Pengendalian Tembakau di
Indonesia 2020-2024
Pungkas Bahjuri Ali
6,8 jt
VS
3,7 jt
2,9 jt
2013 2018
Faktor Predisposisi
Faktor Penguat
Intervensi kebijakan
Reinforcing perlu menyasar ke
• Keterjangkauan akses mendapatkan rokok (harga, seluruh aspek
penjualan, dll) penyebab anak
• Keterpaparan iklan rokok
merokok
Faktor Pemungkin
Enabling
• Pengaruh perilaku merokok anggota keluarga
• Pengaruh perilaku merokok teman-teman sebaya
• Kebijakan tentang merokok
Pengendalian Tembakau Membutuhkan Intervensi Holistik dan Komprehensif
Dukungan Growing Manufacturing
Kebijakan, Peningkatan suplai dan alternatif value chains
untuk tembakau, dan investasi untuk Melarang semua aditif tembakau,
Penegakan
Hukum
Education &
rumah dengan yang bukan
perokok
Information
Point-of-Purchase Tax Policies Pentingnya advokasi dan
Menghilangkan seluruh tanda dan Menerapkan pajak cukai yang tinggi untuk informasi pola hidut sehat dan
Source: Adopted from Drope J, Schluger N, Cahn Z, Drope J, Hamill S, Islami F,
Liber A, Nargis N, Stoklosa M. 2018. The Tobacco Atlas. Atlanta: American Cancer menyembunyikan penjualan produk seluruh produk tembakau dan memastikan dampak negatif produk tembakau
Society and Vital Strategies. tembakau peningkatannya melebihi inflasi dan bagi kesehatan
pertumbuhan pendapatan
Arah Kebijakan & Sasaran RPJMN 2020-2024 - Kesehatan
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan
preventif, didukung inovasi dan pemanfaatan teknologi
SASARAN POKOK Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun 9,1 8,7
(Riskesdas, 2018)
Advokasi kepada pemda untuk Jumlah kabupaten/kota yang menerapkan Kawasan Tanpa
penerapan KTR Rokok (KTR) 324 514
1. Revisi PP Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif
Kerangka Regulasi berupa Produk Tembakau bagi Kesehatan
2. RUU Ketentuan dan Fasilitasi Perpajakan untuk Penguatan Perekonomian
Strategi Komprehensif Pengendalian Tembakau
Upaya pengendalian tembakau perlu mencakup dampaknya terhadap petani dan pekerja
20% 156,1% 8,6 31,9 1.350 318 349 (136) (0,02) 471,7 0,36 0,10 0,0098
20% 156,1% 8,5 31,7 1.540 313 344 (944) (0,11) 529,5 0,41 0,11 0,0110
• Baik kenaikan tarif CHT min. 20% & tarif hybrid serta simplifikasi struktur tarif 3-5 tier berdampak pada turunnya konsumsi rokok à
prevalensi merokok anak dapat dicapai
• Selain konsumsi rokok, kebijakan ini secara signifikan mencegah kematian dini, meningkatkan penerimaan negara dan pendapatan
rumah tangga, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja baru
• Skenario ini telah memperhitungkan pertumbuhan penduduk dan pendapatan, inflasi, serta dampak pandemi Covid-19 pada kondisi
makroekonomi, termasuk adanya penurunan pendapatan negara di 2020
Exercise Skenario Kenaikan & Simplifikasi CHT serta Dampaknya terhadap
Prevalensi Merokok Anak & Pendapatan Cukai
400 9,2% 400 9,2%
357 357
350 328 320 319 318 313
9,1%
350 328 321 320 319 318 9,1% • Kenaikan &
9,1%
300
9,0%
300
9,1%
9,0% simplifikasi tarif CHT
8,9%
250
299
250
303 8,9% mampu
8,8%
200
259
8,7% 200
261 8,8% menurunkan
223 224
8,7%
192 8,6% 8,7% 193
8,7% prevalensi merokok
150 150
165 169 8,6% 8,6% 8,6% 8,5%
165 169
8,6% 8,6% 8,6%
8,6% anak, sekaligus
100 8,5% 100 8,6%
8,4% 8,5% meningkatkan
50
20% & 3 Tier
8,3% 50
20% & 5 Tier
8,4% penerimaan cukai
0 8,2% 0 8,3%
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2019 2020 2021 2022 2023 2024 • Baik skenario
400 9,2% 450 9,2%
kenaikan tarif
350
9,1% 375
400
9,1% min.20% ataupun
9,0% 9,0%
357
310 350 357 311
382
hybrid, serta
300 328
8,7%
317 312 305
294
8,8%
300
328
8,7%
317 312 307 300
8,8% simplifikasi struktur
250 252
8,6% 8,6% 250 8,6% 252 8,6% tarif hingga 3 atau 5
8,5% 8,5%
200 204
8,4% 8,4% 200 204 8,4%
8,4%
tier berdampak pada
165 169
150
8,3% 150
165 169
8,4%
pencapaian target
8,2% 8,2%
100
100 RPJMN prevalensi
50
Hybrid & 3 Tier
8,0%
50
Hybrid & 5 Tier
8,0% merokok anak
0 7,8% 0 7,8% sebesar 8,7%
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2019 2020 2021 2022 2023 2024
Ket:
Strategi Kebijakan Non-Fiskal dalam Pengendalian Tembakau
Layanan berhenti merokok & edukasi Pelarangan total iklan, promosi dan sponsor
• Layanan berhenti merokok di fasyankes pemerintah & pelatihan bagi nakes produk hasil tembakau
• Mencakup media cetak, elektronik, serta luar ruang
• Layanan quitline
• Layanan “jemput bola” bagi pelajar yang merokok • Memantau konten rokok di media social
• Menayangkan film dengan adegan merokok bagi penonton
• Iklan dan kampanye, edukasi di kurikulum pendidikan
berusia 18 tahun ke atas
• Melarang penjualan rokok dalam kemasan berisi kurang dari 20 batang rokok • Mengatur & mengawasi produk hasil tembakau baru (a.l. rokok
elektronik, tembakau dipanasi)
• Larangan terhadap rokok atau produk simulasi yang diberikan secara gratis
• Pengawasan pre dan post market
• Mengkaji kenaikan umur minimum pembelian/konsumsi rokok hingga 21 tahun
Strategi bagi Petani Tembakau, Cengkeh dan Pekerja Industri Rokok (1)
“Stay” “Exit”
Petani yang tetap menanam tembakau Petani yang beralih
1) Diversifikasi tanaman (multi-kultur): 1) Alih tanam:
a. Identifikasi jenis tanaman non-tembakau a. Identifikasi jenis tanaman non-tembakau
b. Pelatihan/pendampingan b. Pelatihan/pendampingan
c. Subsidi/bantuan input produksi (pupuk, bibit) c. Subsidi/bantuan input produksi (pupuk, bibit)
d. Dukungan infrastruktur irigasi dan jalur d. Dukungan infrastruktur irigasi dan jalur transportasi
transportasi e. Akses informasi pemasaran produk selain tembakau
e. Akses informasi pemasaran produk selain f. Dukungan pembiayaan
tembakau g. Dukungan akses pasar bagi komoditas alih tanam tembakau
2) Menanam tembakau: h. Peningkatan kapasitas SDM petani dalam bercocok tanam selain tembakau
a. Subsidi/bantuan input produksi (pupuk, bibit) 2) Pekerjaan non-pertanian:
b. Regulasi tata niaga tembakau yang memihak a. Pelatihan peningkatan kapasitas kerja di bidang lainnya
petani b. Dukungan pembiayaan/modal usaha bersubsidi
c. Penentuan batas harga bawah tembakau c. Akses informasi pada pekerjaan lain
d. Kemitraan antara petani tembakau dan industri 3) Insentif non-pertanian:
rokok yang memihak petani a. Beasiswa pendidikan bagi anak usia sekolah
e. Peningkatan cukai dan pembatasan impor daun b. Akses pada program jaminan sosial
tembakau c. Pelatihan literasi keuangan, keterampilan manajemen & pemasaran
f. Pembentukan koperasi petani tembakau d. Dukungan permodalan & pemasaran bagi rintisan usaha (start-up) di
g. Insentif pengembangan produk tembakau wilayah penghasil tembakau
selain rokok e. Dukungan insentif perpajakan dan lainnya bagi badan usaha selain IHT
h. Standardisasi uji kualitas daun tembakau yang menyerap tembakau untuk selain rokok
Strategi bagi Petani Tembakau, Cengkeh dan Pekerja Industri Rokok (2)
“Stay” “Exit”
Petani yang tetap menanam cengkeh Petani cengkeh yang beralih
1) Pembatasan impor a) Meningkatkan kapasitas petani untuk transisi dari produk
2) Peningkatan kualitas perkebunan cengkeh ke produk lainnya
3) Perbaikan Tata Niaga perkebunan cengkeh b) Pendampingan dari pemerintah untuk pengembangan produk
4) Mekanisasi proses pemetikan bunga cengkeh alternatif dari hulu hingga hilir
5) Subsidi pupuk c) Mendukung penyediaan infrastruktur terutama irigasi, jalan
6) Stabilisasi harga usaha tani, dan pipa
7) Kelembagaan/korporasi petani d) Penyediaan beasiswa untuk pelatihan keterampilan kerja
8) Sistem resi gudang selain cengkeh
9) Pengembangan produk turunan cengkeh e) Dukungan permodalan dan pemasaran bagi rintisan usaha
baru selain cengkeh di daerah sentra perkebunan cengkeh
Pekerja industri rokok Pekerja industri rokok terkena PHK
1) Perlindungan sosial bagi para pekerja, termasuk jaminan 1) Dukungan pemerintah memastikan pekerja yang di-PHK
kesehatan menerima hak-haknya sesuai peraturan ketenagakerjaan yang
2) Insentif pekerja seperti hak cuti sakit dan cuti lainnya berlaku
3) Jaminan upah minimum 2) Pelatihan peningkatan kapasitas di bidang lainnya
4) Peluang untuk mendapatkan pelatihan peningkatan kapasitas 3) Bantuan pembiayaan atau modal bagi yang membuka usaha
di bidang lainnya mandiri
5) Dukungan permodalan dan pemasaran bagi pekerja industri 4) Fasilitasi akses pada kredit atau pinjaman berbunga rendah
rokok yang ingin memulai rintisan usaha dibidang lainnya untuk memulai usaha/pekerjaan baru
5) Pelatihan untuk literasi keuangan, keterampilan manajemen,
maupun pemasaran
Usulan Pembiayaan Program Mitigasi bagi Petani dan Pekerja Industri
Mekanisme Pembiayaan
Strategi
Saat Ini
DBHCHT: Diusulkan sebesar 25 persen dari 2 persen DBHCHT (0,5
2 persen dari pendapatan cukai diberikan ke persen dari total pendapatan cukai) dialokasikan untuk
daerah penghasil tembakau proyek irigasi di daerah yang paling membutuhkan agar
petani dapat melakukan alih tanam
Proporsi daun tembakau impor dari keseluruhan Penetapan regulasi untuk kuota impor dan/atau menaikkan
permintaan daun tembakau tarif impor
Rekomendasi Tindak Lanjut Strategi Lintas-Sektor
01 03
02 05
04