Anda di halaman 1dari 30

Respon dalam sistem kehidupan

Tim Pengajar Biologi


Universitas Telkom
2020
Topik
• Minggu lalu kita telah mendiskusikan bagian pertama dari tema respon
dalam kehidupan, yaitu respon terhadap kebutuhan dasar air, oksigen,
nutrisi, dan energi.
• Minggu ini diskusi dilanjutkan dengan respon mahkluk hidup terhapad
sekitarnya, berupa adaptasi, stress, dan interaksi dengan MH lain.
Bagian 2:
Mahkluk Hidup
beradaptasi dengan lingkungan, mengasilkan
stress, dan berinteraksi dengan MH.
Mahkluk hidup
beradaptasi dengan lingkungan
However dumb they seem to be, camels usually appeal to me.
Camels seldom need be fed, they store up fat and plan ahead.
—Nancy Gilchrist
Interaksi antara mahkluk hidup dengan lingkungan
tidak statis
• Tujuan MH beradaptasi dengan lingkungannya:
• Bertahan hidup,
• Memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
• Mengurangi stress yang diinduksi oleh kondisi
lingkungan.

• Bertahan hidup sangat penting, namun


mempertahankan gen (karakter) yang dimiliki
MH yang mampu bertahan hidup lebih penting
lagi. Dua tipe adaptasi:
• Adaptasi yang relatif singkat, hanya muncul selama
MH yang bersangkutan hidup.
• Adaptasi jangka panjang, apabila adaptasi tersebut berlangsung selama bergenerasi, adaptasi ini disebut evolusi.

• Jenis adaptasi bervariasi, namun umumnya menyebabkan MH yang beradaptasi mampu menjalankan
fungsinya sehingga memiliki kompetensi yang lebih baik dibandingkan MH yang tidak beradaptasi.
• Unta dan kaktus
• Dan masih banyak lagi…
Model adaptasi
1. Sel dan mikroba 2. Perubahan warna
• Metabolisme dapat berubah sesuai dengan substrat yang
tersedia. • Kamuflase: mengelabui predator
• Metabolisme anaerobic pada otot terjadi saat kadar oksigen dalam
darah tidak mampu mencukupi kebutuhan sel otot untuk
menghasilkan ATP melalui metabolism aerobic. Metabolisme
anaerobic pada otot menghasilkan asam laklat dan bukan CO2 dan
H2O.
• Metabolisme anaerobic terjadi saat melakukan aktivitas dengan
intensitas yang tinggi dalam waktu singkat (lari sprint), sementara
itu energi yang dibutuhkan untuk aktivitas dengan intensitas
medium dengan durasi yang panjang dapat disediakan dengan
metabolism aerobik. Bagaimana dengan pemain speak bola?
• Mikroba heterofermentative mampu memanfaatkan berbagai
substrat untuk menghasilkan energi.
• Mikroba lebih unggul karenan mampu tumbuh dan bereproduksi
meski berada dilingkungan dengan sumber makanan yang tidak
disukainya. • Mimikri: dapatkan kamu melihat perbedaannya?
• Mikroorganisme menghasilkan beraneka ragam produk
metabolism/ fermentasi (misal, berbagai rasa kimchi).

38 ATP

2 ATP
Model adaptasi
Adaptasi terhadap cahaya Hipertensi
• Tumbuhan beradaptasi terhadap intensitas cahaya • Hipertensi merupakan penyesuaian yang dilakukan
yang diterima. oleh tubuh saat mengalami trauma stress, gejala ini
• Kecambah menghadap ke matahari karena cahaya biasanya bersifat sementara.
menghabat kerja hormon auksin. Hal ini menyebabkan
bagian batang yang berada reltif lebih jauh dari cahaya • Jika berlangsung terus menerus dalam waktu yang
berkembang dengan lebih baik dan menjadi lebih panjang. lama, akan menyebabkan suatu kondisi yang disebut
• Tanaman di dataran tinggi yang mendapat intensitas cahaya essential hypertension.
yang tinggi, biasanya lebih pendek daripada tanaman di Hipertropi jantung (penebalan otot dinding jantung) →
daerah dataran rendah. Bila tanaman di dataran tinggi ini pertambahan massa otot membutuhkan lebih banyak oksigen
dipindahkan ke dataran rendah, maka tanaman akan → penurunan laju aliran darah menyebabkan konsekuensi
tumbuh lebih besar. serius → tekanan darah tinggi di-maintain oleh tubuh →
essential hypertension.
• Hewan juga memiliki sensitivitas terhadap cahaya.
• Burung bertelur dan merawat anak saat musim semi, Ketika
intensitas cahaya meningkat. Peningkatan intensitas cahaya
juga secara tidak langsung berperan sebagai sinyal
dimulainya musim dengan kelimpahan makanan yang tinggi
yang juga berarti meningkatnya survival anak.
• Pada manusia, Seasonal Affective Disorder (SAD) muncul
saat memasuki musim gugur dan dingin (intensitas cahaya
menurun). Orang yang memiliki SAD seringkali mengalami
gangguan emosional dan depresi. Gejala akan berkurang
apabila penderita dipaparkan pada intensitas cahaya yang
cukup tinggi.
Modifikasi lingkungan
• Tumbuhan:
• Tumbuhan menyerap mineral yang dibutuhkan dari batuan dengan cara melepas
senyawa yang bersifat asam.
• Pepohonan berperan dalam menyerap CO2 dari atmosfer dan melepaskan O2 ke
atmosfer. Kondisi atmosfer bumi sebelum organisme fotosintetik primitive terbentuk
sangat berbeda dengan kondisi atmosfer saat ini.
• Hewan:
• Lebah madu mengatur suhu sarang: mendinginkan saat suhu tinggi dan menghangatkan
saat suhu rendah.
• Saat musim panas, lebah ditemukan berkumpul/ berderet menghadap keluar dibagian
depan sarang lalu mengipaskan sayap untuk mengalirkan angin ke dalam sarng. Kawanan
lebah juga membawa air dari sungai/ kolam untuk mendinginkan sarang (evaporasi).
• Saat musim dingin, lebar berkerumun unutk mengonservasi panas yang dihasilkan tubuh
unutk menjaga agar suhu larva dalam sarang berada pada kisaran 30°C–32°C sekalipun
suhu udara sedang sangat rendah.

• Interaksi ingkungan dengan MH tidak terjadi


satu arah saja.
• MH memiliki kemampuan untuk memodifikasi
lingkungan agar mendukung aktivitas yang
dilakukan MH tersebut.

