Anda di halaman 1dari 18

RANGKUMAN MATERI

Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Uts Pendidikan Keterampilan.

Dosen Pengampu: Bu Sri Marwiyanti, M.Pd.

Disusun Oleh :

Aida Maurizka Salmania 23040190040

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2021
1. HASIL KREASI LIMBAH

Pengertian Keterampilan Kreasi Limbah


Pengertian keterampilan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) keterampilan berasal dari kata
“terampil” yang berarti cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan.
Sedangkan keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas.
Keterampilan merupakan kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan cepat
dan benar, dalam hal ini ruang lingkup keterampilan sangat luas yang melingkupi
berbagai kegiatan antara lain, perbuatan, berpikir, berbicara, melihat, mendengar,
dan lain sebagainya.
Keterampilan adalah suatu kemampuan yang dimiliki dan dikembangkan
secara terlatih serta memperhatikan pengembangan, pengetahuan, sikap dan nilai
menyatu dalam bentuk kreativitas. Keterampilan merupakan suatu kemampuan
untuk mengembangkan suatu bakat dalam diri seseorang. Kemampuan tersebut
dapat diperoleh melalui kebiasaan yang dapat dikembangkan dan kemampuan
tersebut kelak akan dapat memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang
lain (Mulyasa, 2007: 12).
Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, keterampilan adalah
kelebihan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk mampu
menggunakan akal, ide, fikiran, dan kreatifitasnya dalam mengerjakan, mengubah,
menyelesaikan, ataupun membuat sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga
menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan tersebut.
Keterampilan pada dasarnya akan lebih baik bila terus diasah dan dilatih untuk
menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi ahli atau lebih menguasai. Untuk
menjadi seseorang yang terampil dengan memiliki keahlian khusus pada bidang
tertentu haruslah melalui latihan dan belajar dengan tekun supaya dapat
menguasai bidang tersebut dan dapat memahami serta mengaplikasikannya.
1. Pengertian kreasi
Kreasi adalah hasil daya cipta , hasil daya khayal, dan ciptaan buah pikiran
atau kecerdasan akal manusia (dalam KBBI). Kreasi adalah hasil dari kegiatan
manusia sebagai ungkapan perasaannya dan daya imajinasinya yang diwujudkan
dalam bentuk suatu benda atau tidak benda sehingga memiliki ciri khas dan
berkarakter. Nilai-nilai positif atau manfaat dari berkreasi diantaranya adalah:
a) Sebagai sarana untuk menuangkan ide atau gagasan kreatif yang positif.
b) Melatih daya kreativitas dan merupakan bentuk pengembangan diri.
c) Dapat mendatangkan keuntungan materi.
d) Dapat memperindah suatu ruangan (interior) atau tempat di luar ruangan
(eksterior) sehingga memberikan kesan yang menarik.
e) Dapat memberikan kepuasan batiniah bagi yang membuatnya.
f) Sebagai sarana hiburan yang mendidik dan lain-lain.
Dengan demikian orang yang melakukan kegiatan berkreasi seni mempunyai
tujuan yang positif dan tentunya akan mendapatkan sesuatu yang ia harapkan
sesuai dengan keinginannya.
2. Pengertian limbah
Menurut Purwadarminta kamus besar bahasa Indonesia limbah memiliki
beberapa pengertian yakni :
a) Limbah adalah sisa proses produksi baik dari industri, rumah tangga
(domestik) dan masyarakat pada umumnya.
b) Limbah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai dan tidak berharga untuk
maksud biasa atau utama dalam pembuatan dan pemakaian,
c) Limbah adalah barang cacat atau rusak dalam proses produksi.
Menurut WHO limbah yaitu sesuatu yang tidak berguna, tidak dipakai, tidak
disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan
tidak terjadi dengan sendirinya. Berdasarkan Undang –Undang Nomor 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Limbah adalah
sisa suatu usaha atau kegiatan (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009).
Pengertian limbah secara umum adalah sisa dari suatu usaha dan atau kegiatan
manusia baik berupa padat, cair ataupun gas yang dipandang sudah tidak layak
dan tidak memiliki nilai ekonomis sehingga cenderung untuk dibuang. Limbah
adalah sisa dari suatu usaha maupun kegiatan yang mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara
langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
Definisi secara umum, limbah adalah bahan sisa atau buangan yang dihasilkan
dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan
debu, cair atau padat. Limbah erat kaitannya dengan pencemaran, karena limbah
inilah yang menjadi subtansi pencemaran lingkungan, karena itu pengolahan
limbah sangat dibutuhkan agar tidak mencemari lingkungan (Harmayani, Jurnal
Permukiman Natah, 5, 2007: 2).
Jika dilihat dari definisi ketiga istilah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
keterampilan kreasi limbah adalah kemampuan seseorang yang bisa mewujudkan
kreatifitas serta imajinasinya dalam memanfaatkan barang-barang yang sudah
tidak layak pakai atau barang bekas untuk dijadikan barang baru yang memiliki
nilai keindahan, nilai kegunaan atau bahkan nilai ekonomi.
MANFAAT ADANYA KREASI LIMBAH

dapat menambah penghasilan jika dijual, mengurangi pencemaran yang


disebabkan oleh limbah, hemat dalam membuat kerajinan karena bahan bakunya
(limbah) terdapat dimana mana, menambah kreativitas seseorang

HASIL YANG BISA DI BUAT


2. KreasiTanah liat ,Plastisin Dan Play Dogh

Pengertian Tanah liat, Plastisin, Play-Dogh

Tanah Liat Lempung atau tanah liat

adalah partikel mineral berkerangka dasar silika yang berdiameter kurang dari
4 mikrometer. Lempung terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam
karbonat dan sebagian dihasilkan dari aktivitas panas bumi. Mahida (1984),
medefinisikan tanah liat sebagai campuran partikelpartikel pasir dan debu dengan
bagian-bagian tanah liat yang mempunyai sifatsifat karakteristik yang berlainan
dalam ukuran yang kira- kira sama. Salah satu ciri partikel-partikel tanah liat yaitu
mempunyai muatan ion positif yang dapat dipertukarkan. Material tanah liat
mempunyai daya serap yang baik terhadap perubahan kadar kelembapan karena
tanah liat mempunyai luas permukaan yang sangat besar. Bowles (1991),
mendefinisikan tanah liat atau lempung sebagai deposit yang mempunyai ukuran
partikel yang lebih kecil atau sama dengan 0,002 mm. Tanah liat dengan ukuran
mikrokonis sampai dengan submikrokonis ini terbentuk dari pelapukan unsur-
unsur kimiawi penyusun batuan. Terzaghi (1987), tanah liat atau lempung akan
menjadi sangat keras dalam keadaan kering, dan tak mudah terkelupas hanya
dengan jari tangan.

Tanah liat atau lempung mempunyai sifat permeabilitas sangat rendah dan
bersifat plastis pada kadar air sedang. Mineral lempung mempunyai daya tarik
menarik individual yang mampu menyerap 100 kali volume partikelnya, ada atau
tidaknya air (selama pengeringan) dapat menghasilkan perubahan volume dan
kekuatan yang besar. Partikel-pertikel lempung juga mempunyai tenaga tarik antar
partikel yang sangat 67 kuat yang untuk sebagian menyebabkan kekuatan yang
sangat tinggi pada suatu bongkahan kering (batu lempung). 7 2.

Pengertian Plastisin

Swatz (2005: 59) Plastisin merupakan bahan yang digunakn untuk


bermain oleh anak-anak di kelas. Plastisin memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memuaskan bagi anak-anak, namun bukan hanya aktivitas
“bersenang-bersenang” Sedangkan menurut Well Mina dalam Rochayah (2012:
20), “Plastisin/lilin malam juga termasuk clay (tanah liat), biasanya untuk mainan
anak-anak banyak dijual ditoko dengan banyak warna dan mudah dibentuk”.
Plastisin adalah benda lunak yang bisa ditekan-tekan, diremas-remas, dibentuk,
dicetak sesuai dengan keinginan dan imajinasi anak, sehingga dengan bermasin
platisin dapat mengembangkan semua apsek perkembangan anak. Plastisin adalah
adonan lunak dengan berbagai warna yang dapat dibuat menjadi bentuk yang lain.

Bermain plastisi memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak.


Berdasarkan dari beberapa pendapat ahli diatas yang di maksud dengan plastisin
menjadi bentuk huruf adalah benda lunak yang bisa dibentuk berbagai macam
misalnya di bentuk huruf-huruf sesuai keinginan dan imajinasi anak, sehingga
dengan bermain plastisin anak memperoleh kesenangan tersendiri dan dapat
mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

Play-Dogh Play-dogh

merupakan adonan, mainan yang terbuat dari tepung. Aalat permainan ini
aman untuk anak dan dapat mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak
usia dini. Membuat Play-dogh dapat melatih fisik motorik halus anak usia dini.
Anak-anak dapat menggunakan tangan dan peralatan untuk membentuk adonan
melalui pengalaman tersebut, anak-anak mengembangkan koordinasi mata, tangan
dan ketangkasan serta kekuatan 8 tangan yang dapat menstimulasi perkembangan
motorik anak untuk menulis dan mewarnai.
Playdogh (play-dogh) adalah adonan mainan (Play=bermain,
dough=adonan) atau palstisin mainan yang merupakan bentuk modern dari
mainan tanah liat (lempung). Playdogh mudah dimainkan dan disukai oleh balita
dan anak-anak. Dengan menggunakan playdogh, anak-anak dapat
mengekspresikan kreativitas mereka melalui kreasi tiga dimensi. Berikutcara
membuat Playdogh yang higenies dengan warna serta aroma yang bisa dipilih
sendiri.

MANFAAT ADANYA KERAJINAN DARI TANAH LIAT PLASTISIN


DAN PLAY DOGH

Merangsang Kekuatan Otot Jari dan Motorik Halus

Bukan hanya sensasi atau kepuasaan pada indera peraba yang diberikan
permainan semacam ini. Menurut Dr Suzy Green, pelatih dan psikolog klinis di
Australia, serta pendiri The Positivity Institute, permainan ini berkontribusi
terhadap perkembangan fisik anak. Berdasarkan penjelasan Suzy pada
essentialbaby.com.au, menggunakan bahan-bahan yang dapat digulung, diperas
dan dibentuk sesuka hati akan membantu anak-anak balita membangun kekuatan
di otot-otot di jari-jari dan tangan anak. Otot-otot jari tersebut nantinya akan
berguna dalam pengembangan keterampilan motorik halus, seperti memotong,
menggunting, memegang pensil, dan menulis.

Melatih koordinasi mata dan tangan

Dengan bermain Play-dough atau membuat kerajinan dari tanah liat dapat
membuat anak-anak belajar koordinasi tangan-mata. Sebab, anak menggunakan
tangan serta matanya untuk membentuk dan memainkan jenis bahan ini. Ketika
sedang bermain playdough, anak Anda biasanya mengambil alat pendukung
mainan yang berbeda, seperti rolling pin dan pemotong kue. Alat-alat ini, yang
datang dalam berbagai ukuran, akan mengembangkan koordinasi tangan - mata
anak untuk membentuk playdough agar sesuai dengan ide-ide mereka. Misalnya,
membentuk playdough menjadi berbentuk donat, binatang, dan sebagainya

Mengembangkan imajinasi
Play-dough atau plastisin dan tanah liat memiliki nilai yang luar biasa
untuk anak-anak. Pasalnya, permainan di mana anak dapat membuat aturan
sendiri atau bahkan tanpa aturan, seperti play-dough, memungkinkan imajinasi
anak menjadi berkembang.

Sarana Bonding Anak dengan Orang tua

Bahwa bermain play-dough, merupakan kegiatan yang bagus untuk duduk


dan berinteraksi antara orang tua dan anak. Terutama, ketika Anda membiarkan
anak yang mengarahkan permainan atau membuat aturannya. Ini berarti, play-
dough bisa menjadi sarana mengeratkan ikatan anak dan orang tua. Namun, saya
menyarankan orang tua untuk melepaskan kontrolnya agar dapat benar-benar
menikmati permainan ini bersama anak.

Melatih Kreativitas dan Merangsang

Rasa Ingin Tahu Kreativitas adalah keterampilan hidup yang sangat


penting dalam membantu anak mengembangkan strategi untuk berhasil mengatasi
sebuah masalah dan menemukan solusi. Penggunaan tanah liat dan play-dough
dalam kegiatan bermain anak juga merangsang rasa ingin tahu anak. Dua hal
tersebut merupakan keterampilan hidup (life-skill) dan kekuatan yang penting
untuk pembentukan karakter anak.

HASIL YANG BISA DI BUAT


3. Ketrampilan menjahit dan menggunting

Pengertian keterampilan menggunting dan menjahit


Meskipun keterampilan telah didefinisikan berbeda-beda, namun esensi
pengertiannya sama. Brolin (l989) mendefinisikan keterampilan sebagai kontinum
pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seseorang untuk berfungsi
secara independen dalam kehidupan. Pendapat lain mengatakan bahwa
keterampilan adalah kecakapan sehari-hari yang diperlukan oleh seseorang agar
sukses dalam menjalankan kehidupan.

Malik Fajar (2002) mendefinisikan keterampilan sebagai kecakapan untuk


bekerja selain kecakapan untuk berorientasi ke jalur akademik. Sementara itu Tim
Broad-Based Education (2002) menafsirkan keterampilan sebagai kecakapan yang
dimiliki seseorang untuk mau dan berani menghadapi problema hidup dan
kehidupan secara wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan
kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mengatasinya.

Meskipun terdapat perbedaan dalam pengertian keterampilan, namun


esensinya sama yaitu bahwa keterampilan adalah kemampuan, serta kesanggupan
yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan kehidupan dengan nikmat dan
bahagia.

Oleh karena itu, pendidikan keterampilan adalah, pendidikan yang


memberi bekal dasar dan latihan yang dilakukan secara benar kepada peserta didik
tentang nilai-nilai kehidupan sehari-hari agar yang bersangkutan mampu,
sanggup, dan terampil menjalankan kehidupannya, yaitu dapat menjaga
kelangsungan hidup dan perkembangannya. Dengan definisi tersebut, maka
pendidikan keterampilan harus merefleksikan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-
hari, baik yang bersifat preservative maupun progresif. Pendidikan perlu
diupayakan relevansinya dengan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari. Dengan
cara ini, pendidikan akan lebih realistis, lebih kontekstual. Tidak akan mencabut
peserta didik dari akarnya, sehingga pendidikan akan lebih bermakna bagi peserta
didik dan akan tumbuh subur. Seseorang dikatakan memiliki keterampilan apabila
yang bersangkutan mampu, sanggup, dan terampil menjalankan kehidupan dengan
nikmat dan bahagia. Kehidupan yang dimaksud meliputi kehidupan pribadi,
kehidupan keluarga, kehidupan tetangga, kehidupan perusahaan, kehidupan
masyarakat, kehidupan bangsa, dan kehidupan-kehidupan lainnya. Ciri kehidupan
adalah perubahan dan perubahan selalu menuntut kecakapan-kecakapan untuk
menghadapinya.

 Menggunting

Pengertian Menggunting BS Anwir (1982:32) menggunting adalah suatu


contoh khas tentang menggeser sebagian bahan. Senada dengan itu, menurut
Sumanto (2005:108) menggunting adalah merupakan teknik dasar untuk membuat
aneka bentuk kerajinan, bentuk hiasan, dan gambar dari bahan kertas dengan
memakai bantuan alat pemotong. Berdasarkan cara pembuatannya dapat
dibedakan yaitu menggunting secara langsung dan menggunting secara tidak
langsung. Cara langsung yaitu menggunting lembaran kertas dengan alat gunting
sesuai bentuk yang dibuat. Cara tidak langsung yaitu menggunting dengan melalui
tahapan melipat terlebih dahulu pada lembaran kertas baru dilakukan
pengguntingan.

Amelia (dalam Nia Nurida, 2012:10) menyatakan bahwa kegiatan


menggunting tidak hanya menyenangkan, kegiatan menggunting melatih motorik
halus anak dimulai dari garis lurus, garis zigzag, garis lengkung, bentuk geometri
hingga pola-pola lainnya. Kegiatan menggunting ini bertujuan untuk melatih
koordinasi tangan dan mata yang merupakan persiapan menulis. Sedangkan, 18
menurut Tri Handayani (2013:5) kegiatan menggunting dengan pola geometri
dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
Senada dengan itu, menurut Suratno (2005:127) menyatakan kegiatan
menggunting membutuhkan keterampilan menggerakan otot-otot tangan dan jari-
jari untuk berkoordinasi dalam menggunting sehingga bisa memotong kertas,
kain, atau yang lain sesuai yang diinginkan. Untuk melatih otot tangan dan jari
anak agar dapat menggunting dengan baik dengan menyediakan kertas, kain
perca, koran bekas, majalah bekas dan sebagainya. Menurut pendapat beberapa
ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa menggunting merupakan teknik
dasar untuk membuat aneka kerajinan, bentuk hiasan dari bahan kertas dengan
memakai bantuan alat pemotong, melalui menggunting dapat melatih kemampuan
motorik halus anak.

Menjahit

Menjahit yaitu pekerjaan menyambung kain, bulu, kulit binatang, pepagan,


dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan benang. Menjahit dapat
dilakukan dengan tangan memakai jarum tangan atau dengan mesin jahit. Orang
yang bekerja menjahit pakaian disebut penjahit. Penjahit pakaian pria disebut
tailor, sedangkan penjahit pakaian wanita disebut modiste. Pendidikan menjahit
dapat diperoleh di kursus menjahit atau sekolah mode Produk jahit-menjahit dapat
berupa pakaian, tirai, kasur, seprai, taplak, kain pelapis mebel, dan kain pelapis
jok. Benda-benda lain yang dijahit misalnya layar, bendera, tenda, sepatu, tas, dan
sampul buku.

Menjahit adalah sebuah aktivitas yang sederhana, namun membutuhkan


ketelitian dan ketekunan. Orang-orang yang terbiasa menjahit biasanya memiliki
ketelitian dan kesabaran yang tinggi. Koordinasi kecepatan dan kecekatan mata
dan tangan mereka sangat bagus.

Menjahit secara umum digunakan untuk menyatukan dua atau lebih bahan
menjadi satu. Banyak teknik menjahit yang digunakan untuk menggabungkan dua
atau lebih bahan tersebut. Tak jarang menjahit dijadikan salah satu hobi dan
aktivitas umum yang sering dilakukan ibu-ibu dan remaja terutama remaja putri.
Bagi orang dewasa menjahit dengan menggunakan berbagai macam teknik
menjadi kesenangan tersendiri.

Menjahit untuk anak tidak sama dengan menjahit untuk dewasa. Pada
dasarnya teknik menjahit untuk anak sama dengan teknik menjahit yang dilakukan
orang dewasa, yaitu menggunakan benang, jarum dan bahan. Namun untuk anak,
kain, jarum dan benang yang digunakan sedikit berbeda. Bahan dan alat menjahit
untuk anak diciptakan dengan memenuhi kreteria keamanan dan mudah untuk
dipegang.
Manfaat Dari Keterampilan Menggunting dan Menjahit.
1. Manfaat keterampilan menggunting
Adapun manfaat keterampilan menggunting bagi anak SD/MI yaitu:
a.  Melatih motorik halus anak
Menggunting merupakan salah satu ajang melatih motorik halus anak selain
menulis, menempel, meronce, dan lain-lain.
b. Stimulasi kekuatan dan ketahanan jemari anak
Saat menggunakan gunting, anak memusatkan kekuatan menggerakkan
gunting pada 2 buah jarinya.
c. Melatih koordinasi antara mata dengan tangan
Saat menggunting, anak belajar mengoordinasikan gerakan tangan kanan yang
memegang gunting dan kiri memegang kertasnya, serta mata yang mengikuti
gerakan gunting tersebut.
d.  Melatih konsentrasi dan kesabaran
Awal-awal menggunting, biasanya anak sangat tidak sabar, hingga kadang-
kadang anak langsung menarik kertas hingga sobek. Tetapi setelah diajarkan
dengan perlahan bahwa jika memotong kertas dengan gunting maka hasilnya akan
lebih rapi, ia pun kini lebih sabar walaupun harus bolak balik ‘meregangkan’
gunting
e. Melatih percaya diri
Saat berhasil menggunting selembar kertas dari satu sisi ke sisi yang lain
biasanya anak merasa senang, hal ini membuatnya percaya diri untuk
menggunting banyak kertas dan yang lainnya.
f. Kreativitas
Sebelum memulai aktivitas gunting menggunting, guru atau orang tua
mengajarkan anak, bahwa yang boleh digunting adalah kertas tak terpakai atau
buku-buku yang memang diperuntukkan aktifitas gunting menggunting. Setelah
selesai menggunting biasakan anak membuat kreativitasnya sendiri seperti
menempel hasil pekerjaannya.
Hal lain yang perlu diketahui anak adalah, tidak boleh sembarangan
menggunting. Ceritakan apa saja bahan yang bisa digunting, seperti kertas dan
itupun harus seizin ayah, ibu atau orang dewasa di sekitarnya. Ceritakan pula apa
saja yang tidak boleh digunting, contohnya rambut, buku, baju, uang dan lain-lain
dan berikan alasannya mengapa tidak boleh menggunting pada benda-benda
tertentu agar anak bisa memahami. Selain itu, ingatkan anak agar berani bertanya
kepada guru atau ayah, ibu sebelum menggunakan gunting untuk keperluan
tertentu.
Anak juga perlu diingatkan kembali bahwa kegiatan menggunting ini harus
berada dalam pengawasan orang dewasa. Terkait sikap atau posisi badan saat
kegiatan menggunting, ajarkan pada anak untuk selalu duduk saat menggunting
dan sebaiknyaingatkan anak untuk menghindari kegiatan menggunting di saat
menonton televisi atau di tengah kerumunan anak yang sedang bermain.
Dikhawatirkan mengganggu konsentrasi anak yang sedang menggunting dan
dapat membahayakan orang lain. Kegiatan menggunting merupakan kesukaan
anak usia ini, jadikan kegiatan ini menyenangkan dan tetap terjamin keamanan
serta kenyamanan anak. Maka sebagai pendidik dan orang tua sudah merupakan
kewajiban untuk menstimulusnya sesuai tahapan usia dan tahapan kegiatan
menggunting.
Manfaat keterampilan menjahit
Adapun manfaat dari menjahit yaitu:
a. Koordinasi mata dan tangan untuk memasukkan dan mengeluarkan sesuatu
dari sebuah benda sambil berpikir agar tali/benang terjahit  semua
b. Genggaman jemari si kecil yang nantinya berguna ketika ia mulai belajar
menulis (cara memegang jarum mirip dengan cara memegang pensil)
c. Kelenturan tangan (juga modal penting untuk kegiatan menulis kelak).
d. Konsentrasi
e. Melatih kreativitasnya
f. Mengasah kemampuan motorik halus
g. Melatih ketelitian dan kesabaran anak
h. Menumbuhkan dan mengembangkan kemandirian anak
i. Mengasah kerapiannya.
kegiatan menjahit dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak.
Kegiatan menjahit membantu anak untuk belajar memegang alat tulis dengan
benar sebagai persiapan untuk masuk di jenjang sekolah dasar. Kegiatan ini
mudah untuk diterapkan bagi guru dan media yang diperlukan dapat dirancang
oleh guru sehingga dapat sesuai dengan kebutuhan anak.
HASIL YANG BISA DI BUAT
4. Ketrampilan Menganyam
Pengertian Kerajinan Anyaman
Anyam menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah mengatur, tindih
menindih dan silang menyilang, melakukan pekerjaan menganyam. Sedangkan
pengertian seni anyam merupakan kerajinan yang telah menyatu dengan kegiatan
sehari-hari masyarakat pedesaaan. (Didi Wiraatmaja : 2006 )
Anyam adalah salah satu teknik yang digunakan pada karya seni kriya
tradisional nusantara. Menganyam berarti mengatur bilah atau lembaran-lembaran
secara tindih-menindih dan silang menyilang. Bilah atau lembaran-lembaran yang
diatur tersebut dapat berupa bambu, daun pandan, janur, kertas, rotan, atau kulit
binatang.

Manfaat Dari Keterampilan Menganyam.


Metode menganyam digunakan untuk mengembangkan kemampuan anak
dalam motorik halus, karena metode menganyam banyak memberikan kesempatan
bagi anak untuk mengkoordinasikan tangan dan mata serta untuk mengontrol
gerakan tangan menggunakan otot jari.

HASIL YANG BISA DI BUAT

Anda mungkin juga menyukai