Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

(GABUNGAN KASUS PENYAKIT DARI KUESIONER)

Oleh:

Kelompok 4

Andi Farid Irfansyah 14120180305

Harlisa 14120180084

Sahrani 14120180265

Rina Safitri 14120180178

Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Muslim Indonesia

2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah

SWT karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen yang kemudian

dilanjutkan dengan penyusunan laporan dengan judul “Laporan Gabungan

Kasus Penyakit dari Kueisioner pada Tugas Praktikum Surveilans

Epidemiologi Universitas Muslim Indonesia”

Terima kasih kami ucapakan kepada Ibu Dosen Hasriwiani Habo

Abbas,S.K.M.,M.Kes.,Ph.d pengampu mata kuliah praktikum surveilans

epidemiologi yang telaah membantu kami baik secara moral maupun

materi. Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah

mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan laporan ini tepat

waktu.

Tak ada gading yang retak karenanya kami sebagai tim penulis

menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata

sempurna, baik dari sisi materi maupun penulisannya.

Makassar, 25 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar ............................................................................... i

Daftar Isi .......................................................................................... ii

Daftar Tabel ..................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah .......................................................... 4
1.3 Tujuan .............................................................................. 4

BAB II HASIL PENDATAAN

2.1 Pengetahuan Remaja terhadap penyaki Covid-19.......... 5

2.2 Gambaran Pengetahuan Ibu tentang penyakit


Demam Tifoid pada anak ................................................

2.3 Pengetahuan dan Perilaku Ibu tentang anak yang


menderita penyakit Diare ................................................
2.4 Pengetahuan Ibu tentang penyakit TBC terhdap
Balita ................................................................................

BAB III PEMBAHASAN

3.1 COVID-19 ....................................................................... 42

3.2 Demam Tifoid ................................................................. 45

3.3 Diare ............................................................................... 48

3.4 TBC ................................................................................. 51

ii
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ...................................................................... 56


4.2 Saran ............................................................................... 56

Daftar Pustaka .................................................................................. 58

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Distribusi Responden berdasarkan Pengisian kuesioner . 5
Tabel 2.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............ 5
Tabel 2.3 Distribusi Responden berdasarkan Umur.......................... 6
Tabel 2.4 Apa yang dimaksud virus covid-19..................................... 7
Tabel 2.5 Bagaimana Penularan Virus Covid-19 .............................. 7
Tabel 2.6 Bagaimana cara mencegah penularan virus corona?....... 8
Tabel 2.7 Apa gejala covid-19?.......................................................... 8
Tabel 2.8 Apa yang sebaiknya saya lakukan jika saya berkontak erat
dengan seseorang yang terinfeksi COVID-19?.................... 9
Tabel 2.9 Titik Koordinat Responden................................................. 10
Tabel 2.10 Distribusi Responden berdasarkan Pengisian Kuesioner . 11
Tabel 2.11 Distribusi Responden berdasarkan Umur ......................... 12
Tabel 2.12 Distribusi Responden berdasarkan Alamat ...................... 13
Tabel 2.13 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir... 13
Tabel 2.14 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan................... 14
Tabel 2.15 Distribusi Responden berdasarkan Titik Koordinat ........... 14
Tabel 2.16 Ibu Mengetahui Apa yang dimaksud dengan Demam Tifoid
............................................................................................16
Tabel 2.17 Ada Anggota Keluarga yang Pernah Mengalami Demam Tifoid
............................................................................................16
Tabel 2.18 Ibu Pernah Mendapat Informasi tentang Demam Tifoid . . 17
Tabel 2.19 Demam Tifoid Lebih Bersifat Kronis/Menahun .................. 17
Tabel 2.20 Demam Tifoid disebabkan oleh Infeksi Balteri Salmonella
Typhi .................................................................................. 18
Tabel 2.21 Virus dapat Menyebabkan Demam Tifoid ......................... 18
Tabel 2.22 Demam Tifoid hanya Menyerang Orang Dewasa saja .... 19
Tabel 2.23 Demam Tifoid ditularkan melalui Makanan dan Minuman 19
Tabel 2.24 Demam Tifoid bisajuga ditularkan melalui keringat ........... 20
Tabel 2.25 Jajan Sembarang merupakan Salah Satu Faktor Penyebab
penyakit Demam Tifoid ..................................................... 20

iv
Tabel 2.26 Seseorang yang Menderita Tifoid bisa Mengalami Gangguan
Kesadaran ......................................................................... 21
Tabel 2.27 Gejala Demam Tifoid pada Anak Biasanya Lebih Ringan
daripada Penderita Dewasa .............................................. 21
Tabel 2.28 Anak yang Menderita Demam Tifois bisa Terjadi Mimisan
(Keluar darah lewat hidung)............................................... 22
Tabel 2.29 Demam Tifoid Biasanya berlangsung dalam 3 Minggu . . . 22
Tabel 2.30 Kualitas Kebersihan Makanan dan Minuman adalah hal
Terpenting dalam Pencegahan Tifoid ............................... 23
Tabel 2.31 Distribusi Responden berdasarkan Pengisian Kuesioner . 24
Tabel 2.32 Distribusi Responden berdasarkan Umur ........................ 24
Tabel 2.33 Distribusi Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir .. 25
Tabel 2.34 Distribusi Responden berdasarkan Pekerjaan .................. 25
Tabel 2.35 Distribusi Responden berdasarkan Jumlah Anak ............. 25
Tabel 2.36 Distribusi Responden berdasarkan Titik Koordinat ........... 26
Tabel 2.37 Ibu Mengetahui yang dimaksud Diare .............................. 27
Tabel 2.38 Berapa Kali BAB sehinga dikatakan Diare ........................ 27
Tabel 2.39 Ibu yang Mengetahui Penyebab Diare .............................. 28
Tabel 2.40 Ibu yang Mengetahui Cara Penularan Diare .................. 28
Tabel 2.41 Ibu yang Mencuci Tangan Menggunakan Sabun dan Air
Mengalir ............................................................................... 29
Tabel 2.42 Carah Mencegah Timbulnya Diare .................................... 29
Tabel 2.43 Memiliki Anak Pernah Diare ............................................... 30
Tabel 2.44 Gejala yang Timbul Bila Anak Diare .................................. 31
Tabel 2.45 Cara Mencegah Penyakit Diare ....................................... 32
Tabel 2.46 Pertama kali dilakukan ketika Anak Diare ......................... 34
Tabel 2.47 Segera ke Dokter Jka anak Mengalami Diare.................... 35
Tabel 2.48 Distribusi Responden Berdasarkan Pengisian Kuesioner 36
Tabel 2.49 Distribusi Responden Berdasarkan Umur ........................ 37
Tabel 2.50 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............ 38
Tabel 2.51 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir. . 38

v
Tabel 2.52 Distribusi Responden Berdasarkan Titik Koordinat ........... 39
Tabel 2.53 Apa Yang Anda Ketahui Tentang Penyakit TBC................ 40
Tabel 2.54 Apa Penyebab Penyakit TBC............................................. 40
Tabel 2.55 Upaya Penanggulangan TB Psru Sangat Dibutuhkan
Masyarakat......................................................................... 41
Tabel 2.56 Penanggulangan Penyakit TB Paru Hanya Menjadi Tanggung
Jawab Departemen Kesehatan Saja ................................. 41
Tabel 2.57 Memberikan Makanan Bergizi Kepada Anak Setiap Hari. . 42
Tabel 2.58 Tidak Segera Membawa Ke Pelayanan Kesehatan Jika Anak
Mengalami Gejala Batuk-batuk.......................................... 42

vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organization (WHO) tahun 2019,

Coronavirus 2019 (Covid-19) adalah penyakit menular yang

disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (Sars-

CoV-2). Penyakit ini pertama kali ditemukan pada Desember 2019

di Wuhan, Ibukota Provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar

secara global, mengakibatkan pandemi coronavirus 2019- 2020.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan wabah

koronavirus 2019- 2020 sebagai Kesehatan Masyarakat Darurat

Internasional (PHEIC)pada 30 Januari 2020, dan pandemi pada 11

Maret 2020. (Buana, Dana Riksa, 2020).

