Anda di halaman 1dari 7

BAB VIII

ASAM KARBOKSILAT DAN TURUNANNYA

Capaian Pembelajaran :
Dapat menjelaskan tentang pengertian, rumus umum, sifat-sifat, tatanama, klasifikasi,
reaksi, sintesis, dan penggunaan senyawa : asam karboksilat dan turunannya

8.1. Definisi dan Struktur Asam Karboksilat


Asam alkanoat atau asam karboksilat adalah golongan asam organik alifatik
(rantai terbuka) dan golongan senyawa karbon (berantai banyak) yang mempunyai
gugus fungsional karboksil yang berasal dari dua gugus yaitu gugus karbonil dan
hidroksil. Merupakan –COOH yang terikat langsung pada gugus alkil, sehingga rumus
umum asam alkanoat adalah : R-COOH
Rumus umum asam karboksilat :

R = gugus alkil atau aril

Asam karboksilat dapat memiliki lebih dari satu gugus fungsional. Asam
karboksolat yang memiliki dua gugus karboksil disebut asam dikarboksilat
(alkandioat), jika tiga disebut asam trikarboksilat (alkantrioat), dan seterusnya.
Asam karboksilat dengan banyak atom karbon lebih dikenal sebagai asam lemak
karena sifat-sifat fisiknya.

8.2. Sifat-sifat Asam Karboksilat


Semua asam karboksilat adalah asam lemah. Dalam pelarut air, sebagian
molekulnya terionisasi dengan melepas atom H menjadi ion H+.

Sifat kelarutannya sama dengan alkohol :


Asam dengan jumlah C 1 – 4 : larut dalam air
Asam dengan jumlah C = 5 : sukar larut dalam air
Asam dengan jumlah C > 6 : tidak larut dalam air
Larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol, dan benzena.

KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT 91


Titik didih asam karboksilat lebih tinggi dari titik didih alkohol dengan jumlah C
sama. Hal ini dikarenakan asam karboksilat dapat membentuk ikatan hidrogen baik
antar molekulnya (dimer) maupun dengan air.

= ikatan hidrogen

Contoh asam karboksilat dan sifat fisiknya :


- Asam format ( HCOOH)
Cairan, tak berwarna, merusak kulit, berbau tajam, larut dalam H2O dengan
sempurna. Dapat digunakan untuk koagulasi lateks, penyamakkan kulit, industri
tekstil, dan fungisida.
- Asam asetat (CH3COOH)
Cair, titik didih 118oC, larut dalam H2O dengan sempurna. Digunakan untuk sintesis
anhidrat asam asetat, ester, garam, zat warna, zat pewangi, bahan farmasi, plastik,
serat buatan, selulosa dan sebagai penambah makanan.

8.3. Tata Nama Asam Karboksilat


Penamaan senyawa-senyawa asam karboksilat menurut IUPAC : mengikuti
nama alkananya dengan menambahkan nama asam di depannya dan mengganti akhiran
“ ana “ pada alkana dengan akhiran “ anoat “ pada asam Alkanoat. Sedangkan menurut
Trivial, penamaan yang didasarkan dari sumber penghasilnya.
Contoh penamaan senyawa asam karboksilat :

Tabel 8.1. Sumber beberapa asam karboksilat

Rumus Struktur Nama IUPAC Nama Trivial Sumber


HCOOH Asam Metanoat Asam Format Semut (Formica)
CH3COOH Asam Etanoat Asam Asetat Cuka (Asetum)
C2H5COOH Asam Propanoat Asam Propionat Susu (Protospion)
CH3(CH2)COOH Asam Butanoat Asam Butirat Mentega (Butyrum)
CH3(CH2)3COOH Asam Pentanoat Asam Valerat Akar Valerian
CH3(CH2)4COOH Asam Heksanoat Asam Kaproat (Valere)
Domba (Caper)

Untuk senyawa-senyawa asam alkanoat yang mempunyai rumus struktur


bercabang aturan penamaan IUPAC adalah sebagai berikut :

92
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
- Tentukan rantai utama dengan memilih deretan C paling panjang dan mengandung
gugus fungsi –COOH, kemudian diberi nama seperti pada tabel di atas.
- Penomoran atom C dimulai dari atom C gugus fungsi, sedang aturan selanjutnya
sama dengan yang berlaku pada senyawa-senyawa hidrokarbon.

Contoh :

CH3–CH2–CH (CH3)–COOH

Asam 2- metilbutanoat

Tata nama trivial (nama umum atau nama lazim) asam karboksilat disesuaikan
dengan sumber asam karboksilat tersebut. Contohnya adalah senyawa asam metanoat
(HCOOH) diberi nama asam formiat asam semut karena pada awalnya ditemukan pada
semut (formica dalam bahasa latin berarti semut). Senyawa asam etanoat diberi nama
asam acetat, acetum dalam bahasa latin berarti cuka. Senyawa asam propanoat memiliki
nama trivial asam propionate, propionate memiliki arti “lemak pertama”. Asam
propionate merupakan asam karboksilat pertama yang menunjukkan beberapa sifat
asam lemak.

8.3. Reaksi Asam Karboksilat


a. Reaksi penetralan

Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.

Contoh :

Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah
asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam
format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya
mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.

b. Reaksi Esterifikasi

Asam karboksilat bereaksi dengan alkohol membentuk ester. Reaksi ini


disebut esterifikasi (pengesteran). Ester merupakan turunan dari asam karboksilat. Ester
dihasilkan apabila asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis
asam. Katalis ini biasanya adalah asam sulfat pekat. Terkadang juga digunakan gas
hidrogen klorida kering, tetapi katalis-katalis ini cenderung melibatkan ester-ester
aromatik (yakni ester yang mengandung sebuah cincin benzen).

93
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversibel). Persamaan untuk
reaksi antara sebuah asam RCOOH dengan sebuah alkohol R’OH (dimana R dan R’
bisa sama atau berbeda) adalah sebagai berikut:

Jadi, misalnya, jika kita membuat etil etanoat dari asam etanoat dan etanol, maka
persamaan reaksinya adalah:

etiletanoat

Contoh – contoh ester yang lain :

c. Reduksi asam karboksilat


Karbon karbonil suatu asam karboksilat berada pada keadaan oksidasi tertinggi
yang dapat dicapai oleh karbon dan masih tetap merupakan bagian dari suatu molekul
organik. Asam karboksilat akan tereduksi menjadi alkohol primer dengan bantuan
katalis LiAlH4 ; H2O, H+.
Reaksinya :

Contoh :

94
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
d. Pembentukan anhidrida oleh asam dwibasa
Suatu anhidrida asam karboksilat mempunyai sruktur dua molekul asam
karboksilat yang digabung menjadi satu dengan melepaskan air. Misalnya pembentukan
anhidrida asam asetat dari dua molekul asam asetat.
Reaksinya :

+ H2O

Asam asetat anhidrida asam asetat

8.4. Pembuatan Asam karboksilat


A. Hidrolisis Derivat Asam Karboksilat
Derivat asam karboksilat merupakan turunan asam karboksilat, dimana ditinjau
dari strukturnya senyawa yang diperoleh dari hasil pergantian gugus –OH dalam rumus
struktur RCOOH oleh gugus –NH2, -OR, atau –OOCR. Dalam derivat asam karboksilat
ini lebih spesifik membahas halida asam, anhidrida asam, ester, amida, dan nitril.
Semua turunan asam karboksilat kecuali nitril mempunyai gugus fungsi asil (RCO-) dan
bila dihidrolisis menghasilkan asam karboksilat. Oleh karena itu adanya gugus karbonil
menyebabkan turunan asam karboksilat bersifat polar, dan kepolaran ini yang
berpengaruh terhadap sifat-sifat yang ada pada turunan asam karboksilat.
Hidrolisis ialah pemaksapisahan oleh air sehingga menghasilkan asam karboksilat.
a) Halida asam
Tata nama halida asam menurut nama asam karboksilat induknya, dengan imbuhan
asam –at diubah menjadi –il klorida.
Contoh :
CH3COCl CH3CH2COCl CH3CH2CH2COCl
IUPAC : etanoil klorida propanoil klorida butanoil klorida
Trivial : asetil klorida propionil klorida butiril klorida

Hidrolisis asam halida :

Halida asam adalah yang paling reaktif diantara semua derivat asam karboksilat. Ion
halida merupakan gugus pergi yang baik. Terikat pada karbon positif dari gugus
karbonil,ion ini lebih mudah ditukar gantikan daripada bila terikat pada karbon alkil.

95
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
b) Anhidrida
Anhidrida simetris ialah anhidrida yang kedua gugus aslinya sama. Anhidrida ini
diberi nama dengan menambahkan kata anhidrat didepan nama asam karboksilat
induknya.

Contoh : CH3COOCOCH3 anhidrida asam etanoat


CH3CH2COOCOCH2CH3 anhidrida asam propanoat

Anhidrida tak simetris diberi nama dengan menambahkan kata anhidrat di depan
nama pokok asam-asam tersebut.
CH3COOCOCH2CH3
IUPAC anhidrida etanoat propanoat
Trivial anhidrida asetat propionat

Contoh hidrolisis anhidrida asam asetat :

Seperti halida asam, anhidrida asam lebih reaktif daripada asam karboksilat dan
dapat digunakan untuk mensintesis keton, ester, atau amida. Anhidrida asam bereaksi
dengan nukleofil yang sama seperti yang bereaksi dengan halida asam, namun laju
reaksinya lebih rendah karena gugus perginya suatu asam karboksilat tidak sebagus ion
halida.
c) Ester
Nama dari suatu ester terdiri dari dua kata. Kata pertama ialah nama gugus alkil
yang terikat pada oksigen ester. Kata kedua berasal dari nama asam karboksilatnya,
dengan membuang kata asam (inggris : -ic acid menjadi –ate).Perhatikan kemiripan
antara nama ester dan garam karboksilat.
CH3CH2COOH CH3CH2COO- Na+ CH3CH2COOCH3

IUPAC asam propanoat natrium propanoat metil propanoat

Trivial asam propionat natrium propionat metil propionate

96
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT
Hidrolisis ester :

d) Amida
Amida adalah senyawa yang mempunyai suatu nitrogen trivalen yang terikat
pada suatu gugus karbonil. Suatu amida diberi nama dari nama asam karboksilat
induknya, dengan mengubah imbuhan asam –oat (atau –at) menjadi –amida.
CH3CONH2 CH3CH2CH2CONH2
IUPAC : etanamida butanamida
Trivial : asetamida butiramida

Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi tambahan N-alkil di depan
namanya, dengan N merujuk pada atom nitrogen.

Seperti ester, amida dapat dihidrolisis dalam larutan asam ataupun basa. Dalam
kedua hal ini, asam dan basa adalah pereaksi, bukan katalis, dan harus digunakan
dengan angka banding molar 1 : 1. Kedua macam reaksi hidrolisis tidak reversible.
e) Nitril
Nitril adalah senyawa yang mengandung gugus C N. Nitril biasa juga disebut
siano atau sianida. Dalam sistem IUPAC, banyaknya atom karbon, termasuk karbon
dalam gugus CN, menentukan kadar alkananya. Nama alkana diberi akhiran –nitril.
Beberapa nitril diberi nama menurut nama trivial untuk asam karboksilatnya, dengan
menggantikan imbuhan asam –at menjadi akhiran nitril atau –onitril (jika induknya
tidak mempunyai huruf o-).
CH3C N

IUPAC etanitril

Trivial asetonitril

Nitril dikelompokkan dalam derivat asam karboksilat karena hidrolisis


menghasilkan asam karboksilat. Hidrolisis suatu nitril dapat dilakukan dengan
memanaskannya dengan asam atau basa berair.

97
KIMIA ORGANIK – ASAM KARBOKSILAT

Anda mungkin juga menyukai