dikenakan Sanksi yaitu SP 3


R

- Bahwa Tergugat telat hadir karena malamnya disuruh atasannya


es
M

lembur, cuma telat beberapa menit saja namun Tergugat tetap masuk
ng

kerja;
on

Hal. 34 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

b
- Bahwa Tergugat saat ini masih discorsing;

u
Direktori- Putusan Mahkamah
Bahwa Tergugat Agung
di scorsing sejak tanggal Republik Indonesia
15 Januari 2019;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Bahwa selama di scorsing Tergugat masih menerima gaji, namun

a
hanya gaji pokok saja;

R
- Bahwa setiap karyawan diberi buku PKB;

si
- Bahwa jika karyawan mendapat surat peringatan 3 maka otomatis nilai

ne
ng
appraisal nya menjadi D;
- Bahwa jika karyawan mendapat nilai D dua kali berturut-turut sanksinya
adalah pemutusan hubungan kerja;

do
gu - Bahwa Tergugat mendapat nilai D dua kali berturut-turut karena
mendapat SP 3;

In
A
- Bahwa SP 3 yang terakhir karena Tergugat ketiduran di tempat kerja;
- Bahwa Tergugat tidak menerima surat PHK namun Tergugat menerima
ah

surat scorsing;

lik
- Bahwa Tergugat bekerja sesuai dengan jobdesnya dan jam kerja
Tergugat adalah non shift yaitu jam 08.00 – 16.00 dan hari Sabtu
am

ub
setengah hari;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti surat dan bukti saksi Tergugat,
ep
k

Penggugat menyatakan akan menanggapinya dalam kesimpulan.


ah

Menimbang, bahwa selanjutnya baik Penggugat maupun Tergugat


R

si
mengajukan Kesimpulan secara tertulis tertanggal, 19 Agustus 2020;

Menimbang, bahwa untuk mempersingkat putusan ini, segala sesuatu

ne
ng

yang terjadi dalam persidangan yang tercatat dalam Berita Acara Sidang,
seluruhnya dianggap termasuk dalam putusan ini;

do
gu

Menimbang, bahwa akhirnya para pihak tidak mengajukan apa-apa lagi


dalam persidangan ini, dan mohon putusan;
In
A

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA


ah

lik

I DALAM KONVENSI

II DALAM EKSEPSI
m

ub

Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya, selain menjawab


mengenai pokok perkara, juga telah mengajukan Eksepsi yang bukan mengenai
ka

kewenangan mengadili, sekaligus mengajukan gugatan rekonvensi, maka


ep

sebelum mempertimbangkan pokok perkara, Majelis Hakim akan


ah

mempertimbangkan eksepsi tersebut terlebih dahulu yang pada pokoknya


R

sebagai berikut :
es
M

A. GUGATAN PREMATUR DAN TIDAK MEMENUHI SYARAT SEBAGAI


ng

MANA DIATUR UU NO. 2 TAHUN 2004;


on

Hal. 35 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

b
- Bahwa didalam surat gugatannya, PENGGUGAT menyatakan pada

u
Direktorihalaman
Putusan Mahkamah
1 menjelaskan Agung
lampiran gugatan Republik
hanya berupa suratIndonesia
kuasa tanpa

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
mencantumkan risalah penyelesaian mediasi di Dinas Tenaga Kerja

a
Pemerintah Kota Cilegon sebagai turut dalam lampiran Gugatan, hal

R
tersebut diperkuat dengan saat TERGUGAT menerima relaas panggilan

si
sidang yang diberikan salinan gugatan a quo sebagai lampirannya, tidak

ne
ng
ada lampiran risalah penyelesaian dalam Salinan gugatan a quo;

B. GUGATAN PENGGUGAT KABUR, TIDAK CERMAT DAN TIDAK JELAS

do
gu MENERANGKAN TERKAIT PERSELISIHAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
YANG DILAKUKAN PENGGUGAT TERHADAP TERGUGAT (OBSCUUR LIBEL)

