RESUME BAB 4
Kelompok 3:
BUDAYA NASIONAL
Perbedaan nilai-nilai kerja dari setiap negara salah satunya disebabkan oleh perbedaan
budaya pada setiap negara (budaya nasional). Perbedaan nilai-nilai kerja secara umum dibagi
menjadi 5 dimensi yaitu:
1. Power Distance
Power distance merupakan dimensi budaya nasional yang mengungkap jarak hubungan
atau tingkat ketidaksetaraan antara bawahan dengan atasan, antara seseorang dengan
status sosial lebih rendah dengan seorang yang memiliki status sosial lebih tinggi, dan
atau antara orang yang tidak berkuasa dengan orang yang berkuasa. Ketidaksetaraan
hubungan dibedakan menjadi dua yaitu large power distance dan small power distance.
Dalam large power distance, orang yang tidak berkuasa cenderung bergantung kepada
orang yang memiliki kekuasaan. Pihak yang berkuasa dan tidak berkuasa menyadari
bahwa kedudukan masing-masing berbeda sehingga seolah-olah peran setiap pihak juga
berbeda. Dalam small power distance, pihak yang berkuasa dan tidak berkuasa memiliki
kedudukan yang relatif setara dan memiliki tingkat ketergantungan yang cenderung
rendah atau dengan kata lain saling tergantung tidak hanya satu pihak yang bergantung
pada pihak lain.
2. Individualism vs Collectivism
Dimensi kedua yaitu negara akan diidentifikasi melalui struktur sosial dimana
masyarakat negara tersebut cenderung individual atau kolektif. Individualism berkaitan
dengan masyarakat di mana hubungan antar individu begitu renggang dan setiap orang
cenderung lebih peduli pada dirinya dan keluarga dekatnya. Sedangkan collectivism
berkaitan dengan masyarakat dimana seseorang sejak dilahirkan merupakan bagian
internal dari kelompok masyarakat.
3. Masculinity vs Femininity
Saat ini, banyak pihak yang menyuarakan mengenai persamaan hak antara kaum wanita
dengan kau pria. Namun, harus diakui bahwa memang kaum wanita memiliki batasan-
batasan tertentu yang berbeda dengan kaum pria. Selain perbedaan biologis, pria dan
wanita juga berbeda secara behavioral. Wanita cenderung lebih feminin, lebih sensitif,
statis dan lebih perhatian serta cenderung lebih bersuara. Pria cenderung lebih maskulin,
lebih kompetitif, dinamik, dan lebih asertif.
4. Uncertainty Avoidance
Masa yang akan datang merupakan sesuatu yang tidak diketahui (unknown), tidak bisa
diprediksi (unpredictable), dan tidak pasti (uncertain). Ada kelompok yang beranggapan
bahwa ketidakpastian merupakan bagian dari hidup dan tidak perlu dicemaskan sehingga
mereka memiliki toleransi yang tinggi terhadap ketidakpastian. Kelompok ini termasuk
strong uncertainty avoidance. Di sisi lain, ada juga kelompok merasa takut terhadap
ketidakpastian dan menganggap ketidakpastian sebagai sebuah ancaman sehingga
mereka memiliki toleransi yang rendah terhadap ketidakpastian. Mereka beranggapan
bahwa ketidakpastian perlu diupayakan dan diantisipasi sedini mungkin untuk
menghindari terjadinya hal-hal yang buruk. Kelompok ini termasuk weak uncertainty
avoidance.
Studi organisasi dan manajemen tidak lagi value free karena setiap negara memiliki
kultur yang berbeda sehingga dapat memiliki pola manajemen yang berbeda. Setelah itu
kemudian muncul istilah comparative management. Teori dari Hofstede mendapat kritikan
meskipun teori tersebut sangat terkenal. Sehingga, jika ingin menerapkan teori ini maka perlu
diperhatikan asumsi dan kelemahannya.