Anda di halaman 1dari 61

STATISTIKA INDUSTRI I

MODUL II
HIPERGEOMETRI, BINOMIAL DAN NORMAL

Disusun oleh :
Kelas S2C
Kelompok III

Yoga Aguntara Saputra 202144500146


Eki imam prasetyo 202144500148
Muhammad Sabili Fathan 202144500157
Rahman Nur Fathoni 202144500160
Ilham Januar Pratama 202144500192
Achmad Rizki 202144500645
Hanik Kusnul Qotimah 202144500748

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS


TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok III : Yoga Aguntara Saputra 202144500146

Eki Imam Prasetyo 202144500148

Muhammad Sabili Fathan 202144500157

Rahman Nur Fathoni 202144500160

Ilham Januar Pratama 202144500192

Achmad Rizki 202144500645

Hanik Kusnul Qotimah 202144500748

Program Studi : Teknik Industri

Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer

Modul : Statistika Industri I

Konsep Probabilitas

Penangung Jawab I Penanggung Jawab II

(Agusta Naomi) (Ghandes Chandra P)

Kordinator Asisten Laboratorium Teknik Industri

(Khulafaurrasyidin)

i
LEMBAR PENILAIAN

MODUL II

HIPERGEOMETRI, BINOMIAL DAN NORMAL

PRAKTIKUM STATISTIKA INDUSTRI I

ISI LAPORAN NILAI

BAB I PENDAHULU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Total Nilai :

Jakarta, 25 Mei 2022

Penanggung Jawab I

(Agusta Naomi)

ii
LEMBAR ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini:
1. Yoga Aguntara Saputra 202144500146
2. Eki Imam Prasetyo 202144500148
3. Muhammad Sabili Fathan 202144500157
4. Rahman Nur Fathoni 202144500160
5. Ilham Januar Pratama 202144500192
6. Achamd Rizki 202144500645
7. Hanik Kusnul Qotimah 202144500748

Menyatakan bahwa laporan modul ini adalah benar benar pekerjaan


kami sendiri. Bila terbukti tidak demikian, kami bersedia menerima segala
konsekuensinya yang telah disepakati, yaitu nilai praktikum statistika
industry I mendapatkan nilai E.

Jakarta, 25 April 2022

Tim penyusun,

(Yoga Aguntara Saputra) (Ilham Januar Pratama)

(Muhammad Sabili Fathan) (Hanik Kusnul Qotimah)

(Achmad Rizki) (Rahman Nur Fathoni)

(Eki imam prasetyo)

iii
ABSTRAK

A. Yoga Aguntara Saputra 202144500146


Ilham Januar Pratama 202144500192
Muhammad Sabili Fathan 202144500157
Hanik Kusnul Qotimah 202144500748
Eki imam prasetyo 202144500148
Achmad Rizki 202144500645
Rahman Nur Fathoni 202144500160
B. Konsep Hipergeometri; statistika industry I; Program Studi Teknik Industri; Fakultas Teknik
dan Ilmu Komputer; Universitas Indraprasta PGRI
C. xi + 5 BAB + 89 Halaman
D. kata kunci : Konsep Hipergeometri; Binomial; Peluang Normal; Empiris; Teoritis
E. Abstrak : Pada setiap produksi , kita membutuhkan informasi yang di dapat menentukan
kepastian dan kesempurnaan hasil atau outcome. Contoh seperti mengestimasi peluang
terjadinya kecacatan produk secara sampling, dengan distribusi Hipergeometrik ini tidak
memerlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan dikerjakan tanpa pengembalian distribusi
hipergeometrik masuk kedalam teori distribusi peluang diskrit atau teori distribusi peluang
sukses atau gagal yang akan terjadi dalam ilmu perhitungan, percobaan menjadi salah satu
proses untuk menghasilkan berapa besar peluang sukses atau gagalnya sampel pada suatu
populasi. Metode ini melakukan pengumpulan data dan informasi untuk meneliti berbagai
rangkaian penelitian yang di lakukan pada modul ini. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
sebagai berikut : 1. Teoritis Adalah data yang diperoleh berdasarkan teori yang telah ada dimana
perhitungannya antara lain sebagai berikut : Hipergeometri 1 kelompok ganjil jumlah populasi
sebanyak 450 dan part cacat sebanyak 130, Hipergeometri 2 kelompok ganjil jumlah populasi
sebanyak 15000 dan part cacat sebanyak 2700, Binomial 1 jumlah populasi sebanyak 350 dan
part cacat sebanyak 55, Binomial 2 jumlah populasi sebanyak 2000 dan part cacat sebanyak
898, dan Binomial 3 jumlah populasi sebanyak 2000 dan part cacat sebanyak 800. 2. Menurut
praktek Data yang diperoleh antara lain sebagai berikut : Hipergeometri 1 jumlah part cacat
sebanyak 130, Hipergeometri 2 jumlah part cacat sebanyak 2700, Binomial 1 jumlah part cacat
sebanyak 130, Binomial 2 jumlah part cacat sebanyak 898, dan Binomial 3 jumlah part cacat
sebanyak 800. Berdasarkan hasil pembahasan dari analis dari identifikasi permasalahan yang
kelompok kami amati,diketahui sebuah kesimpulan yaitu : Diketahui hasil fungsi kelas satu
pada perrhitungan manual hipergeometri 1 sebanyak 0.247 Diketahui vareinsi dari pengolahan
data hipergeometri 1 empiritis yaitu 2.43 Didapatkan nilai P.emperis pada perhitungan binomial
2 yaitu 0.619 Didapatkan hasil standar deviasi pada perhitungan binomial 2 emperis sebanyak
2.873 Didapatkan nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis sebanyak 0.35 Diketahui nilai
fungsi kelas 2 pada binomial 3 normal sebanyak 0.013 Didapatkan nilai q pada perhitungan
binomial 3 empiris yaitu 0.381 Hasil dari penulisan ini berdasarkan rumusan masalah di atas,
tujuan modul ini adalah : 1. Untuk mengetahui distribusi probabilitas hipergeometri. 2. Untuk
mengetahui pendekatan binomial terhadap hipergeometri. 3. Untuk mengetahui peluang
terbesar probabilitas Binomial Empiris. 4. Untuk mengetahui peluang terbesar probabilitas
binomial kumulatif.
F. Daftar Pustaka : 1. Ebook 2 Buah
2. Jurnal 2 Buah
G. Penanggung Jawab : 1. Agusta Naomi (penanggung jawab 1)
2. Ghandes Chandra P (penanggung jawab 2)

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan
dalam menyelesaikan modul tepaat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
Penulis tidak akan mampu menyelesaikan Modul ke 3 ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad Saw yang
syafaatnya kita nantikan kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan rahmat


sehat-Nya, sehingga modul ke 3 ini “Konsep Hipergeometri” dapat di selesaikan,
modul ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Statistika Industri
I. Penulis berharap modul ke 3 ini, tentang Konsep Probabilitas ini menjadi
refrensi teman teman kampus untuk mengetahui pengolahan data mengenai
peluang himpunan dengan metode beyes.

Penulis menyadari modul Konsep Hipergeometri ini masih perlu banyak


penyempurnaan karena kesalahan dan kekurangan. Penulis terbuka terhadap kritik
dan saran pembaca agar modul ke 3 ini dapat lebih baik. Apabila terdapat
kesalahan pada modul ke 3 ini, baik terkait penulisan maupun data, penulis
memohon maaf.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, Akhir kata, semoga modul ini
dapat bermanfaat.

Jakarta, 25 Mei 2022

Penyusun

Kelompok 3

v
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... i

LEMBAR PENILAIAN................................................................................. ii

LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................... iii

ABSTRAK ..................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar belakang ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................. 2

C. Batasan Masalah ........................................................................ 2

D. Rumusan Masalah ..................................................................... 3

E. Tujuan Penulisan ....................................................................... 3

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 6

A. Kajian Pustaka ......................................................................... 6


B. Kerangka Berfikir .................................................................... 14
C. Penelitian Yang Relevan ......................................................... 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 17

vi
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ................................................ 17
B. Metode Penelitian .................................................................... 17
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 18
D. Teknik Analisis Data ............................................................... 20
E. Flowchart Penelitian ................................................................ 22

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ....................... 23

A. Pengolahan Data ...................................................................... 23


B. Pembahasan Dan Analisis ....................................................... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 79

A. Simpulan .................................................................................. 79
B. Saran ........................................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 81

LAMPIRAN.................................................................................................... 82

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Ganttchart Penelitian ...................................................................... 17

Tabel 4.1 Hipergeometri 1 .............................................................................. 23

Tabel 4.2 Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1 .......................................... 23

Tabel 4.3 Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 1 ........................... 24

Tabel 4.4 Hipergeometri 1 .............................................................................. 25

Tabel 4.5 Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1 ......................................... 26

Tabel 4.6 Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 1 ........................... 27

Tabel 4.7 Hipergeometri 2 .............................................................................. 29

Tabel 4.8 Distribusi Probabilitas Hipergeometri 2 ......................................... 29

Tabel 4.9 Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 2 ........................... 30

Tabel 4.10 Hipergeometri 2 ............................................................................ 32

Tabel 4.11 Distribusi Probabilitas Hipergeomtri 2 ......................................... 32

Tabel 4.12 Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 2 ......................... 33

Tabel 4.13 Binomial 1 ..................................................................................... 35

Tabel 4.14 Prob Binom Teoritis dan Kumulatif ............................................. 35

Tabel 4.15 Percobaan Binomial Terhadap Normal ......................................... 36

Tabel 4.16 Empiris .......................................................................................... 37

viii
Tabel 4.17 Prob Binom Empiris & Kumulatif ................................................ 38

Tabel 4.18 Percobaan Binomial Terhadap Normal ........................................ 39

Tabel 4.19 Binomial 2 ..................................................................................... 40

Tabel 4.20 Prob Binom Teoritis dan Kumulatif ............................................ 40

Tabel 4.21 Percobaan Binomial Terhadap Normal ........................................ 43

Tabel 4.22 Binomial 2 .................................................................................... 46

Tabel 4.23 Prob Binom Teoritis dan Kumulatif ............................................ 46

Tabel 4.24 Percobaan Binomial Terhadap Normal ........................................ 48

Tabel 4.25 Binomial 3 ................................................................................... 52

Tabel 4.26 Prob Binom Teoritis dan Kumulatif ........................................... 52

Tabel 4.27 Percobaan Binomial Terhadap Normal ........................................ 55

Tabel 4.28 Binomial 3 .................................................................................... 58

Tabel 4.29 Prob Binomial Teoritis dan Kumulatif ........................................ 58

Tabel 4.30 Percobaan Binomial Terhadap Normal ......................................... 61

ix
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................ 14

Gambar 3.2 Flowchart penelitian ................................................................... 22

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1 Teoritis ............. 23

Gambar 4.2 Grafik Prob Binom Kumulatif ................................................... 25

Gambar 4.3 Grafik Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1 Empiris ............ 26

Gambar 4.4 Grafik Prob Binom Kumulatif ................................................... 27

Gambar 4.5 Grafik Distibusi Probabilitas Hipergeometri 2 Teoritis ............. 29

Gambar 4.6 Grafik Prob Binom Kumulatif ................................................... 31

Gambar 4.7 Grafik Distribusi Probabilitas Hipergeometri 2 Empiris ........... 32

Gambar 4.8 Grafik Prob Binomial Kumulatif ............................................... 34

Gambar 4.9 Grafik Probabilitas Kumulatif .................................................... 35

Gambar 4.10 Grafik Distirbusi Probabilitas Binom Teoritis ......................... 36

Gambar 4.11 Grafik Distribusi Probabilitas Kumulatif .................................. 38

Gambar 4.12 Grafik Prob Binom Empiris ...................................................... 39

Gambar 4.13 Grafik Prob Binom Kumulatif .................................................. 41

Gambar 4.14 Grafik Probabilitas Binom Teoritis .......................................... 44

Gambar 4.15 Grafik Prob Binomial Kumulatif ............................................. 47

x
Gambar 4.16 Grafik Distribusi Probabilitas Binom Empiris .......................... 49

Gambar 4.17 Grafik Prob Binom Kumulatif .................................................. 53

Gambar 4.18 Grafik Distribusi Probabilitas Binom Teoritis .......................... 56

Gambar 4.19 Grafik Prob Binom Kumulatif ................................................. 59

Gambar 4.20 Grafik Distribusi Probabilitas Binom Empiris .......................... 61

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Tabel Empiris Hipergeometri 1

Lampiran 2 : Table Empiris Hipergeometri 2

Lampiran 3 : Table Empiris Binomial 1

Lampiran 4 : Tabel Empiris Binomial 2

Lampiran 5 : Table Empiris Binomial 3

Lampiran 6 : Grafik Binomial 1 Teoritis Terhadap Normal

Lampiran 7 : Grafik Binomial 1 Empiris Terhadap Normal

Lampiran 8 : Grafik Binomial 2 Teoritis Terhadapa Normal

Lampiran 9 : Grafik Binomial 2 Empiris Terhadapa Normal

Lampiran 10 : Grafik Binomial 3 Teoritis Terhadap Normal

Lampiran 11 : Grafik Binomial 3 Empiris Terhapad Normal

Lampiran 12 : Ebook Statistika Matematika

Lampiran 13 : Ebook STATISTIKA (MKB 2008)

Lampiran 14 : Jurnal Distribusi Analisis Hasil Produksi Sisir PT.XYZ

Lampiran 15 : jurnal Penerapan Distibusi Binomial Pada Keberhasilan

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada setiap produksi , kita membutuhkan informasi yang di dapat

menentukan kepastian dan kesempurnaan hasil atau outcome. Contoh

seperti mengestimasi peluang terjadinya kecacatan produk secara

sampling,dengan distribusi Hipergeometrik ini tidak memerlukan sifat

pengulangan yang saling bebas dan dikerjakan tanpa pengembalian

distribusi hipergeometrik masuk kedalam teori distribusi peluang diskrit

atau teori distribusi peluang sukses atau gagal yang akan terjadi dalam ilmu

perhitungan, percobaan menjadi salah satu proses untuk menghasilkan

berapa besar peluang sukses atau gagalnya sampel pada suatu populasi.

Probabilitas menurut Algifari, 2010, Distribusi hipergeometrik

peristiwa tanpa pengembaliandengan populasi terbatas. Dengan kata lain,

distribusi hipergeometrik merupakan bentuk probabilitas tanpa

pengembalian, yaitu setiap cuplikannya data yang telah diamati tidak

dimasukkan kembali dalam populasi semula.

Dalam kegiatan praktikum modul 3 distribusi hipergeometri, distribusi

binomial, dan distribusi normal ini, praktikan melakukan perhitungan

berdasarkan teoritis dan empiris , Pada modul distribusi hipergeometri,

distribusi binomial, dan distribusi normal ini praktikan menyajikan hasil

1
2

dari percobaan menggunakan tabel dan grafik batang dalam Ms. Excel dan

pomqm.

B. Identifikasi Masalah

Dalam pengerjaan modul ini ada beberapa masalah yang harus

diselesaikan, antara lain :

1. Belum di ketahui nilai dari fungsi kelas satu pada perhitungan

manual hipergeometri 1.

2. Belum di ketahui variansi dari pengelolahan data hipergeometri 1

empiris.

3. Belum di ketahui nilai P. empiris pada perhitungan binomial 2.

4. Belum di ketahuinya standar deviasi pada perhitungan binomial 2

empiris.

5. Belum di ketahui nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis.

6. Belum di ketahui nilai pungsi kelas 2 pada perhitungan manual

binomial 3 terhadap normal.

7. Belum di ketahui nilai q pada perhitungan binomial 3 empiris.

C. Batasan Masalah

Adapun batasan – batasan masalah sebagai berikut :

1. Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah part cacat

dalam suatu populasi yang diambil dari master modul.

2. Perhitungan data dilakukan secara teoritis dan empiris

3. Perhitungan data distribusi hipergeometri, distribusi binomial, dan

distribusi normal menggunakan POMQM.


3

D. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan modul ini, yang menjadi rumusan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana cara mengetahui nilai dari fungsi kelas satu pada

perhitungan manual hipergeometri 1?

2. Bagaimana cara mengetahui variansi dari pengelolahan data

hipergeometri 1 empiris?

3. Bagaimana cara mengetahui nilai P. empiris pada perhitungan binomial

2?

4. Bagaimana cara mengetahui standar deviasi pada perhitungan binomial

2 empiris?

5. Bagaimana cara mengetahuinilai mean pada perhitungan binomial 3

teoritis?

6. Bagaimana cara mengetahuinilai pungsi kelas 2 pada perhitungan

manual binomial 3 terhadap normal?

7. Bagaimana cara mengetahuinilai q pada perhitungan binomial 3

empiris?

E. Tujuan Penulisan

Hasil dari penulisan ini berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan modul

ini adalah :

1. Untuk mengetahui mengetahui nilai dari fungsi kelas satu pada

perhitungan manual hipergeometri 1.


4

2. Untuk mengetahui variansi dari pengelolahan data hipergeometri 1

empiris.

3. Untuk mengetahui nilai P. empiris pada perhitungan binomial 2.

4. Untuk mengetahui standar deviasi pada perhitungan binomial 2 empiris.


5. Untuk mengetahui nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis.

6. Untuk mengetahui nilai pungsi kelas 2 pada perhitungan manual

binomial 3 terhadap normal.

7. Untuk mengetahuinilai q pada perhitungan binomial 3 empiris.

F. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang, identifikasi masalah,

batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian,

dan sistematika penulisan dalam modul distribusi

hipergeometri, distribusi binomial, dan distribusi normal

agar mudah dimengerti oleh pembaca.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab 2 ini memuat teori – teori yang menjelaskan

distribusi hipergeometri, distribusi binomial, dan distribusi

normal, juga terdapat penyusunan data hingga perhitungan

yang sesuai dengan ketetapan distribusi hipergeometri,

distribusi binomial, dan distribusi normal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


5

Di bab 3 ini tentang urutan atau alur dalam memecahkan

suatu masalah dengan menggunakan metode penelitian.

BAB IV PENGOLAHAN DATA ANALISIS

Dalam bab 4 ini menyajikan data dari hasil penelitian yang

di peroleh dari data distribusi peluang diskrit, lalu diolah

menggunakan software microsoft excel, dan POM-QM.

untuk mendapatkan hasil distribusi peluang diskrit.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Di bab ini berisi hasil tujuan penelitian pada pembahasan

modul dan saran untuk pembuatan modul selanjutnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Menurut Nazir (2005) survei adalah penyelidikan untuk memperoleh

fakta – fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan - keterangan

secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu

kelompok atau suatu individu. Data yang diberikan oleh Home industry

yang bersangkutan berupa rangkuman dari hasil penjualan selama

seminggu, yang berisi data banyaknya produksi, kegagalan dalam produksi.

Kegagalan produksi dapat dikategorikan seperti robek pada kertas, patah

pada kayu dan juga dapat kemiringan pada ruas ruas kayu. (D. A. Maulana.

