Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TIM MONITOR DAN EVALUASI DAN TIM PERTIMBANGAN

KLINIS JKN PROVINSI TRIWULAN II TAHUN 2019

BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN
DAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL / KIS
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN TIM MONEV DAN PERTIMBANGAN
KLINIS DI PROVINSI
BAB IV ANALISA ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN
BAB V KESIMPULAN
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah hak dasar setiap orang, dan semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan
kesehatan. UUD 1945 mengamanatkan bahwa jaminan kesehatan bagi masyarakat, khususnya yang
miskin dan tidak mampu, adalah tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah
menjalankan UUD 1945 tersebut dengan mengeluarkan UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) untuk memberikan jaminan sosial menyeluruh bagi setiap orang dalam
rangka memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak menuju terwujudnya masyarakat Indonesia
yang sejahtera, adil, dan makmur.

Berdasarkan Peraturan Bupati Bangka Barat Nomor 76 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Nomor 48 Tahun 2016 tentang Jaminan Kesehatan Daerah Sejiran Setason
Kab. Bangka Barat, maka pada tanggal 01 Januari 2018 Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
resmi mengintegrasikan Program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) ke Program Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.

Tahun 2018, penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Barat sebanyak
sebanyak 14.216 jiwa dengan kriteria yaitu masyarakat miskin dan tidak mampu yang belum
memiliki jaminan kesehatan. Dengan berintegrasinya Program Jamkesda ke Program JKN
diharapkan dapat menambah cakupan peserta JKN dan memberikan jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin dan tidak mampu di Kabupaten Bangka Barat.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033)
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4287)
3. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4456)
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3495)
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017 tentang Standar Biaya Masukan
Tahun Anggaran 2008
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan
Dana Dekonsentrasi Kementerian Kesehatan Tahun 2018
7. Surat Edaran Sekretaris Jendral Kemenkes No. HK.02.02/III/3041/2017 tentang
Penyesuaian Penggunaan Dana Dekonsentrasi Sekretaris Jenderal Kementerian
Kesehatan Tahun Anggaran 2018

C. Tujuan Laporan
a. Memberikan informasi tentang pelaksanaan Program JKN di Kabupaten Bangka Barat
b. Sebagai bahan evalusi dalam pelaksanaan Program JKN
c. Sebagai bahan perencanaan kegiatan pada pelaksanaan Program JKN
BAB II

GAMBARAN UMUM PENGEMBANGAN PEMBIAYAAN KESEHATAN DAN


JAMINAN KESEHATAN NASIONAL / KIS

A. Data Kepesertaan s.d Bulan Juni 2019

No. Data Sensus Jumlah


1. Jumlah Penduduk 189,621 Jiwa
2. Jumlah Penduduk Miskin 39,592 Jiwa
3. Jumlah Peserta JKN/KIS
a. PBI 44,785 Jiwa
b. Non PBI 85,963 Jiwa
4. Peserta Jamkesda belum Terintegrasi dalam JKN 0 Jiwa

Sampai dengan Bulan Desember 2018 jumlah masyarakat Bangka Barat yang telah memiliki
jaminan kesehatan sebanyak 130.748 jiwa (68,95 % dari jumlah seluruh penduduk Bangka Barat)
yang terdiri dari peserta PBI sebanyak 44.785 jiwa dan Non PBI sebanyak 85.963 jiwa

B. Data Fasilitas Kesehatan

Kerjasama
No. Jenis Faskes Jumlah Satuan
BPJS
FKTP
1 Puskesmas 8 8 Unit
2 Praktek Dokter 3 Orang
3 Prakter Dokter Gigi 0 Orang
4 Klinik Pratama/Setara 2 Unit
5 RS Pratama/Setara 0 0 Unit

FKTL
1 Klinik Utama 0 0 Unit
2 Rumah Sakit Umum 2 2 Unit
3 Rumah Sakit Khusus 0 0 Unit

FKTP yang bekerjasama dengan BPJS sebanyak 13 unit terdiri dari 8 Puskesmas, 2 klinik pratama
dan 3 praktek dokter umum. Puskesmas yang dimaksud adalah Puskesmas Muntok, Puskesmas
Kundi, Puskesmas Sp. Teritip, Puskesmas Jebus, Puskesmas Sekarbiru, Puskesmas Puput,
Puskesmas Kelapa dan Puskesmas Tempilang. Klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS yaitu
Avicenna dan klinik Bakti Timah. Praktek dokter yang bekerjasama dengan BPJS yaitu dr. Wirawan
Marsuzie, dr. Nurila dan dr. Ratnosoppi.