In
A
- Bahwa selain karena surat peringatan tersebut diatas sudah berakhir dan
sudah tentu TERGUGAT tidak lagi dalam masa pembinaan (surat
ah

peringatan), ternyata apabila dicermati Surat Peringatan tersebut, ada

lik
kesalahan dalam mencantumkan dasar hukum yang didalilkan Gugatan
PENGGUGAT a quo menjadikan Surat Peringatan menjadi tidak jelas
am

ub
mengenai dasar hukum yang dijadikan dasar dalam pembuatan Surat
Peringatan;
ep
k

- Bahwa gugatan a quo tidak menjelaskan dasar hukum (rechtsground) dan


ah

kejadian atau peristiwa yang mendasari gugatan (fetelijke ground),


R
PENGGUGAT secara tegas menyebutkan perihal gugatan ini adalah

si
gugatan perselisihan hubungan industrial dalam hal Pemutusan Hubungan

ne
ng

Kerja (PHK), maka gugatan Penggugat a quo menurut Tergugat kabur,


tidak cermat dan tidak jelas ( Obscuur Libel);

do
gu

Menimbang bahwa terhadap eksepsi Tergugat tersebut Penggugat


menolak dan menanggapi dalam Repliknya tertanggal 8 Juli 2020 yang pada
pokoknya sebagai berikut :
In
A

1. Bahwa, sebelum perkara aquo diperiksa oleh Majelis Hakim dimuka


persidangan, Penggugat telah mendaftar perkara aquo di PTSP bagian
ah

lik

PHI, dimana petugas PTSP memeriksa kelengkapan gugatan Penggugat


dan wajib melampiri Surat Kuasa, Gugatan, Anjuran (yang diminta petugas
m

ub

hanya fotokopi) fotokopi KTA dan BAS, kemudian fotokopi KTP pemberi
kuasa dan penerima kuasa, akte pendirian Perusahaan dan Perubahan
ka

yang dicap/stempel pos kemudian di cek list dan ketika dinyatakan lengkap
ep

Penggugat memperoleh tanda terima pendaftaran Gugatan beserta


ah

dengan nomor perkara;


R

- Bahwa, jika seandainya kelengkapan berkas tidak lengkap sebagaimana


es

disebut dalam butir (3) diatas, maka petugas PTSP bagian PHI,
M

ng

mengembalikan berkas agar dilengkapi, namun pendaftaran perkara yang


on

Hal. 36 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36
am

b
dilakukan oleh Penggugat telah memenuhi syarat sehingga diberikan

u
Direktoritanda
Putusan Mahkamah
terima yang berisikan nomorAgung
perkara; Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
2. Mengenai Eksepsi Gugatan Penggugat Kabur, Tidak Cermat, dan Tidak

a
Jelas Menerangkan Terkait Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

R
Yang Dilakukan Penggugat Terhadap Tergugat (obscuur libel)

si
- Bahwa, Penggugat perlu menegaskan sehubungan dengan gugatan

ne
ng
Penggugat (sekalian ada perbaikan pada tanggal SP, sehingga dalam
Replik ini Penggugat perbaiki akan tetapi tidak mengubah substansi

do
gu karena hanya perbaikan tanggal), bahwa Tergugat telah berulang kali
menerima Surat Peringatan disertai Skorsing:
- Bahwa, pemberian Surat Peringatan tersebut bukan diberikan karena

In
A
alasan dislike/ketidaksukaan namun karena Tergugat TIDAK DISIPLIN,
sehingga layak untuk diberikan Surat Peringatan;
ah

lik
- Bahwa, eksepsi Tergugat juga tidak beralasan, karena materi tersebut
pada pokoknya telah memasuki pokok perkara yang bukan substansi
am

ub
Eksepsi,;

Menimbang, bahwa atas eksepsi Tergugat dan tanggapan Penggugat


ep
k

tersebut di atas Majelis Hakim akan memberikan pertimbangan hukum sebagai


ah

berikut :
R

si
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi Tergugat tentang gugatan
Penggugat premature dan tidak memenuhi syarat sebagaimana diatur dalam

ne
ng

Undang-Undang No 2 Tahun 2004 karena tidak mencantumkan risalah


penyelesaian mediasi;

do
gu

Menimbang, bahwa setelah setelah Majelis Hakim membaca, menelaah,


meneliti dan mempelajari gugatan Penggugat, bahwa gugatan Penggugat telah
In
A

dilampiri risalah anjuran dari Dinas Tenaga Kerja Kota Cilegon dengan Nomor
560/1162/Hubin JSK tertanggal 28 Oktober 2019, sehingga eksepsi Tergugat
ah

tentang gugatan Penggugat premature tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;


lik

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi gugatan Penggugat Kabur, Tidak


