MODUL III
HIPERGEOMETRI, BINOMIAL, DAN NORMAL
Disusun Oleh:
Kelompok I
Kelas R2C
Muhammad Adam 202044500219
Ahmad Habib Arrosyid 202044500225
Christine Desnalia Pakpahan 202044500226
Celfin Fara Aditis 202044500232
Andi Tri Wicaksono 202044500233
Sandi Setyawan 202044500234
Rikho Maulana Boban 202044500241
Radil Kurnianto 202044500298
Dwi Damara Kusuma Dewa 202044500300
i
LEMBAR PENILAIAN
MODUL III
STATISTIKA INDUSTRI I
BAB I PENDAHULUAN
Total Nilai :
( Nurul Fadilah )
ii
LEMBAR ORISINALITAS
( Radil Kurnianto )
iii
ABSTRAK
iv
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
Modul Statistika Probabilitas ini penulis sajikan dalam bentuk buku yang
akhir
Akhir kata semoga modul Statistika Probabilitas ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.
Kelompok 1
v
DAFTAR ISI
vi
vii
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
x
A. Latar Belakang
Segala puji syukur Penyusun panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat NYA modul ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya, Ucapan
terima kasih Penyusun sampaikan kepada pengajar (Dosen dan Asisten Lab )
Statistika Industri Fakultas Teknik Universitas Indraprasta PGRI, karnanya penulis
telah menyelesaikan Penulisan Penelitian Praktikum Laboratorium Teknik Industri
yang berjudul “Statistika Distribusi Hipergeometrik, Binomial, dan Normal”.
Ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami kepada Dosen dan Asisten Lab
yang telah memberikan bantuan sehingga memotivasi penulis tetap berkarya dan
selalu mengembangkan diri.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penyusunan modul praktikum ini terdapat beberapa masalah yang harus
diselesaikan, yaitu:
x
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F.Sistematis Penulisan
x
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang kajian Pustaka, kerangka berpikir, dan juga
penelitian yang relevan.
BAB V SIMPULAN
x
Bab ini membahas mengenai simpulan dan saran dari analisis data
berdasarkan teori dan praktik Universitas Indraprasta PGRI.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Distribusi Hpergeometri
Distribusi hipergeometrik adalah sisitem distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
Bila dalam populasi 𝑁 benda, 𝑘 benda diantaranya diberi label “sukses” dan
x
𝑥 = 3 maka peluang memperoleh 3 kartu hati adalah : ℎ 3; 52, 5,13 = 13 3 39
2 52 5 = 0,0815
distribusi binomial diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas, dan pengulangan
distribusi hipergeometrik tidak diperlukan sifat pengulangan yang saling bebas dan
terdapat 5 bola yang terdiri dari 2 bola Merah, 2 bola Biru dan 1 bola Putih. Berapa
peluang: a. Terambil 2 bola Merah, dari 4 kali pengambilan yang dilakukan secara acak
Jawab : Karena pengambilan sampel pada soal a dilakukan dengan pengambilan berarti
hipergeometrik : 𝑁 = 5; 𝑛 = 4; 𝑘 = 2; 𝑥 = 2 ℎ 2; 5, 4, 2 = 2 2 3 2 5 4 = 0,60Penerapan
Untuk Distribusi Hipergeometrik • Ditemukan dalam berbagai bidang, dan paling sering
mutu, dsb
. • Dalam banyak bidang ini, pengujian dilakukan terhadap barang yang diuji yang pada
akhirnya barang uji tersebut menjadi rusak, sehingga tidak dapat dikembalikan. Jadi,
x
. • Jumlah barang dagangan yang rusak dalam sampel acak dari sejumlah besar kiriman.
• Jumlah orang-orang yang anda temui dalam hidup anda dengan nama Fred.
• Jumlah penny yang terambil dari dalam kendi. Pemakaian Distribusi Hipergeometrik.
DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Contoh Bila 5 kartu diambil secara acak dari seperangkat kartu bridge, berapa peluang
diperoleh 3 kartu hati? Cari dan taksirlah selang 𝜇 ± 2𝜎 Jawab : Karena kasus tersebut
52 = 0,8640 Dengan mengakarkan 0,8640 kita memperoleh 𝜎 = 0,93. Maka selang yang
Bila 𝑛 relatif cukup kecil dibandingkan dengan 𝑁, maka peluang pada setiap
pengambilan akan berubah kecil sekali. Sehingga praktis dapat dikatakan bahwa kita
𝑵 𝟏 − 𝒌 𝑵 Bila kita bandingkan rumus hampiran itu dengan rumus yang ada dalam
Teorema 5.2 kita akan melihat bahwa rataannya sama, sedangkan variannyaberbeda
dibandingkan dengan 𝑁.
x
- Definisi 5.4 Distribusi Hipergeometrik Peubah Ganda Bila suatu populasi berukuran 𝑁
disekat menjadi 𝑘 sel 𝐴1, 𝐴2, . . .. . , 𝐴 𝑘 masing-masing dengan 𝑎1, 𝑎2, . . . ., 𝑎 𝑘 unsur,
maka distribusi peluang acak 𝑋1, 𝑋2, . . . .. , 𝑋 𝑘 yang menyatakan banyaknya unsur
yang terambil dari sel- sel 𝐴1, 𝐴2, . . . . ., 𝐴 𝑘 bila dari populasi itu diambil sampel acak
berukran 𝑛 adalah 𝒇 𝒙 𝟏, 𝒙 𝟐, . . . . , 𝒙 𝒌; 𝒂 𝟏, 𝒂 𝟐, . . . . , 𝒂 𝒌, 𝑵, 𝒏 = 𝒂 𝟏 𝒙 𝟏 𝒂 𝟐 𝒙
Contoh Soal Seseorang hendak menanami halaman belakang dan depan rumahnya
dengan tanaman bunga. Dari sebuah kotak yang berisi 3 umbi Camalia, 4 umbi
Monstera dan 3 umbi Gardena, ia mengambil 5 umbi secara acak untuk ditanam di
halaman depan, sedangkan 5 umbi sisanya diatanam dia halaman belakang. Berapa
3 14
2. Binomial
yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
x
Distribusi ini seringkali digunakan untuk memodelkan jumlah keberhasilan pada jumlah
1. Terdapat n kali percobaan.
hasil yang diperoleh dapat disederhanakan menjadi dua kemungkinan. Hasil yang
diperoleh tersebut dapat dianggap sebagai hasil yang sukses atau gagal.
Suatu percobaan binomial dan hasilnya memberikan distribusi peluang khusus yang
Hasil-hasil percobaan binomial dan peluang yang bersesuaian dari hasil tersebut
dinamakan distribusi binomial.
sukses atau gagal. Sebagai contoh, jawaban benar suatu pertanyaan pilihan ganda dapat
diklasifikasikan sebagai hasil yang sukses, sehingga pilihan jawaban lainnya merupakan
jawaban yang salah dan diklasifikasikan sebagai hasil yang gagal. Notasi-notasi yang
x
umumnya digunakan dalam percobaan binomial dan distribusi binomial adalah sebagai
berikut.
Notasi Keterangan
P(S) Simbol untuk peluang sukses.
P(F) Simbol untuk peluang gagal.
P Peluang sukes.
Q Peluang gagal.
P(S) = p dan P(F) = 1 – p = q
N Banyaknya percobaan
X Banyaknya sukses dalam n kali percobaan
Perhatikan bahwa 0 ≤ X ≤ n dan X = 0, 1, 2, 3, …, n.
Peluang sukses dalam percobaan binomial dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut.
dalam npercobaan adalah
x
Untuk mengetahui bagaimana ilustrasi dari rumus peluang binomial tersebut bermula,
Suatu koin dilempar sebanyak tiga kali. Tentukan peluang mendapatkan tepat dua
angka.
Ruang sampel dari pelemparan satu koin sebanyak tiga kali adalah
Dari ruang sampel, kita dapat melihat bahwa ada tiga cara untuk mendapatkan tepat dua
angka, yaitu AAG, AGA, dan GAA. Sehingga peluang kita mendapatkan tepat dua
Dengan melihat kembali Contoh 1 dari sudut pandang percobaan binomial, maka contoh
2. Setiap percobaan hanya memiliki dua kemungkinan, yaitu angka (A) atau
gambar (G).
3. Hasil dari masing-masing percobaan saling bebas (hasil dari suatu pelemparan
x
Dalam kasus ini, n = 3, X = 2, p = ½, dan q = ½. Sehingga dengan mensubstitusi nilai-
Jawaban tersebut sama dengan jawaban kita sebelumnya yang menggunakan ruang
sampel.
Contoh 1 tersebut juga dapat digunakan untuk menjelaskan rumus peluang binomial.
Pertama, perhatikan bahwa terdapat tiga cara untuk mendapatkan tepat dua angka dan
satu gambar dari delapan kemungkinan. Ketiga cara tersebut adalah AAG, AGA, dan
GAA. Sehingga, dalam kasus ini banyaknya cara kita mendapatkan dua angka dari
pelemparan koin sebanyak tiga kali adalah 3C2, atau 3. Secara umum, banyak cara
adalah
Ini merupakan bagian pertama rumus binomial. (Beberapa kalkulator dapat digunakan
Selanjutnya, masing-masing sukses memiliki peluang ½ dan muncul sebanyak dua kali.
Demikian juga masing-masing gagal memiliki peluang ½ dan muncul sekali. Sehingga
akan memberikan,
x
pada rumus binomial. Sehingga apabila masing-masing percobaan sukses sukses
Suatu survei menemukan bahwa satu dari lima orang berkata bahwa dia telah
mengunjungi dokter dalam sembarang bulan yang ditanyakan. Jika 10 orang dipilih
secara acak, berapakah peluang tiga diantaranya sudah mengunjungi dokter bulan lalu?
Jadi peluang tiga orang yang dipilih sudah mengunjungi dokter bulan lalu adalah 0,201.
nilai n dan p.
x
Suatu lembaga survei melaporkan bahwa 5% orang merasa takut untuk sendirian berada
di rumah pada malam hari. Jika 20 orang diambil secara acak, tentukan peluang dengan
dalam sampel yang takut sendirian dalam rumah pada malam hari.
dalam sampel yang takut sendirian dalam rumah pada malam hari.
Pembahasan
x
2. Pada soal yang kedua, kita mempunyai n = 20 dan p = 0,05. “Paling banyak 3
x
Jadi, kita peroleh peluangnya adalah 0,076
bebas. Sebagai contoh, dalam pemilihan bola dari kardus yang berisi bola-bola, masing-
masing bola haruslah dikembalikan dulu sebelum pengambilan selanjutnya. Jika tidak,
maka hasilnya tidaklah saling bebas. Akan tetapi, masalah akan tetap muncul karena
terdapat kemungkinan bola yang sama akan terpilih kembali. Permasalahan ini dapat
suatu percobaan memiliki populasi yang besar dan sampel yang kecil, dapat ditunjukkan
Rata-rata, varians, dan simpangan baku variabel yang memiliki distribusi binomial
x
Rumus-rumus tersebut secara aljabar ekuivalen dengan rumus-rumus untuk rata-rata,
varians, dan simpangan baku variabel distribusi peluang, tetapi karena variabel-variabel
3.distribusi normal
Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang
kontinu.
lonceng.
Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi Gauss. Persamaan yang terdapat
Keterangan:
x
e : bilangan eksponensial dengan nilai 2,7183 . . .
Bagaimana cara untuk menghitung nilai z? Nilai z dapat dihitung dengan rumus berikut.
z = (x – µ)/σ
Keterangan:
Pada bagian sebelumnya dijelaskan bahwa data yang berdistribusi normal memiliki
Berdasarkan kurva distribusi normal di atas, distribusi normal memiliki rata-rata (mean)
x
Distribusi normal sangat penting untuk dipelajari terutama dalam melakukan analisis
data statistika.
Dengan data yang diambil secara acak dan berdistribusi normal akan memudahkan
dalam melakukan analisis dan meramalkan serta mengambil kesimpulan untuk cakupan
x
x
Tabel Z
distribusi normal
Pada tabel di atas terdapat acuan pada baris dan kolomnya. Hal tersebut untuk
x
1. Perhatikan pada bagian kolom awal. Misalkan kita akan menentukan nilai untuk
3. Tentukan titik temu (sel) dari baris dan kolom yang dimaksud. Nilai z untuk
Dalam suatu ujian terdapat 300 siswa yang mengikuti ujian tersebut. Rata-rata dari hasil
ujian yaitu 70 serta simpangan baku hasil ujian tersebut adalah 10.
Jika data nilai hasil ujian siswa tersebut berdistribusi normal, maka berapa persen
mahasiswa yang mendapat nilai A jika syarat untuk mendapatkan nilai A adalah nilai
µ = 70
σ = 10
x = 85
x
Z = (85 – 70)/10 = 15/10 = 1,5
x
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Waktu Penelitian
Waktu Penelitian dimulai sejak tanggal 23 Mei 2021 hingga 27 Mei 2021
2. Tempat Penelitian
Rt.006/Rw. 001, Gedong, Kec. Ps. Rebo, Kota Jakarta Timur, Daerah
B. Metode Penelitian
x
C. Teknik Analisis Data
1. Distribusi Hpergeometri
Distribusi hipergeometrik adalah sisitem distribusi probabilitas diskrit yang terdiri dari
Bila dalam populasi 𝑁 benda, 𝑘 benda diantaranya diberi label “sukses” dan
2 52 5 = 0,0815
(Rumus Hipergeometri)
x
P(X=x)=h(x;N,n,k)=CnkCn−xN−k
CnN
Keterangan:
N = ukuran populasi
n = ukuran sampel
k = banyaknya unsur yang sama pada populasi
x = banyaknya peristiwa sukses
2. Binomial
yang saling bebas, dimana setiap hasil percobaan memiliki probabilitas p. Eksperimen
(Rumus Binomial)
3. distribusi normal
x
Distribusi normal merupakan salah satu jenis distribusi dengan variabel acak yang
bentuk lonceng. Distribusi normal dapat disebut juga sebagai distribusi Gauss.
Persamaan yang terdapat dalam distribusi normal salah satunya yaitu terkait fungsi
densitas.
x
A. Flowchart Penelitian
Mulai
Hipergeometrik,
B.
Binomial, dan Kajian Pustaka 2 e-book dan 2 jurnal
C.
Normal
Permasalahan:
Mengolah data:
Analisis:
x
Melakukan analisis menggunakan aplikasi pengoutput
data, yaitu Ms.Excel dan Pomqm
BAB IV
A. Pengolahan Data