Week 12 - INA - Biological-Responses-Part2
Week 12 - INA - Biological-Responses-Part2
• Jenis adaptasi bervariasi, namun umumnya menyebabkan MH yang beradaptasi mampu menjalankan
fungsinya sehingga memiliki kompetensi yang lebih baik dibandingkan MH yang tidak beradaptasi.
• Unta dan kaktus
• Dan masih banyak lagi…
Model adaptasi
1. Sel dan mikroba 2. Perubahan warna
• Metabolisme dapat berubah sesuai dengan substrat yang
tersedia. • Kamuflase: mengelabui predator
• Metabolisme anaerobic pada otot terjadi saat kadar oksigen dalam
darah tidak mampu mencukupi kebutuhan sel otot untuk
menghasilkan ATP melalui metabolism aerobic. Metabolisme
anaerobic pada otot menghasilkan asam laklat dan bukan CO2 dan
H2O.
• Metabolisme anaerobic terjadi saat melakukan aktivitas dengan
intensitas yang tinggi dalam waktu singkat (lari sprint), sementara
itu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas dengan intensitas
medium dengan durasi yang panjang dapat disediakan dengan
metabolism aerobik. Bagaimana dengan pemain speak bola?
• Mikroba heterofermentative mampu memanfaatkan berbagai
substrat untuk menghasilkan energi.
• Mikroba lebih unggul karenan mampu tumbuh dan bereproduksi
meski berada dilingkungan dengan sumber makanan yang tidak
disukainya. • Mimikri: dapatkan kamu melihat perbedaannya?
• Mikroorganisme menghasilkan beraneka ragam produk
metabolism/ fermentasi (misal, berbagai rasa kimchi).
38 ATP
2 ATP
Model adaptasi
Adaptasi terhadap cahaya Hipertensi
• Tumbuhan beradaptasi terhadap intensitas cahaya • Hipertensi merupakan penyesuaian yang dilakukan
yang diterima. oleh tubuh saat mengalami trauma stress, gejala ini
• Kecambah menghadap ke matahari karena cahaya biasanya bersifat sementara.
menghabat kerja hormon auksin. Hal ini menyebabkan
bagian batang yang berada reltif lebih jauh dari cahaya • Jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang
berkembang dengan lebih baik dan menjadi lebih panjang. lama, akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut
• Tanaman di dataran tinggi yang mendapat intensitas cahaya essential hypertension.
yang tinggi, biasanya lebih pendek daripada tanaman di Hipertropi jantung (penebalan otot dinding jantung) →
daerah dataran rendah. Bila tanaman di dataran tinggi ini pertambahan massa otot membutuhkan lebih banyak oksigen
dipindahkan ke dataran rendah, maka tanaman akan → penurunan laju aliran darah menyebabkan konsekuensi
tumbuh lebih besar. serius → tekanan darah tinggi di-maintain oleh tubuh →
essential hypertension.
• Hewan juga memiliki sensitivitas terhadap cahaya.
• Burung bertelur dan merawat anak saat musim semi, Ketika
intensitas cahaya meningkat. Peningkatan intensitas cahaya
juga secara tidak langsung berperan sebagai sinyal
dimulainya musim dengan kelimpahan makanan yang tinggi
yang juga berarti meningkatnya survival anak.
• Pada manusia, Seasonal Affective Disorder (SAD) muncul
saat memasuki musim gugur dan dingin (intensitas cahaya
menurun). Orang yang memiliki SAD seringkali mengalami
gangguan emosional dan depresi. Gejala akan berkurang
apabila penderita dipaparkan pada intensitas cahaya yang
cukup tinggi.
Modifikasi lingkungan
• Tumbuhan:
• Tumbuhan menyerap mineral yang dibutuhkan dari batuan dengan cara melepas
senyawa yang bersifat asam.
• Pepohonan berperan dalam menyerap CO2 dari atmosfer dan melepaskan O2 ke
atmosfer. Kondisi atmosfer bumi sebelum organisme fotosintetik primitive terbentuk
sangat berbeda dengan kondisi atmosfer saat ini.
• Hewan:
• Lebah madu mengatur suhu sarang: mendinginkan saat suhu tinggi dan menghangatkan
saat suhu rendah.
• Saat musim panas, lebah ditemukan berkumpul/ berderet menghadap keluar dibagian
depan sarang lalu mengipaskan sayap untuk mengalirkan angin ke dalam sarng. Kawanan
lebah juga membawa air dari sungai/ kolam untuk mendinginkan sarang (evaporasi).
• Saat musim dingin, lebar berkerumun unutk mengonservasi panas yang dihasilkan tubuh
unutk menjaga agar suhu larva dalam sarang berada pada kisaran 30°C–32°C sekalipun
suhu udara sedang sangat rendah.
• Toksisitas senyawa bermassa molekul besar yang lebih rendah daripada senyawa bermassa
molekul kecil dapat dikaitkan dengan dua sifat berikut:
1. Senyawa dengan massa molekul yang lebih besar secara kimiawi umumnya bersifat tidak reaktif
dibandingkan dengan senyawa dengan massa molekul lebih kecil.