Cermat, dan Tidak Jelas Menerangkan Terkait Perselisihan Pemutusan
m

ub

Hubungan Kerja Yang Dilakukan Penggugat Terhadap Tergugat (obscuur libel)


ka

karena surat peringatan tersebut diatas sudah berakhir dan sudah tentu
ep

TERGUGAT tidak lagi dalam masa pembinaan (surat peringatan), serta gugatan
a quo tidak menjelaskan dasar hukum (rechtsground) dan kejadian atau peristiwa
ah

yang mendasari gugatan (fetelijke ground),;


es

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca, menelaah, meneliti


M

ng

dan mempelajari gugatan Penggugat, menurut Majelis Hakim eksepsi tersebut


on

Hal. 37 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37
am

b
sudah masuk dalam pokok perkara sehingga akan dipertimbanganka bersama

u
Direktori
dengan Putusan
pokok perkaraMahkamah
sehingga eksepsiAgung Republik
Tergugat tentang gugatanIndonesia
Penggugat

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
tidak jelas dan kabur (obscuur libel ) tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;

a
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan hukum

si
tersebut di atas eksepsi Tergugat haruslah dinyatakan ditolak untuk seluruhnya;

ne
III DALAM POKOK PERKARA

ng
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat adalah
sebagaimana diuraikan dalam gugatannya di atas;

do
gu Menimbang, bahwa dalam perkara ini, Majelis telah berusaha untuk
mengupayakan agar para pihak menempuh jalan musyawarah dengan cara

In
perdamaian, tetapi tidak berhasil;
A
Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan Penggugat yang menjadi
ah

pokok – pokok perselisihan antara Para Penggugat dengan Tergugat adalah

lik
sebagai berikut :
am

ub
1. Bahwa, Penggugat adalah pemberi kerja dan memiliki pabrik/factory yang
terletak Jalan Raya Anyer Km. 10, Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Prop.
Banten;
ep
k

2. Bahwa, Tergugat adalah karyawan Penggugat yang telah bekerja selama


ah

14 tahun dengan jabatan Delivery Order Admin dan status Tergugat


R

si
adalah pekerja tetap (PKWTT) berdasarkan Surat Keputusan No.
056/A/HRD-SUJ/X/06 tertanggal 2 Oktober 2006, dengan upah terakhir

ne
ng

(take home pay) sebesar Rp 4.516.791 ;

3 Bahwa, selama Tergugat bekerja dengan Penggugat, Tergugat telah

do
gu

beberapa kali menunjukkan pelanggaran indisipliner, sehingga Tergugat


beberapa kali mendapat Surat Peringatan (SP) sebagai pembinaan yaitu:
In
- Surat Peringatan I No. 106/A/PA/SP-SUJ/III/2016 tertanggal 17
A

Maret 2016 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang


dalam PKB PT SUJ pasal 23 ayat (9) yaitu: “terlambat hadir
ah

lik

ditempat kerja pada bulan Februari 2016 sebanyak 7 (tujuh) tanggal


01, 03, 22, 23,24,25,26 dan 27 Februari 2016”
m

ub

- Surat Peringatan III No. 367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21


Oktober 2016 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang
ka

ep

dalam PKB PT SUJ Pasal 31 ayat (7) yaitu: “ tidur pada saat jam
kerja pukul 15.00 Wib, terjadi pada tanggal 12 Oktober 2016”
ah

- Surat Peringatan I No. 257/A/PA/SP-SUJ/V/2017 tertanggal 19 Mei


es

2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang dalam


M

ng

PKB PT SUJ pasal 31 ayat (3) yaitu: “terlambat hadir ditempat kerja
on

tanpa alasan yang jelas selama 9 (sembilan) hari kerja tidak


Hal. 38 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38
am

b
berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal

u
Direktori Putusan Mahkamah
3,4,6,7,17,19,21,22,27 AprilAgung
2017” Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
- Surat Peringatan II No. 293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 tertanggal 13

a
Juni 2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang

si
dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat (3) yaitu: “terlambat hadir
ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 7 (tujuh) hari kerja

ne
ng
tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal
05,08,20,22,24,26,31 Mei 2017”

do
gu - Surat Peringatan III No. 392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017 tertanggal 13
Juni 2017 dikarenakan melakukan pelanggaran yang tertuang
dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat (a.3) yaitu: “terlambat hadir