2021)

Distribusi peluang mempunyai hubungan erat dengan distribusi

frekuensi. Frekuensi dalam distribusi frekuensi diperoleh berdasarkan

percobaan atau hasil observasi sedangkan frekuensi dalam distribusi

peluang merupakan hasil yang diharapkan jika percobaan atau pengamatan

dilakukan. Distribusi peluang teoritis yaitu tabel atau rumus yang

mencantumkan semua kemungkinan nilai peubah acak berikut peluangnya.

Peluang Binomial → perhatian hanya untuk peluang BERHASIL Peluang

Hipergeometrik → untuk kasus di mana peluang BERHASIL berkaitan

dengan Peluang GAGAL → ada penyekatan dan pemilihan/kombinasi

obyek (BERHASIL dan GAGAL).

6
7

1. Distribusi Hipergeometri

Menurut Algifari, 2010. Distribusi hipergeometrik peristiwa tanpa

pengembaliandengan populasi terbatas. Dengan kata lain, distribusi

hipergeometrikmerupakan bentuk probabilitas tanpa pengembalian,

yaitu setiap cuplikannya data yang telah diamati tidak dimasukkan

kembali dalam populasi semula.

Mengenai distribusi probabilitas hipergeometri. Data yang

diperoleh berupa trial part cacat dari sebuah data populasi, pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan metode distribusi probabilitas

hipergeometri dengan cara mengolah data yang telah didapat, dicari

mean, variance, probilitas hipergeometri dan binomial kumulatifnya,

kemudian dibuat bagan dan perhitungan manual pada pendekatan

hipergeometri dengan binomial. Hasil yang telah didapat adalah

menentukan nilai peluang yang akan didapatkan dari percobaan

tersebut. (D. S. Simbolon, 2021)

Data yang didapatkan dalam tahap-tahap berikut ini:

1. Tahap Penelitian

a. Perencanaan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Peneliti mengambil sampel data pengambilan

sisir secara acak.

2) Peneliti menyiapkan media untuk meganalisis

data.
8

b. Pelaksanaan, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan pengambilan sampel data yakni,

pengambilan sisir secara acak.

2) Peneliti menguji coba, menganalisis dan

menetapkan melalui media yang telah disiapkan

peneliti.

c. Evaluasi, pada tahap ini peneliti menganalisis dan

mengolah data yang telah dikumpulkan dengan metode

yang telah ditentukan.

2. Media Penelitian Berikut prosedur yang dilakukan dalam

penyusunan instrumen ini :

a. Perencanaan

Tahap perencaanaan dilakukan oleh peneliti. Pada tahap

ini ditentukan mengenai:

1) Data pengambilan part cacat sebanyak x kali

dengan sekali pengambilan sebanyak y.

2) Dalam menghitung data menggunakan cara

manual dengan rumus-rumus Distribusi

Hipergeometrik.

b. Pengolahan Data
9

Pada tahap ini pengolahan data dilakukan menggunakan

Software dan secara manual dengan menggunakan

rumus berikut :

1) Distribusi Peluang Diskrit

2) Hipergeometri

3) Variansi

4) Pendekatan Binomial terhadap geometri 1

Percobaan hipergeometrik adalah percobaan dengan ciri-ciri sebagai

berikut:

1. Contoh acak berukuran n diambil dari populasi berukuran N.

2. k dari N diklasifikasikan sebagai "BERHASIL" sedangkan N-k

diklasifikasikan sebagai "GAGAL"

RUMUS

𝐶 𝑘 𝐶 𝑁−𝑘
ℎ(𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘) = 𝑥 𝑛𝑁− 𝑥
𝐶
𝑛

𝑥 = 0,1,2,3. . . , 𝑘

Rata-Rata dan Ragam bagi Distribusi Hipergeometrik ℎ(𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘)

adalah :

𝑛𝑘
𝑅𝑎𝑡𝑎 – 𝑟𝑎𝑡𝑎 = 𝜇 =
𝑁

𝑁−𝑛 𝑘 𝑘
𝑅𝑎𝑔𝑎𝑚 = 𝜎 2 = × 𝑛 × (1 − )
𝑁−1 𝑁 𝑁
10

Perluasan Distribusi Hipergeometrik jika terdapat lebih dari 2 kelas :

𝐶 𝑎1 𝐶 𝑎2 𝐶 𝑎3
× ×…×
𝑓(𝑥1 , 𝑥2 , … , 𝑥𝑘 ; 𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑘 , 𝑁, 𝑛 = 𝑥 𝑥
𝑁
𝑥
𝐶
𝑛

Perlu diperhatikan bahwa 𝑛 = ∑𝑘𝑖=1 𝑥𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑁 = ∑𝑘𝑖=1 𝑎1

Keterangan :

N : ukuran populasi atau ruang contoh

n : ukuran contoh acak

k : banyaknya penyekatan atau kelas

xi : banyaknya keberhasilan kelas ke-i dalam contoh

ai : banyaknya keberhasilan kelas ke-i dalam populasi

Hipergeometri adalah fungsi kepekatan peluang dari sebaran

hipergeometrik yang disediakan oleh Microsoft Excel dimana sample_s

adalah besarnya contoh yang ‘Berhasil” atau x, number_sample adalah

besarnya contoh yang diambil, population_s menunjuk ke besarnya

populasi ‘Berhasil’ atau a dan number_pop sebagai ukuran populasi

atau N. (Sigit Nugroho, Ph.D., 2008)

3. Distribusi Binomial

Penemu Distribusi Binomial adalah James Bernaulli sehingga

dikenal juga sebagai Distribusi Bernaulli. Distribusi Peluang Binomial

menggambarkan fenomena dengan dua hasil atau outcome. Contoh:


11

peluang sukses dan gagal, sehat dan sakit, dsb. (A.A.I.A. Sri

Komaladewi,ST.,MT, Dr.Ir. I G.N. Priambadi,MT, 2008)

Bila percobaan terdiri dari sederetan tindakan Bernoulli yang

saling bebas, dimana kuantitas yang diamati adalah banyaknya

‘Berhasil’ dari sebanyak n tindakan tersebut. Jika peluang ‘Berhasil’

pada setiap tindakan Bernoulli tersebut adalah p, dan X melambangkan

banyaknya ‘Berhasil’ tersebut.

Syarat Distribusi Binomial

1. Jumlah trial merupakan bilangan bulat.

Contoh : melambungkan coin 2 kali, tidak mungkin2 ½ kali.

2. Setiap eksperiman mempunyai dua outcome (hasil).

Contoh: sukses atau gagal, laki-laki atau perempuan, sehat atau

sakit, setuju atau tidak setuju.

3. Peluang keberhasilan = p dan dalam setiap ulangan nilai p tidak

berubah.

Peluang gagal = q = 1- p.

4. Setiap ulangan bersifat bebas satu dengan yang lain.

RUMUS

𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝) = 𝐶𝑥𝑛 𝑝 𝑋 𝑞 𝑛−𝑥

𝑥 = 0,1,2, … , 𝑛

Peristiwa [X=x] terjadi apabila terdapat sebanyak x ‘Berhasil’ dan n-x

‘Gagal’ dalam keseluruhan n tindakan Bernoulli yang saling bebas


12

tersebut. Seluruhnya akan ada sebanyak 𝐶𝑥𝑛 cara. Sehingga diperolehlah

fungsi kepekatan peluang Bernoulli seperti b(x;n,p) . Notasi ini

digunakan sebagai pengganti f(x), yang sekaligus mengindikasikan

bahwa b singkatan dari Bernoulli, dengan argumen x serta fungsi

tersebut sangat tergantung dari besaran parameter n dan p.

Hal-hal yang harus diperhatikan adalah

𝑛 𝑛

∑ 𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝) = ∑ 𝐶𝑥𝑛 𝑝 𝑥 𝑞 𝑛−𝑥 = (𝑝 + 𝑞)𝑛 1𝑛 = 1


𝑥=0 𝑥=0

Sedangkan fungsi sebaran kumulatifnya

𝐵(𝑥; 𝑛, 𝑝) = ∑ 𝑏(𝑘; 𝑛, 𝑝) 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0,1,2, … , 𝑛


𝑘=0

Catatan untuk Sebaran binomial

𝐵(𝑥; 𝑛, 𝑝) = 1 − 𝐵(𝑛 − 𝑥 − 1; 𝑛, 1 − 𝑝)

𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝) = 𝐵(𝑥; 𝑛, 𝑝) − 𝐵(𝑥 − 1; 𝑛, 𝑝)

Keterangan :

n: banyaknya ulangan

x: banyak keberhasilan dalam peubah acak X

p: peluang berhasil pada setiap ulangan

q: peluang gagal = 1 - p pada setiap ulangan

Catatan :
13

Untuk memudahkan membedakan p dengan q, anda terlebih

dahulu harus dapat menetapkan mana kejadian SUKSES mana

yang GAGAL. Anda dapat menetapkan bahwa kejadian yang

ditanyakan adalah = kejadian SUKSES.

Binomial adalah suatu fungsi dalam Microsoft Excel yang dapat

digunakan untuk menghitung nilai fungsi kepekatan peluang dan fungsi

sebaran peluang dari peubah acak Binomial. Parameter number_s

adalah banyaknya ‘Berhasil’ (x), trials adalah total tindakan (n);

probability_s adalah peluang ‘Berhasil’ dalam setiap tindakan

Bernoulli (p), dan kumulatif diisikan nilai Logika TRUE apabila kita

inginkan fungsi sebaran kumulatif dan FALSE apabila kita inginkan

fungsi kepekatan peluangnya.

4. Penggunaan Aplikasi POMQM

Untuk memastikan kesesuaian dalam analisa data, aplikasi

POMQM bisa sebagai media aplikasi dalam menghitung penelitian.

