MAKANAN GGL PERLUKAH KITA

D-III GIZI
IZIG ISAKUDE
(GULA, GARAM, SARAPAN PAGI?

LEMAK) Sarapan adalah kegiatan

makan dan minum yang
dilakukan antara
Pertumbuhan satu unit porsi bangun pagi sampai jam
konsumsi minuman manis dalam 9 untuk memenuhi
sehari berhubungan dengan sebagian kebutuhan gizi
kenaikan Indeks Massa Tubuh (IMT) harian (15-30%
0,06 unit dalam kurun waktu satu
kebutuhan gizi) dalam
tahun pada anak-anak dan remaja.
Konsumsi natrium tinggi pada anak
rangka mewujudkan
berhubungan dengan tekanan hidup sehat, aktif, dan
darah yang tinggi.Peningkatan IMT produktif.
pada anak dipengaruhi oleh
konsumsi minuman manis dan 1. MENJAGA AGAR TUBUH TETAP
makanan lemak tinggi. Suatu SEHAT DAN KUAT,
penelitian menunjukkan adanya 2. MENINGKATKAN
hubungan antara asupan energi KONSENTRASI DAN DAYA
INGAT,
dan protein dengan obesitas pada
3. MENINGKATKAN PRESTASI
anak, kemungkinan disumbang
BELAJAR,
oleh konsumsi cepat saji (makanan 4. MENCEGAH JAJAN
modern) yang tinggi energi, tinggi SEMBARANGAN, DAN
lemak, tinggi garam, dan rendah 5. MELATIH DISIPLIN DAN
serat. KEBERSAMAAN,

6. TIDAK SARAPAN,
MELAHIRKAN GENERASI
LEMAH, RENTAN SAKIT DAN
MASA DEPAN SURAM.

DEHIDRASI
Keluarnya banyak cairan tubuh
yang membahayakan, yang
disebabkan oleh penyakit,
keringat berlebih, atau
kurangnya asupan.
PERAWATAN MANDIRI
Minum air putih, cairan rehidrasi
oral (ORS), atau minuman
olahraga untuk menggantikan
cairan yang hilang dapat
membantu mencegah dehidrasi.
Mencari tempat yang sejuk juga
dapat membantu.
PERSENTASE
KESIMPULAN
Pentingnya sarapan pagi untuk
anak-anak agar memberikan energi
dan membentuk pertahanan tubuh
agar tidak mudah terserang
26,1% penyakit
Banyak anak melewatkan sarapan pagi
Makanan GGL (Gula, Garam dan
Lemak) dengan ketetapan yang
ditentukan oleh WHO dapat
menyebabkan obesitas serta
Penyakit Tidak Menular (PTM)
29,7%
seperti tekanan darah tinggi,
diabetes, penyakit jantung, dan
kanker.
Masyarakat Indonesia mengonsumsi GGL melebihi
ketentuan WHO
Dehidrasi yang terjadi secara
berulang, berkepanjangan, dan
dibiarkan tanpa penanganan dokter,
46,1%
bisa menyebabkan batu ginjal, infeksi
saluran kemih, hingga gagal ginjal
Masyarakat Indonesia mengalami dehidrasi ringan