Bab Viii Asam Karboksilat
Bab Viii Asam Karboksilat
Capaian Pembelajaran :
Dapat menjelaskan tentang pengertian, rumus umum, sifat-sifat, tatanama, klasifikasi,
reaksi, sintesis, dan penggunaan senyawa : asam karboksilat dan turunannya
Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam
karboksolat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat
(alkandioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkantrioat), dan seterusnya.
Asam karboksilat dengan banyak atom karbon lebih dikenal sebagai asam lemak
karena sifat-sifat fisiknya.
= ikatan hidrogen
92
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
- Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung
gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.
- Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya
sama dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.
Contoh :
CH3–CH2–CH (CH3)–COOH
Asam 2- metilbutanoat
Tata nama trivial (nama umum atau nama lazim) asam karboksilat disesuaikan
dengan sumber asam karboksilat tersebut. Contohnya adalah senyawa asam metanoat
(HCOOH) diberi nama asam formiat asam semut karena pada awalnya ditemukan pada
semut (formica dalam bahasa latin berarti semut). Senyawa asam etanoat diberi nama
asam acetat, acetum dalam bahasa latin berarti cuka. Senyawa asam propanoat memiliki
nama trivial asam propionate, propionate memiliki arti “lemak pertama”. Asam
propionate merupakan asam karboksilat pertama yang menunjukkan beberapa sifat
asam lemak.
Contoh :
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam
format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya
mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
b. Reaksi Esterifikasi
93
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel). Persamaan untuk
reaksi antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah alkohol R’OH (dimana R dan R’
bisa sama atau berbeda) adalah sebagai berikut:
Jadi, misalnya, jika kita membuat etil etanoat dari asam etanoat dan etanol, maka
persamaan reaksinya adalah:
etiletanoat
Contoh :
94
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
d. Pembentukan anhidrida oleh asam dwibasa
Suatu anhidrida asam karboksilat mempunyai sruktur dua molekul asam
karboksilat yang digabung menjadi satu dengan melepaskan air. Misalnya pembentukan
anhidrida asam asetat dari dua molekul asam asetat.
Reaksinya :
+ H2O
Halida asam adalah yang paling reaktif diantara semua derivat asam karboksilat. Ion
halida merupakan gugus pergi yang baik. Terikat pada karbon positif dari gugus
karbonil,ion ini lebih mudah ditukar gantikan daripada bila terikat pada karbon alkil.
95
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
b) Anhidrida
Anhidrida simetris ialah anhidrida yang kedua gugus aslinya sama. Anhidrida ini
diberi nama dengan menambahkan kata anhidrat didepan nama asam karboksilat
induknya.
Anhidrida tak simetris diberi nama dengan menambahkan kata anhidrat di depan
nama pokok asam-asam tersebut.
CH3COOCOCH2CH3
IUPAC anhidrida etanoat propanoat
Trivial anhidrida asetat propionat
Seperti halida asam, anhidrida asam lebih reaktif daripada asam karboksilat dan
dapat digunakan untuk mensintesis keton, ester, atau amida. Anhidrida asam bereaksi
dengan nukleofil yang sama seperti yang bereaksi dengan halida asam, namun laju
reaksinya lebih rendah karena gugus perginya suatu asam karboksilat tidak sebagus ion
halida.
c) Ester
Nama dari suatu ester terdiri dari dua kata. Kata pertama ialah nama gugus alkil
yang terikat pada oksigen ester. Kata kedua berasal dari nama asam karboksilatnya,
dengan membuang kata asam (inggris : -ic acid menjadi –ate).Perhatikan kemiripan
antara nama ester dan garam karboksilat.
CH3CH2COOH CH3CH2COO- Na+ CH3CH2COOCH3
96
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
Hidrolisis ester :
d) Amida
Amida adalah senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen yang terikat
pada suatu gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari nama asam karboksilat
induknya, dengan mengubah imbuhan asam –oat (atau –at) menjadi –amida.
CH3CONH2 CH3CH2CH2CONH2
IUPAC : etanamida butanamida
Trivial : asetamida butiramida
Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi tambahan N-alkil di depan
namanya, dengan N merujuk pada atom nitrogen.
Seperti ester, amida dapat dihidrolisis dalam larutan asam ataupun basa. Dalam
kedua hal ini, asam dan basa adalah pereaksi, bukan katalis, dan harus digunakan
dengan angka banding molar 1 : 1. Kedua macam reaksi hidrolisis tidak reversible.
e) Nitril
Nitril adalah senyawa yang mengandung gugus C N. Nitril biasa juga disebut
siano atau sianida. Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon, termasuk karbon
dalam gugus CN, menentukan kadar alkananya. Nama alkana diberi akhiran –nitril.
Beberapa nitril diberi nama menurut nama trivial untuk asam karboksilatnya, dengan
menggantikan imbuhan asam –at menjadi akhiran nitril atau –onitril (jika induknya
tidak mempunyai huruf o-).
CH3C N
IUPAC etanitril
Trivial asetonitril
97
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT