Anda di halaman 1dari 32

Proporsi penduduk umur ≥ 10 th dg aktivitas fisik kurang

menurut kabupaten/kota, DIY 2013-2018

Kab/Kota Aktivitas Fisik

2013 2018

Kulon Progo 68,7 13,13

Bantul 79,9 31,27

Gunung Kidul 48,7 16,56

Sleman 79,5 33,93

Kota Yogyakarta 80,6 39,03

DI Yogyakarta 72,5 28,1

*) Kurang aktivitas adalah kegiatan komulatif


kurang dari 150 menit dalam semingguSumber : Riskesdas 2018
Proporsi konsumsi buah/sayur kurang per hari pada
pddk umur > 10 th menurut kab/kota, DIY 2018

Kab/Kota Konsumsi buah/sayur per


hari
≤ 5 Porsi

Kulon Progo 84,7

Bantul 91,6

Gunung Kidul 91,9

Sleman 90,7

Kota Yogyakarta 93,4

DIY 90,8

Sumber : Riskesdas 2018


Prevalensi (%) merokok penduduk umur ≥ 10
th menurut kabupaten/kota, DIY 2013-2018
Kab/Kota Merokok

2013 2018

Kulon Progo 27,9 25,33

Bantul 26,8 22,39

Gunung Kidul 27,8 26,47

Sleman 26,2 23,61

Kota Yogyakarta 26,2 22,56

DI Yogyakarta 26,9 23,92

Merokok setiap hari & kadang-kadang


Sumber : Riskesdas 2018
PTM DIY Nasional
DM 3,2 1,5
Hipertensi 8,6 8,4
Stroke 14,7 ‰ 10,9 ‰
Ginjal kronis 6,4 3,8
Jantung 2 1,5
Kanker 4,9 1,8
Asma 4,5 2,4
Distribusi Pasien Covid yang
Meninggal
25% Penurunan
Penurunan Penurunan Penurunan
Kematian Akibat PTM
Konsumsi Kurang aktifitas Tekanan Darah
(Penyakit Jantung,
Alkohol Fisik 10% Tinggi
Kanker, Diabetes atau
10% 25%
penyakit paru kronik)
hingga tahun 2025

Penurunan Cakupan
Konsumsi Penurunan Terapi
Asupan Cakupan
Tembakau Farmakologis
Garam Pengobatan
30% & Konseling
30% Esensial dan
un tuk
Teknologi
mencegah
Peningkatan untuk
serangan
Diabetes/ pengubatan
jantung dan
Obesitas PTM 80%
stroke
0%
50%
Penurunan 1/3
kematian dini akibat
PTM (2030)
KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR

UU 36/2009 ttg Kesehatan


Terintegrasi dan Sinergis dengan
kebijakan Kementerian Kesehatan;
1. Upaya promotif dan preventif tidak • strategi PP-
PTM
mengabaikan upaya kuratif dan
• bagi sektor
rehabilitatif. kesehatan &
RPJMN 2020 - 2024 2. Partisipasi dan pemberdayaan sektor lain
masyarakat / Posbindu PTM. • Acuan
RENSTRA KEMENKES 3. Kemitraan dan Jejaring kerja. perencanaan
2020 - 2024 4. Penguatan peran Pemerintah program PP-
daerah PTM pusat
5. Pendekatan berjenjang (continuum dan daerah
• Kesepahaman
of care) dan pendekatan siklus
PP-PTM
kehidupan. secara lintas
GLOBAL PLAN OF NCDs 6. Dukungan ketersediaan sektor
infrastruktur kesehatan yang
REGIONAL PLAN memadai dengan kendali mutu
(WHO-SEARO)
Kegiatan/Aksi
Pencegahan dan
Pengendalian
PTM

Promosi Penguatan Surveilans,


Advokasi & Kesehatan Sistem Monev
Kemitraan & Pelayanan &
Reduksi Kesehatan Riset
Risiko
15
Promosi
Kesehatan Penguatan
Advokasi & Sistem Surveilans,
Kemitraan & Monev
Reduksi Pelayanan
Risiko Kesehatan &
Riset

Promosi Kesehatan
PP-PTM menjadi Integrasi pelayanan PTM
dengan pelibatan Penguatan Surveilans
prioritas dalam masyarakat di fasilitas kesehatan
pembangunan Tingkat Pertama
PTM & Faktor
Pengurangan Faktor Risikonya dan
Terbangunnya Risiko: Pengembangan SDM Penguatan Sistem
kemitraan antar Peningkatan akses Informasi Kesehatan
Penggunaan produk
lembaga terkait serta obat-obat esensial
tembakau Pengembangan Riset
masy.
Konsumsi alkohol Pemenuhan kebutuhan Kebijakan untuk PTM
Dikembangkannya peralatan
rencana kerja lintas Diet tidak sehat  tinggi
garam Sinkronisasi kebijakan
sektor untuk PP-PTM layanan PTM pada JKN
Kurang Aktifitas fisik
Terwujudnya Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja

Misi 1
Panca
Mulia 1,2,3

Pembangunan kesehatan masuk dalam Misi 1 dalam Panca Mulia


CASCADING METAPROGRAM DINKES DIY 2017-2022

•Meningkatnya Derajat Kualitas SDM  Indikator: IPM (Realisasi


IKU GUBERNUR
2017: 78,89%, Target 2022: 81,68%)

IKU SEKDA/ • Peningkatan Usia Harapan Hidup  Indikator: AHH (Realisasi 2017: 74,74
ASEK tahun, 2022: 75,49 tahun)

IKU DINKES 1. Terwujudnya yankes bermutu Indikator: Persentase fasyankes


DIY terakreditasi IKU 1
2.Terwujudnya perilaku sadar sehat  Indikator: Puskesmas PISPK
IKU 2

PROGRAM : PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT


Indikator capaian : persentase keberhasilan pencegahan
dan Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak Menular
Pelayanan
Lansia
PELAYANAN PTM DENGAN PENDEKATAN
SIKLUS HIDUP • Perilaku Cerdik
• Diet sehat
• Aktivitas Fisik
• Posbindu PTM
Pelayanan bagi • Posyandu lansia
• Deteksi Dini dan
Dewasa
p an Monitoring
a ke h id u faktor risiko PTM
rta m
h a r i pe Pelayanan bagi anak
100 0
Sekolah dan Remaja
Pelayanan bagi bayi
• Perilaku Cerdik
dan balita • Diet sehat gizi seimbang
• Aktivitas Fisik
Pelayanan ibu hamil dan Ibu • Posbindu PTM
• Deteksi Dini dan Monitoring faktor risiko PTM
Menyusui • Deteksi dini kanker leher rahim dan payudara
(wanita usia 30 – 50 th)
• UBM
Pelayanan •Penjaringan
PUS & WUS •Imunisasi Anak Sekolah
•UKS (Cerdik Di Sekolah)
•PMT (Diet sehat gizi seimbang)
•Aktivitas Fisik
• ASI eksklusif
• Pemeriksaan dan Monitoring TD •Pencegahan merokok
• Imunisasi dasar lengkap
• Deteksi dini dan Monitoring •Konseling: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Pemberian makan / PMT
faktor risiko PTM •Kespro remaja
(diet sehat gizi seimbang)
• Diet sehat •Fe
• Penimbangan
• Konseling • Vit A
• Skrining pra nikah • MTBS
• Monitoring faktor risiko PTM • Pemantauan pertumbuhan & perkembangan 19
dari

penderita
PTM tidak
merasa
dirinya sakit
PENYAKIT TIDAK MENULAR & FAKTOR RISIKO

Merokok

P. Jantung
Diet
Kanker

Diabetes

Kurang aktifitas fisik Penyakit Paru


Kronik

Gangguan Janin
Impotensi

Alkohol Stroke
Cidera
PENINGKATAN GAYA HIDUP SEHAT
DENGAN PERILAKU CERDIK DAN PATUH
P Periksa Kesehatan secara rutin dan
ikuti anjuran dokter
A Atasi Penyakit dengan pengobatan
yang tepat dan teratur
Tetap diet sehat dengan gizi
T
seimbang,
Upayakan beraktivitas fisik dengan
U aman,
Hindari rokok, alkohol dan zat
karsinogenik lainnya
H

Promosi kesehatan untuk berperilaku Program Patuh bagi yang sudah


CERDIK dalam mengatasi PTM dan menyandang PTM diselenggarakan
mengimplementasikan dalam Posbindu PTM agar mereka rajin kontrol dan
minum obat

22
PERLINDUNGAN TERHADAP
PAPARAN ASAP ROKOK
KTR diberlakukan pada:
ü Fasilitas Pelayanan Kesehatan
ü Tempat proses belajar mengajar,
ü Tempat anak bermain,
Pemda wajib menetapkan
ü Tempat ibadah,
KTR di daerahnya ü Angkutan umum,
ü Tempat kerja
ü Tempat umum dan
ü Tempat lain yang ditetapkan

Peraturan terkiat dengan perlindunagn paparan asap rokok di DIY antara lain :
1. Pergub No 42 tahun 2009 tentang Kawasan Dilarang Merokok
2. Perbup Sleman Nomor 42 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok
3. Perda Nomor 2 tahun 2012 tentang Kawasan Tanpa Rokok
4. Perda Nomor 7 tahun 2015 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kabupaten Guungkidul
5. Instuksi Bupati Sleman no 440/001 tentang bebas iklan rokok pada KTR
6. Perda Kab Kulonprgo no 5 tahun 2014 tentang KTR
PENINGKATAN AKTIVITAS FISIK
PENGERTIAN Aktivitas Fisik:
Setiap gerakan tubuh yang dapat meningkatkan
AKTIVITAS FISIK pengeluaran tenaga atau energi
(Physical Activity) Min. 150 menit / minggu atau Min. 30 menit
3-5 kali seminggu.

Exercise is Medicine
Aktivitas fisik yang aman bagi
LATIHAN FISIK penderita PTM
(EXERCISE)

ü Aktif di Tempat Kerja


ü Anak dan Sekolah
ü Transportasi dan
Lingkungan
OLAHRAGA
(SPORT) Menjadi aktif sesuai kemampuan
dan kondisi yang memungkinkan.
Meningkatkan aktivitas fisik di
masyarakat khususnya anak sekolah
dan tempat kerja
Pengendalian Faktor Risiko Berbasis
Masyarakat (Posbindu PTM)

 Sasaran Posbindu PTM adalah penduduk usia >15


thn

 Dilakukan di masyarakat dan tempat


kerja (Posbindu masyarakat, Posbindu
Institusi, Posbindu Sekolah, Posbindu
di Kampus)

 Kegiatan terintegrasi :
Deteksi dini faktor resiko PTM
Monitoring factor resiko PTM
Konseling dan Rujukan
PENDEKATAN FAKTOR RISIKO PTM CARTA WHO/ISH
TERINTEGRASI DI PUSKESMAS
(PANDU PTM)
Ø Peningkatan Tatalaksana Faktor Risiko Utama (Konseling berhenti merokok,
konsumsi alkohol, Hipertensi, Dislipidemia, Obesitas, dan lainya) di Fasilitas
pelayanan dasar (Puskesmas, dokter keluarga, praktek swasta)
Ø Sepuluh (10) persen penduduk usia >15 th diwilah kerja Puskesmas mengikuti
kegiatan Posbindu PTM

Ø Tatalaksana Terintegrasi Hipertensi dan Diabetes


melalui pendekatan Faktor Risiko
Ø Prediksi berisiko penyakit jantung dan stroke
dengan Charta WHO PEN

Defenisi Pandu PTM : Nakes terlatih, membina posbindu wilayah dan


melaksankanan pandu PTM di Puskesmas
Kota Yogyakarta : 18 Puskesmas ( 5 puskesmas )
Kab Sleman : 25 Puskesmas ( 25 Puskesmas)
Kab Gunungkidul : 30 Puskesmas ( 5 Puskesmas)
Kab Kulonprogo : 21 Puskesmas (5 Puskesmas )
Kab Bantul : 27 Puskesmas (5 Puskesmas)

27
KANKER LEHER RAHIM
KANKER PAYUDARA

Pemeriksaan SADARI Metode IVA


(Inspeksi Visual Asam Asetat)
& SVA (Single Visit Approach) IVA + Treat (krioterapi)

CBE (Clinical Breast DILAKSANAKAN


Examination) SECARA
KOMPREHENSIF Capaian Persentase WUS yang melakukan Deteksi Dini
DOWN STAGING Kanker Melalui IVA test dan Sadanis
KANKER PAYUDARA Integrasi dengan 10 9.36

IMS, KB dan PKK 9


8
7
 Retinoblastoma
DETEKSI DINI
5.63
6
 Leukemia 5
 Osteosarcoma KANKER 4 3
Limfoma Malignum
PADA ANAK
 3
 Neuroblastoma 2
 Nasofaring 1 0.48
0
Kota Yogyakarta Kab Sleman Kab kulonprogo Kab Bantul Kab Guunungkidul
STRATEGI INTEGRASI -
KOLABORASI • KTR
• UBM
• Hipertensi (PRB : DM, kanker,
PIS-PK stroke, jantung, asma dll)
• Gangguan pendengaran &
penglihatan

• Kanker payudara dan kanker


leher rahim

P2PTM
• Hipertensi
SPM • DM
• Gangguan pendengaran dan
penglihatan

• Penerapan KTR
• Diet seimbang
GERMAS • Aktifitas fisik
• Deteksi Dini faktor risiko PTM
MASA PANDEMI COVID-19 ???

KONSEP ADAPTASI KEBIASAAN BARU PENCEGAHAN


DAN PENGENDALIAN PTM

TERAPKAN PERILAKU
ADAPTASI KEBIASAAN HIDUP SEHAT &HINDARI DETEKSI DINI FAKTOR MANFAATKAN IT
BARU FAKTOR RISIKO RISIKO PTM

• Telekonsultasi
• Protokol • GERMAS
Kesehatan • Ukur berkala • KIE
• CERDIK
• Ukur mandiri
• PATUH
terima

Anda mungkin juga menyukai