• Eliminasi suatu MH atau introduksi MH asing ke


dalam suatu lingkungan dapat dipastikan akan
mengubah struktur lingkungan, contoh
perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.
The behavior of honeybee to defense temperature. Li et al. (2018), doi: 10.3389/fmicb.2018.00722
Pindah ke lingkungan yang lebih bersahabat
• Apabila keberadaan lingkungan yang
nyaman untuk ditempati (tersedia makanan
dan terlindungi dari predator) sulit dijaga
atau sulit diciptakan.
• MH akan berpindah ke lingkungan yang lebih
nyaman/aman untuk ditempati.
• Mempertahankan:
• Desain habitat hewan maupun tumbuhan tidak
dapat dilakukan secara sembarangan apabila
kepunahan ingin diminimalisasi atau dihindari.
• Kepunahan:
• Spesies yang punah dan yang muncul saling
terkait satu dengan yang lain.
• Tingginya laju kepunahan sejalan dengan tingginya
laju spesiasi (pembentukan spesies baru).
Berevolusi akibat tekanan lingkungan
• MH yang mampup beradaptasi merupakan MH yang akan lebih
sukses bereproduksi.
• Gen/ karakter MH yang harmonis dengan lingkungan hidupnya akan
diwariskan secara turun-temurun dan akan mendominasi.
• Agar evolusi terjadi, harus terdapat:
1. Variasi atau perubahan (mutasi) genetik.
2. Suatu kondisi lingkungan yang konstan selama bergenerasi.
3. Perbedaan keuntungan reproduksi yang diakibatkan oleh respon
suatu gen terhadap gen yang lain.
• Variasi genetic sangat berguna, tanpanya:
• Tidak ada kompetisi yang menentukan gen/ karakter dominan.
• Gen/ karakter semua MH akan sama. Semua MH akan memiliki
kemampuan yang sama (baik/ buruk) dalam menghadapi kondisi
lingkungan.
• Prinsip evolusi dapat dipergunakan sebagai model perancangan.
• Mulai dengan spesifikasi performa dari produk yang ingin dihasilkan.
• Tentukan aksi/ langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
akhir.
• Berikutnya, tentukan konfigurasi awal produk yang akan dibuat.
• Kemudian lakukan perubahan secara acak kemudian analisis/ nilai
seberapa dekat performa yang dihasilkan dari perubahan acak tersebut
dengan performa final yang ingin dicapai.
• Bila perubahan menghasilkan perbaikan terhadap performa produk
awal, keep it. Jika tidak, then discard it and try again.
Mahkluk hidup menghasilkan stres
Why do people question? To question is to doubt.
Why do people doubt? To doubt is to find the truth.
What is the truth? That’s a good question.
—Ted Leaptrott
Kerumunan
• Seorang perekayasa biologi yang ingin mendesain kandang untuk suatu organisme, harus
melakukannnya dengan melibatkan pertambangan berikut ini:
• Perilaku antisosial
• Peningkatan perilaku agresif cenderung menimbulkan stress dalam komunitas. Beberapa individu akan menghindari
stress dengan menarik diri dari komunitas dan membentuk teritori yang dianggap lebih mudah dijaga.
• Ruang pribadi
• Kerumunan pada manusia bersifat multidimensi yang menggabungkan variabel fisik, sosial, dan pribadi. Orang
cenderung membentuk daerah teritorial dengan menganggap area di sekitarnya sebagai ruang pribadi. Jika area ini
dilanggar, orang akan merasa tidak nyaman, defensif, berusaha kabur, atau bahkan menunjukkan perilaku agresif.
• Sensori berlebihan
• Fisik maupun perkembangan manusia maupun hewan dapat dipengaruhi oleh kebisingan lingkungan, seperti (1)
menurunkan perhatian/ atensi dan informasi yang diproses, (2) perasaan hilang kendali yang menyebabkan perasaan
tertekan atau inisiatif menurun, dan (3) stres fisik memincu peningkatan tekanan darah dan perubahan hormonal
jangka panjang.
• Kesejahteraan hewan
• Lima kebebasan yang harus dimiliki oleh hewan yang dipelihara/ ditangkar/ diternakkan adalah: (1) membalikan
tubuh, (2) membersihkan tubuh, (3) bangun/ berdiri, (4) berbaring, (5) meregangkan anggota tubuh. Jika hal ini tidak
terpenuhi akan menimbulkan stress fisiologis.
• Kerumunan dan penyakit
• Penyakit mudah menyebar dalam suatu kerumunan dan pathogen ganas dapat dengan mudah menyebar dari satu
individu ke individu lain. Kerumunan menciptakan kondisi yang memungkinkan terjadinya seleksi alam suatu virus
yang mematikan.
• Kepadatan di alam liar
• Alam liar memiliki daya dukung populasi yang tertentu. Ketika makanan, tempat bersarang, bahan, atau kebutuhan
pokok lainnya menjadi langka, reproduksi melambat atau berhenti, kemunculan penyakit meningkat, atau predasi
meningkat (individu lemah dimakan oleh predator).
Stres kimiawi
• Senyawa toksin bervariasi.
• Toksin organic/inorganik alami maupun senyawa toksin
buatan.
• Toksin mengganggu proses metabolism dengan
menarget:
• Enzim.
• Kofaktor (senyawa kimia [metal] yang penting bagi
aktivitas katalitik enzim yang hanya berikatan saat reaksi
berlangsung).
• Koenzim (molekul kofaktor organic berukuran lebih kecil
daripada protein yang berikatan dengan ezim saat reaksi
berlangsung, dan tidak mengalami perubahan setelah
reaksi berakhir).
• Pengaruh toksin sangat efektif pada sel yang
banyak melakukan aktivitas enzimatis.
• Seperti nukleus, mitokondria, lisosom, reticulum
endoplasma, dan membran plasma.
Toksisitas
• Molekul berukuran besar memiliki toksisitas yang rendah. Molekul yang berukuran besar
cenderung tidak bermuatan dan lebih mudah disaring oleh ginjal.

• Toksisitas senyawa bermassa molekul besar yang lebih rendah daripada senyawa bermassa
molekul kecil dapat dikaitkan dengan dua sifat berikut:
1. Senyawa dengan massa molekul yang lebih besar secara kimiawi umumnya bersifat tidak reaktif
dibandingkan dengan senyawa dengan massa molekul lebih kecil.
2. Senyawa dengan massa molekul yang tinggi secara fisik berukuran besar dan akan sulit menembus
membran sel dan saluran kapiler.

• Empat tipe biotransformasi untuk menetralkan senyawa toksik:


1. Oksidasi. Respon metabolik yang umum dilakukan oleh sel dan melibatkan penambahan oksigen ke
molekul atau penghilangan elektron dari ion. Contoh, oksidasi alkohol, yang terjadi pada 4–8 g / jam..
2. Reduksi. Perubahan molekul karena kehilangan oksigen, penambahan hidrogen, atau penambahan
elektron. Metode ini bukan merupakan cara detoksifikasi yang umum, karena menghilangkan oksigen akan
mengurangi massa molekul senyawa (ingat: molekul kecil umumnya lebih toksik daripada molekul besar).
3. Degradasi. Beberapa senyawa perlu dipecah menjadi lebih kecil sebelum dimetabolisme lebih lanjut.
Namun, hasil degradasi seringkali lebih beracun daripada senyawa aslinya (ingat: molekul kecil umumnya
lebih toksik daripada molekul besar).
4. Konjugasi. Mekanisme detoksifikasi dengan menggabungkan senyawa toksik dengan zat lain seperti asam
amino atau karbohidrat untuk mengahasilkan molekul yang berukuran lebih besar. Konjugasi merupakan
mekanisme detoksifikasi yang paling penting.
Toksisitas bergantung pada dosis

• Senyawa A memiliki efek langsung. Senyawa A selalu menghasilkan


respon berapapun dosisnya, sehingga tidak ada dosis aman untuk
senyawa A.
• Senyawa B menghasilkan respon yang bervariasi. Terdapat dosis yang • Terdapat banyak efek yang dihasilkan oleh sel sebagai respon
tidak memicu respon maupun respon yang masih dianggap dalam terhadap senyawa mutagen dan semuanya sangat berkaitan dengan
ambang batas aman. Sehingga senyawa B memiliki dosis aman. dosis.
Toksisitas bergantung pada dosis
• Dosis aman.
• Toksin yang tidak memiliki dosis aman harus dieleminasi
sepenuhnya demi keamanan MH.

• Efek toksin dapat berubah tergantung pada metode


pemberian dan spesies yang terdedah.
• Data toksisitas pada manusia, dapat menghasilkan respon yang
berbeda pada organisme/ spesies lain.

• Salah satu cara untuk membandingkan toksisitas senyawa


yang berbeda adalah dengan membandingkan dosis yang
menyebabkan kematian 50% populasi yang terdedah.
• Dosis ini dikenal dengan nama lethal dose 50 atau LD50.

