Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

MATA KULIAH PERENCANAAN DAN EVALUASI KESEHATAN

Dosen Pengampu:

Fini Fajrini, SKM, MKM.

Disusun oleh:

Dwita Meylina Nur Aisyah

2018710066/Kelas B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2021
1. Lakukan analisis situasi dengan SWOT di kabupaten X
Strength (S) Weakness (W) Opportunity (O) Threat (T)
1. Dengan mata 1. Kondisi 1. Masyarakat 1. Wilayah
pencaharian pelayanan dengan status kabupaten X
masyarakat kesehatan yang pendidikan PT jauh dari
sebagai petani tidak layak dapat berbagi perkotaan
dan nelayan 2. Kurangnya ilmu nya dengan 2. Akses menuju
dapat untuk petugas masyarakat yang kabupaten X
membudidayaka kesehatan yang lain serta dapat masih sulit
n berbagai bahan menetap dan membantu 3. Tidak
pangan yang datang sehingga terciptanya tersedianya alat
bergizi menyebabkan kerjasama lintas kesehatan dan
minimnya sektor untuk obat-obatan
pengetahuan kesejahteraan 4. Masyarakat
masyarakat wilayan tersebut masih percaya
tentang kepada dukun
kesehatan dari pada bidan
3. Masih dalam proses
banyaknya persalinan
masyarakat
yang tidak
menerapkan
PHBS

2. Buat Identifikasi masalah dari kondisi Kabupaten X (Buat list masalah)


Masalah yang terjadi pada Kabupaten X:
1. Meningkatnya AKI dan AKB sebesar 10% per tahun
2. Adanya kasus Diare sebesar 50% dari jumlah penduduk
3. Peningkatan kasus DBD sebesar 20% pada tahun ini
4. Tingkat keberhasilan ASI Eksklusif hanya mencapai 30%
5. Kurangnya PHBS
3. Lakukan prioritas masalah (pilih metode yang telah diajarkan)
Masalah U S G Total Rank
AKI dan AKB 3 3 3 9 5
DBD 4 5 4 13 1
Diare 4 4 4 12 2
ASI Eksklusif 4 4 3 11 3
PHBS 4 3 3 10 4
Berdasarkan hasil perhitungan dengan metode USG pada tabel di atas, prioritas masalah
yang utama yaitu Diare dengan total 13. Total tersebut didapatkan dari tingkat urgency
atau berdasarkan waktu mendesak atau tidaknya masalah tersebut harus diselesaikan
dengan bobot 4, seriously atau keseriusan dampak yang ditimbulkan dari penyakit diare
dengan bobot 5, dan growth atau perkembangan penyakit diare dengan bobot 4. Seluruh
nilai tersebut diperoleh karena adanya faktor-faktor yang mendukung terjadinya penyakit
diare.

4. Dari 1 prioritas masalah yang sudah didapat, (Buat list penyebab masalahnya)
Didapatkan prioritas masalah dari hasil metode USG yaitu DBD, dengan penyebab
masalahnya sebagai berikut:
1. Minimnya petugas kesehatan
2. Lingkungan yang kumuh
3. Tidak adanya penerapan PHBS
4. Kurangnya penyuluhan dari petugas kesehatan
5. Kurangnya pengalokasian dana
5. Lakukan prioritas penyebab masalah (pilih metode yang telah diajarkan)
Penyebab Masalah U S G Total Rank
Minimnya petugas kesehatan 3 3 4 10 5
Lingkungan yang kumuh 4 5 5 14 1
Tidak adanya penerapan PHBS 4 3 4 11 4
Kurangnya penyuluhan dari petugas 5 4 4 13 2
kesehatan
Pengalokasian dana yang tidak 3 4 5 12 3
merata

6. Buat pohon masalah (diutamakan) dan diagram Ishikawa


DIAGRAM ISHIKAWA
MONEY MAN
MATERIA
L Ketergantungan
masyarakat terhdap Belum optimalnya peran
Minimnya dan jumlah petugas pada
dana bantuan
sarana dan Pengalokasian kegiatan pemberantasan
prasarana dana yang tidak Kurangnya pengetahuan DBD
merata masyarakat dalam
memberantas DBD

Media penyuluhan
masih kurang beragam
MASALAH
DBD
Belum ada dukungan
Kurangnya lintas sektor dalam
pemberantasan vektor
penyuluhan
Kurangnya tentang DBD
kerjasama Tidak adanya toleransi
lintas sektor Kurangnya antar masyarakat di
kepedulian lingkungan sekitar
masyarakat tentang
lingkungan sekitar

METHOD ENVIRONMEN
T
POHON MASALAH

Output
Kematian Sembuh

Demam Berdarah
Dengue

Bakteri pemicu
DBD
Kurangnya pengetahuan
masyarakat

Lingkungan yang
kumuh
Media penyuluhan
yang kurang beragam

Tidak menerapkan
PHBS di lingkungan
sekitar Minimnya peran
serta jumlah petugas
kesehatan

