"Karena kalangan muda banyak beradaptasi dari perkembangan tren rokok dan ini
yang perlu kita antisipasi bersama," katanya pada acara Webinar Indonesia Tobacco Control
Strategic Roundtable 2022, Rabu (2/3/2022).
Secara terpisah, Peneliti Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-
UI) Risky Kusuma Hartono menyoroti dinamika berkembangnya segmen rokok murah di
pasaran. Dia mengatakan, kebijakan kenaikan cukai pada 2022 yang diharapkan bisa
mengatrol harga rokok tidak cukup.
Pasalnya, selisih tarif CHT antar golongannya masih lebar, akibatnya semakin banyak
perusahaan yang menggunakan peluang tersebut dan tetap bertahan di golongan yang lebih
rendah. Hal ini memicu maraknya peredaran rokok murah sehingga masyarakat cenderung
mudah beralih konsumsi ke rokok murah karena banyaknya pilihan
Kebijakan tarif cukai rokok pada 2022 harus diperkuat dengan kebijakan lainnya agar
berdampak signifikan terhadap keberadaan rokok murah yang masih menjamur. "Kalau bisa
ketika ada kenaikan cukai, harganya tidak terlalu jauh dari satu dengan yang lain sehingga
tidak ada industri yang memproduksi rokok murah," katanya.
ANALISA NILAI – NILAI DASAR ASN BERAHLAK
NILAI – NILAI DASAR WUJUD DI DALAM ARTIKEL