• Hipotesis tentang dosis:


• Linear, tanpa batas ambang: menunjukkan bahwa semua
paparan berpotensi bahaya dan efek bahaya berbanding lurus
dengan dosis yang diterima. Misalnya, akumulasi paparan
radiasi bisa meningkatkan risiko kanker.
• Hipotesis batas ambang menyatakan paparan dibawah batas
ambang tertentu bersifat tidak berbahaya bahkan paparan
dengan dosis rendah dapat bersifat menguntungkan.
Toksin sebagai mekanisme pertahanan
• Banyak tumbuhan dan hewan menggunakan/ menghasilkan racun untuk
melindungi diri dari pemangsa dan pesaing.
• Banyak senyawa kimia yang berhasil diisolasi dari jaringan tanaman dan banyak diantaranya
berfungsi sebagai mekanisme pertahanan tanaman, misal alkaloid (nikotin, morfin), terpen
(resin and minyak), and fenolik (senyawa antimikroba).
• Larva kupu-kupu Monarch memakan daun milkweed; racun dalam daun milkweed tersimpan
di dalam tubuh larva dan dipertahankan hingga larva bermetamorfosis menjadi kupu-kupu.
Burung yang memakan kupu-kupu Monarch akan memuntahkan mangsanya dan dengan
cepat akan belajar untuk menghindari mengonsumsi spesies yang sama.

• Banyak zat beracun memiliki rasa pahit atau tidak enak, dan dari semua indera
rasa memiliki hubungan yang erat dengan penyakit.
• Hewan, ketika disajikan dengan makanan baru akan mencicipi makanan tersebut. Namun,
bila kemudian setelah mengonsumsi makanan baru tersebut timbul penyakit, makanan
dengan rasa yang sama akan dihindari selamanya.
• Jika manusia mengonsumsi suatu makanan dan menjadi sakit setelahnya, memungkinkan
munculnya ketidaksukaan atau keengganan untuk mengonsumsi makanan yang sama,
meskipun penyebab penyakit bukanlah makanan tersebut.
• Asosiasi antara rasa dan penyakit dipelajari dengan cepat dan dipertahankan seumur hidup.
Toleransi terhadap toksin
• Antibiotik umumnya bersifat toksik bagi mikroba.
• Imunitas mikroba terhadap suatu antibiotic dapat terbentuk
melalui mekanisme berikut ini:
1. Perubahan membran sel sehingga mampu menyingkirkan antibiotik.
2. Meningkatkan efisiensi mekanisme biokimia yang memompa
antibiotik keluar dari sel dan mengurangi konsentrasinya agar tetap
dibawah ambang batas beracun.
3. Mengembangkan mekanisme untuk mengikat antibiotic atau
memetabolismenya menjadi sesuatu yang tidak terlalu beracun.
4. Mengubah jalur enzimatik dengan (i) overproduksi enzim yang
menjadi target antibiotik atau (ii) menggunakan metabolism enzim
alternatif.
Konsentrasi toksin
• Toksin diturunkan dari satu tingkat tropic ke tingkat tropic berikutnya sehingga konsentrasinya akan
terkonsentrasi / terakumulasi pada MH di tingkat trofik yang lebih tinggi.
• Toksin seringkali terakumulasi di jaringan lemak dan tidak didetoksifikasi atau dihilangkan dari tubuh
MH yang mengonsumsinya.
• Elemental merkuri merupakan produk sampingan pembuatan plastik yang tidak reaktif. Limbah ini rutin dibuang ke
sungai dan laut dalam bentuk yang tidak larut. Bakteri mengubah elemental merkuri menjadi metil merkuri,
senyawa yang sangat beracun. Metil merkuri kemudian terakumulasi dalam tubuh organisme air dan dalam tubuh
manusia yang memakan ikan yang terkontaminasi.
Mahkluk hidup berinteraksi:
kerjasama dan kompetisi dengan MH lain
Mahkluk hidup berkerja sama dengan MH lain
• Salah satu bentuk interaksi yang dilakukan antar MH yang berbeda adalah kerja sama.
• Jaringan dan organ bekerja sama membentuk sitem organ.
• Gangguan terhadap suatu kerja sama menyebabkan munculnya penyakit
• Lupus dan multiple sclerosis disebabkan ganguan pada kerja sama sistem organ.
• Diabetes and schizophrenia muncul karena kerja sama sistem organ tidak dapat dipertahankan.

