Nim : 19482011051
2. Apoteker di apotek
Apoteker di apotek juga mengedukasi masyarakat dalam bagaimana melakukan
pencegahan, memberikan rekomendasi produk untuk usaha pencegahan, serta
memberi informasi terpercaya kepada masyarakat di tengah maraknya berita hoax
terkait COVID-19.
3. Apoteker di Masyarakat
Masyarakat mulai kritis terhadap obat-obatan yang dikonsumsinya. Disnilah peran
apoteker sangat dibutuhkan untuk mengedukasi masyarakat. Apoteker memiliki
tanggung jawab terhadap obat yang tertulis di dalam resep. Apoteker merupakan
konsultan obat bagi dokter maupun pasien yang memerlukannya. Apoteker harus
mampu menjelaskan tentang obat yang berguna bagi pasien karena dia mengetahui
tentang:
a) Cara menggunakan dan meminum obat
b) Efek samping yang timbul jika obat dipakai
c) Stabilitas obat dalam berbagai kondisi
d) Toksisitas dan dosis obat yang digunakan
Dalam Permenkes no.72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah
sakit, bahwa pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan menyeluruh untuk penyediaan
obat bermutu (drug oriented) dan pelayanan langsung kepada pasien (patient oriented), yang
keduanya merupakan unsur yang tidak terpisahkan dari sistem kesehatan rumah sakit yang
berorientasi pada peningkatan kualitas hidup pasien. Instalasi farmasi sebagai tempat praktek
Apoteker dan Tenaga Tehnis Kefarmasian (TTK) di rumah sakit, merupakan unit yang
bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan semua kegiatan pekerjaan kefarmasian,
meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP)
termasuk alat pelindung diri (APD) mulai dari pemilihan, perencanaan, pengadaan,
penyimpanan, penyiapan, pendistribusian, pemantauan dan pelayanan langsung kepada
pasien melalui aktivitas farmasi klinik. Pelayanan farmasi pada penanganan pasien COVID-
19, meliputi:
2) Aspek pelayanan farmasi klinik: memastikan dan memantau terapi yang diberikan
kepada pasien COVID-19 sesuai indikasi, rejimen dosis, dan waspada potensial/
aktual terjadinya interaksi obat, efek samping obat, serta memberikan informasi dan
edukasi. Pelayanan farmasi klinik ini meliputi: pengkajian peresepan, dispensing obat
dan sediaan secara tehnik aseptik, pemantauan terapi obat baik efektivitas dan
keamanan, pengaturan jam pemberian obat, pengecekan trolly emergency di ruang
isolasi khusus COVID-19 untuk memastikan agar pada saat dibutuhkan pada kondisi
darurat obat tersebut tersedia.
4) Aspek kolaborasi tim: Apoteker terlibat aktif dalam SATGAS COVID-19 Rumah
Sakit dan Tim PINERE untuk saling berkoordinasi, diskusi, konsultasi tentang
perawatan pengobatan pasien COVID-19 secara multidisiplin dan komunikasi efektif
dengan berbagai pihak yang terkait. Koordinasi aktif dengan tim PINERE dalam
pemantauan pemberian terapi pasien covid, melalui aktivitas morning report setiap
hari sebagai forum koordinasi dan diskusi dalam perawatan dan pengobatan pasien
COVID-19 secara multidisiplin.