Secara aplikasi POMQM telah didaptkan nilai mean, nilai standar

deviasi, dan nilai variance. Jika dibandingkan dengan diagram batang

dari hasil perhitungan manual, grafik yang didapatkan kurang lebih

sama dengan aplikasi POMQM. (D. S. Simbolon. 2021)


14

B. Kerangka Berfikir

Permasalahan
Belum di ketahui nilai dari fungsi kelas satu pada perhitungan manual hipergeometri 1.
Dan belum di ketahuinya variasi dari pengelolahan data hipergeometri 1 empiris. Juga
belum di ketahuinya nilai P. Empiris pada perhitungan binomial 2. Serta belum di
ketahuinya standar deviasi pada perhitungan binomial 2empiris. Dan juga Belum di
ketahuinya nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis. Dan juga belum di ketahuinya
nilai fungsi kelas 2 pada perhitungan manual binomial 3 terhadap normal. Terakhir, belum
di ketahuinya nilai q pada perhitungan binomial 3 empiris.

Data
Data di dapatkan dari perhitungan berdasarkan teoritis
dan empiris. Dengan ketentuan hipergeometri 1 pada
teoritis yaitu ∑ 𝑘 145, empiris ∑ 𝑘 165. Sedangkan
ketentuan hipergeometri 2 pada teoritis yaitu ∑𝑘 110,
empiris ∑𝑘 195.
Untuk ketentuan binomial 1 teoritis yaitu ∑𝑘 55,
empiris ∑𝑘 120. Untuk binomial 2 pada teoritis yaitu
∑𝑘 898, empiris ∑𝑘 650. Dan untuk binomial 3 pada
teoritis yaitu ∑𝑘 800, empiris ∑𝑘 650.
Metode yang digunakan yaitu distribusi hipergeometri,
binomial, dan normal.

Pengolahan Data
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini part cacat dalam suatu populasi.
2. asd diskrit lalu di olah menggunakan metode distibusi
Dari data distribusi peluang
hipergeometri binomial, dan normal.

Analisis
Dengan menggunakan metode distribusi Hipergeometri, Binomial dan Normal untuk
mendapatkan hasil yang relevan, Analisa dilakukan beberapa perbandingan dengan
jurnal yang telah praktikan kumpulkan sebelumnya. hipergeometrik peristiwa tanpa
pengembalian Dengan populasi terbatas. Data yang diperoleh berupa trial part cacat dari
sebuah data populasi, pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode distribusi
probabilitas hipergeometri dengan cara mengolah data yang telah didapat, dicari mean,
variance, probilitas hipergeometri dan binomial kumulatifnya, kemudian dibuat bagan
dan perhitungan manual pada pendekatan hipergeometri dengan binomial.

Hasil yang Diharapkan


Untuk mengetahui distribusi probabilitas hipergeometri. Dan untuk mengetahui
pendekatan binomial terhadap hipergeometri. Juga untuk mengetahui peluang terbesar
probabilitas Binomial Empiris. Serta untuk mengetahui peluang terbesar probabilitas
binomial kumulatif.

Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
Sumber: Penelitian
15

C. Penelitian yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan sebagai berikut :

1. D. S. Simbolon, (2021). Distribusi Analisis Hasil Produksi Sisir PT.

XYZ Menggunakan Teori Distribusi Hipergeometrik, Bulletin of

Applied Industri Engineering Theory, Vol. 2 No. 2 September 2021, 99-

101.

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan perhitungan probabilitas

terhadap pengambilan produk cacat secara yang dilakukan secara

sampling terhadap sisir. Peneliti menggunakan metode distribusi

peluang Dikrit, Hipergeometri, Variasi, dan Pendekatan normal

terhadap Geometri 1. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan 3 data

hipergeometri pengambilan sisir. Untuk mengetahui produk cacat setiap

datanya, pengambilan ini dilakukan sebanyak 30x dan setiap

pengambilannya diambil sebanyak 6 sisir dan didapatkan hasil

perhitungan kurang lebih sebanyak 3 pcs kemungkinan terjadinya cacat

disetiap pengambilan produk.


16

2. D. A. Maulana, (2021). Penerapan Distribusi Binomial pada

Keberhasilan dan Kegagalan dalam Pembuatan Layang - layang,

Bulletin of Applied Industrial Engineering Theory, Vol. 2 No. 1 Maret

2021, 24-26.

Penelitian dilakukan pada produsen layang – layang yang berlokasi di

Kp. Sidamukti Rt 08/02 Kec. Cilodong Kel. Sukamaju Depok, Jawa

Barat. Penelitian ini diteliti dengan metode deskriptif kuratif dan

memiliki tujuan untuk mengetahui kegagalan dalam pembuatan layang

layang, serta keuntungan yang diperoleh dari penjualan layang – layang.

Ternyata menjadi produsen layang – layang dalam keadaan Lockdown

seperti sekarang sangat membantu meningkatkan penghasilan. Data

yang didapat dengan metode survei yang akhirnya diperoleh produksi

mulai tanggal 20-26 April 2020. Dengan menggunakan metode

distribusi binomial, untuk menghitung kegagalannya penulis

memerlukan data produksi sehari dan menggunakan (P = 0,5) karena

dalam distribusi binomial hanya ada 2 kemungkinan yaitu keberhasilan

dan kegagalan. Karena dari data produsen yang didapat, penulis dapat

menyimpulkan bahwa produsen layang – layang memiliki tingkat

kegagalan yang kecil.


BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan terhitung dari perencaan penelitian,

pelaksanaan penelitian, dan pembuatan laporan penelitian. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2022 sampai dengan 27 Maret 2022.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Universitas Indraprasta

PGRI yang bertepat di Jalan Nangka Raya No. 10 RT.4/RW.5, Tanjung

Barat, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12530.

Tabel 3.1
Ganttchart Penelitian
Mei-Juni
No Deskripsi Minggu Ke-1 Minggu Ke-2 Minggu Ke-3
s s r k j s m s s r k j s m s s r k j s m
1 Praktikum
2 BAB I
3 BAB II
4 BAB III
5 BAB IV
6 BAB V
7 Asistensi
8 PJM
Sumber : Penelitian

B. Metode Penelitian

Metode ini melakukan pendekatan kuantitatif yang di laksanakan di

laboratorium Universitas Indraprasta. Menggunakan metode kuantitatif

17
18

karena mengolah data berupa numerik berdasarkan hasil pengumpulan data.

Sampel data yang di teliti adalah data pengambilan part cacat. Metode

Penelitian pada modul ini menggunakan perhitungan Hipergeometrik dan

Binomial.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengambilan data pada kasus ini diambil berdasarkan sumber

data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder

1. Data Primer

Data primer adalah data utama dari sebuah penelitian. Data primer

di dapat dari Master Modul. Data primer terbagi menjadi 2, yaitu

Teoritis dan empiris. Berikut data teoristis dan empiris :

a. Teoristis

Adalah data yang diperoleh berdasarkan teori yang telah ada

dimana perhitungannya antara lain sebagai berikut :

Hipergeometri 1 jumlah populasi 450 dan part cacat 130,

Hipergeometri 2 jumlah populasi 15000 dan part cacat 2700,

Binomial 1 jumlah populasi 350 dan part cacat 55, Binomial 2

jumlah populasi 2000 dan part cacat 898, dan Binomial 3 jumlah

populasi 2000 dan part cacat 800.


19

b. Empiris

Adalah data yang diperoleh berdasarkan praktek yang telah ada

dimana perhitungannya antara lain sebagai berikut :

Adalah data yang diperoleh berdasarkan teori yang telah ada

dimana perhitungannya antara lain sebagai berikut :

Hipergeometri 1 jumlah populasi 450 dan part cacat 165,

Hipergeometri 2 jumlah populasi 15000 dan part cacat 195,

Binomial 1 jumlah populasi 350 dan part cacat 120, Binomial 2

jumlah populasi 2000 dan part cacat 650, dan Binomial 3 jumlah

populasi 2000 dan part cacat 650.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari

sumber-sumber yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari

perpustakaan atau laporan-laporan/dokumen peneliti yang terdahulu.

Data sekunder disebut juga data tersedia perkembangan suatu kegiatan.

Pada modul kali ini data sekunder diambil dari jurnal dan ebook yang

berkaitan dengan Hipergeometri dan Binomial.


20

D. Teknik Analisis Data

Adalah suatu cara untuk mengolah atau Teknik analisis data menjadi

informasi sehingga data tersebut menjadi mudah untuk di pahami. Analisis

data juga bisa di artikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk mengubah

data hasil sebuah penelitian menjadi informasi yang nantinya juga bisa

digunakan untuk mengambil kesimpulan. Dalam menganalisis data pada

modul ini menggunakan beberapa Teknik, yaitu

a. Hipergeometrik

Distribusi hipergeometrik merupakan bentuk probabilitas tanpa

pengembalian, yaitu setiap cuplikannya data yang telah diamati

tidak dimasukkan kembali dalam populasi semula.

Rumus dari distribusi Hipergeometrik adalah :

𝐶 𝑘 𝐶 𝑁−𝑘
ℎ(𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘) = 𝑥 𝑛𝑁− 𝑥
𝐶
𝑛

Keterangan :

N : ukuran populasi atau ruang contoh

n : ukuran contoh acak

k : banyaknya penyekatan atau kelas

xi : banyaknya keberhasilan kelas ke-i dalam contoh


21

ai : banyaknya keberhasilan kelas ke-i dalam populasi.

b. Binomial

Distribusi Peluan Binomial menggambarkan fenomena dengan

dua hasil atau outcome.

Rumus dari Distribusi Binomial adalah :

𝑏(𝑥; 𝑛, 𝑝) = 𝐶𝑥𝑛 𝑝 𝑋 𝑞 𝑛−𝑥

𝑥 = 0,1,2, …,

Catatan untuk Sebaran binomial

Keterangan :

n: banyaknya ulangan

x: banyak keberhasilan dalam peubah acak X

p: peluang berhasil pada setiap ulangan

q: peluang gagal = 1 - p pada setiap ulangan


22

E. Flowchart Penelitian
Mulai

Menentukan Topik Studi Pustaka

Distribusi Berdasarkan 2 Buku dan


Hipergeometri 2 jurnal
Binomial dan normal Permasalahan
1. Belum di ketahui nilai dari fungsi kelas satu pada perhitungan manual hipergeometri 1 empiris.
2. Belum di ketahui variasi dari pengelolahan data hipergeometri 1 empiris.
3. Belum di ketahui nilai P. empiris pada perhitungan binomial 2
4. Belum di ketahuinya standar deviasi pada perhitungan binomial 2 empiris.
5. Belum di ketahui nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis.
6. Belum di ketahui nilai fungsi kelas 2 pada perhitungan manual binomial 3 terhadap normal.
7. Belum di ketahui nilai q pada perhitungan binomial 3 empiris.

Mencari Data
1. Mencari data Hipergeometri dan Binomial
2. Untuk data primer kita ambil dari data utama yaitu
Master Modul
3. Untuk data sekunder diperoleh pada jurnal dan ebook
yang berkaitan dengan Hipergeometri dan Binomial
.

Mengelola Data

Data yang di olah yaitu data dari percobaan pengambilan sampel acak untuk menemukan
jumlah part cacat dari sebuah populasi dengan menggunakan metode distribusi
Hipergeometri dan Binomial dari data teoritis dan empiris

Analisis Data

Dengan menggunakan metode distribusi Hipergeometri, Binomial dan Normal untuk


mendapatkan hasil yang relevan dan dilakukan dengan Microsoft excel dan POMQM.

Simpulan

Selesai

Gambar 3.2 Flowchart Penelitia


64

C. Pembahasan Dan Analisis

Dalam pengolahan data, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah

mengumpulkan sampel data untuk kita identifikasi. Setelah data sudah

terkumpul barulah kita dapat mengolah data tersebut untuk mengidentifikasi

suatu masalah. Dalam pengolahan data kita menggunakan banyak cara yaitu

dengan cara mengambil data dari Hipergeometri 1 dan 2, Binomial 1,2, dan 3.

1. Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data ini kami mendapatkan data dengan cara

mempraktekannya secara langsung kemudian kami catat hasil yang diperoleh

untuk dijadikan sebagai data untuk diolah. Praktek yang pertama, kami

mengambil data Hipergeometri 1 dan 2 berupa pengambilan TV secara acak

sebanyak 2 tahap, dimana masing-masing tahap dilakukan pengambilan

sampai 30 kali, kemudian kami mencatat part cacat yang didapat dari

pengambilan TV tersebut. Dengan n=10, maka dalam 1 kali pengambilan TV

sebanyak 10 unit.

Praktek yang ke-2 kami mengambil data Binomial 1,2, dan 3. Pada

Binomial 1, berupa pengambilan HP secara acak sebanyak 30 kali lalu

mencatat part cacatnya sama seperti pada pengambilan TV di Hipergeometri

1. Dengan n=10, maka dalam 1 kali pengambilan HP sebanyak 10 unit.

Sedangkan pada Binomial 2 dan 3 dilakukan pengambilan HP secara acak


65

masing-masing sebanyak 30 kali dengan n=35, maka dalam 1 kali

pengambilan HP sebanyak 35 unit.

2. Pengolahan Data

Dalam pengolahan data ini kami melakukan pengolahan secara manual

dengan menggunakan aplikasi Ms. Excel. Berikut pengolahan data yang kami

dapat dalam perhitungan manual ini :

a. Hipergeometri 1

Dalam data Hipergeometri 1, yang pertama secara Teoritis kami

mendapatkan hasil Mean adalah 2,89; dan Variancenya adalah 2,01;

Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1, yaitu kelas 0 hasilnya 0,032;

kelas 1 hasilnya 0,133; kelas 2 hasilnya 0,247; kelas 3 hasilnya 0,269;

kelas 4 hasilnya 0,190; kelas 5 hasilnya 0,091; kelas 6 hasilnya 0,030;

kelas 7 hasilnya 0,007; kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya 0,000;

kelas 10 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual Hipergeometri 1, yaitu f(0)

hasilnya 0,032; f(1) hasilnya 0,133; f(2) hasilnya 0,247; f(3) hasilnya

0,269; f(4) hasilnya 0,19; f(5) hasilnya 0,091; f(6) hasilnya 0,03; f(7)

hasilnya 0,007; f(8) hasilnya 0,001; f(9) hasilnya 0; f(10) hasilnya 0.

Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 1, pada bagian Prob

Binom Teoritis yaitu, kelas 0 hasilnya 0,033; kelas 1 hasilnya 0,167;

kelas 2 hasilnya 0,413; kelas 3 hasilnya 0,679; kelas 4 hasilnya 0,868;

kelas 5 hasilnya 0,960; kelas 6 hasilnya 0,992; kelas 7 hasilnya 0,999;


66

kelas 8 hasilnya 1,000; kelas 9 hasilnya 1,000; kelas 10 hasilnya 1,000;

dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,033;

kelas 1 hasilnya 0,134; kelas 2 hasilnya 0,246; kelas 3 hasilnya 0,266;

kelas 4 hasilnya 0,189; kelas 5 hasilnya 0,092; kelas 6 hasilnya 0,031;

kelas 7 hasilnya 0,007; kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya 0,000;

kelas 10 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual Percobaan Binomial

Terhadap Hipergeometri 1, yaitu f(0) hasilnya 0,033; f(1) hasilnya 0,134;

f(2) hasilnya 0,246; f(3) hasilnya 0,266; f(4) hasilnya 0,189; f(5) hasilnya

0,092; f(6) hasilnya 0,031; f(7) hasilnya 0,007; f(8) hasilnya 0,001; f(9)

hasilnya 0; f(10) hasilnya 0.

Yang ke-2 pada data Hipergeometri 1 secara Empiris, kami

mendapatkan hasil Mean adalah 5,5; dan Variancenya adalah 2,43;

Distribusi Probabilitas Hipergeometri 1, yaitu kelas 0 hasilnya 0,000;

kelas 1 hasilnya 0,004; kelas 2 hasilnya 0,022; kelas 3 hasilnya 0,074;

kelas 4 hasilnya 0,161; kelas 5 hasilnya 0,237; kelas 6 hasilnya 0,240;

kelas 7 hasilnya 0,165; kelas 8 hasilnya 0,074; kelas 9 hasilnya 0,019;

kelas 10 hasilnya 0,002. Perhitungan Manual Hipergeometri 1, yaitu f(0)

hasilnya 0,000; f(1) hasilnya 0,004; f(2) hasilnya 0,021; f(3) hasilnya

0,072; f(4) hasilnya 0,156; f(5) hasilnya 0,231; f(6) hasilnya 0,235; f(7)

hasilnya 0,163; f(8) hasilnya 0,073; f(9) hasilnya 0,019; f(10) hasilnya

0,002. Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 1, yaitu Mean

hasilnya 5,50; Variance hasilnya 2,48; pada bagian Prob Binom Empiris

yaitu kelas 0 hasilnya 0,000; kelas 1 hasilnya 0,005; kelas 2 hasilnya


67

0,027; kelas 3 hasilnya 0,102; kelas 4 hasilnya 0,262; kelas 5 hasilnya

0,496; kelas 6 hasilnya 0,734; kelas 7 hasilnya 0,900; kelas 8 hasilnya

0,977; kelas 9 hasilnya 0,997; kelas 10 hasilnya 1,000; dan pada bagian

Prob Binom Kumulatif, yaitu kelas 0 hasilnya 0,000; kelas 1 hasilnya

0,004; kelas 2 hasilnya 0,023; kelas 3 hasilnya 0,075; kelas 4 hasilnya

0,160; kelas 5 hasilnya 0,234; kelas 6 hasilnya 0,238; kelas 7 hasilnya

0,166; kelas 8 hasilnya 0,076; kelas 9 hasilnya 0,021; kelas 10 hasilnya

0,003. Perhitungan Manual Percobaan Binomial Terhadap

Hipergeometri 1, yaitu f(0) hasilnya 0,000; f(1) hasilnya 0,004; f(2)

hasilnya 0,023; f(3) hasilnya 0,075; f(4) hasilnya 0,16; f(5) hasilnya

0,234; f(6) hasilnya 0,238; f(7) hasilnya 0,166; f(8) hasilnya 0,076; f(9)

hasilnya 0,021; f(10) hasilnya 0,003.

b. Hipergeometri 2

Dalam data Hipergeometri 2, yang pertama secara Teoritis kami

mendapatkan hasil Mean adalah 1,80; Variancenya adalah 1,48;

Distribusi Probabilitas Hipergeometri 2, yaitu kelas 0 hasilnya 0,137;

kelas 1 hasilnya 0,302; kelas 2 hasilnya 0,298; kelas 3 hasilnya 0,174;

kelas 4 hasilnya 0,067; kelas 5 hasilnya 0,018; kelas 6 hasilnya 0,003;

kelas 7 sampai dengan kelas 10 hasilnya 0,000; sedangkan untuk

Perhitungan Manual Hipergeometri 2 menghasilkan angka yang sama

pesis dengan Distribusi Probabilitas Hipergeometri 2. Pendekatan

Binomial Terhadap Hipergeometri 2, pada bagian Prob Binom Teoritis

yaitu, kelas 0 hasilnya 0,137; kelas 1 hasilnya 0,439; kelas 2 hasilnya


68

0,737; kelas 3 hasilnya 0,912; kelas 4 hasilnya 0,979; kelas 5 hasilnya

0,996; kelas 6 sampai dengan kelas 10 hasilnya 1,000; dan pada bagian

Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,137; kelas 1 hasilnya

0,302; kelas 2 hasilnya 0,298; kelas 3 hasilnya 0,174; kelas 4 hasilnya

0,067; kelas 5 hasilnya 0,018; kelas 6 hasilnya 0,003; kelas 7 sampai

dengan kelas 10 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual Percobaan

Binomial Terhadap Hipergeometri 2, yaitu f(0) hasilnya 0,137; f(1)

hasilnya 0,302; f(2) hasilnya 0,298; f(3) hasilnya 0,174; f(4) hasilnya

0,067; f(5) hasilnya 0,018; f(6) hasilnya 0,003; f(7) sampai dengan f(10)

hasilnya 0.

