Anda di halaman 1dari 35

JARAK DALAM

DIMENSI TIGA
MUHAMAD TAUFAN
KOMPETENSI DASAR
3.1 Mendeskripsikan jarak dalam ruang
(antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang)

4.1 Menentukan jarak dalam ruang (antar


titik, titik ke garis, dan titik ke bidang)
SCAN MATERI
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mendefinisikan unsur-unsur bangun
ruang, seperti titik, garis dan bidang
• Menjelaskan kedudukan titik, garis dan
bidang dalam ruang
• Menjelaskan proyeksi unsur pada unsur
lain
• Menentukan jarak antara dua titik
• Menentukan jarak titik ke garis
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menentukan jarak titik ke bidang
• Menentukan jarak antara dua garis sejajar
• Menentukan jarak antara garis dan bidang
yang sejajar
• Menentukan jarak antara dua bidang yang
sejajar
• Menentukan jarak antara dua garis yang
bersilangan
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Menghitung besar sudut dalam ruang
(pengayaan)
• Menggunakan konsep jarak dalam ruang
untuk menyelesaikan permasalahan
sehari-hari
• Merancang dan mengonstruksi
permasalahan sehari-hari yang terkait
dengan jarak dalam ruang
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

• Memahami konsep geometri


• Kedudukan titik
• Jarak antar titik dan titik
• Jarak titik ke garis
• Jarak titik ke bidang
• Jarak antara dua garis dan dua bidang
yang sejajar
TITIK

Titik merupakan suatu unsur benda dalam ruang


dimensi tiga yang tidak memiliki ukuran atau tidak
berdimensi (berdimensi nol). Di dalam geometri,
sebuah titik digambarkan dengan sebuah noktak (.)
GARIS
Q

g P Ruas garis PQ
Garis g

Garis adalah kumpulan atau himpunan titik-titik yang


membentuk kurva lurus.
Garis merupakan kurva lurus yang panjangnya tak
terbatas.
Bagian garis yang disebut dengan segmen garis diberi
nama sesuai dengan titik-titik yang ada pada ujung
garis tersebut.
BIDANG
D C
α

A B
Bidang α Bidang ABCD

Bidang adalah unsur pembentuk benda yang memiliki


dua dimensi, yaitu panjang dan lebar.
Nama sebuah bidang biasanya menggunakan huruf
Yunani yang dituliskan di bagian pojok bidang.
BANGUN RUANG
Pengertian
1. Sisi yaitu daerah yang membatasi
H
bangun ruang tersebut G
2. Rusuk yaitu perpotongan antara dua sisi E F
3. Titik sudut yaitu titik potong antara
beberapa rusuk
4. Diagonal sisi yaitu ruas garis yang D C
menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan pada sisi A B
5. Diagonal ruang yaitu ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang
berhadapan pada bangun ruang
6. Bidang diagonal yaitu bidang yang
melalui dua rusuk berhadapan yang tidak
terletak pada satu bidang
A. Tempat kedudukan titik, garis, dan bidang dalam ruang
1. Titik terhadap garis
a. Titik terletak pada garis
b. Titik diluar garis

2. Titik terhadap bidang


a. Titik terletak pada bidang
b. Titik diluar bidang

3. Garis terhadap garis


a. Berpotongan
b. Sejajar
c. Berimpit
d. Bersilangan
4. Garis terhadap bidang
a. Garis terletak pada bidang
b. Garis sejajar bidang
c. Garis menembus bidang

5. Bidang terhadap bidang


a. Berimpit
b. Sejajar
c. Berpotongan
B.KUBUS
H Kubus adalah bangun ruang yang
G
E F dibatasi oleh enam persegi yang
kongruen
D C

A B

Kubus dengan dengan rusuk a cm, maka


1) Luas permukaan = 6 a² cm²
3
2) Volume = a cm²
3) Panjang diagonal sisi = a 2 cm
4) Panjang diagonal ruang = a 3 cm
C. BALOK
. Balok adalah bangun ruang yang
dibatasi oleh enam persegi
panjang dan dua-dua kongruen

Luas balok = 2(pl + pt + lt)


Volume balok = plt
G. Menggambar bangun ruang

1. Bidang gambar yaitu bidang tempat


gambar (buku) H
G
E F
2. Bidang frontal yaitu bidang yang
sejajar dengan bidang gambar
(bidang ABFE, bid DCGH ) D C
A B
3. Bidang ortogonal yaitu bidang yang
tegak lurus dengan bidang frontal
(bidang ADHE, bid ABCD)

4. Garis frontal yaitu garis yang terletak


pada bidang frontal ( garis AB,garis
AE)
5. Garis ortogonal yaitu garis yang
tegak lurus bidang frontal (
garis AD,garis BC)
6. Sudut surut / sudut menyisi yaitu H
G
sudut dalam gambar antara E F
garis frontal horisontal arah
kekanan dan garis ortogonal
arah ke belakang ( sudut BAD D C
,sudut FEH)
A B
7. Perbandingan proyeksi /
perbandingan ortogonal yaitu
perbandingan antara panjang
garis ortogonal dalam gambar
dengan panjang sebenarnya
(AD pada gambar : AD
sebenarnya)
Contoh :
Gambarlah kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 cm, sudut surut
30°, perbandingan proyeksi ⅓ , ABFE frontal dan AB horisontal
Jawab:
H
G
E
F

D C
30°
A B

Panjang AD pada gambar = ⅓.6


= 2 cm
H. Jarak pada bangun ruang
1. Jarak dua titik
Jarak titik A dan B adalah panjang ruas garis AB

B
A

H
G
E F
Jarak titik D dan H adalah a
Jarak titik B dan G adalah a√2
D C

A a B
2. Jarak titik ke garis
Jarak titik A dengan garis g adalah panjang ruas garis AP
dimana titik P pada garis g dan AP ┴ g

g
P
H
H
G
E F
Jarak titik A ke garis g
adalah AP T
Jarak titik F ke garis AB D C
adalah FB C
A a B A
Jarak titik C ke garis AH
adalah CT
3. Jarak titik ke bidang
Jarak titik A ke bidang α adalah panjang garis proyeksi titik A ke
bidang α

A
H
G
E F
Γ A’

α
D T C

A
Jarak A ke bidang α adalah B
Panjang AA’ Jarak titik H ke bidang ABCD
adalah HD
Jarak titik B ke bidang ACGE
adalah BT
4. Jarak garis ke bidang
Jarak garis g dan bidang α adalah panjang ruas garis yang tegak
lurus garis g dan bidang α (panjang ruas garis PA)

P
g
H
G
Γ
A E F
α

Garis dan bidang sejajar D C

A B

Jarak garis GH ke bidang ABCD


adalah CG (rusuk kubus)
5. Jarak dua bidang

Jarak dua bidang adalah panjang ruas garis yang tegak lurus
kedua bidang

P
α

H
G
Γ Q
E ∟F
β

Jarak kedua bidang


D C
adalah PQ
Γ
A B

Jarak bidang ABCD dan EFGH


adalah BF(rusuk kubus)
6. Jarak dua garis

a. Jarak dua garis sejajar


Jarak dua garis sejajar adalah panjang ruas garis yang tegak
lurus kedua garis
P

H
G
Q E ∟F
Jarak kedua garis
adalah PQ
D C
Γ
A B

Jarak garis AB dan EF


adalah BF(rusuk kubus)
b. Jarak dua garis yang bersilangan
Jarak dua garis bersilangan adalah panjang ruas garis yang
. tegak lurus kedua garis

P
H
G
Q E F

Jarak kedua garis


adalah PQ D C

A B

Jarak garis AD dan CG


Adalah DC(rusuk kubus)
7. Proyeksi garis ke bidang
. Tentukan dua titik A dan B pada
garis g
g
A B Proyeksikan A dan B pada
bidang α
Hasil bayangannya A’ dan B’
Garis yang melalui A’ dan B’
A’ B’
adalah hasil proyeksi garis g
α
pada bidang α
H
G
Contoh :
E F
Tentukan proyeksi garis EG
pada bidang ABCD dalam
kubus
D C
Jawab :
A
Hasil proyeksi adalah garis AC B
Sudut
1. Sudut antara dua garis berpotongan
h Sudut antara garis g dan h
α adalah α (diambil sudut
lancip)
g

Contoh : H
G
Tentukan besar sudut antara E F
garis AC dan garis AH (kubus)
Jawab :
D
Sudut yang dicari adalah α C
sudut CAH
A B
Segitiga CAH samasisi
Jadi besar sudut garis AC
dan AH adalah 60º
2. Sudut antara dua garis yang bersilangan

. g Apabila garis g dan h bersilangan


h
maka sudut antara garis g dan h
adalah sudut yang dibentuk oleh
garis g’ dan h’ dimana g // g’ dan
h’ h // h’
α
g’

Contoh : H
G
Tentukan besar sudut antara garis
E
HG dan BC dalam kubus ? F
Jawab :
Besar sudut garis HG dan BC
D C
= < ADC α
= 90º A B
3. Sudut antara garis dan bidang
.
P Pilihlah sembarang titik P pada
garis
Proyeksikan titik P pada bidang
α misalnya titik P’
T Γ
Sudut PTP’ adalah sudut antara
P’
garis dan bidang

Contoh
Tentukan sudut antara garis AF H
G
dengan bidang ABCD pada E F
kubus ?
Jawab :
D
Segitiga BAF sama kaki C
α Γ
Besarnya sudut yang
A B
ditanyakan adalah 45º
4. Sudut antara dua bidang
Ambil sembarang titik pada garis potong
. C α misalnya titik A
Dari titik A dibuat dua buah garis yang
masing – masing terletak pada bidang
u dan bidang v serta tegak lurus pada
AΓ B
u garis potong.
Sudut BAC = α adalah sudut antara bidang
u dan bidang v
v

Contoh:
Tentukan besar sudut antara H
G
Bidang ABCD dan bidang AFGD
Jawab : E F

Tan α = BF/AB D
=1 C
α
α = 45º A B
Irisan bangun ruang
Ada dua cara menggambar irisan
1. Dengan sumbu affinitas
2. Dengan perpotongan garis antara bidang diagonal
Contoh :
Tentukan irisan antara limas T.ABCD dan bidang melalui PQR
seperti gambar berikut :
T

R
P
D

A Q C

B
Jawab : ( dengan sumbu affinitas)
.
T U

R
P
D
Hubungkan PR dan AD memotong
M di u
A Q C Hubungkan PQ dan AB memotong
di v
S
B V u dan v dihubungkan merupakan
sumbu affinitas
uv memotong BC di S dan CD di M
PQSMR adalah bidang iris
Jawab : (dengan perpotongan garis antara diagonal bidang
.

T Bidang diagonal ACT dan


diagonal BDT berpotongan
R yaitu garis OT
P
PQ dihubungkan (sebidang)
PR dihubungkan (sebidang)
D RQ dihubungkan memotong
U
OT di U
PU dihubungkan memotong
Q S
A TC di S
o C RS dan QS dihubungkan
PQSR adalah bidang iris
B
Balok ABCD EFGH , AB=8 , AD=6 , AE=4 , ACGE frontal , AC
horisontal , sudut surut 60º , perbandingan proyeksi = 1 : 2
Jawab :
D

H
T
A Γ C
E G
F
D l∆ABC = l∆ABC
T 60º ½ AB BC = ½ AC BT B
½ 8.6 = ½ 10. BT
A C
BT = 4,8
B BT pada gambar = ½.4,8
= 2,4
TC² = BC² - BT²
3,6
TC² = 36 – 23,04
TC = 3,6
.
H R
G
E F
R’

D Q
C

A B
P

R’ adalah hasil proyeksi R pada bidang PQHE

Anda mungkin juga menyukai