Anda di halaman 1dari 14

Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model U

di Mata Kuliah …

TUGAS REFLEKSI DIRI (SELF REFLECTION) DALAM METODE


PEMBELAJARAN DISKUSI MODEL U DI MATA KULIAH PERKEMBANGAN
PESERTA DIDIK: KAJIAN DESKRIPTIF BERDASAR PENDAPAT MAHASISWA

Ifa Muhimmatin1
Sasha.green43@yahoo.com

ABSTRAK
Mata kuliah Perkembangan Peserta Didik (PPD) merupakan salah satu mata
kuliah yang menyokong tumbuhnya kompetensi pedagogik calon guru, yang
menuntut adanya pemahaman calon guru terhadap perkembangan peserta didik,
dan isu yang terkait dengan permasalahan anak/remaja. Tujuan mata kuliah PPD
tersebut dapat dicapai melalui pembelajaran yang melatih calon guru berpikir
reflektif melalui pemberian tugas membuat refleksi diri (self-reflection). Refleksi diri
ialah berpikir secara kritis tentang pengalaman dan mempertanyakan kembali
pengalaman, sehingga mendatangkan perspektif baru dan solusi baru bagi
mahasiswa dalam menghadapi peserta didiknya kelak. Proses pembelajaran
menerapkan metode diskusi kelas dengan penataan tempat duduk model U.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan
pencapaian afektif dan kognitif mahasiswa, serta pendapat mahasiswa tentang
penerapan tugas refleksi diri dalam metode diskusi model U. Penelitian
dilaksanakan sebanyak 8 kali pertemuan dalam 4 siklus pembelajaran, dengan
subyek penelitian 43 mahasiswa dari dua kelas yang mengikuti mata kuliah PPD di
UNTAG 1945 Banyuwangi pada semester genap tahun pembelajaran 2014-2015.
Instrumen penelitian ialah angket, lembar tes kognitif, lembar penilaian afektif, dan
lembar tugas; hasilnya dianalisis dengan rerata dan persentase.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata kemampuan kognitif mahasiswa
selama empat siklus ialah 86,4. Peningkatan rearata nilai terutama terjadi ketika
tes kognitif dilakukan secara lisan. Rerata keaktifan mahasiswa dalam diskusi juga
meningkat sebesar 22,72%. Peningkatan tersebut berkaitan dengan penerapan
metode diskusi dengan penataan tempat duduk model U. Peran pertanyaan yang
diajukan oleh dosen sangat penting untuk menghidupkan diskusi dan untuk
membangkitkan kemauan mahasiswa mengemukakan pendapatnya secara lisan.
Selain itu, penataan tempat duduk model U juga membantu memaksimalkan fokus
mahasiswa sehingga proses diskusi berjalan dengan optimal. Hasil penilaian tugas
refleksi diri lebih dari 80, berarti mahasiswa telah dapat menuliskan pemikiran
reflektif mereka. Selain itu, tulisan dalam tugas refleksi diri mahasiswa juga mampu
menjadi bacaan reflektif bagi dosen. Penilaian mahasiswa terhadap proses
pembelajaran MK PPD secara keseluruhan ialah „sangat baik‟ sehingga proses
pembelajaran ini dapat menjadi alternatif bagi dosen yang ingin menerapkan
proses pembelajaran reflektif di Perguruan Tinggi.

1
Dosen pada Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model U
di Mata Kuliah …

Kata kunci: Self-reflection, metode diskusi, tempat duduk model U, deskriptif

Abstract
This research was a descriptive study that describes the affective and
cognitive achievement of students, and students‟ opinion about self-reflection task
in the discussion method with U-seating model. The research was conducted eight
times in four learning cycle. The subject of this research was 43 undergraduate
students from two classes that follow the course of Students Development (PPD) in
the UNTAG 1945 Banyuwangi in the second semester of 2014-2015. The research
instruments were questionnaire, sheets of cognitive test, affective assessment
sheets, and sheets of self-reflection. The results were analyzed with a descriptive
statistic (mean analysis and percentage).
The results showed that the average cognitive abilities of students for four
cycles were 86.4. The increasing value of cognitive ability was significant when
those cognitive tests conducted orally. The mean of students‟ activity in the
discussion also increased about 22.72 %. This increase was related to the
application of the discussion method with the student‟s seating arrangement in U
model. The research also found that the questions that being asked by the lecturer
was very important to turn on the discussion, and raised students‟ willingness to
express their opinion orally. In addition, the seating arrangement in U model also
helps students to maximize their focus and the discussion can be held optimally.
The mean value of the students‟ self-reflection was more than 80, its mean that
students have been able to write their reflective thinking. Self-reflection helps
students to think critically about the experience and question the experience. In
addition, self-reflection of the students are also become a reflective reading for
lecturer. In the end, students were asked about the quality of the PPD process
learning, and the answer is 'very good'. This result claimed that self-reflective in the
discussion method with U-seating model can be an alternative for lecturer who
want to implement the process of reflective learning in Higher Education.

