Anda di halaman 1dari 28

Keterlacakbalakan/Chain of

Custody [CoC]

Latar Belakang, Konsep, dan


Ketentuan Umum
Krisis lingkungan global
• Hutan menyediakan produk-produk
penting, seperti kayu dan kertas. Juga
memberikan jasa-jasa esensial –
contohnya memfilter air, mengendalikan
arus air, melindungi tanah, mengatur
iklim, siklus dan menyimpan nutrisi, dan
menyediakan habitat dengan species
binatang yang tak terhitung, rumah bagi
2/3 species di bumi, dan ruang untuk
rekreasi.
• Hutan menutupi hanya sekitar 31%
permukaan tanah bumi atau sekitar 4
milyar hektar. Sementara area pra-
industri sudah sekitar 5.9 milyar hektar.
Krisis lingkungan global
• Menurut data UN-FAO, di era 1990-an bumi
kehilangan rata-rata 1.6 juta hektar hutan per
tahun dan di rentang 2000 – 2010 kehilangan
sekitar 1.3 juta hektar per tahun.
• Bumi kehilangan hutan seluas 1,000 lapangan
bola per jamnya selama 25 tahun terakhir.
Krisis lingkungan global
• Dari 10 negara dengan area hutan terluas yang memiliki
2/3 pepohonan di bumi ini, Indonesia ada di urutan ke 8.
• Indonesia -yang industri kertas dan minyak sawitnya
berkembang baik- kehilangan hutan paling banyak
dibanding negara-negara lain. Meskipun ada moratorium
pengusahaan hutan, Indonesia dan negara-negara Asia
Tenggara lainnya sudah kehilangan sedikitnya 39 juta acre*
sejak abad terakhir, menurut penelitian University of
Maryland and the World Resources Institute.
* 1 hektar = 2.47 acre
Krisis lingkungan global
• Pembabatan hutan yang menyeluruh bisa menyebabkan hilangnya
spesies, sementara degradasi — dimana kualitas hutan masih
dikorbankan — dapat mengurangi kemampuan spesies untuk
menemukan makanan dan bereproduksi dan menyebabkan
paparan yang berpotensi membahayakan manusia ujar Amy Smith
- ahli kehutanan dari World Wildlife Fund.
• Contoh: ketika harimau, gajah, badak, dan orangutan merasakan
akibat deforestasi di Indonesia; habitat harimau Amur dirusak
industri pembalakan di Timur Jauh Rusia; dan tambang emas
alluvial di Amazon kawasan Peru mengancam lingkungan dimana
spesies seperti jaguar dan kera howler perlu bertahan hidup, ujar
Any Smith.
Krisis lingkungan global
• Deforestasi dan degradasi hutan
menyebabkan gelombang gas
rumah kaca ke atmosfer, menurut
para konservasionis.
• Perlindungan hutan bisa
memberikan pengurangan emisi
dan tangkapan karbon sampai 30%
yang dibutuhkan untuk menjaga
planet bumi dari kenaikan suhu,
ujar M. Sanjayan - executive vice
president dan senior scientist pada
Conservation International.
• Cara paling efektif yang bisa kita
upayakan untuk mengatasi
perubahan iklim adalah upaya
perlindungan hutan, ujar
konservasionis.
Solusi yang disarankan
• Menggunakan sistem sertifikasi untuk
menjaga UM tetap akuntable dalam
pengelolaan hutan yang lebih baik, dan
mengatasi pembalakan liar.
• Mendorong perusahaan-perusahaan
global untuk mengurangi dan pada
akhirnya menghilangkan deforestasi
dari rantai pasokan mereka.
• Melindungi hak-hak penduduk asli
hutan, karena mereka sering
dipandang sebagai pelayan terbaik
hutan tersebut.
• Mendukung upaya-upaya restorasi
tanah dan penghutanan kembali,
ketika bekerja dengan pemerintah dan
ornop untuk membangun zona
perlindungan dan menerapkan
praktek-praktek penggunaan lahan
yang lebih seimbang.
Sertifikasi
 Alat/upaya untuk memastikan
pengelolaan sumber daya yang
bertanggung jawab.
 Dimulai sejak di hutan, dilakukan
oleh suatu lembaga independen
terhadap UM konsesi hutan untuk
memastikan praktek-praktek
kehutanan yang bertanggung
jawab.
 Chain of Custody (CoC)/
keterlacakbalakan dilakukan untuk
memastikan integritas rantai
suplai.
 Pada gilirannya, sertiifkasi juga
berguna untuk pemasaran
perusahaan dan produk.
Forest Stewardship Council
• Setelah Earth Summit tahun 1992 di Rio gagal menghasilkan perjanjian untuk menghentikan
deforestasi, sekelompok pelaku bisnis, pencinta lingkungan, dan tokoh masyarakat duduk bersama
untuk mendirikan Forest Stewardship Council.
• Berkumpul di FSC General Assembly untuk pertama kalinya tahun 1993 di Toronto, Kanada,
kelompok ini merancang sebuah pendekatan sukarela, berbasis pasar yang akan memperbaiki
praktek-praktek kehutanan di seluruh dunia. Pada saat itu FSC mewakili sebuah alternatif untuk
memboikot hasil hutan, yang terbukti kontra produktif karena mereka menurunkan nilai lahan
hutan.
• Awalnya berkantor pusat di kawasan hutan Oaxaca, Mexico tahun 1994, Sekretariat FSC
dipindahkan ke Bonn, Jerman tahun 2003.
• Saat ini, FSC beroperasi di lebih dari 80 negara, di mana hutan berada.
• WWF mendukung pendirian FSC sebagai suatu sistem sertifikasi yang kredibel, dengan penekanan
yang unik pada menyeimbangkan kepentingan para stakeholder dalam kelompok lingkungan, sosial,
dan ekonomi. WWF meyakini bahwa untuk menjadi efektif, skema sertifikasi perlu mempunyai
standar operasional yang cukup kokoh untuk memberikan dampak yang benar-benar positif di
lapangan, dan perlu juga mempunyai struktur dan sistem tata kelola yang kuat untuk memastikan
jika standar-standar tersebut diterapkan.
• FSC adalah lembaga independen, bukan untuk profit, non organisasi pemerintahan yang didirikan
untuk mendukung kepatutan secara lingkungan, bermanfaat sosial, dan pengelolaan yang layak
secara ekonomi untuk hutan-hutan dunia.
• Visi FSC adalah hutan-hutan dunia memenuhi hak-hak sosial, ekologi, dan ekonomi dan memenuhi
kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan generasi masa datang.
• Dua jenis sertifikasi FSC:
– Forest Management Certification, untuk UM konsesi hutan yang menjamin proses dan operasi sesuai
standard FSC.
– Chain of Custody Certification, untuk bisnis manufaktur atau perdagangan hasil hutan yang memverifikasi
bahwa produk ditangani dengan benar pada setiap tahap produksi - mulai dari hutan sampaii rak pajang.
Definisi CoC
Hutan

Jalur yang dilalui produk dari hutan,


atau dalam kasus bahan daur ulang Prosesor
Utama
dari saat material direklamasi,
sampai titik di mana produk tersebut
dijual dengan klaim FSC dan/atau Manufaktur
lanjutan
produk tersebut sudah selesai dan
diberi label FSC.
Distributor
CoC mencakup tiap tahap pencarian,
pemrosesan, perdagangan, dan
distribusi, di mana perjalanan ke Wholesaler/
Retailer
tahap berikutnya dari rantai suplai
melibatkan perpindahan
kepemilikan produk. Pengguna
akhir
Keterkaitan: sumber-pengguna
Identifikasi hutan yang dikelola dgn baik
Hutan

Pengguna Prosesor
akhir utama
Memberikan peluang
pada pelanggan untuk Menciptakan
mendukung keterkaitan2x
kehutanan yang di rantai produksi
bertanggung jawab
Wholesaler Manufaktur
/Retailer lanjutan

Distributor

Menciptakan label yang mudah diingat


Siapa yg perlu sertifikat CoC?
Primary & secondary manufacturers
Brokers/Traders
Distributors
Wholesalers
Retailers
Printers
Paper Merchants
Publishers
Semua perusahaan
yang memegang kepemilikan produk FSC dan
memproses, merakit, atau mendistribusikannya
sebagai produk bersertifikat
Tipe-tipe sertifikat CoC

Single CoC
Group CoC
Multi-site CoC
Single CoC

Sertifikat CoC yg Biasanya untuk


paling umum satu site/lokasi

Dalam situasi
tertentu, bisa
mencakup beberapa Standard2x CoC
site dalam jumlah dievaluasi di tiap
yang sedikit jika site
tiap2x site diaudit
tiap tahun
Group/Multi-site CoC

Satu sertifikat mencakup beberapa fasilitas produksi

Audit “sampling” untuk beberapa fasilitas produksi

Biaya langsung (direct cost) yg lebih rendah

Administrasi sertifikasi yg terpusat di kantor pusat/central office

Fleksibel: menambah/mengurangi fasilitas2x dari cakupan sertifikat sesuai kebutuhan

Kolaborasi dari beberapa proses


Group vs. Multi-site

Group certification
Berlaku untuk beberapa perusahaan kecil independen

Multi-site certification
Berlaku untuk satu perusahaan yg
mempunyai beberapa fasilitas produksi
FSC-CoC Standards
STD-40-004 Chain-of-Custody Certification
STD-40-007 Sourcing Reclaimed Material for use in FSC Product
Groups or FSC Certified Projects
STD-40-005 Company Evaluation of FSC Controlled Wood
STD-40-003 Certification of Chain of Custody (CoC) Sertification of
Multiple Sites [Multi-site & Group]
STD-40-006 Project Certification
STD-40-004a FSC Product Classification
STD-50-001 Requirements for the use of FSC trademarks by
Certificate Holders
STD-50-002 Requirements for promotional use of FSC trademarks
by non-Certificate Holders
Yang harus dilakukan

Mengerti ketentuan2x FSC


CoC

(Disarankan) membeli bahan


baku FSC

Menentukan FSC CoC control


system

Menyusun documented FSC


CoC procedures dan
dokumen2x CoC lainnya
Yang harus dilakukan

• Menentukan cakupan sertifikasi


• Menentukan control system (transfer/ percentage/ credit)
• Menyusun dokumen:
– FSC CoC procedures
– Supplier list
– Product groups
– Material Accounting Records
– Annual Volume Summaries
– Dokumen pembelian bahan FSC dan penjualan produk FSC
– Rencana pelatihan
– Perjanjian kontrak subkon (jika berlaku)
– Verification program untuk bahan daur ulang (jika berlaku)
– Due dilligence program untuk Controlled Material (jika berlaku)
Yang harus dilakukan?

Prosedur2x*/Pelatihan karyawan**
* Kerjakan yang dicatat, catat yang dikerjakan.
** Hanya prosedur yang berkaitan saja yang dilatihkan ke
karyawan terkait.

Tracking dokumen2x

Penerapan sistem FSC CoC*


* Bahan FSC dapat ditelusuri sejak masuk – proses – keluar
baik fisik maupun dokumentasi. Segregasi/pembedaan:
dipisah, ditandai, dicatat.
Yang harus dilakukan

Panel
promosi
Ketentuan-ketentuan CoC

Pembelian atau “Barang-masuk” – bahan mentah

Pemrosesan

Penjualan atau “Barang-keluar” – produk & kemasannya

Record Keeping

Penyimpanan berkas Laporan tahunan


On product label
On product label
Promotional panel/ off-product logo
Promotional Panel/ off-product logo
Garis besar standar CoC
Part I: Universal Requirements
Quality Management / Komitmen pada nilai2x FSC /
Kesehatan & keselamatan kerja / Cakupan sistem
CoC / Sumber pengadaan material / Penerimaan &
penyimpanan / Volume control / Penjualan &
pengiriman

Part II: Systems for Controlling FSC Claims


Transfer System / Percentage System / Credit System

Part III: Labeling


Ketentuan2x umum pelabelan / Keabsahan produk untuk dilabeli

Part IV: Supplementary Requirements


Outsourcing

Anda mungkin juga menyukai