Kurangnya kerja
sama lintas sektor

Kurangnya
pengalokasian
dana
7. Dari 1 penyebab masalah yang sudah diprioritaskan, buat alternative pemecahan masalah
Masalah Penyebab Masalah Alternatif Penyelesaian Masalah

DBD Lingkungan yang kumuh  Menciptakan lingkungan yang


bersih dengan menerapkan PHBS
yang baik
 Mengedukasi masyarakat tentang
DBD dan pemberantasannya

8. Lakukan prioritas alternative pemecahan masalah (pilih metode yang telah diajarkan)

Menerapkan Edukasi
DBD
PHBS Masyarakat

Kemudahan 4 5 5
Penerapan (20) (20)
Kemungkinan 4 3 3
Berhasil (12) (12)
Efektivitas Solusi 4 4 5
(16) (20)
Resistensi yang 4 4 4
Relatif Rendah (16) (16)
Nilai Total 16 64 68

9. Buat program (proposal singkat) sesuai alternative pemecahan masalah yang sudah di
prioritaskan
RENCANA PELAKSANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Pendahuluan
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.
Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-
tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Penyakit DBD sering
salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Hal ini disebab kan karena
infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bisa bersifat asimtomatik atau tidak jelas
gejalanya. Oleh karena itu diperlukan kejelian pemahaman tentang perjalanan penyakit
infeksi virus dengue, patofisiologi, dan ketajaman pengamatan klinis.
Berdasarkan data yang diperoleh di wilayah tersebut dengan prioritas masalah yang
ditemukan yaitu DBD. Meningkatnya jumlah kasus diwilayah Kabupaten X di sebabkan
karena kurangnya perilaku masyarakat yang baik dan sehat terhadap lingkungan.
Terdapatnya vector nyamuk hampir diseluruh pelosok tanah air. Setelah dilakukan
pemrioritasan penyebab masalah, ditemukan hasil bahwa lingkungan yang kumuh menjadi
penyebab masalah paling sering dijumpai, dimana hal tersebut dapat mempengaruhi
berkembangnya vector nyamuk penyebab DBD. Maka, diperlukan adanya upaya untuk
menurunkan angka kasus DBD di wilayah tersebut.

B. Tujuan
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan hidup sehat bagi setiap
masyarakat agar terhindar dari penyakit DBD melalui terciptanya masyarakat yang hidup
dengan perilaku dan lingkungan yang sehat terbebas dari penyakit DBD, serta memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata.

C. Sasaran
Sasaran pada program ini ialah seluruh masyarakat di Kabupaten X yang memppunyai
faktor risiko tinggi terhadap penyebaran penyakit DBD.

D. Waktu dan tempat


Kegiatan ini dilaksanakan di balai desa Kabupaten X selama 2 minggu pada tanggal 1 – 16
Januari 2021.

E. Tenaga Pelaksana
Tenaga pelaksana dalam program “Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)” yaitu seluruh
elemen masyarakat seperti yang telah diputuskan pada kesepakatan bersama-sama dengan
masyarakat. Elemen masyarakat yang berperan meliputi, perwakilan warga, perwakilan
kelompok masyarakat seperti PKK dan karang taruna, serta elemen masyarakat lainnya.
Selain itu, petugas kesehatan yang ada membantu dalam pengawasan terhadap pelaksanaan
program ini.

F. Kegiatan Pokok Program


Kegiatan pada program PSN ini terdiri dari kunjungan rumah secara berkala serta
memberikan edukasi kesehatan khususnya mengenai penyakit DBD dan penularannya.
1. Kunjungan Rumah Secara Berkala
Dilaksanakan oleh kader dengan maksud menyampaikan informasi tentang DBD dan
pencegahannya kepada keluarga serta melakukan pemeriksaan jentik. Selanjutnya
hasil pemeriksaan jentik disampaikan kepada ketua RT untuk di tindak lanjuti
2. Penyuluhan Kesehatan serta Prakteknya
Setelah dilakukan pemberian materi, dilakukan praktek guna membrantas vector
nyamuk yaitu melakukan pengurasan bak mandi atau penampungan air, mengganti
atau menguras vas Bungan dan tempat minum hewan peliharaan, menutup dengan
rapat tempat penampungan air, dan mengubur kaleng-kaleng bekas di sekitar rumah.

10. Buat Indikator keberhasilan program dan cara evaluasi dan controlingnya
Monitoring dilakukan saat pelaksanaan program untuk melihat bagaimana pelaksanaan
program di lapangan, apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum. Evaluasi pada
tahap pelaksanaan program dilakukan untuk menghindari bila ditemukan hal-hal yang belum
sesuai antara rencana yang disusun dengan pelaksanaan program di lapangan. Evaluasi pada
tahap akhir program dilakukan sebagai tindak lanjut dan bahan evaluasi untuk perencanaan
program selanjutnya agar kesalahan pelaksanaan program tidak terulang kembali.

Anda mungkin juga menyukai