Keywords: Self-reflection, discussion method, U-seating model, descriptive

PENDAHULUAN mematangkan empat kompetensi calon


Salah satu isu terkini yang guru, yakni pematangan kompetensi
paling menonjol dalam perdebatan di profesional, kompetensi sosial,
bidang pendidikan ialah cara untuk kompetensi kepribadian, dan
meningkatkan kualitas pencapaian kompetensi pedagogik. Tuntutan untuk
mahasiswa di pendidikan tinggi. tidak hanya menghasilkan calon guru
Perubahan global yang kompleks dan yang berwawasan, namun juga
kemajuan teknologi informasi, telah mempunyai kompetensi dalam
menuntut para akademisi dan guru mengaplikasikan wawasannya, telah
melangkah untuk menemukan mendorong beberapa pengampu mata
mekanisme dan strategi untuk kuliah bidang kependidikan untuk terus
membangun “pembudayaan kualitas”. mengusahakan pembelajaran yang
Hal tersebut juga terjadi pada berkualitas. Hal ini menyangkut
pendidikan calon guru di Perguruan perspektif filosofi pendidikan yang luas,
Tinggi (PT) yang mempunyai misi dan dalam perspektif ini, fokus instruksi

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model U
di Mata Kuliah …

mengalami perubahan dari „pedoman personal dan profesional (Norberg,


kurikulum‟ menjadi „self-efficacious‟ 2014), dan membantu membangun
yang identik dengan pedoman reflektif pemahaman yang lebih dalam terhadap
diri. pengalaman. Refleksi diri kemudian
Mata kuliah Perkembangan dapat dilihat sebagai alat yang berguna
Peserta Didik (PPD) di UNTAG 1945 dimana mahasiswa secara terus
Banyuwangi merupakan salah satu menerus dapat mengembangkan diri,
mata kuliah yang menyokong yang mempengaruhi persepsi mereka
tumbuhnya kompetensi pedagogik terhadap orang lain dan interpretasi
calon guru. Mata kuliah PPD mereka terhadap motivasi dan sikap
mempunyai tujuan agar calon guru (Autry &Walker, 2011). Jadi, latihan
dapat memahami dan mengaplikasikan melakukan refleksi diri merupakan
konsep perkembangan; perspektif sebuah proses spontan dari mengingat
psikologi dalam memahami kembali pengalaman diri, mengartikan
perkembangan; faktor yang situasi kini, dan internalisasi
mempengaruhi perkembangan; konsep pemahaman tersebut ke konteks dan
dan tugas perkembangan berdasarkan situasi yang sebenarnya.
tahapan perkembangan; karakteristik Tugas menulis Refleksi diri
perkembangan psiko-fisik peserta didik; dalam Mata kuliah PPD juga
kemandirian dan perkembangan karier; bermanfaat dalam kegiatan praktek
serta isu yang terkait dengan calon guru, karena mata kuliah PPD
permasalahan anak/remaja. Sesuai mempunyai andil dalam hal
dengan tujuan tersebut, mata kuliah memberikan bekal kepada calon guru
PPD perlu menerapkan suatu untuk mensimulasikan dunia
pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran yang sesungguhnya,
pembudayaan kualitas, yang salah mengidenti-fikasi berbagai kendala dan
satunya dengan melatih calon guru permasalahan yang mungkin muncul,
untuk berpikir reflektif melalui serta melatih calon guru agar belajar
pemberian tugas membuat refleksi diri. menghadapi permasalahan tersebut,
Refleksi diri ialah berpikir
dan membuat langkah reflektif jika
secara kritis tentang pengalaman dan
upaya sebelumnya gagal. Refleksi diri
mempertanyakan kembali pengalaman.
pada kegiatan praktek dapat
Refleksi seperti ini berkontribusi
mengarahkan proses pengambilan
mendatangkan perspektif baru dan
keputusan (Heath, 1988), dan dapat
solusi baru, membangun kekuatan
meningkat-kan kompetensi serta jiwa
mahasiswa, kemampuan dan potensi
profesional (Autry & Walker, 2011).
dalam praktek (Yip, 2006). Refleksi diri Berdasar observasi kelas di
meliputi mendeskripsikan, mata kuliah PPD program studi
menganalisis, dan mengevaluasi Pendidikan Biologi UNTAG 1945
pemikiran diri, kepercayaan, teori yang Banyuwangi tahun 2015, didapatkan
dipahami, yang meliputi refleksi hasil bahwa mahasiswa mempunyai
prospektif (refleksi tentang rencana ke minat membaca yang tergolong rendah,
depan), refleksi spektif (refleksi tentang sebagian besar mahasiswa aktif
yang dikerjakan sekarang), dan refleksi menjawab jika diberikan suatu
retrospektif (refleksi terhadap hal yang pertanyaan yang menantang pemikiran,
telah dilakukan) (Fade, 2002). Refleksi dan kemajuan teknologi membuat
diri dapat meningkatkan kepedulian mahasiswa sulit lepas dari smartphone

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model U
di Mata Kuliah …

mereka. Berdasar hasil tersebut, mahasiswa tentang efektifitas


dibuatlah buku rangkuman materi yang pembelajaran tersebut secara umum
wajib dibaca mahasiswa sebelum terhadap pengembangan kompetensi
masuk kelas, kemudian diterapkan mahasiswa di bidang pedagogik
metode diskusi kelas yang dipimpin berkaitan dengan dirinya sebagai calon
dosen dengan penataan tempat duduk pendidik. Hasil penelitian ini diharapkan
model U. Diskusi kelas dengan dapat memberikan wawasan yang
penataan tempat duduk model U telah menyeluruh kepada guru dan dosen
banyak diterapkan terutama di kelas tentang efektifitas penerapan self-
sekolah dasar atau taman kanak- reflection dalam metode pembelajaran
kanak, dan merupakan salah satu diskusi model U berdasar pendapat
upaya yang dilakukan dosen dalam mahasiswa.
mengelola kelas. Penataan tempat
duduk dapat berpengaruh terhadap METODE
tingkat keterlibatan dan partisipasi Penelitian ini merupakan
mahasiswa dalam proses penelitian deskriptif yang menjabarkan
pembelajaran, dalam membangun dua hal, yaitu hasil penerapan tugas
konsentrasi mahasiswa, dan refleksi diri dalam metode diskusi
berpengaruh terhadap waktu yang terhadap kemampuan mahasiswa
digunakan mahasiswa dalam dalam membuat refleksi diri,
menyelesaikan tugas yang diberikan, kemampuan afektif, dan kemampuan
serta mampu membuat mahasiswa kognitif mahasiswa. Kedua yaitu
melihat media visual dengan mudah menjabarkan pendapat mahasiswa
(Silberman, 1996). Penataan tempat tentang penerapan tugas refleksi diri
duduk model U di mata kuliah PPD dalam metode pembelajaran diskusi
diharapkan dapat meningkatkan dengan penataan tempat duduk model
partisipasi mahasiswa dalam U di Mata Kuliah PPD. Strategi
pembelajaran, dan dapat meminimalisir pembelajaran ditetapkan berdasar hasil
penggunaan smartphone saat proses analisis mahasiswa dan analisis
pembelajaran. kurikulum, sehingga diputuskan untuk
Tujuan penelitian dengan
menerapkan metode diskusi dengan
menerapkan tugas refleksi diri (self-
penataan tempat duduk model U, dan
reflection) dalam metode pembelajaran
pemberian tugas refleksi diri.
diskusi model U di mata kuliah PPD ini
Pembelajaran dilaksanakan sebanyak 8
mempunyai dua tujuan utama. Tujuan
kali pertemuan dalam empat siklus
pertama ialah menganalisis secara
pembelajaran, dari bulan Maret hingga
deskriptif kemampuan mahasiswa
bulan Mei 2015. Subyek penelitian
dalam membuat refleksi diri,
adalah 43 mahasiswa dari dua kelas
kemampuan afektif, dan kemampuan
yang mengikuti mata kuliah PPD di
kognitif mahasiswa. Tujuan kedua yaitu
UNTAG Banyuwangi pada semester
mendeskripsikan pendapat mahasiswa
genap tahun pembelajaran 2014-2015.
terhadap penerapan tugas menulis
Instrumen yang digunakan dalam
refleksi diri dan penerapan diskusi
penelitian dan analisis hasil penelitian
dengan penataan tempat duduk model
tersedia pada Tabel 1.
U dalam perkuliahan, serta pendapat

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

Tabel 1. Instrumen Penelitian, Kriteria dan Teknik Penilaian, serta Analisis Hasil
Penelitian
No Instrumen Kriteria Teknik Analisis Hasil
Penelitian Penilaian Penilaian Penelitian
1. Angket Skala Likert Angket Persentase (%) &
Mahasiswa tertutup Deskripsi
2. Hasil Tugas Menggunakan Tugas Rerata (skala 100)
Refleksi Diri Rubrik Tertulis
3. Hasil Penilaian Menggunakan Observasi Persentase (%)
Afektif Rubrik
4. Hasil Penilaian Menggunakan Tes Tulis & Rerata (skala 100)
Kognitif Rubrik Lisan

HASIL DAN PEMBAHASAN penjelasan dosen hanya diberikan bila


Penelitian ini menyajikan data secara sangat diperlukan atau sebagai
deskriptif dan menyeluruh tentang hasil penguatan dan meluruskan
penerapan tugas membuat refleksi diri miskonsepsi. Pembelajaran juga disisipi
dalam metode pembelajaran diskusi dengan pemutaran video atau
dengan penataan tempat duduk model permainan yang berkaitan dengan
U, dan pendapat mahasiswa terhadap materi ajar. Diakhir tiap pembelajaran
metode yang diterapkan. Penelitian diberikan tes kognitif atau tugas
dilaksanakan sebanyak delapan kali membuat refleksi diri.
pertemuan dalam empat siklus, dan Hasil proses pembelajaran
menerapkan metode pembelajaran didapatkan data tentang rerata nilai
diskusi kelas yang dipimpin oleh dosen mahasiswa dalam membuat refleksi
dengan penataan tempat duduk model diri. Refleksi diri yang dituliskan
U. Metode dan tugas tersebut mahasiswa meliputi pengalaman
diterapkan setelah mengkaji kurikulum kegiatan pembelajaran, hal yang telah
PPD, analisis mahasiswa, dan analisis dan yang belum dipahami dari
kondisi kelas. Dalam proses pembelajaran, serta langkah reflektif
pembelajaran, dosen langsung yang dilakukan. Hasil penilaian
memberikan pertanyaan kepada terhadap tugas refleksi diri mahasiswa
mahasiswa sebagai bahan diskusi, dan tersaji di Tabel 2.