C. Data Tenaga Kesehatan s.d Bulan Juni 2019 di FKTP dan FKTL

No. Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Satuan


1 Dokter Spesialis Orang
2 Dokter Orang
3 Dokter Gigi Orang
4 Perawat Orang
5 Bidan Orang
6 Tenaga Kesehatan Masyarakat Orang
7 Tenaga Kesehatan Lingkungan Orang
8 Tenaga Gizi Orang
9 Tenaga Laboratorium Medik Orang
10 Tenaga Kefarmasian Orang
11 Tenaga Administrasi Orang

Perawat merupakan tenaga kesehatan yang memiliki jumlah paling banyak diantara tenaga
kesehatan lainnya, namun dokter gigi merupakan tenaga kesehatan yang paling sedikit jumlahnya
dibanding tenaga kesehatan lainnya. Tenaga dokter umum juga merupakan tenaga kesehatan yang
masih sangat dibutuhkan di Kabupaten Bangka Barat.
N DAN

n BPJS yaitu
dr. Wirawan

t jumlahnya
sehatan yang
D. Data Pelayanan Kesehatan Peserta JKN di FKTP Pemerintah s.d Bulan Juni 2019

Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah


No. Kabupaten
FKTP Kunjungan Rajal Kunjungan Ranap Rujukan
1 Bangka Barat 8

Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas pada Triwulan I Tahun 2019 sebanyak ...... kunjungan, kunjungan
rawat inap sebanyak ..... kunjungan dan jumlah rujukan sebanyak ....... rujukan.

E. Data Besaran Kapitasi dan Realisasinya s.d Bulan Juni 2018

Jumlah
No. Puskesmas Kapitasi Realisasi SILPA
FKTP
1 Muntok 1
2 Kundi 1
3 Sp. Teritip 1
4 Jebus 1
5 Puput 1
6 Sekarbiru 1
7 Kelapa 1
8 Tempilang 1
Jumlah 8

Jumlah pendapatan dana kapitasi JKN di Puskesmas pada Triwulan I Tahun 2019 sebesar Rp. 1,478,933,098,- dan
realisasi belanja pada Triwulan I Tahun 2019 sebesar Rp. 0,-. Ini artinya belum ada serapan dana kapitasi Triwulan I
Tahun 2019.

F. Data Pelayanan Kesehatan Peserta JKN di FKTP Kerjasama BPJS Kesehatan


a. Data Kunjungan Rawat Jalan di FKTP

Jumlah
No. Bulan Jumlah Kunjungan Jumlah Rujukan
FKTP
Rajal
1 Januari 8 5,961
2 Februari 8 4,655
3 Maret 8 5,400
4 April 8 4,694 0
5 Mei 8 3,638 0
6 Juni 8 0
7 Juli 8 0 0
8 Agustus 8 0 0
9 September 8 0 0
10 Oktober 8 0 0
11 November 8 0 0
12 Desember 8 0 0
TOTAL 8 24,348 0

Jumlah kunjungan rawat jalan di Puskesmas Triwulan I Tahun 2019 sebanyak ...... kunjungan, dimana kunjungan
rawat jalan tertinggi berada pada Bulan September yaitu 6.362 kunjungan, sedangan kunjungan
rawat jalan paling rendah berada pada Bulan Juni yaitu 3.058 kunjungan.
8,- dan
riwulan I

ungan
b. Data Kunjungan Rawat Inap di FKTP
Jumlah Jumlah
No. Bulan Jumlah FKTP Kunjungan Rujukan
Ranap
1 Januari 8 0
2 Februari 8 0
3 Maret 8 0
4 April 8 0
5 Mei 8 0
6 Juni 8 0
7 Juli 8 0 0
8 Agustus 8 0 0
9 September 8 0 0
10 Oktober 8 0 0
11 November 8 0 0
12 Desember 8 0 0
TOTAL 0 0

Kunjungan rawat inap di Puskesmas Tahun 2018 sebanyak ...... kunjungan. Kunjungan rawat inap tertinggi berada pada
bulan Desember yaitu 279 kunjungan dan kunjungan rawat inap paling rendah berada pada bulan Januari 2018 yaitu
127 kunjungan.

G. Data Rujukan di FKTP s.d Bulan Juni 2019


Jumlah Rujukan
No. Bulan Jumlah FKTP Keterangan
Menerima Balik Merujuk
1 Januari 8 0 0
2 Februari 8 0 0
3 Maret 8 0 0
4 April 8 0 0
5 Mei 8 0 0
6 Juni 8 0 0
7 Juli 8 0 0
8 Agustus 8 0 0
9 September 8 0 0
10 Oktober 8 0 0
11 November 8 0 0
12 Desember 8 0 0
TOTAL 8 0 0 0

Jumlah rujukan di Puskesmas Tahun 2018 sebanyak 10.416 rujukan. Jumlah rujukan tertinggi berada pada Bulan September
yaitu 1.224 rujukan, dan jumlah rujukan paling rendah berada pada bulan Juni yaitu 572 rujukan.

H. Data 10 Penyakit Terbanyak di FKTP s.d Bulan Juni 2019

No Nama Penyakit Jumlah FKTP Jumlah Kasus


1 ISPA 8
2 Diabetes Melitus 8
3 Hipertensi 8
4 Dyspepsia 8
5 Radang Tenggorokan 8
6 Pemeriksaan kehamilan 8
7 Influenza 8
8 Schizoprenia 8
9 Myalgia 8
10 Arthritis 8
Jumlah 8 0

Jumlah 10 kasus penyakit terbanyak di Puskesmas pada Tahun 2018 adalah 21.324 kasus. Penyakit terbanyak sepanjang
Tahun 2018 adalah penyakit Infeksi Saluran Pernapasan bagian Atas (ISPA) yaitu ada 5.806 kasus. Sedangkan penyakit
terbanyak urutan kesepuluh adalah penyakit arthritis yaitu 529 kasus penyakit.
I. Data Realisasi Kapitasi yang Dibayarkan BPJS Kesehatan di FKTP s.d Bulan Juni Tahun 2019

No. Bulan Jumlah Keterangan


1 Januari 507,821,687
2 Februari 488,988,574
3 Maret 482,122,837
4 April 474,443,778
5 Mei 461,638,994
6 Juni
7 Juli 0
8 Agustus 0
9 September 0
10 Oktober 0
11 November 0
12 Desember 0
TOTAL 2,415,015,870

Penerimaan dana kapitasi JKN di Puskesmas pada Tahun 2018 sebesar Rp. 5.501.414.932,- dimana
penerimaan dana kapitasi tertinggi berada pada Bulan Desember yaitu sebesar Rp. 512.273.328,-
dan penerimaan dana kapitasi terendah berada pada Bulan Januari yaitu sebesar Rp. 334.778.755,-
BAB III

ANALISA ATAS PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Faktor keberhasilan
- Adanya dukungan dari Pemerintah Daerah berupa dukungan anggaran baik dari APBD
Provinsi maupun APBD Kabupaten
- Jumlah Sumber Daya Manusia yang cukup dan memadai dalam menjalankan kegiatan

b. Hambatan dalam pelaksanaan


- Kurangnya koordinasi lintas sektor baik dengan BPJS Kesehatan maupun OPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bangka Barat
- Data masyarakat miskin masih banyak yang belum lengkap
- Susahnya mendapatkan akses data dari BPJS Kesehatan

c. Solusi terhadap hambatan yang dihadapi


- Adanya rapat koordinasi lintas sektor yang dilakukan secara berkala dalam pelaksanaan JKN
BAB IV

KESIMPULAN

Tahun 2018, Program JAMKESDA Kab. Bangka Barat telah berintegrasi dengan Program
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Pemerintah
Kabupaten Bangka Barat telah menyediakan anggaran untuk mendaftarkan masyarakat
miskin dan tidak mampu untuk menjadi peserta JKN KIS yang bersumber dari dana APBD
Kab. Bangka Barat. Program ini berjalan dengan baik dan sangat membantu masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai