TENTANG
TATA CARA PENGURANGAN DENDA PIUTANG PAJAK KENDARAAN
BERMOTOR YANG KADALUARSA PADA KANTOR SISTEM ADMINISTRASI
MANUNGGAL SATU ATAP (SAMSAT) LHOKSEUMAWE
O
L
E
H
NAMA : MUTIA ARIZKA
NIM : 132600032
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan seluruh
rahmat dan hidayahnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang
berjudul “Tata Cara Pengurangan Denda Piutang Pajak Kendaraan Bermotor Yang
Medan Selatan”. Tak lupa shalawat beriring salam Penulis panjatkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang
Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Pendidikan
Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara. Dengan merujuk pada buku literature serta kondisi objektif yang
terjadi dilapangan, undang-undang yang terkait dan bahan referensi lainnya, Penulis
Keberhasilan dalam terselesaikannya tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan,
bantuan, bimbingan dan saran dari semua pihak. Oleh karenanya, dengan kerendahan hati dan
tulus ikhlas dalam kesempatan ini Penulis menyampaikan ucapan terima kasih sebesar –
besarnya kepada :
1. BapakDr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
2. Bapak Drs. Alwi Hashim Batubara, M.Si selaku Ketua Program Studi Diploma III
3. Ibu Farida Hanum, SE., AK., M.Siselaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
5. Seluruh staf pengajar Program Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu
6. Bapak T. Imran, S. Sos., MSM selaku Kepala UPT, Bapak Irfan Aziz, SE., MSM
selaku Kepala TU, Bang Riki, Bang Martin, Rina dan seluruh staf Kantor Samsat
Lhokseumawe yang telah memberikan data dan informasi serta bimbingan kepada
7. Buat abang dan adik-adik Penulis M. Iqbal Haris Munandar, Debi Mayzia Syafira dan
Utariq Ahmad Hirzi yang tidak pernah bosan memberikan nasihat, dukungan, dan
8. Terima kasih buat seluruh keluarga Arifin Siregar Buk Lilik, Buk Putri, Buk Tika,
Buk Nini, Buk Evi, Tulang Popo, Buk Il, Nantulang Ida dan seluruh Keluarga Penulis
yang berada di Aceh terima kasih telah memberikan motivasi kepada Penulis.
9. Buat anak-anak kos tercinta Kak Rati, Ecak, Anis, Kak Ade, Kak Eka, Kak Yeni, Dek
Rini. Terima kasih sudah menemani dan selalu setia mendengar keluh kesah, tawa
10. Buat M. Ibnu Fazar Sipahutar terima kasih banyak telah membantu Penulis,
11. Buat teman-teman Tax 2013 khususnya kelas A terima kasih sudah membantu Penulis
selama ini.
Tentunya dalam melakukan penulisan ini terdapat banyak kekurangan dari Penulis,
sehingga Penulis mengharapkan kritikan dan saran yang membangun dari pembaca. Dan
Penulis
(Mutia Arizka)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jenis pajak yang diterapkan di Negara Republik Indonesia adalah Pajak Pusat dan
Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (“UU No. 28 Tahun 2009”), definisi Pajak
Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau
imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Adapun Pajak Kendaraan Bermotor termasuk ke dalam jenis pajak
provinsi yang merupakan bagian dari Pajak Daerah. Lebih lanjut, Pajak Kendaraan
Tahun 2009 adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
salah satunya adalah beberapa wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya
membayar pajak sesuai dengan waktu yang ditetapkan sehingga menyebabkan denda
piutang pajak kadaluarsa. Hal tersebut harus diatasi oleh SAMSAT Kota Lhokseumawe
lebih mengefektifkan tata cara pemungutan dan perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor.
Karena jika tidak maka hal ini akan menghambat jalannya pembangunan daerah itu
Daerah memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak
Daerah.