Demam tifoid adalah penyakit unfeksi bakteri yang

menyerang sistem pencernaan manusia yang di sebabkan oleh

Salmonella typhi degan gejala demam satu minggu atau lebih di

sertai gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa

gangguan pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa

gangguan kesadaran. Demam tifoid di negara maju mencapai

5.700 kasus setiap tahunnya, sedangkan di negara berkembang

demam tifoid mempengarhi sekitar 21,5 juta orang pertahun.

Secara global di perkirakan setiap tahunnya terjadi sekitar 21 juta

1
kasus dan 222.000 menyebabkan kematian. Demam tifoid menjadi

penyebab utama terjadinya mortalitas dan morbiditas di negara-

negara berpenghasilan rendah dan menengah (Farissa Ulfa.Oktia

Woro Kamini.2018).

Prevalensi demam tifoid di Indonesia sebesar

1,60%,tertinggi terjadi pada kelompok usia 5-14 tahun ,karena pada

usia tersebut anak kurang memperhatikan kebersihan diri serta

kebiasaan jajan sembarangan yang dapat yang dapat

menyebabkan penularan penyakit demam tifoid. Dan dalam hal ini

orangtua juga berperan penting dalam mengetahui apa saja faktor-

faktor yang dapat menimbulkan penyakit tersebut. Prevalensi

menurut tempat tinggalpaling banyak di pedesaan dibandingkan

perkotaan,dengan pendidikan rendah dan dengan jumlah

pengeluaran rumah tangga rendah (Farissa Ulfa.Oktia Woro

Kamini.2018).

Menurut Kemenkes RI 2018, penyakit diare merupakan

penyakit endemis dan juga merupakan penyakit yang berpotensi

Kejadian Luar Biasa(KLB) disertai kematian. Pada tahun 2018

terjadi 10 kali KLB yang tersebar di 8 provinsi, 8 kabupaten/kota

dengan jumlah penderita 756 orang dan kematian 36 orang (CFR

4,76%). Ankga kematian (CFR) diharapkan <1%, saat KLB angka

CFR masih cukup tinggi (>1%), sedangkan pada tahun 2018 CFR

2
Diare mengalami peningkatan dibanding tahun 2017 yaitu menjadi

4,76%.

Tuberkulosis anak adalah TBC yang terjadi pada anak usia

0-14 tahun. Kasus TBC yang terjadi pada anak dapat diperkirakan

pertahunnya adalah sebesar 5% - 6% dari total keseluruhan kasus

TBC. WHO pada tahun 1989 memperkirakan bahwa setiap tahun

ada sekitar 1,3 juta kasus baru TBC pada anak di negara

berkembang karena jumlah anak yang berusia dibawah 15 tahun

adalah sebesar 40-50% dari jumlah seluruh populasi sehingga

kejadian TBC pada anak menjadi faktor yang penting. Kasus TBC

pada anak yang berusia kurang dari 15 tahun sebesar 15% dari

keseluruhan kasus sedangkan pada negara 2 Universitas Sriwijaya

maju angkanya lebih rendah yaitu sebesar 5-7%. Penelitian yang

telah dilakukan pada 3.906 anak sekolah di Iran sebanyak 6,2%

dengan reaktivitas tuberkululin ≥ 10 mm penelitian yang dilakukan

terhadap anak diperoleh 32% dengan tuberkulin positif (Halim et al,

2015).

3
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanai gambaran pengetahuan remaja tentang Covid-

19?

1.2.2 Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang demam

tifoid pada anak?

1.2.3 Bagaimana pengetahuan dan perilaku ibu terhadap anak

yang menderita penyakit diare?

1.2.4 Bagaimana pengetahuan ibu tentang penyakit TBC terhadap

Balita?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang Virus Covid-

19

1.3.2 Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang demam tifoid

pada anak

1.3.3 Untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku ibu trehdap

anak yang menderita penyait dare

1.3.4 Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang penyakit TBC

terhadap Balita

4
BAB II

HASIL PENDATAAN

2.1. Data Kuesioner Responden Covid-19

2.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 2.1
Distribusi Responden Berdasarkan Pengisian Kuesioner
Makassar Tahun 2020

Jumlah Total Persen

Responden 21 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil kuesioner saya menggunakan GoogleForm

dengan menggambil sampel sebanyak 21 Orang (100%) untuk

mengisi kuesioner mengenai Covid-19.

Tabel 2.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Makassar 2020
Jenis Kelamin Total Persen

Pria 14 66,7%

Wanita 7 33,3%

Total 21 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut saya mendapatkan

jenis kelamin pria sebanyak 14 Orang (66,7%) dan Wanita

5
Sebanyak 7 Orang (33,3%) dengan total keseluruhan 21 Orang

(100%).

Tabel 2.3
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Makassar 2020

Umur Total Persen

18 1 4,8%

19 4 19%

20 14 66,7%

21 1 4,8%

22 1 4,8%

Total 21 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut saya mendapatkan

umur paling rendah adalah 18,21,22 dengan total 1 orang (4,8%)

dan umur paling banyak adalah 20 dengan 14 orang (61,9%), Total

keseluruhan 21 orang (100%).

6
2.1.2 Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Covid-19

Tabel 2.4

Apa yang dimaksud virus covid-19?

Jawaban Total Persen

Covid-19
merupakan
penyakit menular
yang
menyebabkan 20 95,2 %
penyakit infeksi
saluran
pernapasan
akut.

Coronavirus
jenis baru yang
1 4,8 %
ditemukan di
Cina Wuhan

Total 21 100 %
Sumber : Data Primer

Berdasarkan data tabel distribusi responden yang paling

rendah menjawab Coronavirus jenis baru yang ditemukan di Cina

Wuhan dengan 1 responden (4,8%) dan yang paling banyak

menjawab Covid-19 merupakan penyakit menular yang

menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan akut. sekitar 20

responden (95,2%) dengan Total keseluruhan 21 responden

(100%).

Tabel 2.5

7
Bagaimana Penularan Virus Covid-19

Jawaban Total Persen

COVID-19
menyebar dari
orang ke orang
melalui
percikan-
percikan dari
hidung atau
21 100%
mulut yang
keluar saat
orang yang
terinfeksi
COVID-19
batuk, bersin
atau berbicara.

Total 21 100%
Sumber : Data Primer

Berdasarkan data tabel distribusi seluruh responden

menjawab B. COVID-19 menyebar dari orang ke orang melalui

percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang

yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara dengan 21

orang dari total keseluruhan 21 responden (100%).

Tabel 2.6

Bagaimana cara mencegah penularan virus corona

Jawaban Total Persen

Menjaga jarak , 1 4,8%

8
Menghindari
kerumunan

Menjaga
kesehatan dan
kebugaran agar
stamina tubuh
tetap prima dan
sistem imunitas /
kekebalan tubuh
18 85,7%
meningkat.
Mencuci tangan
secara teratur
menggunakan
air dan sabun
atau handrub
berbasis alkohol

Memakai
masker dan
2 9,5
menjaga
kebersihan

Total 21 100 %
Sumber : Data Primer

Berdasarkan data tabel distribusi responden yang paling

rendah menjawab Menjaga jarak , Menghindari kerumunan dengan

1 responden (4,8%) dan yang paling banyak menjawab Menjaga

kesehatan dan kebugaran agar stamina tubuh tetap prima dan

sistem imunitas / kekebalan tubuh meningkat. Mencuci tangan

secara teratur menggunakan air dan sabun atau handrub berbasis

alkohol sekitar 18 responden (85,7%) dengan Total keseluruhan 21

responden (100%).

9
Tabel 2.7

Apa gejala-gejala virus covid-19

Jawaban Total Persen

Sakit
tenggorokan,
diare,
6 28,6%
kehilangan
indera rasa atau
penciuman

Demam, batuk
kering, dan rasa 8 38,1%
lelah

Flu, rasa nyeri


dan sakit,
hidung 7 33,3%
tersumbat, sakit
kepala

Total 21 100 %
Sumber : Data Primer

Berdasarkan data tabel distribusi responden yang paling

rendah Sakit tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau

penciuman dengan 6 responden (28,6%) dan jawaban yang banyak

Demam, batuk kering, dan rasa lelah 8 responden (38,1%) dengan

Total keseluruhan 21 responden (100%).