• Meski kerja sama terdapat kerugian yang disebabkan oleh kerja sama, perilaku kerja
sama tetap dipertahankan selama proses evolusi dalam suatu populasi:
1. Timbal balik langsung. Hal positif dilakukan oleh organisme sebab organisme lain telah
melakukan hal positif untuknya.
2. Seleksi khusus. Kelompok individu yang bekerja sama selalu ada meski dalam lingkungan yang
sangat kompetitif, misal tetangga yang saling membantu.
3. Berhubungan secara genetik. Membantu meningkatkan kelangsungan hidup kerabat.
4. Timbal balik tidak langsung. Bekerja sama dengan organisme dengan status lebih tinggi akan
berdampak pada organisme lain dengan status lebih rendah, dan memberikan rasa
penghargaan/ dihargai.
5. Kebaikan bersama. Bekerja sama dengan individu lain dalam suatu kelompok akan membantu
seluruh anggota kelompok untuk bertahan hidup dan menjadi lebih sejahtera.
Simbiosis
• Mutualisme
• Interaksi/ hubungan antara
organisme yang berbeda dimana
keduanya saling diuntungkan.
Koevolusi
• beberapa spesies membentuk hubungan timbal balik
yang erat/ esensial.
• Suatu individu memiliki ciri fisik yang bentuk dan fungsinya Leghemoglobin catch the O2:
berkomplemen dengan individu lain. Keeps O2 away from nitrogenase.
• Suatu individu memodifikasi perilakunya sehingga Supply O2 for plants and bacterium.
berkomplemen dengan individu lain.
O2
• Tanaman legume dan bakteri pengikat nitrogen:
• Bakteri rhizobium dapat mengikat nitrogen dari atmosfer →
senyawa nitrogen digunakan tanaman unutk tumbuh.
• Tanaman legume menyediakan makanan (fotosintat) bagi Nitrogenase
bakteri → bakteri menggunakannya untuk tumbuh. ↓
• Enzim yang berperan dalam pengikatan nitrogen
(nitrogenase) menjadi inaktif saat terdedah oksigen, namun
oksigen dibutuhkan oleh tumbuhan (akar) dan bakteri untuk
tumbuh/ hidup.
• Akar legume membentuk nodul yang berisi leghemoglobin.
• Leghemoglobin berfungsi serupa dengan hemoglobin darah, yaitu
mengikat dan mentransportasikan oksigen.
• Pengikatan oksigen oleh leghemoglobin berfungsi ganda: (i)
menghindarkan paparan pada nitrogenase dan (ii)
menyediakan/transportasi oksigen untuk respirasi tumbuhan dan
bakteri.
Reproduksi tanaman
• Lebah memiliki penciuman yang tajam, • Pada lokasi terpencil penyerbuk dan
dan penglihatan hingga ke rentang cahaya rekan tanamannya berevolusi secara
ultraviolet. berdampingan, ketergantungan timbal
balik antar organisme ini menghasilkan
• Bunga yang menarik lebah biasnya spesialisasi yang ekstrem.
menghasilkan wangi dan warna yang
halus. • Jumlah predator yang sedikit
mengizinkan proses evolusi yang berfokus
• Warna semacam itu sangat menarik bila pada peningkatan reproduksi. Sejalan
terpapar sinar ultraviolet. Beberapa dengan waktu, tanaman dan
tanaman bahkan memilik warna khusus penyerbuknya saling kompatibel satu
pada kelopak yang berfungsi sebagai dengan yang lain.
pemandu lebah menuju sumber nectar,
the yellow beards. • Trematolobelia singularis merupakan
tanaman endemik Hawaii. Bunganya
memilki bentuk lengkungan yang sesuai
• Bumblebees, memiliki strategi berbeda dengan lengkungan paruh burung
pemakan nektar I’iwi. Pada gambar
dengan lebah madu dalam hal mengumpulkan terlihat parug burung yang berwarna
nectar. merah sangat pas dengan struktur bunga.
• Alih-alih megumpulkan pekerja untuk
memanen nectar, individu bumblebee belajar
menjadi spesialis pemanen nektar satu jenis
bunga, dengan demikian kelompok
diuntungkan dengan memiliki beragam
spesialis dalam kelompoknya.
Manfaat komunal
• Kematian sel terprogram (apoptosis) dilakukan oleh sel yang sudah
todak lagi mampu bertahan hidup untuk memberi manfaat bagi sel
disekitarnya.
• Bila satu sel megalami stress dan tidak mampu bertahan, sel akan
melakukan “bunuh diri”.
• Sel tersebut akan secara aktif mengeciklan ukurannya (mengerut),
merombak DNA-nya, dan melepaskan senyawa kimia yang bermanfaat
untuk lingkungan disekitarnya.
• Senyawa tersebut akan menstimulasi pertumbuhan sel disekitarnya , bila
dibandingkan dengan senyawa yang dilepaskan oleh sel yang
kematiannya tidak terprogram (necrosis).
• Senyawa yang dilepaskan sel nekrosis mengandung zat toksin yang kadang bersifat
racun bagi sel tetangganya.