Yang ke-2 pada data Hipergeometri 2 secara Empiris, kami

mendapatkan hasil Mean adalah 6,5; Variancenya adalah 2,27; Distribusi

Probabilitas Hipergeometri 2 yaitu, kelas 0 hasilnya 0,000; kelas 1

hasilnya 0,001; kelas 2 hasilnya 0,004; kelas 3 hasilnya 0,021; kelas 4

hasilnya 0,069; kelas 5 hasilnya 0,154; kelas 6 hasilnya 0,238; kelas 7

hasilnya 0,252; kelas 8 hasilnya 0,176; kelas 9 hasilnya 0,072; kelas 10

hasilnya 0,013; sedangkan untuk Perhitungan Manual Hipergeometri 2

menghasilkan angka yang sama pesis dengan Distribusi Probabilitas

Hipergeometri 2. Pendekatan Binomial Terhadap Hipergeometri 2 yaitu

Mean hasilnya 6,5; Variance hasilnya 2,28; pada bagian Prob Empiris

yaitu, kelas 0 hasilnya 0,000; kelas 1 hasilnya 0,001; kelas 2 hasilnya

0,005; kelas 3 hasilnya 0,026; kelas 4 hasilnya 0,095; kelas 5 hasilnya

0,249; kelas 6 hasilnya 0,486; kelas 7 hasilnya 0,738; kelas 8 hasilnya


69

0,914; kelas 9 hasilnya 0,987; kelas 10 hasilnya 1,000; dan pada bagian

Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,000; kelas 1 hasilnya

0,001; kelas 2 hasilnya 0,004; kelas 3 hasilnya 0,021; kelas 4 hasilnya

0,069; kelas 5 hasilnya 0,154; kelas 6 hasilnya 0,238; kelas 7 hasilnya

0,252; kelas 8 hasilnya 0,176; kelas 9 hasilnya 0,072; kelas 10 hasilnya

0,013. Perhitungan Manual Percobaan Binomial Terhadap

Hipergeometri 2, yaitu f(0) hasilnya 0,000; f(1) hasilnya 0,001; f(2)

hasilnya 0,004; f(3) hasilnya 0,021; f(4) hasilnya 0,069; f(5) hasilnya

0,154; f(6) hasilnya 0,238; f(7) hasilnya 0,252; f(8) hasilnya 0,176; f(9)

hasilnya 0,072; f(10) hasilnya 0,013.

c. Binomial 1

Dalam data Binomial 1, yang pertama secara Teoritis kami

mendapatkan hasil Mean adalah 2,3; Variancenya adalah 1,771; pada

bagian Prob Binom Teoritis yaitu, kelas 0 hasilnya 0,073; kelas 1

hasilnya 0,292; kelas 2 hasilnya 0,586; kelas 3 hasilnya 0,821; kelas 4

hasilnya 0,943; kelas 5 hasilnya 0,987; kelas 6 hasilnya 0,998; kelas 7

sampai dengan kelas 10 hasilnya 1,000; dan pada bagian Prob Binom

Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,073; kelas 1 hasilnya 0,219; kelas 2

hasilnya 0,294; kelas 3 hasilnya 0,234; kelas 4 hasilnya 0,122; kelas 5

hasilnya 0,044; kelas 6 hasilnya 0,011; kelas 7 hasilnya 0,002; kelas 8

sampai dengan kelas 10 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual Binomial 1

yaitu menghasilkan angka yang sama persis dengan bagian Prob Binom

Kumulatif. Percobaan Binomial 1 Terhadap Normal, pada bagian Prob


70

Binom Teoritis yaitu, kelas 0 hasilnya 0,067; kelas 1 hasilnya 0,186;

kelas 2 hasilnya 0,292; kelas 3 hasilnya 0,261; kelas 4 hasilnya 0,133;

kelas 5 hasilnya 0,038; kelas 6 hasilnya 0,006; kelas 7 hasilnya 0,001;

kelas 8 sampai dengan kelas 10 hasilnya 0,000; dan pada bagian Prob

Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,067; kelas 1 hasilnya 0,253;

kelas 2 hasilnya 0,487; kelas 3 hasilnya 0,553; kelas 4 hasilnya 0,394;

kelas 5 hasilnya 0,171; kelas 6 hasilnya 0,045; kelas 7 hasilnya 0,007;

kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 dan kelas 10 hasilnya 0,000. Perhitungan

Binomial 1 Terhadap Normal menghasilkan angka yang sama persis

dengan Percobaan Binomial 1 Terhadap Normal pada bagian Prob

Binom Teoritis.

Yang ke-2 pada data Binomial 1 secara Empiris, kami mendapatkan

hasil Mean adalah 4; Variancenya adalah 2,4; STDVnya adalah 1,549;

pada bagian Prob Binom Empiris yaitu, kelas 0 hasilnya 0,010; kelas 1

hasilnya 0,071; kelas 2 hasilnya 0,232; kelas 3 hasilnya 0,483; kelas 4

hasilnya 0,733; kelas 5 hasilnya 0,901; kelas 6 hasilnya 0,975; kelas 7

hasilnya 0,996; kelas 8 dan kelas 9 hasilnya 1,000; dan pada bagian Prob

Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,010; kelas 1 hasilnya 0,060;

kelas 2 hasilnya 0,161; kelas 3 hasilnya 0,251; kelas 4 hasilnya 0,251;

kelas 5 hasilnya 0,167; kelas 6 hasilnya 0,074; kelas 7 hasilnya 0,021;

kelas 8 hasilnya 0,004; kelas 9 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual

Binomial 1 menghasilkan angka yang sama persis dengan Percobaan

Binomial 1 Terhadap Normal pada bagian Prob Binom Kumulatif.


71

Percobaan Binomial 1 Terhadap Normal, pada bagian Prob Binom

Empiris kelas 0 hasilnya 0,009; kelas 1 hasilnya 0,039; kelas 2 hasilnya

0,112; kelas 3 hasilnya 0,209; kelas 4 hasilnya 0,258; kelas 5 hasilnya

0,209; kelas 6 hasilnya 0,112; kelas 7 hasilnya 0,039; kelas 8 hasilnya

0,009; kelas 9 hasilnya 0,001; kelas 10 hasilnya 0,000; dan pada bagian

Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 hasilnya 0,009; kelas 1 hasilnya

0,049; kelas 2 hasilnya 0,151; kelas 3 hasilnya 0,321; kelas 4 hasilnya

0,467; kelas 5 hasilnya 0,467; kelas 6 hasilnya 0,321; kelas 7 hasilnya

0,151; kelas 8 hasilnya 0,049; kelas 9 hasilnya 0,011; kelas 10 hasilnya

0,002. Perhitungan Manual Binomial 1 Terhadap Normal menghasilkan

angka yang sama persis dengan Percobaan Binomial 1 Terhadap Normal

pada bagian Prob Binom Empiris.

d. Binomial 2

Dalam data Binomial 2, yang pertama secara Teoritis kami

mendapatkan hasil Mean adalah 17,5; Variancenya adalah 8,75; pada

bagian Prob Binom Teoritis yaitu, kelas 0 sampai dengan kelas 7 hasilnya

0,000; kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya 0,003; kelas 10 hasilnya

0,008; kelas 11 hasilnya 0,020; kelas 12 hasilnya 0,045; kelas 13 hasilnya

0,088; kelas 14 hasilnya 0,155; kelas 15 hasilnya 0,250; kelas 16 hasilnya

0,368; kelas 17 hasilnya 0,500; kelas 18 hasilnya 0,632; kelas 19 hasilnya

0,750; kelas 20 hasilnya 0,845; kelas 21 hasilnya 0,912; kelas 22 hasilnya

0,955; kelas 23 hasilnya 0,980; kelas 24 hasilnya 0,992; kelas 25 hasilnya

0,997; kelas 26 hasilnya 0,999; kelas 27 sampai dengan kelas 35 hasilnya


72

1,000; dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai

dengan kelas 7 hasilnya 0,000; kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya

0,002; kelas 10 hasilnya 0,005; kelas 11 hasilnya 0,012; kelas 12 hasilnya

0,024; kelas 13 hasilnya 0,043; kelas 14 hasilnya 0,048; kelas 15 hasilnya

0,095; kelas 16 hasilnya 0,118; kelas 17 hasilnya 0,132; kelas 18 hasilnya

0,132; kelas 19 hasilnya 0,118; kelas 20 hasilnya 0,095; kelas 21 hasilnya

0,068; kelas 22 hasilnya 0,043; kelas 23 hasilnya 0,024; kelas 24 hasilnya

0,012; kelas 25 hasilnya 0,005; kelas 26 hasilnya 0,002; kelas 27 hasilnya

0,001; kelas 28 sampai dengan kelas 35 hasilnya 0,000. Perhitungan

Manual Binomial 2 yaitu, f(0) sampai dengan f(7) hasilnya 0,000; f(8)

hasilnya 0,001; f(9) hasilnya 0,002; f(10) hasilnya 0,005; f(11) hasilnya

0,012; f(12) hasilnya 0,024; f(13) hasilnya 0,043; f(14) hasilnya 0,068;

f(15) hasilnya 0,095; f(16) hasilnya 0,118; f(17) hasilnya 0,132; f(18)

hasilnya 0,132; f(19) hasilnya 0,118; f(20) hasilnya 0,095; f(21) hasilnya

0,068; f(22) hasilnya 0,043; f(23) hasilnya 0,024; f(24) hasilnya 0,012;

f(25) hasilnya 0,005; f(26) hasilnya 0,002; f(27) hasilnya 0,001; f(28)

sampai dengan f(35) hasilnya 0. Percobaan Binomial 2 Terhadap Normal

yaitu, pada bagian Prob Binom Teoritis kelas 0 sampai dengan kelas 7

hasilnya 0,000; kelas 8 hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya 0,002; kelas 10

hasilnya 0,005; kelas 11 hasilnya 0,012; kelas 12 hasilnya 0,024; kelas

13 hasilnya 0,042; kelas 14 hasilnya 0,067; kelas 15 hasilnya 0,094; kelas

16 hasilnya 0,119; kelas 17 hasilnya 0,133; kelas 18 hasilnya 0,133; kelas

19 hasilnya 0,119; kelas 20 hasilnya 0,094; kelas 21 hasilnya 0,067; kelas


73

22 hasilnya 0,042; kelas 23 hasilnya 0,024; kelas 24 hasilnya 0,012; kelas

25 hasilnya 0,005; kelas 26 hasilnya 0,002; kelas 27 hasilnya 0,001; kelas

28 sampai dengan kelas 35 hasilnya 0,000; dan pada bagian Prob Binom

Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai dengan kelas 7 hasilnya 0,000; kelas 8

hasilnya 0,001; kelas 9 hasilnya 0,003; kelas 10 hasilnya 0,009; kelas 11

hasilnya 0,021; kelas 12 hasilnya 0,045; kelas 13 hasilnya 0,087; kelas

14 hasilnya 0,154; kelas 15 hasilnya 0,248; kelas 16 hasilnya 0,367; kelas

17 hasilnya 0,500; kelas 18 hasilnya 0,633; kelas 19 hasilnya 0,752; kelas

20 hasilnya 0,846; kelas 21 hasilnya 0,913; kelas 22 hasilnya 0,955; kelas

23 hasilnya 0,979; kelas 24 hasilnya 0,991; kelas 25 hasilnya 0,997; kelas

26 hasilnya 0,999; kelas 27 sampai dengan kelas 35 hasilnya 1,000.

Perhitungan Manual Binomial 2 Terhadap Normal yaitu menghasilkan

angka yang sama persis dengan Percobaan Binomial 2 Terhadap Normal

pada bagian Prob Binom Teoritis.

Yang ke-2 pada data Binomial 2 secara Empiris, kami mendapatkan

hasil Mean adalah 21,667; Variancenya adalah 8,254; STDVnya adalah

2,873; pada bagian Prob Binom Empiris yaitu, kelas 0 sampai dengan

kelas 11 hasilnya 0,000; kelas 12 hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,003;

kelas 14 hasilnya 0,007; kelas 15 hasilnya 0,017; kelas 16 hasilnya 0,038;

kelas 17 hasilnya 0,075; kelas 18 hasilnya 0,136; kelas 19 hasilnya 0,224;

kelas 20 hasilnya 0,338; kelas 21 hasilnya 0,471; kelas 22 hasilnya 0,609;

kelas 23 hasilnya 0,735; kelas 24 hasilnya 0,838; kelas 25 hasilnya 0,911;

kelas 26 hasilnya 0,957; kelas 27 hasilnya 0,982; kelas 28 hasilnya 0,994;


74

kelas 29 hasilnya 0,998; kelas 30 sampai dengan kelas 35 hasilnya 1,000;

dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai dengan

kelas 11 hasilnya 0,000; kelas 12 hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,002;

kelas 14 hasilnya 0,004; kelas 15 hasilnya 0,010; kelas 16 hasilnya 0,021;

kelas 17 hasilnya 0,037; kelas 18 hasilnya 0,061; kelas 19 hasilnya 0,088;

kelas 20 hasilnya 0,115; kelas 21 hasilnya 0,133; kelas 22 hasilnya 0,138;

kelas 23 hasilnya 0,126; kelas 24 hasilnya 0,103; kelas 25 hasilnya 0,073;

kelas 26 hasilnya 0,046; kelas 27 hasilnya 0,025; kelas 28 hasilnya 0,012;

kelas 29 hasilnya 0,005; kelas 30 hasilnya 0,001; kelas 31 sampai dengan

kelas 35 hasilnya 0,000. Perhitungan Manual Binomial 2 yaitu, f(0)

sampai dengan f(11) hasilnya 0; f(12) hasilnya 0,001; f(13) hasilnya

0,002; f(14) hasilnya 0,004; f(15) hasilnya 0,01; f(16) hasilnya 0,021;

f(17) hasilnya 0,037; f(18) hasilnya 0,061; f(19) hasilnya 0,088; f(20)

hasilnya 0,115; f(21) hasilnya 0,133; f(22) hasilnya 0,138; f(23) hasilnya

0,126; f(24) hasilnya 0,103; f(25) hasilnya 0,073; f(26) hasilnya 0,046;

f(27) hasilnya 0,025; f(28) hasilnya 0,012; f(29) hasilnya 0,005; f(30)

hasilnya 0,001; f(31) sampai dengan f(35) hasilnya 0. Percobaan

Binomial 2 Terhadap Normal, pada bagian Prob Binom Empiris kelas 0

sampai dengan kelas 12 hasilnya 0; kelas 13 hasilnya 0,001; kelas 14

hasilnya 0,004; kelas 15 hasilnya 0,009: kelas 16 hasilnya 0,020; kelas

17 hasilnya 0,037; kelas 18 hasilnya 0,062; kelas 19 hasilnya 0,090; kelas

20 hasilnya 0,117; kelas 21 hasilnya 0,135; kelas 22 hasilnya 0,138; kelas

23 hasilnya 0,125; kelas 24 hasilnya 0,100; kelas 25 hasilnya 0,071; kelas


75

26 hasilnya 0,045; kelas 27 hasilnya 0,025; kelas 28 hasilnya 0,012; kelas

29 hasilnya 0,005; kelas 30 hasilnya 0,002; kelas 31 hasilnya 0,001; kelas

32 sampai dengan kelas 35 hasilnya 0; dan pada bagian Prob Binom

Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai dengan kelas 11 hasilnya 0; kelas 12

hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,002; kelas 14 hasilnya 0,006; kelas

15 hasilnya 0,015; kelas 16 hasilnya 0,035; kelas 17 hasilnya 0,072; kelas

18 hasilnya 0,134; kelas 19 hasilnya 0,224; kelas 20 hasilnya 0,342; kelas

21 hasilnya 0,477; kelas 22 hasilnya 0,615; kelas 23 hasilnya 0,739; kelas

24 hasilnya 0,839; kelas 25 hasilnya 0,910; kelas 26 hasilnya 0,955; kelas

27 hasilnya 0,979; kelas 28 hasilnya 0,992; kelas 29 hasilnya 997; kelas

30 hasilnya 0,999; kelas 31 sampai dengan kelas 35 hasilnya 1,000.

Perhitungan Manual Binomial 2 Terhadap Normal menghasilkan angka

yang sama persis dengan Percobaan Binomial 2 Terhadap Normal pada

bagian Prob Binom Empiris.

e. Binomial 3

Dalam data Binomial 3, yang pertama secara Teoritis kami

mendapatkan hasil Mean adalah 0,35; Variancenya adalah 0,35; pada

bagian Prob Binom Teoritis yaitu, kelas 0 hasilnya 0,703; kelas 1

hasilnya 0,952; kelas 2 hasilnya 0,955; kelas 3 sampai dengan kelas 35

hasilnya 1,000; dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0

hasilnya 0,703; kelas 1 hasilnya 0,249; kelas 2 hasilnya 0,043; kelas 3

hasilnya 0,005; kelas 4 sampai dengan kelas 35 hasilnya 0,000.

Perhitungan Manual Binomial 3 menghasilkan angka yang sama persis


76

dengan bagian Prob Binom Kumulatif. Percobaan Binomial 3 Terhadap

Normal, pada bagian Prob Binom Teoritis yaitu, kelas 0 hasilnya 0,568;

kelas 1 hasilnya 0,368; kelas 2 hasilnya 0,013; kelas 3 sampai dengan

kelas 35 hasilnya 0,000; dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu,

kelas 0 hasilnya 0,568; kelas 1 hasilnya 0,936; kelas 2 sampai dengan

kelas 35 hasilnya 0,950. Perhitungan Manual Binomial 3 Terhadap

Normal menghasilkan angka yang sama persis dengan Percobaan

Binomial 3 Terhadap Normal pada bagian Prob Binom Teoritis.

Yang ke-2 pada data Binomial 3 secara Empiris, kami mendapatkan

hasil Mean adalah 21,667; Variancenya adalah 8,254; STDVnya adalah

2,873; pada bagian Prob Binom Empiris yaitu, kelas 0 sampai dengan

kelas 11 hasilnya 0,000; kelas 12 hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,003;

kelas 14 hasilnya 0,007; kelas 15 hasilnya 0,017; kelas 16 hasilnya 0,038;

kelas 17 hasilnya 0,075; kelas 18 hasilnya 0,136; kelas 19 hasilnya 0,224;

kelas 20 hasilnya 0,338; kelas 21 hasilnya 0,471; kelas 22 hasilnya 0,609;

kelas 23 hasilnya 0,735; kelas 24 hasilnya 0,838; kelas 25 hasilnya 0,911;

kelas 26 hasilnya 0,957; kelas 27 hasilnya 0,982; kelas 28 hasilnya 0,994;

kelas 29 hasilnya 0,998; kelas 30 sampai dengan kelas 35 hasilnya 1,000;

dan pada bagian Prob Binom Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai dengan

kelas 11 hasilnya 0; kelas 12 hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,002;

kelas 14 hasilnya 0,004; kelas 15 hasilnya 0,010; kelas 16 hasilnya 0,021;

kelas 17 hasilnya 0,037; kelas 18 hasilnya 0,061; kelas 19 hasilnya 0,088;

kelas 20 hasilnya 0, 115; kelas 21 hasilnya 0,133; kelas 22 hasilnya


77

0,138; kelas 23 hasilnya 0,126; kelas 24 hasilnya 0,103; kelas 25 hasilnya

0,073; kelas 26 hasilnya 0,046; kelas 27 hasilnya 0,025; kelas 28 hasilnya

0,012; kelas 29 hasilnya 0,005; kelas 30 hasilnya 0,001; kelas 31 sampai

dengan kelas 35 hasilnya 0. Perhitungan Manual Binomial 3 yaitu, f(0)

sampai dengan f(11) hasilnya 0; f(12) hasilnya 0,001; f(13) hasilnya

0,002; f(14) hasilnya 0,004; f(15) hasilnya 0,01; f(16) hasilnya 0,021;

f(17) hasilnya 0,037; f(18) hasilnya 0,061; f(19) hasilnya 0,088; f(20)

hasilnya 0,115; f(21) hasilnya 0,133; f(22) hasilnya 0,138; f(23) hasilnya

0,126; f(24) hasilnya 0,103; f(25) hasilnya 0,073; f(26) hasilnya 0,046;

f(27) hasilnya 0,025; f(28) hasilnya 0,012; f(29) hasilnya 0,005; f(30)

hasilnya 0,001; f(31) sampai dengan f(35) hasilnya 0. Percobaan

Binomial 3 Terhadap Normal, pada bagian Prob Binom Empiris yaitu,

kelas 0 sampai dengan kelas 12 hasilnya 0; kelas 13 hasilnya 0,001; kelas

14 hasilnya 0,004; kelas 15 hasilnya 0,009; kelas 16 hasilnya 0,020; kelas

17 hasilnya 0,037; kelas 18 hasilnya 0,062; kelas 19 hasilnya 0,090; kelas

20 hasilnya 0,117; kelas 21 hasilnya 0,135; kelas 22 hasilnya 0,138; kelas

23 hasilnya 0,125; kelas 24 hasilnya 0,100; kelas 25 hasilnya 0,071; kelas

26 hasilnya 0,045; kelas 27 hasilnya 0,025; kelas 28 hasilnya 0,012; kelas

29 hasilnya 0,005; kelas 30 hasilnya 0,002; kelas 31 hasilnya 0,001; kelas

32 sampai dengan kelas 35 hasilnya 0; dan pada bagian Prob Binom

Kumulatif yaitu, kelas 0 sampai dengan kelas 11 hasilnya 0; kelas 12

hasilnya 0,001; kelas 13 hasilnya 0,002; kelas 14 hasilnya 0,006; kelas

15 hasilnya 0,015; kelas 16 hasilnya 0,035; kelas 17 hasilnya 0,072; kelas


78

18 hasilnya 0,134; kelas 19 hasilnya 0,224; kelas 20 hasilnya 0,342; kelas

21 hasilnya 0,477; kelas 22 hasilnya 0,615; kelas 23 hasilnya 0,739; kelas

24 hasilnya 0,839; kelas 25 hasilnya 0,910; kelas 26 hasilnya 0,955; kelas

27 hasilnya 0,979; kelas 28 hasilnya 0,992; kelas 29 hasilnya 0,997; kelas

30 hasilnya 0,999; kelas 31 sampai dengan kelas 35 hasilnya 1,000.

Perhitungan Manual Binomial 3 Terhadap Normal yaitu menghasilkan

angka yang sama persis dengan Percobaan Binomial 3 Terhadap Normal

pada bagian Prob Binom Empir


BAB V

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dari analis dari identifikasi

permasalahan yang kelompok kami amati,diketahui sebuah kesimpulan

yaitu :

1. Diketahui hasil fungsi kelas satu pada perrhitungan manual


hipergeometri 1 sebanyak 0.247

2. Diketahui variansi dari pengolahan data hipergeometri 1 empiris


yaitu 2.43

3. Didapatkan nilai P.empiris pada perhitungan binomial 2 yaitu 0.619

4. Didapatkan hasil standar deviasi pada perhitungan binomial 2


emperis sebanyak 2.873

5. Didapatkan nilai mean pada perhitungan binomial 3 teoritis


sebanyak 0.35

6. Diketahui nilai fungsi kelas 2 pada binomial 3 normal sebanyak


0.013

7. Didapatkan nilai q pada perhitungan binomial 3 empiris yaitu 0.381

B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa mempelajari tentang distribusi

hipergeometrik dan binomial sangatlah penting karena berkaitan dengan

sebuah proses yang akan dijalankan,akan berhasil atau tidak,dengan

79
80

melakukan tindakan sempel sampling.seperti halnya saat seorang

mahasiswa sedang melakukan sebuah cek barang atau produk, juga

menggunakan ditribusi hipergeometrik karena mentukan barang tersebut

layak atau tidak nya digunakan,karena semakin besar distribusinya semakin

besar kemungkinan barang atau produk akan rusak,oleh sebab itu

mempelajari tenetang ditribusi hipergeometri dan binomial harus teliti

karena saling berkaitan Cuma berbeda di pengambilan sempel,kalau

distribusi hipergeomtrik pengambilan sempel tidak dengan pengembalian

sedangkan binomial menggunakan pengempalian.


DAFTAR PUSTAKA

A.A.I.A Sri Komaladewi, S. (2008). Diklat/Modul Statistika. Jakarta: Vol.2.Edisi


3,Erlangga.
D.A.Maulana, H. (2021). Penerapan Distribusi Binomial Pada Keberhasilan Dan
Kegagalan Dalam Pembuatan Layang-Layang. Bulletin Of Applied
Industrial Theory Vol.2.No.1 Maret 2021, 24-26.
D.S.Simbolon, F. (2021). Ditribusi Analisis Hasil Produksi Sisir PT.XYZ
Menggunakan Teori Distribusi Hipergeometrik. Bulletin Of Applied
Industrial Enggenering Theory, Vol.2, 99-101.
Sigit Nugroho, P. (2008). Pengantar Statistika Matematika (Vol.2). Bengkulu:
Vol.2.Edisi.1.2008.

81
LAMPIRAN

Table Empiris Hipergeometri 1


No. Trial Part Cacat
1 0
2 5
3 2
4 3
5 3
6 1
7 4
8 5
9 5
10 5
11 7
12 2
13 4
14 6
15 7
16 10
17 9
18 9
19 8
20 6
21 5
22 6
23 5
24 8
25 4
26 8
27 9
28 6
29 8
30 5
Σ 165
Sumber : Pengumpulan Data

82
`83

Table Empiris Hipergeometri 2


No. Trial Part Cacat
1 0
2 5
3 8
4 5
5 3
6 1
7 4
8 5
9 5
10 5
11 7
12 2
13 8
14 9
15 9
16 10
17 9
18 10
19 5
20 6
21 7
22 9
23 9
24 8
25 7
26 8
27 9
28 7
29 8
30 7
Σ 195
Sumber : Pengumpulan Data
`84

Table Empiris Binomial 1


No. Trial Part Cacat
1 4
2 8
3 6
4 3
5 3
6 2
7 4
8 3
9 3
10 4
11 3
12 5
13 1
14 3
15 3
16 5
17 2
18 3
19 4
20 5
21 8
22 3
23 3
24 2
25 7
26 3
27 5
28 3
29 9
30 3
Σ 120
Sumber : Pengumpulan Data
`85

Table Empiris Binomial 2


No. Trial Part Cacat
1 21
2 20
3 25
4 24
5 21
6 22
7 25
8 22
9 24
10 23
11 24
12 24
13 35
14 17
15 18
16 24
17 20
18 23
19 23
20 23
21 22
22 20
23 21
24 2
25 20
26 21
27 21
28 21
29 21
30 23
Σ 650
Sumber : Pengumpulan Data
`86

Table Empiris Binomial 3


No. Trial Part Cacat
1 21
2 20
3 25
4 24
5 21
6 22
7 25
8 22
9 24
10 23
11 24
12 24
13 0
14 17
15 35
16 0
17 20
18 35
19 23
20 35
21 22
22 35
23 21
24 2
25 20
26 21
27 21
28 21
29 24
30 23
Σ 650
Sumber : Hasil Penelitian
`87

Grafik Binomial 1 Teoritis Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data

Grafik Binomial 1 Empiris Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data


`88

Grafik Binomial 2 Teoritis Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data

Grafik Binomial 2 Empiris Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data


`89

Grafik Binomial 3 Teoritis Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data

Grafik Binomial 3 Empiris Terhadap Normal

Sumber : Pengelolahan Data

Anda mungkin juga menyukai