Dosen pengampu:
Nama Penyusun:
Amanta Asmi Jaya 195120301111014
C-6 Psikologi
B. Ringkasan
Bagi teman – teman disabilitas adanya peraturan undang – undang dan kebijakan –
kebijakan yang dibuat oleh pemerintah begitu membantu teman – teman disabilitas dalam
memperoleh kesetaraan terkhususnya dalam hal memperoleh Pendidikan dan pekerjaan. Salah
satunya undang – undang RI mengenai HAM (Hak Asasi Manusia) yang sudah dipaparkan dalam
jurnal bahwa adanya undang – undang mengenai HAM membantu masyarakat dalam membangun
dan mengembangkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, melihat masih banyaknya
kasus diskriminasi dan kesenjangan yang terjadi bagi teman – teman disabilitas. Hingga saat ini
masih banyak dari masyarakat Indonesia yang memberikan labeling pada teman – teman
disabilitas yang mengakibatkan perlakuan berbeda pada teman – teman disabilitas. Dalam jurnal
dijelaskan pada Pasal 42 UU No. 39 Tahun 1999 yang menyatakan “setiap warga negara yang
berlanjut, cacat fisik dan atau cacat mental memperoleh perawatan, pendidikan, pelatihan, dan
khusus atas biaya Negara, untuk menjamin kehidupan yang layak sesuai dengan martabat
kemanusiaannya, meningkatkan rasa percaya diri, dan kemampuan berpartisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara”.
Sesuai UU diatas bahwa setiap warga negara berhak memiliki kehidupan yang layak dan
bermartabat manusia tanpa adanya diskriminasi dimana hal tersebut sudah tercantum dengan jelas
dalam Pasal 42 UU No. 39 tahun 1999. Dalam jurnal juga dipaparkan secara jelas bahwa sistem
pemerintahan demokrasi dan juga adanya perubahan amandemen terhadap peraturan HAM dan
pemenuhan hak dalam pengembangan diri bagi teman – teman disabilitas yang ada pada UU No.20
Tahun 2003 mengenai sistem Pendidikan nasional jo UU No 2 Tahun 1989 memiliki pengaruh
terhadap pemerataan Pendidikan pada teman – teman disabilitas. Melalui jurnal ini dijelaskan
bahwa Pendidikan inklusif adalah salah satu bentuk strategi dimana bertujuan untuk mengurangi
dan menghilangkan hambatan Pendidikan terhadap teman – teman penyandang disabilitas. Selain
itu, berdasarkan hasil dalam jurnal tersebut disebutkan dalam jurnal bahwa seringkali masih ada
anak penyandang disabilitas yang mengalami penolakan dari sekolah – sekolah umum, hal ini
menjadikan secara tidak langsung anak penyandang disabilitas mengalami diskriminasi dalam hal
Pendidikan karena dengan terbatasnya sekolah luar biasa (SLB) sehingga seharusnya anak
penyandang disabilitas diberikan kesempatan untuk bersekolah di sekolah umum. Salah satu faktor
yang mendasari adanya penolakan tersebut adalah karena masih terbatasnya sarana dan prasarana
dari sekolah bagi teman – teman disabilitas tidak hanya itu problematika tenaga pendidik yang
masih minim pemahaman ketika berhadapan dengan teman – teman disabilitas.
Berdasarkan deklarasi universal HAM yang dijelaskan dalam jurnal memaparkan bahwa
setiap orang berhak atas hak dan kewajiban mereka tanpa adanya perbedaan dalam bentuk apapun.
Sehingga seharusnya sudah tidak ada diskriminasi pendidikan bagi teman – teman disabilitas
namun sayangnya dari peraturan dan undang – undang yang telah dibuat masih sedikit pelaksanaan
dan pemahaman masyarakat. Akibat dari adanya diskriminasi dalam hal Pendidikan dan labeling
pada teman – teman disabilitas mengakibatkan bertambahnya angka pengangguran di Indonesia
dalam jurnal dijelaskan bahwa angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,39 juta jiwa yang di
dalamnya juga termasuk teman – teman disabilitas. Dalam pasal 28 I ayat (2) UUD RI Tahun 1945
yang berisi bahwa a “setiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersifat diskriminatif atas
dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat
diskriminatif itu”, melalui pasal diatas peneliti dalam jurnalnya menjelaskan bahwa kebijakan
afirmatif diperlukan untuk melindungi hak dari teman – teman yang rawan terkena diskriminasi
seperti salah satunya teman – teman disabilitas
Kebijakan affirmasi yang dibahas oleh peneliti dalam jurnal merupakan bentuk solusi yang
diberikan oleh peneliti dalam jurnalnya untuk mengatasi problematika diskriminasi yang masih
terjadi di masyarakat Indonesia. Sesuai UU No. 12 Tahun 2011 dimana pembentukan peraturan
perundang – undangan sesuai dengan kebutuhan yang ada dan diperlukan oleh masyarakat seperti
yang dibutuhkan oleh teman – teman disabilitas. Tidak hanya dalam hal pekerjaan tetapi juga
dalam hal pelayanan dalam Pendidikan. Dalam jurnal ini peneliti ingin mencoba dalam
meregulasikan UU khususnya dalam hal pekerjaan bagi teman – teman disabilitas, dalam jurnal
dijelaskan mengenai pemberian kuota untuk pekerjaan dalam sektor pemerintahan. Melalui
pembahasan dan analisis jurnal diatas maka dapat disimpulkan bahwa dalam jurnal tersebut hasil
dan pembahasan yang diperoleh sudah lengkap dan jelas mengenai informasi yang dipaparkan dan
diperoleh dalam jurnal. Metode serta solusi yang diberikan juga sudah dapat diterapkan pada masa
sekarang seperti diketahui bahwa terdapat pembagian kuota khusus bagi teman – teman disabilitas
pada sektor pegawai negeri.
Daftar Pustaka