PENGENDALIAN PENYAKIT
TIDAK MENULAR
TARGET
PTM
SPM
GLOBAL
Target 3.4:
Pada tahun 2030, penurunan sepertiga
kematian dini karena penyakit tidak
menular (PTM) Cakupan Terapi
Penurunan Peningkatan Penurunan Cakupan
Konsumsi Diabetes/ Asupan Pengobatan Farmakologis &
Tembakau Obesitas Garam Esensial dan Konseling
FOKUS PADA 4 PTM UTAMA PENYEBAB 60% KEMATIAN:
30% 0% 30% Teknologi untuk mencegah
KARDIOVASKULER, DM, KANKER, PPOK DAN PENGENDALIAN
4 FAKTOR RISIKO BERSAMA YANG DAPAT MENCEGAH PTM untuk serangan jantung
SAMPAI 80%: DIET TIDAK SEHAT, KURANG AKTIVITAS FISIK, pengobatan dan stroke
MEROKOK, MENGKONSUMSI ALKOHOL PTM 80% 50%
3
KEBIJAKAN P2PTM
Pengobatan di
Perubahan Perilaku Identifikasi dan Vaksinasi
fasyankes sesuai
dan Pemberdayaan intervensi sejak dini standar
Masyarakat faktor risiko PTM
Pengobatan Dini
INDIKATOR RPJMN TAHUN 2020-2024
TARGET
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase merokok penduduk usia 10-18 tahun (%) 9,1%*) 9,0 % 8,9 % 8,8 % 8,7 %
Pelayanan Kab/kota
Kesehatan
Penderita Pelayanan
Hipertensi Kesehatan Balita
Pelayanan Pelayanan
Kesehatan pada Kesehatan pada
Usia Lanjut Usia
Pendidikan
Dasar
Pelayanan Kesehatan
pada Usia Produktif
STRATEGI
PENGENDALIAN DENGAN
LINTAS SEKTOR TERKAIT BPJS ( pendataan kasus hipertensi
dari klinik pratama yang tidak masuk
ke wilayah kerja puskesmas)
1.PKK ( Koordinasi kegiatan PKK yang bisa berkaitan dengan pemeriksaan IVA dan Sadanis)
2.BPJS ( pengklaiman pemeriksaan IVA bagi petugas puskesmas
3.DP3AP2KB ( intergrasi pelayanan KB ( IUD) dengan pemeriksaan IVA dan Sadanis
4.RSUP M Jamil ( Koordinasi Pelayanan Paliatif Kanker )dan Registri Kanker
5.BAPPEDA ( perlunya dukungan anggaran ( KIT IVA) dalam mendukung capaian SPM
PROGRAM PJPD ( PENYAKIT
JANTUNG & PEMBULUH DARAH)
PP No. 2/ Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi
1. Deteksi dini hipertensi 2018 – SPM
Permendagri Capaian tahun 2021 : 51 % ( target 100%)
2. Deteksi dini stroke 59/2021 – Capaian tahun 2022 : 39,9 % ( target 100 %)
3. deteksi dini jantung SPM
PERMASALAHAN:
Permenkes
1.Kurang aktif Posbindu di Desa/ nagari
4/ 2019-
PERMENKES No. 71 Tahun 2015 2.Kurangnya sarana ( tensimeter dan posbindu KIT)
SPM
tentang Penanggulangan Penyakit di Posbindu
Tidak Menular 3.Kurangnya Pemantauan Penderita hipertensi)
SASARAN USIA 15 TAHUN KEATAS kader tidak ada
STRATEGI
1.DPMD ( perlunya koordinasi penggunaan dana desa dalam pelaksanaan UKBM ( posbindu )
2.BAPPEDA ( perlunya dukungan anggaran ( sarana Posbindu ) dalam mendukung capaian SPM
3.DUKCAPIL ( Sinergi penetapan sasaran penduduk usia 15 tahun keatas )
4.BPJS ( pendataan kasus hipertensi dari klinik pratama yang tidak masuk ke wilayah kerja puskesmas)
5.DINAS PENDIDIKAN ( cakupan deteksi dini PTM dimulai dari siswa SMU / SMK ( umur 15 tahun )
6.BIRO PEMERINTAHAN ( perlunya koordinasi dengan kepala daerah kabupaten/ kota dalam cakupan deteksi
dini PTM usia 15 tahun keatas
PROGRAM DMGM ( DIABETES
MELITUS GANGGUAN METABOLIK )
PP No. 2/ Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes
1. Deteksi dini Obesitas