In
A
ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 4 (empat) hari kerja
tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada masa berlakunya SP2
ah

lik
pada tanggal 10, 13, 29, 31 Juli 2017”

4. Bahwa, dari Surat Peringatan (SP) yang diterima Tergugat tersebut adalah
am

ub
merupakan pembinaan bagi yang bersangkutan, namun pemberian SP
tersebut berdampak pada produktifitas yang bersangkutan dalam bekerja,
ep
dimana kemudian Tergugat ternyata memperoleh nilai D dua kali berturut-
k

turut berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Penggugat;


ah

5. Bahwa, pekerja yang telah memperoleh SP 1 s/d SP 3 dan telah juga


R

si
mendapat nilai D, merupakan pekerja yang berkinerja tidak bagus,
sehingga Penggugat tidak memiliki keinginan lagi untuk mempertahankan

ne
ng

hubungan kerja dengan Tergugat;

6. Bahwa, alasan PHK yang dilakukan oleh Penggugat kepada Tergugat

do
gu

berdasarkan penilaian terhadap Pekerja yang mendapat nilai D sebanyak


2 (dua) kali berturut-turut sesuai dengan diatur dalam Perjanjian Kerja
In
A

Bersama (PKB) yaitu Pasal 38 butir 11 PKB Periode 2016-2018; yang


menegaskan :
ah

lik

“ pekerja yang mendapat nilai D dua kali berturut-turut meskipun telah


dilakukan upaya pembinaan untuk memperbaikinya, maka perusahaan
dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja” disamping Tergugat juga
m

ub

bersedia di PHK, akan tetapi Penggugat tidak sepakat dengan nilai


ka

besaran kompensasi yang diberikan oleh Penggugat dimana Penggugat


ep

memberikan kompensasi PHK berupa uang Pesangon sebanyak 1 (satu)


kali, uang penghargaan masa kerja, dan uang penggantian hak dan
ah

Tergugat memohon kompensasi sebesar 3 x PMTK;


es

7. Bahwa, dalam rangka Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), Tergugat telah


M

ng

diberikan skorsing sebagaimana yang dinyatakan dalam Surat No.


on

Hal. 39 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39
am

b
032/A/PA/HRD-SUJ/I/2019 tertanggal 14 Januari 2019, dengan tetap

u
Direktoridiberikan
Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
hak-haknya;

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Menimbang, bahwa dalam jawaban dan dupliknya Tergugat menolak

a
gugatan Penggugat tersebut diatas dengan alasan hukum yang pada pokoknya

si
adalah sebagai berikut :

1. Bahwa Penggugat tidak mempunyai alasan yang berdasarkan hukum

ne
ng
melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap Tergugat;
2. Bahwa upaya pemutusan hubungan kerja oleh Penggugat kepada Tergugat

do
gu tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 151 ayat (1) juncto pasal 161 ayat (1),
(2) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Bahwa Penggugat terbukti melanggar Perjanjian Kerja Bersama;

In
A
4. Bahwa upaya skorsing yang dilakukan Penggugat kepada Tergugat bukti
ketidaksukaan dan keinginan Penggugat mem phk Tergugat;
ah

lik
5. Bahwa perhitungan pesangon yang diajukan Penggugat dalam gugatan a quo
tidak menjelaskan dasar hukumnya;
am

ub
Menimbang, bahwa memperhatikan gugatan, jawaban, replik, duplik dan
fakta-fakta yang ditemukan dalam persidangan ternyata yang menjadi pokok –
ep
k

pokok perselisihan antara Para Penggugat dengan Tergugat adalah Apakah


ah

pemutusan hubungan kerja yang dilakukan oleh Penggugat terhadap Tergugat


R

si
dengan alasan karena Tergugat telah memperoleh 2 (dua) kali nilai D akibat
indisipliner telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dan telah sesuai

ne
ng

dengan ketentuan Peraturan Perundangan Ketenagakerjaan ?


