Anda di halaman 1dari 64

KEMENTERIAN 613.

62
KESEHATAN
REPUBLIK Ind
INDONESIA p

PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN POS
UPAYA KESEHATAN KERJA
(POS UKK) PADA NELAYAN

DI RE KTO RAT K E S E H ATAN KE RJA D A N O L A H R A G A


D IRE KTO RAT JEND E RAL K E SE H AT AN M A S Y A R A K A T
KE ME NTER IAN K E S E H AT AN RI
2019
KEMENTERIAN
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA

PETUNJUK TEKNIS
PENYELENGGARAAN POS
UPAYA KESEHATAN KERJA
(POS UKK) PADA NELAYAN
Katalog Dalam Terbitan, Kementerian Kesehatan
RI
613.62 Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat Jenderal
Ind Kesehatan Masyarakat
p Petunjuk teknis penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan
Kerja (POS UKK) pada Nelayan. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI. 2019

ISBN 978-602-416-813-1

1. Judul I. OCCUPATIONAL HEALTH


SERVICES
II. FISHERMAN
DAFTAR ISI

1. Sambutan .................................................................................... 5
2. Kata Pengantar .......................................................................... 7
3. BAB I Pendahuluan .................................................................... 9
A. Latar Belakang .................................................................................. 9
B. Tujuan Petunjuk 11
Teknis................................................................... 11
C. Tujuan Kegiatan Pos 11
UKK .............................................................
11
D.
Sasaran................................................................................................. 12
G.
E. Pengertian/Definisi
Ruang Operasional ................................................ 12
Lingkup ..................................................................................
F. Dasar
4. BAB II Konsep Pemberdayaan
Hukum
Kelompok .....................................................................................
Masyarakat Sektor Informal ........................................ 15
A. Konsep Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Pekerja
Informal................................................................................................
15
B. Konsep Dasar Pos Upaya Kesehatan Kerja ........................... 16

5. BAB III Penyelenggaraan Pos UKK Pada Nelayan.................... 27


A. Penyelenggaraan Pos UKK Pada Nelayan ..............................
27
B. Peran Pelaksana................................................................................
32
C. Pencatatan dan Pelaporan .......................................................... 34

6. BAB IV Pembinaan Pos UKK dan Monitoring


Evaluasi Pos UKK ...................................................................................
37
A. Pembinaan ..........................................................................................
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
37 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 3
B. Monitoring dan Evaluasi ................................................................
38
7. BAB V Penutup ....................................................................................... 43

8. LAMPIRAN ................................................................................................. 44
A. Faktor Risiko Nelayan ..................................................................... 44
B. Petunjuk Pelaksanaan Survei Mawas Diri
Kesehatan Kerja (SMD) ..................................................................
49
C. Survey Mawas Diri Kesehatan Kerja
(Formulir Tempat Kerja) ................................................................
51
D. Survey Mawas Diri Kesehatan Kerja
(Formulir Tempat Tinggal) ........................................................... 56
E. Data Kegiatan Kader....................................................................... 57
F. Data Pekerja Binaan ........................................................................ 58
G. Data Kunjungan Ke Pos UKK ....................................................... 59
H. Formulir Monitoring dan Evaluasi Pos UKK ........................... 60
SAMBUTAN

S
etiap jenis dan tempat pekerjaan mempunyai karakteristik
dan risikonya masing-masing yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan, termasuk pekerja sektor informal.
Pada umumnya pekerja sektor informal mempunyai latar
belakang tingkat pendidikan yang rendah sehingga kurang
memiliki kesadaran tentang potensi bahaya di lingkungan kerja.
Minimnya pengetahuan tentang metoda kerja dan lingkungan
tempat kerja yang memenuhi standar kesehatan serta keamanan
bekerja mengakibatkan bertambahnya pekerja informal yang
terkena penyakit atau kecelakaan akibat kerja.

Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) merupakan upaya


pelayanan kesehatan kerja dasar bersumber daya masyarakat
pekerja sektor informal. Kegiatan Pos UKK meliputi upaya
promotif, preventif dan pengobatan sederhana yang bersifat
pertolongan pertama pada kecelakaan dan penyakit. Melalui Pos
UKK, pekerja informal dapat mengurangi risiko terjadinya
penyakit dan kecelakaan akibat kerja.

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja


(Pos UKK) ini berfungsi sebagai pegangan petugas kesehatan
dalam mengelola kegiatan Pos UKK di wilayah kerjanya. Semoga
dengan disusunnya petunjuk teknis ini, masyarakat pekerja
informal mampu secara mandiri dalam memelihara kesehatannya
dan meningkatkan produktivitas kerja.

Jakarta, 2019
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat
Kementerian Kesehatan RI

dr. Kirana Pritasari, MQIH

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 5
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
6 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
KATA PENGANTAR

P
uji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa
karena
atas izin dan karunia-Nya Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) pada Nelayan dapat
diselesaikan dengan baik.

Petunjuk teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi petugas


kesehatan dan lintas sektor terkait dalam membentuk, membina
dan mengelola Pos UKK sehingga dapat meningkatkan kesehatan
dan produktifitas nelayan.

Kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah


memberikan waktu, tenaga dan pemikiran dalam penyusunan
petunjuk teknis ini. Semoga petunjuk teknis ini bermanfaat bagi
nelayan di Indonesia. Kritik dan saran kami terima sebagai bahan
penyempurnaan petunjuk teknis ini di masa yang akan datang.

Jakarta, Agustus 2019


Direktur Kesehatan Kerja Dan Olahraga
Kementerian
Kesehatan RI

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

I
ndonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia
dengan luas laut mencapai 75% luas keseluruhan Indonesia
atau sekitar 5,8 juta km2 sehingga banyak
yang berprofesi sebagai nelayan. Namun tidak serta merta
penduduknya
membuat nelayan di Indonesia menikmati hidup yang
sejahtera, pendidikan yang tinggi, penghasilan yang bisa
mencukupi kebutuhan hidup serta mendapat pelayanan
kesehatan yang memadai. Sebagian besar nelayan tersebut
memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang rendah,
sarana dan prasarana yang kurang serta tidak memahami
masalah kesehatan dan keselamatan kerja untuk membantu
meningkatkan produktivitas kerjanya.

Jumlah Pelabuhan Perikanan yang terdaftar di Kementerian


Kelautan dan Perikanan berdasarkan Peraturan Kementerian

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 9
Kelautan dan Perikanan No 6 tahun 2018 tentang Rencana
Induk Pelabuhan Perikanan Nasional (RIPPN) adalah 538
pelabuhan perikanan yang operasional dengan baik dan 54
pelabuhan perikanan perairan darat (sungai dan danau). Data
statistik Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2016,
jumlah nelayan adalah 2,6 juta dengan kategori nelayan
penuh, nelayan sambilan utama dan nelayan sambilan
tambahan.

Data Sidatik Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2018


memaparkan jumlah nelayan di Indonesia sebesar 3 juta
rumah tangga. Dari jumlah 3 juta rumah tangga nelayan
sebagian besar adalah nelayan budi daya yang berjumlah 1,6
juta dan nelayan tangkap yang berjumlah 1,3 juta. Sebagian
besar nelayan berada di kawasan pesisir dan pelabuhan
perikanan.

Masyarakat perikanan dalam melakukan aktivitasnya


mempunyai potensi risiko yang cukup kompleks, seperti
masalah kesehatan yang timbul akibat proses kerja, alat kerja,
lingkungan kerja yang tidak sehat serta cara kerja yang tidak
aman yang dapat menimbulkan berbagai penyakit dan
kecelakaan pada pekerja. Dari penelitian tahun 2018 di daerah
Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat
dan Sulawesi Selatan didapat gambaran gangguan kesehatan
yang pernah dialami nelayan antara lain sakit kepala (25,2%),
pegal- pegal (18,3%), nyeri pinggang (15,3%), asam urat
(0,8%), serta sakit mata (3,1%). Masalah lainnya adalah
masalah-masalah kesehatan yang berkaitan dengan budaya
dan gaya hidup yang tidak sehat pada pekerja seperti
merokok, minum minuman beralkohol, begadang dan lain-
lain. Sedangkan kecelakaan kerja yang sering terjadi pada
nelayan adalah tercebur di laut, dan luka akibat alat tangkap
saat melakukan
PETUNJUKpenangkapan ikan, dan cuaca buruk.
TEKNIS PENYELENGGARAAN
10 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
Di samping itu, sebagian besar masyarakat perikanan belum
memperoleh pelayanan kesehatan yang paripurna/optimal.
Pelayanan kuratif diperoleh dengan cara mencari pengobatan
sendiri dan atau ke sarana pelayanan kesehatan seperti
Puskesmas, Balai Pengobatan/Klinik, Dokter/bidan praktek
swasta, Rumah Sakit di wilayah tersebut yang berjarak jauh
dari tempat kerjanya. Sedangkan pelayanan yang bersifat
promotif dan preventif melalui pemberdayaan masyarakat
perikanan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) seperti Pos UKK belum berjalan seperti yang
diharapkan. Sampai dengan Desember 2018, jumlah Pos UKK
Nelayan yang sudah terbentuk ada 623 Pos UKK di seluruh
Indonesia.

Untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman petugas


kesehatan di dalam melaksanakan upaya kesehatan kerja bagi
masyarakat perikanan secara paripurna dengan menekankan
pendekatan promotif dan preventif tanpa meninggalkan
upaya kuratif dan rehabilitatif, Kementerian Kesehatan
khususnya Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga
membuat petunjuk teknis untuk Pos UKK nelayan.

B. Tujuan Petunjuk Teknis


Sebagai acuan penyelenggaraan Pos Upaya Kesehatan Kerja
(Pos UKK) pada nelayan di pusat dan daerah.

C. Tujuan Kegiatan Pos UKK

1. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku setiap


anggota kelompok pekerja informal pada nelayan

2. Meningkatkan kemampuan kelompok masyarakat pekerja


informal pada nelayan dalam memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 1
1
3. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada kelompok
masyarakat pekerja informal pada nelayan
D. Sasaran
Petugas kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Puskesmas

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup petunjuk teknis ini meliputi Konsep
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Sektor Informal,
Penyelenggaraan Pos UKK Pada Nelayan, Pelatihan Kader Pos
UKK Pada Nelayan, Pembinaan Pos UKK Pada Nelayan.

F. Dasar Hukum

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang


Keselamatan Kerja

2. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang


Pemerintah Daerah

4. Undang-undang Nomor 7 Tahun 2016 Tentang


Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya
Ikan, dan Petambak Garam

5. PermenKP Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan


Perikanan

6. Permenkes Nomor 100 Tahun 2015 Tentang Pos UKK


Terintegrasi

7. Permenkes Nomor 56 Tahun 2016 tentang


penyelenggaraan Pelayanan Penyakit Akibat Kerja

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


12 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
8. PermenKP Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Induk
Pelabuhan Perikanan Nasional

9. PermenKP Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Partisipasi


Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan, dan
Petambak Garam

10. Permenkes Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pemberdayaan


Masyarakat Bidang Kesehatan

G. Pengertian/Definisi Operasional

1. Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian


kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar
setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa
membahayakan dirinya sendiri maupun lingkungan, agar
diperoleh produktifitas kerja yang optimal.

2. Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) adalah wadah


untuk upaya kesehatan berbasis masyarakat pada pekerja
sektor informal yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat pekerja melalui
pemberian pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama
promotif dan preventif, disertai kuratif dan rehabilitatif
sederhana/ terbatas.

3. Pos UKK terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam


pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan
dengan program atau kegiatan kesehatan lainnya yang
terdapat pada kelompok pekerja dan bentuk peran serta
masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini,
pemantauan faktor risiko pada penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, pengendalian penyakit bersumber
binatang, serta program
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 13
gizi, kesehatan reproduksi, kesehatan olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan lingkungan, dan PHBS yang dilaksanakan
secara terpadu, rutin, dan periodik.
4. Kader Pos UKK adalah setiap orang yang dipilih dan
dilatih untuk menggerakkan masyarakat pekerja informal
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan diri
sendiri dan kelompoknya agar dapat bekerja dengan
aman, sehat dan produktif dalam bekerja. Kader Pos UKK
dapat berasal dari pekerja atau kader UKBM lainnya.
5. Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang
mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat
dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri atas asosiasi
kuat dengan pekerjaan, pada umumnya terdiri atas satu
agen penyebab, harus ada hubungan sebab akibat antara
proses penyakit dan bahaya potensial di tempat kerja.
6. Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) adalah suatu kejadian
atau peristiwa dengan unsur-unsur tidak terduga, tidak
dikehendaki, tidak disengaja, terjadi dalam hubungan
kerja, menimbulkan trauma/ruda paksa, kecacatan dan
kematian serta dapat menimbulkan kerugian dan/atau
kerusakan properti.
7. Nelayan yang dimaksud dalam juknis ini adalah nelayan
kecil dan nelayan tradisional dengan ukuran kapal ≤ 10 GT
(Gross Ton)
8. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya
melakukan penangkapan ikan.
9. Nelayan tradisional adalah Nelayan yang melakukan
penangkapan Ikan di perairan yang merupakan hak
perikanan tradisional yang telah dimanfaatkan secara
turun-temurun sesuai dengan budaya dan kearifan lokal.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


14 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
BAB II
KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
KELOMPOK PEKERJA INFORMAL

A. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Pekerja Informal

U
ntuk dapat memandirikan masyarakat pekerja informal
di bidang kesehatan kerja perlu diupayakan berbagai
kegiatan, salah satunya adalah
masyarakat. Melalui proses pemberdayaan, segala potensi
pemberdayaan
akan dimanfaatkan dan dikembangkan sehingga masyarakat
mampu mengenali dan memahami masalah kesehatan kerja
serta dapat melakukan penanggulangan masalah tersebut,
sehingga derajat kesehatan meningkat.

Kegiatan pemberdayaan masyarakat didampingi oleh tenaga


pendamping yang berasal dari pemerintah pusat, pemerintah
daerah, lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan,
swasta, perguruan tinggi, dan/atau anggota masyarakat yang
telah melakukan pelatihan.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 15
Agar pemberdayaan dapat berjalan dan dikembangkan
dengan baik, maka pemberdayaan tersebut harus diterapkan
dengan strategi sebagai berikut:
1. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan masyarakat
dalam mengenali dan mengatasi permasalahan kesehatan
yang dihadapi;

2. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan


masyarakat;

3. Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat;

4. Penguatan dan peningkatan advokasi kepada pemangku


kepentingan;

5. Peningkatan kemitraan dan partisipasi lintas sektor,


lembaga kemasyarakatan, organisasi kemasyarakatan, dan
swasta;

6. Peningkatan pemanfaatan potensi dan sumber daya


berbasis kearifan lokal; dan

7. Pengintegrasian program, kegiatan, dan/atau


kelembagaan pemberdayaan masyarakat yang sudah ada
sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan masyarakat.
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat
perikanan dibidang kesehatan kerja adalah dengan
dibentuknya Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK). Pos
UKK ini merupakan wadah dari serangkaian upaya
pemeliharaan kesehatan pekerja yang terencana, teratur dan
berkesinambungan yang diselenggarakan dari, oleh dan
untuk pekerja.

B. Konsep Dasar Pos Upaya Kesehatan Kerja

1. Pengertian
Pos Upaya Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat
Pos PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
16 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
UKK adalah wadah untuk upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat pada pekerja sektor informal
yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat pekerja melalui pemberian
pelayanan kesehatan dengan pendekatan utama promotif
dan preventif, disertai kuratif dan rehabilitatif
sederhana/terbatas.

Pos UKK Terintegrasi adalah Pos UKK yang dalam


pelaksanaan kegiatan dan substansinya dipadukan
dengan program atau kegiatan kesehatan lainnya yang
terdapat pada kelompok pekerja dan bentuk peran serta
masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini,
pemantauan faktor risiko pada penyakit akibat kerja dan
kecelakaan kerja, pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, pengendalian penyakit bersumber
binatang serta program gizi, kesehatan reproduksi,
kesehatan olahraga, kesehatan jiwa, kesehatan
lingkungan, dan PHBS yang dilaksanakan secara terpadu,
rutin, dan periodik.
Permasalahan kesehatan
pekerja
Pos UKK yang
sudah ada saat ini


Ÿ Penyakit akibat
Penyakit akibat kerja

Ÿ Kecelakaan
Kecelakaan kerja
kerja

Ÿ Penyakit
Penyakitmenular
menular

Ÿ Penyakit
Penyakit tidak
tidak menular
Kegiatan Kesehatan Kerja Pekerja sehat
Ÿ menular Kesehatan
Gangguan
Terintegrasi di Pos UKK
U KK dan
 Gangguan
ReproduksiKesehatan
produktif
Ÿ Reproduksikesehatan
Gangguan
 Gangguan
jiwa kesehatan
Ÿ jiwa
Masalah Gizi

Ÿ Masalah Gizi
Kurangnya aktivitas /
 Kurangnya
latihan fisikaktivitas
dan / UKK
Pos U KK yang akan
latihan
kebugaranfisik jasmani,
dan kebugaran dibentuk
Ÿ jasmani, PHBS
Rendahnya
 Rendahnya PHBS

2. Syarat pembentukan Pos UKK dan kader Pos UKK


Pos UKK yang diselenggarakan dengan syarat antara
lain:
a. Berdasarkan kebutuhan pekerja;
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 17
b. Jenis pekerjaan sama;
c. Memiliki jumlah pekerja 10 (sepuluh) – 50 (lima puluh)
orang;
d. Memiliki kader paling sedikit 10 % (sepuluh persen)
dari jumlah pekerja;
e. Kader berasal dari kelompok pekerja atau masyarakat
f. Memberikan pelayanan kesehatan yang terintegrasi
dengan program kesehatan lainnya
g. Pos UKK dapat dibentuk dari UKBM lainnya yang
memiliki anggota pekerja informal dengan jenis
pekerjaan yang sama atau bergabung dengan
kelompok pekerja yang sudah ada, misalnya:
kelompok tani, kelompok nelayan atau kelompok
usaha mikro

Kader Pos UKK memiliki persyaratan sebagai berikut:


h. Dipilih dari dan oleh masyarakat pekerja setempat
i. Dapat membaca dan menulis huruf latin
j. Tinggal di lingkungan tempat kerja tersebut
k. Mau dan mampu bekerja untuk masyarakat pekerja di
lingkungannya secara sukarela
l. Mempunyai waktu untuk bekerja bagi masyarakat
pekerja
m. Sudah dilatih dan paham prinsip-prinsip kesehatan
kerja
n. Setiap pekerja yang ingin menjadi kader Pos UKK
3. diharuskan
Tahapan untuk mengikuti
Pembentukan pelatihan kader
dan Penyelenggaraan PosPos
UKKUKK
Pembentukan Pos UKK bisa dilakukan dengan terlebih
dahulu melalui beberapa tahapan yang dilakukan oleh
Puskesmas, antara lain :

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


18 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
1 Melakukan pengenalan Mendapatkan hasil 1. APBD Petugas kesehatan Pemetaan
kondisi desa atau pemetaan sebagai 2. APBN yang ada dapat
kelurahan dan bahan advokasi didaerah dilakukan
pemetaan di wilayah kepada pimpinan, contoh BOK dengan integrasi
kerja puskesmas, lintas program, lintas dan dana desa program
meliputi : sektor terkait, LSM, kesehatan
3. Dana lain dari
a. kajian data sektor swasta dan lainnya.
berbagai pihak
profil desa masyarakat
yang tidak
atau kelurahan mengikat contoh
b. sasaran (jumlah, Swadaya, CSR
jenis dan dan hibah
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

kelompok usaha,
sebaran)
c. Masalah kesehatan
d. potensi sumber
daya pekerja
informal
Faktor pekerja
informal
2 Identifikasi lintas Identifikasi pihak yang
program dan terkait pada kesehatan
lintas sektor pekerja informal,
terkait seperti petugas
penyuluh koperasi
lapangan (PPKL),
petugas penyuluh
tentang PTM dan PM,
pengendalian penyakit
bersumber binatang
serta program gizi,
19

kesehatan
20
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket

reproduksi, kesehatan
olahraga, kesehatan
jiwa, kesehatan
lingkungan, dan PHBS,
LSM, sektor swasta dan
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

lainnya sesuai dengan


hasil pemetaan sasaran
dan masalah kesehatan
pekerja informal

3 Membangun jejaring Advokasi / sosialisasi Petugas kesehatan


dengan lintas pada LS/LP terkait
program dan lintas berdasarkan peraturan
sektor perundangan,
kebijakan, data (hasil
pemetaan, hasil
identifikasi dan atau
hasil penelitian yang
tersedia).

4 Menentukan prioritas Mendapatkan data Kepala Puskesmas


kelompok pekerja prioritas kelompok bersama Petugas
informal di wilayah pekerja informal di kesehatan
kerja puskesmas wilayah puskesmas
sesuai dengan hasil
pemetaan sasaran dan
masalah kesehatan
pekerja informal yang
akan dibentuk Pos UKK
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
5 Survei Mawas Mengetahui data Kader bersama
Diri (SMD) tentang permasalahan petugas kesehatan
kesehatan, potensi
bahaya dan risiko
K3 dan potensi
yang dimiliki
untuk
menyelesaikan
masalah kesehatan
pada kelompok
masyarakat pekerja
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

informal yang akan


Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

dibina
6 Musyawarah 1. Tumbuhnya Puskesmas,
Masyarakat Desa kesadaran Kecamatan, Desa,
(MMD)/ forum terhadap masalah Tokoh masyarakat,
sejenis kesehatan atau Tokoh Agama,
risiko kesehatan Akademisi,
terhadap mahasiswa
pekerjaanya
2. Teridentifikasinya
potensi bahaya
dan risiko K3
pada
pekerjaannya
3. Menyepakati
kegiatan yang
akan dilaksanakan
melalui Pos UKK
atau kegiatan
lain yang
1
2

memberdayakan
masyarakat
pekerja informal
22
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
7 Perencanaa Perencanaan
n partisipatif dilakukan
Partisipatif bersama
pemerintah
desa/kelurahan dan
kader, mencakup :
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

1. Menentukan lokasi
Pos UKK
2. Menentukan kader
Pos UKK
3. Menentukan tenaga
pendamping
dapat berasal dari
Pemerintah
Pusat, Pemerintah
Daerah, lembaga
kemasyarakatan,
organisasi
kemasyarakatan,
swasta, perguruan
tinggi, dan/
atau anggota
masyarakat
4. Menentukan
prioritas
penyelesaian
masalah
kesehatan
5. Menentukan sarana
/ prasarana
yang diperlukan
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
6. Menyepakati dan
menyusun rencana
kerja, rencana
anggaran, dan
jadwal
pelaksanaan Pos
UKK
7. Menentukan target
pos UKK
8 Pembentukan Pos Terbentuknya pos Camat, Kepala
UKK UKK di kelompok Desa/Lurah,
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

pekerja informal Tokoh masyarakat,


berdasarkan SK Tokoh Agama,
pembentukan oleh Akademisi,
kepala desa/lurah. Pos Petugas
UKK memiliki struktur Puskesmas dan
organisasi, rencana lintas sektor
kegiatan, jadwal terkait lainnya
kegiatan, dan sumber
dana.
9 Orientasi Kader Meningkatkan Camat, Kepala Koordinator
Pos UKK pengetahuan dan Desa/Lurah, kegiatan oleh
ketrampilan kader Tokoh masyarakat, Lurah/kepala
dalam pelaksanaan Tokoh Agama, desa setempat
kegiatan, pengenalan Akademisi,
dan identifikasi risiko, Petugas
penanganan sederhana Puskesmas dan
terkait P3K. lintas sektor
terkait lainnya
23
24
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
10 Pemenuhan Tersedianya sarana Camat, Kepala Koordinator
sarana / prasarana / prasarana Pos Desa/Lurah, kegiatan oleh
Pos UKK UKK misalkan Tokoh masyarakat, Lurah/kepala
kursi, meja, papan, Tokoh Agama, desa setempat
buku, alat tulis, Akademisi,
lemari,
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Petugas
timbangan, tensimeter, Puskesmas dan
pengukur tinggi lintas sektor
badan (mikrotoise), terkait lainnya
thermometer, contoh
APD, kotak P3K dan
isinya, pengukur
lingkar perut, media
KIE
11 Pembinaan Pembinaan Camat dan Lurah/
kelembagaa kelembagaan Kepala Desa
n dilakukan pada tingkat
kecamatan dan
tingkat
kelurahan/desa oleh
camat/lurah/kepala
desa
12 Pembinaan program Pembinaan program Dinas Kesehatan,
untuk menjaga dan Dinas terkait
meningkatkan kualitas (misal Dinas
penyelenggaraan yang
Pos UKK Terintegrasi. membidangi
Peningkatan kapasitas Pertanian,
teknis kader dan Peternakan,
anggota Pos UKK Kelautan dan
dengan kegiatan Perikanan,
sosialisasi, pelatihan, Koperasi dan
UMKM, dll),
Puskesmas
No Kegiatan Tujuan Sumber Dana Pelaksana Ket
monitoring dan evaluasi
contoh: sosialisasi
terkait keselamatan
dan kesehatan kerja
(K3), sosialisasi terkait
PTM, PM, PHBS, Gizi,
Lingkungan Kerja,
dan peningkatan
keterampilan cara
kerja
13 Pencatatan dan Tersedianya pencatatan Kader bersama
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Pelaporan dan pelaporan petugas


kegiatan Pos UKK Puskesmas
25
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
26 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
BAB III
PENYELENGGARAAN POS UKK PADA NELAYAN

A. Penyelenggaraan Pos UKK Pada Nelayan


1. Waktu Penyelenggaraan

W
aktu penyelenggaraan dilakukan secara rutin
minimal satu kali dalam sebulan. sesuai
dengan
kesepakatan anggota Pos UKK dengan
kesehatan puskesmas setempat sebagai pembinanya.
petugas
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan Pos UKK
didasarkan pada jenis kegiatan dan jumlah anggota,
namun disarankan tidak lebih dari 2 (dua) jam agar tidak
mengganggu pekerjaan.
2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat yang disepakati bersama dapat berupa pos
kesehatan di pelabuhan perikanan, balai desa, pos yang
diperuntukan untuk Pos UKK atau rumah dari kader/
anggota Pos UKK. Untuk lokasi Pos UKK Nelayan petugas
puskesmas dapat berkoordinasi dengan kepala
pelabuhan perikanan. Sesuai dengan amanat PermenKP
Nomor 8
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
PETUNJUK
Nelayan TEKNIS PENYELENGGARAAN 27
Tahun 2012 tentang Kepelabuhanan Perikanan bahwa
setiap pelabuhan perikanan wajib menyediakan pos
kesehatan. Tempat penyelenggaraan harus mudah
dijangkau dan cukup untuk menampung seluruh anggota
3. Pelatihan Kader
a. Tujuan Pelatihan
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader sebagai pengelola Pos UKK berdasarkan
kebutuhan sasaran.
2) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader dalam berkomunikasi dengan kelompok
tani.
3) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader tentang metode dan media diskusi yang
lebih partisipatif
b. Peserta dan Fasilitator Pelatihan
1) Peserta pelatihan adalah pengurus dan/kader
dengan jumlah maksimal 30 orang.
2) Pelatih dapatKabupaten/Kota,
Kesehatan berasal dari Puskesmas, Dinas
Dinas Kesehatan
Provinsi dan lintas sektor terkait.
c. Metoda
1) Pelatihan memakai pendekatan partisipatif serta
praktek lapangan.
d. Waktu dan Tempat
1) Waktu pelatihan ditentukan oleh pengurus/kader
Pos UKK dengan kesepakatan bersama petugas
Puskesmas.
2) Tempat pelatihan dapat dilakukan di kelas/ balai
pertemuan, aula kecamatan, pondok ataupun
rumah penduduk yang disepakati. Sedangkan
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
28 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada Nelayan
waktu pertemuan/pelatihan disesuaikan dengan
kesepakatan pelatih dan kader.
e. Materi Pelatihan
1) Materi I:
a) Pengantar umum kesehatan kerja
b) Tujuan kesehatan kerja
c) Hubungan pekerja, tempat kerja dan risiko di
tempat kerja
d) Peran kader (tugas dan kegiatan yang dapat
dilakukan oleh kader kesehatan kerja) dan
pengorganisasian Pos UKK
2) Materi II:
a) Mengenali dan memahami bahaya dan risiko
di tempat kerja
b) Jenis pekerjaan dan risikonya
c) Cara mengenali bahaya
d) Kenali kebiasaan buruk/perilaku pekerja
3) Materi III:
a) Mengenali dan memahami gangguan
kesehatan yang ada hubungan dengan
pekerjaan
b) Gangguan spesifik (kulit, pernapasan, otot dan
tulang, mata, syaraf)
4) Materi IV:
a) Mengenali dan memahami upaya promotif,
preventif, pengobatan sederhana dan rujukan
b) Penyuluhan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3)
c) Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) di tempat kerja
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 29
d) Pencegahan gangguan kesehatan akibat kerja
(cuci tangan, pemakaian APD)
e) Gizi kerja
f) Membantu proses pemeriksaan kesehatan
umum (mengukur TB dan menimbang BB)
g) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
dan Pertolongan Pertama Pada Penyakit
(P3P)
h) Upaya rujukan
5) Materi V:
a) Pencatatan dan pelaporan
b) Pengertian, tujuan, sasaran dan pelaksanaan
pencatatan dan pelaporan
c) Periode pelaporan
d) Data yang dicatat dan dilaporkan

4. Penyelenggaraan Kegiatan
Kader menyiapkan dan mendistribusikan undangan
kepada semua anggota Pos UKK yang ditandatangani
oleh kepala desa/lurah/ketua Pos UKK. Undangan
memuat hari, tanggal, jam dan tempat penyelenggaraan.
Kader menyiapkan tempat, sarana dan prasarana
penunjang satu hari sebelum penyelenggaraan. Sarana
dan prasarana yang dimaksud adalah sesuai dengan Kit
Pos UKK, antara lain meja dan kursi untuk pendaftaran
dan konseling, tensimeter, timbangan badan dan alat
pengukur lingkar perut, banner dan media KIE lain.
Bentuk kegiatan Pos UKK yaitu:

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


30 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
Tahapan Uraian Kegiatan
Kegiatan Rutin
Langkah 1 Pendaftaran
Langkah 2 Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan,
dan lingkar perut.
Langkah 3 - Pengukuran tekanan darah, gula darah, dan kolesterol
- Deteksi dini penyakit menular langsung pada
pekerja, misal TB Paru, Malaria, HIV AIDS
Langkah 4 Tenaga medis puskesmas melaksanakan pelayanan kuratif
(bila seperti :
diperlukan 1) Pelayanan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
) (P3K)
2) Pelayanan Pertolongan Pertama Pada Penyakit (P3P)
3) Integrasi kegiatan dengan kegiatan puskesmas
keliling (pemberian obat)
4) Tenaga kesehatan Puskesmas memberikan rekomendasi
rujukan apabila anggota ada yang perlu dirujuk
Langkah 5 Setelah semua anggota selesai disemua meja, kader
mengumpulkan semua anggota untuk penyuluhan
kesehatan sesuai dengan topik yang telah disepakati
seperti
:
1) Penyuluhan dan atau konseling kesehatan kerja seperti
ergonomi (cara kerja dan tata ruang kerja), penyakit
tidak menular, penyakit menular, gizi, kesehatan jiwa,
kesehatan reproduksi dan menyusui/ASI, kesehatan
ibu, kesehatan lingkungan, perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) dan kesehatan olahraga.
2) Penyebarluasan informasi tentang kesehatan kerja,
penyakit tidak menular, penyakit menular, gizi,
kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi, kes ibu,
kesehatan lingkungan, Kesehatan Olahraga, PHBS
melalui media KIE.
3) Aktivitas kebugaran bagi pekerja (peregangan)
4) Pengenalan risiko bahaya ditempat kerja (terlampir).
5) Penyediaan contoh dan kepatuhan penggunaan
Alat Pelindung Diri (APD).
6) Pemberian imunisasi TT pada Wanita Usia Subur
(WUS), Calon Pengantin (Catin) dan Ibu hamil oleh
petugas kesehatan.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 31
Tahapan Uraian Kegiatan
Kegiatan Rutin

7) Pemberian tablet Fe pada Ibu hamil dan pekerja anemia.


8) Pencatatan dan pelaporan
Kader menutup pelaksanaan Pos UKK dan
menyimpulkan hasil pertemuan serta merumuskan
rencana tindak lanjut. Semua anggota dapat kembali ke
tempat kerja masing- masing.
Kegiatan Non Rutin

1. Identifikasi risiko lingkungan kerja


2. Sarasehan norma sehat dalam bekerja
3. Pengamatan jentik dilingkungan kerja.
4. Mendorong upaya perbaikan lingkungan kerja seperti perbaikan
aliran udara, pengolahan limbah, perbaikan ergonomik
5. Kegiatan lain yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas
dan kader

Pembiayaan Pos UKK dapat berasal dari iuran pekerja,


iuran pengguna jasa Pos UKK, dana stimulan dari
pemerintah.

B. Peran Pelaksana
1. Peran Kader Pos UKK
a. Mempersiapkan dan melaksanakan pertemuan tingkat
desa
b. Mempersiapkan, melaksanakan dan membahas SMD
bersama petugas Puskesmas
c. Menentukan masalah, kebutuhan kesehatan kerja dan
kegiatan penanggulangan yang dipilih pekerja dalam
musyawarah pekerja
d. Mengelola sumber keuangan Pos UKK
e. Merujuk ke Puskesmas terkait dengan penyakit dan
kecelakaan di tempat kerja

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


32 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
2. Peran Puskesmas
a. Melakukan koordinasi dengan lintas program dan
lintas sektor tingkat kecamatan dan kelurahan/desa
b. Bersama kader melakukan SMD, MMD, dan
perencanaan partisipatif
c. Melakukan orientasi/pelatihan kader, membentuk dan
membina Pos UKK
d. Membuat rencana kerja dan pelaksanaan kegiatan
e. Melakukan monitoring dan evaluasi
f. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
3. Peran kecamatan dan kelurahan/desa
Membantu dan memfasilitasi Puskesmas
dalam pembentukan dan pembinaan kelembagaan Pos
UKK
4. Peran Kabupaten/Kota
a. Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan
b. Melakukan pembinaan bersama Puskesmas
c. Melakukan Koordinasi dengan Lintas Program di Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota
d. Mendorong Puskesmas untuk
memberdayakan masyarakat pekerja informal
e. Melaksanakan pencatatan dan pelaporan
5. Peran Provinsi
a. Melaksanakan kebijakan dan peraturan perundang-
undangan
b. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan
c. Melakukan Koordinasi dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 33
d. Melakukan Advokasi pada pemangku kebijakan dalam
menetapkan komitmen pelaksanaan
e. Melakukan pelatihan teknis pada petugas kesehatan
untuk menyelenggarakan Pos UKK
f. Membangun jejaring kemitraan dan forum komunikasi
lintas program dan lintas sektor berskala provinsi
4. Peran Kementerian Kesehatan
a. Menyusun dan mengembangkan peraturan
perundang- undangan
b. Melakukan sosialisasi dan advokasi pada lintas
program lintas sektor dan pemegang kebijakan baik
di pusat dan daerah
c. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis
program baik di provinsi maupun kabupaten/kota
d. Menggalang kemitraan dan forum komunikasi dengan
instansi pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat
atau organisasi kemasyarakatan
e. Menyelenggarakan pelatihan dan mengupayakan
pendidikan bagi petugas kesehatan guna
meningkatkan wawasan, kemampuan analisa dan
pengembangan
f. Mengembangkan model penyelenggaraan Pos UKK
g. Menyusun materi media KIE
5. Dunia Usaha
Mendukung penyelenggaraan Pos UKK dalam bentuk
sarana, prasarana dan pembiayaan serta berperan aktif
sebagai tenaga pendamping

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


34 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
8. Peran Lintas Sektor
Berkoordinasi dengan petugas Puskesmas pada saat
melakukan pembinaan untuk mensosialisasikan mengenai
asuransi nelayan, kewajiban mendaftar ke KKP, dll.

C. Pencatatan dan Pelaporan

Kader Pos UKK bertugas untuk melakukan pencatatan dan


pelaporan. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan kader
Pos UKK, antara lain:
1. Setiap kegiatan yang dilakukan di Pos UKK dicatat dan
dilaporkan ke puskesmas dan lintas sektor terkait yang
membina Pos UKK
2. Beberapa hal yang perlu dicatat di Pos UKK adalah
sebagai berikut :
a. Catatan susunan kepengurusan
b. Catatan mengenai identitas/data dari anggotanya
c. Catatan tentang jadwal dan kegiatan yang dilakukan
d. Catatan tentang kesehatan setiap anggotanya
e. Catatan tentang hasil pertemuan pekerja dan usulan
pekerja
f. Catatan tentang keuangan
g. Catatan tentang inventaris/daftar
APD, peralatan kantor dll
3. Catatan tersebut dilaporkan kepada petugas kesehatan/
lintas sektor lain yang terkait pada saat:
a. Petugas Puskesmas/kesehatan/instansi lain melakukan
kunjungan rutin

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 35
b. Ketika terdapat Kejadian Luar Biasa/ bencana (banyak
pekerja yang mendadak sakit, kebakaran dll)

Pos U KK Terintegrasi Puskesmas


(Kader Pos U KK ) (Pengelola Program Kesehatan Kerja)

Kementerian Kesehatan Dinkes Provinsi Dinkes Kabupaten/Kota


(Dit. Bina Keshatan (Pengelola Program (Pengelola Program
Kerja dan Olahraga) Kesehatan Kerja) Kesehatan Kerja)

Keterangan : Membina
Melaporkan Program
Kesehatan Kerja

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


36 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
BAB IV
PEMBINAAN POS UKK DAN MONITORING
EVALUASI POS UKK

A. Pembinaan

K
egiatan pembinaan dan monitoring evaluasi Pos
UKK dilakukan secara berkala oleh para pemangku
kepentingan terkait dengan pemantauan dan
peningkatan kualitas penyelenggaraan upaya kesehatan kerja
bagi pekerja informal meliputi:
1. Pembina Pos UKK

a. Perangkat Desa
Pemerintah Daerah melakukan pembinaan dari aspek
kelembagaan yang dilakukan oleh perangkat desa/
kelurahan. Pembinaan dapat berupa pertemuan
dengan mengundang para kader dan pemilik usaha.
b. Dinas Kesehatan
Pembinaan dari Dinas Kesehatan dilakukan oleh
pengelola kesehatan kerja untuk menambahkan
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 37
pengetahuan petugas Puskesmas/petugas kesehatan
yang akan melakukan pembinaan kepada kader Pos
UKK. Pembinaan dapat berupa:
1) Advokasi dan sosialisasi;

2) Bimbingan teknis;

3) Pelatihan dan peningkatan kapasitas;

4) Pemantauan dan evaluasi; dan/atau

5) Pemberian penghargaan.

c) Puskesmas

Pembinaan dari aspek kesehatan dilakukan oleh


petugas Puskesmas/petugas kesehatan yang terlatih.
Pembinaan dapat berupa pelatihan dan penataran
kader.
2. Fasilitasi dan Sosialisasi
Dilakukan untuk memperoleh komitmen dan dukungan
dalam upaya kesehatan kerja dan olahraga bagi pekerja
informal baik berupa kebijakan, sumber daya manusia,
sarana dan prasarana.
3. Peningkatan SDM
Pelatihan dilakukan dengan kurikulum dan modul
terstandar bagi tenaga kesehatan dan kader, yang
diselenggarakan baik oleh pusat, daerah maupun
organisasi profesi.
4. Penyediaan sarana dan prasarana penunjang.

5. Penghargaaan (pembinaan kelestarian)


Penghargaan diberikan baik kepada Pos UKK atau
Puskesmas dan pembina ditingkat kab/kota atau provinsi.

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


38 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
B. Monitoring dan Evaluasi
Dalam monitoring dan evaluasi dilakukan penilaian terhadap
pembinaan dan penyelenggaraan Pos UKK. Penilaian
keberhasilan pembinaan ditujukan untuk petugas kesehatan
Puskesmas, sedangkan keberhasilan penyelenggaraan Pos
UKK, ditujukan kepada kader dan petugas kesehatan dengan
rincian kriteria, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi keberhasilan pembinaan oleh
petugas kesehatan, meliputi:
a. Setiap puskesmas minimal mempunyai 1 binaan pos
UKK yang aktif
b. Jumlah kelompok pekerja yang memiliki Pos UKK
c. Adanya pelatihan/peningkatan kapasitas pada kader
d. Frekuensi pembinaan minimal 1 bulan sekali per Pos
UKK
e. Frekuensi pelaksanaan kegiatan promotif, preventif,
kuratif
f. Adanya pencatatan dan pelaporan.
2. Monitoring dan evaluasi keberhasilan penyelenggaraan
Pos UKK, meliputi:
a. Jumlah kader aktif yang berasal dari pekerja atau
masyarakat
b. Adanya sarana untuk pelaksanaan Pos UKK
c. Frekuensi pelaksanaan kegiatan promotif, preventif
dan kuratif
d. Adanya pembinaan yang terintegrasi
dari lintas program dan lintas sektor

e. Adanya pencatatan dan pelaporan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 39
Tingkat keberhasilan penyelenggaraan Pos UKK dinilai setiap
komponen dengan tiga kriteria yang ada. Artinya bahwa
penilaian keberhasilan aktif, kurang aktif dan tidak aktif, tidak
dilakukan untuk menilai satu Pos UKK, melainkan terhadap
masing-masing komponen sebagai bahan evaluasi dan
pembinaan selanjutnya.
Komponen dan tingkat dapat disajikan dalam tabel berikut:

Tingkat Keberhasilan
Komponen
Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Kader Tersedia kader Tersedia kader Tidak ada


minimal 10% jumlah kader
pekerja
Aktivitas Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada
pelayanan pelayanan pelayanan aktivitas
kesehatan kesehatan kesehatan pelayanan
terintegras terintegrasi minimal terintegrasi kesehatan
i 1 bulan sekali minimal sampai terintegras
6 bulan sekali i
Aktivitas Ada aktivitas Ada aktivitas Tidak ada
promotif dan promotif dan promotif dan aktivitas
preventif preventif preventif promotif dan
terintegrasi terintegrasi minimal terintegrasi preventif
1 bulan sekali minimal sampai terintegrasi
6 bulan sekali
Sarana Pos Tersedia sarana Pos Tersedia sarana Belum
UKK UKK lengkap Pos UKK tidak tersedia
sesuai kebutuhan lengkap sarana Pos
UKK
Pencatatan Pencatatan dan Pencatatan dan Tidak ada
dan pelaporan pelaporan setiap pelaporan 3 pencatatan
bulan sampai 6 bulan dan
pelaporan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


40 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
Tingkat Keberhasilan
Komponen
Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif

Dana swadaya Adanya dana Adanya dana Tidak


(iuran) swadaya (iuran) swadaya (iuran) ada dana
swadaya
(iuran)

Tingkat perkembangan Pos UKK juga diberikan dengan


kategori Pratama, Madya, Purnama, Mandiri dengan kriteria di
bawah ini:

No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri


1 Frekuensi <4 4-6 kali/tahun 7-8 >8
penyuluha kali/ kali/ kali/
n tahun tahun tahun
2 Jumlah <10% <10% jumlah > 10% >10%
kader jumlah pekerja jumlah jumlah
pekerj pekerj pekerj
a a a
3 Saraseha <2 Sarasehan >4 >4
n kali/ intervensi 2- kali/ kali/
intervensi tahun 3 kali/tahun tahun tahun
4 Penggunaan <30% 30-60% > 60-80% > 80%
APD jumlah jumlah pekerja jumlah jumlah
pekerj pekerj pekerj
a a a
Keterangan :
1. Pos UKK pratama adalah Pos UKK dengan terpenuhinya
dua atau lebih kriteria, yaitu frekuensi penyuluhan < 4
kali/tahun, jumlah kader < 10% jumlah pekerja, sarasehan
intervensi <2 kali/tahun), dan penggunaan APD < 30%
jumlah pekerja.

2. Pos UKK madya adalah Pos UKK dengan terpenuhinya


dua atau lebih kriteria, yaitu frekuensi penyuluhan 4-6
kali/tahun, jumlah kader < 10% jumlah pekerja, sarasehan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 41
intervensi 2- 3 kali/tahun, dan penggunaan APD 30%-60%
jumlah pekerja. Pos UKK Purnama adalah Pos UKK
dengan terpenuhinya secara dominan/mayoritas kriteria,
yaitu frekuensi penyuluhan 7-8 kali/tahun, jumlah kader >
10% jumlah pekerja, sarasehan intervensi > 4 kali/tahun,
dan penggunaan APD > 60%-80% jumlah pekerja.
3. Pos UKK purnama adalah Pos UKK dengan terpenuhinya
dua atau lebih kriteria, yaitu frekuensi penyuluhan 7-8
kali/tahun, jumlah kader > 10% jumlah pekerja, sarasehan
intervensi > 4 kali/tahun, dan penggunaan APD > 60% -
80% pekerja.
4. Pos UKK mandiri adalah Pos UKK dengan terpenuhinya
dua atau lebih kriteria, yaitu frekuensi penyuluhan > 8
kali/tahun, jumlah kader > 10% jumlah pekerja, sarasehan
intervensi > 4 kali/tahun, penggunaan APD > 80% jumlah
pekerja.

Dengan demikian berbagai ukuran keberhasilan upaya


kesehatan kerja di Pos UKK pada nelayan, mencakup:
5. Ukuran keberhasilan keterjangkauan:
Digunakan standar untuk setiap Pos UKK menjangkau
10-50 kader pekerja dan setiap Pos UKK dikelola oleh 1-5
kader.
2. Ukuran keberhasilan pelayanan:
Jumlah dan jenis kegiatan kesehatan yang dilakukan.
3. Ukuran tingkat perkembangan:
Dibagi 4 (empat), yaitu Pratama, Madya, Purnama, dan
Mandiri; serta berdasarkan 3 (tiga) kategori keaktifan
(Aktif, Kurang Aktif dan Tidak Aktif) untuk setiap
komponen (kader, aktivitas pelayanan kesehatan
terintegrasi, sarana Pos UKK, pencatatan dan pelaporan,
serta dana swadaya) sebagaimana terdapat dalam tabel
di atas.
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
42 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
BAB V
PENUTUP

P
etunjuk teknis ini merupakan pegangan untuk petugas
kesehatan di Provinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas
dalam rangka pengembangan dan pembinaan upaya
kesehatan kerja pada kelompok masyarakat perikanan.

Keberhasilan pengembangan program kesehatan kerja tidak


terlepas dari pemahaman penanggung jawab program dalam
menganalisa masalah kesehatan kerja yang ada serta
melakukan langkah-langkah yang tepat dalam mengatasi
setiap masalah kesehatan kerja pada kelompok masyarakat
perikanan yang ada di wilayahnya.

Diharapkan petunjuk teknis ini dapat membantu petugas


kesehatan kabupaten/kota memahami masalah-masalah
kesehatan kerja masyarakat perikanan di wilayahnya sehingga
dapat merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
program upaya kesehatan kerja. Hal tersebut diharapkan
dapat meningkatkan kemandirian hidup sehat bagi
masyarakat perikanan serta tercapai budaya sehat dalam
bekerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktifitas kerja.
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 43
LAMPIRAN:
FAKTOR RISIKO NELAYAN

PROSES POTENSI AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN


KERJA BAHAYA DITIMBULKAN PENANGGULANGAN
Perbaika Paparan Gangguan Memakai masker dan
n kapal/ debu saluran kacamata selama
Docking pernafasan dan bekerja, perhatikan
mata ventilasi dan arah
angin saat bekerja
Benda Luka sayat, - Gunakan sepatu
tajam, luka tusuk, boots dan
runcing dan luka robek dan sarung tangan
tumpul memar rajut
- Jika luka dicuci
dengan air bersih
dan mengalir,
kemudian diberi
antiseptik dan
dibalut dengan kain
kasa
- Terkilir dibalut
dengan kain dan
dirujuk ke
Puskesmas
- Patah tulang diberi
penyangga (fiksasi),
dibalut dan dirujuk
ke puskesmas
Masalah Sakit pinggang - Sesuaikan alat dengan
ergonomi dan nyeri otot sikap bekerja
(posisi - Jangan membungkuk
kerja) terlalu lama
- Senam untuk
melemaskan otot
Bahan kimia Dermatitis - Gunakan sarung
tangan selama
bekerja
- Cuci tangan setelah
bekerja
- Berikan antiseptik

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


44 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
PROSES POTENSI AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN
KERJA BAHAYA DITIMBULKAN PENANGGULANGAN
Persiapan Benda Luka sayat, - Gunakan sepatu
melaut : tajam, luka tusuk, boots dan
- Persiapan runcing dan luka robek dan sarung tangan
kapal tumpul memar rajut
(angkat - Jika luka dicuci
angkut dengan air bersih
logistik dan dan mengalir,
kemudian diberi
perbekalan antiseptik dan
kapal) dibalut dengan kain
- Penentuan kasa
waktu - Terkilir dibalut
- Perbaika dengan kain dan
n alat dirujuk ke
- Mengangkat Puskesmas
mesin - Patah tulang diberi
penyangga (fiksasi),
dibalut dan dirujuk
ke puskesmas
Bahan kimia Dermatitis - Gunakan sarung
tangan selama
bekerja
- Cuci tangan
setelah bekerja
- Berikan antiseptik
Paparan Gangguan Memakai masker
Asap pernafasa selama bekerja,
n perhatikan ventilasi
dan arah angin saat
bekerja
Masalah Sakit pinggang - Sesuaikan alat
ergonomi dan nyeri otot dengan sikap
(posisi bekerja
kerja) - Jangan
membungkuk terlalu
lama
- Senam untuk
melemaskan otot

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 45
PROSES POTENSI AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN
KERJA BAHAYA DITIMBULKAN PENANGGULANGAN
Operasi Panas terik - Kelelahan dan - Menggunakan topi
penangkapan dehidrasi penutup muka
ikan - Sengata - Menggunakan
n kecamata hitam
matahari untuk siang hari
- Katarak serta pakaian
pterygiu kerja
m - Minum yang cukup
selama bekerja
Benda Luka sayat, - Gunakan sepatu
tajam, luka tusuk, boots dan
runcing dan luka robek dan sarung tangan
tumpul memar rajut
- Jika luka dicuci
dengan air bersih
dan mengalir,
kemudian diberi
antiseptik dan
dibalut dengan kain
kasa
- Terkilir dibalut
dengan kain dan
dirujuk ke
Puskesmas
- Patah tulang diberi
penyangga (fiksasi),
dibalut dan dirujuk
ke puskesmas
Angin laut Gangguan - Gunakan topi dan
saluran pakaian kerja
pernafasan dan selama bekerja
pencernaan - Perhatikan asupan
seperti: Muntah, makanan dengan gizi
Batuk, Sesak seimbang
nafas, Demam, - Cek kesehatan
Pilek
seperti tekanan
darah sebelum
berangkat
- Rujuk ke
Puskesmas

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


46 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
PROSES POTENSI AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN
KERJA BAHAYA DITIMBULKAN PENANGGULANGAN
Bising Gangguan - Letakkan mesin di
pendengara tempat yang
n aman dan baik
- Mesin sebaiknya
ditutupi untuk
mengurangi
kebisingan
- Gunakan sumbat
telinga atau ear
plug
Getaran Gangguan - Letakkan mesin di
pencernaan, tempat yang bisa
mual, muntah, mengurangi getaran
pusing - Menjaga
keseimbangan dan
posisi selama
melaut
Masalah Sakit pinggang - Sesuaikan alat
Ergonomi dan nyeri otot dengan sikap
kerja
- Jangan
membungkuk terlalu
lama
- Senam untuk
melemaskan otot
Binatang Bengkak, nyeri, - Tekan bagian
laut pendarahan, yang luka sampai
gangguan keluar darah untuk
pernafasan dan membuang bisa dan
pencernaan segera balut luka
kejang, pingsan dengan kasa
- Rujuk ke Puskesmas
Potensi Kematian dan - Gunakan pelampung
tenggela tersedak atau jaket
m keselamatan
Lingkungan Dermatitis, - Perhatikan
kerja yang infeksi kulit, kebersihan
basah, hipotermia dan higiene
lembab dan lingkungan kerja dan
dingin pengendalian
serangga dan
vektor
- Gunakan pakaian
bersih dan kering
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 47
PROSES POTENSI AKIBAT YANG PENCEGAHAN DAN
KERJA BAHAYA DITIMBULKAN PENANGGULANGAN
Pembongkaran Benda Luka sayat, - Gunakan sepatu
dan tajam, luka tusuk, boots dan
penanganan runcing dan luka robek dan sarung tangan
ikan tumpul memar rajut
- Jika luka dicuci
dengan air bersih
dan mengalir,
kemudian diberi
antiseptik dan
dibalut dengan kain
kasa
- Terkilir dibalut
dengan kain dan
dirujuk ke
Puskesmas
- Patah tulang diberi
penyangga (fiksasi),
dibalut dan dirujuk
ke puskesmas
Lingkungan Dermatitis, - Perhatikan
kerja yang infeksi kulit, kebersihan
basah, hipotermia dan higiene
lembab dan lingkungan kerja
dingin dan pengendalian
serangga dan
vektor
- Gunakan pakaian
bersih dan
kering
Binatang Bengkak, nyeri, - Tekan bagian
laut pendarahan, yang luka sampai
gangguan keluar darah untuk
pernafasan dan membuang bisa dan
pencernaan segera balut luka
kejang, pingsan dengan kasa
- Rujuk ke Puskesmas
Masalah Sakit pinggang - Sesuaikan alat
Ergonomi dan nyeri otot dengan sikap
kerja
- Jangan
membungkuk terlalu
lama
- Senam untuk
melemaskan otot
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
48 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
PETUNJUK PELAKSANAAN
SURVEI MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA (SMD)
A. Definisi
SMD merupakan serangkaian kegiatan pengumpulan bahan
informasi dari pekerja/keluarga pekerja yang akan dibina
dalam UKK, yang dilaksanakan oleh kader kesehatan kerja
dengan bantuan petugas kesehatan/puskesmas sehingga
diperoleh data tentang permasalahan masyarakat yang akan
dibina tersebut

B. Pelaksanaan SMD
Pelaksanaan SMD dibagi menjadi 3 tahap yaitu :
1. Tahap Persiapan

a. Kader yang dipilih harus mempelajari buku petunjuk


ini

b. Kader bersama pekerja lainnya menentukan ukuran


penilaian dibawah bimbingan petugas kesehatan

c. Yang dinilai dalam survei ini adalah pekerja, tempat


tinggal pekerja dan tempat bekerja

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengisian Formulir

1) Kader datang kerumah pekerja dan tempat


bekerja untuk melakukan wawancara dan
pengamatan

2) Kader melakukan pengisian form yang telah


disiapkan berdasarkan wawancara dan
pengamatan yang dilakukan

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan 49
b. Pengolahan data

1) Dari hasil pengisian form yang ada, maka kader


menarik kesimpulan pada kolom yang telah
disediakan

2) Hasil kesimpulan yang tidak baik dikumpulkan dan


ditentukan berdasarkan prioritas besarnya
masalah

3) Prioritas masalah tersebut selanjutnya dianalisis


masalah mana yang mudah untuk ditanggulangi
dan diprioritaskan penanggulangannya

4) Dalam melakukan analisa terhadap permasalahan


yang ada, kader harus berkonsultasi terus
menerus dengan petugas kesehatan/puskesmas

3. Tahap Pembinaan
Setelah prioritas masalah ditetapkan dan rencana
penanggulangan telah disusun maka Kader Pos UKK
bersama-sama petugas Puskesmas melakukan
pembinaan terhadap pekerja agar rencana yang telah
disusun tersebut dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar

PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN


50 Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
SURVEY MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA
(Formulir Tempat Kerja)

Hari/Tanggal
:
Lokasi : Desa.............. RT................ RW.................
Kelurahan :
: Nelayan tangkap/Nelayan tambak/penyelam/pengolah
Kelompok
Nama Jumlah
Kader : Nama pekerja yang di survei
NIlai
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN

KESIMPULAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

No

Tidak Baik
Pokok Penilaian

BaiK
Hasil Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
I KESEHATAN
LINGKUNGAN
1. Tempat
Kerja
a. Pencahay
aan
b. Pertukara
n Udara
51

c. Lantai
d. Pencahay
aan
e. Sumber
Air
f. WC
g. Debu
h. Bising
i. Asap
52
Jumlah
Nama pekerja yang di survei
NIlai

KESIMPULAN
No

Tidak Baik
Pokok Penilaian

BaiK
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Hasil Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
2. Luar Tempat Kerja
a. Halaman
b. Air buangan
c. P em b u a
n g a n Sampah
d. Kandang /
Gudang
e. Sumber air
f. Jamban
g. Bising
h. Cahaya
II PERLENGKAPAN
1. Penggunaan
Pelindung Diri
a. Topi
b. Masker
c. Sarung
Tangan
d. Sepatu
e. Pakaian
Khusus
h. lain-lain
2. Alat Keselamatan
a. Pelampung
b. Jas hujan
c. Kompas
d. Alat pemadam
api ringan
3. P3K dan P3P
III FAAL KERJA
1. Alat Kerja
2. Sikap Kerja
IV KEADAAN KESEHATAN
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

1. Pekerja

Keterangan :
1. Dibawah Kolom NAMA pekerja isilah dengan nama pekerja yang tempat kerjanya di survei, apabila jumlah pekerja
cukup banyak maka tambahlah kolomnya
2. Dibawah kolom HASIL PENILAIAN, Isilah dengan huruf B apabila Hasilnya baik dan huruf TB apabila hasilnya Tidak
baik (Kolom 3 s/d 17)
3. Isilah pada kolom (18) dengan jumlah nilai B dari kolom 3 s/d 17, misalnya jumlah nilai sebanyak 7 pekerja maka
isilah kolom 13 tersebut dengan angka 7
4. Isilah pada kolom (14) dengan jumlah nilai TB dari kolom 3 s/d 17
5. Isilah pada kolom (20) dengan nilai B apabila jumlah nilai B lebih dari separuh pekerja dan nilai TB apabila
jumlahnya lebih dari separuh pekerja

6. Kriteria Baik dan Tidak Baik perlu disepakati terlebih dahulu antara kader dan petugas kesehatan
53
54
SURVEY MAWAS DIRI KESEHATAN KERJA
(Formulir Tempat Tinggal)
Hari/Tangga :
l Lokasi : Desa.............. RT................ Rw.................
Kelurahan :
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Kelompok : Nelayan Tangkap / Nelayan Tambak / Penyelam /


Nama Kader Pengolah
:
Jumlah
Nama Pekerja
NIlai

KESIMPULAN
No

Tidak Baik
Pokok Penilaian

Baik
Hasil Penilaian
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (17) (18) (19) (20)
I KESEHATAN
LINGKUNGAN
1. Dlm Rumah
a. Sinar
Matahari
b. Pertukara
n Udara
c. Lantai
d. Pencahay
aan
e. Sumber
Air
f. WC
2. Luar Rumah
a. Halaman
b. air buangan
c. Pembuangan
Sampah
d. Kandang /
Gudang
II KONDISI KESEHATAN
1. Pekerja
2. Anggota Keluarga
a. Istri
b. Anak-anak
c. Lain-lain
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Keterangan :
1. Dibawah Kolom NAMA KEPALA KELUARGA, isilah dengan nama KK yang disurvey, apabila jumlah KK cukup
banyak maka tambahlah kolomnya
2. Dibawah kolom HASIL PENILAIAN, Isilah dengan huruf B apabila Hasilnya baik dan huruf TB apabila hasilnya Tidak
baik (Kolom 3 s/d 17)
3. Isilah pada kolom (18) dengan jumlah nilai B dari kolom 3 s/d 17, misalnya jumlah nilai sebanyak 7 KK maka isilah
kolom 13 tersebut dengan angka 7
4. Isilah pada kolom (14) dengan jumlah nilai TB dari kolom 3 s/d 17
5. Isilah pada kolom (20) dengan nilai B apabila jumlah nilai B lebih dari separuh KK dan nilai TB apabila jumlahnya
lebih dari separuh KK
6. Kriteria Baik dan Tidak Baik perlu disepakati terlebih dahulu antara kader dan petugas kesehatan
55
56
DATA KEGIATAN KADER

Bulan .............
: .
Tahun .............
No
: Tanggal
. Jenis Kegiatan Jumlah Sasaran/ Hasil Keterangan

Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
DATA PEKERJA BINAAN

Kelompok :
Alamat : Desa.............. RT................
Kelurahan RW.................
:
Jenis Kelamin Pekerjaan Lama Keterangan
No Nama Umur Bekerja
Laki Perempuan
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
57
58
DATA KUNJUNGAN KE POS UKK
Nama :
Umur :
Alamat :
Jenis Kelamin :
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des

Berat Badan

Tinggi Badan

Indeks Masa Tumbuh

Lingkar

Perut

Tekanan Darah

Gula Darah

Sewaktu Kolesterol

Tera

pi

Rujuka

n Dll
FORMULIR MONITORING DAN EVALUASI POS UKK
Nama Pos UKK
: Jenis Pos UKK
:
Lokasi
:
Periode
: Tingkat Keberhasilan
Komponen
Pelaksana Monev : Aktif Kurang Aktif Tidak Aktif
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

Kader*
Aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi*
Aktivitas promotif dan preventif terintegrasi*
Sarana Pos UKK*
Pencatatan dan pelaporan*
Dana swadaya (iuran)*
Komponen Tingkat Perkembangan
Pos UKK** Pratama / Madya / Purnama / Mandiri
* diisi dengan tanda checklist
** coret yang tidak termasuk
Pengisiian merujuk pada tabel komponen tingkat keberhasilan penyelenggaraan Pos
59

UKK
60
Keterangan:
1. Kader
a. Aktif: tersedia kader minimal 10% jumlah pekerja
b. Kurang aktif: tersedia kader
c. Tidak aktif: tidak ada kader
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

2. Aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi


a. Aktif: ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi minimal 1 bulan sekali
b. Kurang aktif: ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi minimal sampai 6 bulan sekali
c. Tidak aktif: Tidak ada aktivitas pelayanan kesehatan terintegrasi

3. Aktivitas promotif dan preventif terintegrasi


a. Aktif: ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi minimal 1 bulan sekali
b. Kurang aktif: ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi minimal sampai 6 bulan
sekali
c. Tidak aktif: tidak ada aktivitas promotif dan preventif terintegrasi

4. Sarana Pos UKK


a. Aktif: tersedia sarana Pos UKK lengkap sesuai kebutuhan
b. Kurang aktif: tersedia sarana Pos UKK tidak lengkap
c. Tidak aktif: belum tersedia sarana Pos UKK
5. Pencatatan dan pelaporan
a. Aktif: Pencatatan dan pelaporan setiap bulan
b. Kurang aktif: Pencatatan dan pelaporan 3 sampai 6 bulan
c. Tidak aktif: Tidak ada pencatatan dan pelaporan
6. Dana swadaya (iuran)
a. Aktif: adanya dana swadaya (iuran)
b. Kurang aktif: adanya dana swadaya (iuran)
c. Tidak aktif: tidak ada dana swadaya (iuran)
2. Monitoring evaluasi tingkat perkembangan Pos UKK
meliputi :
No. Indikator Pratama Madya Purnama Mandiri
1 Frekuensi < 4 kali/tahun 4-6 kali/tahun 7-8 kali/tahun > 8 kali/tahun
penyuluha
n
2 Jumlah kader < 10% < 10% > 10% jumlah > 10% jumlah
jumlah jumlah pekerja pekerja
pekerja pekerja
3 Saraseha < 2 kali/tahun Sarasehan intervensi > 4 kali/tahun > 4 kali/tahun
n 2-3 kali/tahun
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
Nelayan
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada

intervensi
4 Penggunaan < 30% 30-60% jumlah > 60-80% > 80% jumlah
APD jumlah pekerja jumlah pekerja pekerja
pekerja
61
PENYUSUN
drg. Kartini Rustandi, M.Kes
dr. Rusmiyati, MQIH
dr. Pramutia H. Harirama, MKK
Syahrul E. Panjaitan, SKM, MKKK
dr. Tyas Natasya Citrawati
Retno J. Siswantari, SKM, MKM
dr. Tri Danu Warsito
M. Ghani Masla, SKM
Safira Cahyandari, SKM
Hana Fajar Septanti, SKM
Ahmad N. Mabruri, SKM

KONTRIBUTOR
Purwoto;
Joko S;
Sunaryo;
Budi
Purnomo
;
dr. Bonnie M.
Pahlevie dr. Listiani
Jumiati
Yulita Suprihatin
R. Danu
M
dr. Edison Sahputra
dr. lnne Nutfiliana, MKM
Lisa Trestia Sari, SKM,
MM Muftika Lutfiana,
SKM
Dewa Made Angga Wisnawa, SKM. MSC.
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN
62 PH Jufri Hunter Simangunsong
Pos Upaya Kesehatan Kerja (Pos UKK) Pada
Nelayan
ISBN 9 78 - 6 0 2 - 4 16 - 8 1 3 - 1

9 786024 168131

Anda mungkin juga menyukai