Tabel 2. Rerata Nilai Tugas Mahasiswa Membuat Refleksi Diri


Siklus
Kelas I II III IV
A 81,77 83,09 82,18 84,91
B 80,91 81,77 81,82 82,14
Rerata 81,34 82,43 82 83,52
Gain 1,09 -0,43 1,52

Rerata nilai tugas refleksi diri III, dan kembali naik ke rerata 83,52 di
mahasiswa di siklus I ialah 81,34 dan siklus IV. Penurunan rerata di siklus III
rerata tersebut meningkat menjadi dikarenakan keterbatasan waktu
82,43 di siklus II, turun ke 82 di siklus sehingga mahasiswa tidak dapat

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

mengerjakan refleksi diri secara bisa bosen / lelah dan akhirnya


maksimal. Namun, rerata nilai dari gak konsentrasi”
siklus I hingga siklus IV ialah lebih dari
“Mengapa gizi bisa dijadikan
80, yang menunjukkan bahwa
sebagai faktor perlambatan atau
mahasiswa telah dapat menuliskan
percepatan fase pubertas?”
pemikiran reflektif mereka secara
Tulisan dalam tugas refleksi diri
sederhana. Menuliskan refleksi diri
mahasiswa di atas merupakan contoh
secara teratur membuat mahasiswa
yang menunjukkan bahwa ternyata
berpikir dan menyadari apa saja yang
tugas refleksi diri tidak hanya
telah mereka dapat selama
bermanfaat bagi mahasiswa, namun
pembelajaran, yang belum mereka
juga menjadi bacaan reflektif bagi
pahami, dan menuliskan hal-hal yang
dosennya, sehingga dosen dapat
menurut mereka perlu dilakukan agar
mempertimbangkan untuk memperbaiki
proses belajar mereka lebih baik lagi di
kinerja dan proses pembelajarannya,
pertemuan berikutnya. Contohnya,
serta meningkatkan yang telah
terdapat mahasiswa yang menuliskan
dianggap baik. Tulisan mahasiswa
refleksinya sebagai berikut.
dalam tugas refleksi diri juga menjadi
“…materi yang disampaikan
tempat bertanya bagi mahasiswa yang
saya cukup memahami, karena
malu bertanya saat di kelas, atau
sebelumnya saya membaca
bertanya tentang materi yang
materi yang telah diberikan.
sebenarnya belum dibahas. Pertanyaan
Menyesal karena kurang aktif,
mahasiswa tentang materi yang belum
karena kalah dengan yang lain
dibahas merupakan pertanyaan yang
yang lebih dulu menjawab atas
diharapakan, karena dengan
pertanyaan-pertanyaan yang
kemampuan bertanya tersebut, berarti
telah diberikan ibu dosen”
mahasiswa tersebut telah berpikir lebih
Jadi dalam tulisan di atas, mahasiswa
kritis dengan mengembang-kan
tersebut telah dapat menilai tingkat
pemahamannya tentang materi yang
penguasaan dirinya terhadap materi
sedang dipelajarinya. Jadi, pertanyaan
ajar, dan tingkat keaktifan dirinya dalam
yang diajukan mahasiswa melalui tugas
proses pembelajaran yang menurutnya
refleksi diri dapat dijadikan alat untuk
perlu ditingkatkan lagi karena belum
menilai kemampuan pemahaman
berkesempatan menjawab pertanyaan
mahasiswa, dan dapat dijadikan alat
dosen. Pemikiran-pemikiran seperti
untuk melihat tingkat kemampuan
itulah yang diharapkan dari adanya
berpikir kritis mahasiswa. Kaitan antara
tugas membuat refleksi diri, sehingga
refleksi diri dengan berpikir kritis,
mahasiswa dapat berpikir untuk terus
Brookfield (2011) menyatakan bahwa
memperbaiki proses belajarnya. Contoh
proses berpikir secara umum
lain ialah sebagai berikut.
melibatkan dua aspek yang saling
“..sesi tanya jawab mohon diberi
berkaitan, yaitu berpikir reflektif dan
penilaian yang adil bagi kami yang
berpikir kritis. Dalam berpikir reflektif,
sudah berusaha menjawab”
tidak ada keputusan salah benar,
“Dalam proses pembelajaran,
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
materinya tidak banyak, aku suka
dalam rangka berpikir reflektif ialah
(sedikit tapi masuk dalam pikiran
pertanyaan yang berfungsi untuk
kita) karena kalau terlalu banyak
mengeksplor diri dan membantu
menghubungkan antara hal-hal yang

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

telah diketahui atau dialami dengan hal memberikan beberapa pertanyaan baik
yang sedang dipelajari, sehingga dapat untuk dijawab secara lisan maupun
membantu mahasiswa menjadi aktif, secara tertulis. Pertanyaan yang
peduli, dan menjadi pebelajar yang diajukan berupa pertanyaan open
kritis. ended sesuai materi yang baru
Hasil proses pembelajaran dibahas, dengan kata operasional C2,
selanjutnya ialah diperoleh nilai kognitif C3, dan C5 menurut Taksonomi Bloom.
mahasiswa. Penilaian terhadap Hasil penilaian kognitif mahasiswa
pemahaman mahasiswa dilakukan tiap tersaji pada Tabel 3
akhir proses pembelajaran, dengan
.
Tabel 3. Rerata Nilai Kemampuan Kognitif
Siklus
Kelas I II III IV
A 80,62 82,67 91,18 89,32
B 80,68 80,86 91,75 94,21
Rerata 80,65 81,77 91,47 91,77
Gain 1,12 9,7 0,3

Rerata nilai kognitif mahasiswa proses pembelajaran, karena


ialah sebesar 80,65 di siklus I, menjadi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
81,77 di siklus II, menjadi 91,47 di dalam tes kognitif ialah pertanyaan
siklus III, dan 91,77 di siklus IV. Rerata yang telah dibahas dalam diskusi, dan
kemampuan kognitif mahasiswa pada tes lisan mahasiswa tidak bisa
tersebut terus meningkat meski tingkat meminta bantuan jawaban dari
kesulitan materi ajarnya berbeda antar temannya.
siklus. Peningkatan rerata terutama Hasil proses pembelajaran
terjadi pada siklus III yang mempunyai selanjutnya ialah penilaian terhadap
gain sebesar 9,7 dari siklus keaktifan mahasiswa. Observasi
sebelumnya. Peningkatan rerata nilai keaktifan dilakukan selama proses
kognitif mahasiswa di siklus III tersebut pembelajaran, dengan memberikan
dikarenakan tes kognitif dilakukan nilai 4 untuk mahasiswa yang sangat
secara lisan. Meskipun tes lisan aktif, nilai 3 untuk yang aktif, nilai 2
memerlukan waktu yang lebih lama, untuk yang kurang aktif, dan nilai 1
namun tes lisan membuat sebagian untuk mahasiswa yang tidak aktif
mahasiswa lebih leluasa sesuai dengan kriteria pada rubrik
menyampaikan pemikirannya yang sulit penilaian. Hasil penilaian afektif
dicurahkan secara tulisan. Penilaian mahasiswa kemudian direrata dan
kognitif secara lisan juga membuat dipersentase, seperti yang tersaji pada
mahasiswa lebih melibatkan diri dalam Tabel 4.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

Tabel 4. Persentase Hasil Observasi Penilaian Afektif


Siklus
Kelas I II III IV
A 2,18 2,46 2,86 3,04
B 2,14 2,55 2,91 3,09
Rerata 2,16 2,50 2,89 3,07
% 53,98 62,50 72,16 76,70

Persentase dari hasil penilaian rekan-rekan dan disangga


afektif mahasiswa ialah sebesar jawaban oleh dosen”
53,98% di siklus I, sebesar 62,5% di
“Pengalaman belajar hari ini
siklus II, 72,16% di siklus III, dan 76,7%
asyik, mudah dipahami, dengan
di siklus IV. Hasil penilaian tersebut
posisi yang melingkar
menunjukkan bahwa terjadi
(duduknya)”
peningkatan persentase keaktifan
mahasiswa dalam proses pembelajaran
Komentar di atas menunjukkan
MK PPD sebesar 22,72% selama
bahwa selama diskusi, mahasiswa
empat siklus. Peningkatan afektif
merasa mempunyai wadah untuk
mahasiswa tersebut diantaranya
mengemukakan pendapatnya, tanpa
berkaitan dengan metode pembelajaran
ada tekanan jika ternyata pendapatnya
yang diterapkan, yaitu metode diskusi
kurang tepat. Diskusi tersebut membuat
dengan tempat duduk model U.
suasana kelas menjadi santai meskipun
Catatan hasil refleksi diri mahasiswa
sebenarnya sedang membahas
menunjukkan bahwa pertanyaan-
sesuatu yang bersifat ilmiah. Selain itu,
pertanyaan yang diberikan oleh dosen
mahasiswa yang tidak turut menjawab
selama diskusi dapat membuat
pun, juga bisa belajar memahami
beberapa mahasiswa aktif mencari tahu
materi dari jawaban-jawaban yang
dan berusaha menjawab. Selain itu,
disampaikan rekannya. Berdasar
penataan tempat duduk model U juga
komentar tersebut, terlihat pentingnya
membantu mengoptimalkan proses
peran pertanyaan yang diajukan oleh
diskusi. Berikut komentar mahasiswa
dosen untuk membangkitkan kemauan
dalam tugas refleksi diri tentang
mahasiswa untuk menjawab, sehingga
metode diskusi yang diterapkan.
“Saya antusias dengan MK PPD kualitas pertanyaan dalam metode
karena dalam kelas ini kami diskusi ini menjadi sangat penting.
Hasil penelitian selanjutnya
diberi kesempatan tanya jawab.
ialah hasil pengisian angket oleh
Sehingga kami bisa aktif
mahasiswa. Angket penelitian tersebut
memberikan pendapat, selain itu
terdiri dari pernyataan tertutup yang
kelasnya terkesan santai tapi
dapat dinilai oleh mahasiswa dari skala
serius”
1 hingga skala 5, dan angket terbuka
“Proses tanya jawabnya
dengan 10 pertanyaan. Angket
mengeksplor diri untuk bisa
penelitian berisi penilaian mahasiswa
berpikir dan menerima”
tentang Kontrak Perkuliahan (KP),
“Saya cukup memahami materi
tentang tata tempat duduk model U,
ini, dan lebih memahami lagi dari tentang buku ringkasan, tentang
jawaban-jawaban yang diajukan metode pembelajaran diskusi, tentang

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

media video dan permainan, dan dengan persentase, dan disajikan


tentang proses pembelajaran MK PPD dalam Tabel 5.
secara umum. Hasil angket dianalisis

Tabel 5. Hasil Angket Mahasiswa


Subyek Penilaian Penilaian Mahasiswa (skala 1-5) Kategori
Pokok Sub Pokok % per sub Penilaian
Penilaian Penilaian Jumlah Rerata pokok
Kontrak kelengkapan Baik
Perkuliahan KP 87 3.96 79,09
(KP) Sangat
kualitas KP 90 4.09 81,82 Baik
efektifitas tata Sangat
tertib masuk 94 4.27 85,45 Baik
Tata tempat kenyamanan Baik
duduk model tata duduk 87 3.96 79,09
U efektifitas tata Sangat
duduk 101 4.59 91,82 Baik
manfaat tata Baik
duduk 86 3.91 78,18
Buku kualitas buku Baik
Ringkasan ringkasan 85 3.86 77,27
efektifitas buku Sangat
ringkasan 90 4.09 81,82 Baik
Metode ketepatan Baik
Pembelajaran metode diskusi 86 3.91 78,18
Diskusi efektifitas Sangat
metode diskusi 90 4.09 81,82 Baik
kualitas Sangat
pertanyaan Baik
dosen 95 4.32 86,36
Kualitas Sangat
tantangan Baik
pertanyaan 94 4.27 85,45
Media Video ketepatan video 88 4.00 80,00 Baik
Sangat
efektifitas video 97 4.41 88,18 Baik
manfaat video 86 3.91 78,18 Baik
Permainan rasa senang Baik
dalam
permainan 80 3.64 72,73
efektifitas Baik
permainan 83 3.77 75,45
manfaat Baik
permainan 77 3.50 70,00

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

Subyek Penilaian Penilaian Mahasiswa (skala 1-5) Kategori


Pokok Sub Pokok % per sub Penilaian
Penilaian Penilaian Jumlah Rerata pokok
Tugas Ketepatan Baik
menulis tugas refleksi
Refleksi Diri diri 84 3.82 76,36
efektifitas tugas Sangat
refleksi diri 97 4.41 88,18 Baik
manfaat refleksi Sangat
diri 91 4.14 82,73 Baik
Tugas-tugas ketepatan Baik
Mandiri pemberian
tugas 79 3.59 71,82
efektifitas tugas 84 3.82 76,36 Baik
manfaat tugas 86 3.91 78,18 Baik
Kualitas pembelajaran PPD: Sangat
Pendapat Mahasiswa 93 4.227 84,55 Baik

Tabel 5 telah menunjukkan bahwa serta meminimalisir mahasiswa


beberapa sub pokok penilaian bermain gadget”
mendapat predikat atau kategori „baik‟,
Jadi tujuan penerapan penataan tempat
dan selebihnya ialah berkategori
duduk model U dalam diskusi telah
„sangat baik‟. Penilaian mahasiswa
tercapai, yaitu untuk memaksimalkan
yang mempunyai nilai paling tinggi ialah
fokus mahasiswa terhadap diskusi. Hal
penilaian tentang efektifitas tata tempat
tersebut sesuai dengan pendapat
duduk model U dalam diskusi yang
Silberman (1996) bahwa penataan
mempunyai persentase sebesar
tempat duduk dapat berpengaruh
91,82%. Mayoritas mahasiswa
terhadap tingkat keterlibatan dan
menuliskan dalam angket bahwa
partisipasi mahasiswa dalam proses
penataan tempat duduk model U
pembelajaran.
merupakan hal yang baru bagi mereka,
Penilaian angket yang
dan meski diantara mereka ada yang
mendapat predikat “sangat baik”
merasa kurang nyaman terhadap tata
berikutnya ialah penilaian terhadap tata
tempat duduk tersebut, namun mereka
tertib perkuliahan, yang mendapat
sepakat bahwa penataan tempat duduk
persentase sebesar 85,45%. Tata tertib
model U efektif untuk memaksimalkan
perkuliahan yang disepakati oleh kelas
fokus mahasiswa terhadap proses
diantaranya ialah, menyanyi di depan
pembelajaran. Berikut contoh pendapat
kelas bagi mahasiswa yang terlambat
mahasiswa tentang penataan tempat
masuk lebih dari 15 menit. Menurut
duduk model U.
pendapat mahasiswa, hukuman
“penataan tempat duduk ini
tersebut sangat efektif untuk
mahasiswa lebih memperhatikan
meminimalisir mahasiswa yang datang
materi yang disampaikan dosen
terlambat, dan hukuman tersebut
& dosen lebih mudah mengawasi
merupakan hiburan tersendiri bagi
mahasiswa.

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

Penilaian angket berikutnya disertai dengan unsur lain, misalnya


yang mendapat penilaian sangat baik penggunaan media video untuk
dari mahasiswa ialah efektifitas metode membantu pemahaman mahasiswa,
pembelajaran diskusi yang dipimpin permainan untuk memberikan suasana
oleh dosen. Pembelajaran dengan menyenangkan pada saat diskusi, dan
metode diskusi dinilai memberikan juga pemberian tugas mandiri. Diantara
kesempatan lebih pada mahasiswa ketiga unsur tersebut, yang mendapat
untuk menjawab pertanyaan. Jadi apresiasi „sangat baik‟ dengan
dalam proses pembelajaran, dosen persentase tertinggi yaitu 88,18% ialah
hanya memberikan pertanyaan- efektifitas media video untuk membantu
pertanyaan kepada mahasiswa sebagai mahasiswa memahami materi;
bahan diskusi, dan mahasiswa sedangkan untuk permainan dan tugas
didorong untuk mampu mengemukakan mandiri mendapat predikat „baik‟.
pendapatnya secara lisan. Menurut mahasiswa, permainan dalam
Pembelajaran diskusi yang demikian metode diskusi memang cukup
ternyata dinilai sangat baik oleh menyenangkan, namun permaian
mahasiswa, dengan persentase tersebut kurang efektif dalam
sebesar 81,82%. Efektifitas metode membantu memahami materi.
pembelajaran diskusi tersebut tentunya Sebaliknya, media video merupakan
sangat bergantung pada kualitas media yang efektif untuk membantu
pertanyaan yang diajukan dosen, mahasiswa memahami materi. CPB
karena pertanyaan merupakan pusat (2004) menjelaskan alasannya, bahwa
dari diskusi, sehingga pertanyaan yang pesan visual (gambar) dari video
diajukan harus mampu merangsang diproses oleh bagian otak yang
mahasiswa untuk berpikir dan aktif berbeda dari bagian otak yang
mengajukan pendapatnya. Berdasar memproses teks dan linguistik, dan
hasil angket, mahasiswa menilai sistem limbik merespon gambar visual
kualitas pertanyaan yang diajukan tersebut dengan insting dan emosi; dan
dosen saat diskusi dengan persentase emosi tersebut mempengaruhi memori.
sebesar 86,36% dan tergolong dalam Memori yang dipengaruhi oleh emosi
kategori „sangat baik‟. Selaras dengan tersebutlah, menjadikan video
hal tersebut, mahasiswa juga menilai mempunyai kemampuan kuat untuk
bahwa tantangan yang ditimbulkan dari mempengaruhi kognitif mahasiswa.
pertanyaan-pertanyaan yang Naz & Akhbar (2009) menyatakan
dimunculkan selama diskusi tersebut bahwa media video dapat
ialah sebesar 85,45% dan tergolong mengkonduksi penjelasan dosen
dalam kategori „sangat baik‟. Jadi menjadi lebih bermakna, dan
mahasiswa berpendapat bahwa mentransformasi proses pembelajaran
metode diskusi yang dilaksanakan kearah yang produktif.
pada MK PPD merupakan metode yang Penilaian tertinggi lainnya yang
sangat baik karena pertanyaan- dilakukan oleh mahasiswa terhadap
pertanyaan dalam diskusi mampu proses pembelajaran di MK PPD ialah
menumbuhkan keberanian mahasiswa efektifitas penerapan tugas membuat
untuk berpendapat dan berbicara di refleksi diri, dengan persentase
forum kelas. sebesar 88,18% dan tingkat manfaat
Metode pembelajaran diskusi tugas tersebut dengan persentase
yang diterapkan di MK PPD tentunya
82,73%. Mahasiswa berpendapat

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

bahwa tugas membuat refleksi diri Terakhir, mahasiswa menilai


efektif untuk membantu mahasiswa proses pembelajaran di MK PPD
mengetahui kemampuan dirinya, dan secara keseluruhan dengan predikat
bermanfaat bagi mereka untuk „sangat baik‟, dengan nilai sebesar
melakukan perbaikan di pertemuan 84,55%. Mahasiswa dipersilahkan
berikutnya. Menurut Urdang (2010), menuliskan satu kata untuk
Mahasiswa memang membutuhkan mendeskripsikan proses pembelajaran
tuntunan untuk menjadi peduli terhadap di MK PPD, dan kata yang dituliskan
pemikirannya sendiri, tingkah lakunya, mahasiswa antara lain: sangat baik,
karena itu merupakan faktor utama setuju, baik, menyenangkan, menarik,
yang membantu proses dalam nyaman, simple, luas, istimewa,
hubungannya dengan siswa kelak. excellence, hebat. Kata-kata tersebut
Berikut pendapat mahasiswa terhadap mendeskripsikan sebuah pendapat
tugas membuat refleksi diri. yang positif terhadap proses
“tugas ini sangat bagus, kita bisa pembelajaran di MK PPD.
menginstrospeksi hasil pembelajaran
kita di minggu sebelumnya” KESIMPULAN DAN SARAN
“kita menulis seperti curhatan tapi itu Pemikiran reflektif sangat
dapat dijadikan sebagai „pengenal diperlukan bagi mahasiswa untuk
diri kita‟ terhadap apa yang memahami lebih lanjut tentang
dipahami/tidak dipahami” kekurangan serta potensi dirinya, dan
“baik untuk tugas agar dosen tugas membuat refleksi diri merupakan
mengetahui titik lemah kita, apa salah satu alternatif menumbuhkan
yang membuat kita tak semangat” pemikiran reflektif dan berpikir kritis
“refleksi diri sebagai acuan dan pada mahasiswa. Hasil penilaian tugas
koreksi terhadap diri sendiri” refleksi diri dalam penelitian ini lebih
“bagus, kita dapat mengontrol dan dari 80, berarti mahasiswa telah dapat
mengetahui apa saja yang kita menuliskan pemikiran reflektif mereka.
dapat pada pembelajaran” Tugas refleksi diri mampu menuntun
Jadi tugas refleksi diri mahasiswa berpikir atau menyadari apa
merupakan salah satu dari proses yang telah mereka dapat selama
berpikir tingkat tinggi, karena tugas ini pembelajaran, dan hal yang perlu
memberikan ruang bagi mahasiswa dilakukan agar proses belajar mereka
agar berpikir tentang hal yang telah lebih baik. Tugas refleksi diri
mereka alami dari kecil sebagai siswa, merupakan salah satu bentuk tugas
dibandingkan dengan teori dan materi yang melibatkan berpikir tingkat tinggi,
yang sedang dipelajari tentang yang mengarah pada metakognisi. Satu
perkembangan peserta didik (PPD), temuan penting ialah bahwa tulisan
sehingga hasilnya merupakan dalam tugas refleksi diri mahasiswa
pemahaman yang konstruktif dan kritis juga dapat menjadi bacaan reflektif bagi
tentang perkembangan siswa untuk dosen.
bekalnya nanti menjadi guru. Desautel Rerata kemampuan kognitif
(2009) menyatakan bahwa refleksi diri mahasiswa terus meningkat, terutama
merupakan praktek teratur yang pada siklus III dimana tes kognitif
berkontribusi pada perkembangan dilakukan secara lisan. Tes kognitif
metakognitif. secara lisan membuat sebagian
mahasiswa lebih leluasa

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

menyampaikan pemikirannya yang sulit Question Their Assumption. San


dicurahkan secara tulisan. Rerata Fransisco: Jossey-Bass.
keaktifan mahasiswa dalam juga
meningkat sebesar 22,72%.
Corporation for Public Broadcasting
Peningkatan tersebut berkaitan dengan
(CPB). 2004. Television goes to
metode diskusi dengan tempat duduk
school: The impact of video on
model U. Peran pertanyaan yang
student learning in formal
diajukan oleh dosen sangat penting
education.
untuk menghidupkan diskusi dan untuk
http://www.cpb.org/stations/repor
membangkitkan kemauan mahasiswa
ts/ tvgoestoschool/ (diakses 20
untuk menjawab. Selain itu, penataan
Juni 2015).
tempat duduk model U juga membantu
memaksimalkan fokus mahasiswa Desautel, D. 2009. Becoming a
sehingga proses diskusi berjalan
Thinking Thinker: Metacognition,
dengan optimal, dan dosen lebih
Self-Reflection, and Classroom
leluasa mengontrol diskusi.
Practice. Journal of Teachers
Penilaian mahasiswa terhadap
College Record. Vol. 111 (8),
proses pembelajaran MK PPD secara
1997–2020.
keseluruhan ialah „sangat baik‟
sehingga proses pembelajaran ini
Fade, Stephanie. 2002. Learning and
dapat menjadi alternatif bagi dosen
Assessing Through Reflection: a
yang ingin menerapkan proses
Practical Guide.
pembelajaran reflektif di Perguruan
Tinggi. Hasil studi oleh Toros dan www.practicebasedlearning.org
Medar (2015) menyatakan bahwa jurnal (diakses 2 Juni 2015).
reflektif (reflective journaling) dan peta
konsep (mind mapping) merupakan dua Naz, A.A & Akbar, R.A. 2009. Use of
bentuk tugas yang paling efisien dari Media for Effective Instruction its
teknik refleksi diri, sehingga penelitian Importance: Some
lebih lanjut perlu menjadikan tugas Consideration. Journal of
refleksi diri ini menjadi tugas yang Elementary Education (JEE). Vol.
berkesinambungan, lebih mengena 18 (1-2) 35-40.
sesuai tujuan mata kuliahnya, dan
tentunya penerapannya dapat diselingi Norberg, U. 2014. Fostering self-
dengan penugasan peta konsep. reflection in translation students:
The value of guided
DAFTAR PUSTAKA commentaries. Journal of
Autry, L. L., & Walker, M. E. 2011. Translation and Interpreting
Studies. Vol. 9 (1), 150–164.
Artistic representation: Promoting
student creativity and self-
Silberman, M. 1996. Active Learning:
reflection. Journal of Creativity in
101 Strategies to Teach Any
Mental Health. Vol. 6, 42–55.
Subject. Boston: Allyn & Bacon.
Brookfield, S. D. 2011. Teaching for
Toros, K & Medar, M. 2015. Social
Critical Thinking: Tools and
Work Students‟ Thoughts on
Techniques to Help Students
Self-Reflection: A Qualitative
Study Based on Reflective

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page


Tugas Refleksi Diri (Self Reflection) dalam Metode Pembelajaran Diskusi Model
U

Journaling. International Journal Work Education. Vol. 29 (5),


of Humanities and Social 523–538
Science. Vol. 5 (3), 89-96.
Yip, K-S. 2006. Self-reflection in
Urdang, E. 2010. Awareness of Self—A reflective practice: A note of
Critical Tool. Journal of Social caution. British Journal of Social
Work. Vol. 36, 777

Jurnal Ilmiah PROGRESSIF, Vol.12 No.35 Agustus Page

Anda mungkin juga menyukai