Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fransiska Romana Marawali

Kelas : Kpn 19A


Nim : 1420119034R
Tugas II (Modul V ) Belajar mandiri

KRITIK JURNAL EMBOLI CAIRAN KETUBAN

A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal


1. Nama penulis : Ratih Kumala Fajar Apsari1, Bambang Suryono2
2. Judul artikel : Emboli Air Ketuban
3. Nama jurnal,no vol, tanggal, bulan dan halaman judul : Jurnal Anestesi Obstetri Indonesia
1 (1), 54-71, 2018
4. Tujuan penelitian : mengidentifikasi komplikasi dari Emboli Cairan Ketuban
5. Hasil/ temuan utama : Emboli cairan ketuban dianggap sebagai kejadian yang tidak bisa
diprediksi dan tidak bisa dicegah dengan penyebab yang tidak diketahui. EAK dapat
terjadi pada ibu sehat selama persalinan, selama seksio sesarea, setelah persalinan per
vagina abnormal, atau selama trimester kedua kehamilan EAK juga dapat terjadi hingga
48 jam pasca persalinan. EAK juga dapat terjadi selama aborsi, setelah trauma abdomen,
dan selama amnioinfusi. EAK juga telah dilaporkan terjadi setelah injeksi intrauteri
dengan saline hipertonik untuk memicu aborsi.
6. Kesimpulan umum : Emboli cairan amnion tetap merupakan diagnosis klinis eksklusi dan
manajemennya berupa supportif. Tidak ada faktor risiko yang jelas terbukti untuk
memprediksi atau mencegah terjadinya EAK. Meskipun angka kematian telah menurun
selama bertahun-tahun karena resusitasi dan perawatan kritis yang lebih baik, masih tetap
tinggi pada 12,8%. Cahaya harapan yang menggembirakan adalah peningkatan barubaru
ini dalam penelitian untuk menemukan patogenesis yang tepat dari kondisi ini dan juga
untuk menemukan biomarker yang relevan secara klinis yang dapat membantu dalam
diagnosis dini dan pengobatan yang cepat. Emboli air ketuban atau lebih tepatnya
anaphylactoid syndrome of pregnancy adalah salah satu komplikasi kehamilan yang
jarang terjadi tetapi paling membahayakan. Kondisi ini disebabkan karena reaksi
imun/anafilaktoid maternal terhadap material fetal. Hingga saat ini, diagnosis bersifat
klinis dan merupakan diagnosis eksklusi setelah menyingkirkan kemungkinan penyebab
lain. Pemeriksaan penunjang seperti x-ray dan CTscan memiliki keterbatasan karena
gambaran yang nonspesifik. Penggunaan biomarker juga dibatasi oleh sensitivitas dan
spesifisitas yang rendah. Outcome pasien sangat tergantung pada identifikasi dini dan
penatalaksanaan yang dini dan agresif. Penelitian masih diperlukan untuk mengetahui
secara pasti patofisiologi penyakit dan penatalaksanaannya.

B. ecaraerian Kritik
1. Apakah judul artikel sesuai dan jelas? : Iya sesuai dan jelas
2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? : representatif dengan isi artikel? dan
dibuat dengan format yang benar? : Iya benar
3. Apakah tujuan penelitian/ artkel dipaparkan dengan jelas? : Tujuan penelitian tidak di
papakar dengan jelas
4. Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting? : relevan
5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian? : Tidak ada
metode penelitian yang dicantumkan
6. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode
tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian tersebut
diulang? : Tidak menggunakan desain ekspeimen
7. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian? : Tidak di
temukan/ sudah jelas
8. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan? : Pembahasannya sudah cukup jelas
9. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? : Cukup jelas
10. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak terpaparkan?
Bila ditemukan, saranakn untuk revisi yang lebih spesifik? : Tidak di ada ide yang di
lebihkan
11. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau perlu
disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus? : Beberapa bagian yang perlu
dipaparkan adalah metode penelitian dan tujuan penelitian harus di paparkan dengan jelas
12. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous? :
Tidak, cukup jelas
13. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ penliti? : Ya mendasari
14. Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil? : Ya
15. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian? : Iya sudah jelas

C. Tahap Laporan Penulisan Hasil Kritik Jurnal


Setelah saya kritisi jurnal tersebut secara keseluruhan, jurnal tersubut cukup baik, akan tetapi
lebih baik jika di paparkan metode penelitiannya dan juga tujuan penelitian juga di paparkan
dengan jelas.
KRITIK JURNAL PROLAPS TALI PUSAT

A. Tahap Pengumpulan Informasi Awal


1. Nama penulis : Edo Sun De Putra1, M.Besari Adi Pramono2
2. Judul artikel : PENGARUH INDEKS KOIL TALI PUSAT TERHADAP INDEKS
PONDERAL BAYI BARU LAHIR KEHAMILAN ATERM
3. Nama jurnal,no vol, tanggal, bulan dan halaman judul : Jurnal Kedokteran Diponegoro,
vol 5, No 4, 10 2016,ISSN online 2540-8844
4. Tujuan penelitian : Mengetahui pengaruh indeks koil tali pusat terhadap indeks ponderal
bayi baru lahir kehamilan aterm
5. Hasil/ temuan utama : Penyebab kematian bayi terbanyak yaitu BBLR 38,94%, asfiksia
lahir 27,97%.3,4 Gangguan sirkulasi tali pusat dicurigai menyebabkan 20% kematian
janin, dimana gangguan mekanis dari tali pusat dapat berupa lilitan tali pusat dan prolaps
tali pusat atau mungkin timbul dari anatomi tali pusat yang abnormal seperti tali pusat
yang tersimpul (true knot), koil abnormal (hypocoiling dan hypercoiling), dan insersi tali
pusat yang abnormal.
6. Kesimpulan umum : Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara indeks koil tali
pusat dengan indeks ponderal bayi baru lahir. Hal ini menunjukan semakin tinggi indeks
koil tali pusat atau hypercoiling maka semakin rendah indeks ponderal pada bayi baru
lahir. Kata kunci : Indeks Koil Tali Pusat, Indeks Ponderal Bayi Baru Lahir

B. Tahap Pemberian Kritik


1. Apakah judul artikel sesuai dan jelas? : Iya sesuai dan jelas
2. Apakah isi abstrak tergambarkan dengan spesifik? : representatif dengan isi artikel? dan
dibuat dengan format yang benar? : Abstrak tidak spesifik
3. Apakah tujuan penelitian/ artkel dipaparkan dengan jelas? : Tujuan penelitian di
paparkan dengan jelas
4. Apakah ide/ isu yang diangkat relevan dan penting? : relevan
5. Apakah desain dan metode penelitian sesuai dengan tujuan penelitian? : Metode
penelitian sesuai dengan tujuan
6. Jika penelitian menggunakan desain eksperimen/ quasi eksperimen, apakah metode
tergambarkan dengan jelas? Apakah cukup detail jika sewaktu-waktu penelitian tersebut
diulang? : Tidak menggunakan desain ekspeimen
7. Apakah ditemukan kesalahan/ error atas fakta dan interpretasi hasil penelitian? : Tidak di
temukan/ sudah jelas
8. Apakah pembahasan terhadap hasil/ temuan relevan? : Pembahasannya sudah cukup jelas
9. Apakah penulis/ peneliti menggunakan kepustakaan yang berkaitan dengan topik
penelitian? Apakah peneliti menggunakan kepustakaan yang tidak relevan? : Cukup jelas
10. Apakah ditemukan ide yang terlalu dilebih-lebihkan atau sebaliknya tidak terpaparkan?
Bila ditemukan, saranakn untuk revisi yang lebih spesifik? : Tidak di ada ide yang di
lebihkan
11. Apakah beberapa bagian artikel yang masih dapat dipaparkan lebih lanjut? Atau perlu
disederhanakan dan dipadatkan? Atau mungkin dihapus? : Sudah di paparkan dengan
jelas
12. Apakah pernyataan penulis/ peneliti jelas? Atau chalenging? Atau malah ambigous? :
Tidak, cukup jelas
13. Apakah asumsi yang mendasari pemikiran penulis/ penliti? : Ya mendasari
14. Apakah penulis/ peneliti telah objektif pada pembahasan hasil? : Ya
15. Apakah kesimpulan jelas? Singkat dan padat? Serta merefleksikan temuan/ hasil
penelitian? : Iya sudah jelas

C. Tahap Laporan Penulisan Hasil Kritik Jurnal


Jurnal tersebut sudah cukup bagus penyampaian metode penelitian dan hasil pembahasan juga
sangat bagus, tetapi akan lebih baik jika abstrak nya di paparkan secara jelas.

Anda mungkin juga menyukai