Menimbang , bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah disangkal oleh

do
Tergugat maka majelis menetapkan beban pembuktian kepada kedua belah
gu

pihak dimana Penggugat diwajibkan membuktikan dalil gugatannya dan


Tergugat diwajibkan membuktikan dalil bantahannya sebagaimana ketentuan
In
A

pasal 163 HIR jo Pasal 1865 KUH Perdata;

Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil-dalil gugatannya,


ah

lik

Penggugat telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda P-1 s.d P-12 dan
mengajukan 2 (dua ) orang saksi fakta yaitu 1. Saksi Saksi Dwi Agus
m

ub

Tersiertiono dan 2. Saksi H.Suyanto,

Menimbang, bahwa begitu pula untuk mempertahankan dalil-dalil


ka

bantahannya, tergugat telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda sebagai T-
ep

1 s.d T-2; dan mengajukan 2 (dua ) orang saksi fakta yaitu 1. Saksi Udin Marsim
ah

dan 2. Saksi Dwi Payana;


R

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti yang diajukan oleh kedua belah
es
M

pihak hanya alat bukti yang relevan dengan perkara aquo yang dipertimbangkan,
ng

sedangkan alat bukti yang lain dikesampingkan;


on

Hal. 40 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40
am

b
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim memperhatikan dan meneliti

u
Direktori Putusan
bukti-bukti Mahkamah
yang diajukan Agung
oleh kedua belah Republik
pihak dalam persidanganIndonesia
berupa bukti

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
P-1 s.d P-12 dan bukti Tergugat T-1 s.d T-2, serta keterangan para saksi dari

a
bukti-bukti sebagaimana tersebut di atas serta keterangan para saksi dalam

R
kaitannya satu sama lain yang ternyata bersesuaian diperoleh fakta-fakta hukum

si
sebagai berikut :

ne
ng
1. Bahwa berdasarkan bukti P-1 yang bersesuaian dengan bukti T-1A berupa
Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2016 – 2018 dan bukti T-1B berupa

do
Perjanjian Kerja Bersama Tahun 2019 – 2021 terbukti bahwa Perusahaan
gu memiliki Perjanjian Kerja Bersama;

2. Bahwa berdasarkan bukti P-2 berupa SK Direksi No 056/A/HRD/SUJ/X/06

In
A
tentang pengangkatan karyawan tetap yang bersesuaian dengan bukti T-
2 dan Bukti P-3 berupa slip gaji yang bersesuaian dengan bukti T-3,
ah

lik
terbukti bahwa Tergugat adalah karyawan tetap Penggugat;

3. Bahwa berdasarkan bukti P-4 berupa Surat Peringatan I No. 106/A/PA/SP-


am

ub
SUJ/III/2016 tertanggal 17 Maret 2016 terbukti bahwa Tergugat telah
mendapat surat peringatan karena melanggar disiplin kerja yaitu
ep
melakukan pelanggaran yang tertuang dalam PKB PT SUJ pasal 23 ayat
k

(9) yaitu: “terlambat hadir ditempat kerja pada bulan Februari 2016
ah

sebanyak 7 (tujuh) tanggal 01, 03, 22, 23,24,25,26 dan 27 Februari


R

si
2016terlambat hadir ditempat kerja sebanyak 7 ( tujuh) kali;

4. Bahwa berdasarkan bukti P-5 berupa Surat Peringatan III No.

ne
ng

367/A/PA/SP-SUJ/X/2016 tertanggal 21 Oktober 2016 terbukti bahwa


Tergugat melakukan pelanggaran yang tertuang dalam PKB PT SUJ Pasal

do
gu

31 ayat (7) yaitu: tidur pada saat jam kerja pukul 15.00 Wib, terjadi pada
tanggal 12 Oktober 2016;
In
A

