Anda di halaman 1dari 3

Nama : Sherli Pramitasari

NIM & Kelas : 63040210176 & MBS E

FIELD – NOTE WAWANCARA


Nama Narasumber 1 : Pak Suyatno
Umur : 35 Tahun
Jualan : Bakso Mini Kuah
Lama Berjualan (th) : 3 Tahun
Lokasi Jualan : Pasar Raya 1 kota Salatiga
Untung bersih / Bulan : 2 - 3 Juta

Deskripsi suasana wawancara :


Disaat saya mencari pedagang UMKM, tepat di depan tempat saya tinggal selama di salatiga terdapat satu
keluarga yang kepala keluarga nya mendapat penghasilan dari jualan bakso. Di saat itu juga saya melakukan
wawancara guna melengkapi tugas pada mata kuliah Hadis.
a. Deskripsi suasana :
Kondisi rumah informan terkesan sederhana. Rumahnya yang tidak terlalu besar di tinggali bersama
kedua orang tua , istri dan dua anaknya. Dirumah ini lah tempat membuat bakso tanpa bantuan
karyawan.
Deskripsi informan :
Bapak suyatno baru berumur 35 tahun, beliau seorang kepala rumah tangga yang menanggung biaya 5
orang keluarga nya. Fisik yang masih kuat membuat beliau selalu semangat dalam berjualan.
Percakapan dalam wawancara :
( Saat bapak Suyatno sedang menyiapkan dagangannya di depan rumah lalu saya membeli bakso nya dan
bertanya)
Saya : “biasanya bapak jualan dimana dan sudah berapa lama pak jualannya? ’’
Bapak Suyatno : “saya jualan di pasar raya mbak udah sekitar 3 tahun saya mangkal disana “
Saya : “kemaren kan pandemi lumayan lama ya pak, apakah bapak tetap jualan atau berhenti pak?dan
gimana efek pandemi yang bapak rasakan?
Bapak Suyatno : “saya tetap jualan mbak dan cara saya tetap bertahan disaat pandemi yaitu ikut peraturan
pemerintah saja jika disuruh dirumah saja ya saya libur jualan kalaupun jualan juga saya buatnya dikurangi
karena lumayan sepi yang penting habis saja “
Saya : “ nah untuk penghasilan bersih sendiri berapa yang bapak dapatkan?
Bapak Suyatno : “ tidak pasti mbak kalaupun ramai sebulan saya bisa dapat 3 juta dan kadang 2 juta”
Saya : “ maaf bapak untuk modal sendiri bapak ada melibatkan BMT atau bank syariah?”
Bapak Suyatno : “ saya terlibat dalam BMT mbak karena usaha kecil begini susah jika mengajukan di bank”
Saya : “ faktor apa yang kira – kira saat ini menjamin kelangsungan bisnis bapak?’
Bapak suyatno : “ dilihat dari segi harga yang terjangkau dan kualitas rasa mbak. Karena kan jualan seperti ini
banyak pesaingnya ya jadi harus mampu mengimbangi harga dan rasa.
Catatan penting :
- Sudah berjualan sekitar 3 tahun tanpa karyawan
- Penghasilan bersih 2 – 3 juta perbulan
- Menghadapi pandemi dengan mengurangi banyaknya jualan
- Terlibat BMT
- Mampu bersaing harga dan kualitas agar tetap bertahan
FIELD – NOTE WAWANCARA
Nama Narasumber 2 : Ibu Suyati
Umur : 45 Tahun
Jualan : Cilok
Lama Berjualan (th) : 5 Tahun
Lokasi Jualan : Depan Alfamart Tingkir Tengah
Untung bersih / Bulan : 3 – 3.5 Juta

Deskripsi suasana wawancara :


Disaat saya keliling untuk mencari camilan di siang hari saya berhenti di Alfamart karena melihat pedagang
cilok disana. Di saat itu juga saya melalukan wawancara :
( sambil membeli ciloknya saya bertanya )
Saya : “ mohon maaf ibuk saya izin bertanya mengenai usaha ibu apakah boleh?
Ibu Suyati : “ boleh mbak silakan “
Saya : “ nama ibuk siapa ya?umur berapa dan berasal dari mana?
ibu Suyati : “ saya Suyati mbak berumur 45 tahun rumah saya tingkir mbak belakang warung bu sumi”
saya : “ ibuk apakah jualan sudah lama?dan selama pandemi kemarin ibuk tetap bertahan jualan?
Ibu Suyati : “ lumayan ya mbak saya keliling sudah ada 5 tahun dan terkadang saya berhenti disini. Untuk
pandemi kemarin saya jarang jualan mbak”
Saya : “ mengapa ibuk jarang jualan?
9dan mengapa untuk saat ini masih bertahan jualan cilok saat pandemi?
Ibu Suyati : “ karena waktu pandemi kan orang – orang jarang keluar rumah ya mbak apalagi banyak yang
menghindari beli jajan pinggir jalan. Saya bertahan selama ini karena memang kebutuhan saya dan keluarga
tercukupi melalui ini mba. Dan untuk bertahan saat pandemi saya keliling – keliling aja mbak alhamdulilah
habis jualannya kalau saya kelilingkan.”
Saya : “ baik ibuk, kira kira berapa penghasilan bersih ibuk selama 1 bulan?dan untuk membuat cilok ini
apakah ada yang membantu seperti karyawan gitu?
Ibu Suyati : “ selama sebulan bersih paling 3 juta 3.5 juta mbak. Wah saya usaha kecil kecilan mbak buatnya
ini dibantu anak tidak ada karyawan.”
Saya : “ maaf ibuk untuk modal atau biaya tambahan usaha apakah ibuk terlibat dalam BMT ataupun
Bank syariah ?
Ibu Suyati : “ saya tidak berani mbak ambil gituan saya lebih memilih modal dari uang sendiri saja biar tidak
kepkiran.
Saya : baik ibuk kira kira faktor penting apa yang membuat jualan ibuk bertahan sampai sat ini?”
Ibu Suyati : “ mungkin yang jualan cilok sudah banyak ya mba tapi untuk kualitas rasa itu masing – masing nah
mungkin itu yang membuat cilok saya masih bertahan karena punya citra rasa tersendiri mbak.
Catatan penting :
- Sudah berjualan sekitar 3 tahun tanpa karyawan
- Penghasilan bersih 2 – 3,5 juta perbulan
- Menghadapi pandemi dengan tetap berjualan keliling
- Memakai modal pribadi tanpa terlibat BMT dan Bank Syariah
- Citra rasa yang khas mampu bersaing
ANALISIS HASIL

Analisis :
Dari kedua narasumber diatas kita dapat mengetahui bahwa pedagang UMKM sudah menjalankan
penjualan dengan waktu yang lumayan lama. Karena untuk membangun sebuah bisnis diperlukan waktu
untuk membangun relasi lebih serta pengalaman lebih, dan dari kedua narasumber itu kita dapat memahami
bahwa tidak banyak pedagang UMKM yang memakai jasa karyawan karena usaha yang kecil hanya untuk
mencukupi kebuhan mereka dan keluarga

Untuk pemaham mereka mengenai keterlibatan BMT dan Bank Syariah mungkin masih cukup awam
karena sebagian dari mereka tidak berani berurusan dengan pinjam meminjam yang melibatkan bunga cukup
besar. Salah satu narasumber menunjukkan bahwa keuntunganya itu mudharabah terhadap modal umkm dan
itu sangat efektif. Karena dalam sistem ekonomi islam,tingkat bunga yang dibayarkan bank kepada
nasabahnya itu menggunakan bagi hasil dua bentuk rasio keuntungan yang dijadikan instrumen untuk
memobilisasi tabungan dan disalurkan pada aktivitas aktivitas bisnis produktif. Hal tersebut tidak akan
merugikan kedua belah pihak,baik peminjam maupun perbankan.
Dari hasil wawancara tersebut membuktikan bahwa masih banyak orang yang menggantungkan sumber
penghasilannya dari berdagang. Dengan saingan jualan yang cukup banyak tidak menjadikan mereka mundur
karena mereka menyadari setiap orang memiliki kualitas antara harga dan rasa masing – masing. Akan tetapi,
banyak dari mereka yang awam mengenai pentingnya peran BMT dan Bank Syariah dalam menjalankan
UMKM serta akad yang digunakan di dalamnya. Tugas kita sebagai seorang mahasiswa harus mampu
membagikan informasi penting demi kelangsungan usaha yang mereka jalani

Anda mungkin juga menyukai