Anda di halaman 1dari 41

STATISTIKA INDUSTRI I

MODUL III
HIPERGEOMETRI, BINOMIAL, DAN NORMAL

Disusun Oleh:
Kelompok I
Kelas R2C
Muhammad Adam 202044500219
Ahmad Habib Arrosyid 202044500225
Christine Desnalia Pakpahan 202044500226
Celfin Fara Aditis 202044500232
Andi Tri Wicaksono 202044500233
Sandi Setyawan 202044500234
Rikho Maulana Boban 202044500241
Radil Kurnianto 202044500298
Dwi Damara Kusuma Dewa 202044500300

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS


TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS
INDRAPRASTA PGRI
2021
LEMBAR PENGESAHAN

Kelompok I : 1. Muhammad Adam (202044500219)


2. Ahmad Habib Arrosyid (202044500225)
3. Christine Desnalia Pakpahan (202044500226)
4. Celfin Fara Aditia (202044500232)
5. Andi Tri Wicaksono (202044500233)
6. Sandi Setyawan (202044500234)
7. Rikho Maulana Boban (202044500241)
8. Radil Kurnianto (202044500298)
9. Dwi Damara Kusuma Dewa (202044500300)
Program Studi : Teknik Industri
Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer
Modul : Praktikum Statistika
Hipergeometri, Binomial, dan Normal

Penanggung Jawab I Penanggung Jawab II

( Nurul Fadilah ) ( Dika Adi Prabowo )

Koordinator Asisten Laboratorium Teknik Industri

( Muhammad Hafizh Nur Falih )

i
LEMBAR PENILAIAN

MODUL III

STATISTIKA INDUSTRI I

HIPERGEOMETRI, BINOMIAL, DAN NORMAL

ISI LAPORAN NILAI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Total Nilai :

Jakarta, 28 Mei 2021


Penanggung Jawab I,

( Nurul Fadilah )

ii
LEMBAR ORISINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


1. Muhammad Adam (202044500219)
2. Ahmad Habib Arrosyid (202044500225)
3. Christine Desnalia Pakpahan (202044500226)
4. Celfin Fara Aditia (202044500232)
5. Andi Tri Wicaksono (202044500233)
6. Sandi Setyawan (202044500234)
7. Rikho Maulana Boban (202044500241)
8. Radil Kurnianto (202044500298)
9. Dwi Damara Kusuma Dewa (202044500300)
Menyatakan bahwa laporan modul ini adalah benar-benar pekerjaan kami sendiri.
Bila terbukti tidak demikian, kami bersedia menerima segala konsekuensi yang
telah di sepakati dalam pertemuan pertama.

Jakarta, 28 Mei 2021


Tim Penyusun :
( Ahmad Habib Arrosyid ) ( Andi Tri Wicaksono )

( Sandi Setyawan ) ( Celfin Fara Aditia )

( Christine Desnalia Pakpahan ) ( Dwi Damara Kusuma Dewa )

( Muhammad Adam ) ( Rikho Maulana Boban )

( Radil Kurnianto )

iii
ABSTRAK

A. 1. Muhammad Adam (202044500219)


2. Ahmad Habib Arrosyid (202044500225)
3. Christine Desnalia Pakpahan (202044500226)
4. Celfin Fara Aditia (202044500232)
5. Andi Tri Wicaksono (202044500233)
6. Sandi Setyawan (202044500234)
7. Rikho Maulana Boban (202044500241)
8. Radil Kurnianto (202044500298)
9. Dwi Damara Kusuma Dewa (202044500300)
B. Hipergeometri, Binomial, dan Normal; Penelitian Kualitatif Statistika Industri;
Program Studi Teknik Industri; Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer;
Universitas Indraprasta PGRI.
C. vii + 5 BAB + 50 halaman
D. Kata Kunci : Statistik deskriptif, pengolahan data, data kuantitatif, data
tunggal
E. Hipergeometri, Binomial, dan Normal adalah ilmu yang mempelajari cara
mengolah, menganalisis dan meneliti suatu data, dan disini akan membahas,
menganalisis, dan meneliti suatu data. Metode penelitian yang akan digunakan
seperti data kuantitatif, data kualikatif, dan data penelitian, data-data yang akan
dibahas antara lain data acak, data tunggal, data kelompok dan di sini akan
coba menghitung mean, median, dan modus. Dan data yang akan dihitung
adalah data tinggi bandan dari kelas R2A, R2C, S2B. dan juga disini kita
menggunakan beberapa media atau softwer untuk mempermudah atau
membantu penghitungan data antara lain seperti POMQM dan MICROSOFT
EXCEL.
F. Daftar Pustaka : 1. Buku 2 buah
2. Jurnal 2 buah
G. Penanggung Jawab : (Nurul Fadilah) penanggung jawab I
(Dika Adi Prabowo) penanggung jawab II

iv
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan Modul Statistika Probabilitas ini dengan baik.

Modul Statistika Probabilitas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang

sederhana dan tujuan penulisan modul Statistik Deskriptif adalah untuk

memudahkan mahasiswa dan menjadi tambahan referensi untuk menyusun tugas

akhir

Akhir kata semoga modul Statistika Probabilitas ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

Jakarta, 16 April 2021

Kelompok 1

v
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... i


LEMBAR PENILAIAN ................................................................................ ii
LEMBAR ORISINALITAS .......................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 3
C. Batasan Masalah .................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................................. 3
E. Tujuan Penulisan ................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 7
A. Kajian Pustaka ....................................................................................... 7
B. Kerangka Berfikir .................................................................................. 17
C. Penelitian Yang Relevan ....................................................................... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 20
A. Waktu Dan Tempat Penelitian ............................................................. 20
B. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 21
C. Teknik Analisis Data ............................................................................. 21
D. Flowchart Penelitian ............................................................................. 25
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ....................... 26
A. Pengumpulan Data ................................................................................ 26
B. Pengolahan Data .................................................................................... 27

vi
vii

C. Pembahasan dan Analisis ...................................................................... 28


BAB V SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 29
A. Simpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ...................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel Ghant Chart ...................................................................................... 10

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kerangka berfikir ............................................................................ 6


Gambar 3.1 flowchart penelitian ........................................................................ 13

ix
DAFTAR LAMPIRAN

x
BAB 1
PENDAHULUAN

Distribusi hipergeometrik sangat erat kaitannya dengan distribusi binomial.


Perbedaan antara distribusi binominal dan distribusi hipergeometrik terletak pada
cara penarikan sampelnya. Penarikan sampel pada distribusi binomial memerlukan
sifat pengulangan yang saling bebas, dan pengulangan tersebut harus dilakukan
dengan pengembalian. Sedangkan pengambilan sampel pada distribusi
hipergeometrik tidak memerlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan
dilakukan tanpa pengembalian. Beberapa penggunaan distribusi hipergeometrik
amat mirip dengan binomial. Kita memerlukan perhitungan peluang untuk
banyaknya pengamatan yang jatuh dalam kelompok tertentu. Untuk kasus distribusi
binomial diperlukan kebebasan antara usaha. Akibatnya, bila binomial diterapkan,
misalnya, pada sampling dari sejumlah barang atau sejenis sekotak kartu, sejumlah
barang produksi, sampling harus dikerjakan dengan pengembalian setiap barang
setelah diamati. Di pihak lain, distribusi hipergeometrik tidak memerlukan
kebebasan dan didasarkan pada sampling tanpa pengembalian.

x
A. Latar Belakang

Segala puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat NYA modul ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya, Ucapan
terima kasih Penyusun sampaikan kepada pengajar (Dosen dan Asisten Lab )
Statistika Industri Fakultas Teknik Universitas Indraprasta PGRI, karnanya penulis
telah menyelesaikan Penulisan Penelitian Praktikum Laboratorium Teknik Industri
yang berjudul “Statistika Distribusi Hipergeometrik, Binomial, dan Normal”.

Penelitian Praktikum Laboratorium ini disusun agar pembaca dapat menambah


keingitahuan, dan memperluas ilmu penulis. Penulis menyadari bahwa proses
penyelesaian laporan ini tidak selepas dari dukungan berbagai pihak yang telah
membimbing, memotivasi dan memberikan bantuannya baik secara moril maupun
materi.

Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami kepada Dosen dan Asisten Lab
yang telah memberikan bantuan sehingga memotivasi penulis tetap berkarya dan
selalu mengembangkan diri.

Semoga penelitian praktikum laboratorium ini dapat bermanfaat dan memberikan


wawasan yang telah luas kepada pembaca, mohon maaf apabila laporan ini memiliki
kekurangan dalam penulis mohon untuk saran dan kritiknya.

B. Identifikasi Masalah

Dalam penyusunan modul praktikum ini terdapat beberapa masalah yang harus
diselesaikan, yaitu:

x

C. Batasan Masalah

Batasan masalah yang dialami dalam penyusunan modul ini yaitu:

D. Rumusan Masalah

E. Tujuan Penelitian

F.Sistematis Penulisan

Sistematis penulisan dalam modul ini, yaitu:

x
BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan tentang pendahuluan, latar belakang, Identifikasi


masalah, batasan masalah, rumusan masalah yang terdapat dalam modul
ini, serta tujuan dan sistematis penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang kajian Pustaka, kerangka berpikir, dan juga
penelitian yang relevan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang waktu dan tempat penelitian, metode


penelitian, dan Teknik analisis data serta flowchart penelitian.

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS

Bab ini kami membahas tentang pengolahan data, Pembahasan dan


Analisis dari modul ini.

BAB V SIMPULAN

x
Bab ini membahas mengenai simpulan dan saran dari analisis data
berdasarkan teori dan praktik Universitas Indraprasta PGRI.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Distribusi Hpergeometri

Distribusi hipergeometrik adalah sisitem distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari

sekelompok objek tertentu yang dipilih tanpa terjadinya sebuah pengembalian.

Sifat-sifat Percobaan Hipergeometrik

1. Suatu sampel acak berukuran 𝑛 diambil dari populasi yang berukuran 𝑁.

2. 𝑘 dari 𝑁 benda diklarifikasikan sebagai sukses dan 𝑁 − 𝑘 benda

diklarifikasikan sebagai gagal.

Bila dalam populasi 𝑁 benda, 𝑘 benda diantaranya diberi label “sukses” dan

𝑁 − 𝑘 benda lainnya diberi label “gagal”, maka distribusi peluang bagi

peubah acak hipergeomtrik 𝑋, yang menyatakan banyaknya kesuksesan

dalam sampel acak berukuran 𝑛 adalah : ℎ 𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘 = 𝑘 𝑥 𝑁 − 𝑘 𝑛 − 𝑥 𝑁 𝑛 ,

𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0, 1, 2, . . . .. , 𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑘 ≤ 𝑛 Difinisi 5.

3 Distribusi HipergeometrikContoh Bila 5 kartu diambil secara acak dari

seperangkat kartu bridge, berapa peluang diperoleh 3 kartu hati? Jawab :

Dengan menggunakan distribusi geometrik untuk 𝑛 = 5, 𝑁 = 52, 𝑘 = 13, dan

x
𝑥 = 3 maka peluang memperoleh 3 kartu hati adalah : ℎ 3; 52, 5,13 = 13 3 39

2 52 5 = 0,0815

Perbedaan Antara Distribusi Binomial Dan Distribusi Hipergeometrik Dalam

distribusi binomial diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas, dan pengulangan

tersebut harus dikerjakan dengan pengembalian (with replacement). Sedangkan untuk

distribusi hipergeometrik tidak diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan

dikerjakan tanpa pengembalian (without replacement). Contoh Dalam suatu kotak

terdapat 5 bola yang terdiri dari 2 bola Merah, 2 bola Biru dan 1 bola Putih. Berapa

peluang: a. Terambil 2 bola Merah, dari 4 kali pengambilan yang dilakukan secara acak

dengan pengembalian? b. Terambil 2 bola Merah, dari 4 kali pengambilan yang

dilakukan secara acak tanpa pengembalian?

Jawab : Karena pengambilan sampel pada soal a dilakukan dengan pengambilan berarti

soal a diselesaikan dengan distribusi binomial : 𝑝 = 2 5 ; 𝑞 = 3 5 ; 𝑛 = 4; 𝑥 = 2 𝑏(2; 4, 2

5 ) = 4 2 ∙ 𝑝2 ∙ 𝑞4−2 = 6 ∙ 2 5 4 ∙ 3 5 2 = 0,3456 Karena pengambilan sampel pada soal b

dilakukan tanpa pengembalian berarti soal b diselesaikan dengan distribusi

hipergeometrik : 𝑁 = 5; 𝑛 = 4; 𝑘 = 2; 𝑥 = 2 ℎ 2; 5, 4, 2 = 2 2 3 2 5 4 = 0,60Penerapan

Untuk Distribusi Hipergeometrik • Ditemukan dalam berbagai bidang, dan paling sering

digunakan dalam penarikan sampel penerimaan barang, pengujian elektronik, jaminan

mutu, dsb

. • Dalam banyak bidang ini, pengujian dilakukan terhadap barang yang diuji yang pada

akhirnya barang uji tersebut menjadi rusak, sehingga tidak dapat dikembalikan. Jadi,

pengambilan sampel harus dikerjakan tanpa pengembalian

x
. • Jumlah barang dagangan yang rusak dalam sampel acak dari sejumlah besar kiriman.

• Jumlah orang-orang yang anda temui dalam hidup anda dengan nama Fred.

• Jumlah penny yang terambil dari dalam kendi. Pemakaian Distribusi Hipergeometrik.

TEOREMA 5.2 Rataan atau variansi bagi distribusi hipergeometrik ℎ(𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘)

adalah: 𝝁 = 𝒏𝒌 𝑵 𝝈 𝟐 = 𝑵 − 𝒏 𝑵 − 𝟏 ∙ 𝒏 ∙ 𝒌 𝑵 𝟏 − 𝒌 𝑵 RATAAN DAN VARIANSI

DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK

Contoh Bila 5 kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge, berapa peluang

diperoleh 3 kartu hati? Cari dan taksirlah selang 𝜇 ± 2𝜎 Jawab : Karena kasus tersebut

merupakan suatu percobaan hipergeomtrik dengan 𝑁 = 52, 𝑛 = 5, dan 𝑘 = 13, menurut

Teorema 5.2 kita memperoleh: 𝜇 = 5 13 52 = 5 4 = 1,25 𝜎2 = 52 − 5 51 5 13 52 1 − 13

52 = 0,8640 Dengan mengakarkan 0,8640 kita memperoleh 𝜎 = 0,93. Maka selang yang

diminta adalah 1,25 ± 2 0,93 atau (−0,61 , 3,11).

Bila 𝑛 relatif cukup kecil dibandingkan dengan 𝑁, maka peluang pada setiap

pengambilan akan berubah kecil sekali. Sehingga praktis dapat dikatakan bahwa kita

berhadapan dengan percobaan binomial, dan kita dapat menghampiri distribusi

hipergeometrik dengan menggunakan distribusi binomial dengan 𝑝 = 𝑘 𝑁. Nilai tengah

dan variannya juga dapat dihampiri melalui rumus: 𝝁 = 𝒏𝒑 = 𝒏𝒌 𝑵 𝝈 𝟐 = 𝒏𝒑𝒒 = 𝒏 ∙ 𝒌

𝑵 𝟏 − 𝒌 𝑵 Bila kita bandingkan rumus hampiran itu dengan rumus yang ada dalam

Teorema 5.2 kita akan melihat bahwa rataannya sama, sedangkan variannyaberbeda

sebesar faktor koreksi (𝑁 − 𝑛) 𝑁 − 1 yang dapat diabaikan bila 𝑛 relatif kecil

dibandingkan dengan 𝑁.

x
- Definisi 5.4 Distribusi Hipergeometrik Peubah Ganda Bila suatu populasi berukuran 𝑁

disekat menjadi 𝑘 sel 𝐴1, 𝐴2, . . .. . , 𝐴 𝑘 masing-masing dengan 𝑎1, 𝑎2, . . . ., 𝑎 𝑘 unsur,

maka distribusi peluang acak 𝑋1, 𝑋2, . . . .. , 𝑋 𝑘 yang menyatakan banyaknya unsur

yang terambil dari sel- sel 𝐴1, 𝐴2, . . . . ., 𝐴 𝑘 bila dari populasi itu diambil sampel acak

berukran 𝑛 adalah 𝒇 𝒙 𝟏, 𝒙 𝟐, . . . . , 𝒙 𝒌; 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, . . . . , 𝒂 𝒌, 𝑵, 𝒏 = 𝒂 𝟏 𝒙 𝟏 𝒂 𝟐 𝒙

𝟐 . . . . 𝒂 𝒌 𝒙 𝒌 𝑵 𝒏 Sedangkan dalam hal ini 𝒙𝒊 = 𝒏𝒌 𝒊=𝟏 dan 𝒂𝒊 = 𝑵𝒌 𝒊=𝟏

Contoh Soal Seseorang hendak menanami halaman belakang dan depan rumahnya

dengan tanaman bunga. Dari sebuah kotak yang berisi 3 umbi Camalia, 4 umbi

Monstera dan 3 umbi Gardena, ia mengambil 5 umbi secara acak untuk ditanam di

halaman depan, sedangkan 5 umbi sisanya diatanam dia halaman belakang. Berapa

peluang, ketika musim berbunga tiba di halaman depan berbungan 1 Camalia, 2

Monstera, dan 2 Gardena? Jawab : Dengan menggunakan distribusi hipergeometrik

dengan 𝑥1 = 1, 𝑥2 = 2, 𝑥3 = 2, 𝑎1 = 3, 𝑎2 = 4, 𝑎3 = 3, 𝑁 = 10 dan 𝑛 = 5, kita

memperoleh peluang yang dinyatakan, yaitu : 𝑓 1, 2, 2;3,4, 3, 10, 5 = 3 1 4 2 3 2 10 5 =

3 14

2. Binomial

Dalam teori probablilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi

probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam npercobaan ya/tidak (berhasil/gagal)

yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen

berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial

adalah percobaan bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar dari uji

binojmial dalam uji signifikansi statistik.

x
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah

sampel n dari jumlah populasi N. Apabila sampel tidak saling bebas (yakni

pengambilan sampel tanpa pengembalian), distribusi yang dihasilkan adalah distribusi

geometrik, bukan binomial. Semakin besar N daripada n, distribusi binomial merupakan

pendekatan yang baik dan banyak digunakan.

Percobaan binomial merupakan suatu percobaan yang memenuhi empat syarat berikut:

1. Terdapat n kali percobaan.

2. Masing-masing percobaan hanya dapat menghasilkan dua kemungkinan, atau

hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Hasil yang

diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau gagal.

3. Hasil dari masing-masing percobaan haruslah saling bebas.

4. Peluang untuk sukses harus sama untuk setiap percobaan.

Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang

disebut sebagai distribusi binomial.

Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut

dinamakan distribusi binomial.

Dalam percobaan binomial, hasil-hasilnya seringkali diklasifikasikan sebagai hasil yang

sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan ganda dapat

diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan

jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal. Notasi-notasi yang

x
umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial adalah sebagai

berikut.

Notasi Keterangan
P(S) Simbol untuk peluang sukses.
P(F) Simbol untuk peluang gagal.
P Peluang sukes.
Q Peluang gagal.
P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q
N Banyaknya percobaan
X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan
Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.
Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus

berikut.

Rumus Peluang Binomial

Dalam suatu percobaan binomial, peluang untuk mendapatkan tepat X sukses

dalam npercobaan adalah

x
Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut bermula,

perhatikan Contoh 1 berikut.

Contoh 1: Melempar Koin

Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua

angka.

Pembahasan Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan melihat ruang sampelnya.

Ruang sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah

S = {AAA, AAG, AGA, GAA, GGA, GAG, AGG, GGG}

Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua

angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua

angka adalah 3/8 atau 0,375.

Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh

tersebut memenuhi keempat kriteria percobaan binomial.

1. Terdapat tiga kali percobaan.

2. Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A) atau

gambar (G).

3. Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan

tidak mempengaruhi hasil pelemparan lainnya).

4. Peluang percobaan sukses (angka) adalah ½ di setiap percobaannya.

x
Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p = ½, dan q = ½. Sehingga dengan mensubstitusi nilai-

nilai tersebut ke dalam rumus, kita mendapatkan

Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang

sampel.

Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.

Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan

satu gambar dari delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan

GAA. Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari

pelemparan koin sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak cara

untuk mendapatkan X sukses dari n percobaan tanpa memperhitungkan urutannya

adalah

Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat digunakan

untuk menghitung kombinasi tersebut).

Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua kali.

Demikian juga masing-masing gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali. Sehingga

akan memberikan,

x
pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses

memiliki peluang p dan muncul X kali serta peluang gagalnya adalah q dan

muncul n – X kali, maka dengan menuliskan peluang percobaan sukses kita akan

mendapatkan rumus binomial.

Contoh 2: Survei Kunjungan Dokter

Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia telah

mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10 orang dipilih

secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi dokter bulan lalu?

Pembahasan Pada kasus ini, n = 10, X = 3, p = 1/5, dan q = 4/5. Sehingga,

Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu adalah 0,201.

Menghitung peluang dengan menggunakan rumus binomial bisa menjadi

membosankan, sehingga tabel distribusi binomial telah dikembangkan untuk beberapa

nilai n dan p.

Contoh 3: Survei Ketakutan untuk Berada di Rumah pada Malam Hari

x
Suatu lembaga survei melaporkan bahwa 5% orang merasa takut untuk sendirian berada

di rumah pada malam hari. Jika 20 orang diambil secara acak, tentukan peluang dengan

menggunakan tabel binomial.

1. Terdapat 5 orang dalam sampel

yang takut sendirian dalam rumah pada malam hari.

2. Terdapat paling banyak 3 orang

dalam sampel yang takut sendirian dalam rumah pada malam hari.

3. Terdapat paling sedikit 3 orang

dalam sampel yang takut sendirian dalam rumah pada malam hari.

Pembahasan

1. Pada permasalahan ini, kita mempunyai n = 20, X = 5, dan p = 0,05. Sehingga,

dengan melihat tabel binomial kita mendapatkan peluangnya adalah 0,002.

x
2. Pada soal yang kedua, kita mempunyai n = 20 dan p = 0,05. “Paling banyak 3

orang” berarti 0, atau 1, atau 2, atau 3. Sehingga solusinya adalah

3. Kita memiliki n = 20 dan p = 0,005. “Paling sedikit 3 orang” berarti 3, 4, 5, …,

20. Permasalahan ini dapat diselesaikan dengan menyelesaikan P(0) + P(1) + P(2)

kemudian mengurangkannya dari 1.

x
Jadi, kita peroleh peluangnya adalah 0,076

Ingat bahwa dalam menggunakan distribusi binomial, hasil-hasilnya haruslah saling

bebas. Sebagai contoh, dalam pemilihan bola dari kardus yang berisi bola-bola, masing-

masing bola haruslah dikembalikan dulu sebelum pengambilan selanjutnya. Jika tidak,

maka hasilnya tidaklah saling bebas. Akan tetapi, masalah akan tetap muncul karena

terdapat kemungkinan bola yang sama akan terpilih kembali. Permasalahan ini dapat

dihilangkan dengan tidak mengembalika bola tersebut dan menggunakan distribusi

hipergeometrik untuk menghitung peluangnya. Dan yang perlu diperhatikan, ketika

suatu percobaan memiliki populasi yang besar dan sampel yang kecil, dapat ditunjukkan

bahwa peluang binomialnya akan mendekati peluang hipergeometriknya.

Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku untuk Distribusi Binomial

Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki distribusi binomial

secara berturut-turut dapat ditentukan dengan menggunakan rumus berikut.

x
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus untuk rata-rata,

varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi karena variabel-variabel

tersebut memiliki distribusi binomial, maka variabel-variabel tersebut dapat

disederhanakan dengan menggunakan aljabar.

3.distribusi normal

Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang

kontinu.

Pada distribusi normal terdapat kurva/grafik yang digambarkan menyerupai bentuk

lonceng.

Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi Gauss. Persamaan yang terdapat

dalam distribusi normal salah satunya yaitu terkait fungsi densitas.

Berikut merupakan fungsi densitas pada distribusi normal.

Rumus Distribusi Normal

Keterangan:

 π : konstanta dengan nilai 3,14159. . .

x
 e  : bilangan eksponensial dengan nilai 2,7183 . . .

 µ  : rata-rata (mean) dari data

 σ  : simpangan baku data berdistribusi normal

Bagaimana cara untuk menghitung nilai z? Nilai z dapat dihitung dengan rumus berikut.

z = (x – µ)/σ

Keterangan:

 µ  : rata-rata (mean) dari data

 σ  : simpangan baku data berdistribusi normal

Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa data yang berdistribusi normal memiliki

kurva yang berbentuk menyerupai lonceng.

Bentuk kurva dari data berdistribusi normal yaitu sebagai berikut.

Kurva distribusi normal

Berdasarkan kurva distribusi normal di atas, distribusi normal memiliki rata-rata (mean)

sama dengan 0 dan simpangan baku sama dengan 1.

Penerapan Distribusi Normal

x
Distribusi normal sangat penting untuk dipelajari terutama dalam melakukan analisis

data statistika.

Dengan data yang diambil secara acak dan berdistribusi normal akan memudahkan

dalam melakukan analisis dan meramalkan serta mengambil kesimpulan untuk cakupan

yang lebih luas.

Distribusi normal banyak diterapkan dalam berbagai perhitungan statistika dan

pemodelan yang berguna dalam berbagai bidang.

Dalam menentukan distribusi probabilitas diperlukan tabel z dari distribusi normal.

Tabel Z Distribusi Normal

Berikut merupakan tabel nilai z pada data yang berdistribusi normal.

x
x
Tabel Z

distribusi normal

Pada tabel di atas terdapat acuan pada baris dan kolomnya. Hal tersebut untuk

memudahkan dalam menentukan nilai z.

Berikut langkah-langkah dalam menentukan nilai z.

x
1. Perhatikan pada bagian kolom awal. Misalkan kita akan menentukan nilai untuk

1,56. Maka langkah pertama kita mencari pada baris 1,5.

2. Perhatikan pada baris awal. Carilah nilai 0,06.

3. Tentukan titik temu (sel) dari baris dan kolom yang dimaksud. Nilai z untuk

1,56 adalah 0,9406.

Contoh Soal Distribusi Normal dan Pembahasan

Dalam suatu ujian terdapat 300 siswa yang mengikuti ujian tersebut. Rata-rata dari hasil

ujian yaitu 70 serta simpangan baku hasil ujian tersebut adalah 10.

Jika data nilai hasil ujian siswa tersebut berdistribusi normal, maka berapa persen

mahasiswa yang mendapat nilai A jika syarat untuk mendapatkan nilai A adalah nilai

lebih dari 85.Pembahasan

Berdasarkan contoh soal di atas, diperoleh informasi sebagai berikut.

µ  = 70

σ  = 10

x  = 85

Akan ditentukan Z(X>85).

Z(X > 85) = 1 – Z(X < 85)

Akan dihitung terlebih dahulu nilai dari Z (X < 85)

x
Z = (85 – 70)/10 = 15/10 = 1,5

Nilai Z untuk 1,50 adalah 0,9332, sehingga

Z(X > 85) = 1 – Z(X < 85)

Z(X > 85) = 1 – 0,9332

Z(X > 85) = 0,0668

Z(X > 85) = 6,68%

x
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan lokasi penelitian

1. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian dimulai sejak tanggal 23 Mei 2021 hingga 27 Mei 2021

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3


No Pengamatan
J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K
1 BAB I
2 BAB II
3 BAB III
4 BAB IV
5 BAB V
6 ASISTENSI
7 PJM

2. Tempat Penelitian

Penelitian di lakukan di LAB UNINDRA. Jln. Raya Tengah No.80

Rt.006/Rw. 001, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah

Khusus Ibukota Jakarta.

B. Metode Penelitian

x
C. Teknik Analisis Data
1. Distribusi Hpergeometri

Distribusi hipergeometrik adalah sisitem distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari

sekelompok objek tertentu yang dipilih tanpa terjadinya sebuah pengembalian.

Sifat-sifat Percobaan Hipergeometrik

1. Suatu sampel acak berukuran 𝑛 diambil dari populasi yang berukuran 𝑁.

2. 𝑘 dari 𝑁 benda diklarifikasikan sebagai sukses dan 𝑁 − 𝑘 benda

diklarifikasikan sebagai gagal.

Bila dalam populasi 𝑁 benda, 𝑘 benda diantaranya diberi label “sukses” dan

𝑁 − 𝑘 benda lainnya diberi label “gagal”, maka distribusi peluang bagi

peubah acak hipergeomtrik 𝑋, yang menyatakan banyaknya kesuksesan

dalam sampel acak berukuran 𝑛 adalah : ℎ 𝑥; 𝑁, 𝑛, 𝑘 = 𝑘 𝑥 𝑁 − 𝑘 𝑛 − 𝑥 𝑁 𝑛 ,

𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0, 1, 2, . . . .. , 𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑘 ≤ 𝑛 Difinisi 5.

3. Distribusi Hipergeometrik, Contoh : Bila 5 kartu diambil secara acak dari

seperangkat kartu bridge, berapa peluang diperoleh 3 kartu hati? Jawab :

Dengan menggunakan distribusi geometrik untuk 𝑛 = 5, 𝑁 = 52, 𝑘 = 13, dan

𝑥 = 3 maka peluang memperoleh 3 kartu hati adalah : ℎ 3; 52, 5,13 = 13 3 39

2 52 5 = 0,0815

(Rumus Hipergeometri)

x
P(X=x)=h(x;N,n,k)=CnkCn−xN−k
CnN
Keterangan:
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
k = banyaknya unsur yang sama pada populasi
x = banyaknya peristiwa sukses

2. Binomial

Dalam teori probablilitas dan statistika, distribusi binomial adalah distribusi

probabilitas diskret jumlah keberhasilan dalam npercobaan ya/tidak (berhasil/gagal)

yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen

berhasil/gagal juga disebut percobaan bernoulli. Ketika n = 1, distribusi binomial

adalah percobaan bernoulli. Distribusi binomial merupakan dasar dari uji

binojmial dalam uji signifikansi statistik.

(Rumus Binomial)

3. distribusi normal

x
Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang

kontinu. Pada distribusi normal terdapat kurva/grafik yang digambarkan menyerupai

bentuk lonceng. Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi Gauss.

Persamaan yang terdapat dalam distribusi normal salah satunya yaitu terkait fungsi

densitas.

Berikut merupakan fungsi densitas pada distribusi normal.

(Rumus Distribusi Normal)

x
A. Flowchart Penelitian

Gambar 3.2 Tabel flowchart

Mulai
Hipergeometrik,
B.
Binomial, dan Kajian Pustaka 2 e-book dan 2 jurnal
C.
Normal

Permasalahan:

1. Hasil dari perhitungan Hipergeometrik, Binomial dan Normal belum di ketahui

Data Yang Dicari :

Hasil perhitungan dari Distribusi Hipergeometrik, Binomial dan Normal

Mengolah data:

Analisis:
x
Melakukan analisis menggunakan aplikasi pengoutput
data, yaitu Ms.Excel dan Pomqm
BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

A. Pengolahan Data

Anda mungkin juga menyukai