Alat transportasi sudah menjadi kebutuhan primer masyarakat saat ini, serta
syarat untuk memiliki kendaraan bermotor itu sendiri sangat mudah. Sebagaimana kita
tahu, saat ini pembelian kendaraan bermotor terutama sepeda motor memiliki syarat yang
sangat mudah dan dealer-dealer yang menawarkan cicilan dengan bunga yang ringan
pemerintah yang bersumber dari pajak kendaraan bermotor dapat meningkat sejalan
jumlah pajak yang terhutang ditetapkan oleh fiskus sebagai pemungut pajak kendaraan
bermotor sedangkan wajib pajak mempunyai tanggung jawab menyetor besarnya jumlah
Sistem inilah yang disebut official assessment. Dari sistem ini terlihat bahwa
pihak fiskus mempunyai peranan dan tanggung jawab dalam pelaksanaan ketentuan
Piutang pajak bagi Negara adalah utang pajak bagi wajib pajak. Piutang pajak
selalu meningkat setiap tahunnya. Disamping piutang pajak yang berhasil ditagih atau
dicairkan melalui tindakan penagihan, adapula piutang pajak yang bahkan sampai batas
akhir penagihan tidak dapat ditagih lagi. Atas dasar hal tersebut piutang pajak yang tidak
efektif untuk ditagih disamping akibat terjadinya kadaluarsa ketetapan penagihan itu
maka fiskus mengusulkan agar piutang pajak tersebut dapat dihapuskan (Maharani,
2011)
Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor diatur dengan Keputusan Kepala
penghapusan denda piutang pajak dari Kepala Daerah melalui Dinas Pendapatan Dan
Kekayaan Aceh.
Dengan bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk
1. Tujuan
1.1 Untuk mengetahui tata cara penghapusan denda piutang pajak kendaraan bermotor
yang kadaluarsa pada Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT)
Lhokseumawe.
1.2 Untuk mengetahui penentuan objek dan subjek wajib pajak serta persyaratan
1.3 Untuk mengetahui sanksi-sanksi yang dapat dikenakan bagi wajib pajak kendaraan
2. Manfaat
kerja yang seharusnya dan menjadikan mahasiswa sebagai tenaga ahli yang siap
pakai.
a. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama
perkuliahan
Lhokseumawe
pemerintahan.
keahliannya dan nantinya merupakan tenaga ahli yang siap pakai sesuai dengan
C. Uraian Teoritis
1. Definisi Pajak
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH Pajak adalah iuran
dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan
adalah sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas yang
tertentu, tetapi bukan sebagai hukum, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari Negara secara langsung,
untuk memelihara kesejahteraan secara umum. Pajak daerah adalah merupakan salah
satu sumber pendapatan yang diandalkan oleh daerah baik daerah provinsi maupun
pajak adalah kontribusi wajib pajak kepada daerah yang terhutang oleh orang pribadi
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi
ada dua hal penting yang terdapat pada pengertian pajak tersebut, yaitu:
Yang berhak memungut pajak hanyalah Negara.Iuran tersebut berupa uang (bukan
barang).
pelaksanaannya.
1.3 Tanpa jasa timbul atau kontraprestasi dari Negara yang secara langsung dapat
2. Fungsi Pajak
diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan
rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam
Pajak Kendaraan Bermotor atau yang biasa dikenal dengan PKB merupakan pajak
terhadap kepemilikan ataupun penguasaan kendaraan bermotor baik kendaraan bermotor roda
dua atau lebih dan beserta gandengannya yang dipergunakan pada seluruh jenis jalan darat
serta digerakkan oleh peralatan tehnik yang berupa motor atau peralatan yang lain yang
berfungsi merubah sumber daya energi menjadi sebuah tenaga gerak pada kendaraan
2. Perda Provinsi yang mengatur mengenai Pajak Kendaraan Bermotor. Perda ini
bisa menyatu, yaitu satu Perda untuk PKB namun juga bisa dibuat terpisah semisal
sebuah aturan pelaksanaan Perda tentang Pajak Kendaraan Bermotor pada tiap
Objek PKB adalah kendaraan bermotor yang dipergunakan pada semua jenis
• Pelabuhan
• Kehutanan
• Pertambangan
• Pertanian
• Perdagangan
• Industri
Wajib Pajak PKB adalah badan atau orang pribadi yang memiliki kendaraan
bermotor, apabila wajib pajak berupa badan, maka kewajiban pajaknya diwakili oleh
kuasa hukum atau pengurus badan tersebut. Jadi dengan begitu, Subjek Pajak dalam
PKB sama dengan Wajib Pajak, yaitu badan atau orang pribadi yang mempunyai atau
D. Ruang Lingkup
Adapun yang menjadi ruang lingkup Tugas Akhir yaitu melakukan pengumpulan
1. Prosedur tata cara penghapusan denda piutang Pajak Kendaraan Bermotor yang
kadaluarsa.
2. Penentuan objek dan subjek wajib pajak serta cara perhitungan Pajak Kendaraan
Bermotor.
3. Persyaratan administrasi untuk membayar pajak yang wajib dipenuhi oleh wajib
pajak kendaraan bermotor bagi warga yang memiliki dan atau menguasai kendaraan
bermotor.
E. Metode Penulisan
1. Tahap persiapan
diterima dalam perkuliahan, penentuan objek lokasi, mencari bahan untuk pembuatan
Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan
perpajakan daerah, majalah, surat kabar, catatan-catatan, maupun bahan tertulis yang
3. Observasi Lapangan
Yaitu kegiatan studi mencari data dan informasi pada Kantor Sistem
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mulai mencari dan mengumpulkan data-data yang
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah yang
dihadapi dan mencari solusi/jalan keluar yang terbaik untuk memecahkan masalah
tersebut.
Untuk menyimpulkam data dan informasi yang diperlukan dalam laporan tugas
akhir ini, maka penulis menggunakan Metode Pengumpulan Data sebagai berikut:
maupun tulisan.
3. Daftar Dokumentasi
Kendaraan Bermotor (PKB) atau arsip-arsip yang dianggap sah sebagai bukti otentik.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir dibuat dalam lima bab dan dilengkapi
Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang laporan tugas akhir tentang
Dalam hal ini diuraikan mengenai sejarah singkat berdirinya Kantor Dinas
Pendapatan Daerah, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta
Dalam bab ini diuraikan mengenai ketentuan, objek dan subjek pajak, cara
Dalam bab ini diuraikan penganalisaan terhadap data yang didapat serta
Dalam bab ini berisikan kesimpulan mengenai tata cara penghapusan denda
piutang pajak kendaraan bermotor yang kadaluarsa dan masalah yang timbul.
Lahirnya SAMSAT diawali oleh sebuah gagasan brilian yang disampaikan pada
peningkatan kerja sama antara pemerintah daerah Tingkat I, komando daerah Kepolisian
kendaraan bermotor.
Pelaksanaan Operasional pada saat itu berdasarkan surat edaran Mendagri Nomor
ditetapkan oleh peraturan daerah masing-masing, yang pada kesempatan ini akan
(NAD).
Aceh melalui penerimaan dari sektor PKB dan penerimaan dari sektor BBN-KB;
Aceh;
Atap”, dibentuk pada tahun 1976.Kantor bersama SAMSAT Lhokseumawe berdiri sejak
tahun 1986. Samsat Lhokeumawe merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu
antara Polri, Dinas Pendapatan dan Kekayaan Provinsi Aceh, dan PT Jasa Raharja
(Persero) dalam pelayanan untuk menerbitkan STNK dan Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas negara baik melalui Pajak
Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, dan Sumbangan
Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLJJ), dan dilaksanakan pada satu
Dalam hal ini Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) memiliki fungsi dan
Provinsi di bidang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBN-KB), dan PT. Jasa Raharja (Persero) yang berwenang di
(SWDKLLJ).
dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Tujuan struktur tersebut juga untuk
membina keharmonisan kerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan teratur dan baik
Untuk mencapai organisasi yang lebih baik sesuai dengan pangkat dan jabatan,
dengan mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing setiap bagian akan
berinteraksi dan beroperasi secara harmonis dengan keteraturan pasti dengan wadah
struktur organisasi.
Dan Tata Kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas Pada Dinas Pendapatan Dan Kekayaan
a. Kepala UPTD;
wilayah kerjanya;
Pendapatan daerah;
lingkup tugasnya;
g. Pelaksanaan pengkajian dan analisis teknis teknis operasional pemungutan pajak dan
organisasi Dinas UPTD Wilayah IV, antara lain telah ditentukan tata kerja serta tugas di
penerimaan pajak daerah dan lain-lain penerimaan yang sah serta membuat laporan
bulanan pada wilayah kerjanya dan secara fungsional hanya untuk Kota
Lhokseumawe.
yaitu :
pengutipan dan pelaporan hasil pengutipan PKB, Pajak APU, PBB-KB, Retribusi
3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang
Sekretaris.
5) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Sekretaris sesuai
fungsi yaitu :
mempunyai tugas mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelaksanaan Teknis
Dinas.
Tabel 2.1
1 IV/a 1
2 III/d 1
3 III/c 1
4 III/b 2
5 III/a 1
7 II/a 1
Jumlah 11
Pajak Kendaraan Bermotor merupakan salah satu objek pajak dan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pembangunan karena pajak kendaraan bermotor
Undang Nomor 28 Tahun 2009 adalah pajak atas kepemilikan dan atau penguasaan
kendaraan bermotor beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat
dan digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang
berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak
kendaraan bermotor, termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang bergerak.
Aceh Nomor 2 Tahun 2012 dalam pasal 1, Pajak Kendaraan Bermotor adalah pajak atas
Kendaraan bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau lebih beserta
gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan
lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi
tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat berat dan alat-
alat besar yang dalam operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara
yang dipergunakan pada semua jenis jalan darat seperti pada kawasan:
• Pelabuhan
• Perkebunan
• Kehutanan
• Pertambangan
• Pertanian
• Perdagangan
• Industri
Wajib PKB adalah badan atau orang pribadi yang memiliki kendaraan bermotor,
apabila wajib pajak berupa badan, maka kewajiban pajaknya diwakili oleh kuasa
hukum atau pengurus badan tersebut. Jadi dengan begitu, Subjek Pajak dalam PKB
sama dengan Wajib Pajak, yaitu badan atau orang pribadi yang mempunyai atau
pihak tertentu yang diperkenankan oleh undang-undang dan peraturan daerah tentang
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). Wakil wajib pajak bertanggung jawab secara
pribadi dan atau secara tanggung renteng atas pembayaran pajak terutang. Selain itu,
wajib pajak dapat menujukkan seorang kuasa dengan surat kuasa khusus untuk
a. Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yaitu nilai jual kendaraan bermotor yang
sebagaimana tercantum dalam tabel Nilai Jual Kendaraan Bermotor yang berlaku.
b. Bobot yaitu yang mencerminkan secara relatif tingkat kerusakan jalan atau
Besarnya pokok Pajak Kendaraan Bermotor yang terutang dihitung dengan cara
mengalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak dan bobot. Perhitungan pajak
Persyaratan :
b. Identitas :
• Untuk Perorangan : tanda jati diri yang sah + 1 lembar fotokopi, bagi yang
domisili, surat kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta
kuasa bermaterai cukup dan ditandatangani oleh pimpinan serta dibubuhi cap
c. Faktur.
d. Sertifikat uji tipe, tanda bukti uji lulus tipe atau buku tanda bukti lulus uji berkala,
f. Surat keterangan bagi kendaraan bermotor angkutan umum, yang telah memenuhi
persyaratan.
oleh wajib pajak, maka Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk oleh Gubernur
Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).Bentuk, isi, kualitas dan ukuran SKPD
ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. Dalam waktu 5 (lima) tahun sesudah saat
Kurang Bayar (SKPDKB), Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan
(SKPDKBT), dan Surat Ketetapan Pajak Daerah Nihil (SKPDN). Penerbitan Surat
Ketetapan Pajak ditujukan kepada wajib pajak tertentu yang disebabkan oleh
ketidakbenaran dalam pengisian SPTPD atau karena ditemukannya data fiskal yang
• Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dalam tahun berjalan tidak atau kurang dibayar,
pembayaran sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung dan wajib pajak
• Kewajiban pembayaran pajak terutang dalam Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar (SKPDKB) atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar Tambahan
(SKPDKBT) tidak dilakukan atau tidak sepenuhnya dilakukan oleh wajib pajak.
Pajak yang tidak atau kurang dibayar yang ditagih dengan STPD ditambah
dengan sanksi administrasi berupa denda bunga 2% (dua persen) sebulan untuk
harus dilunasi dalam jangka waktu maksimal satu bulan sejak tanggal diterbitkan.
dimuka untuk masa 12 (dua belas) bulan. PKB dilunasi selambat-lambatnya 30 (tiga
puluh) hari sejak diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat Ketetapan
Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) atau Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang
Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD), Surat Ketetapan
jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. Pembayaran PKB yang terutang dilakukan
ke kas daerah bank atau tempat lain yang ditunjuk oleh Gubernur, dengan menggunakan
Surat Setoran Pajak Daerah (SSPD). Hasil penerimaan pajak harus disetor ke kas daerah
paling lambat 1 x 24 jam atau dalam waktu yang ditentukan oleh Gubernur, apabila
tanggal jatuh tempo pembayaran pada hari libur maka pembayaran dilakukan pada hari
kerja berikutnya.
Dalam keadaan tertentu Gubernur atau Pejabat yang ditunjuk dapat memberikan
persetujuan kepada wajib pajak untuk mengangsur atau menunda pembayaran PKB
Jika pajak terutang tidak dilunasi setelah jatuh tempo pembayaran, Gubernur
atau Pejabat yang ditunjuk akan melakukan tindakan penagihan pajak. Penagihan
pajak dilakukan terhadap pajak terutang dalam Ketetapan Pajak Daerah (SKPD),
Surat Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar (SKPDKB) atau Surat Ketetapan Pajak
Daerah Kurang Bayar Tambahan (SKPDKBT), Surat Tagihan Pajak Daerah (STPD),
Surat ketetapan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang
menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah. Penagihan pajak dilakukan
dengan terlebih dahulu memberikan surat teguran atau surat peringatan atau surat lain
sejenis sebagai awal tindakan penagihan pajak. Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
sejak surat teguran atau surat peringatan atau surat lain yang sejenis diterima, wajib
pajak harus melunasi pajak yang terutang. Dan bila tidak dilunasi dalam jangka waktu
yang ditentukan dalam surat teguran atau surat peringatan ataupun surat lain yang
sejenis, akan ditagih dengan Surat Paksa. Tindakan penagihan pajak dengan Surat
penyanderaan jika wajib pajak tetap tidak mau melunasi utang pajaknya sebagaimana
menunggu batas waktu pembayaran PKB yang ditetapkan oleh Gubernur berakhir.
Administrasi
kendaraan bermotor di atur oleh Keputusan Kepala Dinas Pendapatan Dan Kekayaan
berlakukan sejak akhir Mei 2016. Atas permohonan wajib pajak terdapat :
kesalahan tulis dan atau kesalahan hitung dan atau kekeliruan Penerapan Ketentuan
Ketetapan Pajak yang dilaksanakan dengan data yang tidak benar, atau diterbitkan
kenaikan pajak yang terutang jika sanksi tersebut dikenakan karena kekhilafan dan
H. Keringanan Dan Pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
bermotor yang digunakan sebagai ambulans, mobil pemadam kebakaran dapat diberikan
dan atau keringanan pajak. Tata cara pemberian pengurangan, keringanan pembebasan
kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak saat
Bermotor dapat ditangguhkan yaitu apabila kepada wajib pajak diterbitkan surat teguran
tidak langsung.
a. Peraturan Gubernur Aceh Nomor 11 Tahun 2012 pasal 25 ayat (1) disebutkan kepala
dinas dapat memberikan pengurangan sanksi administrasi berupa denda pajak paling
dan BBNKB kepada kepala UPTD/seksi pungutan khusus untuk kendaraan roda 2 (dua),
3 (tiga), 4 (empat), atau lebih dan alat berat bagi kendaraan bermotor milik perorangan
c. Pemberian keringanan dan atau pengurangan denda harus sesuai dengan domisili pemilik
kendaraan.
bermaterai;
2) Melampirkan fotocopy kartu tanda penduduk (KTP) atau identitas lainnya sesuai
dengan kepemilikan;
Yang Berwenang;
1) Kendaraan bermotor musnah atau telah dicabut STNK-nya oleh pihak kepolisian.
2) Kendaraan bermotor yang berada dalam sitaan Negara, yang dibuktikan dengan
f. Apabila nama pemilik yang tertera di STNK/SKPD berbeda dengan KTP, maka di
- Jumlah pajak yang terhutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi administrasi berupa
kenaikan sebesar 25% dari pokok pajak ditambah sanksi administrasi berupa bunga
waktu 30 hari kerja sejak saat penyerahan (BBNKB). Apabila melewati tanggal
Tabel : 4.1
PERSYARATAN % PEJABAT YG
KRITERIA
DOKUMEN KERINGANAN BERWENANG
bermaterai; UPTD/Ka.Subbag
3. STNK (asli)/Nota
Pajak/tanda pelunasan
pengesahan yang
terakhir beserta
fotocopynya.
Lanjutan
PERSYARATAN % PEJABAT YG
KRITERIA
DOKUMEN KERINGANAN BERWENANG
bermaterai;
3. Stnk (asli)/Nota
Pajak/tanda pelunasan
pengesahan yang
terakhir beserta
fotocopynya.
4. Fotocopy BPKB.
keterangan dari
instansi yang
berwenang (bila
terbakar)
Lanjutan
PERSYARATAN % PEJABAT YG
KRITERIA
DOKUMEN KERINGANAN BERWENANG
3. STNK (asli/Nota
Pajak/tanda pelunasan
pengesahan yang
terakhir beserta
fotocopynya.
4. Fotocopy BPKB;
terbakar)
6. Lampirakan foto
kendaraan
Lanjutan
PERSYARATAN % PEJABAT YG
KRITERIA
DOKUMEN KERINGANAN BERWENANG
berbeda kepemilikan
kendaraan bermotor;
2. Fotocopy kwitansi
jual beli
2. Prosedur Kerja:
Adapun prosedur denda pajak kendaraan bermotor pada wajib pajak yang harus
dilakukan, yaitu:
bermaterai.
c) Fotocopy STNK.
e) Surat Pendukung (yang masuk dalam kriteria kendaraan yang dapat diberikan
kab/kota masing-masing.
untuk diteruskan ke Kepala Seksi Pungutan, Petugas Tata Usaha secara exofficio
3. Kasubbag Tata Usaha/Petugas Tata Usaha yang ditunjuk Kasie Pungutan mencetak
SKPDKB, Petugas Loket Pendaftaran juga memberikan lembar isian Surat Tagihan
pajak agar melengkapi persyaratan sesuai ketentuan atau membayar tanpa pemberian
5. Dalam hal permohonan dapat diproses, Petugas Loket Pendaftaran meneliti dan
denda PKB/BBNKB.
(√)/memilih check list pada Aplikasi Keringanan Denda Pajak, kemudian Kasubbag
TU/Petugas Tata Usaha pada Kasie Pungutan atau Petugas yang di tunjuk untuk
kepada Petugas Tata Usaha yang ditunjuk oleh Kepala Seksi Pungutan/Kepala Subbag
7. Kepala Subbag Tata Usaha/Petugas Tata Usaha yang ditunjuk oleh Kepala Seksi
meneruskannya kepada Kasubbag Tata Usaha/Petugas Tata Usaha yang ditunjuk oleh
6. Menugaskan petugas loket penetapan membuat cross check pada aplikasi terkait
Kewajiban Perpajakannya
1. Sanksi Denda
Sanksi denda dapat dikenakan apabila, wajib pajak terlambat mendaftarkan pajak
kendaraan bermotor, membayar Pajak Kendaraan Bermotor, dan denda Bea Balik Nama
sebesar 2% (dua persen) sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat untuk jangka
waktu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak.
Adapun kebijakan yang diambil oleh Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu
Dalam hal pendaftaran kendaraan bermotor wajib pajak diberikan sarana berupa
formulir Surat Pendaftaran dan Pendataan Kendaraan Bermotor (SPPKB).Wajib pajak hanya
Untuk mendukung kegiatan pelayanan secara cepat dan akurat, haruslah didukung
dengan sarana komputerisasi secara on line sehingga pelayanan terhadap wajib pajak dapat
dilakukan dalam tempo satu hari.Dan juga petugas diarahkan untuk lebih memprioritaskan
wajib pajak yang langsung dari pada kuasa wajib pajak.Untuk itu disiapkan loket-loket bagi
Aspek keadilan sangat dibutuhkan oleh wajib pajak, oleh karena itu Kantor Sistem
Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Medan Selatan dalam hal ini memberikan
pelayanan yang sama kepada setiap wajib pajak yang akan mendaftarkan maupun yang
Aspek keadilan yang dilakukan kepada wajib pajak, tidak hanya perlakuan dalam
pelayanan akan tetapi secara keseluruhan yang terkait dengan wajib pajak, seperti sosialisasi
terhadap wajib pajak, bahkan sanksi terhadap yang tidak melakukan pembayaran pajak,
walaupun ada pertimbangan tertentu yang bisa dilakukan namun tidak mengurangi nilai dasar
keadilan. Misalnya, pertimbangan aspek ekonomi. Yang kerap menjadi masalah wajib pajak
yang tidak melakukan pembayaran. Namun kebijakan ini harus dengan pertimbangan yang
Dengan keadilan yang dirasakan oleh wajib pajak maka pajak akan sangat antusias
pajak yang mau melaksanakan kewajibannya dengan baik adalah merupakan suatu
perwujudan dari pengabdian rakyat (masyarakat wajib pajak) terhadap daerah dan berperan
E. Jumlah Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dan Bea Balik Nama
Lhokseumawe
PERSENTASE
TAHUN
NO REALISASI (RP) PENINGKATAN ATAU
ANGGARAN
PENURUNAN REALISASI (%)
1 2013 21.308.575.370 21.82
Tabel : 4.3
PERSENTASE
TAHUN
NO REALISASI (Rp) PENINGKATAN ATAU
ANGGARAN
PENURUNAN REALISASI (%)
1 2013 488.207.802 -11.88
Dilihat dari tabel di atas jumlah penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) yang telah ditetapkan oleh fiskus selama 3
Penerimaan PKB pada tahun 2013 sebesar Rp. 21.308.575.370 meningkat dari tahun 2012
sebesar 21.82%. Sedangkan penerimaan BBNKB tahun 2013 yang terealisasi sebesar Rp.
488.207.802 dan bila dipresentasikan dibanding tahun 2012 sebesar -11.88%. Dapat kita lihat
dari data diatas pada tahun 2013 jumlah penerimaan PKB terjadi peningkatan dari tahun lalu
pajak semakin sadar pentingnya BBNKB tetapi belum memahami manfaat BBNKB.
Penerimaan PKB pada tahun 2014 sebesar Rp. 22.153.701.946 meningkat dari tahun 2013
sebesar 3.97%. Sedangkan penerimaan BBNKB pada tahun 2014 yang terealisasi sebesar Rp.
576.974.951 dan bila dipresentasikan dibanding tahun 2013 sebesar 18.18%. Maka pada
Penerimaan PKB pada tahun 2015 sebesar Rp. 23.841.595.035 meningkat dari tahun 2014
sebesar 7.62%. Sedangkan penerimaan BBNKB pada tahun 2015 yang terealisasi sebesar Rp.
543.667.760 dan bila dipresentasikan dibanding tahun 2014 sebesar Rp. -5.77%. Maka pada
tahun 2015 jumlah penerimaan PKB terjadi peningkatan dari tahun lalu dan BBNKB terjadi
penurunan dari tahun lalu. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa wajib pajak semakin sadar
mengelakkan pembayaran besar yang dibebankan, hal ini dapat merugikan Negara
2. Keadaan Ekonomi
Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT) sebagai pemilik atau penguasaan atas
melunasi besarnya pajak yang terutang sesuai dalam jangka waktu yang telah
berhadapan dengan wajib pajak yang memiliki latar belakang dan pendidikan yang
mempunyai kualitas dan kuantitas yang siap pakai untuk diterjunkan kelapangan.
A. Kesimpulan
Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) yaitu nilai jual kendaraan bermotor yang
(SAMSAT) yaitu :
3.2 Pemerintah Daerah Aceh yaitu Dinas Pendapatan Daerah Dan Kekayaan Aceh.
4.3 Kurangnya penyuluhan dari petugas pajak, guna memberikan kesadaran bagi
kadaluarsa setelah melampaui jangka waktu 5 tahun terhitung sejak saat terutang pajak.
diterbitkan surat teguran dan atau surat paksa, dan adanya pengakuan utang pajak dari
permohonan penghapusan piutang pajak dari Kepala Dinas Pendapatan Dan Kekayaan
Aceh.
7. Jumlah Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBN KB) yang telah ditetapkan oleh fiskus selama 3 tahun terakhir
mengalami peningkatan maupun penurunan dari anggaran yang telah ditetapkan. Hal
pembayaran pajak kendaraan bermotor dengan baik. Dan upaya penyuluhan dari
petugas pajak, guna memberikan kesadaran bagi wajib pajak dalam melakukan
1. Penerapan pajak kendaraan bermotor sebaiknya berdasarkan tipe, merk, dan nilai jual
kendaraan bermotor, dan dalam penetapan tarif pajak kendaraan bermotor Pemerintah
Dinas Pendapatan Daerah, PT. Jasa Raharja melakukan koordinasi agar bisa bekerja
penyuluhan dan sosialisasi mengenai pentingnya pajak, dan dalam penetapan pajak
Maharani, Sylviana. 2011. Tata Cara Penghapusan Denda Piutang Pajak Kendaraan
(SAMSAT) Medan Selatan. Tugas Akhir. Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu
Resmi, Siti. 2008. Perpajakan: Teori dan Kasus Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Peraturan Perundang-undangan :
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Denda Pajak Kendaraan Bermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Aceh.
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 14 Tahun 2013 Tentang Susunan Organisasi Pelaksanaan
Peraturan Gubernur Aceh Nomor 11 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan Qanun Aceh Nomor 2
Tahun 2012.