NPM : 180920210005
Tugas: MK Pragmati
Implikatur Percakapan
Kiki: “Aduh, benar saya deg-degan malam ini, karena bisa langsung bertatap muka dengan
menteri-menteri kebanggaan Indonesia. Ada Ibuk Susi Pudjiastuti, menteri kelautan dan
perikanan, …..”
Pembahasan: Pada contoh pertama ini, kita bisa melihat bahwa tidak ada makna/maksud
lain dari isi ujaran si pembicara, yaitu bahwa si pembicara memang merasa
deg-degan pada saat bertemu dengan orang-orang penting di Indoneisa.
Sehingga para pendengarnya tidak memerlukan pengetahuan
khusus/spesifik dalam memaknai kalimat tersebut.
Kiki: “Bapak Hanif Dakhiri keren banget, karena beliau adalah menteri Ketenagakerjaan, dan
juga sekarang merangkap sebagai menteri Pemuda dan Olahraga.”
Pembahasan: Begitu pula dengan contoh kedua di atas, kita bisa melihat bahwa tidak ada
dijumpai dari makna/maksud lain dari isi ujaran si pembicara, yaitu bahwa
si pembicara memang merasa bahwa si subjek yang sedang dibicarakan
tersebut mempunyai posisi jabatan yang keren dikarenakan suatu alasan.
Sehingga para pendengarnya tidak memerlukan pengetahuan
khusus/spesifik dalam memaknai kalimat tersebut.
Pembahasan: Pada contoh penggalan kalimat di atas, si pembicara memakai kata ‘setiap’
untuk ungkapan “setiap pagi”, sehingga mengindikasikan sebuah skala
implikasi di dalamnya. Dengan demikian, kita dapat menarik satu
pemahaman bahwa ‘pada pagi hari, si subjek pasti akan selalu semangat,
karena sesuatu hal tersebut.
Kiki: “…. Dan seluruh nelayan di Pangandaran itu menyebut buk Susi sebagai ‘putri laut’”.
Pembahasan: Pada contoh penggalan kalimat di atas, si pembicara memakai kata ‘seluruh’
untuk ungkapan “seluruh nelayan”, sehingga mengindikasikan sebuah skala
implikasi di dalamnya, yang salah satunya dapat kita petik sebuah
pemahaman bahwa ‘semua nelayan (tanpa terkecuali) di tempat tersebut
menyebut buk Susi sebagai ‘putri laut’.
Kiki: “Buk Rosi, saya ngefans banget sama buk Rosi, dari kecil saya nontonin buk Rosi melulu
dari TV, waktu balapan motor…”
Pononton: (tertawa terbahak-bahak)
Kiki: “Bener gak sih ?? Iya kan ? Valentino Rossi Silalahi.”
Penonton: (lanjut tertawa)
Kiki: “Tapi, beliau ini (pak Rudantara) adalah salah satu menteri yang sangat milenial. Karena
hobi beliau adalah main Mobile-Lagend. Makanya kalau setiap pagi mau ke kantor tuh
pak Rudi semangat benget. Karena sampai kantor dia mabar sama stafnya.”
Pembahasan: Pada contoh kalimat di atas, terdapat implikatur konvensional pada saat si
pembicara memakai kata ‘Mobile Lagend’ yang merupakan sebuah game
mobile yang sedang trand saat ini, dan juga kata ‘mabar’ yaitu singkatan dari
‘main mareng’. Dan perbendaharan tersebut hadir dikarenakan memang
sudah umum digunakan pasa masa sekarang ini.
Kiki: “Tepuk tangan untuk Ibuk Retno Marsudi, karena beliau adalah satisatunya perempuan
yang pertama berhasil menduduki sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia. Dan saya akan
jadi yang kedua…. Kalau ada orang dalam…”
Penonton: (tertawa terbahak-bahak)
Pembahasan: Pada kalimat di atas, juga terdapat implikatur konvensional pada saat si
pembicara memakai kata ‘orang dalam’ yang dipahami oleh khalayak umum
sebagai orang dari suatu organisasi yang akan membantu orang luar agar
dapat bergabung ke dalam organisasinya tersebut, tetapi dengan nuansa/
perspektif yang negatif.
Note: Seluruh data diambil dari Kanal You-Tube Stand Up Compas TV dengan judul “Pecah!!!
Kiky Saputri Roasting Para Menteri Jokowi, Semua Tak Berkutik” yang di-upload
pertanggal 21 September 2021.
https://www.youtube.com/watch?v=MziZW1t4grY