5. Bahwa berdasarkan bukti P-6 berupa Surat Peringatan I No. 257/A/PA/SP-


SUJ/V/2017 tertanggal 29 Mei 2017 terbukti Tergugat melakukan
ah

pelanggaran PKB PT SUJ pasal 31 ayat (3) yaitu: terlambat hadir ditempat
lik

kerja tanpa alasan yang jelas selama 9 (sembilan) hari kerja tidak berturut-
turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal 3,4,6,7,17,19,21,22,27 April 2017
m

ub

6. Bahwa berdasarkan bukti P-7 berupa Surat Peringatan II No.


ka

293/A/PA/SP-SUJ/VI/2017 tertanggal 13 Juni 2017 terbukti Tergugat


ep

melakukan pelanggaran yang tertuang dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat


(3) yaitu: terlambat hadir ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 7
ah

(tujuh) hari kerja tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada tanggal
es

05,08,20,22,24,26,31 Mei 2017;


M

ng

on

Hal. 41 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41
am

b
7. Bahwa berdasarkan bukti P-8 berupa Surat Peringatan III No.

u
Direktori392/A/PA/SP-SUJ/VIII/2017
Putusan Mahkamah Agung
tertanggal 1 Republik Indonesia
Agustus 2017 Tergugat

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
melakukan pelanggaran tertuang dalam PKB PT SUJ pasal 31 ayat (a.3)

a
yaitu: terlambat hadir ditempat kerja tanpa alasan yang jelas selama 4

R
(empat) hari kerja tidak berturut-turut dalam 1 (satu) bulan pada masa

si
berlakunya SP2 pada tanggal 10, 13, 29, 31 Juli 2017;

ne
ng
8. Bahwa berdasarkan bukti P-9 berupa surat Keputusan Skorsing No.
032/A/PA/HRD-SUJ/I/2019 tertanggal 14 Januari 2019 terbukti Penggugat

do
telah melakukan skorsing sehubungan dengan proses PHK terhadap
gu Tergugat

9. Bahwa berdasarkan bukti P-10 berupa Hasil penilaian terhadap Tergugat

In
A
periode Januari-Desember 2017 dan Bukti P-11 berupa Hasil penilaian
terhadap Tergugat periode Januari-Desember 2018 terbukti Tergugat
ah

lik
memperoleh nilai D selama 2 tahun berturut-turut;

10. Bahwa berdasarkan bukti P-12 berupa hasil bipartite antara Perusahaan
am

ub
dengan Pihak PUK SP-KEP-SUJ tentang pembahasan pasal 37 ayat 2
poin c (25) terbukti bahwa program PIP masih dalam proses perundingan
ep
dan kepada karyawan yang mendapat SP III dan kemudian melakukan
k

pelanggaran dengan klausul yang berbeda pada masa berlaku SP III dapat
ah

dilakukan proses PHK tanpa didahului PIP;


R

si
11. Bahwa berdasarkan bukti T-2A s.d T-2E berupa notulen bipartite I,II,III ,
risalah mediasi dan anjuran terbukti bahwa telah dilakukan perundingan

ne
ng

secara bipartite dan mediasi hingga keluar surat anjuran namun belum
tercapai kesepakatan;

do
gu

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum tersebut diatas , Majelis


Hakim akan mempertimbangkannya berdasarkan bukti-bukti yang diajukan oleh
In
A

kedua belah pihak, peraturan perundangan Ketenagakerjaan yang berlaku dan


berhubungan dengan perkara aquo dan perjanjian-perjanjian yang telah dibuat
ah

oleh para pihak;


lik

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum sebagaimana terurai diatas,


m

ternyata Penggugat terbukti telah melakukan pelanggaran disiplin kerja yaitu terlambat
ub

hadir di tempat kerja dan tertidur saat jam kerja hingga mendapat surat peringatan 1 ,
ka

peringatan 2 dan peringatan 3;


ep

Menimbang, bahwa akibat dari surat peringatan 3 tersebut Tergugat telah


ah

mendapat nilai appraisal D sebanyak 2 (dua) kali berturut-turut yaitu tahun 2017 dan
R

tahun 2018;
es
M

ng

on

Hal. 42 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42
am

b
Menimbang, bahwa mengacu pada Perjanjian Kerja Bersama antara

u
Direktori Putusan
Perusahaan Mahkamah
dengan Pihak Agung
PUK SP-KEP-SUJ Republik
) yaitu Indonesia
Pasal 38 butir 11 PKB

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
Periode 2016-2018 menegaskan:

a
“ pekerja yang mendapat nilai D dua kali berturut-turut meskipun telah

si
dilakukan upaya pembinaan untuk memperbaikinya, maka perusahaan dapat
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja” ;

ne
ng
Menimbang, bahwa Penggugat adalah anggota serikat pekerja pada
perusahaan Penggugat, sehingga sudah sepatutnya tunduk dan patuh pada

do
gu ketentuan yang diatur bersama dalam Perjanjian Kerja Bersama yang telah
disepakati oleh Serikat Pekerja dengan Tergugat;
Menimbang, bahwa mengacu pada ketentuan dalam Undang-Undang No.

In
A
13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang mengatur masalah Pemutusan
Hubungan Kerja karena indisipliner yang berkaitan dengan perkara a quo adalah
ah

lik
adalah Pasal 161 ayat(1) dan ayat(2) Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang berbunyi sebagai berikut :
am

ub
Bunyi Pasal 161

1. Dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang diatur dalam


perjanjian kerja, peraturan perusahaan atau perjanjian kerja bersama,
ep
k

pengusaha dapat melakukan pemutusan hubungan kerja, setelah kepada


ah

pekerja/buruh yang bersangkutan diberikan surat peringatan pertama, kedua,


R

si
dan ketiga secara berturut-turut.
2. Pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja dengan alasan

ne
ng

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memperoleh uang pesangon sebesar 1


(satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar

do
gu

1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai
ketentuan Pasal 156 ayat (4).

Menimbang, bahwa dalam perkara aquo dimana Penggugat dengan


In
A

Tergugat sama-sama ingin mengakhiri hubungan kerja maka mengacu pada


fakta hukum tersebut diatas dimana Tergugat telah mendapat surat peringatan
ah

lik

yang mengakibatkan nilai appraisal D berturut-turut selama 2 tahun dan hal


tersebut telah diatur dalam PKB;
m

ub

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta hukum terurai diatas, Majelis Hakim


ka

berpendapat gugatan Pemutusan Hubungan Kerja / PHK yang dilakukan oleh


ep

Penggugat terhadap Tergugat telah memenuhi ketentuan pasal 161 Undang-Undang


Nomor 13 Tahun 2003 dan Perjanjian Kerja Bersama / PKB Pasal 38 butir 11 PKB
ah

Periode 2016-2018 antara Perusahaan dengan Serikat Pekerja, sehingga beralasan


R

es

hukum gugatan Penggugat dikabulkan;


M

ng

on

Hal. 43 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43
am

b
Menimbang, bahwa olelh karena gugatan Penggugat dikabulkan maka

u
Direktori Putusan
menghukum PenggugatMahkamah Agung
untuk membayar pesangon Republik
kepada Indonesia
Tergugat sebesar 1 (satu)

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali

a
ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156

R
ayat (4) dengan perincian sebagai berikut :

si
a. Pesangon : 1 x Rp 4.516.791 x 9 = Rp. 40.651.119

ne
ng
b. Penghargaan masa kerja : Rp. 4.516.791 x 5 = Rp. 22.583.955
c. Penggantian hak 15% : (a+b x 15 %) = Rp. 9.488.261
d. Sisa cuti : 12/25 x Rp. 4.516.791 = Rp. 2.168.059

do
gu Total
Terbilang : Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu Ribu Tiga
= Rp. 74.891.394

In
A
Ratus Sembilan Empat Rupiah
ah

IV DALAM REKONVENSI

lik
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi
/Tergugat Konvensi adalah sebagaimana diuraikan dalam gugatannya di atas;
am

ub
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang telah dipertimbangkan dalam
konvensi dianggap termuat dalam pertimbangan rekonvensi ini sepanjang hal
ep
tersebut ada hubungannya dengan gugatan rekonvensi;
k

Menimbang, bahwa oleh karena gugatan konvensi dikabulkan dan


ah

gugatan rekonvensi terkait dengan gugatan konvensi maka gugatan rekonvensi


R

si
tidak beralasan hukum untuk dikabulkan;
Menimbang, bahwa berdasarkan segala sesuatu yang telah

ne
ng

dipertimbangkan diatas dan tanpa perlu lagi mempertimbangkan bukti-bukti


lainnya telah cukup alasan bagi majelis hakim untuk mengabulkan gugatan

do
gu

Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi untuk seluruhnya;

V DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


In
A

Menimbang bahwa, dengan memperhatikan ketentuan Pasal 58 Undang-


Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial yang bunyinya ”Dalam proses beracara di Pengadilan Hubungan
ah

lik

Industrial, pihak-pihak yang berperkara tidak dikenakan biaya termasuk biaya


eksekusi yang nilai gugatannya dibawah Rp.150.000.000 (seratus lima puluh juta
m

ub

rupiah)”, karena Gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi nilai


gugatannya kurang dari Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) maka
ka

ep

biaya perkara dibebankan kepada negara dan jumlah biaya perkara akan
ditetapkan dalam amar putusan;
ah

Memperhatikan Undang-Undang No. 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian


R

es

Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang


M

ng

Ketenagakerjaan dan Peraturan Perundang-Undangan lain yang bersangkutan ;


on

Hal. 44 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44
am

b
M E N G A D ILI

u
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
I DALAM KONVENSI

a
II DALAM EKSEPSI

R
Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

si
III DALAM POKOK PERKARA

ne
ng
- Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
untuk sebagian;

do
gu - Menghukum Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi
membayar pesangon kepada Tergugat Konvensi / Penggugat
untuk

Rekonvensi sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat (2), uang

In
A
penghargaan masa kerja sebesar 1 (satu) kali ketentuan Pasal 156 ayat
(3) dan uang penggantian hak sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4)
ah

lik
dengan perincian sebagai berikut :
a. Pesangon : 1 x Rp 4.516.791 x 9 = Rp. 40.651.119
am

ub
b. Penghargaan masa kerja : Rp. 4.516.791 x 5 = Rp. 22.583.955
c. Penggantian hak 15% (a+b x 15 %) = Rp. 9.488.261
d. Sisa cuti : 12/25 x Rp. 4.516.791 = Rp. 2.168.059
ep
k

Total = Rp. 74.891.394


ah

si
Terbilang : Tujuh Puluh Empat Juta Delapan Ratus Sembilan Puluh Satu
Ribu Tiga Ratus Sembilan Empat Rupiah

ne
ng

- Menolak gugatan Penggugat Konvensi / Tergugat Rekonvensi untuk


selain dan selebihnya;

do
IV DALAM REKONVENSI
gu

Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi untuk


seluruhnya;
In
A

V DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


Membebankan biaya perkara yang timbul dalam perkara ini kepada
ah

lik

Negara sebesar Rp ……………


m

ub

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang, pada hari
ka

Senin, tanggal 21 September 2020 oleh kami EMANUEL ARI BUDIHARJO ,


ep

S.H., sebagai Ketua Majelis, KANTHI RAHAYU, S.H., M.M., dan Ir.
ah

SETIJOBUDI , masing-masing Hakim Ad Hoc, sebagai Hakim Anggota putusan


R

mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum, pada hari Rabu,
es

tanggal 23 September 2020, oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh
M

ng

Hakim-hakim Ad Hoc dibantu oleh NANA SUPRIATNA WALUYA, S.H., Panitera


on

Hal. 45 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45
am

b
Pengganti Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Serang

u
Direktori
dengan Putusan Mahkamah
dihadiri oleh kuasa Agung
Penggugat dan dihadiri Republik Indonesia
Kuasa Tergugat.

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Hakim-hakim Ad Hoc Ketua Majelis,

si
TTD TTD

ne
ng
1. KANTHI RAHAYU, S.H,.M.M., EMANUEL ARI BUDIHARJO , S.H.,

TTD

do
gu 2. Ir. SETIJOBUDI

In
A
Panitera Pengganti

TTD
ah

lik
NANA SUPRIATNA WALUYA, S.H.,

Perincian Biaya:
am

ub
Biaya Panggilan : Rp. 500.000,-

Biaya Materai : Rp. 6.000,-


ep
k

Jumlah : Rp. 506.000,-


ah

Terbilang : ………………………….
R

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Hal. 46 dari 46 halaman. Putusan No.60/Pdt.Sus-PHI/2020/PN.Srg.


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Anda mungkin juga menyukai