• Kerja sama yang stabil dalam masyarakat, tetap


memberi kesempatan bagi para penipu untuk
mendapat imbalan.
• Jika keduanya adalah pekerja sama, maka
keduanya akan mendapat imbalan.
• Individu pekerja sama yang berinteraksi dengan
penipu terkadang kehilangan imbalannya (sucker’s
payoff).
• Penipu yang bertemu dengan individu pekerja
sama tergoda untuk menipu.
• Saat dua penipu saling bertemu, tidak ada imbalan
yang diterima dan hukuman mungkin terjadi.
Mahkluk hidup berkompetisi dengan MH yang lain
• Kompetisi mendorong adaptasi MH dengan lingkungannya.
• Pada akhir proses evolusi, hanya gen/ karakter yang unggul/ menguntungkan
yang akan bertahan.
• Kompetisi yang terjadi dapat berupa persaingan sederhana hingga
agresif.
• Berjuang hidup.
• Bila perjuangan hidup bukan lagi menjadi masalah utama, individu akan
berusaha mendominasi lingkungannya.
Tumbuhan dan herbivora
• Herbivora mengonsumsi beberapa bagian tanaman namun biasanya tidak
menyebabkan kematian tanaman yang dikonsumsinya.
• Pada piramida makanan terlihat bahwa herbivora merupakan organisme level pertama
yang mengubah jaringan tumbuhan (autotrof) menjadi jaringan hewan.
• Herbivora merupakan konsumen pertama pada piramida makanan tradisional.
• Di hampir seluruh ekosistem, populasi organisme herbivora lebih banyak daripada
karnivora.