2. Senyawa dengan massa molekul yang tinggi secara fisik berukuran besar dan akan sulit menembus
membran sel dan saluran kapiler.
• Banyak zat beracun memiliki rasa pahit atau tidak enak, dan dari semua indera
rasa memiliki hubungan yang erat dengan penyakit.
• Hewan, ketika disajikan dengan makanan baru akan mencicipi makanan tersebut. Namun,
bila kemudian setelah mengonsumsi makanan baru tersebut timbul penyakit, makanan
dengan rasa yang sama akan dihindari selamanya.
• Jika manusia mengonsumsi suatu makanan dan menjadi sakit setelahnya, memungkinkan
munculnya ketidaksukaan atau keengganan untuk mengonsumsi makanan yang sama,
meskipun penyebab penyakit bukanlah makanan tersebut.
• Asosiasi antara rasa dan penyakit dipelajari dengan cepat dan dipertahankan seumur hidup.
Toleransi terhadap toksin
• Antibiotik umumnya bersifat toksik bagi mikroba.
• Imunitas mikroba terhadap suatu antibiotic dapat terbentuk
melalui mekanisme berikut ini:
1. Perubahan membran sel sehingga mampu menyingkirkan antibiotik.
2. Meningkatkan efisiensi mekanisme biokimia yang memompa
antibiotik keluar dari sel dan mengurangi konsentrasinya agar tetap
dibawah ambang batas beracun.
3. Mengembangkan mekanisme untuk mengikat antibiotic atau
memetabolismenya menjadi sesuatu yang tidak terlalu beracun.
4. Mengubah jalur enzimatik dengan (i) overproduksi enzim yang
menjadi target antibiotik atau (ii) menggunakan metabolism enzim
alternatif.
Konsentrasi toksin
• Toksin diturunkan dari satu tingkat tropic ke tingkat tropic berikutnya sehingga konsentrasinya akan
terkonsentrasi / terakumulasi pada MH di tingkat trofik yang lebih tinggi.
• Toksin seringkali terakumulasi di jaringan lemak dan tidak didetoksifikasi atau dihilangkan dari tubuh
MH yang mengonsumsinya.
• Elemental merkuri merupakan produk sampingan pembuatan plastik yang tidak reaktif. Limbah ini rutin dibuang ke
sungai dan laut dalam bentuk yang tidak larut. Bakteri mengubah elemental merkuri menjadi metil merkuri,
senyawa yang sangat beracun. Metil merkuri kemudian terakumulasi dalam tubuh organisme air dan dalam tubuh
manusia yang memakan ikan yang terkontaminasi.
Mahkluk hidup berinteraksi:
kerjasama dan kompetisi dengan MH lain
Mahkluk hidup berkerja sama dengan MH lain
• Salah satu bentuk interaksi yang dilakukan antar MH yang berbeda adalah kerja sama.
• Jaringan dan organ bekerja sama membentuk sitem organ.
• Gangguan terhadap suatu kerja sama menyebabkan munculnya penyakit
• Lupus dan multiple sclerosis disebabkan ganguan pada kerja sama sistem organ.
• Diabetes and schizophrenia muncul karena kerja sama sistem organ tidak dapat dipertahankan.
• Meski kerja sama terdapat kerugian yang disebabkan oleh kerja sama, perilaku kerja
sama tetap dipertahankan selama proses evolusi dalam suatu populasi:
1. Timbal balik langsung. Hal positif dilakukan oleh organisme sebab organisme lain telah
melakukan hal positif untuknya.
2. Seleksi khusus. Kelompok individu yang bekerja sama selalu ada meski dalam lingkungan yang
sangat kompetitif, misal tetangga yang saling membantu.
3. Berhubungan secara genetik. Membantu meningkatkan kelangsungan hidup kerabat.
4. Timbal balik tidak langsung. Bekerja sama dengan organisme dengan status lebih tinggi akan
berdampak pada organisme lain dengan status lebih rendah, dan memberikan rasa
penghargaan/ dihargai.
5. Kebaikan bersama. Bekerja sama dengan individu lain dalam suatu kelompok akan membantu
seluruh anggota kelompok untuk bertahan hidup dan menjadi lebih sejahtera.
Simbiosis
• Mutualisme
• Interaksi/ hubungan antara
organisme yang berbeda dimana
keduanya saling diuntungkan.
Koevolusi
• beberapa spesies membentuk hubungan timbal balik
yang erat/ esensial.
• Suatu individu memiliki ciri fisik yang bentuk dan fungsinya Leghemoglobin catch the O2:
berkomplemen dengan individu lain. Keeps O2 away from nitrogenase.
• Suatu individu memodifikasi perilakunya sehingga Supply O2 for plants and bacterium.
berkomplemen dengan individu lain.
O2
• Tanaman legume dan bakteri pengikat nitrogen:
• Bakteri rhizobium dapat mengikat nitrogen dari atmosfer →
senyawa nitrogen digunakan tanaman unutk tumbuh.
• Tanaman legume menyediakan makanan (fotosintat) bagi Nitrogenase
bakteri → bakteri menggunakannya untuk tumbuh. ↓
• Enzim yang berperan dalam pengikatan nitrogen
(nitrogenase) menjadi inaktif saat terdedah oksigen, namun
oksigen dibutuhkan oleh tumbuhan (akar) dan bakteri untuk
tumbuh/ hidup.
• Akar legume membentuk nodul yang berisi leghemoglobin.
• Leghemoglobin berfungsi serupa dengan hemoglobin darah, yaitu
mengikat dan mentransportasikan oksigen.
• Pengikatan oksigen oleh leghemoglobin berfungsi ganda: (i)
menghindarkan paparan pada nitrogenase dan (ii)
menyediakan/transportasi oksigen untuk respirasi tumbuhan dan
bakteri.
Reproduksi tanaman
• Lebah memiliki penciuman yang tajam, • Pada lokasi terpencil penyerbuk dan
dan penglihatan hingga ke rentang cahaya rekan tanamannya berevolusi secara
ultraviolet. berdampingan, ketergantungan timbal
balik antar organisme ini menghasilkan
• Bunga yang menarik lebah biasnya spesialisasi yang ekstrem.
menghasilkan wangi dan warna yang
halus. • Jumlah predator yang sedikit
mengizinkan proses evolusi yang berfokus
• Warna semacam itu sangat menarik bila pada peningkatan reproduksi. Sejalan
terpapar sinar ultraviolet. Beberapa dengan waktu, tanaman dan
tanaman bahkan memilik warna khusus penyerbuknya saling kompatibel satu
pada kelopak yang berfungsi sebagai dengan yang lain.
pemandu lebah menuju sumber nectar,
the yellow beards. • Trematolobelia singularis merupakan
tanaman endemik Hawaii. Bunganya
memilki bentuk lengkungan yang sesuai
• Bumblebees, memiliki strategi berbeda dengan lengkungan paruh burung
pemakan nektar I’iwi. Pada gambar
dengan lebah madu dalam hal mengumpulkan terlihat parug burung yang berwarna
nectar. merah sangat pas dengan struktur bunga.
• Alih-alih megumpulkan pekerja untuk
memanen nectar, individu bumblebee belajar
menjadi spesialis pemanen nektar satu jenis
bunga, dengan demikian kelompok
diuntungkan dengan memiliki beragam
spesialis dalam kelompoknya.
Manfaat komunal
• Kematian sel terprogram (apoptosis) dilakukan oleh sel yang sudah
todak lagi mampu bertahan hidup untuk memberi manfaat bagi sel
disekitarnya.
• Bila satu sel megalami stress dan tidak mampu bertahan, sel akan
melakukan “bunuh diri”.
• Sel tersebut akan secara aktif mengeciklan ukurannya (mengerut),
merombak DNA-nya, dan melepaskan senyawa kimia yang bermanfaat
untuk lingkungan disekitarnya.
• Senyawa tersebut akan menstimulasi pertumbuhan sel disekitarnya , bila
dibandingkan dengan senyawa yang dilepaskan oleh sel yang
kematiannya tidak terprogram (necrosis).
• Senyawa yang dilepaskan sel nekrosis mengandung zat toksin yang kadang bersifat
racun bagi sel tetangganya.
• Pada interaksi ini, herbivora berperan sebagai predator dan sebagai target
tumbuhan mengembangkan sistem pertahanan diri. Toksin yang dihasilkan oleh
beberapa tumbuhan:
1. Mengubah rasa tumbuhan,
2. Membuat tanaman tidak enak dikonsumsi dibandingkan tanaman lainnya, atau
3. Mengganggu pertumbuhan atau kelangsungan hidup herbivora
• Sistem check and balance ini mempengaruhi distribusi dan kelimpahan tanaman
yang menjadi target herbivora.
• Organisme herbivora memiliki pilihan makanan yang disukainya
• Pada musim panas, tanaman (rumput dan legume) yang menjadi favorit herbivora akan
berkurang secara drastis jumlahnya, sedangkan tanaman seperti New England asters
(Aster novae-angliae), multiflora roses (Rosa multiflora), and musk thistles (Carduus
nutans) tumbuh tinggi (karena tidak dimakan oleh herbivora).
• Tanaman-tanaman tersebut berhasil mengembangkan strategi berhatan hidup
dibandingkan dengan tanaman rumput atau legume yang lain dan herbivora turut ambil
andil dalam membentuk ekosistem di daerah tersebut.
Predator
• Berbeda dengan herbivora, karnivora memburu dan membunuh target
predasinya.
• Siklus kesetimbangan,
• Tumbuhan dan organisme yang mengeksploitasi tumbuhan biasanya mencapai
keseimbangan dinamis.
• Kepadatan spesies target dapat menjadi rendah dan tersebar → pemangsa
semakin sulit mendapatkan sumber makanan untuk tumbuh → populasi predator
turun.
• Ketika populasi predator turun, populasi organisme target kembali berkembang.
• Siklus ini akan terus berlanjut hingga jumlah spesies predator meningkat kembali.
Parasite
• organisme yang terspesialisasi untuk mengambil nutrisi dari
organisme inang, tumbuh, berkembang biak, dan menyebar
dengan perpindah dari satu inang ke inang lainya.