Tabel 2.8

Apa yang sebaiknya saya lakukan jika saya berkontak erat dengan

seseorang yang terinfeksi COVID-19

10
Jawaban Total Persen

Cari pertolongan
medis atau pergi
ke fasilitas
kesehatan
12 57,1%
ketika terinfeksi
segera isolasi
mandiri selama
14 hari

Karantina
mandiri dirumah 1 4,8%
selama 14 hari

Rajin mencuci
tangan memakai
8 38,1%
sabun atau
handsanitizer

Total 21 100 %
Sumber : Data Primer

Berdasarkan data tabel distribusi responden yang paling

rendah menjawab Karantina mandiri dirumah selama 14 hari 1

responden (4,8%) dan yang paling tinggi menjawab Cari

pertolongan medis atau pergi ke fasilitas kesehatan ketika terinfeksi

segera isolasi mandiri selama 14 hari sekitar 12 responden (57,1%)

dengan Total keseluruhan 21 responden (100%).

2.1.3 Titik Koordinat Responden

Tabel 2.9
Titik Koordinat Responden
Titik Koordinat Total

11
-3.010651,120.211765 1

-4.647981,120.235735 1

-5,1622840, 119,4321129 1

-5,1705080, 119,4485193 1

-5.124682,119.414366 1

-5.125327,119.420355 1

-5.128818, 119.518345 1

-5.158600,119.453400 1

-5.161816,120.199697 1

-5.164068,119.475330 1

-5.169031,119.441386 1

-5.1864364, 119.4575962 1

-5.1868110, 119.4176246 2

-5.209664,119.480863 1

-7,8157104, 110,3184451 1

0,6398850, 122,8454887 1

3,6175550, 98,6950313 1

5.097584,119.532376 1

5.137350,119.433865 1

5.171296,119.417839 1

Total 21
Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi dari titik koordinat

menunjukkan bahwa responden tersebut ada di daerah masing-

12
masing dan terdapat 2 responden memiliki tempat tinggal atau

daerah yang sama dengan total keseluruhan 21 responden (100%)

2.2 Data Kuisioner Responden Pengetahuan Ibu tentang Demam

Tifoid Terhadap Anak

2.2.1 Karakteristik Responden

Tabel 2.10
Distribusi Responden Berdasarkan Pengeisian Kuesioner
JUMLAH TOTAL PERSEN

RESPONDEN 20 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil kuesioner saya menggunakan Google


form dengan mengambil sampel sebanyak 20 orang (100%) untuk
mengisi kuesioner menegnai pengetahuan ibu terhadap demam
tifoid terhadap anak.

13
Tabel 2.11
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Percen

25 1 5%

26 3 15%

27 2 10%

28 1 5%

29 2 10%

30 1 5%

32 2 10%

33 1 5%

34 1 5%

35 2 10%

37 1 5%

38 2 10%

40 1 5%

Total 20 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil kuesioner distribusi responden


berdasarkan umur, responden memiliki umur yang berbeda dari 20
sampel 100% yang saya gunakan.

14
Tabel 2.12
Distribusi Responden Berdasarkan Alamat

Desa Jaling Frekuensi Persen


Jln.poros Bone-
20 100%
Wajo

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil distribusi responden berdasarkan


alamat, semua sampel 20 100 % berdomisili di tempat tinggal
atau sekitar rumah saya, jadi semua sama.

Tabel 2.13
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Percen

SMP 1 5%

SMA 14 70%

S1/S2/S3 5 25%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil distribusi responden berdasarkan


pendidikan terakhir dari sampel 20 100% ,1 orang yang
berpendidikan terakhir SMP, SMA 14 orang,S1/S2/S3 ada 5 orang
jadi responden memiliki tingkat pendidikan terakhir yang berbeda-
beda.

Tabel 2.14
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

15
Pekerjaan frekuensi Persen

Tidak Bekerja 5 25%

IRT 11 55%

WIRSWASTA 4 20%

Total 20 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil distribusi responden erdasarkan


pekerjaan,sampel sebanyak 20 100%,memiliki pekerjaan yang
berbeda-beda. 5 orang yang tidak bekerja, 11 orang yang bekerja
sebagai IRT,4 orang sebagai wiraswasta.

Tabel 2.15
Distribusi Responden Berdasarkan Titik Koordinat
Titik Koordinat Frekuensi Persen

-4,4460349, 120,2925233 1 5%

-4,4465016, 120,2923637 1 5%

-4,4465541, 120,2921964 1 5%

-4,4468215, 120,2921575 1 5%

-4,4468853, 120,2919905 1 5%

-4,4470591, 120,2920076 1 5%

-4,4471798, 120,2918299 1 5%

-4,4476218, 120,2923456 1 5%

-4,4478697, 120,2913884 1 5%

-4,4479443, 120,2914678 1 5%

-4,44811512, 120,291351 1 5%

16
-4,4483163, 120,2911148 1 5%

-4,4487244, 120,2908746 1 5%

-4,4490333, 120,2906796 1 5%

-4,4494291, 120,2904892 1 5%

-4,4495925, 120,2906065 1 5%

-4,4515801, 120,2907775 1 5%

-4,4521380, 120,2907031 1 5%

-4,4537795, 120,2915362 1 5%

Total 20 100%

Berdasakan hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan


titik koordinat dari semua sampel 20 100%, titik koordinat
responden berada di daerah yang sama dimana hanya berselah
satu rumah agar titik koordinat responden tidak sama.

17
2.2.2 Pengetahuan Responden (Ibu) tentang Demam Tifoid

Terhadap Anak

Tabel 2.16
Ibu mengetahui apa yang di maksud dengan Demam Tifoid
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 3 15%

YA 17 85%

Total 20 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenail hal diatas ada 3 orang responden yang menjawab tidak
dan 17 responden menjawab Ya ,jadi total semua sesuai dengan
sampel 20 (100%).

Tabel 2.17
Ada Anggota Keluarga yang Pernah Mengalami Demam Tifoid
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 11 55%

YA 9 45%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal diatas ada 11 responden yang menjawab Tidak dan 9
responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

18
Tabel 2.18
Ibu Pernah Mendapat Informasi tentang Demam Tifoid
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 4 20%

YA 16 80%

Total 20 100%

Sumber:data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenail hal di atas ada 4 responden yang menjawab Tidak dan
16 responden yang mejawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampe 20 (100%).

Tabel 2.19
Demam Tifoid lebih bersifat Kronis/Menahun
Jawaban Frekuensi Persen

YA 9 45%

TIDAK 11 55%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasl tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 11 orang responden yang menjawab
Tidak dan 9 orang responden yang Ya,jadi total semua sesuai
dengan jumlah sampel 20 (100%).

19
Tabel 2.20
Demam tifoid di sebabkan oleh infeksi bakteri
Salmonella typhi
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 2 10%

YA 18 90%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 2 responden yang menjawab Tidak dan
18 responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesua dengan
jumlah sampel 20 (100%).

Tabel 2.21
Virus dapat menyebabkan demam tifoid
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 10 50%

YA 10 50%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal diatas ada 10 responden yang menjawab Tidak dan
10 reponden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

20
Tabel 2.22
Demam tifoid hanya dapat menyerang orang dewasa saja
Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 18 90%

YA 2 10%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 18 responden yang menjawab Tidak dan
2 reponden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

Tabel 2.23
Demam tifoid di tularkan melalui makanan dan minuman

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 2 10%

YA 18 90%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 2 responden yang menjawab Tidak dan
18 responden yang Ya,jadi total semua sesuai dengan jumlah
sampel 20 (100%).

21
Tabel 2.24
Demam Tifoid bisa juga di tularkan melalui keringat

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 16 80%

YA 4 20%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengeni hal di atas ada 16 responden yang menjawab Tidak dan 4
responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

Tabel 2.25
Jajan sembarangan merupakan salah satu faktor penyebab
penyakit Demam tifoid

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 3 15%

YA 17 85%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 3 responden yang menjawab Tidak dan
17 responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

22
Tabel 2.26
Seseorang yang menderita tifoid bisa mengalami gangguan
kesadaran

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 6 30%

YA 14 70%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 6 responden yang menjawab Tidak dan
14 responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 ( 100%).

Tabel 2.27
Gejala demam tifoid pada anak biasanya lebih ringan daripada
penderita dewasa

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 8 40%

YA 12 60%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 8 responden yang menjawab Tidak dan
12 responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

23
Tabel 2.28
Anak yang menderia demam tifoid bisa terjadi mimisan (keluar
darah lewat hidung)

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 10 50%

YA 10 50%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 10 responden yang menjawab Tidak dan
10 responden yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

Tabel 2.29
Demam tifoid biasanya berlangsung dalam 3 minggu

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 5 25%

YA 15 75%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil atbel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 5 orang responden yang menjawab Tidak
dan 15 orang responden yang menjawab Ya,jadi total semua
sesuai dengan jumlah sampel 20 (100%).

24
Tabel 2.30
Kulitas kebersihan makanan dan minuman adalah hal
terpenting dalam pencegahan demam tifoid

Jawaban Frekuensi Persen

TIDAK 2 10%

YA 18 90%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 2 orang responden yang menjawab Tidak
dan 18 orang yang menjawab Ya,jadi total semua sesuai dengan
jumlah sampel 20 (100%).

25
2.3 Data Kuisioner Responden Pengetahuan Ibu tentang Diare

pada Balita

2.3.1 Karakteristik Responden

Tabel 2.31
Distribusi Responden Berdasarkan Pengisian Kuesioner
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Total
n Percent
Jumlah Responden 20 100,0%
Sumber: data primer

Berdasarkan hasil kuesioner saya menggunakan Google form


dengan mengambil sampel sebanyak 20 orang (100%) untuk
mengisi kuesioner mengenai pengetahuan ibu terhadap diare
terhadap balita.
Tabel 2.32
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Umur
Responden Frequency Percent
20-24 9 45,0
25-29 2 10,0
30-34 6 30,0
40-44 2 10,0
45-49 1 5,0
Total 20 100,0
Sumber: data primer

26
Berdasarkan tabel di atas, responden paling banyak
berumur umur 20-24 sebanyak 9 orang (45%), disusul umur 30-34
sebanak 6 orang (30%), umur 40-44 dan 25-29 dengan frekuensi
yang sama yaitu 2 orang (10%) dan paling sedikit umur 45-49 yaitu
hanya 1 orang (5%).

Tabel 2.33
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Tingkat pendidikan Frequency Percent


Sekolah Dasar/sederajat 2 10,0
Sekolah Menengah
4 20,0
Pertama/sederajat
Sekolah Menengah Atas/sederajat 8 40,0
Perguruan tinggi atau akademi
6 30,0
(S1/D4)
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel di atas, responden dengan tingkat


pendidikan SMAsederajat sebanyak 8 orang (40%), S1/D4
sebanyak 6 orang (30%), SMP/sederajat sebanyak 4 orang (20%)
dan SD/sederajat hanya 2 orang (10%).

27
Tabel 2.34
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Jenis Pekerjaan Frequency Percent

Pegawai Negeri Sipil 1 5,0

Ibu Rumah Tangga 17 85,0

Tidak Bekerja 2 10,0

Total 20 100,0

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil distribusi responden berdasarkan


pekerjaan, sebanyak 17 orang (85%) sebagai ibu rumah tangga,
bekerja sebagai PNS yaitu 1 orang (5%) dan tidak bekerja
sebanyak 2 orang (10%).

Tabel 2.35
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anak
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Jumlah Anak Frequency Percent


<3 10 50,0
3-4 8 40,0
>5 2 10,0
Total 20 100,0
Sumber: data primer

28
Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 10 orang (50%)
yang memiliki <3 anak, 8 orang (40%) memiliki 3-4 anak dan 2
orang (10%) yang memiliki >5 anak.

Tabel 2.36
Distribusi Responden Berdsarkan Titik Koordinat
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Titik Koordinat Responden Frequency Percent


-3.719039,119.879072 1 5,0
-3.741561,119.870068 1 5,0
-3.741667,119.870066 1 5,0
-3.741679,119.870080 1 5,0
-3.742119,119.808953 1 5,0
-3.742151,199.870047 1 5,0
-3.742308,119,870060 1 5,0
-3.742333,199.869988 1 5,0
-3.742369,119.869953 1 5,0
-3.743365,119.869551 1 5,0
-3.744605,119.869178 1 5,0
-3.744858,199.869019 1 5,0
-3.745588,119.908612 1 5,0
-3.745678,119.868617 1 5,0
-3.747791,119.890925 1 5,0
-3.747813,119.867102 1 5,0
-3.748091,119.866925 1 5,0
-3.752679,119.878780 1 5,0
-3.753672,119.862755 1 5,0
-3.773672,119.869855 1 5,0

29
Total 20 100,0

Sumber: data primer

Berdasakan hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan


titik koordinat dari semua sampel 20 (100%), titik koordinat
responden berada di daerah yang sama dimana hanya berselah
satu rumah agar titik koordinat responden tidak sama.

2.3.2 Pengetahuan dan Sikap Responden (Ibu) tentang Diare

Terhadap Balita

Tabel 2.37
Ibu mengetahui apa yang di maksud dengan Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Ibu mengetahui apa yang
di maksud dengan Diare Frequency Percent
Keadaan pengeluaran tinja
yang tidak normal 2 10,0

Buang air besar dalam bentuk


cairan lebih dari tiga kali dalam 5 25,0
sehari
Mencret dan muntah berturut-
13 65,0
turut
Total 20 100,0
Sumber: data primer

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 15 orang (75%) yang


menjawab mencret dan muntah, 3 orang (5%) menjawab buang air
beasar dalam bentuk cairan lebih dari tiga kali dalam sehari dan

30
paling sedikit menjawab keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal 2 orang (10%).

Tabel 2.38
Berapa kali BAB sehingga dikatan Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Berapa kali BAB sehingga dikatan Diare
Frequency Percent
Valid lebih dari 3 kali dan tinjanya
20 100,0
encer
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal diatas, semua responden (ibu) mengetahui dan bisa
menjawab pertanyaan yang disediakan.

Tabel 2.39
Ibu yang Mengetahui Penyebab Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Ibu yang Mengetahui
Penyebab Diare Frequency Percent
Makanan dan minuman 5 25,0
Botol susu yang tidak dicuci
4 20,0
bersih
Menggunakan air yang kotor 11 55,0
Total 20 100,0
Sumber:data primer

31
Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 11 orang (55%) yang
menjawab menggunakan air yang kotor, 5 orang (25%) menjawab
makanan dan minuman dan 4 orang (20%) yang menjawab botol
susu yang tidak di cuci bersih.

Tabel 2.40
Ibu yang Mengetahui Cara Penularan Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Mengetahui Cara Penularan Diare Frequency Percent


Tidak mencuci tangan dan feses 4 20,0
Polusi udara, air yang tercemar
dan pakaian yan kotor 3 15,0

Feses, udara, tangan dan


13 65,0
makanan
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel di atas, sebanyak 13 orang (65%) yang


menjawab Feses, udara, tangan dan makanan, 4 orang (20%)
menjawab tidak mencuci tang dan fesef an dan 3 orang (15%) yang
menjawab polusi udara, air yang tercemar, dan pakaian yang kotor.

Tabel 2.41
Ibu yang Mengetahui Cara Mencegah Penularan Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
Frequency Percent
Valid Selalu menjaga kebersihan
2 13,3
makanan dan minuman
Memasak air hingga
1 6,7
mendidih

32
Sllu mnjga kbrshan mknan
dan mnuman, mncuci tngn
sblm mkn, mncuci tngn stlh 12 80,0
BAB, Memskair mnum
hngga mndidih
Total 15 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan


mengenai hal di atas ada 12 responden (80%) yang paling banyak
menjawab selalu menjaga kesebrsihan makanan dan minuman,
mencuci tangan sebelum makan, mencuci tangan setelah BAB dan
memasak air minum hingga mendidih.

Tabel 2.42
Selalu Mencuci tangan Menggunakan Sabun dan
Air Mengalir Sebelum Makan
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Selalu Mencuci tangan


Menggunakan Sabun dan Air
Mengalir Sebelum Makan Frequency Percent
Kadang-kadang 16 80,0
Ya 4 20,0
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 16 orang (80%)


yang menjawab kadang-kadang mencuci tangan menggunakan
sabun dan air mengalir sebelum makan dan 4 orang (20%) yang
menjawab ya.