• Pada interaksi ini, herbivora berperan sebagai predator dan sebagai target
tumbuhan mengembangkan sistem pertahanan diri. Toksin yang dihasilkan oleh
beberapa tumbuhan:
1. Mengubah rasa tumbuhan,
2. Membuat tanaman tidak enak dikonsumsi dibandingkan tanaman lainnya, atau
3. Mengganggu pertumbuhan atau kelangsungan hidup herbivora

• Sistem check and balance ini mempengaruhi distribusi dan kelimpahan tanaman
yang menjadi target herbivora.
• Organisme herbivora memiliki pilihan makanan yang disukainya
• Pada musim panas, tanaman (rumput dan legume) yang menjadi favorit herbivora akan
berkurang secara drastis jumlahnya, sedangkan tanaman seperti New England asters
(Aster novae-angliae), multiflora roses (Rosa multiflora), and musk thistles (Carduus
nutans) tumbuh tinggi (karena tidak dimakan oleh herbivora).
• Tanaman-tanaman tersebut berhasil mengembangkan strategi berhatan hidup
dibandingkan dengan tanaman rumput atau legume yang lain dan herbivora turut ambil
andil dalam membentuk ekosistem di daerah tersebut.
Predator
• Berbeda dengan herbivora, karnivora memburu dan membunuh target
predasinya.

• Siklus kesetimbangan,
• Tumbuhan dan organisme yang mengeksploitasi tumbuhan biasanya mencapai
keseimbangan dinamis.
• Kepadatan spesies target dapat menjadi rendah dan tersebar → pemangsa
semakin sulit mendapatkan sumber makanan untuk tumbuh → populasi predator
turun.
• Ketika populasi predator turun, populasi organisme target kembali berkembang.
• Siklus ini akan terus berlanjut hingga jumlah spesies predator meningkat kembali.
Parasite
• organisme yang terspesialisasi untuk mengambil nutrisi dari
organisme inang, tumbuh, berkembang biak, dan menyebar
dengan perpindah dari satu inang ke inang lainya.

• Persaingan predator-mangsa menghasilkan konflik, sementara


interaksi parasit-inang memperlihatkan proses adaptasi yang
sangat menarik..
• Prioritas utama parasit bukan melemahkan atau membunuh inangnya,
sebab hal ini just dapat menurunkan potensi keberhasilan reproduksi
parasite → parasit yang terlalu ganas tidak dapat bertahan selama
bergenerasi dan pada akhirnya akan punah.
• Parasit bersifat mematikan saat berpindah ke spesies inang yang
berbeda, karena inang baru belum mengembangkan strategi kekebalan
untuk menghadapi ancaman baru → menyebabkan kelumpuhan atau
kematian inang baru.
• Saat sistem imun inang baru berhasil membentuk imunitas terhadap
parasit/ pathogen, penyakit berubah dari akut menjadi kronis.
• Simian Immunodeficiency Virus (SIV) pada kera menjadi Human Immunodeficient
Virus (HIV).
• Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dari kelelawar berpindah ke kucing lalu
manusia.
• Beberapa jenis virus influenza dari burung perpindah ke babi lalu manusia.
Patogen
• Patogen menyebabkan penyakit. Penyakit biasanya disertai dengan
gejala, dan gejala penyakit merupakan sumber inspirasi
pengembangan obat.
• Gejala,
• Demam adalah mekanisme internal untuk mengatur ulang termoregulasi internal
agar laju metabolisme meningkat, produksi antibody meningkat, dan proses
melawan penyakit dipercepat.
• Nyeri dan iritasi juga merupakan mekanisme pertahanan melawan penyakit. Rasa
gatal akibat gigitan nyamuk memicu Gerakan menepuk untuk mengusir/
membunuh organisme yang mungkin membawa penyakit (malaria, demam
berdarah)
• Muntah mengeluarkan bakteri dan racun dari perut. Ketidaknyamanan yang
diakibatkan oleh rasa mual membuat individu enggan memakan jenis makanan
yang menyebabkannya mual.
• Obat,
• Jamur dan bakteri yang memroduksi antibiotic alami (sumber antibiotic yang
digunakan manusia) juga menghasilkan senyawa yang membuat jamur/bakteri
tersebut imun terhadap antibiotic tersebut.
• Interaksi pathogen dan inang melibatkan proses koevolusi dan
kerja sama.
• Saat inang membentuk pertahanan yang lebih baik, pathogen akan
mengembangkan sistem untuk menembus pertahanan baru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai