OLEH
SANTIA ARDILA
E10018033
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diatas menunjukan bahwa peternak kerbau pada sistem
pemeliharaan umo di Kecamatan Muara Bulian memiliki pengalaman beternak
bervariasi mulai dari 1-5 tahun 36,67 % . Kemudian pengalaman beternak 6-10 tahun
16,67% dan sebagian besar pengalaman beternak dalam memelihara ternak kerbau
pada sistem pemeliharaan umo di Kecamatan Muara Bulian yaitu >10 tahun 46,67%.
Dalam hal ini menunjukkan bahwa pengalaman beternak yang dimiliki oleh peternak
kerbau pada sistem pemeliharaan umo di Kecamatan Muara bulian sudah cukup lama
sehingga pengalaman yang lebih lama dalam beternak menunjang efektivitas dalam
memelihara ternak kerbau pada sistem pemeliharaan umo di Kecamatan Muara
bulian. Hal ini sejalan dengan pendapat Nasrudin dkk (2011) yang menyatakan
Pengalaman dalam beternak akan menentukan keberhasilan usaha peternakannya.
Peternak dengan pengalaman beternak yang lebih lama akan lebih mudah mengambil
keputusan yang baik pada saat yang tepat.
4.3.9. perkawinan
Hasil penelitian menunjukan metode perkawinan ternak kerbau pada sistem
pemeliharaan umo di Kecamatan Muara Bulian menggunakan metode perkawinan
secara alami (kawin alam). Hal ini dikarenakan lebih menghemat biaya yang akan
dikeluarkan. Menurut Sudirman (2016) menyatakan salah satu indikator performans
reproduksi ternak betina adalah keberhasilan kebuntingan, kaitannya dengan metode
perkawinan yang terarah, melalui kawin alam maupun IB.