2018 – SPM Melitus
2. Deteksi dini Diabetes melitus
Permendagri Capaian tahun 2021 : 30 % ( target 100%)
59/2021 – Capaian tahun 2022 : 96 % ( target 100 %)
PERMENKES No. 71 Tahun 2015 SPM
Permenkes PERMASALAHAN:
tentang Penanggulangan Penyakit
4/ 2019- Belum mencukupi anggaran ( bahan habis pakai
Tidak Menular
SPM stick gula darah ) di Posbindu & puskesmas
SASARAN USIA 15 TAHUN KEATAS
STRATEGI
1.DPMD ( perlunya koordinasi penggunaan dana desa dalam pelaksanaan UKBM ( posbindu )
2.BAPPEDA ( perlunya dukungan anggaran ( bahan habis pakai ) dalam mendukung capaian SPM
3.DUKCAPIL ( Sinergi penetapan sasaran penduduk usia 15 tahun keatas )
4.BPJS ( pendataan kasus diabetes melitus dari klinik pratama yang tidak masuk ke wilayah kerja
puskesmas)
5.DINAS PENDIDIKAN ( cakupan deteksi dini PTM dimulai dari siswa SMU/ SMK ( umur 15 tahun )
6.BIRO PEMERINTAHAN ( perlunya koordinasi dengan kepala daerah kabupaten/ kota dalam cakupan
deteksi dini PTM usia 15 tahun keatas
PROGRAM PPOK ( PENYAKIT PARU OSBTUKTIF KRONIK)
PPAT ( PENGENDALIAN PENYAKIT AKIBAT TEMBAKAU )
Permenkes No. 40
1. Deteksi dini merokok usia 10-18 tahun tahun 2013 tentang RPJMN 2020- 2024
2. Penerapan implementasi kawasan tanpa rokok di 7 peta jalan Persentase merokok pada
tatanan ( tempat ibadah, tempat kerja, fasilitas pengendalian penduduk usia 10-18 tahun
kesehatan, transportasi umum, tempat bermain dampak konsumsi Capaian tahun 2021 : 8,8 %
anak, sekolah , tempat yang dijadikan pelayanan rokok bagi ( target 9,0 %)
publik masyarakat) kesehatan Capaian tahun 2022 : 8,9 %
3. Advokasi PERDA KTR ke 3 kabupaten yang belum ( target 8,9 % )
mempunyai PERDA yaitu kab. Pesisir selatan, Kab PERMASALAHAN :
Solok Selatan dan Kab. Lima Puluh Kota) 1. Implementasi PERDA kawasan tanpa rokok belum
4. Tersedianya layanan konseling upaya berhenti berjalan
merokok di Puskesmas yang dilatih 2. Masifnya paparan iklan produk rokok pada anak remaja
baik di media elektronik, internet maupun sosial.
STRATEGI:
1.DINAS PENDIDIKAN ( Koordinasi dalam pelaksanaan screning usia merokok pada Anak SD , SMP dan SMU/SMK)
2.BIRO HUKUM ( Perlunya dukungan dan fasilitasi dalam pengusulan draft untuk 3 Kabupaten yang belum ada PERDA KTR)
3.BIRO KESRA ( koordinasi pelaksanaan implementasi Perda KTR di kabupaten/kota yang mempunyai Perda KTR)
4.BAPPEDA ( perlunya dukungan anggaran dalam peningkatan program)
PROGRAM GANGGUAN INDERA
PENGLIHATAN & PENDENGARAN
Permenkes No 82 tahun 2020 Capaian tahun 2021: 9 % ( target 40 %)
tentang penanggulangan Deteksi dini gangguan Capaian tahun 2022: 34 ,9 %( target 40 %)
gangguan penglihatan dan penglihatan dan
gangguan pendengaran pendengaran ( sasaran
usia 7- 15 tahun dan 15
tahun keatas)
STRATEGI:
1.DINAS PENDIDIKAN ( dukungan pelaksanaan deteksi dini indra untuk anak
sekolah usia 7 s/d 15 tahun )
2.RSUP M. JAMIL ( rujukan kasus gangguan indera penglihatan dan
pendengaran )
3.BKIM DAN RS khusus Mata dan Optik mata swasta ( pelaporan berkala
untuk kasus indera penglihatan )
4.BAPPEDA ( perlunya dukungan anggaran dalam mendukung capaian SPM
TERIMA KASIH