33
Tabel 2.43
Ibu yang Memiliki Anak pernah Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Ibu yang
Memiliki Anak
pernah Diare Frequency Percent
Tidak 15 75,0
Ya 5 25,0
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 15 orang (75%)


yang menjawab ya berarti anaknya pernah mengalami diare, dan 5
(25%) orang yang menjawab tidak

Tabel 2.44
Gejala yang ditimbulkan pada Anak Ketika Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Gejala yang ditimbulkan pada Anak
Ketika Diare Frequency Percent
Belum pernah 15 75,0
Demam, feses cair 1 5,0
Demam, kehilangan nafsu makan 1 5,0
Fases Lembek, sakit perut dan
2 10,0
kram perut
Kehilangan nafsu makan 1 5,0
Total 20 100,0
Sumber : data primer

34
Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 15 orang (75%)
yang menjawab anaknya belum pernah mengalami diare, ada 2
orang dengan anaknya yang mengalami gejala fases lembek, sakit
perut dan kram perut dan lainnyan menjawab demam, feses cair 1
orang (5%), kehilangan nafsu makan 1 orang (5%), demam dan
kehilangan nafsu makan 1 orang (5%).

Tabel 2.45
Cara Mencegah Penyakit Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Cara Mencegah Diare Frequency Percent


Memasak sayuran sampai lembek
dan mencuci tangan sehabis 13 65,0
makan
Membersihkan bak mandi 3 kali
1 5,0
sehari
Membuang tinja dengan benar dan
menggunakan air bersih 6 30,0

Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 13 orang (65%)


yang menjawab memasak sayuran sampai lembek dan mencuci
tangan sehabis makan, 6 orang (30%) menjawab membaung tinja
dengan benar dan menggunakan air bersih dan 2 orang (10%)
menjawab membersihkan bak mandi 3 kali sehari.

35
Tabel 2.46
Pertama Kali Dilakukan Jika Anak Mengalami Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020
Pertama Kali Dilakukan Jika Anak
Mengalami Diare Frequency Percent
Membawa anak berobat segera
1 5,0
ke pelayanan kesehatan
Memeberikan oralit pada anak 15 75,0
Memberikan sup, air tajin, atau air
4 20,0
kelapa pada anak
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 15 orang (75%)


yang menjawab memberikan oralit pada anak, 4 orang (20%)
menjawab memberikan sup atau air kelapa dan 1 orang (10%)
membawa anak berobat segera ke pelayanan kesehatan.

Tabel 2.47
Waktu yang Tepat Membawa Anak ke
Dokter Bila Mengalami Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Waktu yang Tepat Membawa


Anak ke Dokter Bila Mengalami
Diare Frequency Percent
Buang air besar cair lebih 15 75,0
sering dan tidak kunjung baik
dalam 3 hari

36
Panas tinggi, muntah dan
mengalami keringat dingin 5 25,0

Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan diagram di samping, sebanyak 15 orang (75%)


yang menjawab buang air besar cair, lebih sering dan tidak kunjung
baik dalam 3 hari, 5 orang (25%) menjawab panas tinggi,muntah
dan mengalami keringat dingin.

Tabel 2.48
Memberikan Oralit pada Anak yang mengalami Diare
Di Wilayah Maroangin
Kecamatan Maiwa
Kab. Enrekang
2020

Frequency Percent
Valid Ya 18 90
Tidak 2 10
Total 20 100,0
Sumber : data primer

Berdasarkan tabel distribusi pertanyaan apakah Ibu


memberikan oralit pada anak yang mengalami diare, ada 18
responden yang menjawab Ya dan hanya 2 responden yang
menjawab Tidak. Jjadi total semua sesuai dengan jumlah sampel
20 (100%).

37
2.4 Data Kuisioner Responden Pengetahuan tentang TBC pada

anak

2.4.1 Karakteristik Responden

Tabel 2.49
Distribusi Responden Berdasarkan Pengisian Kuesioner
Makassar Tahun 2020

Jumlah Total Persen

Responden 20 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil kuesioner saya menggunakan

GoogleForm dengan menggambil sampel sebanyak 20 Orang

(100%) untuk mengisi kuesioner mengenai TBC.

38
Tabel 2.50
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Umur Frekuensi Percent

26 2 10%

28 5 25%

29 4 20%

30 2 10%

31 2 10%

32 1 5%

35 1 5%

37 1 5%

43 2 10%

Total 20 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, umur paling sedikit

32, 35, 37 dengan total sebanyak 1 orang (5%) dan umur paling

banyak 28 dengan total 5 orang (25%), Total keseluruhan

responden 20 orang (100%).

39
Tabel 2.51
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Total Persent

Pria 1 5%

Wanita 19 95%

Total 20 100%

Sumber : Data Primer

Berdasarkan hasil kuesioner tersebut saya mendapatkan

jenis kelamin Pria sebanyak 1 orang (5%) dan Wanita sebanyak 19

orang (95%) dengan total keseluruhan 20 orang (100%)

Tabel 2.52
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi Percent

SMA 13 65%

S1/S2/S3 7 35%

Total 20 100%

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil distribusi responden berdasarkan

Pendidikan terakhir dari sampel 20 orang (100%), 13 orang (65%)

yang berpendidikan terakhir SMA dan S1/S2/S3 ada 7 orang (35%)

responden memiliki tingkat Pendidikan terakhir yang berbeda-beda

40
Tabel 2.53
Distribusi Responden Berdasarkan Titik Koordinat
Titik Koordinat Frekuensi Persent

-4.010625, 119.636391 1 5%

-5.0856162,119.5293446 1 5%

-5.1084935,119.5363935 1 5%

-5.114028, 119.514675 1 5%

-5.118851, 119.419124 1 5%

-5.118860, 119.433725 1 5%

-5.108878,119.498285 1 5%

-5.124154, 119.421913 1 5%

-5.127409, 119.497359 1 5%

-5.128902, 119.518264 1 5%

-5.132508, 119.451331 1 5%

-5.136487, 119.505499 1 5%

-5.143331, 119.445940 1 5%

-5.143878, 119.490802 1 5%

-5.148585, 119.463536 1 5%

-5.152871, 119.462576 1 5%

-5.159105, 119.497774 1 5%

-5.159643, 119.463083 1 5%

-5.168398, 119.412835 1 5%

-5.170364, 119.420012 1 5%

Total 20 100%

41
Berdasakan hasil distribusi frekuensi responden berdasarkan

titik koordinat dari semua sampel 20 (100%), titik koordinat

responden berada di daerah yang sama.

2.4.2 Pengetahuan Responden Tentang TBC

Tabel 2.54
Apa yang anda ketahui tentang penyakit TBC?

Frequency Percent
Penyakit akibat kekurangan 0%
0
Valid darah
Penyakit keturunan 0 0%
Penyakit yang menyerang
20 100%
paru-paru
Total 20 100%
Sumber:data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan

mengenai hal di atas, Seluruh responden (100%) menjawab TBC

adalah penyakit yang menyerang paru-paru yang berarti seluruh

responden mengerti dengan jelas apa itu penyakit TBC.

Tabel 2.55
Apa penyebab penyakit TBC?

B Frequency Percent
Asap rokok 4 20%
Valid Kuman/bakteri 14 70%
Udara kotor 2 10%

42
Total 20 100%
Sumber:data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan pengetahuan

mengenai hal di atas, sebanyak 14 orang (70%) menjawab benar

dan sebanyak 6 orang masih keliru.

Tabel 2.56
Upaya penanggulangan TB paru sangat dibutuhkan masyarakat?

Frequency Percent
Valid Setuju 20 100%
Tidak setuju
0 0%
Total 20 100%
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan sikap

mengenai hal di atas, Seluruh responden (100%) menjawab

SETUJU bahwa upaya penanggulangan TB paru sangat

dibutuhkan masyarakat.

Tabel 2.57
Penanggulangan penyakit TB paru hanya menjadi tanggung jawab
Departemen Kesehatan saja?

Frequency Percent
Valid Setuju 3 15%
TIdak setuju 17 85%
Total 20 100%

43
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan sikap

mengenai apakah penanggulangan penyakit TB paru hanya

menjadi tanggung jawab Departemen Kesehatan saja, sebanyak 17

orang (85%) memilih TIDAK SETUJU dan 3 orang (15%) memilih

setuju, total semua sesuai denga jumlah sampel 20 (100%)

Tabel 2.58
Memberikan makanan yang bergizi kepada anak setiap hari?

Frequency Percent
Valid Tidak 0 0
Kadang-kadang 14 70%
Ya 6 30%
Total 20 100%
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan tindakan

mengenai hal di atas, sebanyak 14 orang (70%) kadang-kadang,

dan 6 orang (30%) YA, total semua sesuai denga jumlah sampel 20

(100%)

Tabel 2.59
Tidak segera membawa ke pelayanan kesehatan jika anak mengalami
gejala batuk-batuk?

Frequency Percent
Valid Kadang-kadang 14 70%
Tidak 5 25%
Ya 1 5%

44
Total 20 100%
Sumber : data primer

Berdasarkan hasil tabel distribusi pertanyaan tindakan

mengenai hal di atas, sebanyak 14 orang (70%) menjawab kadang-

kadang, 5 orang (25%) memilih tidak dan 1 orang (5%) menjawab

Ya, total semua sesuai denga jumlah sampel 20 (100%)

45
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Corona Virus Disease 19 (COVID-19)

3.1.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan terdapat 21

responden dalam menggunakan metode GoogleForm untuk

mengisi kuesioner mengenai Covid-19. Pada hasil pendataan ini

ada beberapa variabel yang di teliti yaitu umur dan jenis kelamin.

Berdasarkan hasil pendataan yang telah dilakukan di dapatkan

kelompok umur terbanyak yaitu 14 atau 66,7% responden berumur

20 tahun, jenis kelamin terbanyak yaitu pria sebanyak 14 atau

66,7% responden,sedangkan pada wanita di dapat kan 7 atau

33,3% responden.

3.1.2 Gambaran Pengetahuan Responden Tentang Covid-19

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pendataan ini

menunjukkan bahwa sebanyak 20 responden mempunyai tingkat

pengetahuan baik (95,2%) dan yang memiliki pengetahuan kurang

baik sebanyak 1 responden atau sebesar (4,8%) dari total

keseluruhan responden adalah 21 orang. Hal ini bisa dikatakan

bahwa informasi yang diterima responden tentang penyakit Covid-

19 sudah cukup terpenuhi. Menurut Pudjawidjana

46
(1983), pengetahuan adalah reaksi dari manusia atas

rangsangannya oleh alam sekitar melalui persentuhan melalui

objek dengan indera dan pengetahuan merupakan hasil yang

terjadi setelah orang melakukan penginderaan sebuah objek

tertentu.

Berdasarkan data yang di dapat hampir semuanya paham

tentang Pengertian virus covid-19 dan apa-apa saka gejala virus

covid-19. Pada pertanyaan pertama tentang Apa yang dimaksud

virus covid-19? memiliki berbagai pilihan jawaban, yang menjawab

Covid-19 merupakan penyakit menular yang menyebabkan

penyakit infeksi saluran pernapasan akut sebanyak 20 orang

(95,2%) dan Coronavirus jenis baru yang ditemukan di Cina Wuhan

tidak lebih 1 orang (4,8%) Selanjutnya pertanyaan kedua

Bagaimana Penularan Virus Covid-19 ? semua responden

menjawab Covid-19 menyebar dari orang ke orang melalui

percikan-percikan dari hidung atau mulut yang keluar saat orang

yang terinfeksi COVID-19 batuk, bersin atau berbicara. sebanyak

21 responden (100%). Data jawaban kedua ini menunjukkan bahwa

seluruh responden mampu menjawab dengan benar dan dapat

dilihat seluruh responden memiliki pengetahuan yang baik.

Selanjutnya pertanyaan ketiga tentang Bagaimana cara mencegah

penularan virus corona? dapat dilihat bahwa pilihan jawaban ada

tiga yang pertama menjawab Menjaga kesehatan dan kebugaran

47
agar stamina tubuh tetap prima dan sistem imunitas / kekebalan

tubuh meningkat. Mencuci tangan secara teratur menggunakan air

dan sabun atau handrub berbasis alkohol terdapat responden 18

orang (85,7%) kemudian yang kedua menjawab Memakai masker

dan menjaga kebersihan dengan 2 responden (9,5%) dan yang

ketiga Menjaga jarak, menghindari kerumunan dengan 1 responden

(4,8%). Data jawaban ketiga ini menunjukkan bahwa hampir

seluruh responden mampu menjawab dengan benar meskipun

terdapat tiga responden jawaban kurang baik. Kemudian

pertanyaan keempat tentang Apa gejala-gejala virus covid-19?

dengan berbagai jawaban yang beragam, terdapat 8 responden

(38,1%) yang menjawab Demam, Batuk kering, dan rasa lelah

kemudian terdapat 6 responden (28,6%) yang menjawab Sakit

tenggorokan, diare, kehilangan indera rasa atau penciuman dan

yang menjawab Flu, rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, sakit

kepala dengan 7 responden (33,3%)tapi jawaban yang mereka

tuliskan itu semua benar.

Kemudian pertanyaan kelima terakhir ini merupakan

pertanyaan seputar tindakan masyarakat tentang Apa yang

sebaiknya saya lakukan jika saya berkontak erat dengan seseorang

yang terinfeksi COVID-19? dari berbagai jawaban terdapat 12

responden (57,1%) menjawab Cari pertolongan medis atau pergi ke

fasilitas kesehatan ketika terinfeksi segera isolasi mandiri selama

48
14 hari. Kemudian jawaban kedua terdapat 8 responden (38,1%)

dengan menjawab Rajin mencuci tangan memakai sabun atau

handsanitizer dan 1 responden (4,8%) yang paling rendah

menjawab Karantina mandiri dirumah selama 14 hari. Data terakhir

ini menunjukkan bahwa beberapa responden memiliki kemampuan

tindakan pengetahuan baik dan sedikit responden memiliki tindakan

pengetahuan kurang baik.

Pencegahan virus Covid-19 sebagaimana di anjurkan oleh

pemerintah salah satunya yaitu dengan sesering mungkin untuk

mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sampai

tangan bersih. Dan sebaiknya tidak menyentuh bagian muka yang

meliputi hidung, mata dan mulut jika tangannya dalam kondisi

kotor. Jika memang tidak ada sabun dan air di anjurkan untuk

mencuci tangan menggunakan hand snatizer. Ketika bersentuhan

kepada orang yang terinfeksi virus covid-19 segera ke pelayanan

kesehatan untuk diberikan fasilitas ruang isolasi selama 14 hari dan

ketika terinfeksi tapi tidak menunjukkan gejala maka seharusnya

mengkarantina diri dirumah selama 14 hari sampai sembuh total.

Adapun alamat sebagian responden berada pada wilayah

yang sama dan selain itu semua responden menetap di titik

koordinat responden yang berbeda berdasarkan jarak dari tempat

tinggal responden tersebut.

49
3.2 Penyakit Demam Tifoid

3.2.1 Karakteristik Responden

Pada hasil pendataan ini ada beberapa variabel yang di teliti

yaitu umur,pendidikan dan pekerjaan responden. Berdasarkan hasil

pendataan yang telah dilakukan di dapatkan kelompok umur

terbanyak yaitu 3 atau 15% responden berumur 26 tahun,

pendidikan terakhir terbanyak yaitu SMA sebanyak 14 atau 70%

responden,sedangkan pada pekerjaan responden di dapat kan 11

atau 55% responden yang bekerja sebagai IRT. Adapun alamat

responden berada pada wilayah yang sama dan Titik koordinat

responden yang berbeda berdasarkan jarak dari tempat tinggal

responden tersebut.

3.2.2 Gambaran Pengetahuan Responden Terhadap Demam

Tifoid

Data yang diperoleh dari hasil pendataan ini menunjukkan

bahwa sebanyak 17 responden mempunyai tingkat pengetahuan

baik (85%) dan yang memiliki pengetahuan kurang baik sebanyak 3

responden atau sebesar (15%). Hal ini bisa dikatakan bahwa

informasi yang diterima responden tentang demam tifoid (tifus)

sudah cukup terpenuhi. Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan

50
adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu obejek.

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan responden terdiri dari 15 pertanyaan yang telah

memiliki jawaban ya dan tidak , selanjutnya responden memilih

jawaban yang mana menurut mereka dari jawaban yang telah

tersedia adalah jawaban tidak. Penggolongan pengetahuan

responden jawaban ya dan tidak didasari atas jumlah nilai yang

diperoleh oleh responden. Dari 15 pertanyaan tentang

pengetahuan apabila responden mampu menjawab sebanyak 8-13

pertanyaan dengan benar maka dikategorikan sebagai baik,

sedangkan jika responden hanya mampu menjawab 3 pertanyaan

dengan benar maka dikategorikan sebagai kurang baik.

Pertanyaan pada kuesioner tentang pengetahuan demam

tifoid (tifus), pertanyaan pertama mengenai pengertian demam

tifoid (tifus) sebanyak 17 responden menjawab dengan benar atau

sebesar (85%). Pertanyaan kedua mengenai apakah ada anggota

keluarga yang pernah mengalami demam tifoid 11 atau (55%)

responden menjawab tidak ,pertanyaan ketiga mengenai apakah

ibu pernah mendapat informasi mengenai demam tifoid (tifus),

sebanyak 16 atau sebesar (80%) . Pertanyaan keempat mengenai

apakah demam tidoid lebih bersifat kronis atau menahun 11 atau

51
(55%) responden menjawab tidak,pertanyaan kelima mengenai

penyebab demam tifoid 18 atau (90%) responden menjawab

ya,pertanyaan keenam mengenai virus daoat menyebabkan

demam tifoid 10(50%) reponden menjawab ya dan 10 atau (50%)

menjawab tidak. Pertanyaan ketujuh mengenai demam tifoid hanya

dapat menyerang orang dewasa saja 2 atau (10%) responden yang

menjawab ya dan 18 atau (90%) responden yang menjawab tidak.

Pertanyaan kedelapan mengenai demam tifoid ditularka melalui

makanan dan minuman sebanyak 18 atau (90%) responden

menjawab ya dan 2 atau (10%) responden yang menjwab

tidak.Pertanyaan kesembilan mengenai demam tifoid bisa juga di

tularkan melalui keringat 4 atau (20%) yang menjawab ya dan 16

atau (80%) responden yang menjaewab tidak. Pertanyaan

kesepuluh mengenai jajan sembarangan merupakan salah satu

faktor penyebab demam tifoid 17 atau (85%) responden yang

menjawab ya dan 3 atau (15%) responden yang menjawab tidak.

Pertanyaan kesebelas mengenai seseorang yang menderita

demam tifoid bisa mengalami gangguan kesadaran 14 atau (70%)

responden yang menjawab ya dan 6 atau (30%) responden yang

menjawab tidak. Pertanyaan keduabelas mengenai gejala demam

tifoid pada anak biasnya lebih ringan daripada penderita dewasa 12

atau (60%) responden mnjawab ya dan 8 atau (40%) responden

yang menjawab tidak. Pertanyaan ketigabelas mengenai anak yang

52
menderita demam tifoid bisa terjadi mimisan (keluar darah dari

hidung) 10 atau (50%) responden yang menjawab ya dan 10 (50%)

responden yang menjawab tidak. Pertayaan keempatbelas

mengenai demam tifoid biasanya berlangsung dalam 3 minggu 15

tau (75) responden yang menjawab ya dan 5 atau (25%) responden

yang menjawab tidak. Pertanyaan terakhir mengenai kualitas

kebersihan makanan dan minuman adalah hal terpenting dalam

pencegahan demam tifoid 18 atau (90%) responden yang

menjawab ya dan 2 atau (10%) responden yang menjawab tdak.

3.3 Penyakit Diare

3.3.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil pendataan ini, ada beberapa variabel

yang diteliti, yaitu umur, pendidikan, jenis pekerjaan. Data yang

diperoleh dari 15 responden dengan rentang umur 20-29 tahun ada

8 orang (53,3%), 30-39 tahun ada 5 orang (33,3%) dan 40-49 adan

2 orang (13,3%). Tingkat pendidikan terakhir mulai dari SD/MI,

SMP/MTS, SMA/MA dan D4/S1, maka jumlah terbanyak yang

diperoleh yaitu D4/S1 dengan persentase 46,7 % atau sebanyak 7

orang. Jenis pekerjaan yang paling banyak yaitu Ibu Rumah

Tangga (IRT) sebanyak 13 orang (86,7%).

3.3.2 Gambaran Pengetahuan Responden Terhadap Diare

53
Dari data yang di dapat semuanya mengerti apa yang

dimaksud diare dan selalu melakukan cuci tangan sebelum dan

sesudah makan. Pada pertanyaan tentang penyebab diare mereka

memiliki beragam jawaban, ada yang menjawab berasal dari

kuman penyakit sebanyak 1 orang (6,7%); berasal dari kuman

penyakit dan tidak mencuci tangan sebelum makan 2 orang

(13,3%); berasal dari kuman penyakit, tidak mencuci tangan

sebelum makan dan menggunakan air yang kotor sebanyak 1

orang (6,7%); khusus tidak mencuci tangan sebanyak 2 orang

(13,3%), kuman penyakit, tidak mencuci tangan sebelum makan, air

yang kotor, makanan yang kotor, makanan yang mengandung

kuman sebanyak 5 orang (33,3%). Meskipun dengan jawaban yang

beragam, tapi jawaban yang mereka tuliskan itu semua benar.

Kemudian pertanyaan selanjutnya tentang cara penularan

diare. Responden kebanyakan menjawab makanan dan minuman

yaitu 8 orang (53,3%). Dalam pemberian makanan dan minuman

pada anak balita memang berpengaruh dan berhubungan dengan

faktor perilaku ibu kepada anaknya. Hal ini sesuai dengan

penelitian Nurul Utami dan Nabila Luthfiana (2016), Kebiasaan

tidak mencuci tangan dengan sabun setelah buang air besar

menjadi penyebab penularannya terutama ketika sang ibu

memasak makanan dan menyuapi anaknya, maka makanan

tersebut dapat terkontaminasi oleh kuman yang kemudian makanan

54
itu akan dimakan oleh sang anak. (Nabila Utami dan Luthfiana,

2016)

Upaya cara pencegahan dapat dilakukan dengan selalu

menjaga kebersihan makanan dan minuman, mencuci tangan

sebelum makan, mencuci tangan setelah buang air besar memasak

air hingga mendidih. Hal ini sesuai pada pertanyaan yang ad

dikuesioner, ada 12 orang (80%) menjawab dengan benar dan 3

lainnya menjawab dengan jawaban yang kurang tepat.

Pada pertanyaan tentang apakah anak anda pernah diare,

responden menjawab ada 8 orang (53,3%) dengan jawaban YA

dan 7 orang (46,7%) dengan jawaban TIDAK. Itu artinya masih

banyak anak balita yang terkena diare pada daerah tersebut.

Mereka paham bahwa gejala yang ditimbulkan diare yaitu fases

lembek, demam, dan kehilangan nafsu makan. Bagi para orang tua,

hal yang mereka lakukan ketika anaknya diare yaitu memenuhi

kebutuhan cairan/ASI dengan persentasi 53,3% atau sebanyak 8

orang dan yang memberikan oralit atau obat anti diare masing 6

orang (40%) atau 1 orang (6,7%). Sehingga diketahui bahwa

responden yang saya ambil kebanyakan masih memiliki bayi

berumur 2 tahun ke bawah.

Apabila diare menyerang anak balita, para orang tua segera

membawanya ke dokter dengan persentasi 60% atau sebanyak 9

orang agar tidak terjadi komplikasi sepeti dehidrasi pada anak.

55
Adapun yang tidak segera membawa anaknya ke dokter, itu terjadi

karena kendala biaya bagi orang tua dan memilih untuk

memberikannya oralit dan mengobati sendiri di rumah.

3.4 Penyakit Tuberkulosis (TBC) pada anak

3.4.1 Karakteristik Responden

Berdasarkan penelitian diatas menunjukkan terdapat 20

responden dalam menggunakan metode GoogleForm untuk

mengisi kuesioner mengenai penyakit TBC pada anak. Pada hasil

pendataan ini ada beberapa variabel yang di teliti yaitu umur, jenis

kelamin dan pendidikan terakhir. Berdasarkan hasil pendataan

yang telah dilakukan di dapatkan kelompok umur rata-rata 31

tahun, jenis kelamin terbanyak yaitu Wanita sebanyak 19 atau 95%

responden, dan pendidikan terakhir yaitu SMA sebanyak 13 orang

(65%).

3.4.2 Gambaran Pengetahuan Responden Terhadap TBC

Berdasarkan data yang di peroleh dari hasil pendataan ini

menunjukkan bahwa seluruh responden mengetahui penyakit TBC

adalah penyakit yang menyerang paru-paru. Pada pertanyaan

tentang penyebab TBC pada anak 14 orang (70%) dari 20

responden menjawab penyebab TBC adalah kuman/bakteri

menunjukkan bahwa responden mempunyai pengetahuan yang

baik. Seperti yang sudah di ketahui penyakit TBC adalah suatu

56
penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikrobakterium

Tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam

sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA) (Depkes,

2009).

Kemudian selanjutnya pertanyaan sikap tentang apakah

upaya penanggulangan TB paru sangat dibutuhkan masyarakat,

Seluruh responden menjawab SETUJU hal ini menunjukkan

masyarakat membutuhkan upaya penanggulangan TBC

Pada pertanyaan sikap tentang apakah penanggulangan

penyakit TB paru hanya menjadi tanggung jawab Departemen

Kesehatan saja, sebanyak 17 responden (85%) memilih Tidak

setuju. Penanggulangan penyakit TBC tidak hanya menjadi

tanggung jawab Departemen Kesehatan saja, para masyarakat

juga punya tanggung jawab terhadap penanggulangan tersebut.

Kemudian pertanyaan tindakan tentang apakah para orang

tua memberikan makanan yang bergizi kepada anak setiap hari,

sebanyak 14 orang (70%) menjawab kadang-kadang hal ini bisa

berakibat buruk karena daya tahan tubuh anak yang kurang

memungkinkan basil berkembang biak dan keadaan ini

menyebabkan timbulnya penyakit TB paru (Hood Alsagaff dan

Abdul Mukty, 2006: 83). Anak-anak merupakan kelompok paling

rentan tertular basil TB karena daya tahan tubuhnya relatif masih

lemah daripada orang dewasa (Mulyono, 2005: 5). Untuk itu

57
diperlukan imunisasi untuk memberikan perlindungan, pencegahan,

sekaligus membangun kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit

menular maupun penyakit berbahaya yang dapat menimbulkan

kecacatan tubuh bahkan kematian.

Pada pertanyaan tindakan selanjutnya tentang apakah para

orang tua tidak segara membawa ke pelayanan kesehatan jika

anak mengalami gejala batuk-batuk, sebanyak 14 responden (70%)

menjawab kadang-kadang hal ini menunjukkan para responden

masih acuh terhadap gejala awal dari TBC yang dimana batuk

adalah gejala yang timbul paling dini dan paling sering. Proses

yang ringan menyebabkan sekret berkumpul waktu tidur dan

dikeluarkan waktu bangun pagi (Alsagaff, dkk., 1989 :20). Batuk

terus-menerus dan berdahak berlangsung selama 3 (tiga) minggu

atau lebih (Depkes RI, 2002 :13).

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Virus Covid-19

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa Virus

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom

58
pernapasan akut dari (Sars-CoV-2) dimana Virus ini menyebar

diberbagai lapisan negara atau menyebar secara global yang

mengakibatkan pandemi pada saat itu yang kemudian WHO

mendeklarasikan wabah virus Covid-19 pada tanggal 11 Maret

2020 sebagai Pandemi.

Berdasarkan hasil penelitian melalui Google Formulir bahwa

terdapat beberapa responden memiliki tingkat pengetahuan baik

dan sebagian responden memiliki kemampuan pengetahuan

kurang baik dalam hal pertanyaan seputar virus corona (Covid-19).

Hal ini menunjukkan responden tidak akan acuh lagi terhadap virus

Covid-19 berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki.

4.1.2 Demam Tifoid

Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa Demam

tifoid adalah penyakit unfeksi bakteri yang menyerang sistem

pencernaan manusia yang di sebabkan oleh Salmonella typhi

degan gejala demam satu minggu atau lebih di sertai gangguan

pada saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan pada

saluran pencernaan dan dengan atau tanpa gangguan kesadaran.

Dalam hal ini pengetahuan ibu tentang penyakit demam tifoid pada

anak menggambarkan tingkat pengetahuan cukup baik meskipun

masih ada beberapa responden yang kurang tepat menjawab dari

59
pertanyaan yang di ajukan. Oleh karena itu pengetahuan ibu

sangatlah penting dalam pencegahan demam tifoid pada anak.

4.1.3 Diare

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa,

pengetahuan ibu tentang penyakit diare pada balita

menggambarkan tingkat pemahaman cukup baik meskipun masih

ada beberapa responden yang kurang tepat menjawab dari

pertanyaan yang diajukan. Sehingga pengetahuan penyakit diare

pada anak terkhusus balita sangatlah perlu diketahui oleh para

orang tua agar tidak terjadi keparahan bila anak terkena diare dan

dapat ditangani secepat mungkin.

4.1.4 TBC

Dari hasil pembahasan dapat di simpulkan bahwa

pengetahuan responden tentang TBC pada anak sudah cukup baik

meskipun ada beberapa responden yang masih kurang tepat

dalam langkah tindakan mencegah penyakit TBC pada anak.

Sehingga upaya penanggulangan penyakit TBC masih sangat di

butuhkan masyarakat,

4.2 Saran

60
4.2.1 Virus Covid-19

Dalam Penelitian kuesioner melalui Google Formulir

pertanyaan seputar Virus Covid-19 baiknya seluruh responden

dapat bisa mengerti dan memahami terkait seputar Virus Covid-19

dengan menambahkan beberapa pertanyaan mendasar agar

responden dapat bisa lebih paham lagi dan haus akan

pengetahuan seputar virus Covid-19 sehingga responden dapat

bisa mengembangkan potensi untuk kedepannya.

4.2.2 Demam Tifoid

Dalam melakukan penelitian melalu Google form,sebaiknya

dalam kuesioner d tambahkan peertanyaan dasar atau gambaran

awal untuk mengetahui demam tifoid tersebut agar responden tidak

bingung untuk menjawab soal kuesioner.

4.2.3 Diare

Setelah melakukan penelitian melalui Google Formulir, perlu

adanya penelitian lebih lanjut akan upaya peningkatan pemahaman

penyakit diare pada balita dengan cara memberikan edukasi secara

langsung melalui penyuluhan dengan bantuan dokter atau para

kader puskesmas tentang cara penularan, pencegahan, dan gejala

serta cara menanggulangi penyakit diare pada balita dengan tepat.

4.2.4 TBC

61
Dalam Penelitian kuesioner melalui Google Formulir

pertanyaan seputar TBC pada anak, sebaiknya para orang tua

dapat bisa mengerti dan memahami terkait TBC dan perlu adanya

penelitian lebih lanjut akan upaya peningkatan pemahaman

penyakit TBC dengan cara memberikan edukasi secara langsung

melalui penyuluhan.

62
DAFTAR PUSTAKA

Buana, Dana Riksa, "Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia dalam

Menghadapi Pandemi Virus Corona (Covid-19) dan Kiat Menjaga

Kesejahteraan Jiwa," Salam: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i,

Volume 7, No. 3 (2020).

Farissa Ulfa,Oktia Woro Kamini.2018.” Kejadian Demam Tifoid di Wilyah

Kerja Puskemas Pagianten”.Epidemiologi dan

Biostatistik.Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat.Fakultas

Keolahragaan.Universitas Negeri Semarang:Semarang.

Arifani S, dkk. 2014. “Profil Terapi Obat pada Pasien Rawat Inap dengan

Diare Akut pada Anak di Rumah Sakit Umum Negara”. Jurusan

Farmasi FMIPA Universitas Udayana, Bukit Jimbaran.

Nurul Utami, Nabila Luthfia. 2016. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kejadian Diare pada Anak”. Majority. hal. 101-106. volume 5. No.

4. Oktober 2016.

Halim, R.D., Naning, R. & Ak, S., 2012. Faktor Risiko Kejadian Tb Paru

Pada Anak Usia 1–5 Tahun Di Kabupaten Kebumen (Doctoral

dissertation, Universitas Gadjah Mada).

63

Anda mungkin juga menyukai